Mikroskop, dan
Teleskop
MAKALAH
OPTIK
Dosen Pembimbing :
Apit Fathurohman, S.Pd., M.Si.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah OPTIK. Kami telah menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada teman-teman atas masukkannya, dorongan dan saran yang telah diberikan
kepada kami.
Dan ucapan terima kasih kepada Bapak Apit Fathurohman S.
Pd, M. Si sebagai dosen mata kuliah OPTIK FKIP Universitas Sriwijaya
yang telah memberikan waktu kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan
kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah
ini bisa memberikan sumbangan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi
kita semuanya.
Indralaya, Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
2.2.1 Prisma...................................................................................
2.2.2 Kamera..................................................................................
2.2.3 Mikroskop.............................................................................
2.2.4 Teleskop................................................................................
10
15
17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Dispersi cahaya oleh prisma........................................................
Gambar 3Mikroskop gabungan (a) Diagram bekas (b) Foto Mikroskop ....
10
13
13
14
14
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa
kacamata. Dalam kondisi ini, orang-orang tersebut menggunakan mata untuk melihat
suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas maka kita dapat
menggunakan alat bantu penglihatan. Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang
tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik.
Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata
kita tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya.
Juga tidak bisa melihat benda yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan,
matahari, atau pesawat yang terbang tinggi, dan sebagainya.
Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia
dalm hal melihat benda-benda kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup, kamera,
mikroskop dan teropong. Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat
optik yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya
kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat
benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang.
Selain itu, alat optik lain yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk memotret sebuah
peristiwa? Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan nyata di sekitar kita ke
dalam lembaran film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar di atas kertas.
Gambar hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan.
Lalu, bagaimana konsep-konsep yang bekerja pada alat alat optik tersebut dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mengetahuinya maka
makalah ini akan membahasnya.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Optik sebagai salah satu syarat pembelajaran
2.
yang diajarkan.
Untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang konsep konsep yang
3.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
menjelaskan mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan alat-alat optik antara
lain :
1
2
3
4
Prisma
Kamera
Mikroskop
Teleskop
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi
pustaka yang diperoleh dari literatur-literatur terkait seperti buku-buku bacaan, jurnal
ilmiah dan artikel-artikel di media internet. Data dan informasi yang diperoleh tersebut
kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif terkait permasalahan utama yang
diangkat sehingga dari hasil pengolahan data dan informasi tersebut dituangkan dalam
bentuk makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Optik
Optik adalah cabang ilmu fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat
cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan
fenomena optik. Kata berasal dari optik latin, yang berarti tampilan.
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat
optik antara lain prisma, kamera, mikroskop, teleskop.
2.2 Alat-Alat Optik
2.2.1 Prisma
Prisma merupakan salah satu alat optik yang unik namun masih jarang
dijelaskan dan dibahas. Prisma dapat menghasilkan spectrum tujuh warna pelangi dari
sebuah cahaya berwarna putih (Gambar 1). Hal tersebut berkaitan dengan fungsi
prisma yaitu merefleksikan atau mendispersikan cahaya masukan berupa cahaya putih
menjadi spectrum warna pelangi. Bentuk prisma umumnya memiliki dasar berupa
segitiga.
3
4
Kedua mata dapat melihat secara bersamaan saat daya stereoskopis diperbesar.
Bayangan yang dihasilkan sesuai kebutuhan yaitu maya, diperbesar, dan tegak
dengan adanya prisma yang membalik arah cahaya.
Prisma juga digunakan pada periskop. Periskop terdiri atas dua buah prisma
siku-siku sama kaki dan dua buah lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa okuler.
Jika pada teropong binokuler prisma berfungsi sebagai lensa pembalik, pada periskop
prisma berfungsi sebagai reflektor. Periskop merupakan teropong yang digunakan
untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop biasanya dipasang di kapal
selam.
Berkas cahaya yang berasal dari benda di permukaan laut setelah melewati
lensa objektif dipantulkan secara sempurna oleh bidang-bidang pada prisma.
Keuntungan dari prisma adalah dapat diputar 360o untuk mengamati seluruh keadaan
di permukaan laut.
2.2.2
Kamera
Ada satu jenis alat optik yang memiliki cara kerja mirip dengan cara kerja
mata, yaitu kamera. Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil
gambar suatu objek atau benda. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya kamera
autofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.
Kamera fotografi adalah alat optik sederhana yang fitur-fitur utamanya
diperlihatkan pada gambar 2. Kamera terdiri atas suatu ruang yang kedap cahaya,
sebuah lensa konvergen yang menghasilkan bayangan nyata, dan sebuah film di
belakang lensa untuk menerima bayangan. Kamera difokuskan dengan cara mengubah
jarak antara lensa dan film. Hal ini dilakukan oleh bagian bawah yang dapat diatur
pada kamera-kamera antik dan dengan perubahan mekanika lainnya pada kamera yang
lebih modern. Untuk memfokuskan yang diperlukan untuk menciptakan bayangan
yang tajam- jarak lensa film bergantung pada jarak benda dan juga pada panjang fokal
lensa.
Elemen-elemen dasar kameraaadalah lensa, kotak ringan yang rapat, shutter
(penutup) untuk memungkinkan lewatnya cahay melalui lensa dalam waktu yang
singkat, dan pelat atau potongan film cahya melalui lensa dalam waktu yang singkat,
dna pelat atau potongan film yang peka. Ketika shutter dibuka, cahayadari benda luar
dalam medan pandangan difokuskan oleh lensa sebagai bayangan pada film. Film
terdiri dari bahan kimia yang peka terhadap cahaya yang mengalami perubahan ketika
cahya menimpanya. Pada proses pencucian, reaksi kimia menyebabakan bagian yang
berubah menjadi tak tembus cahaya sehingga bayangan pada flm. Anda juga dapat
melihat bayangan dengan membuka bagian belakang kamera dan memandang melalui
secarik tissue atau kertas lilin (di mana bayangan dapat terbentuk) yang diletakkan
pada posisi film dengan shutter terbuka.
sebuah keping memori untuk diputar ulang pada layar kamera, atau dapat diunduh ke
komputer dan dikirimkan ke teman atau kerabat melalui internet.
Pemfokusan adalah peletakkan lensa pada posisi yang benar relative
terhadap film untuk mendapakan bayangan yang paling tajam. Jarak bayangan
minimum untuk benda di jarak tak hingga dan sama dengan panjang focus. Untuk
benda-benda yang lebih dekat, jarak bayangan lebih besar dari panjang focus,
sebagaimana
bisa
dilihat
dari
persamaan
lensa,
1 1 1
= +
f o do di .
Untuk
memfokuskan benda-benda dekat, lensa harus dijauhkan dari film, dan hal ini
biasanya dilakukan dengan memutar sebuah gelang pada lensa.
2.2.3 Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda
kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya. Pertama kali mikroskop
dibuat oleh seorang ilmuwan Belanda, Antoni van Leeuwenhoek (1632 1723), yang
terdiri dari gabungan dua buah lensa cembung. Dengan menggunakan mikroskop
sederhana bisa dihasilkan pembesaran bayangan hingga kira-kira 300 kali lebih besar
dari bendanya.
Mikroskop gabungan, seperti teleskop, memiliki lensa obyektif dan okuler.
Gambar 3. Rancangannya berbeda dari teleskop karean mikroskop digunakan untuk
melihat benda yang sangat dekat, sehingga jarak benda sangat kecil. Benda diletakkan
di luar titik focus obyektif seperti pada Gambar 3a. Bayangan l 1 yang dibentuk oleh
lensa obyektif bersiat nyata, cukup jauh dari lensa, dan sangat diperbesar. Bayangan
ini diperbesar oleh okuler menjadi bayangan maya yang sangat besar l 2, yang terlihat
oleh mata dan dibalik.
Perbesaran total mikroskop merupakan kali perbesaran yang dihasilkan
olehkedua lensa. Bayangan l1 yang dibentuk oleh obyektif adalah sebesar faktor mo
lebih besar dari benda itu sendiri. Dari Gambar 3a dan Persamaan dibawah ini untuk
perbesaran lateral lensa sederhana, kita dapatkan
m o=
hi d i lf e
= =
ho d o
do
di mana d0 dan df adalah jarak benda dan bayangan untuk lensa obyektif. L adalah
jarak antara lensa (sama dengan panjang tabung), dan kita abaikan tanda minus pada
Persamaan 23-9 yang hanya memberitahu kita bahwa bayangan terbalik. Okuler
berkerja seperti pembesar sederhana.Jika kita anggap bahwa mata rileks, perbesaran
anguler Me adalah
M e=
N
fe
lf e
do
( )( )
N
fe
Nl
fefo
2.2.4 Teleskop
Teleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Teleskop
pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada tahun 1609. Terdapat
dua jenis teleskop yang sangat berbeda; keduanya dirancang untuk membantu melihat
benda jauh, misalnya planet dalam tata surya kita.
/ob
, dimana
ob
adalah
dibentuk oleh bayangan akhir pada mata pengamat. Perhatikan gambar 4a, dimana
benda berada pada jarak sangat jauh di kiri pengamat. Sudut
ob
objektif) yang dibentuk oleh benda pada lensa objektif sama dengan sudut (di kanan
lensa objektif) yang dibentuk oleh bayangan pertama pada lensa objektuf. Oleh karena
itu,
tan ob ob
h'
f ob
keduanya memiliki arah yang sama. Sehingga, perbesaran sudut teleskop dapat
dituliskan sebagai berikut :
h' /f ok f ob
m= =
=
ob h ' /f ob f ok
dan kita lihat bahwa perbesaran sudut teleskop sama dengan rasio panjang fokal lensa
objektif terhadap panjang fokal lensa okuler. Tanda negatif menandakan bahwa
bayangannya terbalik.
Jika kita melihat benda yang agak dekat seperti bulan dan planet melalui
sebuah teleskop, maka perbesarannya sangatlah penting. Namun, bintang dalam
galaksi kita sangatlah jauh sehingga tetap terlihat sebagai sebuah titik cahaya, berapa
pun perbesarannya. Teleskop besar untuk penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya. Betapa sulit dan mahal untuk membuat
lensa yang besar bagi teleskop refraktor. Kesulitan lainnya dengan lensa besar adalah
beratnya menyebabkan ia mudah menggelayut, yang menjadi sumber aberasi
tambahan. Masalah tersebut dapat sedikit diatasi dengan mengganti lensa objektif
dengan cermin cekung, yang menghasilkan teleskop refraktor. Oleh karena cahaya
dipantulkan dari cermin dan tidak melewati lensa, maka cermin dapat memiliki
penyangga yang kokoh pada bagian belakangnya. Penyangga semacam ini
menghilangkan masalah akibat lensa yang menggelayut.
Gambar 5a menunjukkan rancangan untuk teleskop refraktor. Sinar cahaya
datang melewati tabung teleskop dan dipantulkan oleh cermin parabolik didasarnya.
Sinar ini mengumpul menuju titik A, di mana sebuah bayangan akan dibentuk.
Namun, sebelum bayangan ini dibentuk, sebuah cermin datar yang kecil, M,
memantulkan cahaya menuju bukaan di sisi tabung yang melewati lensa okuler.
Rancangan ini dikatakan memiliki fokus Newtonian, karena Newton adalah orang
yang mengembangkannya. Gambar 5b menunjukkan teleskop semacam itu. Perhatikan
bahwa dalam teleskop refraktor, cahaya tidak pernah melewati kaca (kecuali melalui
lensa okuler kecil). Akibatnya, masalah yang berhubungan dengan aberasi kromatis
hampir sepenuhnya hilang. Teleskop reflektor dapat dibuat lebih pendek lagi dengan
mengarahkan cermin datarnya sedemikian rupa hingga ia memantulkan cahaya
kembali menuju cermin objektid dan cahaya memasuki lensa okuler pada lubang di
tengah-tengah cermin.
Gambar 5. (a) Sebuah teleskop fokus Newtonian. (b) Sebuah teleskop reflektor.
Jenis teleskop ini lebih pendek dari teleskop pada gambar 4b.
Teleskop reflektor terbesar di dunia terdapat di Keck Observatorium di Mauna
Kea, Hawaii. Situs ini memiliki dua teleskop berdiameter 10 m, masing-masng terdiri
atas cermin heksagonal yang dikendalikan oleh komputer, yang bekerja bersamaan
untuk membentuk permukaan pantul yang besar. Sebaliknya, teleskop refraktor
terbesar di dunia, di Yerkes Obeservatorium di Teluk Williams, Wisconsin, memiliki
diameter hanya 1m.
Jenis-jenis teleskop diantaranya yaitu :
1. Teleskop Bintang
Teleskop bintang yaitu teleskop yang digunakan untuk melihat benda-benda di
langit. Setiap teleskop diharapkan dapat digunakan untuk melihat bayangan
dengan cara
Penyelesaian :
f o 19 m
M
=
=
=190
(a)
f 3 0,10 m
(b) Untuk mata yang rileks, bayangan I1 berada pada titik fokus baik dari okuler
maupun lensa obyektif. Jarak antara kedua lensa dengan demikian adalah
f o+ f e 19 m
2. Sebuah mikroskop gabungan terdiri dari okuler 10x dan obyektif 50x dengan jarak
17,0 cm. Tentukan (a) perbesaran total, (b) panjang fokus setiap lensa.
Penyelesaian :
(a) Perbeseran total adalah 10 x 50 = 500x
N 25 cm
f =
=
=2,5 cm
(b) Panjang fokus okuler adalah e M e
10
Untuk lensa obyektif :
( lf e ) 17,0 cm2,5 cm
d o=
=
=0,29 cm.
mo
50
d i=lf e =14,5 cm
1 1 1
1
1
= + =
+
=3,52
f o d o d i 0,29 cm 14,5 cm
Jadi,
f o=0,28 cm
3. Berapa jauh lensa kamera dengan panjang fokus 50,0 mm harus digerakkan dari
setelan tak hingganya untuk memfokus dengan tajam pada benda yang jauhnya
3,00 m?
Penyelesaian :
Ketika terfokus pada tak hingga, lensa berada 50,0 mm dari film. Ketika terfokus
pada do = 3,00 m, jarak bayangan dinyatakan dengan persamaan lensa
1 1 1
1
1
= =
d i f d o 50,0 mm 3000 mm
d i=50,8 mm
Sehingga lensa bergerak 0,8 mm.
BAB III
PENUTUP
1
Kesimpulan
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya.
Alat-alat optik antara lain yaitu :
1. Prisma dapat menghasilkan spectrum tujuh warna pelangi dari sebuah cahaya
2.
atau
benda.
Jenis-jenis
kamera
yang
dikenal
diantaranya
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
__________.
Cahaya
dan
Alat
Optik.
(http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_8_%28Cahaya_dan_alat_Optik
%29_KD_Fisika.pdf). Diakses tanggal 26 Januari 2015.
Giancoli, Douglas C. 2010. Fisika Edisi Kelima Buku 2. Jakarta : Erlangga.
Jewett, Serway. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik Buku 3 Edisi 6. Jakarta : Salemba
Teknik.