2.Persyaratan
penyimpanan
makanan
terolah,
diharuskan dalam bentuk kemasan tertutup serta
disimpan dalam suhu 10. Persyaratan penyimpanan
makanan jadi, antara lain :
Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga
dan tikus
Makanan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5 0 C
atau lebih atau disimpan dalam suhu dingin 4 0 C atau
kurang.
Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu
lama (> 6 jam) disimpan dalam suhu 5 0 C sampai 1 0 C
Hindari suhu makanan berada pada suhu antara 24 0C
sampai 600C, karena pada suhu tersebut merupakan suhu
terbaik untuk pertumbuhan bakteri pathogen dan puncak
optimalnya pada suhu 370 C.
Suhu Penyimpanan
Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam
penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya
makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat
dikelompokkan menjadi:
Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya
Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C
Penyimpanan untuk 1 minggu : -190 sampai -50 C
Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -10 0 C
Pengaruh
pemanggangan
terhadap
karbohidrat umumnya terkait dengan
terjadinya hidrolisis pati. Sebagai contoh,
pemanggangan
akan
menyebabkan
gelatinisasi
pati
yang
akan
meningkatkan nilai cernanya. Sebaliknya
peranan karbohidrat sederhana dan
kompleks dalam reaksi Maillard dapat
menurunkan ketersediaan karbohidrat
dalam produk-produk pemanggangan.
Protein
Jumlah total asam amino menunjukkan
perubahan yang berarti bila terjadi
kerusakan lebih lanjut akibat kegiatan
enzim
Lemak
Kerusakan lemak dan minyak dalam biji
serelia terjadi secara oksidasi,
menghasilkan flavour dan bau tenggik.
Hidrolisa lemak ini dipercepat oleh suhu
tinggi , kadar air tinggi dan faktor faktor
lain seperti pertumbuhan kapang.
VITAMIN
Selama penyimpanan akan terjadi :
Thiamin (B1) banyak yang rusak,
kerusakan dipercepat dengan kadar air
san suhu tinggi
Riboflavin (B2) dan piridoksin (B6)
sangat sensitif terhadap cahaya
vitamin A turun karena kehilangan
karoten.
tokoferol (E) bisa hilang dengan
adanya 02 karena 02 mempercepat
penurunan tokoferol
MINERAL
Pada umumnya garam-garam mineral tidak
terpengaruh secara signifikan dengan
perlakuan
kimia
dan
fisika
selama
pengolahan. Dengan adanya oksigen,
beberapa mineral kemungkinan teroksidasi
menjadi mineral bervalensi lebih tinggi
namun tidak mempengaruhi nilai gizinya.
Beberapa
mineral
seperti
zat
besi
kemungkinan
teroksidasi
(tereduksi)
selama proses pemanggangan dan akan
mempengaruhi
absorpsi
dan
nilai
biologisnya.
23