Anda di halaman 1dari 24

Abses Skrotum dan Fournier

Gangrene
Oleh
Rizka Dila Pratami
H1A010029

Abses Skrotum

Definisi
Abses srotum adalah kumpulan purulen pada
ruang diantara tunika vaginalis parietalis dan
viseralis yang berada mengelilingi testis.
Terjadi apabila terjadi infeksi bakteri dalam
skrotum.
Bakteri dapat menyebar dari kandung kemih
atau uretra atau dapat berasal dari penyakit
menular seksual (PMS).

Etiologi
Organisme penyebab: Chlamydia trachomatis,
Neisseria gonorrhea, Escherichia coli dan
Pseudomonas
Komplikasi dari suatu penyakit seperti
appendisitis, epididimitis, orchitis, trauma,
varikokel dan abses pelvis
Abses skrotum yang superficial biasanya
berasal dari infeksi pada folikel rambut,
ataupun luka bekas operasi pada skrotum.

Patofisiologi
Trauma/infeksi mengumpulnya cairan
dalam tunika vaginalis abses
Infeksi intraabdomen prosesus vaginalis
abses skrotum

Manifestasi Klinis

Nyeri pada skrotum


Demam
Skrotum panas, nyeri, kemerahan
Jarang maul dan muntah
Frekuensi, urgensi, disuria

Pemeriksaan FIsik
Skrotum normal teraba lembut dan kenyal
Abses bengkak, tidak keras, merah dan
dapat menjadi fluktuan

Pemeriksaan Penunjang
Lab
Darah lengkap
Kultur urin
Analisa urin
Kultur darah

Ultrasonografi
CT-scan

Tatalaksana
Drainase abses dan rawat terbuka
Antibiotik
Pertimbangan orkidoctomy

Komplikasi
Fourniers gangrene

Prognosis
Dapat kambuh

Fourniers Gangrene

Definisi
Merupakan fasciitis nekrotikans pada daerah
perineum, perianal, dan genital.

Epidemiologi
Penyakit ini tidak hanya terdapat pada laki-laki
dewasa muda tapi pada usia lanjut penyebab
biasanya akibat gangguan sistem imun
Kebanyakan terjadi pada penderita usia 40-70
tahun dengan faktor resiko keadaan umum
kurang baik seperti gizi buruk, penggunaaan
imunosupresan, alkohol dan diabetes melitus

Etiologi
Penyebab anorektal
Radang usus
Divertikulitis kolon
Usus buntu

Penyebab urogenital

Infeksi kelenjar bulbourethral


Cedera uretra
Cedera iatrogenik
Epididimitis
Orkitis
ISK

Dermatologi di sekitar alat kelamin


Supuratif hidradenitis
Ulserasi
Trauma

Bakteri Penyebab
Gram-negative
E. coli
Klebsiella pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Proteus mirabilis
Enterobacteria
Gram-positive
Staphylococcus aureus
Beta Hemolytic
Streptococcus Group B
Streptococcus faecalis
Staphylococcus epidermidis

Anaerobes
Peptococcus
Fusobacterium
Clostridium perfringens

Mycobacteria
Mycobacterium tuberculosis

Yeasts
Candida albican

Patofisiologi
Infeksi lokal endarteritis obliterans
nekrosis kulit, subkutan, dan pembuluh darah
iskemia lokal dan proliferasi bakteri

Diagnosis
Anamnesis

Demam dan letargi yang muncul 2-7 hari


Rasa sakit dan nyeri tekan
Bertambah nyeri dan merah
Demam
Takikardia
Hipotensi

Pemeriksaan fisik
Krepitasi jaringan lunak
Nyeri lokal
Ulkus yang disertai eritema, edema, sianosis, indurasi,
blister, maupun gangren

Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkap
Rontgen
CT scan
USG
Histopatologi

Penatalaksanaan

Debridemen
Pemberian antibiotik
Manajemen jalan nafas
Pemberian oksigen
Pasang IV line
Pantau jantung
ATS

Komplikasi
Chordee, ereksi yang menyakitkan, dan disfungsi ereksi
Infertilitas akibat memindahkan testis di paha kantong
(suhu tinggi)
Karsinoma sel skuamosa pada jaringan parut
Imobilisasi dengan kontraktur yang lama
Perubahan sekunder pada perubahan tubuh karena
gangguan depresi dismorfik
Lymphodema dari kaki sekunder untuk debridement
panggul yang selanjutnya thrombophlebitis.

Prognosis
Prognosis setelah rekonstruksi biasanya baik

Anda mungkin juga menyukai