Anda di halaman 1dari 21

Prisma, Kamera,

Mikroskop, dan
Teleskop

MAKALAH
OPTIK
Dosen Pembimbing :
Apit Fathurohman, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah OPTIK. Kami telah menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada teman-teman atas masukkannya, dorongan dan saran yang telah diberikan
kepada kami.
Dan ucapan terima kasih kepada Bapak Apit Fathurohman S.
Pd, M. Si sebagai dosen mata kuliah OPTIK FKIP Universitas Sriwijaya
yang telah memberikan waktu kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan
kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah
ini bisa memberikan sumbangan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi
kita semuanya.
Indralaya, Januari 2015

Penulis

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

iii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................

1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................

1.3 Rumusan Masalah...........................................................................

1.4 Metode Penelitian...........................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

2.1 Pengertian Alat Optik......................................................................

2.2 Alat Optik........................................................................................

2.2.1 Prisma...................................................................................

2.2.2 Kamera..................................................................................

2.2.3 Mikroskop.............................................................................

2.2.4 Teleskop................................................................................

10

2.3 Contoh Soal.....................................................................................

15

BAB III PENUTUP.....................................................................................

17

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

18

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 2

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Dispersi cahaya oleh prisma........................................................

Gambar 2 Tampak samping dari kamera sederhana....................................

Gambar 3Mikroskop gabungan (a) Diagram bekas (b) Foto Mikroskop ....

Gambar 4 (a) Pengaturan lensa teleskop refraktor (b) Teleskop refraktor...

10

Gambar 5 (a) Sebuah teleskop fokus Newtonian (b) Teleskop reflektor.....

13

Gambar 6 Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang...........................

13

Gambar 7 Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang ..........................

14

Gambar 8 Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang ..........................

14

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 3

BAB I
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa
kacamata. Dalam kondisi ini, orang-orang tersebut menggunakan mata untuk melihat
suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas maka kita dapat
menggunakan alat bantu penglihatan. Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang
tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik.
Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata
kita tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya.
Juga tidak bisa melihat benda yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan,
matahari, atau pesawat yang terbang tinggi, dan sebagainya.
Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia
dalm hal melihat benda-benda kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup, kamera,
mikroskop dan teropong. Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat
optik yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya
kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat
benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang.
Selain itu, alat optik lain yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk memotret sebuah
peristiwa? Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan nyata di sekitar kita ke
dalam lembaran film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar di atas kertas.
Gambar hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan.
Lalu, bagaimana konsep-konsep yang bekerja pada alat alat optik tersebut dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mengetahuinya maka
makalah ini akan membahasnya.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Optik sebagai salah satu syarat pembelajaran
2.

yang diajarkan.
Untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang konsep konsep yang

3.

berkaitan dengan alat-alat optik.


Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan keterampilan dan
kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 1

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
menjelaskan mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan alat-alat optik antara
lain :
1
2
3
4

Prisma
Kamera
Mikroskop
Teleskop

Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi
pustaka yang diperoleh dari literatur-literatur terkait seperti buku-buku bacaan, jurnal
ilmiah dan artikel-artikel di media internet. Data dan informasi yang diperoleh tersebut
kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif terkait permasalahan utama yang
diangkat sehingga dari hasil pengolahan data dan informasi tersebut dituangkan dalam
bentuk makalah.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Optik
Optik adalah cabang ilmu fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat
cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan
fenomena optik. Kata berasal dari optik latin, yang berarti tampilan.
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 2

memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat
optik antara lain prisma, kamera, mikroskop, teleskop.
2.2 Alat-Alat Optik
2.2.1 Prisma
Prisma merupakan salah satu alat optik yang unik namun masih jarang
dijelaskan dan dibahas. Prisma dapat menghasilkan spectrum tujuh warna pelangi dari
sebuah cahaya berwarna putih (Gambar 1). Hal tersebut berkaitan dengan fungsi
prisma yaitu merefleksikan atau mendispersikan cahaya masukan berupa cahaya putih
menjadi spectrum warna pelangi. Bentuk prisma umumnya memiliki dasar berupa
segitiga.

Gambar 1. Dispersi cahaya oleh prisma


Salah satu penggunaaan prisma yaitu pada teropong. Teropong prisma atau
yang biasa disebut dengan teropong binokuler merupakan teropong yang terdiri atas
dua pasang prisma siku-siku sama kaki yang terbuat dari kaca dan dua pasang lensa
cembung yang berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Sepasang prisma ini
diletakkan berhadapan hal ini berfungsi untuk membalikkan bayangan dan
membelokkan arah cahaya.
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, tebalik, dan
diperkecil. Kemudian sebelum diteruskan ke lensa okuler, bayangan ini dibalikkan
oleh sepasang prisma siku-siku. Bayangan nyata yang terbentuk pada lensa objektif
setelah dibalik oleh prisma, kemudian menjadi benda bagi lensa okuler. Bayangan
akhir yang dihasilkan lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran
bayangan yang dihasilkan sama dengan teropong bumi.
Beberapa keuntungan yang teropong prisma disbanding teropong yang lain,
yaitu:
1 Berkas cahaya yang dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma sehingga
2

menghasilkan bayangan yang terang dan jelas.


Jarak dapat dibuat pendek sekali karena sinrnya tiga kali bolak-balik melalui jarak
yang sama.
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 3

3
4

Kedua mata dapat melihat secara bersamaan saat daya stereoskopis diperbesar.
Bayangan yang dihasilkan sesuai kebutuhan yaitu maya, diperbesar, dan tegak
dengan adanya prisma yang membalik arah cahaya.
Prisma juga digunakan pada periskop. Periskop terdiri atas dua buah prisma

siku-siku sama kaki dan dua buah lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa okuler.
Jika pada teropong binokuler prisma berfungsi sebagai lensa pembalik, pada periskop
prisma berfungsi sebagai reflektor. Periskop merupakan teropong yang digunakan
untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop biasanya dipasang di kapal
selam.
Berkas cahaya yang berasal dari benda di permukaan laut setelah melewati
lensa objektif dipantulkan secara sempurna oleh bidang-bidang pada prisma.
Keuntungan dari prisma adalah dapat diputar 360o untuk mengamati seluruh keadaan
di permukaan laut.
2.2.2

Kamera
Ada satu jenis alat optik yang memiliki cara kerja mirip dengan cara kerja

mata, yaitu kamera. Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil
gambar suatu objek atau benda. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya kamera
autofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.
Kamera fotografi adalah alat optik sederhana yang fitur-fitur utamanya
diperlihatkan pada gambar 2. Kamera terdiri atas suatu ruang yang kedap cahaya,
sebuah lensa konvergen yang menghasilkan bayangan nyata, dan sebuah film di
belakang lensa untuk menerima bayangan. Kamera difokuskan dengan cara mengubah
jarak antara lensa dan film. Hal ini dilakukan oleh bagian bawah yang dapat diatur
pada kamera-kamera antik dan dengan perubahan mekanika lainnya pada kamera yang
lebih modern. Untuk memfokuskan yang diperlukan untuk menciptakan bayangan
yang tajam- jarak lensa film bergantung pada jarak benda dan juga pada panjang fokal
lensa.
Elemen-elemen dasar kameraaadalah lensa, kotak ringan yang rapat, shutter
(penutup) untuk memungkinkan lewatnya cahay melalui lensa dalam waktu yang
singkat, dan pelat atau potongan film cahya melalui lensa dalam waktu yang singkat,
dna pelat atau potongan film yang peka. Ketika shutter dibuka, cahayadari benda luar
dalam medan pandangan difokuskan oleh lensa sebagai bayangan pada film. Film
terdiri dari bahan kimia yang peka terhadap cahaya yang mengalami perubahan ketika
cahya menimpanya. Pada proses pencucian, reaksi kimia menyebabakan bagian yang

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 4

berubah menjadi tak tembus cahaya sehingga bayangan pada flm. Anda juga dapat
melihat bayangan dengan membuka bagian belakang kamera dan memandang melalui
secarik tissue atau kertas lilin (di mana bayangan dapat terbentuk) yang diletakkan
pada posisi film dengan shutter terbuka.

Gambar 2. Tampak samping dari kamera sederhana.


Perhatikan bahwa pada kenyataannya, p q .
Ada tiga penyetelan utama pada kamera dengan kualitas yang baik: kecepatan
shutter, f-stop, dan pemfokusan, dan sekarang kitaakan membacanya. Walaupun
banyak kamera saat ini melakukan penyetelan secara otomatis, pemahaman
mengenainya aka berguna untuk menggunakan kamera apapun degan efektif. Untuk
hasil yang khusus dan kualitas tinggi, kamera yang memunginkan penyetelan manual
harus dimiliki.
Penutup (shutter), yang terletak di belakang lensa, adalah suatu perangkat
mekanik yang dapat dibuka selama selang waktu tertentu, yang disebut waktu
penyinaran (exposure time). Seseorang dapat memotret benda yang bergerak dengan
menggunakan waktu penyinaran yang singkat atau memotret pemandangan yang gelap
(dengan tingkat pencahayaan rendah) menggunakan waktu penyinaran yang panjang.
Jika pengaturan ini tidak dapat dilakukan, maka mustahil untuk mengambil foto suatu
objek yang sedang beraksi. Contohnya, sebuah kendaraan yang bergerak cepat, dapat
bergerak cukup cepat selama selang waktu penutup terbuka, sehingga menghasilkan
bayangan yang kabur. Untuk mencegah pergerakan semacam itu, diperlukan waktu
penyinaran yang singkat atau sebuah tripod, bahkan untuk memotret benda yang diam
sekalipun. Kecepatan penutup (dengan kata lain, waktu penyinaran) yang umum
adalah (1/30) s, (1/60) s, (1/125) s, dan (1/250) s. Untuk kamera genggam, penggunaan
kecepatan penutup yang lebih rendah dapat menyebabkan bayangan kabur (akibat
gerakan), tetapi penggunaan kecepatan penutup yang lebih tinggi mengurangi tingkat

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 5

pengumpulan intensitas cahata. Pada kenyataannya, benda yang diam lazimnya


dipotret dengan kecepatan penutup (1/60) s.
Kamera yang lebih mahal memiliki bukaan yang dapat diubah-ubah
diameternya untuk lebih jauh lagi mengatur intensitas cahaya yang mengenai film.
Seperti diperlihatkan sebelumnya, ketika bukaan dengan diameter kecil digunakan,
hanya cahaya dari bagian tengah lensa saja yang mencapai film; dengan cara ini,
aberasi sferis dikurangi.
Ukuran bukaan bervariasi untuk mengimbangi hari-hari yang terang atau
gelap, kepekaan film+ yang digunakan, dan kecepatan shutter yang berbeda.
Ukuran bukaan diatus dengan f-stop, didefinisikan sebagai
f
f stop=
D
Istilah f-number sering dinyatakan sebagai penjelasan dari kelajuan lensa.
Semakin rendah f-number, semakin lebar bukaannya dan semakin tinggi jumlah energi dari
cahaya yang mengenai film-maka, sebuah lensa dengan f-number yang rendah adalah
sebuah lensa yang cepat. Notasi yang konvensional untuk f-number adalah f/ diikuti
angka yang sebenarnya. Contohnya, f/4 berarti f-number 4! bukan berarti membagi f
dengan lensa 4! Lensa yang sangat cepat, yang memiliki f-number serendah f/1,2;
tergolong mahal karena sangat sulit untuk menjaga aberasinya tetap kecil dengan sinar
cahaya melewati luas lensa yang besar. Sistem lensa kamera (kombinasi lensa dengan
bukaan yang dapat diubah-ubah) sering kali ditandai dengan beberapa f-number, biasanya
f/2,8; f/4; f/5,6; f/8; f/11 dan f/16. Salah satu dari pengaturan ini dapat dipilih dengan
mengatur bukaannya, yang mengubah nilai D. Meningkatkan pengaturan dari suatu fnumber ke nilai yang lebih tinggi (contohnya, dari f/2,8 ke f/4) mengurangi luas bukaan
sebesar faktor 2. Pengaturan f-number yang terendah pada sebuah kamera bersesuaian
dengan bukaan yang besar dan luas lensa yang digunakan mencapai maksimum.
Kamera sederhana biasanya memiliki panjang fokal yang tetap dan ukuran bukaan
yang tetap, dengan f-number sekitar f/11. Nilai f-number yang tinggi ini memungkinkan
tercapainya kedalaman ruang yang besar, yang berarti bahwa benda-benda yang berada
pada suatu rentang jarak yang cukup besar dari lensa membentuk citra yang tajam pada
film. Dengan kata lain, kameranya tidak perlu difokuskan.
Kamera digital pada dasarnya sama dengan kamera yang telah dijelaskna di sini,
kecuali bahwa cahayanya tidak menciptakan citra pada film fotografi. Citra pada kamera
digital dibentuk pada sebuah charge-coupled device (CCD), yang membuat citra secara
digital, mengubahnya menjadi kode biner. Informasi digital ini kemudian disimpan pada
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 6

sebuah keping memori untuk diputar ulang pada layar kamera, atau dapat diunduh ke
komputer dan dikirimkan ke teman atau kerabat melalui internet.
Pemfokusan adalah peletakkan lensa pada posisi yang benar relative
terhadap film untuk mendapakan bayangan yang paling tajam. Jarak bayangan
minimum untuk benda di jarak tak hingga dan sama dengan panjang focus. Untuk
benda-benda yang lebih dekat, jarak bayangan lebih besar dari panjang focus,

sebagaimana

bisa

dilihat

dari

persamaan

lensa,

1 1 1
= +
f o do di .

Untuk

memfokuskan benda-benda dekat, lensa harus dijauhkan dari film, dan hal ini
biasanya dilakukan dengan memutar sebuah gelang pada lensa.
2.2.3 Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda
kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya. Pertama kali mikroskop
dibuat oleh seorang ilmuwan Belanda, Antoni van Leeuwenhoek (1632 1723), yang
terdiri dari gabungan dua buah lensa cembung. Dengan menggunakan mikroskop
sederhana bisa dihasilkan pembesaran bayangan hingga kira-kira 300 kali lebih besar
dari bendanya.
Mikroskop gabungan, seperti teleskop, memiliki lensa obyektif dan okuler.
Gambar 3. Rancangannya berbeda dari teleskop karean mikroskop digunakan untuk
melihat benda yang sangat dekat, sehingga jarak benda sangat kecil. Benda diletakkan
di luar titik focus obyektif seperti pada Gambar 3a. Bayangan l 1 yang dibentuk oleh
lensa obyektif bersiat nyata, cukup jauh dari lensa, dan sangat diperbesar. Bayangan
ini diperbesar oleh okuler menjadi bayangan maya yang sangat besar l 2, yang terlihat
oleh mata dan dibalik.
Perbesaran total mikroskop merupakan kali perbesaran yang dihasilkan
olehkedua lensa. Bayangan l1 yang dibentuk oleh obyektif adalah sebesar faktor mo
lebih besar dari benda itu sendiri. Dari Gambar 3a dan Persamaan dibawah ini untuk
perbesaran lateral lensa sederhana, kita dapatkan
m o=

hi d i lf e
= =
ho d o
do

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 7

di mana d0 dan df adalah jarak benda dan bayangan untuk lensa obyektif. L adalah
jarak antara lensa (sama dengan panjang tabung), dan kita abaikan tanda minus pada
Persamaan 23-9 yang hanya memberitahu kita bahwa bayangan terbalik. Okuler
berkerja seperti pembesar sederhana.Jika kita anggap bahwa mata rileks, perbesaran
anguler Me adalah
M e=

N
fe

Gambar 3. Mikroskop gabungan: (a) diagram bekas,


(b) foto (iluminasi datang dari kanan bawah, kemudian ke atas melalui slide yang
memegang benda)
di mana titik dekan N = 25 cm untuk mata normal. Karena okuler memperbesar
bayangan yang dibentuk oleh obyektif, perbesaran anguler total M adalah hasil kasli
perbesaran lateral lens obyektif, mo, dikalikan perbesaran anguler, Me, dari lensa
okuler.
M =M e m o=

lf e
do

( )( )
N
fe

Nl
fefo

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 8

Pendekatan ini, Persamaan diatas akurat jika fe dan fo kecil dibandingkan


dengan l, sehingga l-fe = l dan do = fo (Gamabr 3). Ini merupakan pendekatan yang
baik untuk perbesaran besar, karena didapatkan jika fo lensa fe sangat kecil (ada di
peyebut pada Persamaan diatas). Untuk membuat lensa dengan panjang focus yang
sangat pendek, yang paling baik dilakukan untuk obyektif, lensa gabungan yang
melibatkan beberapa elemen harus digunakan untuk menghindari aberasi.

2.2.4 Teleskop
Teleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Teleskop
pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada tahun 1609. Terdapat
dua jenis teleskop yang sangat berbeda; keduanya dirancang untuk membantu melihat
benda jauh, misalnya planet dalam tata surya kita.

Gambar 4. (a) Pengaturan lensa dalam sebuah teleskop refraktor,


dengan benda di tak hingga. (b) Sebuah teleskop refraktor.
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 9

Teleskop refraktor menggunakan kombinasi lensa untuk membentuk sebuah


bayangan, sementara teleskop refraktor menggunakan cermin lengkung dan sebuah
lensa.
Kombinasi lensa yang diperlihatkan pada gambar 4a adalah teleskop refraktor.
Seperti halnya mikroskop majemuk, teleskop ini memiliki sebuah lensa objektif dan
sebuah lensa okuler. Kedua lensa diatur sedimikian rupa hingga lensa objektif
membentuk bayangan nyata dan terbalik dari benda yang jauh pada jarak yang sangat
dekat dari titik fokal lensa okuler. Oleh karena benda seakan-akan berada pada tak
terhingga, titik di mana I1 terbentuk adalah titik fokal lensa objektif. Lensa okuler
kemudian membentuk, di I2, bayangan yang diperbesar dan terbalik dari bayangan di
I1. Agar mendapatkan perbesaran maksimum yang mungkin, jarak bayangan untuk
lensa okuler haruslah tak terhingga. Hal ini berarti sinar cahaya yang keluar dari lensa
okuler sejajar dengan sumbu utama, dan bayangan lensa objektif harus terbentuk pada
titik fokal lensa okuler. Dengan demikian, kedua lensa terpisahkan sejauh fob + fok,
yang bersesuaian dengan panjang tabung teleskop.
Perbesaran sudut teleskop dinyatakan oleh

/ob

sudut yang dibentuk oleh benda pada lensa objektif dan

, dimana

ob

adalah

adalah sudut yang

dibentuk oleh bayangan akhir pada mata pengamat. Perhatikan gambar 4a, dimana
benda berada pada jarak sangat jauh di kiri pengamat. Sudut

ob

(di kiri lensa

objektif) yang dibentuk oleh benda pada lensa objektif sama dengan sudut (di kanan
lensa objektif) yang dibentuk oleh bayangan pertama pada lensa objektuf. Oleh karena
itu,
tan ob ob

h'
f ob

Dimana tanda negatif menandakan bahwa bayangannya terbalik.


Sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir pada mata sama dengan
sudut yang dibuat oleh sebuah sinar, yang datang dari ujung I 1 dan merambat sejajar
sumbu utama, dengan sumbu utama setelah melewati lensa. Jadi,
h'
tan
f ok
Kita sudah tidak menggunakan tanda negatif dalam persamaan ini karena bayangan
akhirnya tidak terbalik; benda yang menciptakan bayangan akhir I 2 ini adalah I1, dan
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 10

keduanya memiliki arah yang sama. Sehingga, perbesaran sudut teleskop dapat
dituliskan sebagai berikut :
h' /f ok f ob

m= =
=
ob h ' /f ob f ok
dan kita lihat bahwa perbesaran sudut teleskop sama dengan rasio panjang fokal lensa
objektif terhadap panjang fokal lensa okuler. Tanda negatif menandakan bahwa
bayangannya terbalik.
Jika kita melihat benda yang agak dekat seperti bulan dan planet melalui
sebuah teleskop, maka perbesarannya sangatlah penting. Namun, bintang dalam
galaksi kita sangatlah jauh sehingga tetap terlihat sebagai sebuah titik cahaya, berapa
pun perbesarannya. Teleskop besar untuk penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya. Betapa sulit dan mahal untuk membuat
lensa yang besar bagi teleskop refraktor. Kesulitan lainnya dengan lensa besar adalah
beratnya menyebabkan ia mudah menggelayut, yang menjadi sumber aberasi
tambahan. Masalah tersebut dapat sedikit diatasi dengan mengganti lensa objektif
dengan cermin cekung, yang menghasilkan teleskop refraktor. Oleh karena cahaya
dipantulkan dari cermin dan tidak melewati lensa, maka cermin dapat memiliki
penyangga yang kokoh pada bagian belakangnya. Penyangga semacam ini
menghilangkan masalah akibat lensa yang menggelayut.
Gambar 5a menunjukkan rancangan untuk teleskop refraktor. Sinar cahaya
datang melewati tabung teleskop dan dipantulkan oleh cermin parabolik didasarnya.
Sinar ini mengumpul menuju titik A, di mana sebuah bayangan akan dibentuk.
Namun, sebelum bayangan ini dibentuk, sebuah cermin datar yang kecil, M,
memantulkan cahaya menuju bukaan di sisi tabung yang melewati lensa okuler.
Rancangan ini dikatakan memiliki fokus Newtonian, karena Newton adalah orang
yang mengembangkannya. Gambar 5b menunjukkan teleskop semacam itu. Perhatikan
bahwa dalam teleskop refraktor, cahaya tidak pernah melewati kaca (kecuali melalui
lensa okuler kecil). Akibatnya, masalah yang berhubungan dengan aberasi kromatis
hampir sepenuhnya hilang. Teleskop reflektor dapat dibuat lebih pendek lagi dengan
mengarahkan cermin datarnya sedemikian rupa hingga ia memantulkan cahaya
kembali menuju cermin objektid dan cahaya memasuki lensa okuler pada lubang di
tengah-tengah cermin.

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 11

Gambar 5. (a) Sebuah teleskop fokus Newtonian. (b) Sebuah teleskop reflektor.
Jenis teleskop ini lebih pendek dari teleskop pada gambar 4b.
Teleskop reflektor terbesar di dunia terdapat di Keck Observatorium di Mauna
Kea, Hawaii. Situs ini memiliki dua teleskop berdiameter 10 m, masing-masng terdiri
atas cermin heksagonal yang dikendalikan oleh komputer, yang bekerja bersamaan
untuk membentuk permukaan pantul yang besar. Sebaliknya, teleskop refraktor
terbesar di dunia, di Yerkes Obeservatorium di Teluk Williams, Wisconsin, memiliki
diameter hanya 1m.
Jenis-jenis teleskop diantaranya yaitu :
1. Teleskop Bintang
Teleskop bintang yaitu teleskop yang digunakan untuk melihat benda-benda di
langit. Setiap teleskop diharapkan dapat digunakan untuk melihat bayangan
dengan cara

berakomodasi minimum, sehingga pembentukan bayangan oleh

teleskop bintang dapat dilihat seperti pada gamba dibawah ini

Gambar 6. Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang


2. Teleskop Bumi
Teleskop bumi adalah teleskop yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh
di bumi. Supaya bayangan tegak maka teleskop bumi dapat dirancang dari
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 12

teleskop bintang dengan menambahkan lensa pembalik. Prinsip keja teleskop


bumi yaitu lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi
benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk
bayangan padda jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama
besar.

Gambar 7. Pembentukan bayangan oleh teleskop bumi


3. Teleskop Panggung
Teleskop panggung memiliki fungsi yang sama dengan teleskop bumi. Tetapi
untuk membalik bayangannya (supaya tegak) digunakan lensa negatif (cekung)
pada lensa okuler.

Gambar 8. Pembentukan bayangan oleh teleskop panggung.

2.3 Contoh Soal


1. Pada gambar dibawah, merupakan sebuah teleskop pembias terbesar di dunia
berada di Yerkes Observatory di Wisconsin. Alat ini disebut sebagai teleskop 40
inci, yang berarti bahwa diameter obyektif addalah 40 inci, atau 102 cm. Objektif
memiliki panjang fokus 19 m, dan okuler memiliki panjang fokus 10 cm. (a)
Hitung daya perbesaran total teleskop ini. (b) Perkirakan panjang teleskop.

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 13

Penyelesaian :
f o 19 m
M
=
=
=190
(a)
f 3 0,10 m
(b) Untuk mata yang rileks, bayangan I1 berada pada titik fokus baik dari okuler
maupun lensa obyektif. Jarak antara kedua lensa dengan demikian adalah
f o+ f e 19 m

, yang merupakan panjang teleskop.

2. Sebuah mikroskop gabungan terdiri dari okuler 10x dan obyektif 50x dengan jarak
17,0 cm. Tentukan (a) perbesaran total, (b) panjang fokus setiap lensa.
Penyelesaian :
(a) Perbeseran total adalah 10 x 50 = 500x
N 25 cm
f =
=
=2,5 cm
(b) Panjang fokus okuler adalah e M e
10
Untuk lensa obyektif :
( lf e ) 17,0 cm2,5 cm
d o=
=
=0,29 cm.
mo
50
d i=lf e =14,5 cm
1 1 1
1
1
= + =
+
=3,52
f o d o d i 0,29 cm 14,5 cm
Jadi,
f o=0,28 cm

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 14

3. Berapa jauh lensa kamera dengan panjang fokus 50,0 mm harus digerakkan dari
setelan tak hingganya untuk memfokus dengan tajam pada benda yang jauhnya
3,00 m?
Penyelesaian :
Ketika terfokus pada tak hingga, lensa berada 50,0 mm dari film. Ketika terfokus
pada do = 3,00 m, jarak bayangan dinyatakan dengan persamaan lensa
1 1 1
1
1
= =

d i f d o 50,0 mm 3000 mm
d i=50,8 mm
Sehingga lensa bergerak 0,8 mm.

BAB III
PENUTUP
1

Kesimpulan

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 15

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya.
Alat-alat optik antara lain yaitu :
1. Prisma dapat menghasilkan spectrum tujuh warna pelangi dari sebuah cahaya
2.

berwarna putih. Salah satu penggunaaan prisma yaitu pada teropong.


Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil gambar suatu
objek

atau

benda.

Jenis-jenis

kamera

yang

dikenal

diantaranya

3.

kameraautofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.


Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda

4.

kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya.


Teleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.

DAFTAR PUSTAKA
__________.

Cahaya

dan

Alat

Optik.

(http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_8_%28Cahaya_dan_alat_Optik
%29_KD_Fisika.pdf). Diakses tanggal 26 Januari 2015.
Giancoli, Douglas C. 2010. Fisika Edisi Kelima Buku 2. Jakarta : Erlangga.
Jewett, Serway. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik Buku 3 Edisi 6. Jakarta : Salemba
Teknik.

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 16

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | 17

Anda mungkin juga menyukai