Anda di halaman 1dari 2

Diskusi Mata Kuliah Teknologi Sediaan Steril

Kelompok 3

Dezar Rahman Setiadi (J1E110018)


Muslimah (J1E111006)
Novia Fahrina (J1E111015)
Yuni Amalina (J1E111026)
Supian Noor ((J1E111035)
Annisa Dwi Cahya (J1E111052)
Dewi Ratna Sari (J1E111065)
Marzuki (J1E111074)
Sriyatul Adawiyah (J1E111209)
Siti Masyitah (J1E111222)

Hasil Diskusi:

1.

Perbedaan SVP dan LVP


Large Volume Parenteral (LVP)
LVP dikemas secara besar pada tas plastik,
botol, atau kemasan volume besar untuk iv
solution.
Berukuran >100 ml
LVP digunakan untuk larutan elektrolit, nutrisi,
pembawa obat, atau bahan lain seperti WFI, air
irigasi

Small Volume Parenteral (SVP)


Dikemas bentuk ampul, prefilled syring, vial

Berukuran 100 ml atau kurang


SVP digunakan untuk obat, baik bentuk larutan
ataupun serbuk/powder.

2. Perbedaan Pembuatan dan sterilisasi antara SVP dan LVP


Pada SVP dengan teknik aseptis, yaitu pengerjaan dari awal sudah dilakukan secara steril, sehingga di akhir
tidak ada sterilisasi lagi (panas kering, basah, dll)
Pada LVP disterilisasi dengan cara panas atau dengan sterilisasi akhir (dengan pertimbangan biaya industri,
kesulitan pengerjaan).

3. Alasan penggunaan SVP daripada LVP


-

Kemudahan perhitungan dosis

Kemudahan penggunaan

Stabilitas sediaan misal yang tersimpan dalam bentuk serbuk

Menjaga sterilitas sediaan

Rute pemberian (iv biasanya LVP, ip, sc, im SVP)

4. Kelebihan dan kekurangan SVL


-

Fleksibilitas

Harga (ekonomis pada faktor produksi)

Sterilisasi/aseptis SVP lebih sulit daripada LVP

Pembuatan SVP lebih susah dari LVP

Proses pembuatan harus memperhatikan secara detil terkait isotonisitas (isotonicIm, sc, harus
hipertonis)

Alasan isotonis, hipertonis, tonisitas harus sama dgn ph Fisiologis tempat tujuan dan rute pemberian

5. Kemasan dan bentuk sediaan SVP


Sediaan yang digunakan: Naphazoline Hydrochloride Opthalmic Solution 0,1%

Bahan:
1.

Naphazoline HCl (bahan aktif)

2. Asam borat (pengatur tonisitas)


3. NaCl (elektrolit/pengatur tonisitas)
4. Edetate disodium (chelating agent)
5. Air suling (pelarut)
6. Na Karbonat (alkalizing agent)
7. Asam Hidroklorida (acidifying agen/ pengatur tonisitas)
8. Benzalkonium klorida (antimikroba dan peningkat kelarutan )
Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipient

Anda mungkin juga menyukai