Anda di halaman 1dari 1

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERBILIRUBINEMIA

METABOLISME BILIRUBIN
Infeksi atau
kerusakan sel
hepar
Obstruksi
didalam atau
diluar hepar

Defisiensi albumin
yang berikatan
dengan bilirubin

Kadar Protein Y dan Z


berkurang atau pada
bayi hipoksia, asidosi

Peningkatan
penghancuran
eritrosit, polisitemia

Terjadi gangguan
dalam transportasi

Mengakibatkan
gangguan pemecahan
bilirubin plasma

Penambahan beban
bilirubin pada sel hepar

Gangguan ekskresi

Kurangnya enzim glukoronil


transeferase, Peningkatan sirkulasi
enterohepatik, Faktor
fisiologik/prematuritas, adanya
penyulit/hipothiroidism, galaktosemia,
bayi dengan ibu DM

Biliverdin, suatu pigmen berwarna hijau


akan direduksi oleh biliverdin reduktase
yang menggunakan NADPH sehingga
rantai metenil menjadi rantai metilen antara
cincin pirol III IV dan membentuk
pigmen berwarna kuning yaitu bilirubin

Menimbulkan peningkatan
kadar bilirubin dalam tubuh

Penghancuran
eritrosit di limpa dan
sumsum tulang

Hemoglobin
globin
Biliverdin

Dalam 100 ml plasma


hanya lebih kurang 25 mg
bilirubin yang dapat diikat
kuat pada albumin.

Heme

Proses
oksidasi

Fe

Proses
reduksi

Bilirubin bebas /
bilirubin IX

Albumin
bersenyawa

Dibawa ke hepar

Definisi: Akumulasi bilirubin dalam darah yang


berlebihan, ditandai dengan adanya jaundice atau
hiperbilirubinemia, perubahan warna kekuningan pada
kulit, sklera dan kuku. Pada neonatus baru tampak apabila
serum bilirubin sudah > 5 mg/dL (> 86 mol/L).

HIPERBILIRUBINEM
IA PADA NEONATUS

Terikat dalam darah


Ikterus terjadi pada 24 jam pertama sesudah
kelahiran, Peningkatan konsentrasi bilirubin
5 mg% atau lebih setiap 24 jam,
Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10 mg
% pada neonates kurang bulan dan 12,5 mg
% pada neonates cukup bulan

Penghancuran eritrosit
oleh sel
retikuloendotelial

Penatalaksanaan

Terjadi mekanisme ambilan

Terapi Sinar

Dalam jaringan

Bilirubin terikat
oleh reseptor
membran sel
hepar

Masuk ke hepar dan terjadi persenyawaan


ligandin (protein Y ) dan protein Z &
glutation hepar lain yang membanwanya
ke RE hepar tempat terjadinya konjugasi

Ikterus

patologis

Bilirubin berikatan dengan glukoronat


atau gula residu bilirubin direk dibantu
enzim glukoronil farsfere

fisiologis

Sistem eliminasi

Sistem integumen

Ekskresi
hiperbilirubin
terlalu banyak
melalui feces

Ikterus pada sclera,


kuku, leher dan
badan

Transfusi tukar

Timbul pada hari kedua dan


ketiga, kadar bilirubin indirek
tidak melebihi 10 mg% pada
neonatus cukup bulan dan
12,5 mg% nenoatus lebih
bulan dan ikterus menghilang
pada 10 hari pertama

Transfusi tukar
digunakan untuk
mengurangi bahaya
kadar bilirubin yang
tinggi terjadi karena
penyakit hemolitik

Menghasilkan bentuk
bilirubin direk

Melalui
duktus
biliaris

Bilirubin direk
diekskresikan ke
kandung empedu

Tindakan fototerapi
Terapi obat

Feses berwarna pucat


Intensitas BAB dan BAK
meningkat

diare
Kerusakan integritas
kulit

Rencana Keperawatan:
1. Kaji warna kulit tiap 8 jam
2. pantau bilirubin direk dan indirek
3. rubah posisi setiap 2 jam,
4. jaga kebersihan kulit dan
kelembabannya.

Phenobarbital dapat
menstimulasi hati
untuk menghasilkan
enzim yang
meningkatkan
konjugasi bilirubin dan
mengekresinya.

Terpapar sinar dengan


intensitas tinggi
Risiko tinggi cedera:
kernikterus
Rencana Keperawatan:
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monitor keefektifan fototherapi
3. Beri asupan nutrisi: ASI
4. Kaji hasil test elektrolit dan bilirubin

Risiko kekurangan
volume cairan
Rencana Keperawatan:
1. Monitor input dan output cairan
2. Monitor status hidrasi
3. Monitor balance cairan
4. Monitor tanda-tanda vital
5. Kaji hasil test elektrolit
Risiko perubahan suhu
tubuh: hipertermi
Rencana Keperawatan:
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan suhu antara 35,5-370C
3. Beri suhu lingkungan yang netral

Kandung empedu
ke duedenum
Bilirubin direk diekresikan
melalui urine dan feces

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Laboratorium :
1.

Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan


pada neonatus yang mengalami ikterus
2. Transcutaneous bilirubin (TcB) dapat digunakan untuk menentukan
kadar serum bilirubin total, tanpa harus mengambil sampel darah.
Namun alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total < 15 mg/dL (<257
mol/L), dan tidak reliable pada kasus ikterus yang sedang mendapat
terapi sinar
3. Pemeriksaan tambahan: Golongan darah dan Coombs test, Darah
lengkap dan hapusan darah, Hitung retikulosit, skrining G6PD atau
ETCOc
Komplikasi
Terjadi kernikterus yaitu kerusakan otak akibat
perlangketan bilirubin indirek pada otak. Pada
kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas
antara lain : bayi tidak mau menghisap, letargi, mata
berputar-putar, gerakan tidak menentu (involuntary
movements), kejang tonus otot meninggi, leher
kaku, dan akhirnya opistotonus.

Derajat
kremer

Anda mungkin juga menyukai