Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERSEROAN

KEPENGURUSAN DAN TANGGUNG JAWAB BUMN

Disusun oleh :
Ratna Maya P.A.B (031311133021) ( 37 )
Claudia Permatasari Simanjuntak (031311133077) ( 44 )
Arinda Risky Pramudita (031311133135) ( 50 )
Resita Rachmadani (031311133147) ( 53 )
Helda Kharista Amanda (031311133208) ( 64 )
Fakultas Hukum
Universitas Airlangga Surabaya
2014

PERSERO

BUMN
PERUM

KEPENGURUSAN BUMN
PERSERO
Sistem pengurusan pada persero tidak berbeda dengan PT yakni dilakukan oleh organ yang
tercantum dalam pasal 13 UU no 19 tahun 2003 Organ Persero adalah RUPS, Direksi, dan
Komisaris.
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Menurut pasal 14 UU BUMN, Menteri bertindak selaku RUPS jika semua saham dalam Persero
dimiliki oleh Negara, tetapi jika ada unsur pemilikan pihak lain, mak menteri sebagai salah satu
pemegang saham, khususnya pemegang saham mayoritas.
Direksi
Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh RUPS dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pengangkatan dilakukan berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan,
pengalaman, jujur, perilaku yang baik, serta desikasi yang tinggi
b. Lulus uji kelayakan dan kepatutan
Dilakukan oleh tim yang ditunjuk oleh menteri dengan anggota-anggota y ang memiliki
kreteria, antara lain : profesionalitas, pemahaman bidang manejemen dan usaha BUMN
yang bersangkutan, tidak memiliki benturan kepentingan dengan calon direksi, memiliki
integritas dan dedikasi yang tinggi .
Tes juga dapat dilakukan oleh lembaga professional yang independen.
c. Menandatangani kontrak menejemen
Yang dimaksud dengan kontrak menejemen adalah statement of corporate1 intent yang
antara lain berisi janji-janji atau pernyataan direksi untuk2 memenuhi target-target yang
ditetapkan oleh pemegang saham. Kontrak menejemen diperbaharui atau ditinjau kembali
setiap tahun dengan disesuaikan kondisi dan perkembangan persero.
d. Masa jabatan lima tahun dan dapat diperpanjang untuk selama satu kali
e. Kewajiban utama (selain seperti yang sudah diatur dalam UU PT) seperti yang diatur dalam
1 Buku Ajar Hukum Perseroan hal 74 untuk pertanggung Jawaban..
2. Buku Ajar Hukum Perseroan hal 96-99 untuk sistem kepengurusan.

Pasal 21 UU BUMN, Pasal 22 UU BUMN, Pasal 23 UU BUMN, dan Pasal 26 UU BUMN


adalah :
1. Menyiapkan rencana jangka panjang (lima tahun kedepan)
2. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran Persero (merupakan penjabaran tahunan dari
rencana jangka panjang)
3. Laporan tahunan dan perhitungan tahunan
4. Memelihara risalah rapat (risalah rapat Direksi, Rapat komisaris dan RUPS)
f. Dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi pada BUMN lain, badan usaha milik
daerah, badan usaha milik swasta yang potensi menimbulkan benturan kepentingan
Direksi Persero dapat mengangkat Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) yang harus
memenuhi kualifikasi profesionalisme yang memadai. Fungsi sekertaris perusahaan untuk
memastikan bahwa Persero mematuhi peraturan menyangkut persyaratan keterbukaan, sejalan
dengan penerapan prinsip Good Corporate Governance serta memberikan informasi kepada direksi
dan atau komisaris jika diminta
Komisaris
Pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dilakukan oleh RUPS dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

a. Integritas, dedikasi, memahami manajemen Persero, memiliki pengetahuan yang memadai


tentang Persero

b. Masa jabatan lima tahun dan dapat diperpanjang untuk satu kali
c. Pengangkatan Komisaris tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan direksi, kecuali
pengangkatan pertama kalinya saat pendirian. Hal ini demi mencegah kekosongan jabatan

d. Tugas Komisaris mengawasi Direksi dalam menjalankan kepengurusan serta memberikan


nasihat kepada Direksi

e. Dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Komisaris pada BUMN lain, badan usaha
milik daerah, badan usaha milik swasta yang potensi menimbulkan benturan

kepentingan.

PERUM
Organ pada Perum terdiri atas Menteri, Direksi dan Dewan Pengawas. Pengurusan akan dilakukan
oleh Direksi dan pengawasan oleh Dewan Pengawas. Ketentuan Direksi dan Dewan Pengawas

Perum, mulai dari pengangkatan, persyaratan dan lain-lainnya berlaku ketentuan Direksi dan
Komisaris dalam Persero. Perbedaannya hanya pada RUPS. Dalam Perum RUPS adalah Menteri.
Jadi pengangkatan dan pemberhentian Direksi maupun Dewan Pengawas merupakan wewenang
Menteri demikian pula pertanggungjawabannya.

PERTANGGUNGJAWABAN BUMN
UU BUMN tidak mengatur secara khusus masalah pertanggungjawaban dalam Persero. Namus,
dengan mengingat ketentuan pasal 11 UU no 19 tahun 2003 tentang BUMN, maka berlakulah
kententuan UU PT. Dengan demikian pertanggung jawaban dalam Persero sama halnya dengan
pertanggungjawaban dalam PT.
Sebagai badan hukum, Perum akan bertanggungjawab sendiri, tetapi dimungkinkan menteri
bertanggung jawab sendiri, tetapi dimungkinkan Menteri bertanggung jawab apabila membuhi
kriteria sebagaimana dirumuskan dalam pasal 39 huruf a sampai c UU no 19 tahun 2003 tentang
BUMN, yaitu :
a. Dengan itikad buruk memanfaatkan Perum untuk kepentingan pribadi
b. Terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perum
c. Secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perum

Daftar Pustaka :
1. Team dosen Hukum Perseroan.
2. Buku ajar Hukum Perseroan.

3. Fakultas Hukum Unair Surabaya 2011.

Anda mungkin juga menyukai