Anda di halaman 1dari 6

Gusdur Lahir tanggal 4 bulan 8 tahun hijriah (7 september tahun masehi), tapi di

administrasi ditulis tanggal 4 bulan 8 tahun masehi.


Mantan ketua Tanfidziyah (Badan Eksekutif) Nadhlatul Ulama dan pendiri Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB).
Asal nama Gus Dur:
Gus panggilan kehormatan khas pesantren pada seorang anak kiai yang berarti
abang/mas
Dur dari kata Abdur
Keluarga terhirmat dalam komunitas Muslim di Jawa Timur

AWAL PEMERINTAHAN
Membentuk KPN :
-

gabungan dari para tokoh profesional dan para tokoh partai


pendukung pemerintahan koallisi.
Disambut positif oleh masyarakat
Rakyat berharap KPN bisa menanggulangi krisis ekonomi yang
sedang berlangsung
Diwujudkan dengan pembentukan Dewan Ekonomi Nasional

KEBIJAKAN AWAL REFORMASI


1. Membubarkan Departemen Penerangan yang merupakan senjata
utama rezim Soeharto dalam menguasai media.

2. Membubarkan Departemen Sosial yang korup

KEBIJAKAN KONTROVERSIAL
1. Pemberhentian Kapolri Jendral Roesmanhadi
Roesmanhadi dinilai tidak mampu mengantisipasi terjadinya
pembakaran sekolah Kristen STT Doulos.
2. Pemberhentian Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudrajat yang
digantikan dengan Marsekal Muda TNI Graito dari TNI AU
Pemberhentian tersebut dilatar belakangi oleh pernyataan Mayjen
Sudrajat bahwa Presiden bukan Panglima Tinggi TNI.
3. Mengeluarkan pengumuman tentang adanya menterimenteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN
4. Referendum Aceh
Gusdur sempat berkeinginan untuk memilih mengadakan
referendum Aceh, untuk memilih merdeka atau bergabund dengan
RI. Namun hal ini dibantah oleh pemerintah karena bila diadakan

jajak pendapat, maka kemungkinan besar rakyat Aceh akan memilih


untuk merdeka. Lalu Gusudr mengurungkan niatnya, dan hal ini
membuat rakyat Aceh kecewa hingga dibentuklah Gerakan Aceh
Merdeka (GAM).
5. Perubahan nama Papua dan pengibaran Bendera Papua
Pada akhir 1999, Presiden menyetujui nama Papua sebagai Irian
Jaya dan menyetujui pengibaran Bendera Bintang Kejora sebagai
bendera Papua.
6. Pengangkatan Kaum Minoritas (Cina & PKI)
Gus Dur melakukan banyak terobosan untuk mengangkat kaum
minoritas. Misalnya, membolehkan perayaan imlek yang selama
masa Soeharto dilarang. Gus Dur juga sempat meminta agar TAP
MPRS No. XXIX/MPR/1966 tentang pelarangan Marxisme-Leninisme,
dicabut. Hal ini cukup kontroversial mengingat sepanjang era
Soeharto, PKI (yang berkaitan dengan Marxisme-Leninisme) sudah
dilarang. Gus Dur membuka keadilan untuk kaum minoritas dan
menunjukkan adanya persamaan derajat antarsesama warga
negara Indonesia.
7. Menjalin Hubungan dengan Israel
Umat Islam Indonesia sangat antipati terhadap negara penjajah
Palestina tersebut atas dasar solidaritas sesama muslim. Akan
tetapi, bukannya bersikap memusuhi Israel, Gus Dur justru berusaha
membuka hubungan dengan negara tersebut.
Tentu saja rakyat Indonesia marah. Bahkan, duta besar Palestina
untuk Indonesia saat itu, Ribbhi Awad, sangat kecewa. Gus Dur
hanya mengatakan, sangat aneh jika Indonesia tidak bisa
bekerjasama dengan Israel, karena negara tersebut berbasis pada
agama sedangkan Indonesia bisa bekerjasama dengan negaranegara ateis seperti RRC dan Rusia.
Gus Dur yang sangat menjunjung tinggi kebebasan umat beragama
sebenarnya menekankan bahwa Islam tidak boleh melihat segala
sesuatu yang berbau Barat adalah kesalahan. Bekerjasama dengan
Israel bukan berarti membenci atau melucuti dukungan Palestina.
8. Pemberhentian Menteri-menteri
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Wiranto

Gus Dur melihat Wiranto sebagai halangan terhadap rencana reformasi


militer dan juga karena tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur
terhadap Wiranto. Pemberhentian ini dilatarbelakangi hubungan yang
tidak harmonis antara Wiranto dan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.
Ketidakharmonisan itu muncul ketika presiden mengizinkan
dibentuknya Komisi Penyelidik Pelanggaran (KPP) HAM untuk
menyelidiki para jenderal termasuk Wiranto dalam kasus pelanggaran
HAM di Timor Timur. Kemudia pada tanggal 13 Februari 2000, presiden

mengeluarkan perintah untuk menonaktifkan Wiranto dari jabatan


Menkopolkam.
-

Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla dan


Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi
Dugaan keduanya terlibat dalam kasus korupsi meskipun Gus
Dur tidak pernah memberikan bukti yang kuat.
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza
Mahendra
karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur
Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail
dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden
Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko
Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono
Diberhentikan karena beliau menolak mengikuti kemauan
Presiden Gus Dur untuk menyatakan Indonesia dalam keadaan
darurat

9. Mengumumkan Pemberlakuan Dekrit


- Pembubaran MPR/DPR
- Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan
mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun
- Membekukan Partai Golkar
Hal ini sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR. Namun
dekret tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, MPR secara
resmi menurunkan Gus Dur dari jabatannya dan menggantikannya dengan
Megawati Soekarnoputri.

AKHIR PEMERINTAHAN

Abdurrahman Wahid terus bersikeras bahwa ia adalah presiden dan tetap


tinggal di Istana Negara selama beberapa hari. Beliau dipaksa keluar dari
Istana Negara dengan hanya menggunakan singlet dan celana pendek.
WAFATNYA GUS DUR
Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai
presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat dan buku
yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang
lain. Beberapa kali ia mengalami serangan stroke. Dibetes dan gangguan ginjal
juga dideritanya. Meninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45. Gus Dur wafat akibat
sumbatan pada arteri.

SKANDAL
BULOGGATE :
Pada bulan Mei, Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan bahwa $4 juta
menghilang dari persediaan kas Bulog. Kasus Buloggate begitu terkenal karena sering
kali menjerat petinggi-petingggi negara. Kasus-kasus yang melibatkan nama Badan
Urusan Logistik (Bulog) serta jajaran pimpinannya sejak lama sudah mengemuka. Kasus
ini melibatkan Yanatera (Yayasan Bina Sejahtera) Bulog yang dikelola oleh mantan
Wakabulog Sapuan. Sapuan akhirnya divonis 2 tahun penjara dan terbukti bersalah
menggelapkan dana non bujeter Bulog sebesar 35 milyar rupiah.
Keterlibatan Presiden Gus Dur sendiri baru terungkap secara terbatas, yaitu
adanya pertemuan antara Presiden dan Sapuan (Wakil Kepala Bulog) di Istana. Dalam
pertemuan itu, Presiden menanyakan dana nonbudgeter Bulog dan kemungkinan
pengunaannya. Sapuan mengatakan, dana nonbudgeter itu ada, tetapi penggunaannya
harus melalui keppres (keputusan presiden). Meskipun uang berhasil dikembalikan,
musuh Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini.

BRUNEIGATE :
Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduh menyimpan uang $2 juta untuk
dirinya sendiri. Uang itu merupakan sumbangan dari Sultan Brunei untuk membantu di
Aceh. Namun, Gus Dur gagal mempertanggungjawabkan dana tersebut. Skandal ini
disebut skandal Bruneigate. Walaupun tidak terbukti melalui pengadilan, skandal ini
mengakibatkan kredibilitas rakyat terhadap presiden semakin turun. Serta perekonomian
yang tidak berkembang.

PERISTIWA
24 Desember 2000, terjadi serangan bom terhadap gererja-gereja di
Jakarta dan delapan kota lainnya di seluruh Indonesia
Pada malam Natal 24 Desember 2000, terjadi serentetan serangan bom di
sejumlah gereja di Indonesia. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh
kelompok Jamaah Islamiyah.
Beberapa kota yang gerejanya menerima serangan bom adalah Jakarta,
Batam, Sukabumi, Pangandaran, Bandung dan Pekanbaru.

KELEBIHAN
1. Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif
Seringnya Gus Dur berkunjung ke luar negeri mendapat respon
positif dari dunia. Selain itu, kunjungan-kunjungan ini membuka
peluang kerja sama (terutama dalam perdagangan), walaupun
banyak pihak yang merasa tindakan Gus Dur tersebut hanya
menghabiskan uang negara.
Padahal dengan adanya berbagai kunjungan ke luar negeri, banyak
memberi manfaat bagi Indonesia. Salah satunya adalah membawa
Indonesia ke Forum Ekonomi Dunia. Pada Januari 2000, Gus Dur
melakukan perjalanan ke luar negeri ke Swiss untuk menghadiri
Forum Ekonomi Dunia. Sehingga Indonesia lebih dikenal oleh dunia.
2. Iklim politik yang Demokratis
Di masa pemerintahan Gus Dur, suasana demokratis mulai tampak
wujudnya. Walaupun pada pemerintahan sebelumnya (Presiden
Habibie), demokrasi sudah mulai tampak, tapi, pada masa Gus Dur
begitu terasa.
Bukti- buktinya adalah penghapusan berbagai peraturan yang
merugikan kaum minoritas, pembubaran instansi negara yang tak
lagi efektif (departemen Penerangan dan Sosial) hingga niat Gus
Dur untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara Israel.
Bukti- bukti tersebut menggambarkan bahwa Gus Dur sangat
menghargai kebebasan individu.

KEKURANGAN
1. Rendahnya Tingkat Popularitas Gus Dur
Rendahnya tingkat popularitas Gus Dur disebabkan karena Gus Dur
sering membuat keputusan- keputusan yang kontroversial.
Selain itu, Gus Dur memang disegani kepemimpinannya. Tapi,
sebagai seorang negarawan yang harus arif dalam membuat
kebijakan, Gus Dur diragukan kemampuannya.
2. Tak Punya Basis Politik yang Kuat di Parlemen (MPR/ DPR)

Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenangkan pemilu.


Partai yang mengusungnya saat itu (PKB), bukan partai dengan
suara terbanyak. Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI dari hasil
lobby-lobby politik. Dengan gaya Gus Dur yang ceplas-ceplos,
membuat banyak pihak yang awalnya menunjukkan dukungan,
sedikit demi sedikit menarik dukungannya .
3. Keterbatasan fisik
Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin
negeri ini kurang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai