telinga kita soal kenaikan BBM, banyak sekali pihak-pihak yang menolak kenaikan harga
BBM itu. Selain karena harga sembako seperti Gula, Beras, Cengek, Cabe, dsb, harga
kebutuhan lain pun ikut naik. Kenaikan BBM ini di anggap memperburuk perekonomian di
Indonesia oleh berbagai pihak. Tapi ada juga beberapa pihak yang mendukung soal kenaikan
BBM ini, kenapa di dukung? karena setiap tindakan pasti ada baik dan buruk nya bray.
Dampak Negatif yang akan di rasakan secara langsung oleh Rakyat Indonesia akibat dari
kenaikan BBM ini,
Harga obat melonjaksehingga banyak pasien yang pulang paksa, dan terpaksa
berobat ke dukun.
Jika Bahan Bakar Minyak telah naik, maka usaha kita sebagai rakyat biasa adalah dengan
meminimalisir atau menghemat bahan bakar. Dan juga batasi jumlah pengeluaran,
berhematlah, pergunakanlah uang kita dengan hal-hal yang benar-benar bermanfaat.
Sumber : http://nurulauliarahma.blogspot.com/2013/10/dampak-positif-dan-negatif-
terhadap.html
ga BBM akan muncul upaya untuk mencari sumber energi yang lain.
1. Kenaikan BBM yang oleh Pemerintahan Jokowi – JK merupakan upaya untuk balas budi,
dan mengembalikan modal yang dikeluarkan pada Pilpres lalu, hal ini didukung oleh karena
aset dan usaha terbesar keluarga Megawati bergerak di bidang SPBU.
2. Ada upaya untuk menggeser posisi Pertamina sebagai pemasok BBM terbesar di Indonesia
sehingga SPBU yang lain menjadi perhatian masyarakat.
3. Kenaikan BBM dipandang sebagai salah satu langkah kebijakan “Teori Evolution/Evolusi”
agar mempermudah dalam membedakan antara masyarakat yang mampu bertahan dan tidak
mampu bertahan secara ekonomi, hal ini dipadang sangat berpihak pada para kapitalis.
4. Kebijakan kenaikan BBM oleh indonesia adalah hal yang ironi, dimana indonesia adalah
salah satu negara penghasil atau memiliki sumber daya alam BBM yang melimpah namun
tidak dapat dimanfaatkan untuk rakyat, hal ini akan sangat bertentangan dengan UUD 1945
pasal 33 tentang Kesejahteraan Sosial.
5. Opini umum publik seperti meningkatnya biaya produksi, opersiasional, transportasi dan
konsumsi yang sejalan dengan peningkatan inflasi.
Persepsi dan Upaya Solutif terhadap Sumber Daya Mineral, Energi yang sangat erat
kaitannya dengan Subsidi BBM:
3. Subsidi BBM seharusnya tidak bersifat nasional, tetapi mengikuti pola pemerintahan
otonomi daerah, hal ini dalam upaya pemerataan pembangunan Nasional.
4. Dalam upaya mereduksi konsumsi masyarakat terhadap BBM bersubsidi, SPBU pada kota-
kota besar di Indonesia tidak menjual BBM bersubsidi, hal ini akan mengurai kemacetan, dan
maksimalisasi Mass Transport.
Sumber: