1. MENUNJUKAN AGRESI.
Gejala-gejala umum :
1. Adanya tuntutan-tuntutan yang terus-menerus secara terang-terangan.
2. Kemarahan terus-menerus yang ditujukan kepada petugas
3. Penolakan untuk mendengarkan petugas
4. Selalu atau kadang-kadang berusaha melawan bila ada perubahan perawatan
5. Berbicara kasar
6. Bertingkah laku kasar
7. Selalu atau kadang-kadang tidak memperdulikan perintah-perintah dokter.
Pertimbangan dalam perawatan, tujuan dan tindakan :
1. Tindakan perawatan segera, untuk mengenal tingkah laku agresif dengan jalan :
Batasi tingkah laku fisik yang membahayakan serta terangkan kepada klien lanjut usia mengapa
tindakan tersebut diambil
Kuatkan fungsi fisik serta fungsi emosi, yang sebelumnya memang berfungsi baik (agresi
seringkali berhubungan dengan rasa takut).
Selalu memberitahukan kepada klien lanjut usia tentang tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan.
Dorong dan Fasilitasi klien lanjut usia untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya sehubungan
dengan penyakit atau perawatannya, yaitu dengan :
Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka.
Duduk mendampingi dan mendengarkan klien lanjut usia.
Terangkan bahwa agresi klien lanjut usia itu dapat dikarenakan rasa ketergantungan dan
kekhawatirannya.
Jangan mencoba untuk mempertahankan diri, mempertahankan para petugas, ataupun
mempertahankan perawatan. Hal yang demikian hanya akan meningkatkan agitasi klien lanjut
usia, untuk itu didengarkan apa yang dikatakan oleh klien lanjut usia. Perhatian semacam ini
diberikan paling tidak sekali sehari.
2.
3.
Menolong sesama dengan tujuan membantu klien lanjut usia secara tepat.
Terangkan sebab-sebab tingkah laku lanjut usia, mengendalikan diri serta mengatasi perawatan di
rumahsakit, ketakutan, kehilangan kontrol yang mungkin muncul.
Berikan pujian terhadap usaha-usaha orang lain itu dalam rangka membantu klien lanjut usia
untuk mengatasi hal-hal tersebut.
Tekankan kepada petugas perawatan tentang pentingnya untuk tidak menghukum berat atau
menolak usaha-usaha klien lanjut usia dalam mengatasi masalahnya dengan mempergunakan
tingkah lakunya yang secara fisik merusak.
2. KEMARAHAN
Pengertian kemarahan adalah rasa tidak senang yang kuat, biasannya karena konflik atau
pertentangan.
Gejala-gejala umum :
1. Berbicara sembarangan
2. Sikap berbicara yang terlalu buruk terhadap orang lain, terutama terhadap petugas atau perawat.
3.
4.
5.
6.
7.
3. Menolong sesama dengan tujuan untuk membantu klien lanjut usia secara tepat :
Melibatkan orang-orang lain dalam membantu klien lanjut usia menentukan perasaan-perasaannya.
Meluangkan waktu untuk menerangkan kepada mereka yang bersangkutan tentang apa yang sedang
terjadi pada diri klien lanjut usia serta hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka membantu.
Hendaknya pihak-pihak lain tersebut memuji usaha klien lanjut usia untuk menerima kenyataan.
Menyadarkan pihak-pihak lain akan pentingnya pemberian hukuman (bukan hukuman fisik) apabila
klien lanjut usia mempergunakan penolakan (denial).
4. KETERGANTUNGAN
Batasn ketergantungan adalah meletakan kepercayaan kepada orang lain atau benda-benda lain, untuk
bantuan yang terus-menerus, penenteraman hati serta pemenuhan kebutuhan.
Gejala umum :
1. Menolak untuk ikut serta dalam perawatan diri sendiri
2. Terus-menerus meminta staf perawat untuk melakukan apa yang sanggup ia lakukan sendiri
3. Sering meminta staf perawat untuk meminta masuk kamarnya
4. Terus-menerus menyatakan dengan kata-kata dan kelakuan bahwa ia tak berdaya dan tak mampu
mengerjakan sesuatupun sendiri.
5. Menolak untuk mempelajari cara-cara baru dalam merawat diri sendiri yang telah berbeda
6. Menolak atau tak mampu mengambil keputusan
7. Minta supaya tidak dipindahkan dari bagian-bagian khusus ke bagian lain.
Pertimbangan-pertimbangan khusus dalam perawatan, tujuan dan tindakan :
1. Perawatan segera dalam menanggapi adanya kelakuan ketergantungan sampai tingkat yang dapat
memberikan pada klien lanjut usia peningkatan kemampuan berdiri sendiri dan harga diri.
Usahakan untuk mengetahui sumber ketergantungan klien lanjut usia :
Apakah dirangsang oleh pengaruh lingkungan (apakah dirawat dirumah sakit mengurangi dan
untuk menghilangkan kemampuan untuk berdiri sendiri) sehingga sampai sekarang ia merasa
tergantung kepada orang lain.
Ketakutan akan perubahan-perubahan yang telah terjadi.
Jangan mencela atau secara terang-terangan menunjukan kelakuan ketergantungan klien lanjut
usia.
Setelah menjelaskan secara hati-hati kepada klien lanjut usia, tentukan batas-batas untuk banyak
dan jenis kelakuan ketergantungan yang bisa diterima oleh staf perawat.
Berikan perhatian sebentar-sebentar dan sering.
Beritahuka kepadanya bila anda akan dating lagi, kembalilah pada waktu tersebut atau kirimlah
orang lain untuk mengganti anda.
Duduklah bersama klien sekurang-kurangnya sekali sehari.
Terangkan kepadanya bahwa anda tidak akan mengijinkan untuk terlalu tergantung karena anda
menghormatinya, dan anda menyadari bahwa ia sanggup melakukan hal-hal untuk dirinya
sebelum dirawat, dan sekarang anda tidak mau merebut kemampuannya tersebut.
2.
3. Menolong sesama dengan tujuan membantu pihak lain untuk menolong klien lanjut usia secara tepat.
Untuk memudahkan pihak lain mengenali usaha klien lanjut usia untuk bergantung pada orang lain,
dan untuk memudahkan usaha pihak lain dalam membantu klien lanjut usia memperoleh kemampuan
berdiri sendiri :
Beri penjelasan dengan hati-hati mengenai kebutuhan klien lanjut usia untuk menjadi lebih tidak
tergantung pada keluarga dan teman-teman.
Katakan pada orang-orang yang penting kaitannya dengan klien lanjut usia bahwa mereka akan
sangat membantu.
Gejala-gejala umum :
1. Penolakan terhadap pengobatan
2. Seringkali membunyikan bel
3. Selalu membuat permintaan-permintaan yang tidak perlu kepada petugas
4. Selalu berusaha menyenangkan hati perawat dan bekerja sebaik mungkin.
5. Selalu menangis
6. Agresif atau krisis terhadap petugas
7. Merasa ada tekanan yang aneh dalam perut
8. Keluhan-keluhan somatic
Pertimbangan-pertimbangan khusus dalam perawatan, tujuan dan tindakan :
1. Pertolongan segera dalam mengatasi ketakutan.
Untuk mengenali bahaya dan mengurangi derajad ketakutan tersebut :
Berusaha mengenali sumber ketakutan yang khas/spesifik.
Gunakan pertanyaan yang terbuka, misalnya : apa yang paling anda khawatirkan selama ini ?.
Berikan keterangan dengan hati-hati tentang semua yang terjadi dan teruskan memberikan
keterangan setelah beberapa waktu sebelum melakukan perawatan.
Setelah keterangan diberikan anjurkan klien lanjut usia mengulangi kembali keterangan yang anda
berikan dengan kata-katanya sendiri dan apa arti keterangan tersebut baginya. Ulangi beberapa
kali untuk memastikan bahwa klien lanjut usia betul-betul mengerti.
Jika anda tidak dapat mengurangi ketakutan (karena kematian pada waktu operasi) sebelum
operasi dilakukan, beritahu dokter sehingga dapat diambil tindakan yang tepat, operasi mungkin
dapat dibatalkan.
2.
3.
Gejala-gejala umum :
1. Pura-pura tak membutuhkan bantuan
2. Mengadu domba antara petugas, perawat dan dokter
3. Pura-pura bersikap memuji perawat atau petugas bila berhadapan langsung tetapi segera
menjelekannya dihadapan orang lain
4. Selalu menunjukan tuntutan-tuntutan yang tidak jelas
5. Muntut waktu perawat secara berlebihan untuk hal-hal yang tidak perlu
6. Bersikap kesepian seolah tak diperhatikan oleh orang lain dengan maksud agar tetap ditemani oleh
perawat, sikap ini akan terus berlangsung walaupun telah diberi nasehat.
Pertimbangan-pertimbangan khusus dalam perawatan, tujuan dan tindakan :
1. Perawatan segera dalam menghadapi tingkah laku manipulatif
Bertujuan mengurangi derajad tingkah laku.
Mempertentangkan klien lanjut usia terhadap tingkat lakunya pada saat manipulasi
Berikan tanggapan yang baik serta pujian atas tindakannya yang tak bersifat manipulatif
Berikan kesempatan pada klien lanjut usia untuk mengungkapkan kemarahannya dengan katakata.
Batasi tindakan-tindakannya yang bersifat merusak
Catat instrukri-instruksi serta keterangan yang diberikan kepada klien lanjut usia secara tepat ke
dalam catatan perawatan. Cara ini dimaksudkan agar klienlanjut usia tidak merubah, melupakan
serta menyelewengkan komunikasi.
Beritahukan kepada keluarga tentang segala hal yang dikerjakanperawat beserta alasan-alasannya.
2.
3.
Menolong sesama dengan tujuan membantu klien lanjut usia secara tepat.
Menyadarkan klien lanjut usia akan tingkah laku manipulasinya serta pengaruh-pengaruh yang muncul
terhadap orang lain.
Mendampingi dokter pada saat ronda (keliling) untuk mencegah terjadi kekacauan informasi.
Yanga sangat penting adalah komunikasi serta pendekatan yang jelas dan konsisten lanjut usia
yang manipulatif tersebut.
Puji para petugas dan anggota keluarga atas usahanya dalam mengurangi tingkah laku klien lanjut
usia yang manipulatif.