JUDUL PROGRAM :
PKM TEKNOLOGI
Diusulkan oleh:
Iqbal Galang Nusa
H1C012029
Lanang Wahyu R.
H1C012034
Lintang S. N. R
H1C012067
H1C012011
2014
PENGESAHAN PKM-TEKNOLOGI
Bidang Kegiatan
Judul Kegiatan
: Pengecek Gula Darah dengan
Laser Infrared
: PKM-Penerapan Teknologi
Nama Lengkap
NIM
: H1C012029
Jurusan
: Teknik Elektro
Universitas
Alamat email
: bang.galangn@gmail.com
Dosen Pendamping
NIDN
: 3 orang
Ketua Pelaksana
HIC012029
Dosen Pendamping
Imron Rosyadi,
Dosen Pendamping
NIP. 19790924 200312
RINGKASAN
Perangkat ini untuk mengukur kadar gula darah dengan menggunakan infra merah.
Metode ini dengan menempatkan spektroskopi di jaringan bawah kulit menggunakan lampu
dekat-inframerah, sehingga
menganalisis kadar glukosa mereka. Molekul-molekul dalam darah ini kemudian dianalisis
menggunakan teknik yang disebut raman spektrocopy untuk menentukan berapa kadar glukosa
darah . Dengan teknik ini dapat mengurangi nyeri akibat tusukan pengambilan darah terutama
pada anak-anak. Pengukuran transkutan glukosa darah dengan inframerah menunjukan bahwa
metode Raman spektroskopi inframerah secara akurat dapat mempredikasi kadar glukose plasma
selama hipoglikemia pada manusia. Hal yang harus diperhatikan bahwa kalibrasi ini menjadi
sulit jika segera setelah pasien makan sesuatu gula darah akan melonjak cepat, sementara
dibutuhkan 5-10 menit untuk melihat kenaikan kadar glukosa cairan intertitial. Dalam sebuah
penelitian terhadap 10 relawan yang sehat dengan menggunakan DCC-kalibrasi spektroskopi
Raman inframerah, secara signifikan meningkatkan keakuratan pengukuran glukosa darah
dimana peningkatan rata-rata 15-30%. Meskipun jarang ditemukan dan digunakan di indonesia,
penggunaan alat ini perlu dicoba dan dikembangkan guna menghilangkan nyeri dan ketakutan
karena pengambilan darah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL PROGRAM
Pengecek Kadar Gula (Glukometer) dengan Laser Infrared
B. LATAR BELAKANG
Diabetes adalah penyakit metabolik yang dapat mempengaruhi hampir setiap sistem
organ dalam tubuh. Diperkirakan bahwa lebih dari 15 juta orang di Amerika Serikat memiliki
diabetes.
perawatan yang tepat, yang mungkin termasuk diet dan olahraga, berbagai obat-obat oral, dan /
atau suntikan insulin.
menghindari komplikasi seperti kebutaan, gagal ginjal dan peningkatan risiko penyakit
kardiovaskular.
melakukan
pemeriksaan darah secara teratur dan rutin, terutama orang dengan diabetes tipe 1 harus menjaga
dengan hati-hati pada kadar glukosa darah mereka, jika terlalu banyak gula dapat merusak organ,
sementara terlalu sedikit tubuh kehilangan bahan bakar yang diperlukan. Kebanyakan pasien
harus ditusuk jari-jarinya beberapa kali sehari untuk mengambil sampel darah untuk pengujian.
Tetapi dengan penusukan jarum yang berulang dapt menyebabkan nyeri.
Terutama orang dengan diabetes tipe 1 harus menjaga hati-hati kadar glukosa darahnya
jika terlalu banyak gula dapat merusak organ, sementara terlalu sedikit menghilangkan sumber
energi yang diperlukan.
C.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut maka dicari suatu pemecahan masalah yaitu bagaimana mengecheck
kadar glukosa tanpa harus menggunakan penusuk jarum.
D.
TUJUAN PROGRAM
Tujuan dilaksanakan program ini adalah :
1. Memberikan gambaran tentang alat / metode pemeriksaan kadar glukosa darah yang baru
sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi rasa nyeri akibat penusukan untuk
pengambilan darah dan menghilangkan ketakutan atau trauma terutama bila dilakukan
pada anak-anak.
E.
F.
KEGUNAAN
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program ini adalah :
1. Meminimalisir rasa nyeri pada saat pengecekan kadar glukosa.
2. Mengurangi ketakutan atau trauma pada anak-anak ketika dilakukan pengecekan
kadar glukosa.
3. Mempercepat proses pengecekan kadar glukosa
utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa. ( William F.
Ganong, 1995 ) Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi
membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator. Hati
memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti
halnya hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan
dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk
glukosa yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama
dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 1995 )
2. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah masuk ke
hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau
dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon insulin yang
tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga
glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal,
maka glukosa darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ). ( Depkes RI, 1999 )
C. Absorbsi gula darah
Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula akan melakukan proses
pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung terutama di dalam duodenum dan jejunum
proksimal, setelah absorbsi akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu
dan akhirnya kembali pada kadar semula baseline. ( Sylvia Anderson Price, 1996 ) Besarnya
kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam
usus halus konstan tidak tergantung pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada.
Untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam memetabolisme karbohidrat dapat ditentukan
dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). ( Sylvia Anderson Price, 1996 )
D. Glikolisis
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom karbon,
secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga atom karbon.
Glikolisis dapat terjadi di luar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari dalam tubuh, bila
tanpa zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah seperti eritrosit,
lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan kadar glukosa darah menurun.
Glikolisis juga dapat terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan. ( Henry, 1984 )
5. Gula darah anda di antara 146 dan 199 mg/dl:Kadar gula anda termasuk dalam rentang
tinggi, khususnya apabila anda diperiksa ketika anda sedang berpuasa (kadar gula puasa) yang
berarti anda tidak makan dan minum (selain air putih) selama 8 jam sebelum pemeriksaan
dilakukan. Kemungkinan besar anda menderita diabetes, walaupun anda tidak menyadarinya.
6. Gula darah anda di atas 200 mg/dl:Kadar gula darah anda amat tinggi. Anda pasti sudah
menyadari bahwa ada kelainan pada diri anda karena terdapat banyak gejala-gejala yang terjadi
(penyembuhan luka yang lama, misalnya).
Bagaimana cara memelihara gula darah? Untuk memelihara kadar gula darah yang
normal dalam tubuh, sebaiknya kita mulai menjaga kadar gula di makanan yang dikonsumsi
dengan membatasi konsumsi makanan yang manis-manis dan asupan karbohidrat. Karena itu,
penderita diabetes harus waspada ketika mengonsumsi makanan yang mengandung karboidrat
dan gula.Bagi bukan penderita diabetes, untuk menjaga kadar gula darah normal adalah dengan
menyeimbangkan kalori yang masuk (makan) dengan kalori yang keluar (kegiatan).
Jika kita banyak melakukan kegiatan, kalori yang hilang dari dalam tubuh dapat diganti
dengan mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang tepat, sehingga terdapat perputaran
energi yang seimbang dalam tubuh. Jumlah seimbang antara kalori yang masuk dan kalori yang
keluar yang seimbang tidak akan menyebabkan penumpukan gula dalam darah.
Apa efek bila kadar gula darah rendah? Bila level gula darah menurun terlalu rendah,
berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia. Gejala-gejalanya adalah
perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung, dan kehilangan kesadaran.
Apa efek bila kadar gula darah tinggi? Seseorang yang memiliki kadar gula darah tinggi
umumnya tidak menimbulkan gejala apa-apa. Tapi biasanya semakin tinggi kadar gula darah,
maka seseorang akan semakin sering merasa haus dan ingin buang air kecil. Jika tidak ditangani
dengan baik, kadar gula darah yang tinggi ini bisa merusak jaringan fungsi sel beta yang
berfungsi mengeluarkan insulin dan menyebabkan pembuluh darah mengalami stres sehingga
lama kelamaan bisa memicu terjadinya pengerasan di pembuluh darah.Kadar gula darah yang
tinggi bisa menimbulkan risiko pengembangan diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke.
Perangkat ini untuk mengukur kadar gula darah dengan menggunakan infra merah. Metode
ini dengan menempatkan spektroskopi di jaringan bawah kulit menggunakan lampu dekatinframerah, sehingga penderita diabetes tidak perlu untuk mengambil darah untuk menganalisis
kadar glukosa mereka. Molekul-molekul dalam darah ini kemudian dianalisis menggunakan
teknik yang disebut raman spektrocopy untuk menentukan berapa kadar glukosa darah.
Pengukuran transkutan glukosa darah dengan inframerah menunjukan bahwa metode Raman
spektroskopi inframerah secara akurat dapat mempredikasi kadar glukose plasma selama
hipoglikemia pada manusia. Hal yang harus diperhatikan bahwa kalibrasi ini menjadi sulit jika
segera setelah pasien makan sesuatu gula darah akan melonjak cepat, sementara dibutuhkan 5-10
menit untuk melihat kenaikan kadar glukosa cairan intertitial. Dalam sebuah penelitian terhadap
10 relawan yang sehat dengan menggunakan DCC-kalibrasi spektroskopi Raman inframerah,
secara signifikan meningkatkan keakuratan pengukuran glukosa darah dimana peningkatan ratarata 15-30%.
Gambar 3.1 Cara untuk mengukur kadar glukosa darah oleh bersinar terang di
Gambar 3.2 Mesin Raman spektroskopi dapat mengukur kadar glukosa darah
Adapun alat dan bahan yang digunakan meliputi: solder, pencabut timah
(solderino atractor), multimeter, catu daya, gunting, adaptor, timah, s aklar, PCB, IC ,
soket, transistor, dioda, resistor, kondensator, komputer, laser infrared.
1. Sumber Sinar
Radiasi infra merah dihasilkan dari pemanasan suatu sumber radiasi dengan listrik
sampai suhu antara 1500 dan 2000 K. Sumber radiasi yang biasa digunakan berupa lampu
Nernst Glower, Globar dan Kawat Nikrom.
2. Tempat Sampel
Wadah sampel atau sel tergantung dari jenis sampel. Untuk sampel berbentuk gas
digunakan sel gas dengan lebar sel atau panjang berkas radiasi 40 m. Hal ini dimungkinkan
untuk menaikkan sensitivitas karena adanya cermin yang dapat memantulkan berkas radiasi
berulang kali melalui sampel. Wadah sampel untuk sampel berbentuk cairan umumnya
mempunyai panjang berkas radiasi kurang dari 1 mm biasanya dibuat lapisan tipis (film)
diantara dua keping senyawa yang transparan terhadap radiasi infra merah
3. Monokromator
Pada pemilihan panjang gelombang infra merah dapat digunakan filter, prisma atau
grating. Sehingga memungkinkan sebagian sinar melewati sampel dan sebagian melewati
blanko (reference). Setelah dua berkas tersebut bergabung kembali kemudian dilewatkan ke
dalam monokromator.
4. Detektor
Setelah radiasi infra merah melewati monokromator kemudian berkas radiasi ini
dipantulkan oleh cermin-cermin dan akhirnya ditangkap oleh detektor. Detektor pada
spektrofotometer infra merah merupakan alat yang bisa mengukur atau mendeteksi energi
radiasi akibat pengaruh panas.
5. Rekorder
Sinyal yang dihasilkan dari detektor kemudian direkam sebagai spektrum infra merah
yang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan
antara absorpsi dan frekuensi atau bilangan gelombang atau panjang gelombang.
Keterang
o.
an
Studi
Literatur
Pembelia
Mei
Juni
Juli
Bulan
Agustus
Septemb
Oktober
er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
n bahan
3
dan alat
Perancan
gan
system
Pembuat
an alat
Pengujia
n system
Pembuat
an
laporan
3.
b. NIM
: H1C012029
c. Fakultas/Program Studi
: FST/Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: 8jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama
b. NIM
: H1C012034
c. Fakultas/Program Studi
: FST/Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: 8jam/minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama
: Lintang Septi NR
b. NIM
: H1C012067
c. Fakultas/Program Studi
: FST/Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: 8jam/minggu
4. Anggota Pelaksana
a. Nama
b. NIM
: H1C012011
c. Fakultas/Program Studi
: FST/Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: 8jam/minggu
: Imron Rosyadi,S.T,M.Sc.
:
/19790924 200312 1 003
: Sekretaris Jurusan I
:
5. Fakultas/Program Studi
6. Perguruan Tinggi
7. Bidang Keahlian
8. Waktu untuk kegiatan PKM
: FST/Teknik Elektro
: Universitas Jenderal Soedirman
: Kontrol
: 4 bulan
C. BIAYA
Deskripsi
Biaya alat dan bahan
No.
1
2
3
4
5
6
7
Catu daya
Adaptor
Timah
PCB
Transistor
IC
Dioda
Resistor
Kondensator
10
11
Solder
Pencabut timah
12
Soket
13
Potensio
14
15
Osiloskop
Multimeter
16
Pembuatan proposal
17
Jumlah (Rp)
Biaya Transportasi
1
Biaya
antisipasi kerusakan alat dan
komponen
Biaya internet untuk pencarian pustaka dan
3
materi selama 1 bulan
Total biaya
DAFTAR PUSTAKA
2
http://amadeanastiti-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-66349-Kesehatan%20Gula%20Darah%20Pada%20Manusia.html
Eko Satria. 2013. Jurnal Fisika (on-line)
http://jurnalsain-unand.com/FilesJurnal/3890699807%20Eko%20Satria.pdf
Fandy Ahmad. 2012. Kadar Gula Darah Tolok Ukur Diabetes Melitus (on-line)
http:// http://kadarguladarah.com/
Klasifikasi%2