OLEH :
DICKY MULYANA (2212111026)
S1-EKSTENSI TELKOM
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ 1
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 3
1.2 Tujuan ......................................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................... 3
BAB 2 LANDASAN TEORI ..................................................................... 4
2.1 Sistem Dasar Siaran Televisi ...................................................... 4
2.2 sistem Modulasi ......................................................................... 5
2.3 Modulasi amplitudo Negatif ....................................................... 6
2.4 Transmisi Bidang Sisi sisa / Vestigial Side Band (VSB) ........... 7
2.5 Modulasi Digital ......................................................................... 7
2.6 Amplifier ..................................................................................... 7
2.7 Phase Locked Loop (PLL) .......................................................... 8
2.8 Filter ............................................................................................ 8
2.9 Splitter ......................................................................................... 9
2.10 Power Divider / Combiner ........................................................ 9
2.11 Diplexer .................................................................................... 9
BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................ 10
3.1 Konsep Pemancar TV Secara Umum ....................................... 10
3.1.1 Exciter ............................................................................. 10
3.1.2 RF Power Amplifier ....................................................... 10
3.1.3 3 dB Coupler ................................................................... 11
3.2 Pemancar Televisi 20 KW Tipe NH7200 ................................. 11
3.3 Komponen Penyusun Exciter ................................................... 13
MAKALAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
[2212111026] DICKY MULYANA
Page 1
Page 2
BAB 1
PENDAHULUAN
Page 3
BAB 2
LANDASAN TEORI
Dalam jarak tertentu dari antena pemancar televisi, sesuai dengan kekuatan daya
frekuensi yang diradiasikan, antena penerima televisi dapat menerima gelombang yang
telah dimodulasi kombinasi suara dan gambar tersebut untuk diteruskan ke penerima
MAKALAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI
[2212111026] DICKY MULYANA
Page 4
televisi. Kemudian penerima televisi akan memperkuat sinyal yang diterima, dan
memisahkan komponen gambar dan komponen suara setelah melalui proses demodulasi.
Sinyal gambar yang telah dimodulasikan kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda
untuk diproduksi kembali sedapat mungkin sesuai dengan gambar bergerak yang asli.
Sementara sinyal suara yang telah didemodulasikan diteruskan ke loudspeaker untuk
menghasilkan kembali sinyal suara asli.
Pada umumnya, stasiun televisi di Indonesia menggunakan satelit untuk
komunikasi antara studio di pusat dengan daerah karena keadaan wilayah Indonesia yang
cukup luas dan terpisah menjadi beberapa pulau sehingga sangat sulit jika dilakukan
pentransmisian secara langsung menggunakan kabel atau gelombang mikro. Sistem
transmisi satelit membutuhkan peralatan yang lebih rumit, mulai dari antena parabola,
penerima (receiver) khusus yang dilengkapi dengan decoder, dll. Oleh karena itu dibuatlah
stasiun relay yang mempunyai fungsi memancarkan ulang serta mendekode sinyal
transmisi dari satelit sehingga pada tingkat pelanggan tidak diperlukan peralatan khusus
untuk menerima siaran televisi. Selain itu, stasiun relay juga memperluas daerah cakupan
transmisi.
Page 5
Pada gambar
bagian (a) dan (b)
menampilkan bentuk sinyal carrier dan
sinyal informasi sedangkan (c) dan (d)
menampilkan perbedaan antara sinyal
termodulasi amplitudo (AM) dan sinyal
termodulasi frekuensi (FM) dimana
sinyal termodulasi frekuensi merupakan
bentuk dari modulasi sudut (angle
modulated).
Gambar Pembentukan sinyal modulasi
(a) Sinyal Carrier (b) Sinyal informasi
(c) Sinyal AM (d) sinyal FM
2.3 Modulasi Amplitudo Negatif
Sinyal gambar (video) dalam transmisi televisi menggunakan modulasi AM
(Amplitude Modulation)negatif. Keuntungan dipakainya AM negatif adalah bahwa pulsapulsa derau dalam sinyal RF yang dipancarkan memperbesar amplitudo pembawa menuju
hitam dan bukan putih. Efek ini membuat gangguan derau dalam memotong gambar tidak
begitu nyata. Disamping itu pemancar menggunakan daya yang lebih kecil karena
gambargambar kebanyakan adalah putih sehingga amplitudo pembawa pada kebanyakan
waktu adalah rendah sewaktu informasi gambar dipancarkan.
Page 6
Page 7
2. Lebar bidang
Lebar bidang dari sebuah penguat adalah rentang frekuensi dimana kinerja penguat
maksimal (memuaskan).
3. Efisiensi
Efisiensi merupakan ukuran seberapa banyak daya masukan yang berguna diterapkan
untuk daya keluaran.
4. Linearitas
Sebuah penguat ideal akan menjadi perangkat yang linier, tetapi penguat hanya linier
dalam batasbatas tertentu. Ketika penguat ditingkatkan, output juga meningkat sampai
tercapai titik dimana beberapa bagian dari penguat menjadi jenuh dan tidak dapat
menghasilkan output lebih banyak lagi. Ini disebut clipping dan menghasilkan
distorsi.
5. Kebisingan
Kebisingan adalah produk yang tidak diinginkan tapi tak terhindarkan dari perangkat
elektronik dan komponen.
6. Stabilitas
Stabilitas merupakan masalah utama pada penguat RF dan Microwave. Tingkat
stabilitas suatu penguat dapat diukur dengan faktor stabilitas.
2.7 Phase Locked Loop (PLL)
PLL adalah suatu sistem kontrol yang menghasilkan sinyal yang memiliki
hubungan tetap dengan fase dari referensi sinyal. Sebuah sirkuit Phase Locked Loop
merespon kedua frekuensi dan fasa dari sinyal input, secara otomatis menaikkan dan
menurunkan frekuensi dari osilator yang terkontrol sampai cocok untuk referensi di kedua
frekuensi dan fasa. PLL adalah contoh dari suatu sistem kontrol dengan menggunakan
umpan balik negatif. PLL banyak digunakan dalam radio, telekomunikasi, komputer dan
aplikasi elektronik yang lainnya. PLL memungkinkan membangkitkan frekuensi yang
stabil, pemulihan sinyal dari saluran komunikasi yang bising atau mendistribusikan pulsa
pewaktuan clock dalam desain logika digital seperti mikroprosesor. Ketika sebuah IC
dapat menyediakan blok PLL yang lengkap, teknik ini banyak digunakan dalam perangkat
elektronik modern, dengan frekuensi output dari hertz sampai giga hertz.
2.8 Filter
Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita
frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat di luar pita ini. Pengertian lain dari
Filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan frekuensi yang
diinginkan dan menahan (couple)/membuang (by pass) frekuensi lainnya.
Jenis-jenis filter diantaranya:
Low Pass Filter adalah jenis Filter yang melewatkan frekuensi rendah serta
meredam/menahan frekuensi tinggi.
High Pass Filter yang melewatkan frekuensi tinggi dan meredam frekuensi
rendah.
Band Pass Filter yang melewatkan suatu range frekuensi.
Band Reject Filter yang menolah suatu range frekuensi.
Page 8
2.9 Splitter
Splitter adalah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan
splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran dan perangkat aktif (Fiber Node
dan Amplifier), sehingga dengan penggunaan splitter arah penggelaran kabel koaksial ke
rumah-rumah pelanggan dapat diperbanyak.
2.10 Power Divider / Combiner
Power divider/combiner merupakan komponen pasif mikrowave yang digunakan
untuk membagi atau menggabung daya, karena baik port input maupun port outputnya
match. Dengan kata lain, power divider berfungsi sebagai reciprocal passive device, yang
dapat digunakan sebagai power combiner. Dalam membagi daya, sebuah input sinyal
dibagi oleh power divider/combiner menjadi dua atau lebih sinyal dengan daya yang lebih
kecil.
2.11 Diplexer
Diplexer adalah perangkat pasif yang mengimplementasikan domain frekuensi
multiplexing. Dua port (misalnya L dan H) dimultiplexing ke port tiga (misalnya S).
Sinyal pada port L dan H menempati band frekuensi yang berbeda. Akibatnya, sinyal pada
L dan H dapat berjalan berdampingan pada port S tanpa mengganggu satu sama lain.
Page 9
BAB 3
PEMBAHASAN
Page 10
Penguat tabung hampa udara (Klystron, Travelling Wave Tube, IOT dll)
Penguat Solid State (Transistor, JFET, MOSFET, Hybrid-IC)
Berdasarkan operasi dasar pemancar, ada dua buah tipe pemancar televisi yaitu :
IF Modulation Split Carrier Sistem modulasi terjadi pada tingkat IF. Sinyal IF
video dan IF audio kemudian dimodulasi dan diperkuat secara terpisah pada
frekuensi channel yang digunakan. Sinyal RF video dan RF audio yang telah
diperkuat kemudian disatukan melalui suatu RF Combiner.
IF Modulation Combined Carrier Sistem modulasi terjadi pada tingkat IF.
Sinyal IF video dan IF Audio disatukan melalui IF mixer, kemudian
dimodulasi pada frekuensi channel yang digunakan dan diperkuat secara
bersamaan dalam satu RF Amplifier. Metode ini digunakan pada pemancar
yang berdaya rendah.
3.1.2 3 dB Coupler
Merupakan suatu alat yang dapat digunakan sebagai RF Divider maupun RF Combiner.
Prinsip Kerja 3 dB diantaranya :
Page 11
Page 12
Page 13
Page 14
ATV/DVB Synthesizer
Page 15
Page 16
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Exciter merupakan jantung dari perangkat pemancar, bila modul exciter ini
rusak maka bisa dipastikan pemancar tidak berfungsi karena informasi video
dan audio yang akan dikuatkan oleh amplifier tidak ada
Perbedaan pada sistem operasi dasar pemancar IF modulation Split Carrier dan
IF Modulation Combined carrier terjadi pada Pemrosesan sinyal IF Video dan
Audio yang diperkuat secara terpisah.
Fungsi Blok Synthesizer cukup vital dikarenakan ada rangkaian Crystal Osilator
yang memberikan Frekuensi Carrier Video secara terus menerus. Jika perangkat
ini tidak berfungsi dengan baik maka hasil produksi gambar tidak dapat
ditampilkan.
Central Control Unit (CCU) berguna mengontrol dan memonitor unjuk kerja
pemancar selama dioperasikan.
Cooling system digunakan untuk mengontrol suhu agar tetap konstan sesuai
kemampuan alat.
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
http://cdn.rohdeschwarz.com/pws/dl_downloads/dl_common_library/
dl_news_from_rs/171/n_rus171_nv7001
http://oprekzone.com/blok-diagram-pemancar-televisi-part-1/
http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/05/06/tv-digital-dan-tvanalog/
http://wahyusound.blogspot.com/2012_04_01_archive.html
http://desnantara.blogspot.com/2012/03/aplikasi-3-db-coupler-untukrf-solid.html
Page 18