Anda di halaman 1dari 2

Bilangan oksidasi

Sebelum kita dapat mengidentifikasi suatu reaksi redoks. Kita perlu mengetahui
konsep bilangan oksidasi. Masing-masing atom di dalam molekul atau yang bermuatan
memiliki bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi akan berubah pada suatu reaksi redoks.
Sebagai contoh
Kita akan membuat contoh dari Vanadium. Vanadium membentuk beberapa ion, V2+
dan V3+. Bagaimana ini bisa terjadi? Ion V2+ akan terbentuk dengan mengoksidasi logam,
dengan memindahkan 2 elektron:
V V2+ + 2 eVanadium kini disebut mempunyai biloks +2.
Bagaimana jika kita memindahkan satu elektron lagi sehingga membentuk ion V3+:
V V3+ + 3 eBerapakah biloks yang dimiliki vanadium sekarang ?
Vanadium kini mempunyai biloks ....+3........
Setiap kali vanadium dioksidasi dengan memindahkan satu elektronnya, biloks vanadium
bertambah 1.
Bagaimana jika pada suatu unsur ditambahkan elektron? Ini tidak dapat dilakukan pada
vanadium, tapi dapat pada unsur seperti sulfur.
S + 2e- S2Ion sulfur memiliki biloks -2.
Dari contoh tersebut dapatkah kamu menyimpulkan apa yang dimaksud dengan bilangan
oksidasi
Jawab ..........................

Penentuan bilangan oksidasi


Dalam menentukan bilangan oksidasi kita dapat menggunakan aturan berikut :
a. Bilangan oksidasi unsur bebas seperti Ne, H2, O2, P4, adalah 0 (nol).
b. Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh : untuk ion Na+, SO42- bilangan oksidasinya turut +1,-2.
c. Bilangan oksidasi unsur golongan IA misalnya, unsur Na pada senyawa NaCl adalah +1
dan unsur golongan IIA seperti unsur Ca pada senyawa CaSO4 +2.

d. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan
VIIA pada senyawa biner adalah -1. Misalnya, bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan
MgS adalah -2. Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl adalah -1.
e. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya misalnya pada H2O, HCl adalah +1.
Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida misal pada NaH, dan AlH3 adalah -1.
f. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali pada senyawa biner
dengan F, bilangan oksidasi unsur O-nya adalah +2. Bilangan oksidasi unsur O pada
senyawa peroksida, seperti H2O2 dan BaO2 adalah -1. Dalam senyawa superoksida
bilangan oksidasinya adalah -1/2, seperti pada KO2 dan NaO2.
g. Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom unsur dalam molekul atau senyawa adalah 0.
Jumlah bilangan oksidasi untuk atom atau unsur pembentuk ion poliatom sama dengan
muatan ion poliatomnya. Misalnya, ion NH4+ mempunyai jumlah bilangan oksidasi unsur
N adalah -3 dan H adalah +1.
Contoh soal penentuan bilangan oksidasi
berapakah bilangan oksidasi dari sulfur pada H2S
Hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1, karena H2S adalah molekul netral maka jumlah
bilangan oksidasinya harus 0, sehingga
2.H + S = 0
2(+1) + S = 0
S = -2
berapakah bilangan oksidasi dari sulfur pada Na2SO3,
Bilangan oksidasi Na +1, dan O adalah 2, maka
Na2SO3
2. (..1..) + S + 3(..-2..) = 0
S = ...4..
S= ......4.
Dari contoh tersebut dilihat bahwa masing-masing unsur atau ion memiliki biloks yang
berbeda. Bilangan oksidasi menunjukkan jumlah elektron suatu atom yang dilepaskan atau
diterima atom dalam senyawa, dimana senyawa tersebut terbentuk melalui ikatan ionik.

Anda mungkin juga menyukai