Anda di halaman 1dari 20

Aspek – aspek

hukum perseroan
terbatas
Kelompok 11
1. Rosita Nur Maulida
2. Rosidatul Alfiyah
3. Safanisa Alifia
4. Salsa Fazri Mauluna
Pengertian saham

● Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperjualbelikan di


pasar modal. Surat berharga ini berkaitan dengan bagian kepemilikan suatu
perusahaan.
jenis – jenis saham

Jenis Sahan Berdasarkan Hak Penagihan


1. Saham Biasa
2. Saham Preferen

Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihan Haknya


1. Saham Atas Unjuk
2. Saham Atas Nama
Hak
statutory
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pasal 52 ayat (1)
1. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS,
2. Memperoleh dividen atas saham yang dimilikinya, dan
3. Hak lainnya sesuai dengan UUPT.
Kekuasaan
PEMEGANG
SAHAM
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan secara individu
tidak punya kekuasaan yang berarti kecuali dapat menggugat
Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham lainya jika keputusan
mereka merugikannya (Pasal  61 ayat 1 dan Pasal 97 ayat 6
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas/UUPT). Pemegang saham baru punya kekuatan atas
Komisaris dan Direksi bila ia merupakan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). RUPS merupakan forum dan organ tertinggi
dalam suatu Perseroan Terbatas (lihat Pasal 1 butir 4 dan Pasal 75
ayat 1 UUPT)
Hubungan dengan direktur &
komisaris Rapat Umum Pemegang Saham adalah Organ Perseroan yang
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang ini dan/atau anggaran dasar. jika melihat dari defenisi
sebenarnya kedudukan komisaris itu tidak dalam posisi mampu
memaksa dewan direksi untuk melakukan sesuatu kebijakan.
 
Tugas dan tangungjawab dewan komisaris ini sangat jelas dijabarkan
pada pasal 108-121 UU No.40 tahun 2007  tidak ada satupun pasal
yang menyatakan bahwa dewan komisaris dapat memerintahkan
dewan direksi untuk melaksanakan perintah mereka. Begitupun
dengan dewan direksi seperti dijelaskan pada pasal 92-107
UU No.40 Tahun 2007 tidak ada satu pasalpun yang menyatakan
dewan direksi harus melaksanakan perintah dewan komisaris. 
Rapat umum pemegang
saham
Rapat Umum Pemegang Saham adalah suatu bagian
dalam sebuah perseroan terbatas yang memiliki kuasa
atas segala sesuatu yang tidak dimiliki oleh dewan
komisaris atau dewan direksi. Fungsi RUPS dalam
sebuah perseroan terbatas adalah sebagai wadah bagi
pemegang saham dalam hal penyampaian suara ketika
ingin mengambil suatu keputusan. Undang-undang No.
40 Tahun 2007 menjelaskan bahwa RUPS ini memiliki
fungsi yang sangat penting bagi pemegang saham
terutama ketika para pemegang saham menentukan
kebijakan perusahaan. Perlu Anda ketahui RUPS
terbagi menjadi 2 jenis yaitu RUPS luar biasa dan
RUPS tahunan.
Kewajiban komisaris
Kewajiban komisaris menurut Pasal 114 ayat (3) UU PT :
1. Melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;
2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
3. Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
tanggung jawab komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan sebagaimana yang


dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1) UUPT yaitu dalam hal melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan
Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas pengawasan dan pemberikan nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kemudian setiap anggota Dewan
Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
Hubungan komisaris, direksi &
pemegang saham
Pemegang saham berperanan penting dalam PT karena modal dasar PT
terdiri dari saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Pemegang
saham bertanggung jawab pada saham yang dimilikinya sebagai
konsekuensi kewajibannya melakukan penyetoran sejumlah uang ke
dalam PT. RUPS berfungsi melaksanakan kontrol secara menyeluruh atas
setiap pemenuhan kewajiban dari direksi dan dewan komisaris PT atas
aturan main yang telah ditetapkan. RUPS adalah wadah bagi para
pemegang saham yang berwenang untuk menjalankan hak-haknya.
Kasus -
kasus
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
1. KPK Panggil Eks Komisaris PT Asabri dalam Kasus Korupsi PT
Dirgantara indonesia
KPK Panggil Eks Komisaris PT Asabri dalam Kasus Korupsi PT DITEMPO.CO, Jakarta - Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil 5 saksi dalam kasus korupsi di PT Dirgantara
Indonesia. Kelima saksi itu di antaranya, mantan Komisaris Utama PT Asabri Ismono Wijayanto,
Komisaris PT Quartagraha Adikarsa Susinto Entong, dan Komisaris PT Surya Daya Pratama
Mochamad Cholid Ashibli.Mereka akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur
Utama PT DI, Budi Santoso. “Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka
BS,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Rabu, 9 September 2020.Selain ketiga
saksi itu, KPK juga memanggil pensiunan TNI Angkatan Darat Aris Supangkat, dan Staf Ahli
Bidang Sosial Budaya Dewan Ketahanan Nasional, Manahan Simorangkir. Mereka akan diperiksa
sebagai saksi untuk Budi.Dalam perkara kasus korupsi PT Dirgantara Indonesia, KPK
menetapkan Budi dan mantan Asisten Direktur Utama Bidang Bisnis Pemerintah, Irzal Ronaldo
Zailani sebagai tersangka. KPK menyangka Budi dan Irzal serta sejumlah pihak telah melakukan
korupsi di PT DI yang merugikan negara sebanyak Rp 330 miliar.Kasus bermula ketika para
pejabat menandatangani kerja sama proyek pengadaan dengan 6 perusahaan. Namun,
perusahaan mitra tersebut tak melakukan pekerjaannya alias proyek fiktif. Kendati demikian, PT DI
tetap melakukan pembayaran sebanyak Rp 330 miliar. Menurut KPK, sejumlah pejabat PT
Dirgantara Indonesia mendapatkan uang sebanyak Rp 96 miliar dalam proyek tersebut.
Analisis BeritaSetelah saya baca dari Berita tersebut menganalisiskan sebagai
berikut :
1. Kasus bermula ketika para pejabat menandatangani kerja sama proyek
pengadaan dengan 6 perusahaan. Namun, perusahaan mitra tersebut tak
melakukan pekerjaannya alias proyek fiktif. Kendati demikian, PT DI tetap
melakukan pembayaran sebanyak Rp 330 miliar. Menurut KPK, sejumlah pejabat
PT Dirgantara Indonesia mendapatkan uang sebanyak Rp 96 miliar dalam proyek
tersebut.
2. KPK menetapkan Budi dan mantan Asisten Direktur Utama Bidang Bisnis
Pemerintah, Irzal Ronaldo Zailani sebagai tersangka. KPK menyangka Budi dan
Irzal serta sejumlah pihak telah melakukan korupsi di PT DI yang merugikan
negara sebanyak Rp 330 miliar.

Kesimpulan :
Budi Santoso dan Irzal Ronaldo Zailani ditetapkan sebagai tersangka yang telah
melakukan korupsi di PT DI yang dimana merugikan negara sebanyak Rp 330 miliar.
Dikarenakan bermula para pejabat menandatangani kerja sama proyek pengadaan
dengan 6 perusahaan. Namun, perusahaan mitra tersebut tak melakukan
pekerjaannya alias proyek fiktif
2. Marak Kasus Gagal Bayar, PEPS: Banyak Saham di BEI Tak
Layak Investasi
JawaPos.com – Kasus gagal bayar asuransi jiwa dan reksa dana dinilai semakin membuat peran
lembaga pengawas pasar modal baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
turut dipertanyakan. Sebab, faktor-faktor yang mempengaruhi gagal bayar sektor keuangan ini dianggap
karena lemahnya peran lembaga pengawasan. Managing Director Political Economy and Policy Studies
(PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, maraknya gagal bayar di sektor asuransi jiwa dan reksa dana
lantaran banyak saham yang tercatat di BEI tidak layak investasi. Menurutnya, banyak perusahaan
tercatat yang harus melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO) tidak memiliki performa dan
berkinerja baik. Sehingga harga sahamnya kerap kali dimainkan oleh investor. Dengan demikian, saham-
saham tersebut hanya dijadikan sarana untuk investasi para spekulasi bagi perusahaan asuransi dan
reksa dana.
Selain itu, investasi di saham-saham tersebut terindikasi ada permainan yang merugikan perusahaan
atau investor. Fluktuatifnya harga saham berkinerja rendah membuat kerugian. Sehingga menciptakan
gagal bayar ke nasabah mereka seperti yang terjadi pada kasus Jiwasraya atau Danareksa. “Jadi, peran
pengawas sangat penting apakah perusahaan-perusahaan yang portofolio investasinya diatur melanggar
atau tidak. Tapi sayangnya, selama ini investasi spekulatif terkesan tidak terdeteksi, apakah ini kelalaian
pengawas atau ada faktor X?” ujarnya Senin (15/6).Namun, kata dia, faktor kelalaian sulit dipercaya.
Pasalnya, menurut dia seharusnya pengawas mempunyai kemampuan yang sangat baik.“Selama hukum
tidak berjalan dengan baik, maka kasus seperti ini akan berlanjut terus, dan masyarakat yang menjadi
korban,”
ANALISIS KASUS
 
Dalam kasus ini peran pengawas sangat penting ,karena guna untuk mengawasi dari
kelayakan investasi saham dan permainan harga saham para investor investasi di
saham-saham tersebut terindikasi ada permainan yang merugikan perusahaan atau
investor. Fluktuatifnya harga saham berkinerja rendah membuat kerugian. Sehingga
menciptakan gagal bayar ke nasabah mereka seperti yang terjadi pada kasus
Jiwasraya atau Danareksa. Namun dalam hal ini peran pengawas masih sangat lali
buktinya masih banyak kasus .Seperti diketahui, terdapat banyak kasus gagal bayar
seperti PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya) yang mencapai Rp 12,4 triliun. Selain itu
ada kasus PT Asabri (Persero) Rp 21,8 triliun.
3. Hakim Kasus Pertamina Jadi Komisaris BUMN, Bentuk Balas
Budi?
Analisis
Anwar, hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjadi sorotan,
lantaran diangkat sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga (PPN), anak
usaha PT Pertamina (Persero). Namun, saat diakses Tirto rekam jejak Anwar
sebagai hakim telah dihapus. Ia telah mengajukan pengunduran diri sebagai
hakim. Mundurnya Anwar ini sesuai dengan PP Nomor 36 tahun 2011 tentang
Jabatan yang Tidak Boleh Dirangkap oleh Hakim Agung dan Hakim. ". Abdullah
menerangkan ketua pengadilan langsung memberhentikannya dengan tidak lagi
memegang perkara apapun begitu ditunjuk sebagai komisaris.
 
Kesimpulan
Pemberhentian Anwar tinggal menunggu putusan presiden. "Keppres kan
tergantung presiden. SK-nya SK presiden jadi secara yuridis ini memang tidak ada
kerangkapan karena yang bersangkutan secara faktual sudah mundur," kata
Abdullah.
sumber materi & kasus
https://www.weschool.id/jenis-saham-menurut-hak-penagihan-dan-cara-peralihan-haknya-
terlengkap/
https://business-law.binus.ac.id/2018/02/17/hak-hak-pemegang-saham-di-indonesia/
https://www.google.co.id/amp/s/sumurung.wordpress.com/2009/02/18/komisaris-dan-direksi-
pada-perseroan-terbatas/amp/
https://www.hanindo.co.id/portfolio/apa-itu-rups-cari-tahu-tujuan-dan-bagaimana-
penyelenggaraan-rups
https://www.hukumperseroanterbatas.com/pemegang-saham-2/tanggung-jawab-direksi-dan-
dewan-komisaris-dalam-perseroan-terbatas/
https://blog.smartcolaw.com/tugas-dan-tanggung-jawab-direksi-dan-dewan-komisaris-dalam-
perseroan-terbatas/
https://www.situsekonomi.com/2020/02/hubungan-hukum-direksi-dewan-komisaris.html?m=1
https://nasional.tempo.co/read/1384286/kpk-panggil-eks-komisaris-pt-asabri-dalam-kasus-
korupsi-pt-di
https://www.google.com/amp/s/www.jawapos.com/ekonomi/finance/16/06/2020/marak-kasus-
gagal-bayar-peps-banyak-saham-di-bei-tak-layak-investasi/%3Famp
Pertanyaan
1. Apabila dewan direksi menerima suap atau korupsi itu dihukum atau tidak ,atau bisa
digantikan oleh komisaris?
2. Apakah pemegang saham bisa menjabat komisaris dan direksi sekaligus?
THANKS

Anda mungkin juga menyukai