Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS MATERI AL-QURAN / AL-HADITS

UNTUK MA/SMA/SMK MUHAMMADIYAH KELAS 11


Oleh: Wahyu Prastiyani (20100720022)
A. Pendahuluan
Al-Quran dan Al-Hadits merupakan pedoman umat Islam yang utama.
Oleh krena itu, mempelajari Al-Quran dan Al-Hadits sangatlah penting. Hal
tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan-pendidikan formal dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, maupun terpisah
menjadi mata pelajaran tersendiri terutama di sekolah-sekolah berbasis agama
Islam. Maka, keberadaan buku diktat Al-Quran/Al-Hadits sangat penting
untuk menunjang pembelajaran tersebut.
Namun kenyataanya, banyak buku materi tentang Al-Quran/Al-Hadits
yang belum baik untuk dijadikan materi ajar di sekolah-sekolah berbasis
keislaman, seperti di Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA),
serta sekolah-sekolah bercirikan Islam dan sekolah-sekolah di bawah naungan
yayasan Muhammadiyah. Maka dari itu, perlu kecermatan dan ketelitian dari
berbagai pihak terutama dari pihak guru mata pelajaran, sekolah (kurikulum),
dan yayasan terutama bagian pendidikan.
Dalam makalah ini, penulis akan mencoba menganalisis buku
Pendidikan Al-Quran/Al-Hadits untuk SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas
11 dari segi analisis bahasa, tulisan, urutan materi, relevansi materi dengan
standar kompetensi, relevansi materi dengan kebutuhan siswa, ketepatan
materi pokok dan materi pendukung, serta analisis terhadap evaluasi
belajarnya.
B. Pembahasan
1. Profil dan Isi Buku
Buku yang akan dianalisis dalam makalah ini berjudul Pendidikan
Al-Quran/Al-Hadits untuk Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah kelas 11. Buku ini ditulis

oleh Achmad Muhammad, M.Ag dan diterbitkan oleh Majelis Pendidikan


Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY. Buku ini
merupakan cetakan keempat pada bulan Mei 2011.
Buku ini disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dimulai dengan pengantar, daftar isi, silabus AlQuran/Al-Hadits dan masuk ke pelajaran 1 sampai pelajaran 13. Pelajaran
1 sampai pelajaran 8 disampaikan pada semester I, sementara pelajaran 9
sampai pelajaran 13 disampaikan pada semester II. Adapun daftar isi buku
ini adalah sebagai berikut:
Semester Pelajaran ke

Tema

Keunggulan Orang Berilmu

Keutamaan Ulama

Berlomba dalam Berbuat Kebaikan

Tingkat-Tingkat Umat Islam dalam Menerima


Al-Quran
Kebenaran dan Kemurnian Al-Quran

II

A. Kebenaran Al-Quran sebagai Wahyu Allah


B. Tantangan bagi yang Meragukan Al-Quran
Kududukan Al-Quran sebagai Petunjuk ke

Jalan Kebenaran
Sikap Amanah dan Adil

A. Membangun Sikap Amanah


B. Berlaku Adil dan Berbuat Ikhsan

Nilai bagi Orang yang Menunjukkan Kebaikan

Perilaku Orang Munafik


Tanda Kekuasaan Allah dalam Penciptaan

II
10

Alam Semesta
A. Surat al-Jatsiyah Ayat 12-13
B. Surat al-Ankabut Ayat 44

C. Surat ar-Ruum Ayat 8


D. Surat as-Sajdah Ayat 4
Larangan Merusak Alam
A. Surat al-Araaf Ayat 56
B. Surat Shaad Ayat 27-28
11

C. Surat ar-Ruum Ayat 41-42

12

Mencegah Kemungkaran

13

Sikap Amanah

Dalam buku ini, hampir di setiap akhir pelajaran disediakan tugastugas (evaluasi belajar), namun terdapat satu pelajaran yang tidak disertai
evaluasi belajar, yaitu pelajaran kesebelas. Evaluasi juga tidak disajikan di
setiap akhir semester. Selain itu, ilustrasi yang digunakan sebagai
pengantar pelajaran tidak disajikan di semua pelajaran, seperti pada
pelajaran 1, 3, 6, 9, dan 11. Ilustrasi yang disajikan juga dirasa kurang
relevan pada setiap sub bahasannya. Isi buku ini diakhiri dengan daftar
pustaka.
2. Analisa Bahasa
Dalam buku ini, penulis menemukan banyak kesalahan bahasa
yang

digunakan

dalam

kalimat-kalimat.

Kesalahan

yang

sering

dilalakukan adalah penyingkatan SWT untuk Allah dan SAW untuk


Rasulullah. Dalam buku ini, SWT dan SAW ditulis menggunakan huruf
kecil yang seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital dan tanpa
menggunakan titik (.).
Terdapat penggunaan awalan yang salah. Dalam buku ini, awalan
ditulis sebagaimana penggunaan kata depan, seperti contoh berikut:
Jika di rinci surat an-Nahl ayat 90 mempunyai beberapa pokok
ajaran bagi umat Islam sebagai berikut: (Halaman 42, alenia
pertama).
Adil juga sering di artikan menempatkan sesuatu pada tempat yang
semestinya. Dengan kata lain, adil bermakna melakukan sesuatu
secara proporsional, sesuai dengan yang seharusnya (Halaman 43,
poin a).

Peradaban mulia tidak akan terbangun dan terwujud bila tidak di


dasarkan pada iman dan ilmu dan dilakukan dalam kerangka
beribadah kepada Allah (Halaman 3, alenia kedua).
Kata di rinci, di artikan dan di dasarkan pada kalimat tersebut seharusnya
tidak dipisah karena merupakan awalan.
Bentuk kesalahan bahasa yang lainnya adalah penggunaan kata
ganti yang kurang tepat, seperti berikut:
Dalam ayat di atas Al-Quran mengajak manusia untuk
memperhatikan keagungan kuasa Allah SWT dalam penciptaan
alam. Hal ini dimaksudkan untuk menambah ketakwaan dan dan
ketundukan kepadaNya. Inilah yang menjadi salah satu jatidiri
orang-orang berilmu atau ulama, hanya takut (takwa), tunduk dan
patuh pada Allah semata dan bukan kepada yang lain, termasuk
alam yang menjadi ciptaan-Nya (Halaman 10, alenia kedua).
Kata ganti nya pada kata kepadanya di atas seharusnya dipisah
menggunakan tanda strip (-), karena menggantikan Allah.
Kesalahan berikutnya adalah penggunaan kata dua sambung yang
terdapat dalam satu kalimat, seperti berikut ini:
Peradaban mulia tidak akan terbangun dan terwujud bila tidak di
dasarkan pada iman dan ilmu dan dilakukan dalam kerangka
beribadah kepada Allah (Halaman 3, alenia kedua).
Menurut penulis, dan kedua diganti dengan yang, karena iman dan
ilmu dibutuhkan dalam rangka beribadah kepada Allaa SWT. Sehingga
penulisannya menjadi Peradaban mulia tidak akan terbangun dan
terwujud bila tidak didasarkan pada iman dan ilmu yang dilakukan dalam
kerangka beribadah kepada Allah.
Kesalahan juga terdapat pada penggunaan kata ulang. Seharusnya
salah satu kata orang dihapus. Contoh kesalahannya adalah sebagai
berikut:
Kedua, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat
derajat orang-orang yang beriman dan orang orang-orang yang
berilmu pengetahuan (Halaman 4, alenia kedua).

Ada beberapa kata yang salah dalam penulisannya. Hal ini dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Halaman

Alenia

Penulisan dalam buku

Seharusnya

12

merasih

meraih

14

1 (nomor 4)

15

idiologi

ideologi

14

1 (nomor 5)

social

sosial

28

mendaku

mengaku

60

trumbu

terumbu

72

anatara

antara

79

1 (nomor 5)

kemaikan

kebaikan

86

katakana

katakan

Di dalam buku ini juga terdapat kesalahan dalam menggunakan


tanda baca, di antaranya sebagai berikut:
Halaman

Alenia/

Penulisan dalam

nomor

buku

Seharusnya

Keterangan
Tanda

69

...setelah Allah

...setelah Allah

kurung

memperbaikinya)

memperbaikinya, tutup

yakni setelah

yakni setelah

diganti

Allah...

Allah...

dengan
koma (,)
Tanda

70

...berharap akan

...berharap akan

kurung

dikabulkan

dikabulkan serta

buka

(bukan dengan

bukan dengan

diganti

suara sinis....

suara sinis....

dengan
serta

72

...pahala besar

...pahala besar

Spasi dan

dari Allah .,

dari Allah,

titij (.)

jannatunnaiim.

jannatunnaiim.

dihapus

Kesalahan selanjutnya yaitu penggunaan tata bahasa dalam


kalimat, seperti berikut ini:
Sesungguhnya Allah itu terhadap segala sesuatu itu Maha Kuasa
(halaman 15, alenia ketiga).
Tata bahasa yang digunakan pada kalimat di atas adalah tata
bahasa Arab, sehingga kurang tepat digunakan dalam tata bahasa
Indonesia dan akan menyulitkan siswa dalam memahami kalimat. Kalimat
tersebut dapat diubah menjadi Sesungguhnya Allah Maha Kuasa terhadap
segala sesuatu.
Kesalahan terakhir yaitu transliterasi ke bahasa Indonesia, seperti
yang terdapat pada halaman 16. Seharusnya, transliterasi tersebut berbunyi
wijhatun huwa muwalliiha.
(syaiin(g) qadiir)

3. Analisa Tulisan
Menurut penulis, kualitas tulisan dalam buku Pendidikan AlQuran/Al-Hadits untuk SMA/AMK/MA kelas 11 ini sudah baik. Tulisan
latin maupun tulisan Arab sangat jelas dan mudah dibaca. Font yang
digunakan pada tulisan latin adalah Calibri (Body) ukuran 12.
4. Analisa Urutan Materi
Urutan materi yang disajikan dalam buku ini sudah cukup baik.
Pada umumnya, kronologi tersebut dimulai dari yang umum ke yang
khusus. Seperti pada pelajaran kelima yang bertema Kebenaran dan
Kemurnian Al-Quran. Pembahasan pada tema tersebut mencakup tentang
Kebenaran Al-Quran sebagai Wahyu Allah dan Tantangan Bagi yang
Meragukan Al-Quran. Dalam tema tersebut dijelaskan bahwa kebenaran
Al-Quran sebagai wahyu Allah telah terbukti kesempurnaanya. Al-Quran

bukanlah karya Muhammad SAW, melainkan beliau hanya menerimanya


sebagai wahyu dari Allah SWT. Bagi orang yang yang meragukan
kebenarannya, Al-Quran memberi tantangan untuk membuat satu surat
yang setara dengan Al-Quran. Mustahil bagi orang tersebut untuk
melakukan hal itu, meski ia mendapat bantuan dari siapapun, selain Allah
SWT.
5. Analisa Relevansi Materi dengan Standar Kompetensi
Secara garis besar, materi yang terdapat dalam pelajaran telah
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin
dicapai. Namun menurut penulis, kompetensi dasar yang ingin dicapai
terlalu dangkal (hanya sampai pada tingkat pengetahuan siswa). Misalnya
pada pelajaran pertama yang bertema Keunggulan Orang Berilmu. Standar
kompetensinya adalah memahami Al-Quran surat al-Mujadalah ayat 11
tentang keunggulan orang berilmu. Sementara kompeteni dasar yang ingin
dicapai adalah membaca dan memahami isi kandungan Al-Quran surat alMujadalah ayat 11 tentang keunggulan orang berilmu serta menulis dan
menghafal isi kandungan Al-Quran surat al-Mujadalah ayat 11 tentang
keunggulan orang berilmu.
6. Analisa Relevansi Materi dengan Kebutuhan Siswa
Materi yang disajikan dalam buku ini sudah sesuai dengan
kebutuhan siswa di zaman globalisasi seperti saat

ini. Banyak dari

generasi muda saat ini yang belum sepenuhnya menghayati ajaran Islam,
seperti pentingnya memiliki ilmu, berlomba dalam kebaikan, bersikap
amanah dan adil, larangan merusak alam, dan sebagainya. Sehingga,
dengan mempelajari materi-materi Pendidikan Al-Quran/Al-Hadits untuk
SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas 11 ini diharapkan para siswa
mampu

memahami

nilai-nilai

materi

tersebut

dan

dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


7. Analisa Ketepatan Materi Pokok dengan Materi Pendukung
Materi pokok yang ada dalam buku ini dapat dikatakan cukup
tepat. Seperti tema pada pelajaran pertama, yaitu Keunggulan Orang

Berilmu. Ayat yang dipakai dalam pelajaran tersebut adalah surat alMujaadilah ayat 11. Ayat tersebut menjelaskan tentang pengangkatan
derajat orang-orang berilmupengetahuan dan beriman oleh Allah SWT.
Namun begitu, kebanyakan materi pokok yang digunakan dalam
buku ini adalah ayat-ayat Al-Quran. Materi pokok berupa yang hadits
hanya terdapat pada pelajaran kedelapan (Nilai bagi Orang yang
Menunjukkan

Kebaikan),

pelajaran

kedua

belas

(Mencegah

Kemungkaran), dan pelajaran ketiga belas (Sikap Amanah).


Sementara materi pendukung yang ada dalam buku ini penulis rasa
sudah tepat. Materi pendukung itu berupa kisah teladan. Itu pun hanya
terdapat pada pelajaran kedua (Keutamaan Ulama) dan pelajaran ketiga
belas (Sikap Amanah). Materi pendukung lainnya berupa tajwid. Namun
dalam buku ini terdapat kesalahan dalam memberi contoh, seperti yang
ada dalam halaman 16 nomor b. Di halaman tersebut membahas hukum
bacaan ikhfa, namun contoh yang diberikan merupakan contoh dari
hukum bacaan idzhar halqi.
8. Analisa terhadap Evaluasi Belajar
Instrumen evaluasi belajar yang disajikan dalam buku ini hanya
soal dalam bentuk essay. Instrumen tersebut sudah cukup bagus, namun
kurang bervariatif. Kebanyakan dari soal tersebut hanya mengukur
pengetahuan siswa (ranah kognitif). Soal-soal tersebut kebanyakan
ditujukan untuk mengingat kembali atau mengenal kembali tentang nama,
istilah, ide dan sebagainya tanpa mengaharap kemampuan untuk
menggunakannya (Anas Sudijono, 1998). Namun begitu, ada beberapa
soal yang ditujukan mengukur kemampuan siswa sampai level sintesis.
Soal tersebut adalah sebagai berikut:
Lanjutkan dengan mendiskusikan contoh nyata dalam
mengamalkan perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan
(fastabiqul khairat) dalam kehidupan para siswa. Masing-masing
siswa dapat memberikan contoh yang berbeda. (Halaman 17)
Tulislah pada secarik kertas penjelasan singkat kandungan hadits
tersebut menurut bahasamu sendiri dengan memberikan contohcontohnya, lalu kumpulkanlah. (Halaman 50)

C. Kesimpulan
Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam buku
Pendidikan Al-Quran/Al-Hadits untuk SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas
11:
1. Terdapat banyak kesalahan bahasa.
2. Kualitas tulisan latin maupun tulisan Arab sangat jelas dan mudah dibaca.
3. Urutan materi yang disajikan dalam buku ini sudah cukup baik, umumnya
dimulai dari yang umum ke yang khusus.
4. Secara garis besar, materi yang terdapat dalam pelajaran telah sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Namun kompetensi dasar yang ingin dicapai terlalu dangkal (hanya sampai
pada tingkat pengetahuan siswa).
5. Materi yang disajikan dalam buku ini sudah sesuai dengan kebutuhan
siswa di zaman globalisasi seperti saat ini.
6. Materi pokok yang ada dalam buku ini dapat dikatakan cukup tepat.

Namun kebanyakan materi pokok yang digunakan dalam buku ini adalah
ayat-ayat Al-Quran. Materi pokok berupa yang hadits hanya terdapat di
beberapa pelajaran. Sedangkan materi pendukungnya kurang sesuai.
7. Instrumen evaluasi belajar yang disajikan dalam buku ini hanya soal dalam
bentuk essay yang hanya ditujukan untuk mengukur pengetahuan siswa
(ranah kognitif).

DAFTAR PUSTAKA

Acmad

Muhammad,
2011.
Pendidikan
Al-Quran/Al-Hadits
untuk
SMA/SMK/MA Muhammadiyah Kelas 11. Yogyakarta: Mejelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.

Anas Sudijono, 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Moh. Uzer Usman, 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai