KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam
bentuk dan isinya yang sangat sederhana dan memiliki banyak kekurangan. Semoga
makalah ini dapat berguna sebagai pedoman atau petunjuk bagi pembaca.
Makalah ini kami susun dengan masih banyak kekurangan sehingga kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
1
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar……………………………………………………………………. 1
2. Daftar Isi…………………………………………………………………………… 2
3. Bab I
✓ Latar Belakang…………………………………………………………………. 3
✓ Rumusan Masalah……………………………………………………………... 3
✓ Tujuan Masalah………………………………………………………………… 4
4. Bab II
✓ Sejarah Periskop………………………………………………………………… 6
✓ Bagian-bagian Periskop………………………………………………………… 6
✓ Periskop Modern……………………………………………………………….. 9
5. Bab III
✓ Kesimpulan……………………………………………………………………… 12
✓ Saran……………………………………………………………………………… 12
6. Daftar Pustaka………………………………………………………………………... 13
2
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, sejalan dengan
perkembangan daya pikir manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas dengan teknologi yang telah ada,
kemudian melakukan penelitian-penelitian yang kemudian melahirkan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru dalam segala bidang kehidupan. Seperti halnya
periskop. Periskop identik dengan kapal selam sehingga sering diibaratkan sebagai
mata kapal selam. Periskop ditemukan dan dikembangkan untuk membantu melihat
benda di bawah atau di atas pengamat. Meskipun memiliki prinsip kerja yang
sederhana namun periskop memiliki bagian alat-alat yang kompleks.
Awalnya kapal selam dibangun tanpa periskop. Hal ini menyebabkan ketika
kapal selam berada di dalam laut, para awak mengalami kebutaan karena tidak dapat
melihat apapun. Kemudian barulah pada tahun 1814, marie davey, seorang warga
Perancis, mendesain sebuah pipa sebagai alat pengamatan atau penglihatan.
Kebutuhan terhadap benda ini menjadi alasan mengapa periskop tercipta. Periskop
memudahkan kerja dari para awak kapal selam masa itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah periskop itu dan istilah penting apa yang terdapat pada periskop?
5. Apakah periskop modern itu dan apa saja yang dimiliki periskop modern?
3
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana periskop itu.
4. Untuk mengetahui cara kerja bagaimana periskop sederhana cermin datar dan
prisma.
5. Untuk mengetahui bagaimana periskop modern serta apa saja yang dimiliki
periskop modern tersebut.
4
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERISKOP
5
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
B. Sejarah Periskop
Thomas H. Doughty, seorang warga Amerika Serikat, dipercaya sebagai penemu
awal periskop. Penemuannya ini bukan sebagai hasil studi dan penelitiannya, tetapi
penemuannya karena berangkat dari sebuah keterpaksaan. Kejadian ini berawal saat
Doughty menjadi pengamat monitor Osage . Tiba–tiba sekutu Calvary menyerang
kapal Union dari pinggi rsungai. Saat itu kapal tidak dilengkapi peralatan sehingga
tidakdapat melihat dsersh pinggir sungai. Dari sinilah, Doughty mencari metode baru
yang harus dapat digunakan untuk melihat pantai dan kemudian mengambil pipa dan
menaruh kaca-kaca di dalam pipa tersebut. Peralatan ini akhirnya dapat membantu
pengamatan kru Osage sehingga melumpuhkan serangan lawan.
C. Bagian-bagian Periskop
Bagian-bagian dari periskop:
1 - Eyepiece
6
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2 - Diagonal prism
3 - Handle
4 - 6 - Erecting lenses
5 - Periscope tube
7 - Field lens
8 - Lens
9 - Head diagonal prism
10 – Window
7
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
1) Jarak bayangan pada cermin sama dengan jarak benda pada cermin,
2) Bayangan bersifat maya,
3) Ukuran bayangan yang terbentuk sama dengan ukuran benda,
4) Bayangan bersifat simetris (berlawanan) dengan benda
5) Bayangan yang terbentuk sama persis dengan benda bentuk bendanya.
Sehingga apabila cermin datar ini digunakan dalam periskop maka hasil bayangan
yang ditangkap mata kita sama seperti sifat cermin datar. Dengan Perkembangan
jaman periskop cermin datar ini kurang efisien karena ada beberapa kelemahan yaitu
3. Ketika minim cahaya, periskop cermin datar tidak bekerja secara maksimal
karena cermin datar tidak bisa mengumpulkan cahaya .
4. Cermin datar tidak tepat digunakan pada periskop yang berukuran panjang
karena bayangan yang ditangkap tidak jelas
8
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Cara Kerja
1 .Prisma yang ada pada periskop ini beda dengan prisma biasa . Prisma yang
digunakan adalah prisma pemantul. Prisma ini dapat mementulkan dengan
sempurna, ini dikarenakan prisma ini memiliki sudut kritis kurang dari 42°.
9
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Sudut ini kurang dari 45° , suatu yang menguntungkan yang memungkinkan
pemakaian dalam berbagai alat optik mempunyai sudut 45°-45°-90° sebagai
bidang-bidang pantul yang sempurna.
Cara Kerja
10
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Prisma juga digunakan pada periskop. Periskop terdiri atas dua buah prisma
siku-siku sama kaki dan dua buah lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa okuler.
Jalannya sinar pada periskop adalahsebagai berikut.
1. Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.
2. Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
3. Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa
okuler tepat di titik fokus lensa okuler.
Penjelasan :
Prisma dipasang dengan sudut tertentu yaitu dengan sudut 45°. Banyak
peralatan optic seperti teropong, periskop menggunakan pantulan internal sempurna di
dalam sebuah prisma untuk memantulkan cahaya. Keuntungan menggunakan prisma
dalam alat-alat optic seperti periskop adalah bahwa hampir 100 persen cahaya
dipantulkan, ssementara cermin yang terbaik pun memantulkan kurang kurang dari 10
persen. Diameter lensa lebih kecil dibandingkan dengan radius kelengkungan kedua
11
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Jarak benda lebih kecil daripada panjang fokus lensa cembung (s > f)
Jarak benda lebih besar daripada panjang fokus lensa cembung (s > f)
1. Periskop yang menggunakan lensa positif dapat melihat objek dengan jelas
karena lensa positif bersifat konvergen.
2. Lensa ini dapat memfokuskan objek .
3. Bayangan yang ditangkap jelas sehingga kru kapal selam tidak kesulitan melihat
objek .
12
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Periskop yang dikembangkan ini menggunakan prisma dan lensa seperti pada gambar.
Penggunaan lensa pada periskop jenis ini adalah sebagai tanda kemajuan ilmu
pengetahuan di bidangnya. Penggunaan lensa konvergen ini adalah untuk
memfokuskan berkas-berkas parallel pada satu bagian kecil yang hampir berupa titik-
jika permukaan lensa. Berkas-berkas parallel dapat terbentuk karena benda yang sangat
jauh untuk dibentuk menjadi bayangan yang tajam. Jika berkas sinar parallel jatuh pada
lensa dengan suatu sudut,berkas-berkas tersebut akan terfokus pada satu titik. Lensa
konvergen ini bermanfaat jika berkas-berkas sinar parallel untuk menjadi berkumpul di
suatu titik pada lensa. bayangan yang telah terfokuskan akan dipantulkan atau
ditransmisikan ke prisma. Oleh prisma yang dipasang dengan sudut tertentu (45°) akan
terjadi pemantulan internal sempurna.
13
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
D. Periskop Modern
Desain awal periskop dimana desain ini dapat dilipat yang dibuat pada akhir
abad 19 oleh Simon Lake. Desain ini disebut Omniskop atau Skalomniskop yang
memperbaiki desain pipa periskop pertama. Selanjutnya, peralatan ini dikembangkan
agar pipa dapat ditinggikandan diputar dengan tangan..Meskiun desain periskop saat
itu sudah mengalami perkembangan, tetapi masih saja terdapat beberapa kelemahan.
Ketika kapal melaju dengan kecepatan rata-rata yang rendah kemudian kecepatan
dinaikkan , maka tekanan akan terjadi. Tekanan ini megenai pipa dan mengaburkan
pandangan dari periskop. Akhirnya, desain periskop pun dikembangkan lagi dengan
memberikan pipa ganda. Satu pipa berada diluar untuk menahan tekanan dan pipa
didalam kapal sebagai lensanya. Kesulitan terbesar yang dihadapi dalam
14
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
pengembangan periskop adalah ketika terjadi rotasi atas prisma. Hal ini menyebabkan
pemandangan terlihat terbalik. Desain peralatan kemudian diperbaiki lagi. Jerman
menjadi negara yang melakukan pengembangan atas periskop modern. Meskipun
begitu, prinsip dasarnya masih sama. Di mana refleksi objek melalui kaca atau prisma
didesain pada pipa. Beriring berjalannya waktu muncul lagi periskop generasi baru
yang dinamakan Photonic Mast.
Photonic mast tidak menggunakan prisma dan lensa seperti di periskop biasa. Komponen-
komponennya merupakan komponen elektronik canggih yang berfungsi sebagai unit sensor
elektro-optik yang bisa menyediakan tampilan visual, sarana navigasi kapal, serta berbagai
fungsi komunikasi lainnya. Sensor multifungsi ini terletak pada bagian yang dapat berotasi
(rotating head). Photonic mast dilengkapi dengan tiga buah kamera canggih, yang meliputi
kamera yang bisa menampilkan warna (color camera), kamera hitam-putih yang memiliki
resolusi tinggi, serta kamera infra merah. Selain ketiga kamera ini, terdapat pula sebuah kamera
khusus yang digunakan pada saat-saat khusus (mission criticalcontrol camera). Kamera khusus
ini terletak di bagian yang khusus pula (bebas tekanan dan tahan guncangan). Untuk
melengkapi sistem kamera ini terdapat pula eyesafe laser range finder yang berfungsi untuk
menyediakan informasi akurat mengenai target yang sedang dipantau, serta untuk membantu
proses navigasi. Semua gambar dan data visual yang berhasil dikumpulkan oleh photonic mast
yang canggih ini kemudian dikirimkan ke ruang kendali dengan menggunakan serat optik.
Masing-masing kapal selam masa depan ini akan memiliki dua photonic mast yang mampu
menyediakan informasi yang benar-benar akurat dan lengkap. Kedua photonic mast ini dapat
dikendalikan dengan bantuan joystick yang tersedia di dua stasiun dalam kapal. Masing-
masing stasiun memiliki dua layar (layar datar) yang digunakan untuk menampilkan data
visual yang sudah didapatkan tadi. Gambar-gambar yang berhasil didapatkan itu pun dapat
langsung direkam sehingga bisa menjadi dokumentasi yang berharga.Pada periskop biasa,
hanya satu orang yang bisa melihat secara langsung keadaan di permukaan laut (melalui
eyepiece). Jika kru lain ingin melihat pula kondisi permukaan, maka mereka harus bergantian
mengintip eyepiece periskop.Ini sangat merepotkan dan tidak praktis. Kedua layar tampilan
yang tersedia pada desain kapal selam yang menggunakan photonic mast memberikan solusi
yang memuaskan. Dengan adanya kedua layar tersebut semua kru yang berada di stasiun
15
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
dapat melihat secara detil kondisi permukaan laut. Kelebihan lain desain baru ini adalah
ukurannya yang sangat kecil. Periscope well yang menjadi ‘markas’ photonic mast tidak lagi
menjulur dari dasar sampai sail, justru periscope well desain baru ini hanya terletak di bagian
sail saja sehingga ruang kendali dapat diposisikan di bagian yang lebih luas dan tidak sempit.
Dengan photonic mast, kapal selam tidak lagi ‘buta’ dan terkucilkan dari dunia. Faktor
keselamatan pun dapat ditingkatkan karena canggihnya teknologi yang melingkupi kapal
selam masa depan ini.
16
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Penyelesaian : Sudut Kritis untuk air (na = 1,33) diatas kaca (nk = 1,52) adalah
Sudut masuk 45° untuk sebuah prisma yang merefleksikan secara total lebih
kecil dari pada sudut kritis 61° ehingga tidak terjadi refleksi internal pada batas kaca-
air. Kebanyakan cahaya itu ditransmisikan kedalam air dan sangat sedikit yang di
refleksikan kembali ke dalam prisma itu.
https://books.google.co.id/books?id=Wx0EKdmYJLEC&pg=PA506&lpg=PA506&dq=
periskop+menggunakan+prisma&source=bl&ots=2nlnOccj32&sig=ov6tmf7mKjFox2
kTmHh8moLjYYs&hl=id&sa=X&ei=NuRZVcPXOYGTuAS5wIHACw&redir_esc=y#
v=onepage&q=periskop%20menggunakan%20prisma&f=false (diakses tanggal 18
Mei 2015)
17
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Periskop pada saat ini pemakaiannya hanya sebatas untuk kapal selam dan
tank saja. Belum ada pemanfaatan periskop dalam kehidupan sehari-hari.
2. Periskop sederhana terdiri 2 jenis,yaitu periskop yang menggunakan cermin
dan periskop yang menggunakan prisma.
3. Saat ini telah ditemukan periskop yang lebih canggih yaitu dengan
menggunakan kamera dan sensor.
B. Saran
Diharapkan masyarakat dalam memahami prisnsip dan cara kerja periskop agar
dapat lebih dikembangkan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari-hari.
18
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.rumus-fisika.com/2014/03/alat-optik-periskop.html# (diakses tanggal 9
April 2015)
https://books.google.co.id/books?id=Wx0EKdmYJLEC&pg=PA506&lpg=PA506&dq=
periskop+menggunakan+prisma&source=bl&ots=2nlnOccj32&sig=ov6tmf7mKjFox2
kTmHh8moLjYYs&hl=id&sa=X&ei=NuRZVcPXOYGTuAS5wIHACw&redir_esc=y#
v=onepage&q=periskop%20menggunakan%20prisma&f=false (diakses tanggal 18
Mei 2015)
19