Mengganti konstruksi atap kayu dengan material baja ringan dan genteng metal
adalah langkah tepat, karena dengan mengganti material kayu dengan material
alternatif ini berarti kita juga telah membantu menyelamatkan hutan dan mencegah
terjadinya bencana alam.material ini memang sangat ringan. Bobotnya per meter
persegi hanya sekitar 12 kg dibandingkan dengan rangka kayu yang bobotnya
sekitar 40 kg/m2. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat
ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional.
Baja ringan termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).
Meskipun tipis, baja ringan memiliki kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550
MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Ketebalan baja ringan untuk atap
ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4 mm 1mm.laupun ringan tapi
Anda tidak perlu khawatir karena material berbahan baku zincalume atau
galvalume ini daya tahannya lebih unggul dibandingkan material kayu. Selain itu
kecepatan dalam perakitan (20-30 m2/hari) dengan tenaga kerja yang lebih sedikit
akan memberikan nilai ekonomis sehingga dapat menekan biaya pembangunan
manusia untuk kepentingan individualis. Berbagai contoh dapat kita temui seperti
penggunaan kayu sebagai bahan dasar konstruksi rumah, furniture dan mebel serta
accessories yang berkaitan dengan bahan dasar tersebut ternyata membutuhkan
kayu-kayu yang bagus dan baik. Kayu yang bagus tersebut ternyata juga berasal
dari pohon-pohonan yang juga berfungsi sebagai paru-paru dunia karena dapat
mendaur ulang polusi-polusi yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Maka kita
dapat sedikit bersyukur bahwa beberapa teknologi baru dapat membantu
mengurangi penggundulan Hutan yang merupakan paru-paru dunia ini. Hal ini
terlihat pada perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih
banyak menggunakan rangka atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi
menggunakan bahan dasar kayu. Perkembangan pada bidang ini sebenarnya sudah
lama dilakukan oleh para ahli konstruksi, tetapi pada waktu sebelumnya
masyarakat belum mengenal atau belum memperdalam pengetahuan akan
konstruksi baja ringan yang ternyata mempunyai sifat lebih efisien daripada
menggunakan bahan dasar rangka kayu sebagai penopang konstruksi atap rumah
mereka.
Setiap bahan konstruksi yang digunakan pada rumah anda pasti mempunyai
kelebihan dan kekurangannya baik dari kekuatan, estetika bentuk atau hal lainnya.
Seperti halnya dalam penggunaan rangka atap baja pada rumah anda. Konstruksi
baja ringan ini sudah mengalami uji coba dan penelitian yang dilakukan oleh para
ahli bertahun-tahun dan telah lolos uji kekuatan serta lolos pengujian hal-hal lainnya
yang berhubungan dengan keselamatan manusia. Jika kita perbandingkan dengan
struktur atap konvensional yaitu rangka atap dengan bahan dasar kayu, maka
penggunaan rangka atap baja ringan akan mempunyai perbandingan yang berbeda
dari segi cara pandang setiap penggunanya, mungkin bisa dikatakan tergantung
akan lokasi dan biaya produksi untuk mendatangkan material tersebut. Kelemahan
atap baja ringan dibandingkan dengan konstruksi atap kayu seperti dalam hal
terhadap suhu yang cenderung menyerap panas lebih banyak dibandingkan dengan
kayu dan hal itu juga bergantung terhadap lokasi rumah, yaitu pada daerah iklim
tropis atau bukan tropis.
2.
Sampah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat semen yaitu semua jenis
sampah kecual plastik dan logam, terutama jenis sampah organik.
Sampah dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan semen karena sampah
menghasilkan abu dan endapan yang mengandung senyawa-senyawa dalam
pembentukan semen biasa. Yaitu, senyawa-senyawa oksida seperti CaO, SiO2,
Al2O3, dan Fe2O3. Salah satu contoh kandungan abu sampah seperti pada
kandungan abu sekam padi dari limbah pertanian.
yang jauh lebih murah daripada biaya pengolahan semen biasa dengan kualitas
semen yang sama. Selain itu, pengolahan semen biasa membutuhkan CaO dalam
jumlah yang besar, yaitu 78 %, sedangkan pengolahan semen dari sampah
menghemat CaO yang dibutuhkan, yaitu hanya 20 % saja karena CaO hanya
berfungsi sebagai bahan tambahan. Hal ini mampu menghemat biaya produksi
hingga 38 %.
Dengan pengolahan sampah menjadi semen, pemda dan pemkot tidak lagi
kebingungan memikirkan tempat yang luas yang digunakan sebagai tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah karena sampah langsung dibawa ke pabrik semen
untuk diproduksi menjadi semen. Selama ini, untuk tempat pembuangan akhir
sampah, kita memerlukan lahan yang luas, seperti salah satu TPA yang ada di
Jakarta, yaitu TPA Bojong yang membutuhkan lahan seluas 20 hektar untuk
membuang sampah dengan tumpukan sampah sebesar 8.000 m3 (2000) ton per
hari, belum lagi lahan TPA yang lain (Usman, 2007).
menimbulkan masalah lingkungan yang baru. Mulai dari pencemaran udara, tanah,
dan air akibat rembesan cairan yang berada dalam tumpukan sampah. Selain itu,
pembakaran sampah secara biasa yang banyak dilakukan penduduk menimbulkan
masalah pencemaran udara karena menghasilkan gas dioksin dan furan yang
menyebabkan kanker. Bahkan, jika sudah terakumulasi di dalam tubuh dapat
menyebabkan seseorang meninggal. Namun, dengan memfungsikan kembali
incenerator yang ada di setiap pabrik untuk membakar sampah yang kemudian
diolah menjadi semen, pencemaran tersebut dapat diatasi.
Revitalisasi teknologi: Selama ini, setiap pabrik dan rumah sakit menggunakan
incenerator mereka hanya untuk mengolah limbah produksi mereka. Dengan
adanya pembuatan sampah dari semen, incenerator dapat difungsikan dan
dimanfaatkan kembali untuk membakar sampah yang dapat menghasilkan abu
untuk pembuatan semen. Jadi, pengolahan semen menjadi sampah tidak
membutuhkan biaya yang mahal karena tidak memerlukan peralatan yang mahal.
Peralatan yang dibutuhkan sudah ada, tinggal memfungsikannya kembali.
Plastik vinil yang terdapat dalam sampah pada proses pembakaran dapat
mengakibatkan kekuatan konkrit semen akan berkurang. Hal ini diakibatkan oleh
adanya gas Cl2 hasil peruraian plastik vinil yang dapat mempengaruhi kekuatan
konkrit semen. Namun, kelemahan ini dapat diatasi dengan memisahkan plastik
vinil dari pembakaran. Plastik ini dapat digunakan untuk daur ulang pembuatan
bahan-bahan dari plastik lainnya.
3.
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut
dicetak, lalu dibakar, tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan
yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
4.
KUSEN COR
Harganya yang murah membuat kusen jenis ini mulai banyak diproduksi di
beberapa wilayah pengarajin kusen. Namun, konsumen nampaknya masih raguragu menggunakan produk ini. Selain murah, kusen ini tentunya memiliki kekuatan
yang baik. Anti rayap dan tahan udara lembab. Tetapi kekurangan dari kusen cor ini
adalah pada beratnya.
5.
PINTU GESER
Pintu geser adalah pintu yang dapat dibuka melalui meluncur itu ke samping karena
itu, tidak perlu spasi saat membuka tidak seperti jenis ayunan yang Anda butuhkan
cukup ruang sehingga Anda dapat sepenuhnya membuka pintu. Meskipun
memberikan keuntungan dalam menghemat ruang, juga memiliki kekurangan.
Keuntungan yang bisa Anda peroleh pada memiliki pintu geser ruang. Seperti
apa yang telah dinyatakan sebelumnya, tidak perlu jumlah besar ruang saat
membuka dan menutup.
visualisasi setengah pada saat membuka pintu. Jika Anda ingin melihat sisi lain,
Anda perlu untuk memindahkan pintu di sisi lain. Lain akan dengan mudah jatuh
dari jalur yang tergantung pada seberapa sering Anda membuka dan menutup
pintu..