Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KEBIJAKAN JOKOWI TERHADAP

PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM


Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen : Prof. Dr. Sedarnawati Yasni

Dwi Adelianingsih
G24140046
Q.10-1

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM

2014/2015

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak
bumi. Akan tetapi lumbung minyak di tanah air ini lebih
banyak di kelola oleh perusahaan asing. PERTAMINA yang
menjadi jargon BUMN yang mengelola minyak bumi hanya
menjadi pajangan dan pemerintah lebih memilih memberikan
kepada perusahaan asing dalam pengelolaan minyak bumi. Hal
ini jelas bersebrangan dengan konsep negara kesejahteraan
yang menyebabkan adanya anomali. Didalam KBBI anomali
berarti penyimpangan dari normal atau ketidaknormalan.
Kenaikan harga BBM merupakan salah satu bentuk anomali
yang menimbulkan adanya pro-kontra dari berbagai pihak.
Senin malam , 17 November 2014 Presiden Joko Widodo
mengumumkan langsung dari Istana Merdeka , Jakarta bahwa
harga BBM baru akan berlaku pukul 00.00 WIB terhitung
sejak 18 November 2014. Hal ini tentu menimbulkan pro dan
kontra dari berbagai kalangan masyarakat. Menurut pengamat
ekonomi bidang energi, Darmawan Prasodjo pencabutan atas
subsidi BBM ini merupakan langkah tepat yang dilakukan
pemerintah untuk penggunaan dana APBN. Tercatat 25 persen
rumah tangga berpenghasilan tertinggi menikmati 77 %
subsidi BBM dibandingkan 25 % rumah tangga berpenghasilan
terendah yang hanya menikmati 15 % subsidi BBM
(Kementerian Keuangan, 2012).
Data ini menunjukan bahwa Subsidi BBM lebih banyak
dinikmati oleh kalangan menengah atas dibandingkah oleh
mereka yang berpenghasilan rendah. Jika dibandingkan
dengan anggaran pendidikan dan kesehatan, persentase
anggaran subsidi BBM ternyata jauh lebih besar. BBM yang
sebagian besar dikonsumsi untuk kebutuhan transportasi dan
masalah logistik ternyata bisa mengalahkan kebutuhan akan
pendidikan yang pada APBN 2014 dianggarkan Rp368,9
triliun, bahkan anggaran kesehatan jauh lebih kecil dari

subsidi BBM dimana anggaran kesehatan pada APBN 2014


hanya dianggarkan 46,5 triliun.
Dengan mencabut subsidi BBM, pemerintah dapat
memanfaatkan alokasi dana itu untuk fasilitas lain yang lebih
berpihak pada rakyat kecil seperti pendidikan , kesehatan dan
pangan. Oleh karna itu ketiga sektor inilah yang perlu
disubsidi oleh pemerintah

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa dampak yang ditimbulkan dari subsidi BBM ?
b. Apa perspektif Negatif yang ditimbulkan dari pencabutan
subsidi BBM ?
c. Apa dampak Positif yang ditimbulkan dari pencabutan
BBM ?
d. Upaya apa yang dilakukan pemerintah dalam pengalihan
BBM ?

1.3 Pembahasan
Alasan lain adalah subsidi BBM menimbulkan ekstenalitas
negatif, maksudnya subsidi BBM memberi dampak buruk baik
secara langsung maupun tidak langsunguntuk berbagai sektor
disekitarnya. Dampak buruk ini misalnya: berkurangnya
minyak bumi di dunia, polusi asap kendaraan bermotor,
kemacetan, dan lain sebagainya.
Alasan terakhir adalah
kausalitas klasik BBM yaitu jika BBM masih murah maka
orang-orang tidak akan tertarik untuk menggunakan
transportasi publik sebab mereka cenderung lebih memilih
untuk menggunakan kendaraan pribadi yang lebih nyaman dan
memakan biaya murah. Harga BBM yang murah membuat
masyarakat cenderung boros, over consumption, dan tentu
efeknya buruk, seperti anggaran negara yang semakin
terbebani, polusi, kemacetan dan lainnya. Sedangkan jika

dialihkan ke infrastruktur, kesehatan atau pendidikan, apakah


kondisi over infrastruktur atau over pendidikan jelek
dampaknya? Tentu tidak, efeknya jauh lebih bagus. Jika BBM
menjadi mahal, implikasinya adalah kurangnya minat
masyarakat untuk mengonsumsi BBM sehingga mereka akan
mulai melirik energi lain yang lebih murah, dan tentunya
transportasi publik akan laku sebab biaya transportasi akan
lebih murah dibandingkan biaya menggunakan kendaraan
pribadi. Ini adalah kunci sesungguhnya untuk mencapai
masyarakat yang inovatif dan green-thinking.
Akan tetapi masih banyak orang yang beranggapan
bahwa pencabutan subsidi BBM mebawa perspektif negatif ,
sehingga mengakibatkan beberapa pendapat yang kontra akan
kenaikan harga BBM , diantaranya seperti :
1. Kenaikan BBM yang oleh Pemerintahan Jokowi JK
merupakan upaya untuk balas budi, dan mengembalikan
modal yang dikeluarkan pada Pilpres lalu
2. Ada upaya untuk menggeser posisi Pertamina sebagai
pemasok BBM terbesar di Indonesia sehingga SPBU yang
lain menjadi perhatian masyarakat.
3. Kenaikan BBM dipandang sangat berpihak pada para
kapitalis.
4. Kebijakan kenaikan BBM oleh indonesia adalah hal yang
ironi, dimana indonesia adalah salah satu negara
penghasil atau memiliki sumber daya alam BBM yang
melimpah namun tidak dapat dimanfaatkan untuk rakyat,
hal ini akan sangat bertentangan dengan UUD 1945 pasal
33 tentang Kesejahteraan Sosial.
5. Opini umum publik seperti meningkatnya biaya produksi,
opersiasional, transportasi dan konsumsi yang sejalan
dengan peningkatan inflasi.

Disamping beberapa perspektif yang timbul dimasyarakat


terdapat juga dampak positif yang ditimbulkan dari
pencabutan subsidi BBM , yaitu :

1.
2.
3.
4.

Polusi udara dapat berkurang ,


jumlah pemakaian kendaraan berkurang ,
tidak over consumption dalam pemakaian segala sesuatu..
Pembangunan nasional akan lebih cepat di lakukan hal ini
dikarenakan jika harga BBM mengalami kenaikan, maka
jumlah pemasukan Negara akan bertambah. Sehingga
dapat di alihkan untuk pembangunan di seluruh wilayah
di Indonesia.

Upaya yang di lakukan pemerintahan Jokowi Melakukan


transformasi sektor transportasi dari berbasis BBM (mahalimpor) ke transportasi berbasis gas (murah domestik). Hal ini
dikarenakan Perkiraan pengalihan 30% transportasi dari
berbasis BBM ke berbasis gas akan mengurangi subsidi BBM
sebesar 60 trilyun dan juga menurunkan harga energi sebesar
20%. Dan Pemerintah juga akan melakukan revisi terhadap
pelaksanaan subsidi agar lebih berpihak kepada rakyat kecil ,
seperti pada 3 sektor (kesehatan, pendidikan dan pangan).
Sehingga tidak terjadi lagi kesalahan target sperti yang
diungkapkan sebelumnya , bahwa hampir 77 % masyarakat
menengah keatas yang menikmati subsidi.

Anda mungkin juga menyukai