BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan Menengah Kejuruan bertujuan mendidik calon tenaga kerja
menengah yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk siap memsuki
dunia kerja. Diantara Pendidikan Menengah Kejuruan salah satunya adalah
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi 10 NOVEMBER SIDOARJO yang
menyelenggarakan program keahlian kefarmasian.
Dengan perkembangan dunia kefarmasian menuntut ketersedianya
tenaga kerja yang kompeten dalam memberikan pelayanan prima, dimana hal
tersebut dapat diperoleh melalui pembelajaran teori dan praktek yang
terencana dengan baik.
Keterbatasan sarana yang dimiliki sekolah tidak mampu memberikan
bekal pengalaman belajar untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Peran
dan dukungan sektor usaha (sector industry) sangat diperlukan.
Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
1. Undang Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
2. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan.
3. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia
nomor: 323/U/1997 tentang penyelenggaraan sistem ganda (PSG) pada
sekolah menengah kejuruan.
4. Keputusan
menteri
kesehatan
Republik
Indonesia
nomor:
dengan benar?
3. Bagaimana fungsi alat kesehatan yang terdapat di meja resep?
2
BAB II
LANDASAN TORI
A. Penggolongan Obat
1. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat diperoleh/dijual secara bebas
kepada umum tanpa resep dokter yang sudah terdaftar di Depkes RI dan
dapat dibeli di apotek, toko obat atau toko biasa.
ada
suatu
penyakit
yang
penyembuhannya
harus
etiket/label
berwarna
biru.
3. Poligyp
Fungsi untuk patah tulang
4. Poliban
Fungsi untuk bebat atau sebagai pembalut luka.
6. Urin Bag
Fungsi untuk tempat penampung air urin
7. Suction Catheter
9. ETT (Endo Tracheal Tube): untuk pasien anastesi, dipasang di atas paruparu untuk pernafasan.
berfungsi
untuk
pengobatan
insomnia
jangka
10
narkotika
dan
psikotropikaDinas
Kesehatan
Kabupaten/Kotamadya
g. Pelaporan ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA).
E. FARMAKOLOGI OBAT
1. NSAID
Obat Anti Inflamasi memiliki efek analgesic, atipiretik, dan anti
inflamasi. Aktivitas antiinflamasi obat AINS mempunyai mekanisme kerja
melalui penghambatan biosintesis prostaglandin. Aspirin dan obat AINS
yang lain, menghambat seluruh aktivitas jalur siklooksigenase dan seluruh
sintesis prostaglandin. COX-1 terdapat di kebanyakan jaringan, antara lain
di plat-plat darah, ginjal dan saluran cerna. Zat ini berfungsi pada
pemeliharaan perfusi ginjal, homeostasis vaskuler dan melindungi
lambung
dengan
menghambat
jalan
produksi
membentuk
asam.
bikarbonat
Penghamabatan
dan
lendir
terhadap
serta
COX-1
11
2. Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun
sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses
12
acid.
mekanisme
kerja,
menghambat
13
b.
Tetracycline,
Oxytetracycline.
1) Golongan Macrolide
Chloramphenicol,
Kanamycin,
14
oleh
jenis
fungi
streptomycies
dan
15
16
Kloramphenicol
digunakan
untuk
thypus.
Sebaiknya
tidak
: sulfonamide
2) Cotrimoxazole
Kombinasi ini biasa menghasilkan aksi sienergik dan meninkatkan
aktivitas
menyebabkan
hambatan
dalam
reaksi
pembemtukan
asam
17
Contoh obat
: siprofloksasin, norfloksasin,
ofloksasin
F. Diabetes Melitus
Diabetes
Melitus
(DM)
adalah
gangguan
metabolisme
pada
ke
hipotalamus
yang
memicu
rasa
lapar
sehingga
18
19
penurunan
glukosa darah,
b. intramuskuler
penyerapannya lebih cepat 2 kali lipat daripada subkutan,
c. subkutan
penyerapanya tergantung lokasi penyuntikan, pemijatan, kedalaman,
konsentrasi.
Menurut sumbernya insulin dibagi menjadi 2 :
a. Human Insulin
Insulin yang diperoleh dari insulin manusia
b. Analog Insulin
Insulin yang diperoleh dari insulin babi
2. Rapid Acting
Rapid-acting insulin adalah jenis insulin yang dikonsumsi di pakai
sebelum atau sesudah
mengontrol lonjakan gula darah. Tipe insulin ini biasanya dipakai sebagai
tambahan dalam mengkonsumsi insulin yang bekerja lambat.
20
21
Hiperglikemia
Efek Samping:
Udema, sakit kepala, hipoglikemia, mialgia, faringitis, sinusitis,
gangguan gigi, infeksi saluran perrnafasan atas.
b. Rosiglitazon
Indikasi
Hiperglikemia
Efek Samping:
Nyeri punggung, sakit kepala, hiperglikemia, luka, sinusitis, anemia,
ketika digunakan bersamaan dengan metformin, udem ketika
digunakan bersamaan dengan insulin.
4. Golongan Penghambat Glukosidase
Zat ini bekerja atas dasar persaingan merintangi enzyme alfa glukosidase
di mukosa duodenum, sehingga reaksi penguraian polisakarida menjadi
monosakarida menjadi terhambat. Obat golongan ini diberikan bersamaan
dengan makan pada suapan pertama.
22
Efek Samping :
Flatulensi, diare, perut kembung dan nyeri, icterus, hepatitis.
Contoh obat
Akarbose
G. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah
melebihi normal. Tekanan darah di catat dalam dua angka, tekanan sistolik
(ketika jantung kontraksi) dan diastolik (ketika jantung dilatasi). Tekanan
darah sistolik yang normal adalah <120 mmHg dan diastolik adalah <80
mmHg. Adapun hal hal yang mempengaruhi tekanan darah seseorang, yaitu:
1. Jantung
2. Sentral (Otak)
3. Kemampuan pembuluh darah untuk ber-Vaso-kontriksi dan Vaso-dilatasi
4. Kualitas pembuluh darah
5. Kemampuan tubuh untuk menyimpan caiaran
6. RAAS (Renin-Angiotensin-Aldosteron System
Hipertensi lama dan/atau berat dapat menimbulkan komplikasi berupa
kerusakan organ pada jantung (hipertrofik ventrikel kiri), otak (stroke akibat
pecah pembuluh darah cerebral), ginjal (penyakit ginjal kronik, gagal ginjal),
mata dan pembuluh darah perifer.
Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk menurunkan mortalitas dan
morbiditas kardiovaskular. Target tekanan darah yang ingin dicapai bila
penderita tidak memiliki kelainan lain adalah <140/90 mmHg, sedangkan
pasien dengan diabetes melitus atau kelainan ginjal tekanan darah harus
diturunkan di bawah 130/80 mmHg.
Faktor-Faktor Penyebab Hipertensi
1. Faktor genetik :
a. Usia, hipertensi umumnya berkembang antara 35 55 tahun
b. Etnis, etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi
terkena hipertensi
23
jantung
koroner,
diabetes
melitus,
stroke)
maka
terapi
24
hidroklortiazid
(HCT),
hidroflumetiazid,
politiazid,
benztiazid,
chortalidone, metiklotiazid.
Efek sampingan antara lain:
hiponatremia, hipomagnesemia, hiperkalsemia dan hiperurisemia.
3. Loop Diuretik
Golongan ini bekerja dengan mencegah reabsorpsi natrium, klorida, dan
kalium pada segmen tebal ujung asenden ansa Henle (nefron) melalui
inhibisi pembawa klorida.
Contoh obat:
furosemid, bumetanid, torasemid dan asam etakrinat.
Efeksamping:
hipokalemia, hiponatremia, hipomagnesemia dan hiperkalsiuria.
H. Asam Urat
Asam urat adalah sisa metabolisme dari zat purin dimana purin
merupakan salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam
nukleat(asam inti dari sel) termasuk dalam kelompok asam amino unsur
pembentukan protein yang berasal dari makanan yang kita konsumsi atau hasil
samping dari pemecahan sel dalam darah.
Kadar normal asam urat adalah :
Wanita : 2,4 6,0 mg/dl
Pria
akibat
dari
tingginya
kadar
asam
urat
di
dalam
darah
(HIPERURISEMIA).
Pada keadaan normal asam urat di keluarkan dalam tubuh melalui
feses dan urin tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang
ada menyababkan kadarnya meninggkat dalam tubuh.
Gejala Asam Urat
1. Kesemutan dan linu.
25
ternyata
juga
berhubungan
dengan
kejadiaan
diabetes
yang
menyebabkan
gangguan
metabolisme
yang
dapat
26
2. Tahap akut (serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak
serangan itu berupa nyeri pada pangkal ibu jari ,rasa nyeri begitu hebat ,
puncak rasa nyeri dalam waktu 24 jam dan hilang secara perlahan)
3. Tahap interkritikal (penderita dapat kembali bergerak normal rasa sakit
hilang bukan berarti sembuh ,biasanya beberapa waktu kemudian akan
terasa kembali)
4. Tahap kronik (terjadi bila penyakit di abaikan sehingga akut)
Pencegahan
1. Mengkonsumsi kopi dapat menurunkan kadar asam urat
2. Dalam kondisi terjadi serangan akut, obat penurunan asam urat justru
memperberat rasa sakit sehingga harus di hindari
3. Minum air minimal 8 gelas sehari efektif untuk membuang asam urat
4. Menghindari lauk pauk seperti jeroan,babat,usus
Pengobatan
1. Langkah pertama untuk mengurangi nyeri adalah mengendalikan
peredangan.
2. Pengobatan tradisional adalah kolkisin
Biasanya nyeri sendi mulai berkurang dalam waktu 12-24 jam setelah
pemberian kolkisin dan akan menghilangkan dalam waktu 48-72 jam.
Kolkisin diberikan dalam bentuk tablet tapi jika menyebabkan gangguan
pencernaan bisa diberikan secara intravena.
27
yang ada di
28
sidoarjo. Untuk itu sekelompok doter yang idealis baik dari surabaya
maupun dari sidoarjo berusaha mencari jalan keluar. Mula dengan praktek
bersama dan merencankan klinik spesialis akhirnya menjadi rumah sakit.
Tanggal 24 agustus 1989 terbentuk yayasan delta surya dengan
penasehat H.MOCH.NOER (mantan gubenur jawa timur) dan dengan
pelindungan BPK MAYJEN PURN.H.IBNU HARTONO ,PHD DAN
BPK GUBENUR KDTI TINGKAT 1 JAWA TIMUR.
Tanggal 17 september 1989 peletakan batu pertama pemakiran
rumah sakit yaitu :
Oleh : -BPK MAYJEN POL A.YASIN
-BPK SOEGONDO BUPATI KDH TINGGKAT 2 SIDOARJO
Tanggal 24 juni 1990 pelantikan pengurus koperai jasa kesehatan delta
surya. Tanggal 27 september 1990 pembukaan rumah sakit delta surya
oleh BAPAK GUBENUR KDA TINGKAT 1 JAWA TIMUR .
2. Visi misi rumah sakit delta surya
Visi:
menjadi rumah sakit pilihan pertama bagi masyarakat di bidang
layanan kesehatan
Misi:
a. memberikan layanan kesehatan yang berkualitas , profesional dan
manusiawi kepada manusia
b. meningkatkan keterampilan dan pengembangan profesional sumber
daya manusia sesuai dengan bidang tugasnya
c. meningkatkan kualitas sarana dan prasana peralatan kedokteran
dalam menunjang layanan kesehatan kepada pasien
d. mengutamkan keselamatan dan kepusan pasien dengan biaya
terjangkau
3. Struktur organisasi rumah sakit
Struktur Organisasi
Personel Bagian Farmasi
29
1. Ka.Bag. Farmasi
3. Apoteker pendamping
4. Kasi Logistik
: Juni Handayanti
: Supardi Krisdiana
6. Asisten Apoteker
a. Wahyunitasari
b. Yuli Ambaryani
c. Ruruh Ethis
d. Widha Suryainingsih
e. Sugeng Priyo K
f. Sri Bangun Lestari
g. Iin Pujiastuti
h. Pipit Rahmawati
i. Khoirul Bariah
j. Nanang Budi P.
k. Rizky Nanda L.
l. Wiwik Dwi Handayani
m. Johanes Ruswiyanto
n. Dinda Pratiwi
o. Nur Lailun Nahar
p. Moh. Ferdiansyah
q. Trifena Enti
r. Esther Frili Kartikawati
s. Erlita Ayu
7. Cleaning Service : Kidar
4. Sarana prasarana lokasi prakerin.
Rumah Sakit Delta Surya terletak di jalan Pahlawan No. 09, Sidoarjo
Telp. (031) 8961281.
a. Inventaris, Perlengkapan dan Tata Ruang
1) Inventaris ruangan
30
Nama Barang
Timbangan Obat
Lemari Pendek
Rak Obat kayu
Cardex / Box Obat
Tabung pemadam kebakaran
Pres puyer / sealing machine
Meja kerja
Meja 1/2 biro
Kursi metal
Meja komputer
Etalase kayu / resepsionis
Jam dinding
Lemari es
Ac split
Dispenser panas dan dingin
Stavolt
Tangga besi
Kaca rias
Telepon
CPU
Monitor
Printer
Keyboard
Pulverizer
Lampu Emergency
Kursi Plastik
Wastafel
Pesawat Telephone
Jumlah
1
4
6
166
1
1
1
1
4
3
2
1
2
2
1
2
1
1
2
3
2
3
3
2
1
2
1
2
Nama Barang
Rak obat kayu
Box obat
Sealing Machine
Meja kerja
Meja 1/2 biro
Kursi metal
Etalase kayu resepsionis
Jam dinding
Lemari Es
Jumlah
4
128
1
1
1
3
1
1
1
31
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
AC
Stavolt
Wastafel
Kaca rias
Telepon
CPU
Dispenser
Monitor
Printer
Keyboard
Pulverizer
Wastafel
Pesawat Telefon
2
2
1
1
2
2
1
2
3
2
2
1
2
2) Perlengkapan
a) Perlengkapan Administrasi
(i). Kartu stok untuk obat biasa (keras, bebas dan bebas
terbatas)
(ii). Kartu stok obat psikotropika dan narkotika
(iii). Copy resep
(iv). Slip untuk menghargai resep rangkap 3, yaitu : warna
kuning, warna putih, warna merah
(v). Faktur Pembelian
(vi). Surat Pesanan
(vii). Buku Order / Defecta
(viii). Form Laporan Narkotika dan Psikotropika
(ix). Buku Bon Ruangan
(x). Buku Bon Kamar Operasi (OK)
(xi). Buku Operan DinasBuku Peraturan Asuransi
(xii). Form Laporan Obat ED
(xiii). Form Death stock
(xiv). Buku ACC dari pengganti obat
(xv). Buku resep yang tidak terlayani
(xvi). Buku pengantaran obat ke rumah pasien
b) Perlengkapan Peracikan
32
(i).
(ii).
Saringan plastik
(iii).
Gelas ukur
(iv).
Corong
(v).
Beaker glass
(vi).
Sudip
(vii).
Batang pengaduk
(viii).
Nampan Mellamine
(ix).
Cangkang kapsul
(x).
Kuas
(xi).
c) Perlengkapan Penimbangan
(i). Anak Timbangan
(ii). Timbangan Miligram
(iii). Timbangan Gram kasar
d) Perlengkapan penyimpanan obat
(i). Etalase
(ii). Laci Alkes
(iii). Lemari Es
(iv). Rak Salep / Cream
(v). Rak Tablet / Kapsul / Sirup / Drops / Obat mata /
Cairan Infus
(vi). Lemari Narkotika dan Psikotropika
e) Perlengkap lain
(i). Kertas Perkamen
(ii). Etiket Biru dan Putih
(iii). Pot Plastik dan Kosmetik
(iv). Plastik
(v). Saringan Plastik
(vi). Plastik Klip
33
(vii). Lem
(viii). Stempel Apotek
(ix). Gunting
(x). Steples
(xi). Botol Plastik 30cc, 60cc, 300cc, 1 Liter
3) Tata Ruang
a) Ruang Tunggu Apotek Rawat Jalan
Terletak di bagian depan pintu masuk poli spesialis tepatnya di
depan ruang pendaftaran dan kasir. Merupakan tempat bagi
pasien untuk menunggu resep yang sedang di kerjakan.
b) Ruang Tunggu Apotek Rawat Inap
Terletak bagian paling depan tepatnya di depan Front Office
untuk pasien rawat inap obat diambil oleh perawat.
c) Ruang Pelayanan
Terletak di bagian depan masing-masing Apotek Rawat Inap
dan Apotek Rawat Jalan, berfungsi sebagai tempat penerimaan
resep, pembuatan slip resep, tempat penyerahan obat.
d) Ruang Peracikan
Terletak di bagian dalam apotik merupakan tempat segala
kegiatan kefarmasian diantaranya peracikan obat, membungkus
obat, memasukkan obat kedalam sediaan cangkang kapsul,
membagi obat dalam bentuk puyer hingga memberi aturan
pakai , nama, tanggal pada etiket serta pengemasan.
e) Gudang
Terletak di dekat Apotik Rawat Inap. Merupakan tempat untuk
menyimpan barang yang terdiri dari obat, cairan infus dan
berbagai alat kesehatan lainnya.
34
B. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang selama ini saya amati di Instalasi Farmasi Rumah sakit
Delta Surya:
1. Penggolongan Obat
Tabel 3.3 Penggolongan obat bebas
Obat bebas
Kandungan
Biodiar
Biosanbe
Mineral
Vitamin
Folic acid
Sorbitol
Vit B1
Vit B2
Vit B6
Vit E natural
Asam folat
Forneuro
Ferofort
Lagesil
Neurosanbe
Iron
B Comp.
Zinc
Lysine
Simeticone
Magnesium Hidroxide
Aluminum
Vit B1
Vit B6
Vit B12
35
Nonemi
Ferrous furnarate
Magnese sulfate
Phosphate
Copper sulfate
Calcium hydrogen
Cobalt sulfate
Folic acid
Vit B6
Vit B12
Prenamia
Ferro Fumarat
Asam Folat
Vit B12
Vit C
Kalium Karbonat
Vit D3
Paracetamol
Alumunim hydroxide
Magnesium Carbonate
Calcium
Vit B1
Vit B6 HCL
Vit B2
Iron
Vit B12
Vit C
Folic acid
Copper
Kalium pantotenat
Niklotinamid
Liver extra powder
Parasetamol
Sanmol
Stomacain
Viliron
Termagon syr
Dulcolax
Kandungan
Vit E
Vit C
Vit B1
Vit B2
Vit B6
Vit B12
Asam Folat
Niasin
Asam pantotenat
Zinc
Bisacodyl
36
Ellkana
Kina
Mucohexyn
Tuzalos
Zincare
Zegavit
Licodryl syr
OBH Lafipol syr
Kandungan
Ranitidine
Glimepiride
Glimepiride
Pheniramine maleat
Amlodipine
Tramadol HCL
Paracetamol
Amoxicillin
Ciprofloxacin
37
Buscopan Plus
Biothicol
Bactesyn
Cefat
Cataflam
Cravox
Cefila
Cardisan
Cerini
Claneksi
Dexyclave Forte
Dom
Duvadilan
Epexol
Eprinoc
Ethiflox
Forbetes
Formyco
2. Melayani resep
a. R/ cefadroxile 500mg
s.3dd1
R/ mefenamic acid
s.3dd1
Pro : Nn. Imatul
b. R/ Finalgren No. X
S. 3dd1
R/ Amoxicillin No. X
S. 3dd1
R/ Prednisone No. VI
S. 2dd1
Pro : Tn. Agung
Hyoscine N-Buttylbromide
Paracetamol
Thiamphenicole
Sultamicillin tosylate
Cefadroxile
Diklofenak
Levifloxacin
Cefixime
Amlodipine
Cetrizine HCL
Amoxillin
Clavulanic acid
Amoxixillin anhydrous
Clavulanic acid
Domperidone
Isoksuprin hidrochlorida
Ambroxol HCL
Eperisone HCL
Ofloxacine
Metformine HCL
Ketoconazole
No. X
No. X
38
39
Obat / alat kesehatan yang hampir habis / habis di tulis pada lembar Defecta
Jika sudah sesuai, maka kasi pengadaan dan distribusi akan melakukan
pemesanan (order) kepada distributor
40
41
c. Penyimpanan Obat
Obat / Alat kesehatan yang datang diterima
42
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penggolongan Obat
1.
Obat Bebas
Tata letak Obat Bebas di Instalasi farmasi rumah sakit Delta
Surya tidak di golongkan secara khusus. Hanya menurut tata letak
berdasarkan sediaannya saja, misal: syrup diletakkan di etalase khusus
syrup, obat generik dan obat paten di letakkan etalase rak obat dan di
urutkan sesuai abjad nama depan huruf obat.
Cara distribusi dan pemesanan Obat Bebas tidak memerlukan
penanganan dan cara khusus, hanya jika sales dari PBF yang datang ke
apotek meminta Surat Pesanan dari Apotek.
Pada Obat Bebas tidak perlu penjelasan khusus terhadap pasien,
hanya jika pasien baru pertama memakainya di beri penjelasan aturan
minum atau aturan pakainya ( bentuk topical ).
2.
43
librax No. XX
S 3dd1
lansoprasole
No. XV
S 2dd1
Pro: Ny. DA
Dari: Dr. Johanes V.Lusida,Sp.PD ( spesialis penyakit dalam )
Dari resep diatas, langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:
a. Mengambilkan semua sediaan obatnya.
b. LIBRAX termasuk golongan obat psikotropika. Mengambil di almari
khusus obat psikotropika dan narkotika. Diambil sebanyak 20 tablet/2
strip dan setiap pengembilan obat ini harus menulisnya di kartu stock
obat psikotropika.
c. LANSOPRASOLE
termasuk
golongan
obat
generik.
Dan
44
Narkotika
a.
Distribusi Narkotika
1) Narkotika untuk kebutuhan masyarakat diperoleh dari impor atau
sumber lain dengan berpedoman pada rencana kebutuhan tahunan.
2) Narkotika diproduksi oleh pabrik yang mendapat izin dari Menkes
sesuai peraturan UU. Produksi narkotika hanya dilakukan oleh
Kimia farma dan didistribusikan oleh Kimia Farmasi.
3) Narkotika golongan I dilarang diproduksi, kecuali dengan jumlah
terbatas yang digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dengan pengawasan yang ketat dari Menkes, dan hanya dapat
disalurkan PBF tertentu kepada lembaga pendidikan.
45
2.
Psikotropika
a. Distibusi psikotropika.
1) Psikotropika golongan I dilarang diproduksi atau digunakan dalam
proses produksi.
2) Psikotropika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pabrik atau
pedagang besar farmasi kepada lembaga pendidikan.
3) Penyerahan psikotropika oleh apotek hanya dapat dilakukan
kepada apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan
dan dokter.
4) Penyerahan psikotropika oleh rumah sakit, puskesmas, balai
pengobatan hanya dapat dilakukan kepada pasien.
5) Penyerahan psikotropika oleh rumah sakit, apotek, puskesmas dan
balai pengobatan hanya dapat berdasarkan resep dokter.
6) Penyerahan psikotropika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan
ketika menjalankan praktek dokter dan diberikan melalui suntikan,
menolong orang sakit dalam keadaan darurat melalui suntikan,
menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek.
46
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu kegiatan untuk menunjukkan
keahlian mereka sebagai calon tenaga kerja yang santun, cakap, terampil,
dan mandiri.
2. Di dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, siswa dapat lebih
memahami dunia kerja yang akan mereka hadapi, selalu bekerja sama
agar hasil yang diperoleh maksimal.
3. Praktek Kerja Lapangan dapat menambah pengalaman yang sebelumnya
tidak di dapat di sekolah, selain itu sebagai sarana untuk belajar
berpenampilan menarik dimana akan berhadapan langsung dengan
pegawai lain dan pasien tentunya.
4. Pada teori dan praktek di sekolah sangat berbanding terbalik di dunia
kerja.
B. Saran
1. Pada saat praktek resep hendaknya di latih menyebutkan khasiat obat
ketika sediaan telah selesai dikerjakan.
2. Menambah pemahaman mengenai cara pelayanan resep dengan asuransi
di sekolah
48
DAFTAR PUSAKA
sumber : http://www.isfinational.or.id/info/22/741-obat-bebas-dan-bebas-terbatas.html
Download doc
Download Pdf
49
50
Satuan
Saldo
Awal
Pemasukan
Dari
Jumlah
Penggunaan
Untuk
Jumlah
Tablet
Tablet
Tablet
Kapsul
Flash
Flash
Tablet
Sidoarjo
Apoteker Penanggung Jawab
Ket : Laporan di buat dan diserahkan setiap bulan dan dilaporkan pada Diknas Kesehatan
Sidoarjo dan BPOM sebelum tanggal 10.
Saldo
Akhir
51
T
a
n
g
g
a
l
:
Nama
Satuan
Miloz
Diazepam 2 mg
Xanax XR
Esilgan 1 mg
Esilgan 2 mg
Doverin 100 mg
Phenobarbital
Ativan
Ampul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Sanmag
Tablet
Librax
Tablet
Stesolid 5 mg
Tube
Valisanbe 2 mg
Tablet
Valisanbe 5 mg
Tablet
Alganax 0,5 mg
Tablet
Metaneuron
Tablet
Analsik
Tablet
Saldo Awal
Pemasukan
Dari
Jumlah
Penggunaan
Untuk
Jumlah
Saldo
Akhir
52
Frixitas
Tablet
Frisium
Tablet
Sidoarjo
Ket : Laporan di buat dan diserahkan setiap bulan dan dilaporkan pada Diknas Kesehatan
Sidoarjo dan BPOM sebelum tanggal 10.
Contoh Laporan Pethidin, Fentanyl dan Morphine Injeksi Bulan Oktober 2011
Laporan Prthidin, Fentanyl dan Morphine Injeksi Bulan September 2011
Unit Layanan : Rumah Sakit Delta Surya
Data ini sudah di verifikasi oleh Apoteker Penanggung Jawab :
Sukandini
T
a
n
g
g
a
l
:
No
Tanggal
No. Resep
Jumlah
Nama Pasien
Alamat
Pasien
Dokter
Alamat
Dokter
Spesialis
53
Sidoarjo, ...........................
Apoteker Penanggung Jawab
Ket : Laporan di buat dan diserahkan setiap bulan dan dilaporkan pada Diknas Kesehatan
Sidoarjo dan BPOM sebelum tanggal 10.
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Copy Resep
63
Kartu Defecta
64
Slip Putih
65
Slip Merah
66
Slip Kuning
67
68
69
70