Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :

PENGECEK KADAR GULA (GLUKOMETER) DENGAN


LASER INFRARED
BIDANG KEGIATAN :

PKM TEKNOLOGI
Diusulkan oleh:
Iqbal Galang Nusa

H1C012029

Lanang Wahyu R.

H1C012034

Lintang S. N. R

H1C012067

Abdul Latif Husnaini

H1C012011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
PURBALINGGA

2014

PENGESAHAN PKM-TEKNOLOGI

Bidang Kegiatan

Ketua Pelaksana Kegiatan

Judul Kegiatan
: Pengecek Gula Darah dengan
Laser Infrared
: PKM-Penerapan Teknologi

Nama Lengkap

: Iqbal Galang Nusa

NIM

: H1C012029

Jurusan

: Teknik Elektro

Universitas

: Universitas Jenderal Soedirman

Alamat Rumah dan No. HP

: Jl. Damar III Teluk, Purwokerto

Alamat email

: bang.galangn@gmail.com

Anggota Pelaksana Kegiatan

Dosen Pendamping

Nama Lengkap dan Gelar

NIDN

: 3 orang

:Imron Rosyadi, S.t.,M.Sc


:

Alamat Rumah dan No Tel./HP


Purbalingga, 26 Mei 2014
Menyetujui
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Kegiatan

Ketua Pelaksana

Agung Mubyarto, ST., MT

Iqbal Galang Nusa

NIP. 19741006 200212 1 001


Pembantu Rektor III

Prof. Dr. Imam Santosa, M.Si


S.T.,M.Sc.
NIP. 196011001 19803 1 001
1 003

HIC012029
Dosen Pendamping

Imron Rosyadi,
Dosen Pendamping
NIP. 19790924 200312

RINGKASAN
Perangkat ini untuk mengukur kadar gula darah dengan menggunakan infra merah.
Metode ini dengan menempatkan spektroskopi di jaringan bawah kulit menggunakan lampu
dekat-inframerah, sehingga

penderita diabetes tidak perlu untuk mengambil darah untuk

menganalisis kadar glukosa mereka. Molekul-molekul dalam darah ini kemudian dianalisis
menggunakan teknik yang disebut raman spektrocopy untuk menentukan berapa kadar glukosa
darah . Dengan teknik ini dapat mengurangi nyeri akibat tusukan pengambilan darah terutama
pada anak-anak. Pengukuran transkutan glukosa darah dengan inframerah menunjukan bahwa
metode Raman spektroskopi inframerah secara akurat dapat mempredikasi kadar glukose plasma
selama hipoglikemia pada manusia. Hal yang harus diperhatikan bahwa kalibrasi ini menjadi
sulit jika segera setelah pasien makan sesuatu gula darah akan melonjak cepat, sementara
dibutuhkan 5-10 menit untuk melihat kenaikan kadar glukosa cairan intertitial. Dalam sebuah
penelitian terhadap 10 relawan yang sehat dengan menggunakan DCC-kalibrasi spektroskopi
Raman inframerah, secara signifikan meningkatkan keakuratan pengukuran glukosa darah
dimana peningkatan rata-rata 15-30%. Meskipun jarang ditemukan dan digunakan di indonesia,
penggunaan alat ini perlu dicoba dan dikembangkan guna menghilangkan nyeri dan ketakutan
karena pengambilan darah.

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL PROGRAM
Pengecek Kadar Gula (Glukometer) dengan Laser Infrared
B. LATAR BELAKANG
Diabetes adalah penyakit metabolik yang dapat mempengaruhi hampir setiap sistem
organ dalam tubuh. Diperkirakan bahwa lebih dari 15 juta orang di Amerika Serikat memiliki
diabetes.

Orang dengan diabetes tidak dapat / kesulitan

mengontrol gula darahnya tanpa

perawatan yang tepat, yang mungkin termasuk diet dan olahraga, berbagai obat-obat oral, dan /
atau suntikan insulin.

Untungnya dengan perawatan yang tepat, penderita diabetes dapat

menghindari komplikasi seperti kebutaan, gagal ginjal dan peningkatan risiko penyakit
kardiovaskular.

Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan selalu

melakukan

pemeriksaan darah secara teratur dan rutin, terutama orang dengan diabetes tipe 1 harus menjaga
dengan hati-hati pada kadar glukosa darah mereka, jika terlalu banyak gula dapat merusak organ,
sementara terlalu sedikit tubuh kehilangan bahan bakar yang diperlukan. Kebanyakan pasien
harus ditusuk jari-jarinya beberapa kali sehari untuk mengambil sampel darah untuk pengujian.
Tetapi dengan penusukan jarum yang berulang dapt menyebabkan nyeri.
Terutama orang dengan diabetes tipe 1 harus menjaga hati-hati kadar glukosa darahnya
jika terlalu banyak gula dapat merusak organ, sementara terlalu sedikit menghilangkan sumber
energi yang diperlukan.

Untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, seorang peneliti

dari Massachusetts Institute of Technology di MIT Laboratorium Spektroskopi bekerja dengan


cara non-invasif untuk mengukur kadar glukosa darah dengan menggunakan lampu yang
dinamakan dengan Raman Spektroskopy Infra merah. Metode ini terutama menggunakan
penyerapan tengah spektroskopy radiasi inframerah untuk mengukur kadar glukosa darah.
Tehnik ini dapat mengungkap kan kadar glukosa dengan hanya memindai tangan pasien atau jari
dengan cahaya di dekat inframerah, sehingga menghilangkan keharusan untuk mengambil darah.

C.

RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut maka dicari suatu pemecahan masalah yaitu bagaimana mengecheck
kadar glukosa tanpa harus menggunakan penusuk jarum.

D.

TUJUAN PROGRAM
Tujuan dilaksanakan program ini adalah :
1. Memberikan gambaran tentang alat / metode pemeriksaan kadar glukosa darah yang baru
sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi rasa nyeri akibat penusukan untuk
pengambilan darah dan menghilangkan ketakutan atau trauma terutama bila dilakukan
pada anak-anak.

E.

KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Keluaran yang diharapkan dari program ini adlah:
Menghasilkan alat pengecek kadar glukosa tanpa harus menggunakan penusuk jarum
untuk mengurangi rasa nyeri akibat penusukan.

F.

KEGUNAAN
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program ini adalah :
1. Meminimalisir rasa nyeri pada saat pengecekan kadar glukosa.
2. Mengurangi ketakutan atau trauma pada anak-anak ketika dilakukan pengecekan
kadar glukosa.
3. Mempercepat proses pengecekan kadar glukosa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Glukosa darah
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce LeeFever,
2007 ).Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan
energi alternatif juga dapat berasal dari metabolism asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien
dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan
metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar glukosa
di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat
dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.
( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson, 2004). Setelah pencernaan makanan yang
mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah
yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran
glukosa darah sering dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.
Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, menandakan
terjadinya 4 gangguan homeostatis dan sudah semestinya mendorong tenaga analis kesehatan
melakukan pemeriksaan untuk mencari etiologinya. ( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson,
2004 ).
B. Metabolisme
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup.
Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya,
sehingga terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam tubuh
yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
1. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-hari, dan
sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat dalam
metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk prosesproses metabolisme lainnya. ( William F. Ganong, 1995 ). Karbohidrat dalam makanan terutama
adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa dan
galaktosa. Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang

utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa. ( William F.
Ganong, 1995 ) Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi
membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator. Hati
memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti
halnya hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan
dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk
glukosa yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama
dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 1995 )
2. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah masuk ke
hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau
dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon insulin yang
tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga
glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal,
maka glukosa darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ). ( Depkes RI, 1999 )
C. Absorbsi gula darah
Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula akan melakukan proses
pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung terutama di dalam duodenum dan jejunum
proksimal, setelah absorbsi akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu
dan akhirnya kembali pada kadar semula baseline. ( Sylvia Anderson Price, 1996 ) Besarnya
kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam
usus halus konstan tidak tergantung pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada.
Untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam memetabolisme karbohidrat dapat ditentukan
dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). ( Sylvia Anderson Price, 1996 )
D. Glikolisis
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom karbon,
secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga atom karbon.
Glikolisis dapat terjadi di luar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari dalam tubuh, bila
tanpa zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah seperti eritrosit,
lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan kadar glukosa darah menurun.
Glikolisis juga dapat terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan. ( Henry, 1984 )

E. Macam-macam pemeriksaan glukosa darah


1. Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan
makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut. ( Depkes RI, 1999 )
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien
berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah
pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan. ( Depkes RI,
1999 )
F. Klasifikasi Gula Darah
Bagaimana klasifikasi kadar gula?
1. Gula darah anda kurang dari 40 mg/dl:Kadar gula darah anda amat rendah dan amat
berbahaya. Kekurangan ini sudah bisa disebut hipoglikemia (kekurangan kadar gula dalam
darah). Hipoglikemia paling sering terjadi pada orang yang sedang dalam pengobatan diabetes
atau prediabetes.
2. Gula darah anda di antara 40 dan 59 mg/dl:Kadar gula darah rendah. Kekurangan ini juga
disebut hipoglikemia (kekurangan kadar gula dalam darah). Hipoglikemia paling sering terjadi
pada orang yang sedang dalam pengobatan diabetes atau prediabetes.
3. Gula darah anda di antara 60 dan 125 mg/dl:Selamat!!! Kadar gula darah anda dalam
rentang normal. Namun, apabila kadar gula darah anda tepat 125 mg/dl, anda harus sedikit
berhati-hati karena anda sedikit lagi memasuki rentang normal tinggi (lebih berisiko terkena
diabetes)
4. Gula darah anda di antara 126 dan 145 mg/dl:Memang, kadar ini dalam batas normal
tinggi, tetapi anda perlu waspada karena rentang ini dapat mengindikasikan bahwa nada terkena
diabetes. Semuanya tergantung dari kapan anda diperiksa, apakah anda diperiksa ketika puasa
atau sehabis makan.

5. Gula darah anda di antara 146 dan 199 mg/dl:Kadar gula anda termasuk dalam rentang
tinggi, khususnya apabila anda diperiksa ketika anda sedang berpuasa (kadar gula puasa) yang
berarti anda tidak makan dan minum (selain air putih) selama 8 jam sebelum pemeriksaan
dilakukan. Kemungkinan besar anda menderita diabetes, walaupun anda tidak menyadarinya.
6. Gula darah anda di atas 200 mg/dl:Kadar gula darah anda amat tinggi. Anda pasti sudah
menyadari bahwa ada kelainan pada diri anda karena terdapat banyak gejala-gejala yang terjadi
(penyembuhan luka yang lama, misalnya).
Bagaimana cara memelihara gula darah? Untuk memelihara kadar gula darah yang
normal dalam tubuh, sebaiknya kita mulai menjaga kadar gula di makanan yang dikonsumsi
dengan membatasi konsumsi makanan yang manis-manis dan asupan karbohidrat. Karena itu,
penderita diabetes harus waspada ketika mengonsumsi makanan yang mengandung karboidrat
dan gula.Bagi bukan penderita diabetes, untuk menjaga kadar gula darah normal adalah dengan
menyeimbangkan kalori yang masuk (makan) dengan kalori yang keluar (kegiatan).
Jika kita banyak melakukan kegiatan, kalori yang hilang dari dalam tubuh dapat diganti
dengan mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang tepat, sehingga terdapat perputaran
energi yang seimbang dalam tubuh. Jumlah seimbang antara kalori yang masuk dan kalori yang
keluar yang seimbang tidak akan menyebabkan penumpukan gula dalam darah.
Apa efek bila kadar gula darah rendah? Bila level gula darah menurun terlalu rendah,
berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia. Gejala-gejalanya adalah
perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung, dan kehilangan kesadaran.
Apa efek bila kadar gula darah tinggi? Seseorang yang memiliki kadar gula darah tinggi
umumnya tidak menimbulkan gejala apa-apa. Tapi biasanya semakin tinggi kadar gula darah,
maka seseorang akan semakin sering merasa haus dan ingin buang air kecil. Jika tidak ditangani
dengan baik, kadar gula darah yang tinggi ini bisa merusak jaringan fungsi sel beta yang
berfungsi mengeluarkan insulin dan menyebabkan pembuluh darah mengalami stres sehingga
lama kelamaan bisa memicu terjadinya pengerasan di pembuluh darah.Kadar gula darah yang
tinggi bisa menimbulkan risiko pengembangan diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke.

BAB III METODE PELAKSANAAN

Perangkat ini untuk mengukur kadar gula darah dengan menggunakan infra merah. Metode
ini dengan menempatkan spektroskopi di jaringan bawah kulit menggunakan lampu dekatinframerah, sehingga penderita diabetes tidak perlu untuk mengambil darah untuk menganalisis
kadar glukosa mereka. Molekul-molekul dalam darah ini kemudian dianalisis menggunakan
teknik yang disebut raman spektrocopy untuk menentukan berapa kadar glukosa darah.
Pengukuran transkutan glukosa darah dengan inframerah menunjukan bahwa metode Raman
spektroskopi inframerah secara akurat dapat mempredikasi kadar glukose plasma selama
hipoglikemia pada manusia. Hal yang harus diperhatikan bahwa kalibrasi ini menjadi sulit jika
segera setelah pasien makan sesuatu gula darah akan melonjak cepat, sementara dibutuhkan 5-10
menit untuk melihat kenaikan kadar glukosa cairan intertitial. Dalam sebuah penelitian terhadap
10 relawan yang sehat dengan menggunakan DCC-kalibrasi spektroskopi Raman inframerah,
secara signifikan meningkatkan keakuratan pengukuran glukosa darah dimana peningkatan ratarata 15-30%.

Gambar 3.1 Cara untuk mengukur kadar glukosa darah oleh bersinar terang di

dekat-inframerah pada kulit.

Gambar 3.2 Mesin Raman spektroskopi dapat mengukur kadar glukosa darah
Adapun alat dan bahan yang digunakan meliputi: solder, pencabut timah
(solderino atractor), multimeter, catu daya, gunting, adaptor, timah, s aklar, PCB, IC ,
soket, transistor, dioda, resistor, kondensator, komputer, laser infrared.

Gambar 3.3 skema cara kerja raman spekstroskopi.


Terdapat dua macam spektrofotometer infra merah yaitu dengan berkas tunggal
(single-beam) dan berkas ganda (double-beam).

1. Sumber Sinar
Radiasi infra merah dihasilkan dari pemanasan suatu sumber radiasi dengan listrik
sampai suhu antara 1500 dan 2000 K. Sumber radiasi yang biasa digunakan berupa lampu
Nernst Glower, Globar dan Kawat Nikrom.
2. Tempat Sampel
Wadah sampel atau sel tergantung dari jenis sampel. Untuk sampel berbentuk gas
digunakan sel gas dengan lebar sel atau panjang berkas radiasi 40 m. Hal ini dimungkinkan
untuk menaikkan sensitivitas karena adanya cermin yang dapat memantulkan berkas radiasi
berulang kali melalui sampel. Wadah sampel untuk sampel berbentuk cairan umumnya
mempunyai panjang berkas radiasi kurang dari 1 mm biasanya dibuat lapisan tipis (film)
diantara dua keping senyawa yang transparan terhadap radiasi infra merah
3. Monokromator
Pada pemilihan panjang gelombang infra merah dapat digunakan filter, prisma atau
grating. Sehingga memungkinkan sebagian sinar melewati sampel dan sebagian melewati
blanko (reference). Setelah dua berkas tersebut bergabung kembali kemudian dilewatkan ke
dalam monokromator.
4. Detektor
Setelah radiasi infra merah melewati monokromator kemudian berkas radiasi ini
dipantulkan oleh cermin-cermin dan akhirnya ditangkap oleh detektor. Detektor pada
spektrofotometer infra merah merupakan alat yang bisa mengukur atau mendeteksi energi
radiasi akibat pengaruh panas.
5. Rekorder
Sinyal yang dihasilkan dari detektor kemudian direkam sebagai spektrum infra merah
yang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan
antara absorpsi dan frekuensi atau bilangan gelombang atau panjang gelombang.

Gambar 3.4. Spektrum absorban dan transmitan

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


A. PELAKSAAN PROGRAM
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 4 bulan, di
Laboratorium Elektronika Gedung D Lantai 2, Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Jenderal Soedirman.
2. Tahap Pelaksanaan
N

Keterang

o.

an

Studi

Literatur
Pembelia

Mei

Juni

Juli

Bulan
Agustus

Septemb

Oktober

er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

n bahan
3

dan alat
Perancan
gan

system
Pembuat

an alat
Pengujia

n system
Pembuat
an
laporan

3.

NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap

: Iqbal Galang Nusa

b. NIM

: H1C012029

c. Fakultas/Program Studi

: FST/Teknik Elektro

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

e. Waktu untuk kegiatan PKM

: 8jam/minggu

2. Anggota Pelaksana
a. Nama

: Lanang Wahyu Ramanda

b. NIM

: H1C012034

c. Fakultas/Program Studi

: FST/Teknik Elektro

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedrirman

e. Waktu untuk kegiatan PKM

: 8jam/minggu

3. Anggota Pelaksana
a. Nama

: Lintang Septi NR

b. NIM

: H1C012067

c. Fakultas/Program Studi

: FST/Teknik Elektro

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

e. Waktu untuk kegiatan PKM

: 8jam/minggu

4. Anggota Pelaksana
a. Nama

: Abdul Latif Husnaini

b. NIM

: H1C012011

c. Fakultas/Program Studi

: FST/Teknik Elektro

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

e. Waktu untuk kegiatan PKM

: 8jam/minggu

B. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING


1. Nama Lengkap

: Imron Rosyadi,S.T,M.Sc.

2. Golongan Pangkat da NIP


3. Jabatan Fungsional
4. Jabatan Struktural

:
/19790924 200312 1 003
: Sekretaris Jurusan I
:

5. Fakultas/Program Studi
6. Perguruan Tinggi
7. Bidang Keahlian
8. Waktu untuk kegiatan PKM

: FST/Teknik Elektro
: Universitas Jenderal Soedirman
: Kontrol
: 4 bulan

C. BIAYA

Deskripsi
Biaya alat dan bahan

No.
1
2
3
4
5
6
7

Catu daya
Adaptor
Timah
PCB
Transistor
IC
Dioda

Resistor

Kondensator

10
11

Solder
Pencabut timah

12

Soket

13

Potensio

14
15

Osiloskop
Multimeter

16

Pembuatan proposal

17

Pembuatan buku panduan pengguna

Jumlah (Rp)

Biaya Transportasi
1

Biaya transportasi pembelian bahan

Biaya
antisipasi kerusakan alat dan
komponen
Biaya internet untuk pencarian pustaka dan
3
materi selama 1 bulan
Total biaya
DAFTAR PUSTAKA
2

Amadeanastiti. 2012. Klasifikasi Kadar Gula Pada Manusia (on-line)

http://amadeanastiti-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-66349-Kesehatan%20Gula%20Darah%20Pada%20Manusia.html
Eko Satria. 2013. Jurnal Fisika (on-line)
http://jurnalsain-unand.com/FilesJurnal/3890699807%20Eko%20Satria.pdf
Fandy Ahmad. 2012. Kadar Gula Darah Tolok Ukur Diabetes Melitus (on-line)
http:// http://kadarguladarah.com/

Klasifikasi%2

Anda mungkin juga menyukai