Oleh :
DEDI SAPUTRA
KELAS REGULER B
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS SYIAH KULA
Darussalam - Banda Aceh
2012
terhadap
dampak
buruk
akibat
pencemaran
udara
unsurunsur pencemar (biasa disebut polutan baik primer maupun sekunder yang
bersumber dari aktifitas alam dan kebanyakan dari aktifitas manusia) yang dapat
mempengaruhi keseimbangan udara normal dan mengakibatkan gangguan terhadap
kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lain. Sulfat dioksida
(SO), Carbon monooksida (CO),
Oksida (
Nitrogen
Organic
Namun
langkah
itu
kerap
diabaikan
dalam
atau tidak ada. Pada bunga uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya
buah baka.
Araceae merupakan keluarga besar dari kelompok (sub divisi) tanaman
berbunga
atau
berbiji
tertutup
(Angiospermae).
Perawakan
tumbuhan
udara
adalah
peristiwa
masuknya,
atau
(atmosfer)
yang
dapat
mengakibatkan
menurunnya
kualitas udara (lingkungan). Pencemaran dapat terjadi dimanamana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di
ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka
disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah,
perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di
luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan
asap.
Gas
dan
asap
tersebut
berasal
dari
hasil
proses
anorganik,
disemprotkan
pemakaian
ke
udara,
zat-zat
pembakaran
kimia
yang
sampah
rumah
beberapa
polutan
yang
dapat
menyebabkan
Jadi
fitoremediasi
(phytoremediation)
fitoremediasi
ini
dapat
memecahkan
permasalahan
secara
serial
yang
dilakukan
tumbuhan
terhadap
zat
aktivitas
mikroba
yang
berada
disekitar
akar
tumbuhan.
5. Phytodegradation (phyto transformation) yaitu proses yang
dilakukan tumbuhan untuk menguraikan zat kontaminan
yang mempunyai rantai molekul yang kompleks menjadi
bahan yang tidak berbahaya dengan dengan susunan
molekul yang lebih sederhana yang dapat berguna bagi
pertumbuhan tumbuhan itu sendiri. Proses ini dapat
berlangsung pada daun, batang, akar atau di luar sekitar
akar
dengan
bantuan
enzym
yang
dikeluarkan
oleh
larutan
terurai
sebagai
bahan
yang
tidak
C. PEMBAHASAN
Pencemaran udara merupakan tantangan yang sangat besar bagi
masyarakat dan lingkungan. Memelihara tanaman merupakan solusi praktis dalam
mengatasi meningkatnya pencemaran. Araceae merupakan salah famili yang
banyak dimafaatkan sebagai tanaman hias anti polusi udara. Berikut ini beberapa
jenis tumbuhan famili Araceae anti polusi udara:
1. Blanceng (Dieffenbachia spp)
Tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran
rendah
dan
kelembapan
tinggi.
Getah
tanaman
ini
bisa
ini
banyak
mengeluarkan
uap
air.
Kondisi
ini
juga
mengurangi
menghilangkan
rasa
rasa
lelah,
sakit,
dan
membantu
memperbaiki
kecekatan mental.
2. Sri Rejeki (Aglaonema )
Tanaman ini satu family dengan blanceng (dieffenbachia).
Jika setiap 1000 orang penduduk ibu kota butuh ruang hijau
seluas 0,95 ha. Artinya, setiap kepala menghendaki dukungan
hidup dari helai daun seluas 9,5 m. Jika dirata-rata, besaran itu
kira-kira sama dengan luas daun Aglaonema sebanyak 1 pot.
Apabila dihitung dari data luas daun sri rejeki maka diperlukan
individu dengan jumlah daun sebanyak 14 helai. Kombinasi lidah
mertua
dan
sri
rejeki
dapat
menjadi
alternatif
untuk
7. Thyponodorum lindleyanum
Tumbuhan ini hampir mirip dengan talas, habitatnya di air
dan memiliki kemampuan sebagai remediasi pada limbah
sehingga banyak digunakan pada taman buangan air limbah.
D. KESIMPULAN
Tanaman dari famili Araceae memilik banyak manfaat baik sebagai bahan
makanan, obat-obatan dan juga sebagai anti polusi serta fitoremediasi air limbah.
Oleh karena itu perlu dilestarikan dan dibudidayakan pada berbagai lingkungan
yang memiliki tingkat pencemaran tinggi seperti di kota-kota besar yang ruang
terbuka untuk tumbuhan sangat sempit.
Kemudian, teknik implementasi yang dilakukan dimulai
dengan dilakukannya assasment pada berbagai stakeholder yang
terkait dengan pelestarian/pembudidayaan secara umumnya
yaitu dengan cara Focus Group Discussion (FGD) yaitu diskusi
terarah yang dapat menyamakan makna dan kesimpulan dalam
upaya pelestarian/pembudidayaannya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Arsad Rahim. 2007. Kebijakan pencemaran udara Di indonesia. Dinas
Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Sulawesi Barat
Anwar. J. dkk. 1984. Ekologi ekosistem Sumatra. Yogyakarta. UGM Press
Basuki. U.A, 1992. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bandung. ITB
Ely. 2011. Lindungi Rumah Dengan Tanaman Penyerap Polusi.
http://suryaniely.blogspot.com/2011/07/lindungi-rumahdengan-tanaman-penyerap.html. (diakses 19 Desember
2012).
Franz
J.B.
2008.
Tanaman
Indoor
Anti
Polutan.
http://agriculturesupercamp.wordpress.com/2008/01/26/t
anaman-indoor-antipolutan/. (diakses 18 Desember
2012)