Spesifikasi Konstruksi Sumur Bor PDF
Spesifikasi Konstruksi Sumur Bor PDF
ICS 73.020
BSN
Daftar isi
Halaman
Daftar isi
...................................................
Latar belakang
. . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . .
............................................................... .
1.
Ruang lingkup
2.
Acuan
3.
Pengertian
4.
Persyaratan teknis
4.1
4.1.1
4.1.2
Lubang bor
4.1.3
Penempatan saringan
4.1.4
Penyekat lempung
.. . .. ... . .. .. . .. . .. .. . ...
.............................................
...................................................................
4
4
. . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
............................ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
.............................. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4.1.8
4.1.9
4.2.
4.2.1
Pipa lindung
4.2.2
Pipa saringan
4.2.3
Pipa piezometer
4.2.4
Kerikil
4.2.5
Penyekat lempung
4.2.6
5.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. .... ...... .... ... .... ... .... ... .... ... .... .... ... .... ... ...... .
. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .
. .... ... .... ... .... ... .... ... .... ... ..... .... ... .
. . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. .
........................... . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . .
Bubur semen
...... .. ... ... .. ... ... ... ..... ... .. ... ... .. ...... .. ... ... .. ... ..
Daftar bacaan
..............................................................
Lampiran 1 :
Gambar penampang tegak konstruksi sumur bor produksi tipe 1 . . . . . . . . . . . .
Lampiran 2 :
Gambar penampang tegak konstruksi sumur bor produksi tipe 2 . . . . . . . . . . . .
9
10
Latar belakang
Dalam rangka pengelolaan pemanfaatan air tanah yang terus me ni n gkat , di d aer a h
pedesaan dan perkotaan, maka guna mengoptimalkan penyadapan a i r t a na h dengan
tet ap mempertimbangkan potensi ketersediaannya di alam, perlu dirancang konstruksi
sumur bor produksi untuk kapasitas pengambilan dari 150 sampai dengan 300 lit er per
menit.
Standar spesifikasi konstruksi sumur bor produksi i n i oleh Direktorat Jenderal Geologi
dan Suraber Daya Mineral selain untuk optimalisasi perolehan debit a ir tanah juga
d a lam kerangka pelaksanaan konservasi air tanah, yakni pengelolaan air tanah yang
bcrtumpu pada asas kemanfaatan, kesinambungan ketersediaan dan kelest arian
sumberdaya air tanah dan lingkungan keberadaannya.
Melalui Standar spesifikasi konstruksi sumur bor produksi i n i , ke d a l a m a n s u m u r
bor yang didasarkan atas kedalaman akuifer yang dinilai potensial, potensi ketersediaan
a ir tanah dan jumlah pengambilan air tanah serta perubahan kuantitas dan kua lit as, dapat
diatur, dikendalikan dan dipantau secara lebih ba ik sehingga kemungkinan terjadi
perubahan bahkan kerusakari air tanah dan lingkungannya dapat dimin ima lka n.
ii
1.
Ruang lingkup
R.uang lingkup spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas
150 liter per menit sampai dengan 300 liter per menit ini mencakup acuan,
pengertian, persyaratan teknis dan spesifikasi bahan konstruksi sumur bor produksi
yang harus dipenuhi dalam pembuatan sumur bor produksi tersebut.
2.
Acuan
Penyusunan standarisasi konstruksi sumur bor produksi air tanah ini mengacu pada :
a)
b) SNI 03- 3641-1994, Metoda pemboran air tanah dengan alat bor putar sistem
sirkulasi langsung.
c) SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng.
d) SNI 13-4687-1998, Spesiflkasi konstruksi sumur bor partau
e) SNI 15-2049-1994, Mutu dan cara uji portland semen je ni s I.
f)
3.
Pengertian
Beberapa pengertian yang berkaitan dengan spesiflkasi konstruksi sumur bor
produksi ini :
1 dari 10
menjamin
2 dari 10
j). Pipa naik adalah susunan pipa dengan diameter tertcntu pada bangunan
konstruksi sumur bor yang terletak dibawah p ipa jambang, be r f u n g s i
sebaga i sarana air tanah naik sampai ke pipa jambang.
k). Saringan adalah pipa yang berlubang-lubang atau bercelah-celah dengan
ukuran tertentu di bagian dindingnya dan berfungsi me n yar ing a ir t a n a h ke
dalam sumur bor.
l). Pipa piezometer adalah pipa dengan lubang-lubang pada dindingnya da n ujung
bawahnya terbuka, yang dipasang diluar pipa lindung di da lam lubang bor
untuk pemantauan muka air tanah.
m). Pembalut kerikil adalah pembalut yang terbentuk dari kerikil yang d i is ik a n ke
dalam ruang antara dinding lubang bor dan saringan, yang berfungsi u n t u k
menjaga kemampuan saringan dalam meluluskan air dan menahan but ir -but ir
batuan lepas yang akan masuk ke dalam sumur bor.
n). Penyekat lempung adalah penyekat yang terbentuk dari le mpu ng yang
dimasukan ke dalam ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas
dan dibawah pembalut kerikil.
o). Penyekat semen adalah penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang
diinjeksikan ke dalam ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas
penyekat lempung yang menutupi pembalut kerik il. Penyekat semen bcrguna
untuk mencegah tercemarnya air tanah, serta unt uk me nahan agar d ind i ng
lubang bor tidak runtuh.
4.
Persyaratan teknis
4.1
3 dari 10
Sumur bor produksi harus dibuat dengan pipa jambang berdiameter 150 mil i me t e r
(6 inci) dan pipa naik serta saringan berdiameter maksimal 150 mil i met e r (6 inc i),
dengan kedalaman maksimal mencapai 3 meter di bawah dasar lap is a n akuifer
yang diijinkan disadap, ujung bawahnya tertutup. Bibir sumur atau ujung atas pipa
lindung terletak minimal 0,60 meter di atas muka tanah.
4.1.2
Lubang bor
Lubang bor harus tegak lurus permukaan tanah. Diameter lubang bor mi n i ma l
harus lebih besar 100 milimeter (4 inci) dari diameter pipa jambang, dan m i n i ma l
harus lebih besar 150 milimeter (6 inci) dari diameter pipa naik dan saringan.
4.1.3
Penempatan saringan
Saringan sumur bor harus ditempatkan tepat pada kedudukan akuifer ya ng a ka n
disadap. Apabila akuifer tersebut mempunyai ketebalan lebih dar i 3 meter, maka
panjang minimal saringan yang dipasang harus 3 meter, dit empat k an di ba gian
tengah akuifer.
4.1.5
Pcmbalut kerikil
Ruang antara di n di ng lubang bor dan pipa saringan diis i dengan k e r i k i l se pa nj a n g
saringan pada akuifer yang di i j i n k a n di a m b i l , sehingga t e r b e n t uk p e m b al u t k e r i k i l
di sekeliling pipa saringan.
4 dari 10
4.1.6
Penyekat lempung
Ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas dan di bawah pembalut
kerikil harus diinjeksi dengan lempung penyekat, sehingga terbentuk penyekatpenyekat lempung setebal minimal 3 meter di bawah pembalut ker ikil da n setebal
minimal 2 meter di atas pembalut kerikil.
4.1.7
Penyekat semen
Ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung diatas pembalut ker ikil mu la i
dari atas penyekat lempung hingga kedalaman 0,25 meter di bawah muka tanah
harus diinjeksi dengan bubur semen, sehingga terbentuk penyekat semen. Penyekat
semen juga dilakukan pada lapisan akuifer yang tidak disadap.
4.1.9
5 dari 10
4.2
4.2.1
Pipa lindung
Pipa l i nd un g harus terbuat dari pipa baja berlapis seng ber kete balan m e d i u m ya n g
memenuhi SNI 07-0039-1987, Mutu dan cara uji pipa baja l a pi s seng a t a u p i p a
baja carbon yang memenuhi SNI 07-0068-1987, Mutu dan cara uji p i pa b aj a carb on
atau pipa poli vinyl chloride (PVC) jeni s AW yang memenuhi SNI 06-0084-1994.
4.2.3
Pipa piezometer
Pipa piezometer harus terbuat dari pipa baja lapis seng berketebalan med ium yang
memenuhi SNI 07-0039-1987. Mutu dan cara uji pipa baja lap is seng a t a u p ip a
PVC jenis AW yang memenuhi SNI 06-0084-1994.
6 dari 10
4.2.4
Kerikil
Kerikil untuk membentuk pembalut kerikil harus d ipilih yang ma sih segar, t a k
berubah-berubah, tidak lapuk, berbutir bundar, diutamakan yang mempunyai
kandungan silika tinggi, dan tidak mengandung gamping, zat organik, lump ur da n
kotoran lainnya, atau kerikil artifisial.
Sebagai pedoman umum pembalut kerikil untuk saringan bercelah 0,50 mm dibuat
dengan mengisikan kerikil berukuran 1,50 milimeter sampai 3,00 milimet er,
sedangkan untuk saringan bercelah 1,00 milimeter dipakai kerikil berukuran dari
2,50 milimeter sampai 6,00 milimeter.
4.2.5
Penyekat lempung
Untuk pembuatan penyekat lempung harus dipakai lempung yang memenu hi syarat
atau yang diproduksi khusus untuk keperluan konstruksi sumur bor.
7 dari 10
Daftar bacaan
Penyusunan standar konstruksi sumur bor produksi air tanah berkapasitas150 l it e r
menit sampai dengan 300 liter per menit ini dibuat dengan me mpe rhat ikan d a ft a r
bacaan berikut :
a. Anderson, Keith E., Water Well Hand Book, Missouri Water We ll- dr iller 's
Assosiation, Missouri, U.S.A., 1951.
b. Bennison, E.W., Groundwater, its Devolopment, Uses and Conservation, Edward
E. Johnson Inc., St.Paul 4, Minnesota, U.S.A. 1947.
c. Driscol, F.G., Groundwater and Wells, Saint Paul, Minnessota, USA, 1986.
d. Edward E: Johnson, Inc, Ground Water and Well, Saint Paul, Minnesota, U.S A,
1966.
e. Many design criteria for design and instalation of monit oring well in a quifer s .
International Ground Water Technology, V.I. No. 1, 1995.
f. Manual of Water Well Constraction Practices, Environtmental Protection Agency,
United Stated, 1977.
g. Well screen their use and selection, Australian Groundwater Consult ant Pty
Limited, 1980.
8 dari 10
Lampiran 1
Gambar 1
Penampang tegak konstruksi sumur bor produksi
untuk kapasitas 150 lt/menit sampai dengan 300 lt/menit. tipe 1
9 dari 10
Lampiran 2
Gambar 2
Penampang tegak konstruksi sumur bor produksi
untuk kapasitas 150 lt/menit sampai dengan 300 lt/menit. tipe 2
10 dari 10