LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JANUARI 2012
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini. Laporan magang ini dapat
penulis selesaikan berkat kesempatan, bimbingan, dorongan, dan dukungan yang
penulis dapat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas semua rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada
penulis dan junjungan besar Rasulullah SAW.
2. Ibu Dini Marina, S.E., M. Comm., DEA, sebagai dosen pembimbing yang
telah berkenan memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing
penulis dalam menyusun laporan magang ini.
3. KAP SW (Pak Alex, Mas Aji, Pak Hardi, dan Tim Audit PT X) yang telah
memberikan penulis kesempatan untuk magang dan atas ilmu yang penulis
dapatkan.
4. Papi dan Mama yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam
segala hal setiap waktu sampai penulis dapat menjadi seperti sekarang.
5. Rezza yang selalu mendukung dan menghibur penulis dalam keadaan
apapun.
6. Ibel, Achy, Resta yang selalu dekat di hati walaupun kami berjauhan.
7. Sahabat-sahabat di kampus : Puspita, Mimoy, Bubble, Boli, Inez, atas
segala kesenangan dan kesedihan yang dirasakan selama kuliah.
8. KPMG Intern Fellas : Oma, Laura, Ujang, Bu Haj, Cindy, Darwin,
Cacing, Cua, atas kebosanan dan keseruan yang dirasakan selama magang.
9. Teman-teman angkatan senasib seperjuangan : FEUI 2008
Universitas Indonesia
Penulis sadar bahwa laporan magang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima seluruh saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan laporan magang ini. Akhir kata, penulis berharap agar laporan
magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama
Kata kunci :
Prosedur audit, siklus penjualan barang jadi
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name
Study Program
: Accounting
Title
This internship report discusses the audit procedures over finished goods
sales cycle of PT X whose purpose is to assure that the cycle is fairly stated.
Finished goods sales cycle starts from sales order processing, shipping, billing,
and cash receipts. The auditor designs audit procedures in accordance with
auditing standards applicable in Indonesia. The result of this internship report
concludes that finished goods sales cycle of PT X is fairly stated.
Key Words :
Audit procedures, finished goods sales cycle
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
iii
KATA PENGANTAR........................................................................
iv
vi
ABSTRAK..........................................................................................
vii
ix
DAFTAR TABEL...............................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................
xv
1. PENDAHULUAN......................................................................
2.1 Pendapatan.............................................................................
Universitas Indonesia
10
11
15
2.5 Pengauditan............................................................................
18
18
18
19
19
22
24
26
26
29
29
31
31
32
33
33
Universitas Indonesia
11
33
33
36
37
37
3.2.1.2 Materialitas.....................................................
42
42
43
43
48
49
50
53
56
59
59
60
60
61
62
63
Universitas Indonesia
12
65
65
65
66
66
66
71
71
71
72
73
75
5.1 Kesimpulan............................................................................
75
5.2 Saran......................................................................................
75
75
75
DAFTAR PUSTAKA........................................................................
77
Universitas Indonesia
13
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
10
Tabel 2.4
10
Tabel 3.1
43
Tabel 3.2
50
Tabel 3.2
Sambungan.......................................................................
51
Tabel 3.3
Prosedur Analitis.........................................................
53
Tabel 3.4
54
Tabel 3.5
55
Tabel 3.6
57
Tabel 3.7
58
Tabel 3.8
59
Tabel 3.9
61
Tabel 3.10
62
Tabel 3.11
63
Tabel 3.12
64
Tabel 4.1
67
Tabel 4.1
Sambungan (1)............................................................
68
Tabel 4.1
Sambungan (2)............................................................
69
Tabel 4.1
Sambungan (3)............................................................
70
Tabel 4.2
73
Universitas Indonesia
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 3.1
11
Penjualan.....................................................................
13
56
Universitas Indonesia
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Universitas Indonesia
16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
banyak. Di samping itu, dunia bisnis juga sedang mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Berangkat dari hal tersebut, maka tidak mengherankan jika
persaingan di dunia kerja sangatlah ketat. Untuk mampu bersaing di dunia kerja,
lulusan perguruan tinggi harus mempunyai keterampilan dan kompetensi yang
qualified. Lulusan perguruan tinggi tidak hanya dituntut memiliki kemampuan
akademis yang baik saja, tetapi juga dituntut memiliki kecakapan pada soft skill
lain yang berguna untuk mendukung kariernya.
Sesuai dengan misi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai
fakultas ekonomi terbaik di Indonesia yaitu untuk menghasilkan lulusan yang
mampu bersaing secara global, maka Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia menyelenggarakan program magang sebagai salah satu
pilihan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Program magang
dibentuk sebagai laboratorium latihan untuk mahasiswa dalam mempraktikkan
teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.
1.2
Universitas Indonesia
17
sampai dengan tanggal 31 Agustus 2011 di Kantor Akuntan Publik Siddharta &
Wijaya (KAP SW) yang merupakan afiliasi dari KPMG dan berlokasi di Wisma
GKBI, Bendungan Hilir, Jakarta. Selama program magang berlangsung, penulis
menempati posisi sebagai Associate 1 di bagian audit.
1.4
program
magang
berlangsung,
penulis
dilibatkan
dalam
1.5
laporan magang ini karena siklus penerimaan barang jadi dinilai cukup penting
bagi PT X mengingat jumlahnya yang cukup material. Selain itu, walaupun PT X
bergerak di bidang hardware komputer, tetapi PT X tidak bergerak di bidang
Universitas Indonesia
18
19
Universitas Indonesia
20
BAB 2
KONSEP DAN PENGERTIAN
2.1
Pendapatan
2.1.1
Definisi Pendapatan
PSAK 23 (Revisi 2010) mendefinisikan pendapatan sebagai arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu
periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan hanya boleh diakui jika
memang pendapatan tersebut diterima untuk perusahaan itu sendiri. Contohnya
jika perusahaan menjual barang, tentu saja penjualan tersebut akan dikenakan
PPN sebesar 10%. Pendapatan yang diterima oleh perusahaan hanya boleh diakui
sebesar 100% bukan 100% + 10% karena PPN bukan diterima untuk perusahaan
melainkan untuk pemerintah.
Terdapat dua hal yang krusial mengenai pendapatan, yaitu masalah
pengakuan dan pengukuran pendapatan.
2.1.2
Pengakuan Pendapatan
Berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010), transaksi-transaksi pendapatan
21
Pengukuran Pendapatan
PSAK 23 (Revisi 2010) menyatakan bahwa pendapatan diukur dengan
nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jumlah pendapatan yang
dapat diakui perusahaan biasanya sesuai dengan persetujuan antara perusahaan
antara perusahaan dengan pembeli atau konsumen. Pada umumnya, bentuk dari
imbalan tersebut adalah kas atau setara kas sehingga jumlah pendapatan adalah
jumlah kas atau setara kas yang diterima. Namun, terdapat pengecualian yaitu jika
perusahaan memberikan pembayaran bersistem kredit, maka nilai wajar dari
imbalan tersebut akan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima.
2.2
Piutang Usaha
Kieso, Weygandt, and Warfield (2011) mendefinisikan piutang sebagai
janji lisan dari pembeli untuk melakukan pembayaran atas barang dan jasa yang
telah diberikan. Piutang usaha diklasifikan ke dalam aset lancar di dalam neraca.
Universitas Indonesia
22
Sama halnya seperti pendapatan, ada dua hal yang krusial mengenai piutang, yaitu
masalah pengakuan dan pengukuran piutang usaha.
2.2.1 Pengakuan dan Pengukuran Piutang Usaha
Pada hampir semua transaksi piutang usaha, jumlah yang diakui sebagai
piutang adalah harga pertukaran antara dua pihak yaitu penjual dan pembeli.
Harga pertukaran adalah jumlah yang jatuh tempo dari debitur. Piutang usaha
diakui dengan metode basis akrual. Basis akrual adalah piutang usaha diakui pada
saat terjadinya transaksi, bukan pada saat diterimanya uang pembayaran. Piutang
diukur pada jumlah realisasi kas (cash realizable value) yang diharapkan untuk
diterima dalam bentuk tunai. Dalam menentukan jumlah realisasi kas, diperlukan
estimasi penyisihan piutang tidak tertagih yang tepat.
2.2.2
23
Rp500.000.000,00
PT B
Rp300.000.000,00
PT C
Rp275.000.000,00
PT D
Rp230.000.000,00
Piutang lain
Rp1.305.000.000,00
Rp500.000.000,00
Total
Rp1.805.000.000,00
Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield (2011) (telah diolah kembali)
Universitas Indonesia
24
Rp100.000.000,00
PT B
Rp75.000.000,00
Perhitungan kolektif :
Piutang lain
Rp500.000.000,00
PT C
Rp275.000.000,00
PT D
Rp230.000.000,00
Total
Rp1.005.000.000,00
Rp50.250.000,00
: Kieso, Weygandt,
diolah kembali)
Sumber
Total Penurunan
Piutang& Warfield (2011) (telah
Rp225.250.000,00
Universitas Indonesia
25
penurunan nilai
piutang
31-12-2011
Rp100.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp50.000.000,00
31-12-2012
Rp100.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp50.000.000,00
31-12-2013
Rp1.100.000.000,00
Rp1.050.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp1.300.000.000,00
Rp1.115.000.000,00
Rp150.000.000,00
Rp1.000.000.000,00
Dikurang :
Nilai saat ini dari pokok pinjaman
Rp751.320.000,00
Rp1.000.000.000,00 dalam
3 tahun pada 10%; FV(PVF3,10%);
(Rp1.000.000.000,00 x 0.75132)
Nilai saat ini dari piutang bunga tahunan
Rp124.342.500,00
Rp875.662.500,00
Rp124.337.500,00
Universitas Indonesia
26
Jumlah arus kas penurunan piutang ditentukan oleh Bank DEF setelah
menganalisis kondisi PT ABC. Arus kas karena penurunan piutang lebih kecil dari
arus kas kontraktual. Jumlah penurunan piutang yang akan diakui sebagai
penyisihan piutang tak tertagih adalah perbedaan pokok pinjaman yaitu
Rp1.000.000.000,00 dengan nilai saat ini dari arus kas karena penurunan piutang.
2.3
27
28
Universitas Indonesia
29
2. Pengiriman barang
Jika persediaan yang diminta oleh pelanggan tersedia, maka selanjutnya
akan
muncul
picking
ticket.
Picking
ticket
digunakan
untuk
pengiriman
harus
melakukan
pengecekan
dengan
jumlah
30
4. Penerimaan kas
Tahap terakhir dalam siklus penjualan adalah menerima dan memproses
pembayaran dari pelanggan.
2.4
Pengendalian Internal
Terdapat tiga tujuan perusahaan yang melatarbelakangi mereka dalam
manajemen
melakukan
manipulasi
dalam
pelaporan
keuangan.
2. Efektivitas dan efisiensi operasional
Pengendalian dalam sebuah perusahaan dapat mendorong penggunaan
sumber daya lebih efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan
perusahaan. Tujuan ini berhubungan dengan kondisi perusahaan yang
ingin ditunjukkan melalui laporan tahunan agar dapat berguna dalam
proses pengambilan keputusan.
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
Tujuan ini hampir sama dengan tujuan pada poin pertama. Semua
perusahaan tentu saja diwajibkan untuk mengikuti hukum dan peraturan
yang berlaku. Ada hukum dan peraturan yang tidak berhubungan dengan
akuntansi secara langsung, i.e. perlindungan lingkungan, ada juga hukum
dan peraturan yang berhubungan dengan akuntansi secara langsung, i.e.
UU PPh, UU PPN, dan fraud.
Universitas Indonesia
31
kuesioner
dan
diskusi
dengan
manajemen
untuk
Universitas Indonesia
32
risiko
dan
kemungkinan
terjadinya,
dan
bagaimana
Pemisahan tugas
33
2.5
Pengauditan
2.5.1
Definisi Pengauditan
Menurut Elder, Beasley, dan Arens (2009), pengauditan adalah akumulasi
dan evaluasi bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat
kesesuaian antara informasi-informasi yang diperoleh dan kriteria-kriteria yang
ditetapkan. Pengauditan harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen.
Dalam mengaudit suatu perusahaan, auditor harus memeriksa segala bukti
yang ada untuk mendukung program audit tersebut. Bukti audit (audit evidence)
dapat ditemukan dalam segala bentuk. Oleh karena itu, auditor harus dapat
menentukan strategi audit yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
audit. Salah satu hal yang paling penting dalam pengauditan adalah bahwa auditor
tersebut haruslah independen untuk menjaga tingkat kepercayaan dan keyakinan
para user dari laporan keuangan.
2.5.2
Jenis-jenis Audit
Elder, Beasley, dan Arens (2009) membagi audit menjadi tiga jenis, yaitu :
Universitas Indonesia
34
Tujuan Pengauditan
35
Ketiga asersi ini merupakan asersi yang relevan untuk prosedur audit atas
siklus penjualan dan piutang usaha.
1. Asersi atas transaksi dan kejadian dalam satu periode audit
Keterjadian (occurrence)
Asersi ini memeriksa apakah transaksi yang tercatat dalam laporan
keuangan benar-benar terjadi selama periode akuntansi. Dalam siklus
ini, asersi ini menegaskan bahwa transaksi penjualan yang tercatat
merepresentasikan pertukaran barang atau jasa yang benar-benar
terjadi.
Kelengkapan (completeness)
Asersi ini menilai apakah semua transaksi yang seharusnya ada dalam
laporan keuangan sudah dicatat. Dalam siklus ini, asersi ini
menegaskan bahwa semua penjualan barang dan jasa yang dicatat.
Akurasi (accuracy)
Asersi ini menilai apakah saldo-saldo dari transaksi telah dicatat dalam
jumlah yang benar. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan bahwa
transaksi dicatat menggunakan harga yang benar dan penghitungannya
juga harus tepat.
Klasifikasi (classification)
Asersi ini menilai apakah transaksi telah diklasifikan ke dalam akun
yang tepat. Contoh asersi klasifikasi yang berkaitan dengan siklus ini
adalah penegasan bahwa beban gaji yang termasuk ke biaya penjualan
hanyalah beban gaji karyawan penjualan dan bukan beban gaji
karyawan administratif
.
Universitas Indonesia
36
Keberadaan (existence)
Asersi ini menilai apakah akun-akun di laporan keuangan benar-benar
ada pada tanggal neraca. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan
bahwa manajemen benar dalam menyatakan saldo piutang usaha ada.
Kelengkapan (completeness)
Asersi ini menilai apakah semua akun yang seharusnya ada dalam
laporan keuangan telah diikutsertakan. Untuk siklus ini, asersi ini
mengindikasikan bahwa semua saldo piutang telah dicatat.
Universitas Indonesia
37
Kelengkapan (completeness)
Asersi ini menegaskan bahwa semua pengungkapan yang disyaratkan
telah dimasukkan dalam laporan keuangan.
Universitas Indonesia
38
Keterjadian (occurrence)
Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas occurrence
untuk menentukan apakah transaksi-transaksi yang dicatat memang benarbenar terjadi selama periode akuntansi.
Kelengkapan (completeness)
Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas completeness
untuk menentukan apakah semua transaksi yang seharusnya ada dalam
laporan keuangan sudah dicatat.
Akurasi (accuracy)
Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas accuracy untuk
menentukan apakah saldo-saldo dari transaksi telah dicatat dalam harga
dan kuantitas yang benar.
Klasifikasi (classification)
Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas classification
untuk menentukan apakah transaksi telah diklasifikan ke dalam akun yang
tepat.
Waktu (timing)
Tujuan ini merupakan perimbangan asersi manajemen atas cutoff untuk
memastikan bahwa transaksi penjualan dicatat saat barang dikirimkan.
Universitas Indonesia
39
Keberadaan (existence)
Tujuan audit ini adalah memastikan apakah jumlah yang disajikan dalam
laporan keuangan memang benar ada. Tujuan ini merupakan perimbangan
terhadap asersi manajemen atas keberadaan (existence). Tujuan audit
secara spesifik adalah piutang yang disajikan dalam neraca saldo memang
benar ada.
Kelengkapan (completeness)
Tujuan audit ini adalah memastikan apakah semua jumlah yang
seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah diikutsertakan. Tujuan
ini merupakan perimbangan terhadap asersi manajemen atas kelengkapan
(completeness). Tujuan audit secara spesifik adalah semua piutang yang
ada telah dicatat.
Akurasi (accuracy)
Tujuan audit ini adalah untuk menentukan akurasi matematis atas saldo
suatu akun. Tujuan ini merupakan perimbangan terhadap asersi
manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and allocation). Tujuan
audit secara spesifik atas jumlah saldo piutang yang disajikan telah akurat.
Klasifikasi (classification)
Tujuan audit ini adalah untuk menentukan apakah item yang terdapat
dalam daftar klien (clients listing) telah dimasukkan ke dalam akun buku
besar (general ledger) yang tepat. Tujuan ini merupakan perimbangan
terhadap asersi manajemen atas valuasi dan alokasi (valuation and
allocation). Tujuan audit secara spesifik adalah daftar piutang harus
Universitas Indonesia
40
41
Kelengkapan (completeness)
2.5.4
Bukti Audit
Untuk dapat mencapai tujuan audit, auditor harus mengumpulkan dan
mengeluarkan pernyataan. Auditor harus memilih apa dan berapa bukti audit yang
dapat memfasilitasi prosedur audit tersebut. Berikut adalah beberapa jenis-jenis
bukti audit (Elder, Beasley, Arens, 2009), yaitu :
1. Pemeriksaan fisik (physical examination)
Pemeriksaan fisik adalah pengecekan secara langsung tentang keberadaan
suatu aset. Jenis bukti audit ini paling banyak digunakan untuk
mengonfirmasi akun aset tetap, persediaan, bisa juga kas. Pemeriksaan
fisik merupakan bukti yang cukup untuk memfasilitasi terpenuhinya tujuan
audit keberadaan (existence) dan kelengkapan (completeness), tetapi tidak
memfasilitasi tujuan audit hak dan obligasi (rights and obligations) karena
bisa saja perusahaan meminjam barang tersebut kepada pihak lain saat
Universitas Indonesia
42
43
bagus, maka dokumen internal juga dapat dipercaya. Prosedur yang terkait
dengan dokumentasi adalah vouching, yaitu memeriksa dokumen
pendukung atas suatu transaksi ata saldo.
4. Prosedur Analitis (analytical procedures)
Bukti audit jenis ini menggunakan perbandingan dan hubungan untuk
menilai apakah saldo akun atau data lain terlihat wajar dan sesuai dengan
perkiraan auditor. Contoh dalam audit akun penjualan adalah auditor
membandingkan gross margin tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Manfaat lain dari prosedur analitis adalah :
Universitas Indonesia
44
ekspresi opini tentang kewajaran suatu laporan keuangan. Dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, maka auditor harus dapat memperoleh bukti-bukti yang cukup
memadai dan kompeten. Agar dapat melakukan itu, auditor harus mengikuti
proses audit. Proses audit adalah metodologi pelaksanaan suatu audit untuk
menjamin bahwa bukti yang dikumpulkan sudah cukup memadai dan kompeten
sehingga seluruh tujuan audit terpenuh (Elder, Beasley, & Arens, 2009). Berikut
adalah tahapan proses audit, yaitu :
2.5.5.1 Melakukan Perencanaan dan Merancang Desain Pendekatan Audit
Pada tahap ini, auditor merancang desain program audit yang dapat
memfasilitasi perolehan bukti-bukti audit yang memadai. Dalam merancang
desain pendekatan audit, auditor harus mempertimbangkan efektivitas dan
efisiensi waktu serta anggaran yang dimiliki. Berikut adalah beberapa tahapan
yang dilakukan dalam proses perencanaan audit, yaitu :
Universitas Indonesia
45
kegiatan
operasional
dan
proses
bisnis
perusahaan,
dan
pengujian
substantif
atas
transaksi.
Apabila
46
Pengujian
terhadap
Pengendalian
dan
Pengujian
Substantif Transaksi
Agar dapat menetapkan risiko pengendalian dengan akurat, auditor harus
menguji pengendalian internal perusahaan tersebut. Contoh uji pengendalian yang
terkait dengan siklus penjualan adalah pengecekan terhadap dokumen-dokumen
verifikasi sebelum barang-barang dikirim ke pelanggan.
Setelah melakukan pengujian terhadap pengendalian, auditor harus
melakukan pengujian substantif terhadap transaksi untuk mengevaluasi kewajaran
dan akurasi dari setiap transaksi. Contoh pengujian substantif atas transaksi yang
terkait dengan penjualan adalah membandingkan harga-harga barang dalam
invoice dengan daftar harga yang telah diotorisasi oleh klien.
2.5.5.3 Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian atas Detail Saldo
Dalam
melakukan
prosedur
analitis,
auditor
harus
melakukan
perbandingan dan melihat hubungan antara saldo akun untuk mengukur apakah
saldo tersebut terlihat wajar. Prosedur analitis bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya ketidakwajaran atau perubahan yang signifikan dalam kinerja klien.
Dalam melakukan prosedur analitis, auditor dapat membandingkan rasio
Universitas Indonesia
47
keuangan klien, data industri, data nonkeuangan, dan data lain yang relevan pada
tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Pengujian atas detail saldo adalah prosedur yang bertujuan untuk menguji
salah saji pada saldo-saldo yang ada dalam laporan keuangan. Pengujian ini
dinilai dapat dipercaya karena bukti-bukti audit kebanyakan diperoleh dari pihak
ketiga yang independen.
2.5.5.4 Menyelesaikan Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit
Setelah auditor melakukan seluruh prosedur audit, maka auditor harus
dapat menganalisis suatu kesimpulan atau opini mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut kemudian mengeluarkan laporan audit yang formatnya telah
ditentukan dalam standar. Terdapat empat kategori laporan audit, yaitu :
Standard Unqualified
Qualified
Adverse or Disclaimer
Namun, tetap ada dua hal yang harus ditinjau lebih lanjut, yaitu adanya
Universitas Indonesia
48
BAB 3
PROSEDUR AUDIT ATAS SIKLUS PENERIMAAN BARANG JADI
PADA PT X
3.1
Profil Perusahaan
3.1.1
Profil KAP SW
KAP SW merupakan afiliasi dari KPMG Internasional yang merupakan
49
kepercayaan
investor
kepada
perusahaan
klien
dan
utama
perusahaan
dan
meningkatkan
kinerja
dengan
Universitas Indonesia
50
asuransi,
mengidentifikasi,
dan
menilai,
perusahaan
mengelola,
publik
melaporkan,
untuk
dan
51
menstabilkan
kondisi
strategis,
operasional,
dan
(Standar Profesional Akuntan Publik) dan KAM (KPMG Audit Manual). Selama
dua minggu pertama bekerja di KAP SW, penulis mengikuti training yang
diadakan untuk memahami segala hal yang dijelaskan di dalam KAM. Berikut
adalah langkah-langkah yang dilakukan KAP SW dalam melakukan audit
berdasarkan KAM :
Universitas Indonesia
52
bernama XXX Pro. XXX Pro adalah perangkat lunak untuk enterprise resource
planning yang dirancang untuk membantu manajemen perusahaan mencapai
efisiensi dan efektivitas profesional. PT X menggunakan fungsi keuangan standar
dalam sistem XXX Pro yang terdiri dari beberapa modul:
1. Buku Besar, modul ini digunakan untuk mencatat semua transaksi
keuangan.
2. Piutang, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi piutang, merekam
saldo pelanggan, mendukung manajemen kredit, menghasilkan aging
schedule, dan catatan pembayaran pelanggan.
3. Hutang, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi hutang,
mempermudah proses hutang, mengelola dan memantau saldo hutang, dan
mengotomatisasi proses pembayaran hutang.
Universitas Indonesia
53
54
xxx
xxx
Universitas Indonesia
55
(C)
melakukan pelayanan purnajual (after sales service) dan penjualan suku cadang.
Apabila konsumen mempunyai masalah dengan produknya, maka konsumen
dapat memperbaiki produknya di pusat pelayanan tersebut. Saat konsumen ingin
memperbaiki produknya, konsumen mengisi formulir permintaan pelayanan.
Front line officer di pusat pelayanan kemudian memasukkan identitas konsumen
di sistem dan memberikan memo kepada konsumen untuk mengambil produk saat
produk tersebut telah selesai diperbaiki.
Teknisi memeriksa kerusakan dan menjelaskan status kerusakan tersebut
di dalam formulir permintaan pelayanan. Apabila konsumen harus mengganti
suku cadang, maka teknisi menyarankan suku cadang apa di dalam formulir
tersebut. Front line officer menginformasikan konsumen tentang status kerusakan
dan jumlah biaya yang dikenakan. Apabila konsumen menyetujui untuk
memperbaiki produknya, maka konsumen harus menandatangani memo tersebut
kemudian teknisi segera melakukan perbaikan.
Untuk penjualan suku cadang, teknisi meminta suku cadang kepada
gudang melalui sistem XXX Pro. Saat teknisi menerima suku cadang tersebut,
teknisi mengklik Spare Part Received Module pada sistem XXX Pro sehingga
sistem tersebut langsung memperbarui status dari suku cadang yang bersangkutan.
Apabila teknisi telah menyelesaikan perbaikan, maka kasir segera
mencetak invoice dari sistem XXX Pro. Konsumen harus langsung membayar
invoice kemudian kasir menutup transaksi tersebut.
Universitas Indonesia
56
xxx
Cr. Penjualan
xxx
Jurnal ini berlaku untuk pembayaran kas dan kartu kredit. Pembayaran
kartu kredit tetap dicatat seperti itu karena PT X akan menerima pembayaran dari
bank penerbit kartu kredit dalam beberapa hari. Transaksi kartu kredit akan
diproses oleh clearing house yang kemudian akan menghubungi bank penerbit
untuk segera menransfer uang tunai langsung atas transaksi tersebut ke rekening
bank PT X. Hal lain yang perlu diketahui adalah setiap gerai tidak membuat
catatan penjualan karena semua aktivitas transaksi yang dilakukan tercatat
otomatis oleh sistem dan menggunakan kode yang berbeda untuk setiap gerai
sehingga nantinya dapat direkapitulasi per gerai.
(D)
Penerimaan Kas
1. Aktivitas
yang
Berhubungan
dengan
Inisiasi
dan
Otorisasi
Penerimaan Kas
Setiap hari, staf keuangan akan memeriksa online banking untuk
memeriksa apakah terdapat penerimaan kas dari pelanggan. Jika ada, maka staf
keuangan akan melakukan pengecekan atas nama distributor dan jumlah sesuai
data yang tertera pada invoice dan melakukan konfirmasi dengan distributor
kemudian mencatat penyelesaian piutang pada sistem XXX Pro. Selain itu setiap
bulan, staf keuangan memeriksa bank statement dan memeriksa kembali apakah
ada pembayaran yang belum tercatat untuk meyakinkan keberadaan, kelengkapan,
dan akurasi penerimaan kas dari distributor.
Universitas Indonesia
57
xxx
xxx
3.2.1.2 Materialitas
Headquarter PT X berlokasi di Taiwan dan merupakan klien dari KPMG
Taiwan. Semua cabang X Group di berbagai negara merupakan klien dari KPMG
International di negara tersebut. KPMG Taiwan menetapkan kebijakan mengenai
materialitas untuk X Group yang disebut group materiality. Group materiality
harus diikuti oleh seluruh KPMG di berbagai negara yang mengaudit cabang dari
X Group, termasuk KAP SW (KPMG Indonesia) yang mengaudit PT X). Group
materiality yang ditentukan oleh KPMG Taiwan adalah US$1,500,000 untuk
akun-akun dalam laporan laba rugi dan US$2,500,000 untuk akun-akun dalam
neraca.
3.2.1.3 Menetapkan sampel
Tabel 3.1 di halaman berikutnya menjelaskan jumlah minimal sampel
aktivitas pengendalian atau dokumen yang harus diperiksa auditor berdasarkan
frekuensinya. Jika aktivitas pengendalian dilakukan setiap tahun atau setiap
triwulan, maka sampel yang harus diperiksa berjumlah satu. Contoh dokumen
yang terbit per tahun adalah SPT tahunan. Jumlah sampel yang diperiksa untuk
aktivitas pengendalian yang dilakukan setiap bulan atau dokumen yang terbit per
bulan seperti rekonsiliasi bank bulanan atau SPT masa adalah dua atau tiga sesuai
Universitas Indonesia
58
dengan risiko terkait. Beberapa contoh yang telah dijelaskan di atas adalah
aktivitas pengendalian atau dokumen yang bersifat periodik. Lain halnya dengan
aktivitas pengendalian atau dokumen yang berulang-berulang dan per harinya
berjumlah banyak seperti otorisasi penjualan, jumlah sampel yang diperiksa
adalah 25 atau 40 disesuaikan dengan risiko terkait.
Risk of failure
Lower
Higher
Annual
Quarterly
Monthly
Weekly
Daily
15
25
25
40
3.2.2
Evaluasi Pengendalian
59
netbook dikategorisasi menjadi tiga tipe, yaitu : otorisasi, pemisahan tugas, dan
penomoran dokumen.
Untuk tipe pengendalian pertama yaitu otorisasi, PT X melakukan empat
aktivitas pengendalian, yaitu :
1. Peninjauan dan otorisasi pesanan pembelian oleh manajer logistik
Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer logistik ini didesain
untuk memastikan ketersediaan persediaan yang diminta berdasarkan
pesanan pembelian tersebut dan juga untuk menghindari adanya pesanan
pembelian fiktif. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan
efektif sehingga uji pengendalian dapat dilaksanakan.
Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel pesanan
pembelian untuk memastikan bahwa manajer logistik selalu mengotorisasi
pesanan pembelian. Dari hasil observasi auditor atas sampel yang
diperiksa, sebagian besar pesanan pembelian selalu diotorisasi oleh
manajer logistik. Sebagian kecil pesanan pembelian yang tidak diotorisasi
oleh manajer logistik disebabkan oleh tidak tersedianya persediaan. Jika
persediaan yang diminta distributor tidak tersedia, maka PT X
menghubungi distributor untuk menginformasikan keadaan tersebut dan
pesanan pembelian tidak akan diproses lebih lanjut. PT X akan
mengirimkan pesanan pembelian kepada headquarter atas persediaan yang
tidak tersedia.
2. Peninjauan dan otorisasi batas kredit distributor dan proforma invoice oleh
manajer keuangan.
Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer keuangan ini didesain
untuk mencegah terjadinya kredit macet atau gagal bayar oleh distributor.
Jika terdapat distributor yang masih memiliki hutang di atas batas kredit,
maka penjualan terhadap distributor tersebut ditunda sampai distributor
Universitas Indonesia
60
Universitas Indonesia
61
4. Peninjauan dan otorisasi commercial invoice dan tax invoice oleh manajer
keuangan dan manajer pajak
Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer keuangan didesain
untuk mencegah kesalahan dalam jumlah tagihan yang ditagih kepada
distributor dan kesalahan dalam pencatatan di general ledger. Harga
barang harus sesuai dengan perjanjian penjualan antara distributor dan PT
X. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan efektif sehingga
uji pengendalian dapat dilaksanakan.
Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel commercial
invoice. Dari hasil pemeriksaan auditor atas sampel yang digunakan,
manajer keuangan selalu mengotorisasi commercial invoice. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah tagihan yang ditagih kepada
distributor akurat dan sesuai dengan perjanjian penjualan antara distributor
dan PT X. Pada prosesnya, jika terdapat kesalahan jumlah tagihan,
manajer keuangan akan menginformasikan kepada stafnya mengenai hal
tersebut dan meminta stafnya untuk membetulkan kemudian manajer
keuangan akan meninjau kembali dan mengotorisasi jika sudah benar.
Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh manajer pajak didesain untuk
memastikan bahwa segala persyaratan dalam perpajakan telah terpenuhi
dalam transaksi tersebut sehingga dapat mencegah terkenanya sanksi
pajak. Implementasi pengendalian ini pada PT X dinyatakan efektif
sehingga uji pengendalian dapat dilaksanakan.
Auditor menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampel tax invoice.
Dari hasil pemeriksaan auditor atas sampel yang digunakan, manajer pajak
selalu mengotorisasi tax invoice setelah mempelajari tax exposures atas
transaksi tersebut. Namun pada prosesnya, masalah perpajakan PT X akan
dibantu oleh KPMG Hadibroto (anggota KPMG Indonesia bidang
perpajakan).
Universitas Indonesia
62
tugas
antara
orang
yang
bertanggung
jawab
untuk
mengirimkan barang yaitu staf gudang dan orang yang bertanggung jawab
untuk mempersiapkan dan menerbitkan commercial invoice dan tax
invoice yaitu staf keuangan dan staf pajak.
Aktivitas pengendalian ini didesain untuk mencegah terjadinya penjualan
fiktif atau kemungkinan manipulasi invoice. Pemisahan tugas antara staf
gudang yang bertanggung jawab untuk mengirimkan barang dengan staf
keuangan yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan menerbitkan
invoice
barang yang lebih banyak daripada yang tertera di invoice untuk kemudian
sisanya disalahgunakan untuk kepentingan sendiri.
Auditor menguji pengendalian ini dengan melakukan walkthrough serta
wawancara dengan staf gudang dan staf keuangan untuk menjelaskan
tugasnya masing-masing. Dari hasil walkthrough, staf gudang dan staf
keuangan memang melakukan tugas yang terpisah, begitupun dengan hasil
Universitas Indonesia
63
64
Universitas Indonesia
65
Pengujian
Pengendalian Internal
Evaluasi Pengendalian
Substantif atas
Transaksi
Peninjauan
otorisasi
dan
pesanan
pembelian
Memeriksa
sampel
pesanan pembelian
oleh
Vouching
nomor-
nomor
pesanan
penjualan
manajer logistik
Keterjadian
Peninjauan
Keterjadian; akurasi
dan
Memeriksa
daftar
Vouching
piutang
semua
nomor commercial
distributor
dan
distributor
dan
memeriksa
sampel
manajer keuangan
proforma invoice
Peninjauan
dan
Memeriksa
sampel
delivery order
nomor-
invoice
Vouching
nomor-
nomor
delivery
order;
rekalkulasi
jumlah
transaksi
penjualan
dalam
Peninjauan
otorisasi
dan
Memeriksa
sampel
Reviu
commercial
commercial
invoice
tagihan
jumlah
pada
commercial invoice
dan
tax
invoice;
rekalkulasi jumlah
tagihan
pada
commercial invoice
dan tax invoice
Keterjadian; akurasi
Otorisasi
konsumen
dari
tentang
perbaikan produk
Memeriksa
memo
sampel
persetujuan
Reviu
penjualan
modul
pada
rekalkulasi jumlah
diperbaiki
transaksi penjualan
suku cadang
Universitas Indonesia
66
Pengujian
Pengendalian Internal
Evaluasi Pengendalian
Substantif atas
Transaksi
Penomoran
proforma
delivery
dokumen
invoice,
order,
dan
commercial invoice
Memeriksa
sampel
Menelusuri nomor-
proforma
invoice,
nomor
proforma
invoice,
delivery
delivery
order,
dan
commercial invoice
order,
dan
commercial invoice
ke jurnal penjualan
pada sistem XXX
Pro
untuk
memastikan bahwa
semua telah dicatat
Pencatatan ke buku
Melakukan
besar; akurasi
checking
cross
antara
Meminta
online
printscreen
banking
Menelusuri
dan
commercial invoice
statement
ke jurnal penjualan
bank
dari
kemudian memeriksa
dan
pembayaran-
jumlah,
pembayaran
tersebut;
dari bank
distributor
jurnal
dan
besar
penerimaan
online
banking
yang
dalam
memeriksa
tanggal,
67
cadang pada sistem XXX Pro dan juga keakuratan jumlah tagihan yang
tertera pada commercial invoice dan tax invoice.
2. Footing jurnal dan buku besar penerimaan kas per bulan
Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa keakuratan pencatatan setiap
jurnal penjualan dan keakuratan saldo di buku besar berdasarkan semua
jurnal penjualan.
Universitas Indonesia
68
Client Balance
Audited Balance
Revenue
Current Year
Prior Year
Amount
(4.345.389.852.681)
(3.075.682.222.013)
(1.269.707.630.668)
41,28%
Spare Part
(18.048.718.919)
(18.354.480.051)
305.761.132
-1,67%
Warranty
(1.023.870.895)
(1.146.215.846)
122.344.950
-10,67%
(4.226.106.243)
(2.336.607.594)
(1.889.498.650)
80,87%
(23.298.696.058)
(21.837.303.491)
(1.461.392.567)
6,69%
(4.368.688.548.739)
(3.097.519.525.504)
(1.271.169.023.235)
41,04%
Sales of FG
Fluctuation
Sales Other
Other
Service
Total Sales
Other
Total Net
Revenue
69
Description
Total Marketing Expense
Fluctuation
Client Balance
Audited Balance
Current Year
Prior Year
Amount
144.927.897.876
69.981.301.404
74.946.596.473
107%
70
Client Balance
Audited Balance
Current Year
Prior Year
Amount
(4.368.688.548.739)
(3.311.866.768.923)
(1.056.821.779.816)
32%
253.511.503.004
214.347.243.419
39.164.259.585
18%
(4.115.177.045.735)
(3.097.519.525.504)
(1.017.657.520.232)
33%
-5,80%
-6,47%
COGS
3.797.506.284.442
2.875.911.415.070
921.594.869.372
32%
Gross Profit
(317.670.761.293)
(221.608.110.434)
(96.062.650.860)
43%
7,72%
7,15%
0,57%
Sales
Sales deduction
Net sales
Sales deduction
Gross Margin
Fluctuation
Auditor juga melakukan analisis tren penjualan PC, laptop, notebook, dan
netbook pada periode tahun berjalan dengan bantuan inquiry dengan klien. PT X
menerima stok model baru (stylish netbook) pada Agustus sehingga penjualan
meningkat pada Agustus dan September. Namun, pada bulan Oktober terjadi
penurunan penjualan yang disebabkan oleh kebijakan PT X untuk menetapkan
pengurangan/diskon harga dengan tujuan untuk menarik konsumen sebanyakbanyaknya. Strategi tersebut dianggap berhasil karena pada bulan November,
Desember, dan Januari penjualan kembali meningkat.
Universitas Indonesia
71
3.2.5
cut off test. Prosedur ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan timing yaitu
Universitas Indonesia
72
transaksi penjualan dicatat pada periode yang tepat. Prosedur yang dilakukan
adalah dengan meminta invoice pada tiga hari terakhir sebelum dan sesudah
tanggal cut off. Setelah itu auditor memeriksa tanggal diterimanya barang dan
tanggal pencatatan transaksi dalam jurnal apakah periode pencatatannya sudah
tepat. Berdasarkan pemeriksaan auditor dengan cut off test, transaksi penjualan PT
X dicatat pada periode yang tepat.
Customer
Commercial Invoice
Date
Date of Delivery
Order
GL Date
PT DCX
28-Jun-10
USD
491.969,85
28-Jun-10
28-Jun-10
PT DCX
28-Jun-10
USD
492.458,40
30-Jun-10
28-Jun-10
PT DCCX
28-Jun-10
USD
492.458,40
30-Jun-10
28-Jun-10
PT DCX
28-Jun-10
USD
492.458,40
30-Jun-10
28-Jun-10
PT DCX
28-Jun-10
USD
492.458,40
30-Jun-10
28-Jun-10
PT DCCX
29-Jun-10
USD
492.458,40
29-Jun-10
29-Jun-10
PT DCCX
29-Jun-10
USD
401.382,00
29-Jun-10
29-Jun-10
73
Quantity
Sales in IDR
July
138.991
279.670.202.006
August
169.026
323.398.469.840
September
188.380
367.356.016.418
October
206.218
308.420.693.860
November
243.202
349.172.756.160
December
278.224
379.313.849.681
January
175.719
470.165.208.136
February
223.944
404.088.722.680
March
285.450
467.737.511.067
April
165.721
330.426.603.910
May
141.371
288.064.946.133
June
175.719
377.577.023.198
Total
2.391.965
4.345.392.003.090
per TB
4.345.389.852.681
different
2.150.409
i-passed
Saat dilakukan rekonsiliasi untuk penjualan suku cadang pada tabel 3.8 di
halaman selanjutnya, perbedaan yang terjadi sebesar Rp13.069.368,00. Kedua
perbedaan tersebut masih jauh di bawah materialitas. Oleh karena itu, tidak perlu
ada pemeriksaan lebih lanjut, auditor hanya perlu untuk bertanya ke PT X
mengapa dapat terjadi perbedaan saldo tersebut.
Universitas Indonesia
74
Quantity
Sales in IDR
July
2.281
1.768.229.837
August
2.381
1.859.684.848
September
1.874
1.326.693.383
October
2.489
2.129.034.044
November
2.599
1.966.140.904
December
3.044
2.117.086.418
January
3.995
2.566.440.114
February
2.916
1.773.403.746
March
3.098
2.138.834.816
April
2.755
1.948.837.532
May
2.480
1.638.216.269
June
3.270
2.053.024.780
Total
33.182
23.285.626.690
per TB
23.298.696.058
different
(13.069.368)
i-passed
3.2.6
Penyelesaian Audit
Penulis tidak ikut serta dalam tahap penyelesaian audit karena penulis
75
dan periode penagihan rata-rata perusahaan dan untuk memastikan bahwa tidak
ada perubahan yang signifikan dan material. Dapat dilihat pada tabel 3.9 pada
halaman selanjutnya bahwa A/R Turnover PT X mengalami peningkatan. Hal ini
diikuti oleh penurunan pada average collection periode dari tujuh hari pada
periode lalu menjadi empat hari pada periode tahun berjalan. Ini berarti distributor
dapat membayar hutang mereka lebih cepat dari tahun sebelumnya. Setelah
melakukan inquiry dengan klien, penyebab hal tersebut adalah karena distributor
menggunakan fasilitas kredit dari bank untuk meningkatkan kinerja kredit mereka.
Peningkatan kinerja kredit akan meningkatkan batas kredit distributor untuk tahun
depan.
Universitas Indonesia
76
Sales
Collect. Period
Avg A/R
A/R TO
Current Year
Net Sales
360
Prior Year
Fluctuation
Amount
4.345.389.852.681
3.075.682.222.013
1.269.707.630.668
41%
Beginning
31.077.938.086
89.402.178.157
58.324.240.071
-65%
Ending
58.996.035.171
31.077.938.086
27.918.097.085
90%
Average
45.036.986.629
60.240.058.122
15.203.071.493
-25%
A/R TO
96
51
45
89%
Collect. Period
-3
-47%
A/R
3.3.3
Universitas Indonesia
77
Currency
Total Receivable
Group Rate
USD
5.453.373
8996
49.058.542.159
IDR
6.606.121.711
6.606.121.711
Total Revaluasi
55.664.663.870
Total per TB
55.556.466.576
Amount
108.197.294
i-passed
Universitas Indonesia
78
Days overdue
0-30 days
0%
31-60 days
20%
61-90 days
40%
91-180 days
60%
100%
Perhitungan penyisihan piutang tak tertagih yang lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 3.12 di halaman selanjutnya. Untuk analisis lebih lanjut mengenai
penyisihan piutang tak tertagih pada PT X akan penulis bahas pada bab 4.
Universitas Indonesia
79
Total Receivable
0 - 30 days overdue
55.529.303.617
31 - 60 days overdue
354.009.821
20%
70.801.964
61 - 90 days overdue
40%
48.937.983
60%
29.362.790
3.631.611
100%
3.631.611
Total
55.935.883.031
103.796.365
TB Balance
103.796.365
Difference
i-passed
Universitas Indonesia
80
BAB 4
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1
4.1.1
81
4.2.1
X karena PT X adalah klien lama dari KAP SW. Proses bisnis terdiri dari bagianbagian penting yang saling berhubungan, baik personil yang berada di dalam
proses tersebut, sistem yang digunakan, dll. Apabila terdapat perubahan, baik
dalam sistem yang digunakan ataupun personil yang melakukan suatu aktivitas,
maka proses bisnis tersebut kemungkinan besar juga akan berubah, baik dari segi
efektivitas, efisiensi, ataupun aktivitas pengendalian yang dilakukan. Oleh karena
itu, tidak cukup jika KAP SW hanya menggunakan data tahun tahun lalu. KAP
SW wajib melakukan pemahaman proses bisnis setiap periode audit walaupun PT
X bukan klien baru untuk memastikan semua berjalan dengan baik dan wajar.
4.2.2
Universitas Indonesia
82
Pengendalian
Evaluasi
Internal
Pengendalian
Pengujian
Dilakukan
Substantif atas
Dilakukan
Transaksi
Dicapai
Keterjadian
Peninjauan
Memeriksa
Vouching
dan otorisasi
sampel
nomor-nomor
pesanan
pesanan
pembelian
pembelian
pesanan
penjualan
oleh manajer
logistik
Peninjauan
Memeriksa
Vouching
dan otorisasi
daftar piutang
nomor-nomor
batas kredit
semua
commercial
distributor dan
distributor dan
proforma
memeriksa
invoice oleh
sampel
manajer
proforma
keuangan
invoice
Peninjauan
Memeriksa
Vouching
dan otorisasi
sampel
nomor-nomor
delivery order
delivery order
invoice
delivery order
oleh manajer
logistik
Peninjauan
Memeriksa
Reviu jumlah
dan otorisasi
sampel
tagihan pada
commercial
commercial
commercial
invoice dan
invoice dan
tax invoice
tax invoice
oleh manajer
keuangan dan
manajer pajak
Otorisasi
Periksa memo
konsumen
persetujuan
perbaikan
perbaikan
Reviu modul
V
penjualan pada
sistem
Universitas Indonesia
83
Pengendalian
Evaluasi
Internal
Pengendalian
Pengujian
Dilakukan
Substantif atas
Dilakukan
Transaksi
Dicapai
Kelengkapan
Penomoran
Memeriksa
dokumen
sampel
proforma
proforma
invoice,
invoice,
delivery
delivery
order, dan
order, dan
commercial
commercial
invoice
invoice
Menelusuri
nomor-nomor
proforma
invoice,
delivery order,
dan commercial
V
invoice ke
jurnal
penjualan untuk
memastikan
bahwa semua
telah dicatat
Akurasi
Peninjauan
Memeriksa
Rekalkulasi
dan otorisasi
sampel
jumlah
delivery order
delivery order
transaksi
V
oleh manajer
logistik
penjualan
dalam sistem
XXX Pro
Peninjauan
Memeriksa
Rekalkulasi
dan otorisasi
sampel
jumlah tagihan
commercial
commercial
pada
invoice dan
invoice dan
tax invoice
tax invoice
oleh manajer
commercial
keuangan dan
manajer pajak
Otorisasi
Periksa memo
konsumen
persetujuan
perbaikan
perbaikan
Rekalkulasi
V
transaksi sales
Universitas Indonesia
84
Pengendalian
Evaluasi
Internal
Pengendalian
Pengujian
Dilakukan
Substantif atas
Dilakukan
Transaksi
Dicapai
Akurasi
Melakukan
Meminta
Footing jurnal
cross
printscreen
checking
online
penerimaan kas
antara
banking dan
per bulan
informasi
bank
yang didapat
statement
dari online
kemudian
banking
memeriksa
dengan
pembayaran-
invoice serta
pembayaran
bank
yang telah
statement
dilakukan
yang diterima
oleh
setiap bulan
distributor
dari bank
dalam sistem
XXX Pro
Pencatatan ke
Melakukan
Meminta
Menelusuri
master file
cross
printscreen
commercial
dan buku
checking
online
invoice ke
besar
antara
banking dan
jurnal penjualan
informasi
bank
dan memeriksa
yang didapat
statement
jumlah, tanggal,
dari online
kemudian
banking
memeriksa
dengan
pembayaran
invoice serta
yang telah
bank
dilakukan
statement
oleh
yang diterima
distributor
setiap bulan
dalam sistem
dan nomor
invoice tersebut
Universitas Indonesia
85
Pengendalian
Evaluasi
Internal
Pengendalian
Pengujian
Dilakukan
Substantif atas
Dilakukan
Transaksi
Dicapai
Klasifikasi
Klasifikasi
Memeriksa
Memeriksa
akun telah
dokumen
duplikat
diverifikasi
untuk
commercial
verifikasi
internal
invoice untuk
memastikan
klasifikasi akun
telah tepat
Waktu
Delivery
Menelusuri
Membandingkan
order diberi
nomor-nomor
tanggal pada
nomor
delivery order
jurnal penjualan
V
dengan
commercial
invoice dan
delivery order
Arens et al. (2009) menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan audit terkait
transaksi klasifikasi, auditor menguji pengendalian dengan memeriksa dokumen
untuk verifikasi internal serta menguji detil transaksi dengan memeriksa duplikat
commercial invoice untuk memastikan klasifikasi akun telah tepat. KAP SW tidak
melakukan kedua prosedur ini dalam mengaudit PT X. Dampak dari tidak
dilakukannya evaluasi pengendalian tersebut adalah meningkatkan risiko
kesalahan klasifikasi akun penjualan perusahaan.
Dampak lain yang timbul karena tidak dilakukannya pengujian detil
transaksi tersebut adalah kesalahan dalam saldo penjualan karena keikutsertaan
transaksi lain yang bukan penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook serta
suku cadang. Contoh yang dapat diambil dalam kasus PT X, penjualan PT X
Universitas Indonesia
86
terdiri dari penjualan PC, Laptop, Notebook, dan Netbook serta penjualan suku
cadang. Jika uji pengendalian dan uji detil transaksi tidak dilakukan, maka
kemungkinan perusahaan mencatat penjualan aset operasi sebagai contoh atau
penjualan lain selain kedua penjualan tersebut akan meningkat dan karena
kesalahan klasifikasi tersebut, saldo penjualan menjadi overstated.
Pengujian substantif atas transaksi lainnya yang tidak dilakukan oleh KAP
SW adalah membandingkan tanggal pada jurnal penjualan dengan commercial
invoice dan delivery order untuk memenuhi tujuan audit terkait transaksi timing.
Dampak dari tidak dilakukannya prosedur ini adalah kesalahan perusahaan dalam
mencatat periode transaksi penjualan sehingga juga akan mengakibatkan
kesalahan saldo penjualan dalam satu periode.
4.3
4.3.1
87
Universitas Indonesia
88
Total Piutang
Kurs Tengah BI
Nilai Revaluasi
USD
5.453.373
8597
46.882.646.391
IDR
6.606.121.711
6.606.121.711
Total Revaluasi
53.488.768.103
Total per TB
55.556.466.576
(2.067.698.474)
i-passed
Dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa apabila translasi dihitung menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia. Perbedaan antara total piutang yang telah ditranslasi
dengan total piutang pada neraca saldo menjadi sebesar Rp2.067.698.474,00.
Jumlah ini jauh lebih besar daripada perbedaan saldo saat translasi menggunakan
kurs X Group yang hanya Rp108.197.294,00. Namun, jumlah tersebut ternyata
masih tetap di bawah materialitas yang telah ditetapkan KAP SW.
4.3.4
89
X harus mengakui penurunan tersebut. Namun, jika hanya satu atau dua dari tiga
distributor yang mengalami penurunan nilai piutang secara signifikan, maka
sisanya harus diikutsertakan kembali ke tahap penilaian kolektif bersama dengan
piutang 12 distributor lainnya.
Kebijakan headquarter mengenai persentase penyisihan piutang tak
tertagih berdasarkan aging schedule tetap dapat digunakan dalam penilaian
kolektif untuk 12 distributor. Untuk mendapatkan total penurunan nilai piutang
yang kemudian akan digunakan untuk besar penyisihan piutang tak tertagih,
manajemen menjumlahkan total penurunan piutang dengan penilaian individual
dan total penurunan piutang dengan penilaian kolektif.
Universitas Indonesia
90
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Prosedur audit atas siklus penerimaan barang jadi pada KAP SW sebagian
besar telah sesuai dengan standar audit yang berlaku di Indonesia
KAP dapat menambah prosedur audit sesuai dengan risiko dan nature usaha,
contohnya dalam hal pengiriman konfirmasi positif
5.2
Saran
5.2.1
Saran untuk PT X
Berdasarkan pengalaman selama terlibat dalam engagement team PT X,
Universitas Indonesia
91
KAP SW sebaiknya menyusun kebijakan dan peraturan yang lebih jelas bagi
karyawan magang
Universitas Indonesia
92
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., et al. (2009). Auditing and Assurance Services-An Indonesian
Adaptation. New Jersey: Pearson Education.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. (2011). Intermediate
Accounting IFRS ed. New Jersey: John Wiley & Sons.
Romney, Marshall B., Steinbart, Paul J. (2011). Accounting Information Systems
12th ed. New Jersey: Pearson Education.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Revisi 2010. Jakarta: IAI.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:
Yayasan Karya Salemba Empat.
KPMG Audit Manual, 2010.
KPMG (n.d.). 20 Oktober 2011, 13.00 WIB
http://kpmg.com/id/en/whatwedo/Pages/default.aspx
Universitas Indonesia
93
Client Balance
Client Balance
Current Year
Prior Year
Amount
182-1121-00-000-000
59.229.232.229
31.171.255.459
28.057.976.770
90%
182-1121-00-000-001
11.573.900
11.573.900
#DIV/0!
182-1121-00-000-011
67.620.179
-67.620.179
-100%
182-1121-00-000-022
24.615.745
-24.615.745
-100%
182-1121-00-000-030
38.780.748
38.780.748
#DIV/0!
182-1121-00-000-033
357.015.029
-357.015.029
-100%
182-1121-00-000-042
4.067.850
1.986.284
2.081.567
105%
182-1121-00-000-051
8.277.663
8.277.663
#DIV/0!
182-1121-00-000-057
7.095.442
991.711
6.103.731
615%
182-1121-00-000-066
39.711.840
-39.711.840
-100%
182-1121-00-000-097
12.617.626
1.076.730
11.540.896
1072%
182-1121-00-000-120
756.942
-756.942
-100%
182-1121-00-000-189
43.616.133
202.330.639
-158.714.506
-78%
182-1121-00-000-192
42.680.730
-42.680.730
-100%
182-1121-00-000-293
#DIV/0!
182-1121-00-000-336
20.205.035
40.030.788
-19.825.753
-50%
182-1121-91-000-000
15.000
114.829.115
114.814.115
-100%
182-1121-99-000-000
-276.021.753
-433.142.127
157.120.374
-36%
182-1121-99-000-001
120.900
120.900
#DIV/0!
182-1121-99-000-011
-522.639
522.639
-100%
182-1121-99-000-022
-597.929
597.929
-100%
182-1121-99-000-030
-102.446
-102.446
#DIV/0!
182-1121-99-000-033
-1.703.697
1.703.697
-100%
182-1121-99-000-042
-10.654
-8.622
-2.032
24%
182-1121-99-000-051
28.344
28.344
#DIV/0!
182-1121-99-000-057
-80.181
-64.477
-15.705
24%
182-1121-99-000-066
-215.040
215.040
-100%
182-1121-99-000-097
102.898
-4.674
107.572
-2301%
182-1121-99-000-120
-103.364
103.364
-100%
182-1121-99-000-189
158.403
-1.553.358
1.711.761
-110%
182-1121-99-000-192
-177.753
177.753
-100%
182-1121-99-000-293
#DIV/0!
182-1121-99-000-336
184.399
-372.240
556.639
-150%
182-1128-00-000-000
-103.796.365
-318.838.955
215.042.591
-67%
Total
58.996.035.171
31.077.938.086
27.918.097.085
90%
Account ##
Fluctuation
Universitas Indonesia
94
Receivable
:X
Bank
Payable
Related Companies
Shareholders
Legal
Confimation Date
: 30-06-2011
Response Date
: 13-07-2011
Customer
PT DCX
PT VDSX
PT DCCX
Client Amount
Confirmed
Amount
US$2.311.481,9
US$2.311.481,9
Rp831.153.800,76
Rp831.153.800,76
US$1.573.648,22
US$1.573.648,22
Rp12.300.000,00
Rp12.300.000,00
US$1.988.124,32
US$1.988.124,32
Rp2.702.288.400,97
Rp2.702.288.400,97
Disputed
Amount
Not
Confirmed
Amount
Universitas Indonesia