Anda di halaman 1dari 2

Contoh strategi Ketidakberdayaan pada Lansia

1. Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukkan respons emosional dan
menerima pasien apa adanya.
2. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (mis; rasa
marah. frustasi, dan simpati).
3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif, beri waktu
klien untuk berespons.
4. Gunakan tehnik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
5. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area situasi
kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrol.
6. Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
ketidakberdayaannya.
7. Diskusi tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan.
8. Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau
subtitusi.
9. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif.
10. Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien.
11. Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpanan dan pendapatnya yang tidak
rasional.
12. Kurangi penilaian pasien yang negatif terhadap dirinya.
13. Bantu pasien untuk menyadari nilai yang dimilikinya atau perilakunya dan perubahannya
yang terjadi.
14. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan yang ingin dicapai. Motivasi
klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya.
15. Berikan klien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan.
16. Berikan reinforcement positif untuk keputusan yang dibuat dan jika klien berhasil
melakukan kegiatan atau penampilan yang bagus. Motivasi untuk mempertahankan
penampilan/ kegiatan tersebut.
17. Diskusikan dengan klien pilihan yang realistis dalam perawatan, berikan penjelasan
untuk pilihan ini. Bantu klien untuk menetapkan tujuan yang realistis. Fokuskan kegiatan
pada saat ini bukan pada kegiatan masa lalu.
18. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat dikkontrolnya.
Dukung kekuatan-kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh klien.
19. Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh klien. Dorong untuk berpartisipasi dalam
aktivitas-aktivitas tersebut dan berikan penguatan positif untuk partisipasi dan
pencapaiannya.
20. Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien menurunkan perasaan
ketidakberdayaan.
21. Dorong kemandirian, tetapi bantu klien jika tidak melakukan. Libatkan klien dalam
pembuatan keputusan tentang rutinitas keperawatan. Jelaskan alasan setiap perubahan
perencanaan perawatan kepada klien

Anda mungkin juga menyukai