4 Anesthesia Machine
4 Anesthesia Machine
MESIN ANESTESI
Alih bahasa: Ade Ichwan
1. Penyalahgunaan alat gas anesthesia tiga kali lebih sering dibandingkan
kegagalan alat dalam menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Kurang
familiernya dengan alat dan gagal mengecek fungsi mesin adalah penyebab
tersering. Kelalaian ini hanya merupakan 2% dari kasus-kasus dalam ASA
Closed Claim Project. Sirkuit pernafasan adalah penyebab kecelakaan yang
paling sering (39%), hamper semua kecelakaan disebabkan oleh disconnect
dan misconnect.
2. Mesin Anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran yang
diinginkan dan menurunkan tekanan, jika diperlukan sampai ke batas aman,
menguapkan volatile anesthetics ke campuran gas akhir yang terhubung
dengan jalan nafas pasien. Ventilator mekanik yang tersambung ke sirkuit
pernafasan tapi dapat dipisahkan dengan switch selama ventilasi spontan
atau manual.
3. Dimana suplayi oxygen dapat langsung menuju katup pengontrol aliran,
nitrous oxide, udara dan gas lain harus melewati alat pengaman terlebih
dahulu sebelum mencapi katup pengontrol aliran masing-masing. Alat ini
mencegah aliran gas lain jika tekanan oxygen tidak cukup. Alat ini mencegah
pemberian campuran hipoxik ketika terdapat kegagalan suplai oksigen.
4. Sebuah pengaman yang lain adalah hubungan aliran gas nitrous oxide
dengan aliran oxygen; hal ini untuk meyakinkan konsentrasi minimum oxygen
21-25%
5. Semua vaporizer modern adalah agen spesisfik, mampu untuk memberikan
konsentrasi agen yang konstan pada perubahan temperature dan aliran gas
melewati vaporizer
6. Peningkatan tekanan jalan nafas dapat menunjukkan perburukan komplains
paru, peningkatan tidak volum, atau obstruksi pada sirkuit pernafasan, ETT,
atau jalan nafas pasien. Penurunan
7. Secara tradisional, ventilator mesin anestesi memiliki desain sirkuit ganda
dan sumber tenaga pneumatic dan dikontrol secara elektris. Mesin baru juga
memiliki control mikroprosessor, yang bergantung pada sensor tekanan dan
aliran. Beberapa model menawarkan mesin anestesi dengan ventilator yang
menggunakan desain piston sirkuit tunggal.
8. Keuntungan utama dari ventilator piston adalah kemampuannya
mengurimkan tidal volum yang akurat ke pasien dengan komplains paru yang
buruk dan kepada pasien yang sangat kecil.
9. Ketika ventilator digunakan, disconnect alarms harus difungsikan secara
pasif. Mesin anestesi paling tidak harus memiliki tiga disconnect alarms;
tekanan rendah, tidak volum exhalasi rendah, dan exhalasi karbon dioksida
yang rendah.
10.Karena spill valve ventilator tertutup selama inspirasi, aliran gas segar dari
outlet mesin memberi kontribusi terhadap tidal volum yang diberikan pada
pasien
11.Penggunaan oxygen flush valve selama siklus inspirasi dari ventilator harus
dihindari karena spill valve ventilator akan tertutup dan adjustable pressurelimiting (APL) valve disingkirkan, hembusan oxygen (600-1200mL/detik) dan
tekanan sirkuit akan diteruskan ke paru-paru pasien
12.Perbedaan yang besar antara tidal volum yang di set dan diterima pasien
sering terlihat di ruang operasi selama volume-controlled ventilation.
Sebabnya karena komplains dari sirkuit pernafasan, kompresi gas, penyatuan
aliran gas segar ventilator, dan kebocoran pada mesin anestesi, sirkuit
pernafasan, atau jalan nafas pasien
13.Penghisap gas sisa membuang gas yang diventilasikan keluar dari sirkuit
pernafasan oleh APL valve dan spill valve ventilator. Polusi di ruang operasi
dapat menghadapkan bahaya pada anggota tim operasi.
14.Inspeksi rutin dari alat anestesi sebelum penggunaannya meningkatkan
familiaritas operator dan memastikan fungsinya. The United States Food and
Drug Administration telah membuat prosedur standar untuk mesin anestesi
dan breathing system.
Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi
dibandingkan dengan mesin anestesi (Figure 4-1). Yang paling dasar,
anestesiologis mengunakan mesin anestesi untuk mengontrol pertukaran gas
pasien dan memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi modern telah lebih
canggih dan memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit, monitor
dan ventilator mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat
mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen. Monitor dapat ditambahkan
secara eksternal dan sering masih dapat diintegrasikan secara penuh. Lebih
lanjut, modular desainnya memberikan banyak pilihan configurasi dan pilihan
dari satu jenis produk. Penggunaan mikroprosessor memberikan pilihan seperti
mode ventilator yang canggih, prekeman otomatis, dan networking dengan
monitor lokal atau jauh dan juga dengan sistem informasi rumah sakit. Ada dua
produsen utama mesin anestesi di Amerika, Datex-Ohmeda (GE Healthcare) dan
Draeger Medical. Fungsi yang benar dari alat sangat penting bagi keselamatan
pasien.
Banyak kemajuan yang telah dicapai dalam menurunkan jumlah efek
buruk dari penggunaan alat gas anestesi, dengan mendesain ulang alat dan
pendidikan. Penyalahgunaan alat gas anesthesia tiga kali lebih sering
dibandingkan kegagalan alat dalam menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Penyalahgunaan alat ditandai dengan kesalahan pada persiapan, perawatan,
atau pengaturan alat. Kesalahan yang dapat dicegah adalah kurang familiernya
operator terhadap alat dan gagal untuk mengecek fungsi mesin. Kesalahan ini
hanya 2% dari kasus-kasus pada ASA Claims Project database. Breathing circuit
adalah penyebab tunggal paling sering dari kecelakaan (39%); hampir semua
insiden berhubungan dengan misconnect dan disconnect.
Misconnect
didefinisikan sebagai nonfungsional dan konfigurasi yang tidak umum dari
komponen breathing circuit atau penyambungannya. Kasus lain yang lebih
sedikit melipusi vaporizer (21%), ventilator (17%) dan suplai oxygen (11%).
Beberapa komponen dasar dari mesin anestesi lainnya 7% kasus.
Harus
diperhatikan bahwa klaim malpraktek yang terkait dengan mesin anestesi, tanki
oxygen atau pemipaan, dan ventilator terjadi sebelum 1990, klaim yang terkait
dengan breathing circuit dan vaporizer terus terjadi setelah 1990.
American National Standards Institute mempublikasikan
spesifikasi
standar spesifikasi untuk mesin anestesi dan komponennya. Tabel 4-1
mendaftarkan hal-hal penting dari mesin anestesi modern. Perubahan pada
desain alat telah diarahkan untuk meminimalisir kemungkinan misconnect dan
disconnect dari breathing circuit dan otomatisasi pengecekan mesin. Karena
lamanya durabilitas dan fungsionalitas dari mesin anestesi, ASA menyususn
tuntunan untuk menentukan kadaluarsa dari mesin anestesi (Tabel 4-2). Bab ini
merupakan pengenalan dari desain, fungsi dan kegunaan dari mesin anestesi.
PENDAHULUAN
Dalam bentuk dasar, mesin anestesi menerima gas medis dari suplai gas,
mengontrol aliran dari gas dan menurunkan tekanannya ke level
aman,;
menguapkan anastetik volatile hingga campuran gas final; dan memberikan gas
ke breathing circuit yang terhubung dengan jalan nafas pasien (Figures 4-2 dan
4-3). Ventilator mekanis yang tersambung ke breathing circuit tapi dapat
dilepaskan denan sebuah switch selama ventilasi spontan atau manual. Suplai
oxygen tambahan dan suction regulator juga biasanya ada pada mesin anestesi.
Sebagai tambahan pada komponen keamanan standar (Tabel 4-1) mesin
anestesia yang paling canggih mempunyai tambahan pengaman, dan computer
processor yang mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen, melakukan
pengecekan otomatis dan memberikan pilihan perekaman otomatis dan
menghubungkan dengan monitor eksternal dan jaringan informasi rumah sakit
(Figure 4-4). Beberapa mesin didesain untuk mobilitas (cth, Draeger Narkomed
Mobile), magnetic resonance imaging kompabilitas (cth, Datex-Ohmeda
Aestiva/5 MRI), Draeger Narkomed MRI-2) atau bentuk kompak (cth, DatexOhmeda/5 Avance dan Aestiva S5 Compact, Draeger Fabius Tito)
SUPLAI GAS
Sebagian besar mesin memiliki inlet untuk oxygen, nitrous oxide, dan
udara. Model yang lebih kecil sering tidak memiliki inlet udara dimana mesinmesin yang lain memiliki inlet keempat untuk helium, Heliox atau karbon dioxida.
Inlet terpisah disediakan untuk suplai gas primer dari pipa yang melewati dinding
fasilitas kesehatan dan untuk suplai gas sekunder. Jadi mesin memiliki dua
pengukur tekanan gas untuk setiap jenis gas: satu untuk dari pipa dan satu
untuk silinder.
Inlet Pipa
Oxygen, nitrous oxide, dan sering udaa dialirkan dari suplai sentra ke
ruang operasi melewati jaringan pemipaan. Selangnya diberi kode warna dan
menghubungkan ke mesin anestesi melalui fitting diameter-index safety
system (DISS) yang tidak akan tertukar. Sebuah saringan menangkap debu
dari suplai dinding dan katup satu arah mencegah aliran balik dari gas ke suplai
pemipaan.
Harus diperhatikan bahwa beberapa mesin memiliki oxygen
(pneumatic) power outlet yang digunakan untuk ventilator atau untuk oxygen
flowmeter tambahan. Fitting DISS untuk oxygen inlet dan oxygen power outlet
identik dan tidak boleh tertukar.
Inlet Silinder
Mirip dengan pipa, silinder ditempelkan ke mesin melalui hangeryoke yang
menggunakan pin index safety system untuk mencegah kesalahan.
Komponen yoke meliputi pin, washer, saringan gas, dan katup pencegah aliran
balik. Silinder E yang ditempelkan ke mesin anestesi adalah sumber gas medis
tekanan tinggi dan hanya digunakan sebagai cadangan kalau suplai pipa tidak
memadai/gagal. Beberapa mesin memiliki dua silinder oxygen, jadi satu silinder
dapat digunakan ketika yang kedua sedang diganti. Tekanan silinder biasanya
diukur dengan Bourdon pressure gauge (Figure 4-5). Sebuah selang fleksibel
didalam gauge ini akan menegang jika terkena tekanan gas, yang akan
mendorong roda gigi untuk memutar jarum penunjuk.
tinggi dimana yang berada diantara flow valve dan common gas outlet
dipandang sebagai bagian circuit bertekanan rendah. Ketika tombol dari flowcontrol valve diputar berlawanan jarum jam, sebuah jarum pada valve berpindah
dari tempatnya dan membiarkan gas mengalir melalui valve (Figure 4-9).
Adanya penghentian di posisi full-off dan full-on mencegah kerusakan valve.
Touch- dan color-coded tombol kontrol membuat lebih sulit untuk membuka gas
yang salah on atau off. Sebagai pengaman tambahan, tombol oxygen biasanya
lebih besar dan menonjol keluar dibandingkan tombol yang lain, dan posisinya
lebih ke kanan.
Flowmeter pada mesin anestesi diklasifikasikan sebagai constant-pressure
variable-orifice atau electronic flowmeter. Pada constant-pressure variableorifice flowmeter, sebuah bola indikator, bobbin atau float yang diapungkan oleh
aliran gas melalui tabung (Thorpe tube) yang dindingnya (bore) diberi penanda
angka. Dekat bawah tabung, dimana diameternya kecil, gas aliran rendah akan
memberikan tekanan yang cukup dibawah float untuk mengangkatnya di dalam
tabung. Ketika float terangkat, diameter tabung melebar, memungkinkan lebih
banyak gas untuk melewati float. Float akan berhenti terangkat ketika beratnya
terangkat hanya oleh perbedaan tekanan diatas dan dibawahnya.
Flowmeter dikalibrasikan untuk spesifik gas, karena alilran melewati celah
ergantung dari viskositas gas pada aliran laminar lambat dan densitasnya pada
aliran turbulen yang cepat. Untuk meminimalisir efek dari friksi antara gas dan
dinding tabung, float diidesain untuk berotasi konstan, hingga tetap di tengah
tabung. Pelapisan bagian dalam tabung dengan zat konduktiv akan mengurangi
efek listrik statis. Beberapa flowmeter mempunyai dua tabung kaca, satu untuk
aliran lambat dan satu lagi untuk aliran cepat (Figure 4-10A). Kedua tabung
tersusun serial dan tetap dikontrol oleh satu katup.
Desain dual taper
memungkinkan sebuah flowmeter untuk dapat mengukur aliran lambat dan
cepat.
Penyebab malfungsi flowmeter antara lain adanya kotoran dalam
tanbung, tabung yang tidak lurus secara vertikal dan float yang menempel di
puncak tabung.
Jika terdapat kebocoran di atau setelah flowmter oksigen, campuran gas hipoksik
dapat terkirim ke pasien (Figure 4-11). Untuk mengurangi resiko, flowmeter
oksigen selalu diposisikan lebih hilir dibandingkan flowmeter yang lain (paling
dekat ke vaporizer).
Beberapa mesin anestesi mempunyai pengontrol aliran dan pengukuran
secara elektronik (cth Datex-Ohmeda S/5 Avance, Figure 4-12). Pada keadaan
ini terdapat cadangan flowmeter konvensional untuk oksigen.
Model lain
memiliki flowmeter konvensional tetapi pengukuran elektronik. (Draeger 6400)
dan tampilan digital (Draeger Fabius GS) atau tampilan digital/grafis (DatexOhmeda S/5 ADU, lihat figure 4-13).
Jumlah penurunan tekanan yang
disebabkan oleh restriktor flowmeter adalah dasar pengukuran dari aliran gas
pada sistem ini. Pada mesin-mesin ini, oksigen, nitrous oxida, dan udara masingmasing memiliki alat pengukuran aliran elektronik yang berbeda sebelum
akhirnya bercampur.
A. Aliran oksigen minimum
Katup aliran oksigen biasanya didesain untuk mengirimkan aliran
minimum 150 mL/mnt ketika mesin anestesi dihidupkan. Salah satu
metode menggunakan resistor aliran minimum. (Figure 4-14) Alat
pengaman ini memastikan oksigen akan ikut mengalir meskipun operator
terlupa untuk mengidupkan aliran oksigen. Beberapa mesin didesain
untuk mengirimkan alian minimum atau low-flow-anestesia (<1L/mnt) dan
mempunyai aliran oksigen minimum hingga 50mL/mnt (spt Datex-Ohmeda
Aestiva/5)
243/760, atau 32%. Jika 100ml oksigen memasuki ketel, sekitar 150 ml gas akan
keluar, yang sepertiganya adalah uap halotan. Sebagai kontras, tekanan parsial
yang hanya 7mmHg atau kurang dari 1% konsentrasi (7/760) pada 1 atmosfer
yang dibutuhkan untuk anestesi. Untuk memberikan 1% konsentrasi halotan, 50
ml uapo halotan dan 100ml gas pembawa yang meninggalkan ketel tembaga
harus di encerkan dengan 4850 gas yang lain (5000-150 =4850). Setiap 100 ml
oksigen yang melewati vaporizer halothan
akan memberikan konsentrasi
halotan 1 % jika total aliran gas pada sirkuit pernafasan sebesar 5L/mnt. Jadi,
jika total aliran sudah ditetapkan, aliran melewati vaporizer akan menentukan
konsentrasi akhir dari zat anestesi. Isofluran mempunyai tekanan uap yang
hampir sama. Jadi terdapat hubungan yang sama antara aliran ketel tembaga,
aliran gas total, dan konsentrasi zat anestetik. Bagaimanapun juga, jika aliran
gas total turun tanpa disengaja (cth. Kehabisan suplai nitrous oksida),
konsentrasi volatil anestetik akan naik dengan cepta ke tingkat yang berbahaya.
C. Vaporizer Modern Conventional
Seluruh vaporizer modern spesifik agen, mampu untuk memberikan
konsentrasi konstan dari agen tidak tergantung suhu, atau aliran melewati
vaporizer (tabel 4-3). Memiutar knob berlawanan jarum jam ke persentase
yang diinginkan akan membagi aliran gas ke gas pembawa, yang akan
mengalir melewati cairan anastetik di vaporizer chamber, dan sisanya
akan keluar dari vaporizer tidak berubah (Figure 4-19). Karena sejumlah
gas yang memasuki tdak pernah bersentuhan dengan cairan anestetik,
tipe vaporizer ini disebut juga variable bypass vaporizer.
Kompensasi suhu didapat dari bilah yang terbuat dari dua buah metal
yang disatukan. Bilah metal menjadi lurus atau melengkung sebagai
akibat dari perubahan suhu. Ketika suhu turun, kontraksi diferensial
menyebabkan bilah membengkok dan mengakibatkan lebih banyak gas
yang melewati vaporizer.
Ketika suhu naik, ekspansi diferensial
menyebabkan bilah membengkok ke arah yang lain dan mencegah lebih
banyak gas memasuki vaporizer.
Kecuali pada keadaan ekstrim
(<250ml/mnt atau > 15 L/mnt), perubahan derajat aliran dalam range
tidak akan berefek secara signifikan terhadap konsentrasi karena
beberapa proporsi dari gas diekspos ke cairan. Perubahan komposisi gas,
bagaimanapun juga, dari 100% oksigen menjadi 70% nitrous okside dapat
menurunkan konsentrasi volatil anestetik dikarenakan kelarutan yang
lebih besar dari nitrous oksida pada zat volatil.
Vaporizer-vaporizer ini adalah agen spesifik, mengisi mereka dengan
zat yang tidak sesuai harus dihindari. Sebagai contoh mengisi vaporizer
enfluran secara tidak sengaja dengan halotan akan menyebabkan
overdosis zat anestetik. Karena tekanan vapor halotan yang lebih besar
(243mmHg versus 175 mmHg) akan menyebabkan jumlah vapor 40%
lebih banyak yang dilepaskan. Kedua, halotan dua kali lebih poten
dibanding enfluran. Kebalikannya, mengisi vaporizer halotan dengan
enfluran akan menyebabkan kurangnya dosis anestetik. Vaporizer modern
menawarkan p engisian vaporizer dengan kunci khusus yang akan
mencegah pengisian dengan agen yang salah.
Memiringkan berlebihan dari vaporizer zaman dahulu (Tec4, Tec 5, dan
Vapor 19) selama pemindahan akan membanjiri daerah baypass dan akan
menyebabkan konsentrasi tinggi dari anestetik yang berbahaya. Fluktuasi
dalam tekanan dari ventilasi tekanan positif dari mesin anestesi zaman
dahulu dapat menyebabkan aliran balik melewati vaporizer,
Pumping
effect ini lebih jelas ketika aliran gas rendah. Katup satu arah antara
vaporizer dan oxygen flush valve (Datex-Ohmeda)....
D. Vaporizer Elektronik
Vaporizer Desfluran haruslah yang dikontrol secara elektronik, dan
vaporizer elektronik juga digunakan untuk semua jenis volatil pada mesin
anestesi yang canggih (cth Datex-Ohmeda S/5 ADU)
1. Vaporizer Desfluran-Tekanan vapor desfluran sangat tinggi pada
permukaan laut hingga hampir mendidih pada suhu ruangan (Figure 417). Volatilitas yang tinggi ini, digabung dengan potensi yang hanya
seperlima dari zat volatil lain, menyebabkan keunikan dalam
pemakaiannya. Pertama, karena vaporisasi yang dibutuhkan untuk
anestesi umum akan menyebabkan efek pendinginan yang akan
membatasi kemampuan vaporizer untuk tetap pada suhu konstan.
Kedua, karena memvaporisasi dengan luar biasa, dibutuhkan aliran
gas yang sangat banyak untuk melarutkan gas pembawa hingga
menjadi konsentrasi yang sesuai untuk penggunaan klinis. Masalah ini
telah diatasi dengan dibuatnya vaporizer khusus desfluran, Tec 6, Tec 6
plus dan D Tec (vaporizer blender yang dipanaskan). Sebuah reservoir
yang berisi desfluran (desfluran sump ) dipanaskan secara elektri
hingga 39oC, menciptakan tekanan vapor sebesar 2 atm. Tidak seperti
variable-bypass vaporizer, tidak ada fresh gas flow melewati desflurane
sump. Vapor desflurane murni akan bercampur dengan campuran gas
sebelum keluar dari vaporizer. (Figure 4-20). Jumlah vapor desflurane
yang dilepaskan dari sump tergantung dari konsentrasi yang diinginkan
dengan memutal dial kontro dan fresh gas flow rate, vaporizer tidak
dapat mengkompensasi secara otomatis perubahan ketinggian.
Penurunan tekanan ambien (cth dataran tinggi) tidak mempengaruhi
konsentrasi agen yang dihasilkan, tetapi menurunkan tekanan gas
parsial dari age3n. Jadi, pada dataran tinggi, anestesiologist harus
menaikkan konsentrasi zat secara manual.
2. Aladin casette vaporizer- Vaporizer ini didesain untuk digunakan pada
Datex-Ohmeda S/5 ADU dan mesin yang mirip. Aliran gas dari flow
control dibagi menjadi aliran bypass dan aliran yang melewati cairan
(Fig 4-21). Yang terakhir disebutkan adalah Aladin casette vaporizer
yang agen spesifik yang diberi kode warna. Mesin hanya dapat
menerima satu vaporizer pada satu waktu dan mengenali jenis
vaporizer melalui label magnetik. Vaporizer ini tidak mengandung
saluran untuk aliran bypass, jadi, tidak seperti vaporizer konvensional,
zat anestetik cair tidak dapat tumpah ketika vaporizer sedan dibawa
dan vaporizer dapat dibawa dengan posisi apapun. Setelah casette
diletakkan di mesin, aliran yang melewati zat anestesi akan bersatu
dengan aliran bypass sebelum keluar dari fresh gas outlet.
Menyesuaikan rasio antara aliran bypass dan aliran yang melewati zat
anestesi akan mengubah konsentrasi dari zat anestesi yang diberikan
kepada pasien.. Dalam praktek, klinisi mengubah konsentrasi dengan
memutar knob yang terhubung dengan potensiometer digital.
Software akan menset konsentrasi gas agen yang diinginkan sesuai
dengan output pulse dari knob. Sensor di casette mengukur tekanan
dan suhu, jadi menentukan konsentrasi agen pada gas yang
meninggalkan casette. Aliran pada zat anestesi yang benar dihitung
berdasarkan konsentrasi fresh gas yang diinginkan dan konsentrasi gas
di casette yang telah ditentukan.
kemungkinan dari kawat yang dihangatkan tadi menjadi sumber api yang
potensial untuk semburan api di selang pernafasan.
Sensor aliran ultrasonik berdasar kepada diskontinuitas dari aliran gas
yang dihasilkan oleh turbulensi.
Beam ultrasonik yang ke hulu dan hilir
menghasilkan kristalk piezoelektrik, yang ditransmisikan pada suduh aliran gas.
Perubahan frekuensi Doppler pada beam proporsional terhadap kecepatan aliran
di sirkuit pernafasan. Keuntungan utama adalah tidak ada bagian bergeak dan
tidak tergantung dari desitas gas.
Mesin dengan flowmeter variable-orifice biasanya memakai dua sensor
(Figure 4-24C).
Satu mengukur aliran pada lubang inspirasi pada sistem
pernafasan dan yang lainnya mengukur aliran pada lubang ekspirasi. Sensorsensor ini menggunakan perubahan pada diameter internal untuk menghasilkan
penurunan tekanan yang proporsional terhadap aliran gas melewati sensor.
Tabung transparan menghubungkan sensor ke transducer perbedaan tekanan
didalam mesin anestesi (Datex-Ohmeda 7900 Smart Vent). Bagaimanapun juga,
karena pengembunan yang banyak, dapat terjadi kegagalan sensor jika sensor
digunakan dengan sirkuit yang dihangatkan dan dilembabkan.
Sebuah pneumotachograph adah flowmeter fixed orifice yang dapat
berfungsi sebagai spirometer. Sebuah ikatan paralel dari tabung diameter-kecil
in ruang (Fleisch pneumotachograph) atau mesh screen memberikan sedikit
hambatan aliran. Tekanan turun melewati hambatan ini di deteksi Oleh sebuah
transduser perbedaan tekanan
yang proporsional terhadap derajat aliran.
Integrasi dari derajat aliran dari waktu ke waktu menghasilkan volume tidal.
Lebih lanjut, analisis dari tekanan, volume dan hubungan waktu akan
menghasilkan informasi yang berharga mengenai mekanika paru dan jalan nafas.
Ketidak akuratan karena kondensasi air dan perubahan temperatur membatasi
kegunaan klinis dari monitor-monitor ini hingga adanya modifikasi dari desain
untuk mengatasi masalah ini. Sebuah modifikasi menggunakan dua tabung Pilot
pada Koneksi Y. (cth. Datex-Ohmeda D-lite and Pedi-lite sensor, Figure 4-2D).
Aliran gas melalui sensor menciptakan perbedaan tekanan antara tabung Pilot.
Perbedaan tekanan ini digunakan untuk mengukur aliran, arah aliran dan
tekanan jalan nafas.
Gas pernafasan di sampling terus-menerus untuk
mengkoreksi pembacaan aliran untuk perubahan densitas dan viskositas.
Tekanan Sirkuit
Pengukur tekanan atau sensor elektrik biasanya digunakan untuk
mengukur tekanan sirkuit pernafasan diantaran katup unidiraksional ekspiratori
dan inspiratory; lokasi tepatnya tergantung model mesin anestesi. Tekanan
sirkuit pernafasan biasanya merefleksikan tekanan jalan nafas jika diukur dekan
dengan jalan nafas pasien. Pengukuran yang paling akurat adalah ada koneksi Y
(cth D-lite dan Pedi-lite sensor).
Peningkatan tekanan jalan nafas dapat
menunjukkan perburukan komplians pulmoner, peningkatan volume tidal atau
hambatan pada sirkuit pernafasan, tabung trakeal, atau jalan nafas pasien.
Penurunan tekanan mungkin menunjukkan perbaikan komplians, penurunan
volume tidal, atau kebocoran di sirkuit. Jika tekanan sirkuit diukur pada absorber
CO2, tidak selalu mencerminkan tekanan pada jalan nafas pasien.
Sebagai
contoh, meng klem lengan ekspirasi pada tabung pernafasan selama ekspirasi
akan mencegah nafas pasien keluar dari paru. Meskipun ada peningkatan
tekanan jalan nafas, pengukur tekanan di absorber akan terbaca nol karenan
adanya katup satu arah.
Beberapa mesin menggunakan auditori fedback untuk perubahan tekanan
selama penggunaan ventilator (Drager "Respitone" dan Datex-Ohmeda
"AudiTorr")
stacking",
kapanpun mungkin, ventilator akan mencoba untuk
memberikan nafas mekanis mandatory dengan adanya penurunan
tekanan jalan nafas yang terjadi ketika pasien akan memulai nafas
spontan. Chapter 49 mendiskusikan hal ini dan mode ventilator dengan
lebih detil.
Desain Sirkuit Ventilator
Ventilator tradisional pada mesin anestesi memiliki desain double-circuit
system dan ditenagai secara pneumatis dan dikontrol secara elektronik (Figure 429). Mesin baru jugga memakai kontrol mikroprosessor yang bergantung pada
sensor aliran dan tekanan yang canggih. Kemampuan ini melahirkan banyak
mode ventilator, elektronik PEEP, modulasi volume tidal, dan perbaikan alat
keamanan. Beberapa mesin anestesi (Draeger Fabius Gs dan6400) memiliki
ventilator yang menggunakan desain piston sirkuit tunggal (Figure 4-26). Tabel
4-4 merangkum kemampuan penting dari ventilator anestesi.
A. Ventilator Sistem Sirkuit Ganda
Pada desain sistem sirkuit ganda, volume tidal diberikan dari
seperangkat bellow yang berisi bahan karet atau bebas latex didalam
tabung plastik yang transparan (Figure 4-28). Bellow berdiri (naik ke atas)
lebih disukai karena cepat menarik perhatian pada adanya diskoneksi sirkuit
dengan mengempes. Bellow tergantung (menurun) jarang digunakan dan
tidak boleh diberi pemberat. Ventilator yang terdahulu dengan bellow
tergantung yang diberi pemberat akan tetap terisi oleh gravitasi mesikupun
terjadi diskoneksi pada sirkuit pernafasan.
Bellow pada desain ventilator sirkuit ganda menggantikan fungsi
kantong pernafasan pada sirkuit anestesi. Oksigen bertekanan atau udara
dari ventilator power outlet (45-50psig) dialirkan ke ruangan antara dinding
dalam dari penutup plastik dan dinding luar dari bellow. Penekanan dari
penutup plastik akan menekan bellow kedalam, memaksa gas didalamnya
menuju ke sirkuit pernafasan lalu ke pasien. Sebuah katup kontrol aliran
pada ventilator mengatur aliran gas menuju ruangan bertekanan. Katup ini
dikontrol oleh setting ventilator pada kotak kontrol (Figure 4-29). Ventilator
dengan mikroprosessor juga menggunakan aliran balik dan sensor tekanan.
Jika oksigen digunakan untuk mentenagainya secara pneumatis, oksigen
akan dikonsumsi pada derajat paling tidak sama dengan ventilasi semenit.
Jadi, jika aliran oksigen segar 2L/mnt dan ventilator memberikan 6L/mnt ke
sirkuit, sebanyak 8L gas/mnt paling tidak dikonsumsi,. Harap diingat bahwa
jika sistem gas rumah sakit gagal dan silinder oksigen dibutuhkan.
Beberapa mesin anestesi menurunkan konsumsi oksigen dengan memakai
alat Venturi yang menarik udara ruangan untuk menyediakan tenaga
pneumatis udara/oksigen.
Mesin baru memberikan pilihan untuk
menggunakan udara bertekanan untuk tenaga pneumatis. Kebocoran pada
bellow ventilator dapat mentransmisikan tekanan gas yang tinggi ke jalan
nafas pasien, yang berpotensi mengakibatkan barotrauma paru. Hal ini
dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan konsentrasi oksigen
inspirasi lebih tinggi dari yang diharapkan (jika oksigen adalah gas tunggal
yang memberikan tekanan). Beberapa mesin ventilator sudah mempunyai
regulator gas yang menurunkan tekanan (cth ke 25 psig) untuk tambahan
pengaman.
Ventilator desain sirkuit ganda juga memiliki katup bernafas bebas
yang mengijinkan udara dar4i luar untuk memasuki ruangan yang kaku dan
bellow akan kempes jika pasien menghasilkan tekanan negatif dengan
melakukan pernafasan spontan selama pernafasan mekanis.
B. Ventilator Piston
Pada desain piston, ventilator menggantikan piston yang digerakkan
secara elektris untuk bellow (Figure 4-26); ventilator tidak membutuhkan
atau sedikit membutuhkan tenaga pneumatis (oksigen). Keuntungan
utama dari ventilator piston ialah kemampuannya untuk memberikan
volume tidal yang akurat pada pasien dengan komplians paru yang buruk
dan kepada pasien yang sangat kecil. Selama ventilasi kontrol volume,
piston bergerak dalam kecepatan konstan dimana selama ventilasi kontrol
tekanan, piston bergeral dengan kecepatan yang menurun. Seperti bellow,
piston terisi dengan gas dari sirkuit pernafasan.
Untuk mencegah
dihasilkannya tekanan negatif yang signifikan selama downstroke dari
piston, konfigurasi sistem lingkar dari diubah (Figure 4-30). Ventilator
juga harus memiliki katup relief tekanan negatif (Draeger Fabius GS) atau
mampu untuk menghentikan downstroke piston jika tekanan negatif
dideteksi (Draeger Narkomed 6400).
Pemasangan dari katup relief
tekanan negtarif pada sirkuit pernafasan dapat memberikan resiko
terperangkapnya udara dan potensi pelarutan oksigen dan konsentrasi
volatil anestetik jika pasien bernafas selama ventilasi mekanis dan aliran
fresh gas rendah.
C. Katup Buang
Ketika ventilator digunakan pada mesin anestesi, katup APL pada
sistem lingkar harus dihilangkan fungsinya atau diisolasi dari sirkuit.
Sebuah switch bag/ventilator menyelesaikan masalah ini. Ketika switch
ke tipe bag, ventilator dikeluarkan dan ventilasi spontan/manual dapat
dilakukan. Ketika diputar ke ventilator kantong pernafasan dan APL
dikeluarkan dari sirkuit pernafasan. Katup APL dapat secara otomatis
dikeluarkan pada beberapa mesin baru ketika ventilator dihidupkan.
Ventilator memiliki katup pressure-relief (pop-off) yang disebut katup
buang, yang secara pneumatis akan tertutup selama inspirasi, jadi
tekanan positif dapat dihasilkan (Figure 4-28). Selama ekshalasi, gas
bertekanan akan diventilasikan keluar dan katup buang ventilator tidak
lagi tertutup, bellow ventilator atau piston terisi selama ekspirasi dan
katup buang terbuka ketika tekanan sistem lingkar meningkat.
Perlengketan pada katup ini menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan jalan nafas yang abnormal selama ekshalasi.
Monitoring Tekanan dan Volume
Tekanan puncak inspirasi adalah tekanan sirkuit tertinggi yang terjadi
selama siklus inspirasi, dan memberikan indikasi adanya komplians yang
dinamis. Tekanan plateau adalah tekanan yang diukur selama jeda inspirasi
(waktu ketika tidak ada aliran gas), dan mencerminkan komplians statik. Selama
ventilasi normal pada pasien tanpa penyakit paru, tekanan puncak inspirasi
sama dengan atau ahanya sedikit lebih tinggi dari tekanan plateau. Peningkatan
pada tekanan puncak inspirasi dan tekanan plateau menggambarkan adanya
peningkatan volume tidal atau penurunan komplians paru. Peningkatan tekanan
puncak inspirasi tanpa perubahan tekanan plateau menunjukkan adanya
hambatan jalan nafas atau kecepatan aliran gas (Table 4-5). Jadi, bentung dari
gelombang tekanan sirkuit pernafasan dapat memberikan informasi penting
mengenai jalan nafas. Banyak mesin anestesi menggambarkan secara grafik
mengenai tekanan sirkuit pernafasan (Figure 4-31). Sekresi jalan nafas atau
kinking dari ETT dapat disingkirkan dengan mudah dengan menggunakan
B.
C.