Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI FISIOLOGI RAMBUT

MAKALAH

oleh
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015

ANATOMI FISIOLOGI RAMBUT


MAKALAH
disusun sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan IA
dengan dosen: Ns. Nurfika Asmaningrum, M.Kep
Oleh:

Chepy Tri Cita W.

NIM : 112310101007

Devintania K. N. H.

NIM : 112310101017

Mohammad Rifqi Wibowo

NIM : 112310101040

Riana Vera Andantika

NIM : 122310101006

Putri Mareta Hertika

NIM : 122310101014

Aris Kurniawan

NIM : 122310101033

Sofiatul Mafuah

NIM : 122310101042

Alfun Hidayatulloh

NIM : 122310101047

Robby Prihadi Aulia Erlando

NIM : 122310101066

M. Tutus Prasetyo

NIM : 122310101071

Mufreda Yuliani I.

NIM : 142310101008

Nur Afif Abdullah

NIM : 142310101136

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015

ANATOMI FISIOLOGI RAMBUT

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Integument berasal dari bahasa yunani yaitu integumentum yang
artinya penutup yang terdiri sebagian besar adalah kulit ,rambut ,kuku, dan kelenjar. Sistem
integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya,
termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk
stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
1.

Anatomi Rambut
a. Jenis-jenis rambut
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali

telapak tangan, telapak kaki, kuku, ujung zakar, permukaan dalam bibir-bibir kemaluan wanita,
dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat digolongkan 2 jenis:
1. Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat di
kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh
folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis. Secara umum diameter rambut
> 0,03 mm.
2. Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat 16 drene di
seluruh tubuh. Rambut velus diproduksi oleh folikel-folike rambut yang sangat kecil yang
ada di lapisan dermis, diameternya < 0,03 mm. (Soepardiman, Lily. 2010; Kusumadewi,
dkk; Olsen, E. A. 1994)

Gambar 1. Penampang Rambut.

b. Bagian-Bagian Rambut
Rambut dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut:
1. Folikel Rambut,
Folikel rambut terdiri dari komponen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel
rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh
darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matri, dan
ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus. Bagian sentral Germinal Matrik (puncak papila)
membentuk bagian medula rambut dan kortex. Bagian perifer membentuk selubung akar rambut
yaitu selubung akar dalam dan selubung akar luar.
Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari 3 lapisan yaitu
lapisan kutikula, merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek rambut terdiri dari sel-sel
pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle, yaitu lapisan luar, terdiri
dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. Sel-sel selubung akar dalam mempunyai
keratohialin yang bersifat asidofil dan disebut granula trichohyalin, yang dengan H.E. tampak
kemerahan. Selubung akar luar terletak pada dasar folikel, lanjutan dari Germinal Matrix, hanya
terdiri dari 1 lapis sel-sel sesuai stratum basale epidermis. Lebih ke atas, sel-sel terdiri dari

beberapa lapis, sesuai lapisan epidermis. Selubung Jaringan Ikat merupakan dermis yang
langsung berhubungan / menyelubungi folikel rambut. Dipisahkan dari selubung akar luar oleh
membran basales.
Folikel rambut tubular membengkak pada bagian dasarnya, kemudia membentuk
bulbulus rambut. Bulbus rambut ini kemudian diinvaginasi suatu massa tersusun dari jaringan
ikat renggang, pembuluh darah, dan saraf yang disebut papilla derma yang memberikan nutrisi
untuk pertumbuhan rambut. Sel-sel bulbus rambut yang terletak tepat di atas papilla disebut
matriks germinal rambut dan analog dengan sel-sel stratum basalis pada epidermis. Setalah
mendapat nutrisidari pembuluh darah pada papilla, sel-sel matriks germinal kemudia membelah
dan terdorong kearah permukaan kulit untuk menjadi rambut yang terkreatinasi penuh yang
meliputi:
1.1 Akar rambut (folliculus pili)
Akar rambut merupakan bagian rambut yang tertanam secara miring dalam kulit.
1.2 Umbi rambut (bulbus pili)
Umbi rambut yaitu pelebaran bagian terbawah akar rambut. Bagian terbawah
umbi rambut adalah matriks rambut, yaitu daerah yang terdiri dari sel-sel yang
membelah dengan cepat dan berperan dalam pembentukan batang rambut. Dasar
umbi rambut yang melekuk ini mencakup gumpalan jaringan ikat, pembuluh
darah dan saraf yang berguna untuk makanan kepada matriks rambut.
(Kusumadewi, dkk; Brown, Robin Graham dan Tony Burns).
Selain itu,folikel rambut juga menyelubungi akar rambut, mulai dari permukaan kulit
sampai di bagian terbawah umbi rambut. Pada selubung ini dapat dibedakan 16drene yang
berasal dari dermis dan 16 drene yang berasal dari epidermis. (Kusumadewi, dkk). Unsur dari
epidermis terdiri dari kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandung akar luar terdiri atas
sel bening, dan baru mulai berdiferensiasi pada daerah ismus tanpa membentuk stratum
granulosum. Kandung akar dalam terdiri atas 3 bagian yaitu lapisan Henle, lapisan Huxley,
dankutikula kandung akar dalam. (Kusumadewi, dkk; Pusponegoro, Erdina H.D. 2002)
2. Batang Rambut

Batang rambut merupakan bagian rambut yang berada diatas permukaan kulit. Batang
rambut keluar dari kulit secara miring. Batang rambut terdiri dari:
2.1 Cuticula
Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat
berfungsi untuk melindungi lapisan rambut yang berada paling luar merupakan
pelindung. Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya
daya serap zat cair pada rambut. Pada rambut yang kasar lapisan cuticulanya juga
kasar. Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticulanya juga halus.
2.2 Cortex atau kulit ari rambut, merupakan bagian rambut yang terbesar dan
merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang
menentukan warna karena pigmen dimana zat warna rambut dikandung oleh
lapisan ini.
2.3 Medulla
Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut yang halus sekali ada yang
tidak terdapat medullanya.
3. Otot Penegak Rambut
Otot Penegak Rambut (Muskulus arector pili), merupakan otot polos yang berasal
dari batas dermo-epidermis dan melekat di bagian bawah kandung rambut. Kontraksi otot ini
menyebabkan ujung-ujung rambut berdiri dan mengakibatkan sekresi kelenjar sebasea. Setiap
folikel rambut mengandung satu atau beberapa kelenjar sebasea. Inervasinya berasal dari serabut
saraf simpatis.
4. Warna rambut
Warna rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen korteks. Bila sedikit / kurang
tampak putih. Campuran rambut putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat
atau hitam disebabkan oleh adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang
dapat mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong ke atas. Berikut adalah table letak
dan isi dari bagian-bagian rambut.

Struktur Rambut
Struktur

Isi

Infundibulum

Lokasi
Epidermis

Papila dermis

Mesenkima embrionik

Itsmus

Keratinisasi trikhilemma

Kandung akar dalam

Trikohialin, sitrullin

Medula

Trikohialin, sitrullin

Bulb

Dermis

Subcutis

Sumber: (Jaffer, Saeed N dan Abrar A. Qureshi)

2. Fisiologi Rambut
1. Pengaturan Suhu Badan
Pada manusia fungsi ini hampir tidak ada lagi, sejalan dengan perkembangan cara-cara
lain untuk memelihara suhu tubuh yang konstan melalui kelenjar-kelenjar keringat,
peredaran darah kulit dan pengaruh susunan saraf terhadap struktur-strukur tadi. Dalam
kondisi dingin, pori-pori rambut akan mengecil. Dalam kondisi panas, maka kondisi
tersebut berlaku sebaliknya. (Kusumadewi, dkk; Ridwan, Muhammad)
2. Fungsi Sebagai Alat Perasa
Rambut memperbesar efek rangsang sentuhan terhadap kulit. Sentuhan terhadap bulu
mata menimbulkan reflex menutup kelopak mata. Kepekaan kulit terhadap sentuhan
berbanding sejajar dengan kelebatan pertumbuhan rambut. Maka kulit kepala dengan
kelebatan pertumbuhan rambut 312/cm2 sangat peka terhadap sentuhan. (Kusumadewi,
dkk). Rambut meningkatkan kepekaan kulit terhadap rangsangan sentuhan
3. Perlindungan
Kulit melindungi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan cairan dari zat
iritan kimia maupun mekanik. Pigmen melanin yang terdapat pada kulit memberikan
perlindungan selnajutnya terhadap sinar ultraviolet matahari.
4. Eksresi
Zat berlemak,air dan ion-ion seperti Na+ dieksresikan melalui kelenjar-kelenjar kulit

5. Metabolisme
Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses sintesis vitamin D
yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dimulai dari sebuah molekul
precursor yang ditemukan di kulit

3. Pengaturan dan Siklus Pertumbuhan Rambut


Setelah pembentukan folikel rambut dan rambut, perkembangan folikel rambut
selanjutnya akan berhenti pada bulan ke-5 kehamilan. Folikel mengalami involusi memasuki fase
katagen, dimana papilla dermis akan mengalami regresi dan akhirnya folikel memasuki fase
istirahat. Sampai saat ini belum diketahui mengapa papila dermis yang telah terbentuk harus
mengalami

regresi

terlebih

dahulu

dan

kemudian

mengalami

aktivasi

kembali.

(Pusponegoro,Erdina H.D. 2002). Siklus pertumbuhan folikel rambut adalah demikian. Sejak
pertama kali terbentuk folikel rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Fase
pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut
tumbuh dan juga dipengaruhi faktor fisiologis maupun patologis. Siklus pertumbuhan rambut
yang normal adalah masa anagen, masa katagen, dan masa telogen. (Soepardiman, Lily. 2010)

Gambar 2. Siklus Pertumbuhan Rambut

a. Masa anagen
Pertama, fase anagen, di mana rambut secara aktif tumbuh dan bertambah panjang.
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel tanduk yang
lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. (Soepardiman, Lily. 2010)

b. Masa katagen
Pada masa ini, pertumbuhan sel-sel rambut secara perlahan mulai melambat sebelum
akhirnya berhenti. Masa ini juga disebut masa peralihan yang didahului oleh penebalan
jaringan ikat di sekitar folikel rambut, disusul oleh penebalan dan mengeriputnya selaput
hialin. Papil rambut lalu mengelisut dan tidak lagi berlangsung mitosis dalam matriks
rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian dibawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). Antara bekas papil dan bagian
bawah gada terbentang satu tiang sel epitel. Masa peralihan ini berlangsung 2-3 minggu.
(Kusumadewi, dkk; Soepardiman, Lily. 2010)
c. Masa telogen atau masa istirahat
Pada masa ini folikel rambut mengecil dan bergerak lepas ke permukaan kulit kepala.
Dimulai dengan memendeknya sel epitel mulai dari bawah ke atas sampai hanya tersisa
suatu puting epitel kecil, yaitu benih sekunder, dan berbentuk tunas kecil yang membuat
rambut baru sehingga rambut gada akan terdorong keluar dan rontok. Proses ini
berlangsung selama 3-4 bulan (Kusumadewi, dkk; Soepardiman, Lily. 2010)
Siklus Rambut
Fase

Masa

Anagen

3 tahun, 84% kulit kepala

Telogen

3 bulan, 14% kulit kepala

Katagen

3 minggu, 2% kulit kepala

Sumber: (Jaffer, Saeed N dan Abrar A. Qureshi)


Setelah melewati ketiga fase ini, rambut baru akan tumbuh lagi untuk menggantikan yang
sudah rontok. Siklus pertumbuhan rambut ini memakan waktu hingga 4 tahun, dan dapat
berulang sebanyak 25 kali
Lama masa anagen adalah berkisar 1000 hari, sedang masa telogen sekitar 100 hari
sehingga perbandingan rambut anagen dan telogen berkisar antara 9:1. Jumlah folikel rambut
pada kepala manusia sekitar 100.000, rambut pirang dan merah jumlahnya lebih sedikit dari
rambut hitam. Jumlah rambut yang rontok per hari 100 helai. Densitas folikel rambut pada bayi

1135/cm2 dan berkurang menjadi 615/cm2 pada umur tiga puluhan,karena meluasnya
permukaan kulit. Pada umur 50 tahunan ada pengurangan beberapa folikel sehingga jumlah
menjadi 485/cm2. Untuk mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen diperiksa rasio rambut
anagen terhadap telogen yang disebut trikogram, sedikitnya 50 helai rambut halus dicabut dan
diperiksa untuk menghindari deviasi standar yang tinggi. Jumlah rambut anagen pada wanita +
85% dan laki-laki 83% dan jumlah rambut telogen pada wanita 11% dan laki-laki 15%.
(Soepardiman,Lily. 2010).
4. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut
1.

Keadaan Fisiologik
a. Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Masa
pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada wanita daripada pria. Hormon
androgen dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut di
daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan, dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut
kasar lainnya. Namun, pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon
androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu
pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan
hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi
memperpanjang anagen. (Suling, Pieter L; Kusumadewi, dkk; Soepardiman, Lily. 2010)

b. Nutrisi
Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori.
Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan pigmen setempat
sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, asam
animo, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat besi juga dapat menyebabkan
kerontokan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)
c. Kehamilan

Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlahrambut telogen masih dalam batas
normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%. (Kusumadewi, dkk)
d. Masa Pubertas
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan rambut
ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala justru akan rontok. (Kusumadewi, dkk)
e. Kelahiran
Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala sang ibu dengan
cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini dijumpai nilai telogen 35%.
(Kusumadewi, dkk)
f. Masa baru lahir
Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen, maka beberapa
minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut, yang disusul dengan
pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan kedua kehidupannya. (Kusumadewi,
dkk)
g. Masa menjadi tua
Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia lanjut. Kerontokan
dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke belakang. Di bagian-bagian ini
fase anagen rambut menjadi singkat, rambut lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh
sebagai gantinya (Kusumadewi, dkk), folikel rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan
bertambah singkat, rambut lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang.
(Pusponegoro, Erdina H.D. 2002)
h. Vaskularisasi
Vaskularisasi dapatmempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan
penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena destruksi bagian 2/3 bawah
folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah mengalami perubahan.
(Suling, Pieter L)

2.

Keadaan Patologis
a. Peradangan sistemik/setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi atrofi dan folikel
rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu mata (madarosis).
Pada penyakit eritematosis sifilis stadium II dapat menyebabkan rambut menipis secara
rata maupun setempat secara tidak rata sehingga disebut moth eaten appearance. Infeksi
jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan maupun kerusakan
batang rambut. Infeksi akut lainnya seperti demam tinggi juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan rambut. Mekanisme terjadinya kerontokan setelah demam karena
percepatan fase anagen ke telogen.(Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)
b. Obat
Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat menyebabkan kerontokan,
umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin, endoksan, vinkristin, dan obat
antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin dapat
mempercepat terjadinya perubahan folikel anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah
besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan terikat pada
grup sulfhidril dalam keratin antara lain talium, merkuri dan arsen juga bisa
mempengaruhi pertumbuhan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)

c. Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat terjadinya masa
anagen dengan mempersingkat masa telogen. (Kusumadewi)
d. Kelainan endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah atau
mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya diameter

rambut dan meningkatkan kerontokan rambut. (Pusponegoro, Erdina H.D. 2002; Suling,
Pieter L)
e. Penyakit kronis
Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat
kekurangan protein dalam jumlah besar. (Suling, Pieter L)
5. Kelainan-Kelainan Pada Rambut
Gangguan pada akar rambut secara otomatis akan menyebabkan gangguan pada batang
rambut, sedangkan gangguan pada batang rambut belum tentu sampai menyebabkan gangguan
pada akar rambut. Berikut macam-macam kelainan pada rambut :
a. Penyakit Mutiara
Merupakan penyakit semacam benda-benda kecil yang melekat pada rambut, bentuknya
bulat berwarna abu-abu agak keputih-putihan. Di tempat ini rambut mudah patah dan
ujungnya berbelah. Biasanya disebabkan oleh kurang bersihnya pada saat pencucian rambut
atau adanya sisa-sisa zat kimia seperti shampoo, hair spray. Di samping itu yang paling
mendasar lagi adalah adanya kerusakan pada lapisan batang rambut.
b.

Cinities
Merupakan istilah untuk rambut beruban. Rambut uban terjadi bila zat warna atau
pigmen rambut mulai menghilang terdesak oleh hawa. Kondisi rambut uban dapat terjadi
karena faktor usia, cacat bawaan dan sebagainya. Di samping itu penyebab cinities ini juga
karena suatu penyakit misalnya lepra atau goncangan jiwa yang tiba-tiba, banyak pikiran dan
sebagainya. Cinities ada 2 macam yaitu :

1.

Congenital Cinities, terjadi sejak lahir. Jadi pada rambutnya tidak ada zat warna dan
kadang-kadang dia terdapat disekelompok rambut kepala.
2.

Acquire Cinities, muncul setelah orang mulai berumur atau menjelang usia dewasa.
Biasanya ini disebabkan oleh depresi mental, kecemasan, nervous, sakit yang lama atau
sakit turunan.

c. Trichoclasia
Penyakit rambut yang ditandai dengan timbulnya simpul-simpul pada batang rambut
yang berwarna putih-putih seperti penyakit mutiara. Ini disebabkan karena matrix rambut
terganggu. Bila selang-seling putih-putih tersebut sudah mulai muncul, maka rambut akan
mudah putus-putus (rapuh), karena tidak mendapat oksigen yang merata pada setiap batang
rambut.
d. Trichoptilosis
Merupakan keadaan dari ujung rambut yang pecah-pecah menyerupai serabut. Hal ini
timbul karena kurang perawatan, di samping itu juga disebabkan gizi yang tidak seimbang,
cara pemakaian kosmetik yang kurang cocok/tidak tepat, sering terkena terik matahari dan
terlalu sering menggunakan alat-alat listrik untuk perawatan rambut.
e. Hypertrichosis/Hirsutisme
Merupakan suatu istilah untuk rambut yang tumbuh melebar dan tebal secara berlebih.
f.

Trichohexis Nodosa
Adalah rambut yang pada jarak tertentu membesar, menonjol/menebal dan didekat

benjolan itu rambut pecah seperti serabut pada bagian ujungnya dan kadang terjadi simpulsimpul. Hal ini disebabkan karena rambut kekurangan minyak dan zat protein, sehingga
terjadi kemunduran pada kualitas keratin batang rambut.

g. Monilethri/Monilethria
Yaitu kondisi dimana pada jarak tertentu dibatang rambut tumbuh semacam kelainan
pada batang rambut tersebut yakni tumbuh rambut secara menebal dan kemudian menipis lalu
putus-putus, setelah itu ujung-ujung rambut juga seperti serabut. Biasanya bila rambut
mengalami hal seperti itu, maka kulit kepala menjadi kering. Penyebab utamanya adalah karena
faktor keturunan.
h.

Alopecia

Gambar 3. Pola-pola kebotakan

Disebut juga dengan istilah kebotakan yang merupakan kelainan pada rambut yang
rontok secara terus menerus. Terdapat berbagai jenis tipe kebotakan yaitu :
a. Alopecia areata adalah kebotakan yang terjadi pada tempat-tempat tertentu, berbentuk
bulatan-bulatan atau diistilahkan juga dengan kebotakan setempat.
b. Alopecia adusta adalah kebotakan yang disebabkan oleh pembawaan (botak asli) sejak
lahir. Keadaan botak ini bisa seluruhnya atau sebagian dari rambut dikepala.
c. Alopecia senetis adalah kebotakan yang terjadi karena faktor usia yaitu pada umur yang
sudah semakin tua, rambut yang rontok tidak tumbuh lagi.
d. Alopecia seboheica capitis adalah kondisi dimana rambut rontok terus menerus. Hal ini
juga disebabkan oleh karena adanya gangguan penyakit pada kelenjar minyak (kelenjar
sebasea).
e. Alopecia cecatricata adalah suatu kondisi yang disebabkan karena sesuatu hal (misalnya
sakit dll), sehingga kulit tidak wajar keadaannya. Tanda-tandanya yaitu timbulnya
lingkaran-lingkaran atau berbentuk lonjong bahkan ada juga yang tidak teratur.
f. Alopecia dynamica adalah kerontokan rambut karena kerusakan pada folicle. Hal ini
disebabkan oleh suatu infeksi yang menyerang follicular atau karena proses penyakit lain
misalkan infeksi jamur.

g. Alopecia syphylitica merupakan kebotakan akibat kerontokan rambut karena penyakit


syphilis.
h. Alopecia localis adalah rambut rontok setempat, biasanya disebabkan oleh gangguan
pada urat saraf yang berada di sekitar daerah yang rontok tersebut.
i. Alopecia moligua adalah sebutan bagi sejenis alopecia tetapi lebih parah dan menetap.
j. Alopecia universatis adalah kerontokan rambut secara missal (seluruh tubuh). Hal ini
disebabkan karena menderita sakit yang agak parah misalnya demam karena typhus.
k. Alopecia adnoda adalah kerontokan rambut karena pembawaan (botak asli).
l. Alopecia prematura adalah kerontokan rambut pada usia yang masih muda (belum
waktunya). Alopecia prematura ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1)

Alopecia prematura idiophatica adalah rambut rontok dimulai pada tiap-tiap


waktu sebelum pertengahan umur

2) Alopecia prematura synato neatika adalah kerontokan yang diderita karena sakit,
hal ini bisa menyerang sebagian badan atau kepala bahkan bisa secara
keseluruhan. Untuk itu setiap orang yang menderita penyakit alopecia ini
seharusnya mengetahui penyebabnya.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Robin Graham dan Tony Burns. Dermatologi Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga, 4-6.
Jaffer, Saeed N dan Abrar A. Qureshi. Dermatology Quick Glance. Mc Graw-Hill, 150.
Kusumadewi, dkk. 2001. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Moderen. Jakarta: Meutia Cipta
Sarana & DPP. Tiara Kusuma, 19-36.
Olsen, E. A, dkk. 1994. Hair Growth Disorders. Mc Graw-Hill, 754.
Pusponegoro, Erdina H.D. 2002. Kerontokan Rambut Etiopatogenesis. Dalam:
Wasitaadmadja, Sjarif M, dkk. Kesehatan dan Keindahan Rambut. Jakarta: Kelompok Studi
Dermatologi Kosmetik Indonesia, 1-13. Pameran, dan Pelatihan Dermatologi Kosmetik, 115.
Soepardiman, Lily. 2010. Kelainan Rambut. Dalam: Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 301311.
Suling, Pieter L. Hair Fall. Dalam: Cosmetic Dermatology Update. Simposium Nasional,

Anda mungkin juga menyukai