Anda di halaman 1dari 3

Organ BUMN berbentuk Persero

1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


Menteri Keuangan selaku pemegang saham, dapat memberikan kuasa dengan hak subsitusi
kepada :
a) Dirjen Pembinaan BUMN, selaku pembantu menteri secara teknis.
b) Perorangan
c) Badan Hukum
Untuk mewakili dalam RUPS Persero.
Penerima kuasa wajib mendapat persetujuan Menteri Keuangan untuk mengambil keputusan
dalam RUPS, mengenai :
a) Perubahan jumlah modal.
b) Perubahan anggaran dasar.
c) Rencana pembagian dan penggunaan laba.
d) Penggabungan (merger), peleburan (konsolidasi), pemecahan/pengambil alihan (akuisisi)
perseroan.
e) Investasi dan pembiayaan jangka panjang.
f) Kerjasama persero dan pengalihan aktiva.
2) Direksi
Syaratnya antara lain:
 Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS untuk Persero.
 Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi Perum ditetapkan oleh Menteri.
 Calon anggota Direksi yang ditetapkan sebagai anggota Direksi adalah calon yang lulus seleksi melalui uji
kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh suatu tim atau lembaga profesional yang ditunjuk oleh
Menteri. Tetapi tidak berlaku bagi pengangkatan kembali anggota Direksi yang dinilai mampu
melaksanakan tugas dengan baik selama masa jabatannya. Calon wajib menandatangani kontrak
manajemen sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai anggota Direksi.
 Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi kriteria keahlian,
integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, serta memiliki dedikasi yang tinggi untuk
memajukan dan mengembangkan perusahaan dan memenuhi criteria sebagaimana diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perseroan terbatas.
 Jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS untuk Persero dan Menteri untuk Perum disesuaikan dengan
kebutuhan. Dalam hal Direksi terdiri atas lebih dari seorang anggota, salah seorang diantaranya diangkat
sebagai Direktur Utama.
 Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu)
kali masa jabatan. Apabila masa jabatan anggota Direksi berakhir, maka dalam waktu selambatlambatnya
30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir, RUPS untuk Persero dan Menteri untuk Perum
sudah harus menetapkan anggota Direksi yang definitif. Dalam anggaran dasar diatur ketentuan mengenai
pengisian sementara jabatan Direksi yang kosong atau dalam hal Direksi diberhentikan untuk sementara
atau berhalangan.
 Antar anggota Direksi, antara anggota Direksi dan anggota Komisaris untuk Persero dan Dewan Pengawas
untuk Perum dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun
garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.
 Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:
o anggota Direksi pada BUMN lain, badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik swasta;
o jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah; dan/atau
o jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
o jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;
 Anggota Direksi dilarang menjadi pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif.
 Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS untuk Persero dan
Menteri untuk Perum dengan menyebutkan alasannya.
Pemberhentian anggota Direksi dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota Direksi yang
bersangkutan:
 tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak manajemen;
 tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
 tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar;
 terlibat dalam tindakan yang merugikan BUMN dan/atau negara;
 dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau
 mengundurkan diri
Tugasnya :
1. Mewakili Persero di dalam/di luar pengadilan.
2. Bertanggungjawab penuh atas pengurusan persero untuk kepentingan dan tujuannya.
3) Komisaris
Syaratnya :
 Mampu melaksanakan perbuatan hukum.
 Tidak pernah dinyatakan pailit
 Belum pernah menjadi anggota direksi/komisaris yang dinyatakan bersalah, mengakibatkan
perseroan dinyatakan pailit.
 Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara, dalam
waktu 5 tahun sebelum pengangkatan.

Tugasnya :
 Pengawasan kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan.
 Memberikan nasihat kepada direksi.
 Dalam keadaan tertentu, untuk jangka waktu tertentu, melakukan tindakan pengurusan : hak,
wewenang dan kewajiban direksi terhadap perseroan dan pihak ketiga.
 Wewenang dan tanggung jawab Komisaris ditentukan dalam Anggaran Dasar.
 Pengangkatan/pemberhentian Komisaris dilakukan dalam RUPS.
Anggota Dewan Komisaris Persero berjumlah sekurang-kurangnya 2(dua) orang dan sebanyak-
banyaknya 5 orang yang terdiri dari :
1. Komisaris Utama
2. Komisaris
Masa jabatan Komisaris Utama dan Komisaris Persero ialah 3 (tiga) tahun, dengan ketentuan dapat
diangkat kembali setelah selesai masa jabatannya.
Sebenarnya, organ-organ Perseroan Terbatas dengan BUMN berbentuk Persero itu sama,
hanya saja bedanya terdapat pada pemegang saham. Pada BUMN Persero pemerintah dapat
bertindak selaku RUPS apabila seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara, sementara apabila
pemerintah terlibat dalam Penyerahan Modal Negara (PMN) sebagian, maka kedudukan
pemerintah adalah sebagai salah satu pemegang saham. Semakin besar peran pemerintah dalam
PMN maka semakin berperan pula dalam mengendalikan perusahaan. Dalam forum RUPS,
pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan segala kegiatan perseroan
mulai dari direksi dan/atau dewan komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan
tidak bertentangan dengan kepentingan perseroan.

Anda mungkin juga menyukai