Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam. Bumi
Indonesia dianggap sebagai laboratorium kebumian yang paling hebat untuk dapat
mengeksplorasi sumber-sumber alam yang ada di Indonesia di permukaan
maupun di bawah permukaan bumi ( subsurface). Namun keterbatasan
ilmu untuk mengelola sumber daya alam tersebut menjadi kendala untuk
melangkah lebih lanjut. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi
bawah permukaan bumi (subsurface) dengan menggunakan metode survei
geofisika. Metode tersebut merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang
mempelajari bidang bumi khususnya perut bumi berdasarkan konsep fisika. Salah
satu metode geofisika yang digunakan adalah metode geolistrik. Geolistrik adalah
ilmu yang mempelajari sifat mineral bumi dalam menghantarkan arus listrik.
Banyak sekali manfaat dari metoda geolistrik ini diantaranya untuk mengetahui
struktur, stratigrafi, sedimentologi, muka air tanah, aquifer, instrusi air asin,
struktur geologi, pertambangan, arkeologi, Geothermal, dan minyak.
Terdapat beberapa macam metoda geolistrik, antara lain adalah metoda
potensial diri (SP), arus telluric, magnetotelluric, electromagnetik, IP (induced
polarization), resistivitas (tahanan jenis). Dalam metode geolistrik resistivitas
(tahanan jenis) ternyata memiliki banyak ragam caranya yaitu metoda DipoleDipole, Schlumberger, Wenner, Mise--La- Masse. Survey geolistrik memiliki
kelebihan yaitu dapat membantu dalam memotong waktu dan biaya yang
diperlukan dalam eksplorasi mineral. Salah satu tahapan yang penting dalam
survey geolistrik adalah kalibrasi. Kalibrasi adalah tahapan awal untuk mengecek
layak atau tidaknya suatu alat yang akan digunakan, kalibrasi sendiri memiliki
toleransi kelayakan yaitu antara 95% hingga 105%.

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dara acara praktikum kalibrasi ini adalah agar dapat memahami
langkah dalam melakukan kalibrasi alat. Tujuan dari acara ini adalah agar dapat
mengetahui layak atau tidaknya alat resistivitymeter yang akan dipergunakan
dengan melihat presentase kelayakan alat.

BAB II
DASAR TEORI

II.1. Kalibrasi Resistivitymeter


Kalibrasi adalah suatu tahap awal dilakukan pada sebelum melakukan
akuisisi data lapangan. Tujuan diadakan kalibrasi ini adalah untuk mengetahui
kelayakan alat yang dipakai, dimana hasil yang didapatkan dari kalibrasi ini
berupa data yang dapat menyatakan berapa persen keakuratan dari alat dalam
mengukur berbagai nilai hambatan (ohm) yang telah ditentukan (takhingga; 0,22;
0,47; 1, 4,7; 10;22; 100; 220; 470; 1000 dan 4700 ohm). Keakuratan alat memiliki
nilai toleransi antara 95%-105%.
Nilai persentase tersebut didapat dari hasil perhitungan Rho rerata dibagi
dengan Rho Channel lalu dikalikan 100%. Nilai Rho Rerata didapatkan dari hasil
jumlah seluruh nilai Rho dibagi dengan jumlah nilai Rho. Sedangkan nilai Rho
Chanel sudah bisa diketahui dari tabel yang tersedia pada (Tabel II.1). sedangkan
nilai Rho didaparkan dari nilai V dibagi dengan I.
Nilai persenan tersebut didapatkan dari beberapa perhitungan, jika nilai
persen parameter yang diukur melebihi atau kurang dari persen toloeransi
tersebut, maka alat tersebut tidak layak digunakan pada harga hambtan yang
tertentu.Kalibrasi dilakukan sebelum melakukan suatu akusisi data lapangan.
Harga Resistivitas yang didapatkan dari akuisisi data lapangan akan dikalibrasikan
dengan persen keakuratan alat sehingga data yang akan didapatkan adalah data
yang lebih akurat dibanding pengambilan data tanpa memperhatikan nilai
kalibrasi.

Tabel II.1.1. Nilai hambatan Ohm tiap Channel pada Kalibrator

Channel

Ohm

0
1

Takterhingga
1

10

100

470

1000

II.2. Resistivitymeter
Resistivitymeter ini dapat digunakan untuk survey resistivitas dan IP time
domain (chargeability) dengan kedalaman yang menengah. Kemampuan output
dengan tegangan 600 V, arus 2A, dan day 200 W, baterai internal dan eksternal
yang digunakan 12 V.

Gambar II.2.1. Instrumen Iris Syscal

Kegunaan Alat Resistivitymeter


Mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai
kedalaman sekitar 300 meter sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan

adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air.
Umumnya yang dicari adalah confined aquifer yaitu lapisan akifer yang diapit
oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan
bagian atas. Confined akifer ini mempunyai recharge yang relatif jauh, sehingga
ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca
setempat.
Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang
mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan
bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman bedrock untuk
fondasi bangunan.
Metode geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi
(geothermal) di bawah permukaan. Hanya saja metode ini merupakan salah satu
metode bantu dari metode geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti
keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan praktikum acara kalibrasi alat resistivitymeter adalah
di ruang NAS.D.III.8 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta,
yang dilakukan pada hari Kamis, 11 September 2014 dari pukul 15.00 sampai
dengan selesai.
III.2. Peralatan dan Perlengkapan

Gambar III.2.1. Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan yang digunakan pada saat acara kalibrasi alat resistivitymeter


adalah :
1.
2.
3.
4.

Resistivitymeter
Accu
Kabel konektor
Kalibrator 11 channel

III.3. Diagram Alir Pengolahan Data

Mulai
Mempersiapkan alat
Merangkai alat
Melakukan kalibrasi menggunakan kalibrator dan
resistivitymeter dengan masukkan parameternya
Mengambil data arus (I) dan tegangan (V)
Mengolah data dan kelayakan alat
(95 % - 105 %)

Grafik analisa kelayakan

Tidak layak
<95% dan >105%

Selesai

Interpretasi
Kesimpulan

Layak
> 95% dan< 105%

Selesai

Gambar III.3.1. Diagram Alir Kalibrasi

Dapat dilihat dari gambar diagram alir diatas bahwa untuk melakukan
kalibrasi alat, hal yang harus dilakukan adalah :

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan


seluruh alat yang diperlukan dan dibutuhkan yaitu kabel konektor,
accu, kalibrator, dan resistivitymeter.
Langkah kedua adalah merangkai alat yaitu menghubungkan
kalibrator dan

resistivitymeter dengan menggunkan kebel

konektor sebanyak 4 buah dan juga 2 buah kabel konektor untuk


menghubungkan resistivitymeter dengan accu.
Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan kalibrasi dengan
memasukkan parameter dan pengambilan data dilakukan sebanyak
3 kali pada setiap channelnya, setelah itu mendapatkan data yang
berupa nilai arus (I) dan tegangan (V).
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan dari nilai
yang didapatkan hingga mendapatkan nilai Rho rata serta
presentase yang memiliki toleransi kelayakan yaitu 95% hingga
105%.
Setelah didapatkan nilai akhir, dilanjutkan dengan membuat grafik
analisa kelayakan yang didalamnya terdapat 4 garis yang
menggunakan nilai Rho rerata, Ohm, toleransi 95%, dan toleransi
105%.
Langkah terakhir adalah menginterpretasikan bahwa alat tersebut
layak atau tidak dengan melihat batas toleransi 95% -105%.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Tabel Data Kalibrasi


Tabel IV.1.1. Tabel Data Kalibrasi
N
o

Channel

ohm

0.22

10

100

470

I
(mA)
0.04
0.06
0.04
0.04
0.05
0.02
0.04
0.01
0.04
0.02
0.07
0.09
0.1

V
(mV)
1.268
0.121
0.13
0.118
0.032
0.003
0.369
0.003
0.006
0.01
0.229
0.013
0.003

0.04

0.01
0.01
6

0.04

Rho
rata

Presentase
%

keterangan

12.3222
2

56.010101

Tidak
Layak

1.24666
7

1.2466666
7

Tidak
Layak

3.225

0.3225

Tidak
Layak

1.30529
1

0.0130529
1

Tidak
Layak

0.25 0.22666

0.0004822
7

Tidak
Layak

Rho (ohm)
31.7
2.01666667
3.25
2.95
0.64
0.15
9.225
0.3
0.15
0.5
3.27142857
0.14444444
0.03

0.4

Tabel IV.1.2. Tabel Toleransi


Toleransi
Toleransi
Rho
ohm
95%
105%
rata
0.209
0.231
0.22 12.32222
0.95
1.05
1 1.246667
9.5
10.5
10
3.225
95
105
100 1.305291
446.5
493.5
470 0.226667

IV.2. Perhitungan Manual

10

11

12

IV.3. Grafik Analisa Kalibrasi

GRAFIK ANALISA KALIBRASI


600
500
OHM VS OHM

400

OHM VS RH RT
OHM VS T95

300

OHM VS T105

200
100
0
0

50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Gambar IV.3.1. Gambar Grafik Analisa Kalibrasi

13

IV.4. Pembahasan

GRAFIK ANALISA KALIBRASI


600
500
OHM VS OHM

400

OHM VS RH RT
OHM VS T95

300

OHM VS T105

200
100
0
0

50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Gambar IV.4.1. Gambar Grafik Analisa Kalibrasi

Kalibrasi alat adalah langkah yang penting diakukan untuk mengecek


kelayakan alat resistivitymeter dengan menggunakan 11 channel dengan nilai rho
yang berbeda pada setiap channel nya. Pengecekan dilanjutkan dengan
mempertimbangkan nilai toleransi kelayakan alat yaitu sebesar 95% hingga 105%.
Kelompok 1 menggunakan channel 1,3,5,7,9 yang pada setiap channel dilakukan
pengukuran sebanyak 3 kali.
Pada channel 1 dengan hambatan 0,22 ohm didapatkan hasil nilai Rho
rata yaitu 12,322 ohm dan memiliki presentase hasil kalibrasi alat sebesar 56,01%
serta mendapatkan nilai toleransi 95% adalah 0,209 dan nilai toleransi 105%
adalah 0,231. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa alat tidak
layak karena nilai presentase tidak masuk dalam toleransi 95% hingga 105%.

14

Pada channel 3 dengan hambatan 1 ohm didapatkan hasil nilai Rho rata
yaitu 1,2467 ohm dan memiliki presentase hasil kalibrasi alat sebesar 1,247%
serta mendapatkan nilai toleransi 95% adalah 0,95 dan nilai toleransi 105% adalah
1,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa alat tidak layak
karena nilai presentase tidak masuk dalam toleransi 95% hingga 105%.
Pada channel 5 dengan hambatan 10 ohm didapatkan hasil nilai Rho rata
yaitu 3,225 ohm dan memiliki presentase hasil kalibrasi alat sebesar 0,3225%
serta mendapatkan nilai toleransi 95% adalah 9,5 dan nilai toleransi 105% adalah
10,5. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa alat tidak layak
karena nilai presentase tidak masuk dalam toleransi 95% hingga 105%.
Pada channel 7 dengan hambatan 100 ohm didapatkan hasil nilai Rho rata
yaitu 11,305291 ohm dan memiliki presentase hasil kalibrasi alat sebesar
0,01305291% serta mendapatkan nilai toleransi 95% adalah 95 dan nilai toleransi
1,05% adalah 105. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa alat
tidak layak karena nilai presentase tidak masuk dalam toleransi 95% hingga
105%.
Pada channel 9 dengan hambatan 470 ohm didapatkan hasil nilai Rho rata
yaitu 0,22667 ohm dan memiliki presentase hasil kalibrasi alat sebesar
0,00048227% serta mendapatkan nilai toleransi 95% adalah 556,5 dan nilai
toleransi 105% adalah 493,5. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa alat tidak layak karena nilai presentase tidak masuk dalam toleransi 95%
hingga 105%.
Dari seluruh data yang dihasilkan dari channel 1,3,5,7,9 dapat dilihat
bahwa seluruh data yang ada tidak layak karena tidak termasuk dalam persentase
toleransi kelayakan alat yang sebesar 95% - 105%.

15

BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Setelah melakukan kalibrasi alat pada channel 1,3,5,7,9, maka didapatkan
kesimpulan bahwa pada seluruh channel percobaan kelompok 1 adalah seluruhnya
tidak layak karena data yang didapatkan tidak masuk dalam toleransi presentase
95%-105%.
V.2. Saran
Percobaan kalibrasi alat sebaiknya dilakukan dengan benar saat merangkai
dan memasukan parameternya agar data yang didapatkan sesuai dan
dapatdiketahui secara pasti keakuratannya.

16

Anda mungkin juga menyukai