Kata Sulit
a) Hipoksia : kekurangan oksigen dalam tubuh.
b) Hipoksia seluler : penurunan suplay oksigen dalam jaringan sampai dibawah
tingkat fisiologis meskipn perfusi jaringan oleh darah memadai.
c) Sesak nafas : kondisi dimana paru-paru kekurangan oksigen / kesulitan
bernafas.
d) Kelelahan otot : suatu keadaan yang terjadi setelah kontrkasi otot kuat yag
lama serta berkurangnya respon terhadap stimulasi yang lama dimana otot
tidak mampu berkontraksi dalam jangka waktu tertentu.
e) Sungkup oksigen : alat bantu nafas yang berisikan oksigen.
f) Kematian sel : ketidakmampuan sel untuk mempertahankan membran.
g) Prima : keadaan yang baik atau sehat.
h) adaptasi : penyesuaian terhadap lingkungan.
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
Terjadi kematian sel dalam organ, menurunnya fungsi organ tubuh, inflamasi
jaringan (alzeimer, jantung dan otak)
3.
4.
Cara mencegah: perhatikan batas ketinggian dan kondisi tubuh, latihan fisik,
bawa sungkup oksigen
5.
6.
Penonaktifan
anabolisme,
penonaktifan
metabolisme
aerob,
pengaktifan
metabolisme anaerob
7.
8.
9.
Gejala-gejala : sesak nafas, pusing, lelah, penurunan fungsi tubuh, kuku dan kulit
memucat dll.
Hipotesis
Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen dalam tubuh yang disebabkan
oleh adanya faktor internal dan eksternal yang akan berdampak pada penurunan
fungsi organ dan kemungkinan akan terjadinya kematian sel. Hipoksia memiliki
beberapa jenis, yaitu : hipoksia hipoksik, hipoksia anemik, hipoksia stagnan atau
isekemik, dan hipoksia histotosik. Beberapa gejalanya adalah sesak nafas, pusing,
lelah, penurunan fungsi tubuh, memucatnya kuku dan kulit. Yang dapat dicegah
dengan perhatikan batas ketinggian pada saat mendaki gunung dan kondisi tubuh,
latihan fisik, bawa sungkup oksigen. Dalam islam pun kita disarankan untuk
mawas diri dan menjaga pola makan(porsi) tidak boleh berlebihan.
SASARAN BELAJAR
LO.1. Memahami dan Menjelaskan Hipoksia.
LI.1. Definisi Hipoksia.
LI.2. Jenis-Jenis Hipoksia.
LI.3. Mekanisme Hipoksia.
LI.4. Faktor Resiko & Penyebab Hipoksia.
LI.5. Dampak & Gejala Hipoksia.
LI.6. Pencegahan dan Penanganan Hipoksia.
LO.2. Memahami dan Menjelaskan Peranan Oksigen Dalam Sel.
LI.1. Definisi dan Fungsi Oksigen.
LI.2. Metabolisme Oksigen Dalam Sel.
L!.3. Reaksi Redoks Oksigen Dalam Sel.
LO.3. Memahami dan Menjelaskan Peranan Hemoglobin.
LI.1. Definisi dan Struktur Hemoglobin.
LI.2. Pengikatan Oksigen oleh Hemoglobin.
LI.3. Peran Hemoglobin di dalam Tubuh
LI.4. Mekanisme Hemoglobin dalam Respirasi
LO.4. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam dalam Menjaga
Kesehatan.
Pembahasan
LO.1. Memahami dan Menjelaskan Hipoksia
LI.1. Definisi Hipoksia
Hipoksia adalah keadaan tubuh kekurangan oksigen untuk menjamin
keperluan hidupnya. Dengan menipisnya udara pada ketinggian, maka tekanan
parsiil oksigen dalam udara menurun atau mengecil. Mengecilnya tekanan
parsiil oksigen dalam udara pernapasan akan berakibat terjadinya hipoksia (Dr.
H. Sukotjo Danusastro, DSKP, MBA-Aspek Aerofisiologi dalam
Penerbangan)
Hipoksia adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan sampai di bawah
tingkat fisiologis meskipun perfusi jaringan oleh darah memadai (kamus
Dorland)
Hipoksia adalah kekurangan oksigen ditingkat jaringan. (W.F Ganong-Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran)
LI.2. Jenis-Jenis Hipoksia
Secara umum, hipoksia terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Hipoksia Hipoksik
Hipoksia hipoksik merupakan keadaan hipoksia yang disebabkan karena
kurangnya oksigen yang masuk paru-paru. Sehingga oksigen tidak dapat
mencapai darah, dan gagal untuk masuk dalam sirkulasi darah. Kegagalan ini
bisa disebabkan adanya sumbatan / obstruksi di saluran pernapasanmasalah
pada individu normal pada daerah ketinggian dan merupakan penyulit pada
pneumonia serta penyakit pernafasan lain.
2. Hipoksia Anemik
Hipoksia Anemik merupakan hipoksia yang terjadi karena berkurangnya
kemampuan darah mentransport
, bisa karena kurang sel darah merah
(penurunan hematokrit), penurunan Hb, atau karena keracunan CO (CO punya
afinitas kuat terhadap Hb. Contohnya pada anemia. Penderita anemia dapat
mengalami kesulitan yang cukup besar sewaktu melakukan aktivitas fisik
karena adanya keterbatasan kemampuan untuk meningkatkan pengangkutan
O2 ke jaringan yang aktif.
3. Hipoksia Stagnan atau Isekemik
Hipoksia Stagnan atau Isekemik adalah keadaan hipoksia yang disebabkan
karena darah (hemoglobin) tidak mampu membawa oksigen ke jaringan oleh
karena kegagalan sirkulasi aliran darah ke kapiler meskipun PO2 arterinya
tetap konstan atau konsentrasi hemoglobin normal. Hipoksia ini ditandai
oligemia jaringan atau aliran darah ke jaringan sangat rendah, mengakibatkan
gangguan arteriolar dan vasokonstriksi, ginjal dan jantung saat terjadi syok,
hati dan otak mungkin mengalami kerusakan akibat hipoksia stagnan pada
gagal jantung kongestif.
4. Hipoksia Histotosik
Hipoksia histotosik merupakan hipoksia yang terjadi apabila jumlah oksigen
yang dihantarkan ke jaringan memadai , namun oleh karena kerja suatu agen
melepas
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Faktor Resiko :
Internal :
Ekslampsia,
Toxemia,
Hipertensi,
Anemia,
Pneumonia (radang paru),
Isoimunisasi (infeksi anemia, diabetes melitus),
Trauma fisik pada ibu hamil yang mengakibatkan syok,
Usia yang menua,
Gaya hidup seperti kebiasaan merokok dapat mempengaruhi status oksigenasi
seseorang.
Eksternal :
a. Keracunan karbon monoksida (CO),
b. Gravitasi pada ketinggian tertentu (seperti saat mendaki gunung, atau saat
penerbangan di atas pesawat),
c. Terhirupnya asap pada saat terjadinya kebakaran.
Penyebab :
a.
paru yang tidak memadai karena keadaan ektrinsik,
b. Shunt vena ke arteri,
c. Transport dan pelepasan oksigen yang tidak memadai,
d. Pemakaian oksigen yang tidak memadai pada jaringan disebabkan
keracunan enzim sel, kekurangan enzim sel karena defisiensi vit.B,
Oksigen tidak mudah larut di dalam air. Sekitar 93% plasma adalah air
sehingga untuk memudahkan oksigenisasi darah diperlukan molekul khusus
pengikat oksigen, yaitu hemoglobin. Konsentrasi oksigen (O2) dalam darah,
juga disebut kandungan O2 (O2 content), merupakan gabungan O2 yang
terikat pada hemoglobin dan O2 yang terlarut dalam plasma.
Konsentrasi O2 yang terikat pada hemoglobin (HbO2) ditentukan oleh
variabel pada persamaan > HbO2 = 1.34 x Hb x SO2
Hb adalah konsentrasi hemoglobin dalam darah dan biasa dinyatakan
dalam gram per 100 militer (g/dL). Angka 1,34 adalah kapasitas pengikatan
oksigen oleh hemoglobin. (dinyatakan dalam mL O2 per gram Hb). SO2
adalah rasio hemoglobin yang mengikat oksigen terhadap jumlah total
hemoglobin dalam darah (SO2 = HbO2/total Hb), juga disebut saturasi O2
dari hemoglobin. HbO2 dinyatakan dengan satuan yang sama dengan Hb
(g/dL).
Mekanisme transport oksigen terdiri dari tiga tahap :
1. Sistem pernapasan yang membawa O2 udara sampi alveoli, kemudian
difusi masuk ke dalam darah.
2. Sistem sirkulasi yang membawa darah berisi O2 kejaringan.
3. Sistem O2-Hb dalam eritrosit dan transpor ke jaringan.
Berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh
hemoglobin:
Daur
Transpor
elektron
Glikolisis.
Krebs.
respirasi.
1. Glikolisis:
Peristiwa
perubahan
:
Glukosa Glulosa - 6 - fosfat Fruktosa 1,6 difosfat
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Asam piravat.
Jadi, Hasilnya:
2 Asam piruvat
2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron
berenergi tinggi.
2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa
AKSEPTOR
ATP
1.
Glikolisis:
Glukosa > 2 asam piruvat
2 NADH
2
ATP
2.
Siklus
Krebs:
2 asetil piruvat > 2 asetil KoA + 2 C02
2 NADH
2
ATP
2 asetil KoA > 4 CO2
6 NADH 2
PADH2
3.
Rantai
trsnspor
elektron
respirator:
10 NADH + 502 > 10 NAD+ + 10 H20
30
ATP
2 FADH2 + O2 > 2 PAD + 2 H20
4
ATP
Total
38 ATP
Proses fermentasi:
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah
asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Reaksinya:
C6H12O6
>
C2H5OCOOH
Prosesnya
Energi
enzim
:
enzim
C6H12O6
>
C2H3OCOOH
Energi
Proses Glikogenolisis:
Perubahan glikogen yang ada dalam sel menjadi glukosa.
Prosesmya:
Proses metabolisme O2
Sistem transport O2 dapat dibagi menjadi 2:
1. 1,5% O2 terlarut di plasma
2. 98,5% O2 berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin
Jumlah maksimum oksigen yang dapat bergabung dengan hemoglobin
darah, untukorang normal mengandung sekitar 15 gram hemoglobin
dalam setiap 100 mililiter darah dantiap gram hemoglobin dapat berikatan
dengan maksimal 1.34 mililiter oksigen (1.39 mililiterbila hemoglobin
secar kimiawi bersifat murni, tetapi ini dikurangi dengan yang tidak
murniseperti methemoglobin).
Sedangkan jumlah total oksigen yang terikat dengan hemoglobin didalam
darah arteri normal, dengan kejenuhan normal 97 persen, adalah kira-kira
19.4mililiter tiap 100 mililiter darah. Waktu melewati kapiler jaringan,
jumlah ini berkurang, rata-rata menjadi 14.4 mililiter (PO2, 40 mmHg,
hemoglobin tersaturasi 75%), dengan demikianpada keadaan normal, kirakira 5 mililiter oksigen ditranpor kejaringan oleh setiap 100mililiter darah.
Dengan tingginya tekanan parsial O2 (PO2) di darah dibanding di
jaringan, maka O2 akanditranspor dari darah ke jaringan. Faktor yang
dapat mempengaruhi transpor O2 selain PO2adalah pH, PCO2, suhu, &
2,3 BPG. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi afinitas O2.Transpor
oksigen merupakan bagian dari proses eksternal respirasi, yaitu pertukaran
gas antara atmosfir dan paru-paru, pertukaran oksigen dan karbon
dioksida antara paru-paru dan darah, transpor oksigen dan karbon
dioksida dalam darah dan pertukaran gas antara darah dan sel.
Normalnya, sekitar 97% oksigen ditranspor dari paru-paru ke jaringan
terikat dengan hemoglobin dan sisanya 3% terlarut dalam plasma. Untuk
memonitor oksegenasi dalam jaringan digunakan beberapa parameter
hasilnya akan membentuk H2O dan CO2.enzim yang berperan dalam reaksi
redoks disebut oksireduktase,dan oksireduktase ini di bagi menjadi:
-oksidase
-dehidrogenase
-hidroperoksidase
-oksigenase
LO.3. Memahami dan Penjelaskan Peranan Hemoglobin
LI.1. Definisi dan Struktur Hemoglobin
Definisi Hemoglobin
Hemoglobin merupakan zat protein yang ditemukan pada sel darah merah
yang memberi merah pada darah. Hemoglobin terdiri dari zat besi yang
merupakan pembawa oksigen. Batasan normal hemoglobin pada pria dewasa
adalah 13,5-17 gr/dl, sedangkan pada wanita dewasa 12-15 gr/dl. Hemoglobin
berperan dalam memelihara fungsi transpor oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Hemoglobin mengambil oksigen di paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
jaringan tubuh sebagai bahan bakar , mengatur pertukaran oksigen dan
karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh.
Struktur Hemoglobin
Hemoglobin mengandung empat subunit: dua rantai- dan rantai-. Walaupun
urutan asam amino berbeda, struktur tiga dimensi rantai- dan rantai-
hemoglobin serupa satu sama lain dan serupa dengan lantai polipeptida
tunggal dari mioglobin. Rantai- hemoglobin memiliki 141 residu asam amino,
sedangkan rantai- memiliki 146 residu asam amino. Molekul hemoglobin
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik
dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan
suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya
yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia.
Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein (globulin chain) yang
terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri
dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, sedangkan pada bayi
yang masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa rantai
beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gama
yang dinamakan sebagai HbF. Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa
tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua
subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya
mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki
berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total
tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin
yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan
oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme Tiap subunit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memiliki kapasitas empat molekul oksigen. Pada molekul heme inilah zat besi
melekat dan menghantarkan oksigen serta karbondioksida melalui darah, zat
ini pula yang menjadikan darah kita berwarna merah.
sistem
reaksi
Hb + O2 = HbO2
Hb02 + 02 = Hb(O2)2
Hb02 + 02 = Hb(O2)3
HbO3 + 02= Hb(O2)4
Reaksi keseluruhan:
Hb + 4O2 Hb(O2)4
HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan dalam membawa
oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak. Tetapan kesetimbangan dari
reaksi tersebut adalah:
Kc =
Kesetimbangan akan bergeser ke kiri
Berdasarkan azas Le-Chatelier, dengan berkurangnya gas oksigen berati
kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO2 di dalam darah
menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut, suplai oksigen ke seluruh
jaringan akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan
pusing,
serta
perasaan
tidak
nyaman
pada
tubuh.
masa mudamu sebelum engkau tua; sehatmu sebelum engkau sakit; kayamu sebelum
engkau jatuh miskin; masa senggangmu sebelum engkau sibuk; hidupmu sebelum
engkau mati. (HR al-Hakim) Meski filosofi yang sering dilontarkan dalam agama
adalah: Untuk apa kesehatan? tidak berarti agama sama sekali tidak berbicara
mengenai Bagaimana hidup sehat?.
Ada beberapa riwayat Hadis yang mengandung ajaran-ajaran hidup sehat.
Misalnya, sabda Rasulullah ?, Lakukanlah bepergian, maka kalian sehat. (HR
Ahmad). dan berpuasalah kalian, maka kalian sehat. (HR ath-Thabarani).
Orang yang tidur dalam keadaan tangannya berbau lemak, lalu ia terkena sesuatu,
maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. (HR ad-Darimi).
Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallhu
alaihi wasallam menerapkan pola makan yang sehat. Rasulullah Shallallhu alaihi
wasallam memakan kurma dengan mentimun. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah melarang tidur setelah makan (HR Abu Nuaim). Rasulullah menganjurkan
mengawali berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air. (HR at-Tirmidzi)
Rasulullah memerintahkan makan malam meskipun dengan setelapak kurma. (HR atTirmidzi).
Ada beberapa ulama yang secara khusus menulis ajaran kesehatan dalam
Islam, misalnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam ath-Thibb an-Nabawi. Ibnu Muflih
al-Maqdisi dalam al-db asy-Syariyah, secara panjang lebar mengurai pola hidup
sehat yang diterapkan oleh Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam Begitu pula asySyami dalam kitab sejarah Subulul-Hud wa-Rasyad, secara khusus menulis judul
Sejarah Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam dalam Menjaga Kesehatan. Juga,
Imam al-Ghazali dalam Ihy Ulmiddin, tidak jarang menyinggung hikmah-hikmah
kesehatan yang terdapat dalam ajaran-ajaran Islam.
Pola hidup sehat ada tiga macam: yang pertama, melakukan hal-hal yang
berguna untuk kesehatan; yang kedua, menghindari hal-hal yang membahayakan
kesehatan; yang ketiga, melakukan hal-hal yang dapat menghilangkan penyakit yang
diderita. Semua pola ini dapat ditemukan dalilnya dalam agama, baik secara jelas atau
tersirat, secara khusus atau umum, secara medis maupun non medis (rohani). Allah
berfirman:
Artinya: makan dan minumlah
kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan. (QS al-Araf [7]: 31)
Menurut mufasir kontemporer, semacam as-Sadi, ayat tersebut mencakup
perintah menjalani pola hidup sehat dalam bentuk melakukan dan menghindari, yakni
mengonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh, serta meninggalkan pola
makan yang membahayakan. Makan dan minum sangat diperlukan untuk kesehatan,
sedangkan berlebih-lebihan harus ditinggalkan untuk menjaga kesehatan.
As-Sadi juga menganggap larangan Allah dalam QS al-Baqarah: 95, Wal
Selain itu, janji pahala tersebut, bisa dipahami sebagai paradigma Islam dalam
membesarkan hati orang-orang yang berada dalam kondisi sengsara agar ia tidak
putus asa, sebagaimana Islam juga senantiasa memberikan peringatan dan
menyalakan lampu kuning untuk orang-orang yang berada dalam kondisi sehatsejahtera, agar ia tidak terlena.
Dengan demikian, maka jelas sekali bahwa agama mengajarkan hidup sehat,
meskipun di balik itu, yang jauh lebih ditekankan oleh agama adalah bagaimana
menggunakan kesehatannya itu untuk sesuatu yang baik. Kondisi terbaik yang paling
diimpikan oleh agama bagi kehidupan masyarakat adalah kebaikan dalam kesehatan.
Selebihnya dari itu, kesehatan boleh hilang asal kebaikan tetap terjaga, dalam kondisi
apapun.
Daftar Pustaka
Asmadi.1999. Konsep Prosedural dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta:EGC
Ganong,W.F.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Konsep
dan
Aplikasi