Oleh
Kelompok VI
Jurusan : Fisika
Kelompok : VI (Enam)
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, karena limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum Optika ini dengan baik. Laporan ini berjudul
“Teleskop” yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara merangkai sebuah
teleskop dan bagaimana pula menentukan perbesaran dari teleskop tersebut.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Leni Rumiyanti, S.Pd., M.Sc. selaku
dosen penanggung jawab mata kuliah Optika, asisten praktikum percobaan ini yang
telah membimbing kami dalam melakukan eksperimen ini dan semua pihak yang
telah mendukung, memberi saran serta masukan–masukan. Kami sadar bahwa
laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik agar laporan ini menjadi lebih baik, serta kami dapat
mengambil manfaat dikemudian hari.
Kelompok VI
ii
TELESKOP
Oleh
Kelompok VI
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan Percobaan ................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Lensa Cembung dan Lensa Cekung ....................................................... 3
B. Lensa....................................................................................................... 4
C. Teleskop ................................................................................................. 5
D. Teleskop Refaktor................................................................................... 6
III. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan ....................................................................................... 7
B. Prosedur Percobaan ................................................................................ 8
C. Sketsa Alat .............................................................................................. 9
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ................................................................................. 10
B. Hasil Perhitungan ................................................................................. 10
C. Pembahasan .......................................................................................... 10
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Dudukan Optik ................................................................................... 7
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil Pengamatan ................................................................................ 10
Tabel 2. Hasil Perhitungan ................................................................................... 10
vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Percobaan
Jenis lensa yang umum diketahui adalah lensa cembung dan lensa cekung. Lensa
cekung bentuknya berbeda dengan lensa cembung. Lensa cekung adalah benda
bening yang dibatasi dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu
bidang datar yang tipis di tepi tengah-tengah dan tebal dibagian tepi. Lensa
cekung terdiri dari tiga jenis, yaitu : lensa bikonkaf (lensa cekung dua), lensa
plankonkaf (lensa cekung datar), dan lensa konveks konkaf (lensa cekung
cembung/meniscus). Lensa cekung atau lensa konkaf bersifat menyebarkan
sinar-sinar yang datang menuju lensa oleh karena itu lensa cekung disebut lensa
divrgen (Pembentukan and Pada, 2016). Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung,
yaitu: sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus di depan lensa, sinar datang menuju titik fokus di belakang lensa dibiaskan
sejajar sumbu utama, dan sinar datang menuju pusat lensa tidak dibiaskan tetapi
diteruskan. Sama halnya seperti pada lensa cembung, untuk menentukan
bayangan oleh lensa cekung diperlukan sekurang-kurangnya dua berkas sinar
utama. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung merupakan perpotongan
perpanjangan sinar-sinar bias, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa
cekung bersifat maya (Pamungkas et al., no date). Lensa cembung atau lensa
konveks memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar
bias pada lensa ini bersifat mengumpul atau konvergen. Oleh karena itu, lensa
cembung bersebut lensa konvergen. Fokus aktif untuk lensa cembung diperoleh
dari perpotongan langsung sinar-sinar bias sehingga fokus aktif adalah fokus
nyata.Oleh karena itu, jarak fokus lensa cembung bertanda positif, dan lensa
cembung disebut juga lensa positif (Fisika et al., 2007).
4
B. Lensa
1 𝑛2 1 1
=( − 1) ( + ) ........................................................ (1)
𝑓 𝑛1 𝑅1 𝑅2
Lensa dapat dibagi menjadi dua macam yaitu, lensa cembung dan lensa cekung.
Proses pembentukan bayangan dari setiap macam cermin dan lensa tersebut
berbeda-beda, tergantung pada sifatnya. Cermin cekung dan lensa cembung
dapat dikatakan bernilai positif, sedangkan cermin cembung dan lensa cekung
dapat dikatakan bernilai negatif. Gelombang yang dihasilkan oleh kombinasi
medan listrik dan medan magnet disebut gelombang elektromagnetik. Arah
getaran dan arah rambat gelombang elektromagnetik tegak lurus satu sama lain.
Oleh karena itu, gelombang elektromagnetik merambat secara tranversal.
Gelombang elektromagnetik dapat merambat diruang hampa. Berdasarkan
5
C. Teleskop
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas bulan, bintang,
matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Banyak aktivitas
yang menakjubkan di tata surya setiap waktu, sehingga para astronom tertarik
melakukan penelitian benda-benda langit dengan cara melihat melalui teleskop.
Seabagian besar industri pembuat teleskop menghasilkan alat ini hanya dapat
difungsikan untuk mengamati pergerakan bintang saja secra otomatis dan belum
tersedia sistem teleskop yang dapat digunakan untuk mengamati pergerakan
bulan secara otomatis. Sedangkan kebtuhan pengamatan terhadap bulan oleh
para astronom maupun kalangan akademisi semakin meningkat, mengingat
objek bulan merupakan salah satu objek menarik bagi peniliti bidang astronomi.
Oleh karenanya diperlukan sistem kendali otomatis pada teleskop untuk
mengamati pergerakan bulan dan benda-benda langit lainnya (Latief, 2014).
Fungsi utama teleskop adalah mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya
lebih besar dari segi diameternya. Sehinga lebih banyak cahaya yang dapat
dikumpulkan. Alhasil teleskop dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh,
bahkan tidak tampak secara kasat mata sejauh mata memandang. Fungsi
teleskop yag lainnya baru ditemukan oleh Hubble teleskop yang diletakkan di
luar angkasa untuk mengirim gambar menggunakan gelombang
elektromagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil
yang jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk megamati benda-benda
di luar angkasa (Tipler, 2001).
6
D. Teleskop Refaktor
Ada dua jenis teleskop optik yang digunakan yaitu Refraktor atau Dioptrik dan
Katadioptrik. Refraktor ada dioptrik adalah jenis teleskp yag hanya
menggunakan lensa untuk menampilkan bayangan benda. Reflektor atau
katoptrik adalah jenis teleskop yang menggunakan cermin untuk memantulkan
cahaya dan bayangan benda dan Katadioptrik adalah jenis teleskop yang
menggunakan kombinasi dari lensa dan cermin sebagai pengumpul cahaya
sekaligus bayangan benda. Teleskop merupakan jenis teleskop pertama kali yang
ditemukan dari ketiga jenis teleskop yang ada. Prinsip dari semua teleskop
refraktor pada umumnya sama yaitu dengan menggunakan kombinasi dua buah
lensa objektif. Lensa utama berfungsi sebagai pengumpul bayangan dan cahaya
kemdian diteruskan ke lensa mata untuk ditampilkan ke mata sebagai bayangan
dari sebuah benda.Sistem optik teleskop refraksi hampir sistem mikroskop
Compound. Pada kedua alat ini, bayangan yang dibentuk sama dengan oleh
objektif dilihat dengan okuler. Bedanya ialah: teleskop dipakai untuk melihat
benda - benda besar pada jarak jauh dan mikroskop untuk melihat benda - benda
kecil dari dekat. Teleskop astronomi lensa objektifnya menbentuk dari benda O
bayangan nyata I yang diperkecil I' adalah bayang semu dari I yang dibentuk
oleh okuler. Seperti juga pada mikroskop bayangan I' dapat terbentuk dimana
saja antara titik - dekat dan titik - jauh mata. Dalam prakteknya, benda – benda
yang diteliti dengan teleskop berada sangat jauh dari alat ini, sehingga bayangan
I terbentuk amat dekat pada titi fokus kedua objektif. Lagi pula, jika bayangan I'
itu djauh tak - terhingg maka bayangan I berada pada titik fokus pertama okuler.
Jarak antara objek dan okuler, atau panjang teleskop, ialah jumlah panjang -
panjang fokus objektif dan okuler, 𝑓1 + 𝑓2 . Perbesaran anguler teleskop
didefinisikan sebagai perbandingan antara sudut yang dibentuk oleh mata
dengan bayangan terakhir 1' terhadap sudut yang dibentuk oleh mata dengan
benda (Sears, 1990).
III. PROSEDUR PEROBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut :
B. Prosedur Percobaan
C. Sketsa Alat
A B C
A B C D
A. Data Pengamatan
Adapun data hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan ini sebagai
berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan
No Data Hasil(cm)
B. Hasil Perhitungan
C. Pembahasan
Teleskop ialah sebuah alat bantu penglihatan (optik) untuk mengamati sebuah
benda-benda yang jauh terutama benda yang berada di langit seperti bulan dan
bintang. Teleskop bisa menjalankan fungsi tersebut dikarenakan
11
Pada percobaan ini hal pertama yang dilakukan praktikan yaitu menyiapkan alat
dan bahan yang terdiri dari lensa objektif, lensa okuler, dudukan optik, rel optik,
dan layar serta kertas pola. Praktikan mengatur jarak lensa objektif dengan layar,
kemudian mengatur juga pada jarak lensa okuler dengan layar. Pada layar
tepatnya di kertas pola sudah terdapat sebuah pola berbentuk bidang datang dan
2 buah titik yang berada dekat dengan bidang datar tersebut. Praktikan melihat
pola yang di layar pada lensa okuler menggunakan mata
12
kanan dan mata kiri melihat buah titik yang berada dekat dengan bidang datar
tersebut. Praktikan melihat pola yang di layar pada lensa okuler menggunakan
mata kanan dan mata kiri melihat secara langsung pola di layar sehingga dapat
di hasilkan perbedaan perbesaran antara hasil pengamatan dan hasil sebenarnya.
Praktikan mengukur jarak lensa objektif dengan layar dan lensa okuler dengan
layar, kemudian mencatatnya pada tabel data pengamatan. Praktikan merapihkan
kembali alat dan bahan yang telah digunakan. Asisten praktikum menutup
praktikum.
Gambar diatas adalah gambar pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan
hasil pengamatan pada 𝑑𝑜1 sebesar 66 cm, 𝑑𝑖2 sebesar 75,4 cm. posisi lensa
objektif di letakkan pada jarak 66 cm dari layar, posisi lensa okuler diletakkan
pada jarak 75,4cm sedangkan posisi layar sendiri diletakkan pada jarak 0 cm.
Pada percobaan ini didapatkan hasil perbesaran sebenarnya sebelum diamati
menggunakan teleskop. Perbesaran ini sebenarnya adalah titik yang di jadikan
acuan untuk melihat pada teleskop.
Gambar diatas adalah gambar yang didapatkan hasil pembesaran yang sangat
1
kecil dari perbesaran sebenarnya. Hasil perbesaran dari teleskop adalah kali
4
dari hasil sebenarnya. Pada percobaan yang telah dilakukan dan dihitung
didapatkan hasil perhitungan yaitu pada titik fokus objektif sebesar 20 cm dan
titik fokus okuler sebesar 10 cm.
13
Pada 𝑑𝑖1 didapatkan hasilnya sebesar 28,7 cm dan pada 𝑑𝑜2 didapakan hasilnya
sebesar 10,13 cm, Pada perbesaran dari hasil perhitungan didapatkan hasilnya
sebesar 0,42 kali dengan persentase yang di dapatkan sebesar 2 %.
dari hasil pemgamatan yang dilakukan yaitu nyata, terbalik dan diperkecil.hasil
pengamatan objek dengan perhitungan perbesaran hampir sesuai.
Manfaat dari teleskop yaitu untuk melihat benda-benda yang sangat jauh, seperti
halnya benda-benda langit. Teleskop bekerja dengan cara menangkap gambar
melalui bantuan radiasi elektromagnetik panjang gelombang yang bisa menembus
lapisan atmosfer.
V. KESIMPULAN
Nirsal. 2012. Perangkat Lunak Pembentukan Bayangan Pada Cermin Dan Lensa.
Jurnal Ilmiah d’Computare. Volume 2 Januari.
Pamungkas, J. et al. (no date) ‘Efektivitas metode eksperimen bebas dan eksperimen
terbimbing terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas x di sman 2
ngaglik dalam materi pembiasan cahaya pada lensa’.
Sarojo. Ganijati Aby. (2011). Gelombang dan Optik. Salemba Teknik. Jakarta.
Sears, Francis W., & Zemansky, Mark W. (1990). Fisika Untuk Universitas III
Optik & Fiska Atom. Bina Cipta. Bandung.
Soetrisno. 1979. Fisika Dasar Seri Gelombang dan Optik. ITB. Bandung.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1 1 1
= +
20 66 𝑑𝑖1
1 1 1 46
= − =
𝑑𝑖1 20 66 1320
1320
𝑑𝑖1 = = 28,7 𝑐𝑚
46
1 1 1
= +
10 𝑑𝑜2 75,4
1 1 1 744
= − =−
𝑑𝑜2 75,4 10 754
𝑑𝑜2 = 10,13 𝑐𝑚
2. Mencari Perbesaran
−𝑑𝑖1 −𝑑𝑖2
𝑀 = 𝑀1 𝑀1 = ( )( )
𝑑𝑜1 𝑑𝑜2
−28,7 −75,4
=( )( )
66 10,13
= 0,42 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑀𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝑀𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
% 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 = | | 𝑥100%
𝑀𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 + 𝑀𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
( )
2
Type equation here.
0,25 − 0,42
% 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 = | | 𝑥100%
0,25 + 0,42
( )
2
−0,17
% 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 = | | 𝑥100%
(0,0085)
% 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 = 2𝑥 100%
% 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 = 2%