Anda di halaman 1dari 186

Sediaan Kosmetika

BAB I ( KOSMETIKA BAYI dan WANGI-WANGIAN )


PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peradaban
manusia maka bertambah pula kebutuhan manusia dalam berbagai bidang,
khususnya kosmetika. Dalam peradaban
sekarang kosmetika tidak hanya
dibutuhkan untuk kaum wanita saja, tapi juga dibutuhkan untuk semua golongan
dan semua umur. Kosmetika dibutuhkan untuk berbagai keperluan tubuh yaitu
sebagai pembersih tubuh, pengharum tubuh, memperelok atau memperindah
penampilan.
Sediaan mengenai kosmetik juga mengalami perkembangan yaitu bentuk
gel, aerosol, lotio,cream dan lain sebagainya. Singkat kata, era zaman sekarang
ini sangat membutuhkan keberadaan dan manfaat dari kosmetik.
Kosmetika untuk bayi dan wangi-wangian yang akan diulas dalam
makalah ini mengemukakan mengenai macam-macam sediaan kosmetika wangiwangian dan untuk bayi yang beredar sekarang.
Sebagai contoh sediaan kosmetika untuk bayi adalah shampo bayi, bedak bayi,
minyak bayi dan krim bayi. Sedangkan untuk wangi-wangian dapat berupa
aerosol, larutan maupun bentuk sedian setengah padat misalnya gel dan lotio.
Secara umum kosmetika untuk wangi-wangian didapat dari hewan dan
tumbuhan. Dari tumbuhan biasanya senyawa-senyawa alkaloid yang mudah
menguap yang biasanya digunakan sebagai komponen utama. Alkaloid ini dapat
ditarik dengan pelarut-pelarut organik yang dibasakan terlebih dahulu atau dengan
mengekstrak sari-sari tumbuhan dengan cara-cara yang paling tepat untuk zat
tersebut. Sedangkan untuk Hewan juga diperoleh dengan cara mengambil zat-zat
tertentu yang disekresikan oleh hewan tersebut sebagai komponen utama suatu
kosmetik.
KOSMETIKA UNTUK BAYI
Sehat menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) adalah keadaan
yang sempurna baik fisik, mental, dan ekonomis. Dalam arti kata yang sempit
sehat berarti tidak sakit. Kulit yang sehat adalah kulit yang tidak menderita suatu
penyakit baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Setiap organ tubuh
manusia, termasuk pula kulit, mempunyai fungsi tertentu untuk kesehatan. Kulit
dengan luas kurang lebih 1,2 m2 dan berat kurang lebih 15% dari berat badan
terdiri dari susunan sel-sel yang membentuk lapisan-lapisan kulit epidermis,,
dermis dan jaringan bawah dermis. Kulit mempunyai fungsi proteksi, sekresi,
termoregulasi, sensorik, ekspresi, produksi (vit D), respirasi dan absorpsi, yang
dilakukan baik oleh sel-sel kulitnya maupun oleh appendagesnya seperti otot,
kelenjar lemak, kelenjar keringat, rambut atau kuku. Kulit yang sehat terlihat
sebagai kulit yang optimal secara fisik maupun fisiologik. Secara fisis kulit yang
sehat terlihat dari warna, konsistensi, kelenturan, struktur bentuk dan besarnya
sel-sel dan jaringan kulit lain. Secara fisiologis terlihat dari keratinisasi, pigmentasi,
persarafan, pembentukan keringat, pembentukan minyak kulit, pertumbuhan
rambut.

Sediaan Kosmetika
Untuk kesehatan kulit, kegunaan terutama terletak pada kemampuan
perawatan dan pemeliharaannya. Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan
mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar.
Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara
struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga
diperlukan perawatan khusus. Perawatan yang lebih menekankan pada
pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi
utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari.
Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan
mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali
sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air
disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo
bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai
lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa perbandingan luas permukaan kulit
dengan berat badan pada bayi lebih besar daripada orang dewasa, "Sehingga,
kemungkinan keracunan berbagai bahan toksik menjadi lebih besar pada bayi,
karena tingginya penyerapan melalui kulit," kata dokter spesialis kulit, dr. Lily
Soepardiman, SpKK, dalam seminar tentang Perawatan Kulit Pada Bayi dan Balita
beberapa waktu lalu. Karena itu, "Orang tua sebaiknya memperhatikan
label bahan pembuat kosmetik yang akan dipakai." Nah, kosmetik apa saja yang
harus diperhatikan?
1.

Sabun
Sulfur dapat mengurangi lemak kulit sehingga menyebabkan kekeringan dan
gatal. Sementara heksaklorofen dapat menimbulkan keracunan pada susunan
saraf pusat. "Selain itu, TBS, TCA, dan yodium dapat menyebabkan alergi
pada kulit," tambah Lily.

2.

Sampo
Sebaiknya keramas dilakukan 2-3 kali seminggu. Bila terlalu sering, rambut
malah bisa menjadi kusam dan kering. Bahan kondisioner sebaiknya dipakai
bila anak sudah berumur 5 tahun. Sampo bayi biasanya dibuat dengan pH
yang mendekati pH air mata, sehingga tidak menimbulkan pedih di mata.
Sebaiknya, pilih sampo yang tidak mengandung selenium sulfida.

3.

Pelembab
Di negara tropis yang kelembabannya relatif tinggi, pelembab sebetulnya
kurang dibutuhkan. "Bahkan penggunaan yang berlebihan bisa menyumbat
pori-pori dan menimbulkan biang keringat," kata Lily. Namun, bila perlu,
pelembab dapat digunakan untuk mencegah eksim popok. Khusus untuk
baby oil, bisa dipakai untuk membersihkan kotoran bayi dan lemak di kulit
kepala.

4.

Bedak
Bedak dapat digunakan untuk mencegah gesekan. Namun, bila sampai

Sediaan Kosmetika
terhirup dapat menimbulkan kelainan pada paru-paru, karena mengandung
magnesium silikat yang sama dengan asbes. Makanya, "Bedak jangan
ditaburkan, tapi ditutul-tutulkan saja pada kulit bayi," saran Lily.
Penggolongan kosmetika bayi
Sediaan kosmetika bayi dapat digolongkan sebagai berikut :
1. bedak bayi (Baby Powder)
Bedak bayi merupakan sediaan bayi berbentuk serbuk yang digunakan
untuk mempercepat penguapan keringat juga sebagai zat pelicin untuk
mencegah lecet. Fungsi utamanya adalah menyerap uap lembab pada kulit
dan mencegah lecet karena pakaian yang dikenakan bayi. Karena
mempunyai luas permukaan yang besar, bedak dapat menahan radiasi panas
pada kulit dan juga mempunyai efek penyejuk.
Talk adalah kosmetika dasar utama yang terbaik dan kadang
merupakan satu-satunya konstituen dari bedak bayi karena membantu untuk
melumasi permukaan kulit.
Zat yang mempunyai daya serap bagus adalah kaolin, hidrat Al silikat,
magnesium, kapur presipitat , kanji. Kaolin dapat menyerap uap lembab
degan cepat dan mudah. Kalsium dan magnesium karbonat juga dapat
digunakan karena mengandung absorban yang baik. Aluminium dan Zn
stearat dapat menyebabkab iritasi kulit, oleh karena itu Mg stearat lebih
dianjurkan.
Penggunaan bubuk silica hingga 10% dapat meningkatkan kehalusan
dan membantu dalam penyebaran zat.
Kanji memiliki bahan absorbsi yang bagus dan memberi rasa lembut
pada kulit namun ketika kanji berkontak dengan uap lembab, maka akan
memberikan substrat untuk pertumbuhan bakteri yang menyebabkan iritasi
pada kulit dan cenderung lengket, tetapi garam aluminium tidak lengket pada
kulit dan lebih resisten terhadap serangan bakteri.
Daya tarik dari bedak pada kulit dapat dibuat dengan menggunakan
setil alcohol dan steril alcohol yang dipakai pada konsentrasi 0,5 1,5 %
sedang ZnO pada konsentrasi antara 2% dan 5%.
Talk dan mineral tambang lain sering terkontaminasi oleh spora
mikroorganisme seperti Clostridium tetani, dan untuk itu harus dilakukan
sterilisasi dengan pemanasan. Tahun 1946 kematian 5 bayi di New Zealand
disebabkan oleh tetanus yang ada pada bedak bayi. sterilisasi dilakukan pada
suhu 150-160o C selama 1 jam
Antiseptic sering ditambahkan pada bedak bayi untuk mengontrol
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit, biasanya Bacterium ammoniagenes
dan micrococcus. Bedak asam borat dapat digunakan untuk mengatasi hal
tersebut.
2.

Losion dan krim bayi (baby lotion and creams)


Losion bayi merupakan suatu emulsi yang banyak mengandung air
sehingga tidak memungkinkan terbentuknya suatu lapisan tipis di permukaan
kulit, untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit serta
memberikan rasa segar dan dingin. Sedangkan krim bayi merupakan sediaan

Sediaan Kosmetika
kosmetika bayi yang berbentuk emulsi air dalam minyak dengan kadar lemak
relative tinggi yang berguna sebagai pelembut dan pelembab kulit.
Antiseptic digunakan pada konsentrasi rendah dalam losion dan krim
bayi untuk membantu kontrol pertumbuhan mikroorganisme penghasil
ammonia pada kulit. Heksaklorofan digunakan pada emulsi dengan surfaktan
anionic, sedangkan senyawa ammonium kwartener digunakan dalam produk
berbasis non-ionik.
Emulsi dengan emulgator non-ionik, contohnya gliseril stearat atau
kombinasi Arlacel dan tween, derivate lanolin merupakan pembawa yang
bagus untuk antiseptic ammonium kwartener. Setil trimetil ammonium
bromide, alkildimetil benzilammonium klorida, setil piridiniumklorida dan
benzetoniumklorida juga cocok digunakan dalam losion bayi pada konsentrasi
0-2%.
Dalam penggunaannya krim bayi lebih bertindak sebagai baby oil
daripada losion karena mereka cenderung membentuk suatu lapisan pada
permukaan kulit. ZnO sering ditambahkan dalam jumlah antara 2-10% karena
memiliki sifat antiseptic yang lembut, adstringen, dan antiiflamasi. Basis krim
biasanya berupa malam, lanolin, petrolatum, dan pengemulsi air dalam
minyak lainnya seperti yang digunkan pada krim malam.
Aluminum, Zn, magnesium dan kalsium stearat dan oleat digunakan
untuk memperbaiki efek penolak air dari krim dan menstabilkan emulsi.
Minyak silicon dan pasta atau malam polietilen juga baru-baru ini
direkomendasikan sebagai basis salep anhidrat.
3.

Minyak Bayi (Baby Oil)


Minyak bayi merupakan sediaan kosmetik bayi berbentuk minyak
mineral jernih dengan tambahan zat pelembut untuk membersikan kotoran
dari kulit termasuk sisa bedak dan krim. Minyak bayi membentuk suatu
lapisan berlemak yang melindungi kulit dari basah dan luka dan efek
proteksinya harus bekerja tanpa minyak tersebut membentuk suatu lapisan
yang kontinu dan kedap air karena dapat membatasi pengeluaran keringat
dan dapat menyebabkan kulit kering.
Komponen utama yang digunakan dalam minyak bayi adalah minyak
mineral dengan kemurnian tinggi. Minyak sayur kadang-kadang digunakan
tetapi karena ketengikan dan pembentukan produk sampingan yang dapat
mengiritasi kulit, maka antioksidan harus ditambahkan. Isopropyl myristate,
trigliserida atau alcohol berlemak, perhidroskualena dan minyak silicon juga
digunakan.
Antiseptic untuk melawan infeksi kulit minor dan fraksi lanolin cair yang
larut dalam minyak mineral sering ditambahkan sedangkan minyak silicon
diapakai untuk memperbaiki efek hidrofobik dari produk.
Ada beberapa kontroversi tentang kegunaan minyak bayi. Perlstein
mengatakan bahwa dengan melapisi kulit dengan lapisan kedap air yang
kontinu minyak bayi mungkin mengganggu fungsi respirasi dan eksretori kulit.
Walaupun demikian minyak bayi masih banyak digunakan di rumah
sakit dan direkomendasikan untuk membersikan kulit ketika mengganti popok.

Sediaan Kosmetika
4.

Shampo Bayi (Baby Shampoos)


Shampoo bayi merupakan sediaan bayi yang digunakan untuk
membersihkan kulit kepala dan rambut bayi. shampoo ini tidak jauh berbeda
dari shampoo untuk dewasa walaupun di dalamnya terdapat perawatan
khusus yaitu surfaktan yang memiliki indeks iritasi mata yang sangat rendah.
Beberapa surfaktan memiliki efek anestesi pada mukosa mata dan jika
zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan kornea yang dapat menyebabkan
kerusakan yang serius karena membilas mata dengan cepat adalah tidak
memungkinkan.
Surfaktan yang memilliki efek anestetik kebanyakan senyawa alkylaril
yang berkondensasi dengan sejumlah molekul polietilen oksida dan amina
asam lemak.
Sulfo-suksinat anionic dan derivate siklo imidinium amphoter dilaporkan
menyebabkan iritasi pada mata kelinci dan penambahan alcohol lanolin
teretoksilasi secara signifikan mengurangi potensi iritasi mata dari formula
tertentu.
Beberapa surfaktan nonionic dapat juga digunakan dalam shampoo
bayi tetapi karena kapasitas pembentukan busanya relative rendah, biasanya
termasuk ke dalam deterjen sekunder bersama zat-zat ampholitik. Produk
kondensasi dari protein asam lemak yang juga termasuk bahan baku deterjen
anion-aktif yang lembut dan ditoleransi dengan baik oleh membrane mukosa
mata. Zat-zat ini cocok dengan asam dan oleh karena itu dapat disesuaikan
dengan pH yang diinginkan. Kombinasi dengan deterjen anionic juga
meningkatkan kelembutan. Asam lemak sakrosinat mengkombinasikan
kelembutan dengan busa yang banyak dan efek pembersih dalam rentang pH
asam yang rendah, dan magnesium laurel eter sulfat dapat juga digunakan
karena indeks iritasi mata yang relative rendah.

5.

Sabun bayi (Baby Soap)


Sabun bayi merupakan sediaan bayi yang berfungsi untuk
membersihkan
kulit, memberikan
kesegaran,
menghaluskan
dan
melembutkan kulit. Pada umumnya mempunyai pH sekitar 10, berwarna putih
dan keras, dibuat dengan cara cetak. Sabun bayi mengandung banyak lemak,
merupakan sabun lunak sehingga tidak akan mengiritasi kulit, tapi mungkin
dapat menyebabkan dermatitis pada kulit.
Sabun bayi biasanya dibuat dari reaksi antara asam lemak tinggi yang
terdapat dalam minyak-minyak lembak seperti oleum alivarum, oleum cocos
dengan suatu alkali seperti NaOH, KOH, dsb. Ke dalam sabun bayi dapat
juga ditambahkan suatu antiseptic seperti heksaklorofen, triklorokarbanilid,
dsb.

Syarat-syarat Sediaan Kosmetika Bayi


Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan kosmetika
bayi, antara lain :
1. zat yang dipergunakan harus betul-betul aman dan murni.
2. parfum untuk bayi harus telah diperiksa, tidak mengiritasi kulit dan hanya
boleh digunakan dalam jumlah yang sangat kecil.

Sediaan Kosmetika
Selain faktor-faktor di atas, ada syarat-syarat khusus untuk beberapa sediaan
bayi, antara lain :
1. bedak bayi

bahan yang dipakai harus steril

zat pembawa harus bersifat licin, membantu melemaskan kulit,


serta tidak menghalangi kulit, dan melekat baik pada kulit.

ukuran partikel yang dianjurkan adalah antara 10-40m.

zat pembawa tidak mudah mengendap uap lembab dan tidak


dapat digabung dengan absorben yang lain.
2.

5.

bilangan kuman tidak melebihi 500 per gram.


lotion dan cream bayi.
tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
tidak mengganggu aktivitas fisiologi dari kulit.
tidak menghalangi keluarnya keringat.

tidak menimbulkan terbentuknya lapisan tipis di permukaan kulit


(lotion bayi)
3. minyak bayi

tidak menimbulkan iritasi pada kulit

tidak mengganggu aktivitas fisiologi dari kulit.

tidak menghalangi keluarnya keringat.

perlu ditambahkan antioksidan jika menggunakan minyak sayur.

konsentrasi pewangi tidak boleh lebih dari 2% karena dapat


menyebabkan iritasi kulit.(parfum yang tidak boleh digunakan antara lain:
benzilidin aseton, cinnamat aldehid sitral, eugenol, heliotropin,
hidroksicitronellal, metal heptine karbonat, metal nonil asetaldehid, resin
olibanum dan vanillin).
4. shampo bayi

tidak menimbulkan iritasi pada kulit kepala dan mata.

zat aktif yang digunakan harus mempunyai daya iritasi yang


sangat lemah terhadap kornea mata.

konsentrasi surfaktan tidak boleh terlalu tinggi.

pH harus sesuai dengan pH cairan mata.


sabun bayi
tidak mengiritasi dan menyebabkan dermatitis pada kulit.
Formula Umum Sediaan Kosmetika Bayi
Bedak Bayi
Zat pembawa : talk
Zat penyerap : koloidal kaolin, aluminium silikat terhidrasi
Pelembut dan penambah daya lekat : Zn, Li, Mg stearat 3-5%, minyak zaitun
1-3 , ZnO 2-5 , setil atau stearil alcohol 0,5-15%.
Antiseptik : undesilenat, metal benzethonium kloroda 0,05 %( dipakai jika
pembawanya pati/zat tepung pengganti talk)
Beberapa tipe formula dari bedak bayi adalah :

Sediaan Kosmetika
Persentase
1.

2.

3.

steril talcum
mg stearat
kapur presipitat
perfume

qs

steril talcum
kaolin
mg stearat
gliseril monostearat (non emulsi)
setil alcohol
perfume

qs

steril talcum
benzalkonium klorida
0,5
kaolin
20,0
perfume

qs

4.

steril talcum
as. Monoetanolamida
kanji
perfume

94,0
1,0
5,0
qs

Lotion dan krim bayi


Zat pengemulsi : ester sukrosa dari asam palmitat dan asam stearat (crodesta),
trietanolamin stearat, sorbitol.
Zat pelembut : lanolin.
Antiseptik : p-diisobutil kresoksi etoksietil dimetil benzyl ammonium klorida
monohidrat, etil piridinium klorida, heksakloropen.
Zat tambahan : pewangi.
Beberapa tipe formula lotion dan krim bayi :
Persen
1.

tipe anionic
minyak mineral ringan
lanolin
stearil alcohol
cetyl alcohol
propil p-hidroksibenzoat
asam stearat
trietanolamin
metil p- hidroksibenzoat
natrium alginate
perfume
air

26,00
1,04
0,94
0,52
0,15
0,94
0,52
0,09
0,36
0,25
69,19

Sediaan Kosmetika
2. tipe nonionic
minyak mineral ringan
lanolin
setil alcohol
arlacel 80
tween 80
cairan silicon
propil p-hidroksibenzoat
air
metal p-hidroksibenzoat
parfum

35,5
1
1
2,1
4,9
5,0
0,15
50,0
0,15
0,1

Minyak Bayi
Zat pembawa : minyak mineral jernih, minyak tumbuhan, trigliserida cair.
Zat pelembut : minyak tumbuhan ( minyak zaitum, biji kapas, dll), lanolin atau
derivate minyak terlarutnya (isopropyl ester)
Antiseptik : bithionol
Antioksidan : butyl hidroksi anisol (BHA), butyl hidroksi toluene (BHT), propil galat,
tokoperol, dll.
Pewangi < 0,2 %
Beberapa tipe formula umum minyak bayi :
1.

2.

minyak mineral ringan


lanolin cair
etil stearat
isopropyl myristat
minyak mineral ringan
isopropyl myristat
minyak zaitun
minyak silicon
propil gallat
parfum

Persen
90
3
4
3
64,95
5,00
25,00
5,00
0,05
qs

Shampoo Bayi
Contoh formula umum shampoo bayi yang tidak mengiritasi kulit dan mata :
Persen
Minarol 2 M.C.A (termodifikasi)
20,0
Hexylene glycol
0,5
Parfum
0,1
Air
79,4

Sediaan Kosmetika
SEDIAAN KOSMETIK WANGI-WANGIAN
Sejarah fragrans atau wewangian sebenarnya sudah dimulai sejak
berabad-abad lalu. Cleopatra adalah salah satu pelaku sejarah penggemar
wewangian. Sejak zaman sebelum masehi pun sudah dikenal kemenyan yang
kala itu diekstrak dari tetumbuhan. Bangsa Mesir kuno memakai wewangian dalam
acara ritual penguburan, selain sebagai simbol status sosial bagi sipemakai.
Orang Yunani percaya, wewangian mampu jadi media kontak dengan dewa-dewi
mereka. Orang Romawi memikat lawan jenisnya lewat wewangian. Namun
menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad pertengahan, fragrans dipakai
untuk menutupi bau busuk penyakit.
Eropa mengenal fragrans justru dari orang-orang timur, misalnya arab.
Dari mereka orang Eropa belajar cara menyuling minyak-minyak esensial menjadi
wewangian. Venesia adalah negara pertama di Eropa yang mengawali
perdagangan wewangian hingga menyebar kekota-kota lain di Eropa.
Selama abad XIV fragrans lebih untuk keperluan pengobatan. Yang
menarik, sepanjang dua abad setelah itu dsejarah mencatat peningkatan
pemakaian wewangian. Pasalnya, banyak orang kala itu percaya, mandi atau
berendam di air tidak sehat. Pori-pori yang terbuka akan memudahkan penyakit
masuk dan menginfeksi tubuh. Maka, banyak orang lama tak mandi. Untuk
menutupi bau badan, dipakailah minyak wangi.
Baru setelah abad XVI fragrans mengawali zaman keemasannya. Kala itu
banyak orang belajar serta mengagumi khasiat fragrans sebagai pengharum
terutama sebagai parfum. Namun hanya kalangan bangsawan dan kaum jetset
yang sanggup membelinya. Harganya memang mahal karena faktor sulitnya
menemukan oplosan yang tepat serta pembuatannya yang makan waktu lama.
Bahannya waktu itu terbanyak didapat dari tumbuhan atau hewan. Cara
pembuatannya dianggap seni dengan cita rasa tinggi. Hingga kini pun persepsi itu
masih berlaku, terutama untuk parfum kelas atas yang dibikin dalam jumlah
terbatas atau menurut pesanan.
Sudah sejak akhir abad XVII Prancis dikenal sebagai pusat parfum dunia.
Juga untuk pertama kalinya fragrans dari bahan sintetis diperkenalkan. Contohnya
parfum bermerk Chanel no. 5 buatan Prancis tahun 1921, sementara itu reputasi
fragrans semakin menanjak. Tidak hanya sebagai bahan utama pembuatan
parfum, namun juga untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Umpamanya produkproduk perawatan tubuh seperti sabun dan sampo, industri perlengkapan rumah
tangga macam pembersih lantai, industri makanan dan minuman seperti permen
atau sirup, produk bahan bangunan seperti cat tembok, lilin juga rokok, alat tulis
macam balpoint , kertas , karet penghapus spidol, krayon dan banyak lagi yang
alami dan sintetis.
Fragrans itu biang segala wewangian. Semua yang berbau harum berasal dari
fragrans. Menurut Food and Drugs Administration (FDA ) Amerika, fragrans berarti
semua substansi baik alami maupun sintetis yang semata-mata digunakan untuk
memberi bau pada produk-produk kosmetik. Produk kosmetik tak terbatas parfum,
tapi juga meliputi sabun, sampo, dll.

Sediaan Kosmetika
Karena pengertian itu banyak kelemahannya, terbukalah peluang bagi para
produsen kosmetik khususnya serta produk-produk lain. Fragrans pun digunakan
dalam bahan -bahan pembersih rumah tangga seperti detergen atau larutan
pembersih peralatan dapur dan makan, yang sayangnya bakal membawa masalah
kesehatan maupun lingkungan.
Bahan dasarnya amat banyak. Biasa dari alam atau bikinan manusia (sintetis).
Sumber alam kebanyakan dari tumbuhan atau hewan. Setelah melewati proses
cukup rumit seperti destilasi dan ekstraksi, baru dihasilkan fragrans dalam bentuk
konsentrat pekat. Sedangkan yang sintetis bahannya dari berbagai macam zat
kimia yang sudah jadi. Sesudah melewati reaksi-reaksi kimiawi yang terjadi di
laboratorium, dihasilkan konsentrat seperti yang alami tadi, namun dengan rumus
kimia baru.
Meski yang sintetis dan alami tak banyak bedanya, harga fragrans
sintetis jauh lebih murah, lebih mudah didapat, dan daya tahan baunya lebih lama.
Karena itu hampir 80 % produsen fragrans menggunakan bahan sintetis. Namun
yang natural tidak ditinggalkan 100%, karena ada bau-bauan tertentu Yang tidak
bisa dihasilkan secara sintetis. Ada fragrans yang diperdagangkan hanya dalam
bentuk bahan mentah. Pengusaha lain lalu membelinya untuk membuat parfum,
eau cologne, eau de toilette, after shave lotion, atau produk kosmetik lain. Ada
juga yang menambahkannya dalam sabun, sampo, pengharum ruangan, deterjen,
cairan pembersih lantai, dsb.
Agar mudah dihirup, biasanya produsen menambahkan solvent atau zat terlarut
yang mudah menguap. Yang paling banyak dipakai dari golongan hidrokarbon.
Contohnya pada parfum, hairspray, deodoran, penghapus cat kuku, cairan
pembersih rumah tangga, juga bolpoin wangi yang memabukkan itu. Hanya pada
kasus ini konsentrasi fragrans lebih rendah dibandingkan dengan pelarutnya.
Bisnis multimiliaran dolar.
Yang dimaksud dengan sediaan wangi-wangian adalah suatu sediaan
kosmetik yang mengandung wangi-wangian baik dari alam maupun sintesis yang
dibutuhkan untuk memberi kesenangan dan kesegaran pada pemakainya. Minyak
wangi pada umumnya terdiri dari minyak atsiri yang mudah menguap.
PENGGOLONGAN
Bentuk sediaan wangi-wangian dibagi menjadi :
1. Eau de Parfum
Eau de Parfum merupakan larutan alkohol yang mengandung minyak atsiri
dalam kadar yang relatif tinggi dan kekuatan keharuman serta keawetannya
relatif baik. Mempunyai kadar essence yang lebih tinggi dari Eau de Toilette
dan Eau de Cologne sehingga wanginya lebih menyengat.
Saat ini minyak atsiri dibuat secara sintetis. Minyak atsiri inilah yang
dipergunakan sebagai bahan untuk pembuatan parfum.
2. Eau de Toilette
Eau de Toilette merupakan suatu larutan minyak-minyak atsiri dalam alkohol
yang bentuknya lebih encer dari pada parfum dan biasanya diberi suatu zat
warna. Eau de Toilette mempunyai kadar alkohol yang lebih banyak dari
essence-nya wanginya tidak begitu tahan lama. Air wangi biasanya
dipergunakan untuk mewangikan rambut, muka, tangan dan lain-lain.

10

Sediaan Kosmetika
3. Eau de Cologne
Eau de Cologne merupakan suatu larutan alkohol dari minyak-minyak atsiri
yang lebih encer daripada parfum, biasanya minyak atsiri yang terkandung di
dalamnya merupakan minyak-minyak atsiri dari bermacam-macam jeruk
seperti Oleum Citri. Oleum Aurantii. Eau de Cologne meerupakan wewangian
yang paling ringan dan paling tidak tahan lama karena memiliki campuran
cairan dan alkohol yang lebih banyak dari essence-nya. fungsinya hanya
untuk menyegarkan aroma tubuh.
4. Bedak (powder)
Wangi-wangian ini berbentuk serbuk dengan talk sebagai zat pembawa.
Selain memberikan keharuman, bedak wangi juga digunakan untuk memberi
kesejukan, kehalusan kulit serta menyerap keringat.
5. Sacchet
Merupakan suatu produk wangi-wangian yang menggunakan bahan-bahan
alam dan dimasukkan ke dalam suatu kantong kecil. Sacchet dibuat dari
kumpulan dan pengeringan bunga-bungaan seperti mawar, lavender, bunga
orange dan lain-lain. Selain itu di dalamnya juga ditemukan biji-bijian, bunga,
daun, akar dan kayu seperti biji Katsuri, kayu Cendana, daun Nilam, bunga
Lavender, akar Kapulaga dan lain-lain.
Syarat Yang Harus Dipenuhi
Oleh karena sediaan wangi-wangian dipergunakan pada bagian tubuh
tertentu untuk kesegaran, keharuman seseorang, maka perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Apabila mengandung metanol sebagai denaturant, kadarnya adalah 5 %
dari yang didenaturasi
2. Merupakan suatu larutan yang jernih
a.
b.

Beberapa persyaratan khusus untuk beberapa sediaan wangi-wangian ini:


Powder (Bedak tabur)
Aman, tidak berbahaya bagi kulit
Dapat menyerap keringat
Sacchet
Stabil konsistensi dan warna
Bentuknya menarik dan tidak meninggalkan sisa lemak
FORMULA UMUM
Bahan dasar wangi-wangian adalah :
1. Minyak Atsiri, contohnya Oleum Citri
2. Sekresi hewan, contohnya musk
3. Bahan Kimia, contohnya sitrol
Beberapa contoh resep dari sediaan wangi-wangian :
1. Parfum
R/
Mawar (sintesis)
10
Heliotropin
10

11

Sediaan Kosmetika
Alkohol sinamat
Oleum Bergamot
Fenil asetaldhid (50%)
Jasmin (sintetis)
Terpineol
2.
R/

Eau de Toillete
Oleum Bergamot
Oleum citri
Oleum Aurantii
Oleum Lavandulae
Oleum Caryophylii
Oleum Cinnamomi
Oleum Flor. Aurant
Aquadest
Alkohol sampai

20
10
25
10
15
7 mL
4 mL
3 mL
5 mL
0,7 mL
0,7 mL
0,7 mL
200 mL
1000 mL

3.

Eau de Cologne
R/ Oleum Bergamot
15 mL
Oleum Citri
8 mL
Oleum Rosmarini
7 mL
Oleum Lavandulae
4 mL
Oleum Flor. Aurant
4 mL
Etil asetat
2 mL
Air
120 mL
Alkohol
840 mL

4.

Bedak (powder)
R/ ZnO
Amylum
Talk
Parfum

5.

Sacchet
R/ Bunga Lavender
Daun bunga mawar
Vanilla
Serbuk kuntum cengkeh
Serbuk Resin Styrax
Serbuk Benzoin siam
Ambergris
Oleum Rosarum

5%
10 %
85 %
q.s
65
29,4
1,2
1,2
1,2
1,2
0,4
0,4

WANGI-WANGIAN DAN KEPRIBADIAN


Sudah lama wewangian itu dikaitkan dengan banyak hal. Kepribadian suasana
hati, gaya hidup dan sebagainya. Konsep penampilan masa kini yang sifatnya

12

Sediaan Kosmetika
personal, mendorong kita untuk memilih wewangian yang bersifat pribadi. Memilih
wewangian bisa dikatakan gampang-gampang susah. Kepribadian sering menjadi
acuan dalam menentukan pilihan kita. Reaksi wewangian terhadap kulit terkadang
sulit untuk ditebak. Saat mencium langsung dari botolnya, tak terbayang baunya
akan sangat berbeda setelah kita membubuhkan di kulit.
Dalam memilih wewangian, perhatikan hal-hal berikut :
1. Sebelum mencoba wewangian, pastikan kulit bebas dari produk lain yang
mengandung wewangian misalnya body lotion atau deodorant.

2.

Setelah mencoba wewangian, jangan terburu-buru memutuskan


membeli. Tunggu 10-15 menit untuk mengetahui reaksi wewangian
terhadap kulit.
3. Blia ingin mencoba lebih dari satu wewangian, aplikasikan pada bagian
tubuh yang berbeda untuk menghindari penumpukan aroma.
4. Iklim bisa mempengaruhi kita dalam memilih wewangian. Suhu yang
sangat panas dan udar kering dapat membuat selaput mukosa pada hidung
menjadi kering, sehingga penciuman menjadi kurang sensitif. Wewangian
beraroma keras sering jadi pilihan diiklim tropis seperti Indonesia.
Wangi yang eksklusif dan tidak pasaran tentu akan membuat tubuh
terasa lebih nyaman. Untuk kesempatan yang berbeda, wewangian yang
digunakan juga berbeda. Untuk itu bisa mencampur beberapa wewangian,
sehingga diperoleh aroma yang lain daripada yang lain, dan bersifat personal. Ada
beberapa cara pencampuran yaitu layering atau teknik pengaplikasian wewangian
secara berlapis. Kombinasikan wangi parfum dengan wangi produk lain seperti
sabun, bedak, lotion tubuh untuk mendapatkan aroma baru.
Beberapa jenis wewangian yang dapat digabungkan antara lain :
Citrus dengan fruty floral (misalnya jeruk dan
apel)
Vanilla dengan Sandal wood atau musk
White florals (misalnya Lily of Valley) dengan Freesia
Wewangian dengan kandungan berikut ini sebaiknya tidak digabungkan :
Spicy (seperti kayu manis, jahe atau cengkih)
dengan wewangian yang segar (bunga atau buah-buahan)
Wewangian
yang
berkesan
seksi
(mengandung musk) dengan wewangian yang manis (antara lain yang
mengandung buah peach atau raspberry)
Layering dengan memanfaatkan serangkaian produk yang mengandung
wewangian yang sama juga banyak digunakan banyak produsen kosmetik
yang memproduksi bedak, sabun dan parfum dalam satu seri arom.
Penerapan layering semacam ini membuat aroma bertahan lebih lama. Untuk
mengaplikasikannya, tidak perlu membeli satu rangkaian produk. Bedak merk
A dengan parfum merk B dapat saja kita gabungkan, asalkan kandungan
wewangiannya sama, misalnya Lavender.
Agar wewangian lebih awet, simpan pada tempat yang sejuk. Udara yang
panas dan timpaan sinar matahari dapat mengubah aroma. Jika akan

13

Sediaan Kosmetika
memindahkan wewangian ke dalam botol yang lebih kecil pastikan botol yang
akan digunakan bersih dan netral (tidak berbau). Cuci botol, lalu diamkan
selama 24 jam setelah itu cuci sekali lagi.
Wewangian yang digunakan oleh seseorang dapat mencerminkan
kepribadiannya, seperti :
Sportif dan dinamis, wewangian yang
beraroma ringan dan lembut dengan campuran keharuman bunga, rempah
dan buah.
Anggun, wewangian berbau rempah-rampah
yang hangat
Romantis, wewangian beraroma bungabungaan
Modern, beraroma unik
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF
SEDIAAN UNTUK BAYI
I.

Zat /bahan Umum Terkandung dalam Sediaan Kosmetika Bayi dan


Wangi-wangian
1.
Macam-macam sediaan kosmetika untuk bayi :
1.1 Pelembut/ Pelunak Emulient
a. Golongan Minyak Hidrokarbon dan Malam :
Parafin
Vaselin
Cera
b. Golongan Minyak silicon :
Dimetil Polisilokson
Silicone Oil
c. Asam-asam Lemak dan Alkohol Lemak :
Asam Stearat
d. Minyak Tumbuhan dan Lemak
e. Ester-ester metil
f. Ester Sitogliserida
g. Etoksilasi Gliserida
h. Lanolin, sterol
1.2 Bedak Bayi (Baby Powder)
Kandungannya secara umum :
talk
magnesium stearat
endapan CaCO3
pewangi
kaolin
glyseril monostearate
cetyl alkohol
benzalkonium klorida
asam undesilenat

14

Sediaan Kosmetika
1.3

amilum

Sabun Bayi (Baby Soap)


Basa ( NaOH, KOH)
Asam Lemak tinggi ( Oleum cocos)

1.4 Minyak Bayi (Baby Oil)


Kandungannya secara umum ;
minyak minyak mineral
larutan lanolin
ethyl stearate
isopropyl myristate
minyak zaitun
minyak silikon
propil gallate
1.5 Baby Lotion dan Krim
Kandungan secara umum :
minyak-minyak mineral
adeps lanae
stearyl alcohol
cetyl alcohol
propyl p-hidrokxybenzoat
asam stearat
triethanolamin
metil p-hidroksibenzoat
natrium alginate
pewangi
air
isopropyl palmitat
beeswax
P.E.G 400monostearat
Propilen glikol
Arlacel 80
Tween 80
Cairan silicone f 110/1000
Gliseril monostearat
Larutan sorbitol 70%
Air destilasi
Atlas G-1425
Atlas G-1441
1.6 Shampoo Bayi (Baby Shampoo)
Kandungan secara umum :
Miranol 2 M.C.A
Hexylene glycol
Pewangi

15

Sediaan Kosmetika
II.

Air

Analisis Bahan Yang Terkandung Dalam Sediaan Kosmetika bayi Dan


Wangi-wangian
1. Sediaan Kosmetika Bayi
1.1 Pelembut/Pelunak/ Emolient yang biasa dianalisis :
A. Golongan Minyak Hidrokarbon dan Malam

paraffin
Parafin padat
adalah campuran
hidrolkarbon yang
diperoleh dari minyak mineral .
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
(95%)P;larut dalam kloroform P.
Efek Farmakologis : - laksativum

vaselin
Uji fluoresensi : warna biru lemah.

Cera
Cera Alba (malam putih)
Dibuat dengan memutihkan malam yang diperoleh dari sarang
lebah Apis mellifera L atau spesies Apis lain. Praktis tidak larut
dalam air,agak suka larut dalam etanol (95%) P dingin ; larut
dalam kloroform P , dalam eter P hangat; dalam minyak lemak
dan mimyak atsiri.
B.

Golongan Minyak Silikon

Dimetil Polisilokson

Silicone Oil
Uji Keasaman :
2 g tambahkan 25 mL campuran etanol dan ester (1:1)
tambahkan 0,2 mL brom tymol biru kocok, tidak lebih dari 0,15
mL 0,01 M NaOHH dibutuhkan untuk merubah warna indicator
menjadi biru.

C. Asam-asam Lemak Dan Alkohol Lemak


Asam stearat

Saat dibakar ada bau seperti malam,

Bereaksi asam terhadap lakmus,

500 mg zat + 10 cc spiritus + 100 mg K2CO3

Sampai larut pada pendinginan, kristal putih.

Larutan + NaOH dikocok, seperti agar berbusa pada


pengenceran

Zat + HCL encer, jernih, tetes minyak pada permujkaan


( juga tanpa HCl), dinginkan : memadat.
1.2

Bedak Bayi (Baby Powder)

16

Sediaan Kosmetika
1.2.1
1.2.2

1.2.3

Bahan dasar : talk : dalam tabung reaksi berisi air mendaki


dinding tabung. Mikroskopik mengambang diatas permukaan
air.
Bahan penyerap :
Amilum : tambah agua iod seperti kanji + HCl biru hitam
kembali.
MgCO3 ditambah agua + HCl encer.
Secara kuantitatif : Titrasi Kompleksometri.
1 ml Na EDTA 0,05 M 2,015 MgO (MgCO3 mengandung 40-45
% MgO)
Bilangan kuman : cara uji ( Uji Hayati Jasad Renik )
Cara pengujian
Perhitungan banyaknya jasad renik aerob
Timbang seksama 10 g zat uji atau ukur saksama 10 ml cairan
yang diuji, masukan ke dalam labu ukur 100 ml, tamahkan dapar
fosfat (pH 7,2), secukupnya hingga 100 ml, campur. Jika
campuran yang diperoleh berupa larutan atau cairan bening,
lanjutkan pengujian dengan cara lempeng, jika campuran tidak
berupa larutan atau cairan bening, lanjutkan pengujian dengan
cara tabung .
Untuk Gelatin, lakukan menurut cara nomor 2.
a) Cara lempeng. Jika perlu lanjutkan pengenceran
hingga 1 ml diharapkan menghasilkan antara 30 dan 300
koloni.
Pipet 1 ml enceran kedalam masing-masing 2 cawan Petri
steril, segera tambahkan masing-masing 15 ml sampai 20
ml perbenihan A, yang sebelumnya telah dicairkan dan
dibiarkan hingga suhu lebih kurang 45 o. Tutup masingmasing cawan, campur dengan memiringkan atau memutar
cawan, biarkan membeku pada suhu kamar. Balikkan
cawan, inkubasikan pada suhu antara 30o dan 35o selam 48
jam sampai 72 jam.
Jika terdapat pertumbuhan , hitung banyaknya koloni
masing-masing cawan, dengan menggunakan alat yang
cocok dan tetapkan jumlah rata-rata jasad renik per g atau
per ml sedian uji.
b) Cara tabung. Masukkan 9,0 ml perbenijhan B ke dalam
masing-masing 14 tabung 20 x 150 mm, bagi tabung dalam
4 kelompok, kelompok pertama dan kedua masing-masing
terdiri dari 4 tabung, kelompok ketiga dan keempat masingmasing terdiri dari 3 tabung. Pipet 1 ml larutan atau zat
yang diuji kedalam masing-masing tabung kelompok
pertama, campur : sisihkan 1 tabung hingga kelompok
pertama hingga kelompok pertama tinggal 3 tabung.
Pipet 1 ml dari tabung yang disisihkan ke dalam masingmasing tabung kelompok kedua tinggal 3 tabung. Pipet 1 ml
dari tabung yang disisihkan ke dalam masing-masing

17

Sediaan Kosmetika
tabung kelompok ketiga, campur, buang tabung yang sudah
disihkan. Kelompok pertama mengandung 100 mg atau 0,1
ml sediaan yang diuji, kelompok kedua 10 mg atau 0,01 ml,
kelompok ketiga 1 mg atau 0,001 ml dan kelompok keempat
digunakan senagai blangko.
Inkubasikan pada suhu antara 30o dan 50o selama 24 jam
sampai 48 jam. Amati adanya pertumbuhan pada masingmasing tabung tiap kelompok ; pada tabung blangko tidak
terdapat pertumbuhan.
Jika zat yang diuji adalah gelatin, pipet 1 ml sediaan yang
diuji yang dikosok baik-baik ke dalam masing-masing 2
cawan petri 15 mm x 100 mm, tambahkan segera 10 ml
perbenihan A atau memutar cawan. Bekukan secepat
mungkin,balikan cawan dan inkubasikan pada suhu antara
30o dan 35o selama 48 jam. Jika terdapat pertumbuhan,
hitung jumlah koloni masing-masing cawan dengan
menggunakan alat yang cocok, dan tetapkan jumlah ratarata jasadrenik tiap g zat yang diuji.
Zat penambah Daya Rekat :
Cetil alcohol : 1 bagian zat + asam asetat 20 bagian di water
bath larut + kromat hijau.
1.3

Sabun Bayi (Baby Soap)


Penetapan Berat jenis kuman sama seperti pada bedak.

Basa
NaOH
Uji Na : Uji nyala dengan kawat nikrom memberikan warna
kuning emas.
Uji OH : membirukan lakmus merah.
Uji K : Uji nyala dengan kawat nikrom memberikan warna
merah ungu.
Uji OH : membirukan lakmus merah.

Asam lemak tinggi :


Oleum Cocos :
Minyak kelapa adalah minyak lemak yang diperoleh dengan
pemerasan endosperm kering cocos nucifera L
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat,
bau khas, tidak tengik.
Suhu lebur 23o sampai 26oC
Bilangan penyabunan 250 sampai 264

1.4
1.4.1

Minyak Bayi (Baby Oil)


Lanolin (adeps lanae)
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan,
diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Fam Bovidae)
mengandung air tidak lebih dari 0.25 %.

18

Sediaan Kosmetika

1.4.2

1.4.3

1.4.4
1.5
1.5.1

1.5.2

1.5.3

1.5.4

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar dalam etanol
(95 %) P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Identifikasi :
500 mg larutan + 5 ml kloroform P + 1 ml asetat anhidrat P dan
2 tetes asam sulfat P, terjadi warna hijau tua.
Isopropil Miristat
Bilangan Penyabunan 202-212
Bilangan asam tidak lebih dari 1
Bilangan yodium tidak lebih dari 1
Minyak Silikon
Uji keasaman
2,00 g tambahkan 25 ml campur dengan etanol dan eter (1: 1).
Tambahkan 0,2 ml bromtimol biru, lalu kocok, tidak lebih dari
0,15 ml 0,01 M sodium hidroksida dibutuhkan untuk merubah
warna indicator menjadi biru.
Propil Galat
Titik leleh 150o C
Baby Cream dan Baby Lotion
Lanolin (Adeps Lanae)
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan,
diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Fam Bovidae)
mengandung air tidak lebih dari 0.25 %.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar dalam etanol
(95 %) P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Identifikasi :
500 mg larutan + 5 ml kloroform P + 1 ml asetat anhidra P dan 2
tetes asam sulfat P, terjadi warna hijau tua.
Cetyl alcohol
1 bagian zat + asam asetat 20 bagian di awter bath larut +
kromat .hijau
Asam Stearat
Identifikasi :
Lebur 5 gram, kocok dengan air panas dengan volume sama
selama 2 menit, dinginkan, saring. Pada filtrate tambahkan 1
tetes larutan jingga metil P, tidak terjadi warna merah.
Trietanol Amina
Trietanolamina
adalah
campuran
dari
trietanolamina,
dietanolamina dan monoetanolamina.
Kelarutan :Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P,
larut dalam kloroform P
Identifikasi :
Pada 1 ml + 0,1 ml larutan tembaga (II) sulfat P, terjadi warna
biru tua. Tambahkan 5 ml larutan NaOH encer P, didihkan
hingga sisa sepertiga volume semula, warna biru tetap.
Timbang seksama 2 g, dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer
300 ml tambahkan 75 ml air. Titrasi dengan HCl 1 N

19

Sediaan Kosmetika
1.5.5

menggunakan indicator 2 tetes larutan merah metil P, 1 ml asam


klorida 1 N setara dengan 149,2 mg trietanol amina, dihitung
sebagai N (C2H4OH)3
Propilen Glikol
Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak
manis, higroskopik.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95 %) P
dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat
bercampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak
lemak.
Identifikasi :
Panaskan perlahan-lahan dengan Kalium Bisulfat P, terjadi uap
berbau enak. Lanjutkan pemanasan hingga kering, tidak terjadi
bau akrolein.
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF
SEDIAAN WANGI-WANGIAN

Formulasi umum yang terdapat dalam sediaan kosmetik wangi-wangian :


1. eau de perfume
Bentuk sediaan : larutan
Komposisi : minyak atsiri atau campurannya dengan sekresi hewan ,zat pelekat
atau fiksative: benzil benzoat, dietil ftalat.
Zat pembawa : alkohol atau larutan hidro alkohol 65%
Untuk menambah kelarutan minyak atsiri dapat digunakan solubiliozer, contoh :
propilen glikol, dipropilen glikol, span dan twin.
Penggunaan di tubuh: disemprotkan , dioleskan dikulit.
Kegunaan :sebagai pewangi, penyegar
2. eau de toilete
bentuk sediaan : larutan , lebih encer dari parfum dan diberi zat warna
komposisi : minyak atsiri dalam alkohol 95 % (85-90%)
zat pelekat : benzil benzoat
penggunaan : ditubuh
untuk muka diusapkan seperti tisu basah
kegunaan : pewangi muka dan tangan
3. Eau de Cologne
bentuk sediaan : larutan gel
komposisi : minyak atsiri (oleum citric) dalam alkohol 85-90%
fixative : resion, balsem benzoe
untuk yang sakit kepala dapat ditambahkan mentol dan untuk
menyegarkan sering ditambahkan amoniak liquida.
Penggunaan : ditubuh, dioleskan di tubuh
Kegunaan : - untuk menyegarkan (tidak tahan lama)
- aromaterapi.
4. bedak wangi
bentuk sediaan : ser buk tabur

20

Sediaan Kosmetika
komposisi : talk dalam jumlah besar,antiseptikum (ZnO, kalamin) dan parfum
yang tidak berbahaya untuk kulit.
Pengisi : MgCO3
Pelekat : amylum dan Zn atau Mg stearat.
Penggunaan di tubuh : ditaburkan.
Kegunaan : pewangi, menghaluskan, menghilangkan iritasi.
5. Sachet
bentuk sediaan : larutan, cream, liquid cream
komposisi : bahan alam dari bunga, daun, biji, akar dan kayu.
Kadang-kadang ditambahkan dario sekresi hewan atau bahan
kimia lain.
Kadar minyak atsiri 1-10 %.
Zat warna seperti : D dan C red no. 19
Emulgator : karbopol 936, 940, 94 yang dinetralkan dietanol amin atau trietanol
amin, Na stearat, K. stearat, Na lauryl sulfat, Tween.
Pembawa : alkohol
Pelekat : benzyl benzoat
Penggunaan : dioleskan
Kegunaan : pewangi, menghaluskan dan melembabkan kulit.
Bentuk sediaan wangi-wangian lain :
- cologne stick ( wangi-wangian bentuk padat ).
- deodorant :
* sediaan larutan.
* sediaan cream.
Identifikasi
1. penetapan kadar minyak atsiri

a.

bau harum yang khas dari minyak atsiri mengidentifikasikan adanya


suatu minyak atsiri dalam suatu campuran.
b. campur bahan yang diperiksa dalam labu dengan cairan penyuling
pasang alat, isi buret dengan air hingga penuh.
panaskan dengan tangas udara sehingga penyulingan berlangsung
lambat tapi teratur
setelah penyulingan biarkan selama lebih kurang 15 menit.

catat volume minyak atsiri pada buret, hitung kadar minyak atsiri dalam

b.

% b/v.
2. penetapan kadar etanol.
a.
esterifikasi :
Dengan asam benzoat : bau spesifik ( bau pisang ambon ), diencerkan
makin jelas.
- campur 5 tetes dalam gelas kimia kecil dengan 1 ml larutan kalium permangat p.
dan 5 tetes asam sulfat pekat p. tutup segera dengan kertas saring yang dibasahi
dengan larutan segar yang dibuat dengan melarutkan
100 mg natrium
nitroprusida p. dan 500 mg piperazina hidrat p. dalam 5 ml air. Terjadi warnabiru
intensif pada kertas saring yang setelah beberapa menit menjadi lebih pucat.

21

Sediaan Kosmetika
- pada 5 ml larutan 0,5 % b/v tambahkan 1 ml larutan natrium hidroksida
0,1 N kemudian tambahkan perlahan-lahan 2 ml larutan iodium p. tercium
bau iodoform dan terbentuk endapan kuning.
3. oleum citric
lakukan penetapan menurut cara penetapan kadar aldehida minyak atsiri yang
tertera pada olea volatilia menggunakan 10 g yang ditimbang seksama tanpa
toluen p. dilarutkan dalam tidak kurang dari 7 ml larutan hidroksil amina etanol
60 % p. dan 1 ml 2 ml lebih banyak dari volume kalium hidroksida etanol 0,5
N yang digunakan.
4. benzyl benzoat
a. reflux 2 g dengan 25 ml larutan kalium hidroksida etanol p. selama 2 jam,
uapkan etanol di atas tangas air, tambahkan 50 ml air, suling hingga
sulingan jernih. Asamkan cairan yang tertinggal dalam labu dengan asam
klorida encer p. , terbentuk endapan hablur putih dari asam benzoat. Pada
sulingan tambahkan 2,5 g kalium permanganat p.dan 2 ml larutan natrium
hidroksida p. reflux selama 15 menit. Dinginkan dan saring. Asamkan filtrat
dengan asam klorida encer. Terbentuk endapan habllur putih dari asam
benzoat.

b.

suhu didih lebih kurang 320o

5. talkum
campur 500 mg dengan lebih kurang 200 mg natrium karbonat anhidrat p.
onat anhidrat p. pindahkan kedalam krus platina atau krus nikel. Panaskan
hingga melebur sempurna, dinginkan, pindahkan ke dalam cawan dengan
pertolongan lebih kurang 50 ml air panas. Tambahkan asam klorida p. hingga
pembuihan berhenti.
Tambahkan lagi 10 ml asam klorida p. uapkan di atas tangas air hingga
kering, dinginkan, tambahkan 20 ml air, didihkan, saring, sisa adalah silika.
Pada filtrat tambahkan lebih kurang 2 g amonium klorida p. dan 5 ml amoniak
encer p. jika terjadi endapan, saring, tambahkan larutan natrium fosfat
p.terjadi endapan hablur putih amonium magnesium fosfat.
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

DAFTAR PUSTAKA
Harrys Ralfgh, et. Al. 1973. Harrys Cosmeticology Chemical Publishing
Co. Inc. New York. Page 540 551.
Tabloid Intisari : Edisi Maret 2001 . No 425 : Penerbit PT. Intisari
Mediatama : Jakarta : 2001. Hal. 158-165.
FARMAKOPE INDONESIA III :1979 . DEPARTEMEN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA.
FARMAKOPE INDONESIA IV : 1995 . DEPARTEMEN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA.
Website Internet : www.Suara Karya . com
Website internet : www. Balita Anda . com
Website internet : www. Tabloid Nova . com

22

Sediaan Kosmetika

BAB II
SEDIAAN KOSMETIKA MANDI DAN MATA
Kehidupan manusia dan percobaannya tidak pernah statis, selalu
berkembang setiap saat. Demikian hal-nya dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang selalu melahirkan penemuan-penemuan baru, penemuanpenemuan tersebut membawa manusia ke arah kehidupan yang lebih baik dan
modern.
Termasuk dalam bidang kosmetika. Sejak pertama kala dikenal (pada
zaman mesir kuno) hingga detik ini kosmetika selalau mengalami perubahan dan
perkembangan baru. Kosmetika pada zaman mesir kuno hanya digunakan oleh
kalangan bangsawan, sedangkan diera milenium tiga ini kosmetika sudah dikenal,
bahkan dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Pada zaman sekarang,
dalam melakukan kegiatan sehari-hari masyarakat selalu berhubungan dengan
kebersiahan, keindahan, perawatan yang semuanya merupakan tujuan dari
kosmetika.
Karena banyaknya produk kosmetika yang beredar di pasaran, maka
konsumen harus mempunyai ilmu dan informasi tentang kosmetika yang baik dan
cara penggunaannya. Oleh karena itu. Pada makalah ini akan diulas mengenai
kosmetika mandi dan sediaan kosmetika mata.
Seperti kita ketahui, mandi merupakan aktivitas sehari hari yang
penting dan tidak akan terlewatkan oleh setiap orang. Kosmetika mandi meliputi
sediaan yang digunakan sebelum mandi, atau saat mandi atau perawatan setelah
mandi. Namun bagi sebagian orang kosmetika mandi ini masih asing, karena
kosmetika mandi tidak umumm digunakan orang. Mungkin jangka di luar negeri
kosmetika mandi ini sudah banyak digunakan, namun di Indonesia baru beberapa
kalangan yang menggunakannya.
Sediaan kosmetika mata adalah kosmetika yang digunakan untuk
memperindah daerah di sekeliling mata. Mulai dari alis dan kulit di bawah alis,
kelopak mata, kantung selaput mata, bulu mata, dan jaringan dalam garis keliling
bawah lubang mata.
SEDIAAN KOSMETIKA MANDI

23

Sediaan Kosmetika
I.

PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMAKAIAN


Sediaan kosmetika mandi merupakan sediaan-sediaan atau bahan-bahan
yang dapat digunakan dalam air mandi, selama mandi, atau segera setelah
mandi.
Tujuan:
Membersihkan tubuh dengan menghilangkan kotoran
Menambah harum pada tubuh
Membuat kesegaran bagi penggunanya
Memperhalus kulit
Menambah kenyamanan misalnya dengan wangi-wangian dan warna
Menghindari permukaan kotor pada bak mandi

II.

FORMULA UMUM
A. Garam mandi ( Bath salts)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Na2CO3
Na2CO3.H2O ( Natrium Karbonat Monohidrat )
Na2CO3. NaHCO3. 2 H2O ( Natrium seskui karbonat )
Trisodium fosfat
NaCl
Boraks
Pewarna, menurt USP: Ext D & C Yellow No. 7, Ext D & C Green No.
1, dan No. 5, Ext D & C Red No. 19

B. Kristal mandi ( Bath cuber )

1.
2.
3.

Na2CO3
Na sesquikarbonat
Na-tetraborat

Tablet mandi

1.
2.
3.
4.

NaHCO3 55 %
Asam tartrat 20 %
Na-sesquikarbonat 20 %
Parfum dan pewarna 5 %

D. Minyak mandi
Formula menurut Atlas Industries:

1.
2.
3.

Minyak mineral (Castrol oli/ Olive oil)

46 %

Isopropyl myristate
Parfume

48 %
5%

24

E.

F.

G.

1.

Sediaan Kosmetika
4.
5.

Artatone T
1%
Zat tambahan : Tween 81 untuk emulsi agent yang larut air

Gelembung Mandi ( Buble bath )


Contoh formulanya TEA Lauryl Sulphate Liquid
Air
45 %
Penstabil busa
Warna
Parfum
qs
Na- Lauryl Sulphate
80 %
Parfum
10 %
Lauric diethanolamide
5%
Hexylene glycol
5%
Serbuk Mandi (Bath Powder )
1.
Natrium alkyl benzene Sulphonate
2.
Na Sesquicarbonat
3.
Amilum maidis
4.
Na hexametaphosphate
Susu mandi (Bath Milk)
1.
Minyak pengharum (Lavender)
2.
Na Lauril Sulfat
3.
Air yang telah didestilasi
4.
Urea ( 5% dalam alcohol )

50 %
5%
qs

55%
21%
10%
2%
10
9
81
2

III. PENGGOLONGAN
1. Garam mandi ( Bath Salt )
2. Tablet mandi ( Bath Tablet )
3. Gelembung mandi ( Bubble Bath )
4. Serbuk mandi ( Bath Powder )
5. Susu mandi ( Bath Milk )
6. Minyak mandi ( Bath Oil )
Pembahasan:
Garam mandi ( Bath Salt )
Garam mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang digunakan untuk
melunakkan air sadah, menyegarkan, dan menghilangkan bau badan
serta membersihkan tubuh. Biasanya terdiri dari suatu garam amorganik
atau campurannya, zat pewangi ( corigens odoris ) dan zat pewarna
( corigens coloris ).
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh garam mandi
adalah:
a.
harus mudah larut dan melunakkan air sadah
dengan efektif

25

Sediaan Kosmetika
b.
harus memiliki bentuk yang menarik dan stabil
pada kondisi iklim biasa dan mudah diberi zat pewarna dan zat
pewangi
c.
murah harganya
Tipe utama garam mandi:
a. Dipermutasikan dengan kristal garam, zat pewarna dan zat pewangi.
Tipe ini tidak melunakkan air sadah atau membantu dalam
membersihkan, dimana garam kristalnya lambat laun larut dalam air
sadah.
b. Tipe pelunak air, biasanya didasarkan pada satu sediaan fosfat atau
sodium sesquicarbonat.
Keuntungan tipe garam ini adalah mempunyai pelarut air dan ini
membantu dalam pembersihan, lebih lagi tegangan permukaan air
diturunkan sehingga memudahkan dalam membasahkan kulit.
Kerugiannya: bisa menimbulkan iritasi pada kulit bagi orang-orang
yang sensitif terhadap alkali yang tinggi.
Garam-garam anorganik yang sering digunakan sebagai garam-garam
mandi:
1.
Garam umum ( Rock salt, Sodium chlorida, NaCl )
Garam ini berbentuk kristal yang menarik dan stabil ( jika garam ini
bebas dari MgCl2, sebaliknya dia akan cepat kehilangan bentuknya
jika terkontaminasi MgCl2 ). Garam ini juga mudah larut dalam air
tetapi tidak memberikan efek melunakkan air sadah dan akan
menghilangkan busa sabun. NaCl mempunyai sifat mudah diwarnai
dan diberi pewangi, higroskopis, menghilangkan garam mandi yang
menarik. Dapat menyegarkan kulit, menghasilkan air yang lunak dan
bercampur dengan busa sabun dan dapat digunakan sebagai
penggelembung mandi.

2.
-

Natrium karbonat ( Na2CO3)


Mudah larut dalam air, efektif melunakkan air.
Ketika diwarnai kristalnya akan memiliki bentuk yang menarik.
Titik leleh rendah, pada 330C sebagian dari air kristalnya akan
berdissosiasi hingga akan terbentuk massa yang melekat.
Sulit diberi zat pewarna dan zat pewangi dengan baik, karena
untuk mengurangi polaritas partikel yang tersedia.
Produk harus dijaga dari sinar matahari secara langsung, karena
dapat terjadi kemekaran meski disimpan pada kondisi biasa.
Namun hal ini dapat dicegah sebagian dengan melapisi kristal
dengan substansi higroskopis, seperti gliserin, etilen glikol, dll
dalam jumlah kecil yang dicelupkan dalam pelarut.

3.

Natrium karbonat monohidrat ( Na2CO3. H2O )


Merupakan hasil / produk dari kristal Na2CO3 yang mengalami
pemekaran, namun tidak kehilangan kelembaban.

4.

Natrium sesquikarbonat ( Na2CO3. NaHCO3. 2 H2O )

26

Sediaan Kosmetika
Merupakan suatu garam yang berbentuk kristal jarum yang halus
dengan kemurnian tinggi. Garam ini sangat stabil, mudah larut dalam
air, mudah diwarnai, dan mudah tercampur dengan zat pewangi.

5.

Natrium tiosulfat ( Na2S2O3. 5 H2O )


Merupakan bentuk kristal jarum yang bagus yang mudah larut dalam
air. Jika digunakan dalam jumlah besar akan menimbulkan bau yang
kurang sedap pada air mandi atau kulit.

6.

Borax atau Natrium tetraborat ( Na2B4O7. 10 H2O )


Borax berbentuk kristal-kristal halus, bereaksi sebagai basa lemah
dan mudah diwarnai. Tidak higroskopis namun sukar larut dalam air.

7.

Dinatrium fosfat ( Na2HPO4. 12 H2O )


Merupakan pelunak air yang baik dan tidak higroskopis, tetapi dapat
mengeruhkan air mandi. Dinatrium pirofosfat dan tri natrium fosfat
kadang-kadang juga digunakan sebagai garam mandi, tetapi
mempunyai sifat basa yang kuat sekali.
8.
Tri Natrium fosfat
Bentuk menyerupai flake atau bundar. Kerugian dari penggunaan
garam ini adalah sukar diwarnai, menghasilkan air yang berwarna
keruh bila sabun digunakan.
Contoh formula garam mandi:
Trisodium fosfat
50 49
Na-sesquikarbonat
49,5 49
Garam kristal NaCl
Parfum / pewangi 0,5 - 2
Pewarna
qs
Kristal mandi ( Bath Cubes )
Biasanya terdiri dari Natrium karbonat ata Na-sesquikarbonat dan atau
borax.
Cara pembuatan:
Mula-mula semua bahan dihancurkan dulu menjadi bagian yang kecil-kecil.
Bila digunakan Na2CO3 maka harus ditambahkan zat penghancur terlebih
dahulu, bila tidak maka Na2CO3 yang keras seperti batu karang akan sukar
larut dalam air mandi. Zat penghancur yang umum digunakan adalah Na
lauril sulfat.
2. Tablet mandi ( Bath Tablet )
Tablet mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk
membersihkan dan menyegarkan badan.
Tujuan pembuatan tablet mandi adalah untuk mencegah garamgaram halus, minyak parfum, dan pewarna dari sukar larut. Tablet
mandi sering mengandung kristal-kristal asam organik ( seperti
asam sitrat atau tartrat ) dalam sodium karbonat, sesquikarbonat,
atau bikarbonat. Segera setelah dimasukkan ke dalam air, akan
mengeluarkan CO2 dengan efek effervescent.

27

Sediaan Kosmetika

3.

4.

Tablet ini mudah terurai dan terlarut. Jika tablet ini juga
mengandung sabun ( bahan pembentuk sabun, seperti sodium
lauril sulfat ), maka gas CO2 yang terbentuk akan membantu
pembentukan busa. Tablet mandi juga sering mengandung garam
yang melepaskan oksigen dalam air, contoh sodium perborat atau
hydrogen peroksida-kompleks urea. Oksigen ini diharapkan
mempunyai kegunaan untuk menyegarkan badan.
Gelembung Mandi ( Bubble / Foam bath )
Adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk memenuhi bak
mandi dengan gelembung-gelembung atau busa-busa yang dapat
berfungsi untuk menghilangkan rasa lelah dan mencegah adanya
noda pada bak mandi.
Sediaan gelembung / busa mandi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a.
Mudah menggelembung tanpa memerlukan tekanan air
yang berlebihan.
b.
Gelembung harus tahan terhadap kesadahan air.
c.
Mencegah pembentukan noda-noda busa di sekitar bak
mandi.
d.
Larutan yang digunakan dalam tubuh tidak mengiritasi kulit
dan membran mukosa.
e.
Harganya sebaiknya cukup murah.
Gelembung mandi dibuat dari detergen, zat pembuat busa, dan
pelunak air yang tidak higroskopis. Gelembung mandi biasanya
berbentuk serbuk, cairan, tablet, granul atau manik-manik, larutan,
gel, kapsul, kristal, dan batang. Semua produk harus dites untuk
melihat apakah terjadi endapan yang keras pada kelembaban
tinggi.
Serbuk mandi ( Bath Powder )
Dahulu serbuk mandi dibuat dari jagung, tepung beras dan asam
borat namun sekarang dibuat dari 60 90 % talk, MgCO3 sebanyak
5 %, digunakan untuk menyerap parfum dan menahannya dalam
produk akhir.
Titanium dioksida sebanyak 1- 2 % akan memberikan opacity pada
talk. Kaolin akan membantu serbuk berkilau.
5. Susu mandi ( Bath Milk )
Susu mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk
membersihkan dan menjaga kelembutan kulit. Susu mandi
merupakan emulsi m/a dimana fasa minyak hampir terdiri dari
minyak parfum seluruhnya. Sediaan ini akan terdispersi dalam air
dengan mengeruhkannya. Susu mandi mempunyai efek yang sama
seperti minyak mandi tetapi sedikit mahal dalam penyimpanannya.
Zat aktif dari sediaan ini adalah minyak lemak, karena gunanya
adalah untuk melembutkan kulit. Selain lemak-lemak dapat
digunakan garam-garam asam lemak atau esternya, seperti Nalauril sulfat , Trietanol amin stearat, dsb.
Contoh formula susu mandi:

28

Sediaan Kosmetika

6.

Minyak pengharum
10
Na lauril sulfat
9
Air yang telah didestilasi 81
Uranin ( 5 % dalam alcohol )
2
Pembuatan:
Larutkan Na lauril sulfat dalam air dengan pemanasan dan
tambahkan unsur-unsur lain setelah dingin.
Minyak mandi ( Bath Oil )
Adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk
melembutkan, menghaluskan, dan mencegah kekeringan kulit.
Minyak mandi tidak larut dalam air dan akan membentuk lapisan
tipis yang terapung di atas permukaan air mandi. Untuk
meningkatkan efek kelarutnnya sering ditambahkan surfaktan yang
larut ke dalam minyak mandi.
Mekanisme kerja dari minyak mandi adalah mila-mula minyak
mandi diabsorbsi oleh permukaan kulit, dengan pertolongan
surfaktan minyak dapat menembus lapisan kulit paling atas
kemudian minyak akan bekerja sebagai pelembut, penghalus, dan
pencegah kekeringan pada kulit.
Percobaan membuktikan bahwa 4 mL minyak mandi dalam 10 L air
mandi, cukup untuk membentuk lapisan minyak pada kulit secara
merata dan setelah dicuci dengan sabun ternyata masih dapat
diamati selama 3 jam setelah mandi. Sebetulnya sediaan minyak
mandi ini tidak membantu pembersihan kulit, akan tetapi sebaliknya
justru akan menghalangi terbentuknya busa dan tetap tinggal
sebagai lapisan tipis yang sukar dihilangkan pada bak mandi.
Biasanya sediaan minyak dijual dalam bentuk kantung plastik,
botol, atau kapsul dari gelatin.

Analisis Formula Sediaan kosmetika Mandi


1. Garam Mandi
A. Na2CO3
Merupakan serbuk putih, mudah larut air, dan alkalis
Kualitatif
Uji Na : Uji nyala dengan kawat niktom, memberikan warna kuning

Uji CO3: Tambahkan larutan Magnesium Sulfat p akan terbentuk


endapan putih.
Kuantitatif
Larutkan sisa yang diperoleh pada kadar air dalam 50 mL air,
kemudian titrasi dengan asam sulfat menggunakan indicator larutan
jingga metil p.
A. NaCl
Merupakan hablur heksahedral tak berwarna/ hablur putih, tak
berbau, rasa asin.

Kualitatif

29

Sediaan Kosmetika
Uji Cl : tambahkan larutan perak nitrat p terbentuk
endapan
putih yang tidak larut, larut dalam ammonia encer p. Setelah
sebelumnya dicuci dengan air, tambahkan asam nitrat p maka
terjadi endapan lagi.

Kuantitatif
Timbang seksama 250 mg, larutkan dalam 50 mL air. Titrasi
dengan perak nitrat 0,1 N menggunakan Indica- tor larutan
Kalium Kromat p.
B. Boraks
Kualitatif
Uji: Campur sejumlah zat dengan asam sulfat p dan methanol p.
Kuantitatif
Timbang seksama 3 g, larutkan dalam 50 mL air, tambahkan
larutan merah p. Titrasi dengan asam klorida 0,5 N
2.
Tablet Mandi
A. NaHCO3
Merupakan serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram,
tidak
berbau, rasa asin. Larut dalam 8 bagian air, praktis tidak larut dalam
etanol (95%)p.
Kualitatif
Uji HCO3 : Dengan pendidihan akan membentuk gas CO2 yang
dapat diidentifikasi dengan air barit.
Kuantitatif
Larutkan 1g yang ditimbang dengan seksama dalam 20 mL air.
Titrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indicator larutan jingga
metil.
B. Asam Tartrat
Merupakan hablur tidak berwarna atau warna putih, tidak berbau, rasa
asam dan stabil di udara. Sangat mudah larut dalam air, mudah larut
dalam etanol.

Kualitatif
Uji : Zat + FeCl3 Kuning
Zat + FeSO4+ H2O2 + NaOH Ungu biru
Reaksi Kristal : dikocok dengan K-Ac kristal putih

Kuantitatif
Timbang seksama 2g yang sebelumnya telah dikeringkan,
masukkan kedalam labu Erlenmeyer. Larutkan dalam 40 liter
air,tambahkan Fenolftalein & titrasi dengan NaOH 1 N.
3.
Gelembung Mandi dan Serbuk Mandi
A.
Na- Lauryl Sulfat
Pada 5 g yang telah dikeringkan pada suhu 105 o hingga bobot
tetap tambahkan 25 mL H2SO4 1 N, refluks selama 2 jam,
dinginkan. Bilas pendingin dengan 30 mL etanol mutlal p
kemudian dengan air. Titrasi dengan NaOH 1N menggunakan
indicator larutan fenolptalen p.
B.
Gliserin

30

Sediaan Kosmetika

Kualitatif
Uji : Panaskan dengan Kalium bisulfat p, terjadi uap
merangsang. Jika dibakar dengan sedikit Na- tetraborat p
diatas nyala api terjadi warna hijau.

Kuantitatif
Timbang seksama 400 mg, masukkan ke dalam gelas piala
600 mL, encerkan dengan 50 mL air, tambahkan biru brom
timol LP dan asamkan dengan H2SO4 0,2 N sampai terjadi
warna hijau yang mantap atau kuning kehijauan. Netralkan
dengan NaOH 0,05 N hingga titik akhir berwarna biru mantap
tanpa warna hijau.

C.

Na2SO4
Merupakan serbuk tak berwarna, tak berbau, rasa pahit, asin,
larut dalam air.
Kualitatif
Uji SO4 : Zat + BaCl2 Endapan putih
Zat + Pb Asetat Endapan putih
D.
Air
Panaskan CuSO4 hingga berubah warna dari biru menjadi putih,
kemudian teteskan larutan pada CuSO4 tersebut. Jika berubah
warna menjadi biruair
E.
Asam Laktat

Kualitatif
Uji : Mengubah lakmus biru menjadi putih, hangatkan 1g
dengan 100 mg KMnO4, terjadi bau asetaldehid.

Kuantitatif
Timbang seksama 3g, encerkan 50 mL air. Tambahkan 50
mL NaOH 1 N, didihkan perlahan selama 5 menit, dinginkan.
Titrasi dengn HCl 1 N menggunakan indicator larutan
fenolftalein p. Lakukan penetapan blanko.
F.
TEA
Merupakan cairan kental, tak berwarna hingga kuning pucat, bau
lemah mirip amoniak, rasa pahit, mudah larut air, higroskopis.

Kualitatif
Uji : Zat + Parri Ungu
Zat + AgNO3 Cincin perak

Kuantitatif
Timbang seksama 2g,masukkan ke dalam labu erlenmeyer
300 mL, tambahkan 75 mL air, titrasi dengan HCl 1 N
menggunakan indicator 2 tetes larutan merah metil p.
4.
Susu Mandi
Urea
Merupakan hablur prismatic, transparan, tak berwarnaa, tak berbau/
praktis tak berbau, rasa dingin dan asin, agak higroskopis.
Kualitatif

31

Sediaan Kosmetika
Uji : Reaksi biuret
Laco Millon
p-DAB HCl
Roux
Beilstein
NaOH

: Ungu
: Endapan Ungu
: Hijau muda
: Merah darah anggur
: Hijau sebentar
: Hijau lama- lama coklat

Kuantitatif
Titrasi asam- basa
5.
Minyak mandi
A.
Isopropyl Myristate
Bilangan penyabunan : 202- 212
Bilangan asam tak lebih dari 1
Bilangan yodium tak lebih dari 1
B. Olive oil
Bilangan asam tak lebih dari 2
Bilangan iodium 79- 88
KOSMETIKA MATA
I.

PENGERTIAN
Sediaan kosmetika mata sering juga disebut sebagai sediaan make up
mata adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mempermudah daerah
sekitar mata. Jadi sediaan ini hanya digunakan pada daerah sekitar mata. Yang
dimaksud dengan dareah sekitar mata adalah daerah yang dibatasi oleh bagian
atas dan bawah dari lubang mata, yaitu alis mata, kulit dibawah alis, kelopak mata
bulu mata, kantung selaput mata, bola mata, dan jaringan dalam garis keliling
bawah lubang mata.
Karena pemakaian dari sediaan ini adalah pada daerah yang peka, yaitu
daerah sekitar mata, maka dalam formalasinya hanya boleh digunakan bahanbahan baku yang betul-betul murni, tidak toksik dan tidak merangsang. Kecuali
bahan-bahan
yang akan digunakan harus betul-betul murni dari sediaan
kosmetika lainnya.
Sediaan dari kosmetika mata adalah menitik beratkan daerah mata
dengan penggunaan warna. Jadi tujuan utamanya adalah menandai daerah mata
dengan warna.
II. PENGGOLONGAN
Sediaan kosmetika mata dibagi menjadi:
1. Eyebrow pencil (pensil alis)
2. Mascara (mascara)
3. Eye shadow (pembentuk bayangan mata)
4. Eye liner (pembentuk garis mata)
5. Eye make-up remorer (penghapus make-up mata)
6. Eye Cream / Eye stick (krim mata)
7. Cover Make-Up

32

Sediaan Kosmetika
III. FORMULA UMUM
1. Zat warna
Zat-zat warna dari bahan batu bara tidak dapat digunakan, dan pewarnaan
dengan sediaan ini dilakukan dengan zat warna anorganik dan zat warna
alam. Zat-zat warna utama adalah karbon hitam, besi, krom oksida dan
karmin. Semua warna yang digunakan pada kosmetika mata harus tidak
larut dalam air.
Warna-warna yang sering didunakan pada kosmetika mata :

a.

b.
c.

Hitam : karbon hitam, arang hitam, besi oksida


hitam (F e 3 O4)

Biru : Biru ultra marine

Hijau : Krom oksida

Coklat : Besi oksida coklat

Kuning: Oksida besi kuning

Merah : Karmin
Untuk memperoleh bayangan mata yang lebih terang biasanya
ditambahkan titanium oksida atau seng oksida.
2. Bahan Oksida dasar atau zat pembawa
Petrolatum
Berwarna putih, bahan berserabut pendek, memiliki titik lebur 43C
propil fisik dan stabilitasnya memiliki stabilitas yang baik untuk produkproduk ini.
Suatu petrolatum yang bermutu tinggi tidak akan menghasilkan bau
tidak enak selama penyimpanan.
Lanalin
Lanalin anhidrat miliki titik lebur 38-40 C, digunakan untuk eye
shadow dan mascara sebagai pelumas.
Kresin
Merupakan campuran mikrokristal dari hidrokarbon yang tersusun
kompleks. Kresin tersedia dalam berbagai tingkatan dengan titik lebur
bermacam-macam. Untuk produk-produk mata, biasanya digunakan
kresin dengan titik lebur 68 C.
d. Karnauba
Lilin ini tersedia dalam berbagai jenis tetapi yang biasa digunakan
adalah yang berwarna kuning dengan titik lebur 85 C, telah
dimurnikan dan diputihkan. Zat ini akan membentuk lapisan yang
menolak air, dan menetralkan larutan sabun dalam air. Karnauka ini
biasa digunakan pada formulasi mascara, sehingga dapat
memberikan kilauan pada bulu mata.
e. Beeswax (Lilin tawon lebah)
Berwarna putih dengan titik lebur 64 C. zat ini dapat mengeraskan
sediaan dalam penggunaannya, tanpa harus membuatnya kaku,
karena fleksibelitas dan elastisitasnya. Dalam produk-produk yang
dicetak, seperti pada mascara padat, kombinasi, lilin-lilin haruslah

33

Sediaan Kosmetika
seimbang sehingga padatan tidak akan menyusut atau melekat di
dalam cetakan. Beeswax ini sangat baik untuk kombinasi.
f. Asam Stearat
Terdiri dari 3 lapisan yang tercetak (triple-pressed grade), memiliki titik
didih 55C. Zat ini dapat secara mudah membentuk sabun dan
dinetralisir, memberikan sabun yang stabil yang sesuai dengan bahanbahan hidrofilik dan lipofilik. Trietanolamin stearat adalah jenis yang
sering digunakan secara luas, meskipun pengembangan emulgatoremulgator nonionik sekarang ini dapat menggeser posisi stearatstearat dimasa depan.
g. Isopropil Miristat
Merupakan suatu ester asam lemak sintetik, cairan pucat bersih yang
bebas dari berbagai bau tidak enak. Zat ini banyak ditemukan dalam
produk kosmetika termasuk eye shadow.
h. Propilen Glikol
Suatu humektan biasa digunakan untuk eye shadow. Propilen glikal
bersifat tidak lengket dan merupakan pelumas yang baik.
i. Gom Tragakan
Suatu zat yang didapat dari Astragalus gummifer, gom tragakan
merupakan zat pengental yang digunakan untuk mencapai viskositas
yang lebih besar. Dalam bentuk serbuknya, biasa dilakukan dengan
cara membasahinya dengan alcohol atau propilen glikol, kemudian
menuangkannya pelan - pelan ke dalam air sampai terdispersi
sempurna.
j. Raetil Selulosae
Merupakan suatu gomsintetik, yng terlarut dalam air dengan cara yang
sama dengan gom tragakan. Karena metil selulose adalah zat sintetik,
maka viskositasnya dapat dikendalikan dan viskositas yang konstan ini
membuat metil selulosa sering digunakan sebagai zat pengikat, zat
pengental dan zat pengemulsi.
Bahan Pengawet
Meskipun semua formula tidak memerlukan bahan pengawet,
namun akhir-akhir ini zat pengawet sering ditambahkan pada kosmetika
mata. Bahan-bahan pengawet pilihan um\ntuk produk-produk mata
adalah dari golongan alkil-p-hidroksi benzoat.
Bahan pewangi
Bahan pewangi digunakan hanya sebagai pencegahan ekstra melawan
iritasi, dan mencegah rangsangan pada mata, kadang-kadang
dihilangkan dari kosmetik mata. Apabila diperlukan untuk menutupi bau
tertentu digunakan pewangi dari minyak atsiri alami atau zat kimia
asumatik yang ringan dan aman kadar kurang dari 0,1 %.
EYEBROW PENCIL (Pensil Alis)
Pensil alis adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk
menebalkan atau mengubah bentuk alis. Pensil alis mengandung berbagai jenis
bahan kimia, diantaranya adalah Lamp black, petrolatum, paraffin, Alumunium
silikar dan acid stearat. Biasanya terdiri suatu zat warna yang terdispersi dalam
dasar malam.

34

Sediaan Kosmetika
Syarat pensil alis adalah mudah dipakai, sama rata dalam pengolesan
dan tidak rapuh, penggunaan pensil alis tidak dianjurkan untuk daerah dibawah
kelopak mata karena dapat menimbulkan pigmentasi pada lapisan mukasa mata,
mata menjadi merah, peradangan, dan pandangan menjadi kabur.
Terdapat 2 tipe pensil alis, yaitu:
a) Pensil Alis Bentuk Crayon
Merupakan campuran zat warna coklat atau hitam dengan kadar tinggi.
b) Pensil Alis Bentuk Potlot
Formulanya sama dengan pensil alis bentuk crayon hanya dimasukkan ke
dalam selubung dari kayu.
Contoh formula:
Minyak kastor terhidrogenasi
Minyak biji kapas terhidrogenasi
Cocoa botter
Minyak kastor terhidrogenasi
Bahan dasar penyerap lanolin
Lampblack (yang cocok)

46%
12%
8%
80%
17%
9%

Jika pensil coklat yang dibuat maka lampblack dapat diganti dengan
Umber (sejenis tanah pewarna yang berwarna coklat kemerahan) dan sienna
bakar (sejenis tanah liat berwarna coklat kemerahan).
MASCARA (Maskara)
Maskara adalah sediaan kosmetika yang termasuk sediaan tata
rias mata, mempunyai kegunaan untuk menghitamkan dan mempertebal bulu
mata dengan tujuan untuk memperindah mata.
Maskara biasanya mengandung garam acid stearic bersama pigmen dan lanolin,
paraffin serta lilin karnauba syarat mascara adalah mudah dipakai, halus, rata
hasil pengolesannya; cepat kering tapi tak kering pada wadah; tidak melengketkan
bulu mata; tidak beracun dan merangsang; pemakaian cepat dan tahan lama.
Penggunaan mascara harus hati-hati karena dapat menimbulkan rasa pedih dan
berair, mata terasa gatal dan dapat mengalami iritasi pada mata.
Jenis mascara ada 3, yaitu:
a. Maskara Bentuk Padat
Diperoleh dengan cara pengempaan atau pencetakan, dibuat dari sabun
yang dilelehkan bersama sama minyak, lilin dan zat warna sedemikian rupa
hingga diperoleh massa yang padat.
Cara pemakaiannya dengan menggosokkan silikat (yang telah dibasahi)
pada permukaan padatnya sampai menempel, setelah hampir kering
diusapkan pada bulu mata.
R/ Trietanolamin. Stearat
Parafin padat
Cera alba

40%
30%
12%

35

Sediaan Kosmetika
Lanolin anhidrat
5%
Karbon hitam
13%
Cara pembuatan : bahan bahan diatas dilelehkan bersama sama,
diaduk sedemikian rupa sehingga diperoleh fasa atau bentuk yang
diinginkan (padat).
b.

Maskara Bentuk Cream


Dapat dihasilkan dari penambahan zat warna ke dalam suatu vanishing
cream atau dengan melarutkan zat warna pada minyak yang sesuai. Untuk ini
diperlukan zat pembasah yang sesuai, yang berguna untuk menurunkan
tegangan permukaan, sehingga zat warna akan menempel pada sikat.
Maskara bentuk krim tidak boleh mongering dalam penyimpanan dan harus
menempel dengan balik pada bulu mata.
Maskara bentuk krim ini paling disukai oleh konsumen karena
konsistensinya dan susunannya rata, mudah digunakan, cukup cepat kering
dan tahan air. Karemna bentuk sediaan lunak maka dapat dimasukkan dalam
tube dan sikatnya menempel pada tube sehingga pemakaiannya akan lebih
praktis dan tahan lama.
Contoh formula:
R/ Formula A : asam stearat
9.1%
Vaselin putih
5.5%
Minyak mineral
9.1%
Formula B : Tretanolamin
2.75%
Air
4.45%
Zat warna
9.1%
Cara pembuatan :
Formula A dipanaskan pada suhu 60C, formula B dipanaskan pada suhu
60C. Masukkan formula B perlahan-lahan kedalam formula A sehingga
zat warna tercampur homogen dan terbentuk massa krim.
c.

Mascara Bentuk Cair


Dapat diperoleh dengan cara mensuspensikan zat warna ke dalam zat
pembawa. Bentuk ini kurang disukai karena sifatnya mudah larut dalam air
dan lengket.
Contoh formula :
R/ Resin (10% dalam alcohol)
3%
Minyak jarak
3%
Etilalkohol
84%
Zat warna
10%
Cara pembuatan :
Suspensikan zat warna (umumnya karbon hitam) kedalam larutan resin,
kemudian tambahkan zat lain (minyak jarak yang telah dilarutkan dalam
alcohol), diaduk hingga zat warna tercampur homogen.
EYE SHADOW (Pembentuk Bayangan Mata)

36

Sediaan Kosmetika
Eye shadow adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk
memberikan latar belakang atau bayangn pada kelopak mata, sehingga mata
akan kelihatan lebih indah.
Eye shadow biasanya mengandung lanolin, lil.in lebah, ceresin, kalsium
karbonat, minyak mineral, soebitan oleat dan talcum.
Seperti halnya denagn sediaan kosmetika mata lainnya, Eye shadow juga
mengandung zat warna sebagai komponen aktifnya. Untuk bayangn yang telah
terang, zat utamanya adalah titanium dioksida / seng oksida. Janistyn telah
menyarankan agar diperoleh bayangan yang indah pada Eye shadow :
Biru : 20 bagian ultramarin, 10 bagian titanium dioksida
Hijau : 15 bagian titanium dioksida, 10 bagian kromium oksida hijau
Coklat : 30 bagian besi oksida coklat, 5 bagian titanium dioksida.
Untuk memperoleh nuansa violet (ungu). Sejumlah kecil karmin NF dapat
ditambahkan pada bayangan biru. Sedangkan untuk mendapatkan warna biru
gelap, bisa ditambahkan ultramarin dan dikurangi titanium dioksida.
Untuk memperoleh efk warna-warni, bisa ditambahkan alumunium pada
bayangan-bayangan ini. Untuk memperoleh efek emas bisa digunakan serbuk
alumunium dengan berbagai pigmen.
Bentuk-bentuk Eye shadow yang ada dalam peredaran adalah :
1. bentuk cair / liquid
2. bentuk krim cair
3. bentuk krim
4. bentuk stick / cake
5. bentuk pensil
Masing-masing bentuk diatas mempunyai keuntungan dan kerugian
sendiri-sendiri, seperti misalnya bentuk pensil dan bentuk stick akan lebih
menguntungkan dari pada bentuk cair / krim cair.
Contoh formulanya :
Bahan dsar untuk Eye shadow krim cair
R/ Petrolatum putih serat pendek
65%
Lanolin anhidrat
5%
Keresin putih
10%
Beeswax putih
5%
Minyak mineral 65 / 75
15%
Cara pembuatan :
Campurkan sejumlah titanium dioksida / seng oksida yang diperlukan dengan
warna-warna dan dengan petrolatum yang telah dilelehkankemudian giling
campuran menggunakan gilingan putar. Dalam kontainer yang terpisah, dilelehkan
bersama-sama dengan bahan-bahan lain, dan tambahkan warna dasar pada
campuran tersebut, kocok campuran tersebut dengan baik. Tuangkan campuran
tersebut pada kontainer ; pekerjaan pengisian dapat dilakukan dengan
menggunakan hand filler / unit pengisi yang dikendalikan secara termostatik.
EYE LINER (Pembentukan Baris Mata)
Eye liner adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk
menonjolkan garis mata pada tepi kelopak mata atas dan bawah serta

37

Sediaan Kosmetika
mengubahkan penampilan garis mata yang besar nampak lebih kecil. Biasanya
digunakan pada sekeliling mata dekat dengan bulu mata.
Eye liner biasanya mengandung alkanolamin, alcohol lemak, polivinil
pirolidon, eter selulosa, metil paraben, antioksidan, pewangi dan titanium dioksida.
Eye liner dalam sediaan padat mengandung 60% talcum, 30% pewarna, titanium
dioksidan dan minyak mineral untuk menghasilkan eye liner yang mengkilat dapat
ditambahkan larutan shellae, polivinil alcohol atau polivinil asetat.
Eye liner didapatkan dalam sediaan cair, krim yang dimaksudkan
kedalam botol atau berbentuk padat yang disediakan dalam bentuk pensil.
Contoh formula eye liner cair dalam American Perfumer and Cosmetics :
R/ Air
20%
Methosel HG 60-50 V
40%
Veegum
1,0%
Shelloe
1,0%
Asam oleat
1,08%
TEA
0,5%
Air
3,02%
Pigmen
18,2%
Alcohol 50-40
5,0%
Air dan zat pengawet hingga 100
EYE CREAM / EYE STICK (Krim Mata)
Krim mata adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk melumasi
daerah sekeliling mata dengan tujuan untuk mengurangi kekeringan atau
melembutkan mata. Krim tersebut mengandung lanolin, minyak tengkawang,
paraffin, setil alcohol dan minyak karamel. Umumnya merupakan suatau emulsi air
dalkam minyak (a/m).
COVER MAKE UP
Cover make-up adalah sediaan kosmetika mata yang dapat digunakan
untuk mengurangi lingkaran-lingkaran gelap / bayangan-bayangan yang terdapat
dibawah atau diatas mata.
Sediaan ini tidak boleh memberikan kilauan / kilatan pada daerah sekitar mata.
Kalau terlalu mengkilat maka lemak / minyak yang terdapat dalam formula dapat
diganti dengan talk / titat dioksida. Biasanya sediaan cover make-up warnanya
seperti warna daging (flesh colour).
IV. ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN KOSMETIKA MATA
A. Eye Brow Pencil (Pensil Alis)
1. Minyak Biji Kapas
Merupakan minyak lemak yang diperoleh dari biji masak dari Gossypium sp.
Analisis Kualitatif
a. Jika dipanaskan dengan kuat dihasilkan warna kuning yang akan hilang
pada pendinginan.
b. Larutan dalam HCl 3N sedikit berlebih menunjukkan reaski zink.

38

Sediaan Kosmetika
Analisis Kuantitatif
Timbang seksama 1,5 gram zat uji yang baru dipijarkan, tambhakan 2,5 gram
amonium klorida P. Larutkan 50 ml asam sulfat 1N. Jika perlu, bantu dengan
pemanasan lemah. Ssetelah larut sempurna tambhakna metal jingga LD dan
titrasi kelebihan asam sulfat dengan natrium hidroksida 1N LV. 1 ml asam
sulfat 1N setara dengan 40,69 mg ZnO.
2. Lanolin / Adeps Lanae
Bersifat lilin, merupakan campuran kompleks ester dalam polyester. Lanolin
praktis tidak larut dalam air, larut dalam kloroform atau eter. Tes untuk lanolin:
a. Identifikasi secara KLT
Untuk produk yang mengandung air, pertama ekstrak lanolin dengan
kloroform dan saring ekstrak klroform dengan kapas untuk menghilangkan
airnya. Pelarut pengembang sama dengan eter minyak bumi:dietil
eter:biang asam cuka = 50:50:1. Tinggi rambat = 15 cm dalam 30 menit.
Penyerap lempeng KLT siap pakai Qiesel 60 F254. Cairan yang ditotolkan
10-50 mikrogram dengan garis. Pendeteksi: lampu UV pada 366 nm.
Lempeng KLT dipanaskan sebentar dalam lemari pengering. Disemprot
dengan larutan 250 gram antimon III klorida dalam 75 gram kloroform
sterioda menunjukkan berbagai warna yang manjadi kuat jelas setelah
pemanasan dalam lemari pengering pada 100 C.
b. Analisis Kualitatif dengan regen Lieberman-Burchard
Zat dalam 10 ml kloroform, ditambah 5 ml asetat anhidrat, lalu ditambah 510 tetes Asam Sulfat kemudian diaduk, warna hijau yang muncul
menunjukkan lanolin.
3. Petrolatum Putih
Adalah campuran murni dari hidrokarbon semisolid yang dihasilkan dari
petroleum dan mengandung penstabil yang cocok.
Uji keasaman:
Jika penambahan fenolftalein pada uni kebasaan tidak berwarna pink
tambahkan 0,1 ml metal orange, titrasi dihentika hingga warna pink tidak
terbentuk.
Uji kebasahan:
Masukkan 35 gram kedalam beaker glass, tambahkan 100 ml air panas, tutup
dan masukkan ke dalam hot plate selama 5 menit sampai ada pemisahan.
Tuangkan lapisan airnya ke dalam kaserol, cuci petrolatum dengan 50 ml air
panas sebanyak dua kali. Masukkan petrolatum yang telah dicuci ke dalam
kaserol, masukkan 1 tetes fenolftalein dan panaskan, larutan tidak membentuk
warna pink.
4. Parafin
Cairan kental, transparan, tidak berasa. Tidak larut dalam air, dalam etanol,
larut dalam eter dan kloroform.
Keasaman-Kebasaan :
Didihkan 5 gram dengan 10 ml etanol yang telah dinetrlakan terhadap kertas
lakmus, warna tidak berubah.
5. Setil Alkohol
Dengan cara kromatografi gas

39

Sediaan Kosmetika
-larutan kesesuaian sistem: timbang 90 mg setil alcohol dan 10 mg stearil
alcohol larutkan dalam 10 ml etanol Pasal
-Uji kesesuaian sistem: suntikan 2 mikroliter larutan kesesuaian sistem dan
hitung resolusi setil alcohol dan stearil alcohol: tidak kurang dari 4,0. Lakukan
penyuntikan ulang hingga diperoleh perbandingan luas puncak antara setil
alakohol dan stearil alcohol pada 5 kali penyuntikan ulang, masisng masing
sekitar 1,5 % terhadap rata rata dari perbandingan luas puncak dari 5 kali
penyuntikan.
- Sistem kromatografi: kromatografi gas dilengkapi dengan detector ionisai
nyala dan kolom 2 m x 3 m berisi bahan pengisi 10 % fase diam G2 pada
partikel penyangga SIA. Gunakan helium Pasal kering sebagai zat pembawa.
- Prosedur: suntikan sejumlah volume larutan setil alcohol dalam etanol
mutlak. Ukur luas puncak dari komponen alcohol berantai panjang di dalam
kromatogram dan tetapkan persentase C16H34O dalam setil alcohol.
6. Vaselin
Ialah benda dengan massa lunak, lengket, bening, sifatnya tetap setelah
dileburkan dan didinginkan.
Analisis Kualitatif: berfluorosensi lemah bila dicairkan, tidak berbau, hamper
tidak berasa.
7. Pigmen
a. ZnO
Analisis Kualitatif: Jika dipanaskan dengan kuat/pirolisa terjadi warna kuning
yang akan hilang dengan pendinginan.
Analisis Kuantitaf: timbang seksama 1,5 g zat uji yang baru dipijarkan,
tambahan 2,5 g ammonium klorida Pasal , larutkan dalam 50 ml asam sulfat
1N. Bila perlu Bantu dengan pemanasan lemah. Setelah larut sempurna
tambahkan metal jingga, terus titrasi kelebihan sam sulfat dengan NaOH.
b. TiO 2

1.

2.

Identifikasi: pada 500 mg zat tambahkan 5 ml asam sulfat dan dipanaskan


perlahan. Setelah uap sulphur trioksida mucul lanjutkan pemanasan
selama 1menit, dinginkan dengan air lalu disaring. Pada 5 ml filtrate bersih
tambahkan hidrogen peroksida akan muncul warna kuning merah.
B. Maskara
Asam Stearat
Berbentuk kristal putih kekuningan, mengkilap, bau seperti malam.
Analisis Kualitatif:
Larutan plus NaOH dikocok seperti agar busa pada pengenceran.
Tri Etanol Amin (TEA)
Berupa cairan kental, pahit, higroskopis. Dapat campur dengan
air,methanol, aseton, sukar larut dalam eter, kloroform, benzene.
Analisis Kualitatif:
a. Pada 1 ml zat tambahkan 0,3ml Kobal (II) nitrat terjadi warna merah
karmin.
b. Dengan reagen Parri reaksinya positif.
Analisis Kuantitatif:

40

Sediaan Kosmetika
Timbang 2 g zat, masukkan ke Erlemeyer 300 ml, tambahkan 75 ml air dan
2 tetes metal LB. Titrasi dengan HCl 1N.
3. Gliseril Monostearat
Identifikasi: kromatografi gas dengan instrument yang dilengkapi dengan
flame ionozation detector, terdiri dari kolom borosilikat.
4. Silikon Fluid (L43)
Merupakan silicon dalam krim.
Identifikasi: kocok emulsi 2 kali volume dari 1:1 campuran dioksan-toluen,
sentrifugasi, dan tarik lapisan atasnya lalu uapkan. Uji residu dengan
spektrum infra merah untuk melihat silicon.
5. Propil P-Hidroksi Benzoate (Nipasol)
Penetapan kadar: timbang 100 mg, didihkan dengan 50 ml NaOH 1N
selama 30 menit sambil mengganti kehilangan air karena penguapan.
Pindahkan ke labu bersumbat kaca, tambahkan segera 50 ml brom 1N dan
HCl Pasal dan kocok selama 15 menit. Tambahkan 50 ml KIO 3 Pasal ,
titrasi dengan kalium tiosulfat 0,1N.
6. Stearil Alkohol
Identifikasi:
Kromatografi gas dengan detector ionisasi nyala kolom berisi 10 % fasa G
pada sistem penyangga SIA, gas pembawa helium kering, dikerjakan pada
sushu 205 C.
7. Isopropil Palmitat/Isopropil Miristat
Analisis Kualitatif: dengan kromatografi gas.
Prosedur: suntikan secara terpisah sejumlah volume sama 5 mikro liter
larutan baku dan larutan uji ke dalam kromatograf yang dilengkapi dengan
detector ionisasi nyala, atur suhu kolom dari 90 -290 C dengan
kecepatan 2 /menit. Setelah mencapai 210 suhu dipertahankan selama
8 menit. Gunakan nitrogen Pasal sebagai pembawa dengan laju aliran 45
ml/menit.
8. Propilen Glikol
Analisis Kualitatif: spektrum serapan infra merah dari lapisan tipis
menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada propilen glikol.
Analisis Kuantitatif: dengan kromatografi gas dilengkapi dengan detector
konduktivitas panas dan kolom 1m x 4mm berisis bahan pengisi 5% G16
pada partikel penyangga S. Gunakan helium Pasal sebagai gas pembawa.
Prosedur: suntikkan 10 mikro liter ke dalam kromatograf dan rekam
kromatogram. Hitung percentase C 3 H 8 O 2 dalam propilen glikol., dengan
membagi luas puncak propilen glikol dengan jumlah seluruh puncak kecuali
puncak udara dan air lalu kalikan 100.
9. Etil Alkohol
Analisis Kualitatif: campurkan 5 tetes zat uji dalam gelas piala kecil dengan
1 ml larutan kalium permanganate 1 dalam 100. Dan tambahkan pula 5
tetes asam sulfat 2N, tutup segera dengan kertas saring yang dibasahi

41

Sediaan Kosmetika
dengan larutan segar 100 mg natrium nitroferisianida Pasal dan 250 mg
piperazin Pasal dalam 5 ml air, terjadi warna biru intensif pada kertas
saring, warna akan memucat pada beberapa menit.
C. Eye Shadow
1. Minyak Mineral
Analisis Kualitatif: didihkan 50 ml zat uji dengan 10 ml larutan KOH P 8%
b/v dalam etanol 95 %P selama 2 menit.Encerkan dengan 50 mL air,
larutan harus tetap jernih.
D. Eyeliner
1. Talk
Adalah magnesium hidrat silikat hidrat alam , merupakan serbuk halus
berwarna putih kelabu.
Identifikasi: campur 500 mg dengan Na 2 CO3 Pasal

dan 2 g kalium

karsonat P. Pindahkan ke dalam krus platinum, panaskan hingga melebur


sempurna, dinginkan, pindahklan dalam cawan dengan bantuan 150 mL air
panas. Tambahkan HCL Pasal hingga pembuihan berhenti, tambahkan lagi
10 mL HCL P. Uapkan diatas penangas air hingga kering, dinginkan,
tambahkan 20 mL air, dinginkan, saring, sisanya adalah silica.Pada filtrate
tambahkan 2 g ammonium klorida Pasal dan 5 mL ammonia encer. Jika
terjadi endapan, saring tambahkan; larutan natrium fosfat P. Terjadi endapan
hablur ammonium magnesium fosfat.
2. Shellac
Analisis Kualitatif :
Pada 50 mg shellac tambahkan beberapa tetes campuran 1 g ammonium
molibdat dan 3 mL as. Sulfat . Terbentuk warna hijau yang bertahan selama
5 menit, lalu berubah menjadi lila.
E. Zat Warna Kosmetika Mata
1. Zat warna larut air
Ada beragam cara pendeteksian, yaitu :
# Kromatografi Kertas
Pada kertas dibuat garis awal 2 cm di atas dasar kertas, begitupun untuk
garis akhir ( 15-20 cm dari garis awal). 1% larutan zat diteteskan pada garis
awal, dikeringkan, kertasnya digantung pada bejana kromatografi yang
berisi pelarut, dengan tinggi pelarut 1-1,5 cm.Ketika larutan mencapai garis
teratas, kromatogram dipindahkan dan dikeringkan
# Reaksi tetes dan karakteristik kelarutan dalam asam sulfat pekat
Sebanyak 0,5 g zat warna dilarutkan dalam 100 mL aquades panas.
Secarik kertas saring dicelupkan ke dalam zat warna ,keringkan dalam
udara terbuka. Lalu ditetesi dengan reagen-reagen asam, lalu lihat
perubahan warnanya.
Campuran warna sebaiknya dipisahkan dengan kromatografi kertas.
# Spektrum Fotometri
Dalam spektrum fotometri, absorpsi spektrum pada larutan berwarna
diencerkan berlebih, dicatat antara jarak sinar tampak 350- 750 nm.Zat

42

Sediaan Kosmetika
warna diindikasikan berdasarkan panjang gelombang absporpsi
maksimum.
2. Zat Warna Larut Minyak
Digunakan identifikasi kromatografi lapis tipis.
3. Pigmen
Warna bubuk pigmen dapat digunakan sebagai indikasi pigmen yang
dipakai di kosmetika
a.) Pigmen Anorganik
b.) Pigmen Organik
Pigmen yang larut dalam dimetil fornamioda dapat diidentifikasi dengan
spektrofotometri ataupun dengan kromatografi lapis tipis.

BAB III
SEDIAAN KOSMETIKA RAMBUT (BUKAN CAT)
I.PENDAHULUAN
I.1. DEFINISI
Sediaan kosmetika rambut (bukan cat )adalah sediaan kosmetika yang
berguna untuk pemeliharaan/ perawatan serta pengobatan rambut agar rambut
tetap sehat , bagus dan menarik.
I.2.SEJARAH

43

Sediaan Kosmetika
Kosmetika rambut telah dipakai sejak jaman sebelum masehi dan setiap
negara mempunyai ciri khasnya masing-masing, sebagai contoh: orang mesir
kuno menggunakan jus jeruk dan asam sitrat yang efektif untuk mengurangi
minyak dari rambut. Pada abad ke-19 di Inggris telah dikenal shampo yaitu sejenis
massage yang ditemui pada waktu orang-orang Turki mandi uap. Shampo berasal
dari kata "champo" yang artinya meremas. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh
orang yang hidup pada zaman itu dari mulai India sampai di Inggris.
Diakhir tahun 1870, penata rambut Inggris memiliki budaya massage dan
mencuci ketombe dengan campuran sabun, air dan soda. Saat itu setiap salon
mengembangkan variasi resep yang berbeda dari resep dasar tersebut. Shampo
memerlukan busa untuk menghilangkan ketombe berminyak dari kepela. Jadi
sabun tidak begitu efektif untuk membersihkan rambut karena sabun
meninggalkan kotoran pada batang rambut.
Sabun yang mula-mula menggunakan busa dikembangkan pada tahun
1890 oleh seorang pemadam kebakaran Massachusetts, Jhon Breck. Ia
menghabiskan hidupnya untuk mengembangkan produk perawatan rambut. Ia
juga membuka perawatan ketombe pertama di Inggris pada tahun 1908.
I.3. TENTANG KULIT DAN RAMBUT
A. Anatomi Kulit
Kulit terdiri dari lapisan utama:
1. Epidermis, yaitu lapisan luar yang tipis dan terdiri dari jaringa ephitelium.
2. Dermis, yaitu lapisan dalam yang tebal, terdiri dari jaringan ikat/jaringan
fibrosa.
3. Jaringan subkutan dan jaringan adiposa.
B.

Anatomi Rambut
Rambut adalah suatu bentuk tonjolan dari dalam kulit yang merupakan hasil
pertumbuhan istimewa/ modifikasi di sel-sel epitel kulit yang terbentuk
sebagai hasil keratinisasi sel germinative (tunas).
Bagian-bagian rambut:
1. Folikel rambut dibatasi oleh sel epidrmis dan diatas dasarnya terdapat papil
tempat awal tumbuhnya rambut.
2. Akar rambut berada di dalam folikel.
3. Batang rambut, bagian yang keluar ke permukaan.
4. Erektor pilorum, otot polos kecil pada folikel rambut yang berfungsi sebagai
penegak rambut.

5.
6.

Sabun, kelenjar yang mengeluarkan sekret sehingga memelihara kulit tetap


halus dan rambut mengkilat.
Pigmen rambut, ada dua pigmen utama pada rambut yaitu melanin dan
pheomelanin. Keduanya dibentuk didalam melanosit, diman sel-selnya
terdapat pada lapisan papila paling atas. Sel-sel ini memiliki tentakel yang
panjang seperti dendrit yang berperan dalam permulaan partikel pigmen ke
dalam sel kortikol.

II.JENIS-JENIS SEDIAAN KOSMETIKA RAMBUT DAN FORMULANYA

44

Sediaan Kosmetika
II.1.SHAMPO
Shampo adalah sediaan kosmetika rambut yang beruguna untuk
membersihkan rambut serta kulit kepala, untuk melemaskan , menghaluskan serta
memberikan kilauan pada rambut dan mencegah kerontokan.
Syarat-syarat shampo:
1. Tidak toksik.
2. Tidak mengiritasi.
3. Tidak merusak kulit, rambut dan mata.
4. Ada pada rentang pH 4,5-5,5
Formula umum shampo:
1. Bahan utama
Bahan utama merupakan basis dari shampo. Biasanya sapat membentuk busa
dan bersifat . Deterjen yang dapat digunakan ada bermacam-macam
diantaranya adalah:
a. Deterjen non ionik
Daya membusanya melemah, yang sering digunakan adalah C-12 metoksi
polietilen glikol laurat yang juga berfungsi sebagai pelarut dari zat pewangi
(parfum)
b. Deterjen kationik
Busanya bagus dan banyak, tetapi bila kena mata sangat perih dan beracun.
c. Deterjen anionik dan amfofilik
Deterjen golongan ini juga dapat merupakan zat tambahan sebagai surfaktan
sekunder.
2. Bahan Tambahan
Adalah bahan yang digunakan untuk memberiakn sifat tertentu pada shampo,
misalnya:
Clarifing agent : zat yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada
shampo. Sanga tdiperlukan pada pembuatan shampo cair dan shampo cair
jernih. Contoh: butil alkohol, isopropil alkohol, etil alkohol, metilen glikol dan
EDTA.
Finishing agent : Zat yang berguna untuk melindiungi rambut dari
kekurangan minyak pada waktu pencucian rambut. Contoh: lanolin, minyak
mineral,dll.
Opacifying agent: sediaan yang menimbulkan kekeruhan. Sangat penting
pada pembuatan shampo krim dan shampo krim cair.
zat pendispersi: zat yang berguna untuk mendispersikan sabun Ca dan Mg
yang terbentuk dari air sadah.Contoh: komplekson III,Tween 80.
Zat pengental: zat yang perlu ditambahkan terutma untuk shampo cair jernih
dan shampo krim cair. Contoh: gom, tragakan , methyl selulosa, CMC.
Zat pembusa: zat yang menghasilkan busa. Contoh: dietanolamin laurat.
Zat pengawet: zat yang berguna untuk melindungi rusaknya shampo dari
pengaruh mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sediaan. Contoh
ester-ester hidroksi benzoat, formaldehida, garam-garam fenil merkuri , fenol
halogen.

45

Sediaan Kosmetika
Antiseptik: zat yang dapat ditambahkan ke shampo dengan maksud untuk
membunuh bakteri atau mikroorganisme lain.
Zat pewangi atau zat pewarna: sering ditambahkan agar shampo menjadi
menarik dalam bau dan warna.
Jenis-jenis Shampoo:
1. Serbuk Shampoo (shampoo powder) merupakan bentuk shampoo yang
kurang disenangi, karena kurang praktis. Untuk sekali pakai biasanya
digunakan 3-4 gram.
Contoh formulanya :
Sodium bikarbonat
500
Disodium pospat
200
Serbuk sabun
300
Parfum
0,5%
Karena kurang baik dalam air sadah, shampoo berbasis serbuk dalam sabun
telah banyak digantikan oleh ditergen sintetik. Sodium lauryl sulfat biasanya
dipakai untuk basis shampoo jenis ini.
2. Shampoo kering (dry shampoo)
Shampoo jenis ini berguna untuk pemakaian pada saat merasa kurang
nyaman bila bershampoo menggunakan air. Sebagai basis sering digunakan
serbuk pengabsorpsi seperti talk, amilum, Na seskaikarbonat. Biasanya
shampoo ini didiamkan selama 10 menit pada rambut dan kemudian disikat.
Contoh formulanya :
Talk
40%
Amilum
15%
Na seskaikarbonat
20%
Barax
5%
Fullerrs Earth
20%
3. Shampoo kering cair (Liquid dry shampoo)
Shampoo ini digunakan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala pada
saat tidak tesedia waktu untuk bershampoo dengan shampoo jenis busa
biasa. Shampoo ini didesain untuk menghilangkan minyak dengan
menggunakan pelarut yang sesuai seperti alkohol, dimana ketika dipakai
dengan pemijatan yang lembut pada kulit kepala, memberikan efek yang
menyegarkan.
Contoh formula :
Gliserin
20
Dietilftlat
50
Alkohol
650
Parfum
0,5%
4. Shampoo cair jernih (clear liquid shampoo)
Sebagian besar shampoo yang beredar di pasaran merupakan shampoo jenis
ini, dengan bahan dasar lemak alkohol tersulfatasi atau lebih dikenal dengan
lauril atau alkil sulfat; juga termasuk alkohol monohidrat dengan panjang
rantai C10-C18. Sifat dari detergen ini tergantung pada panjang rantai asam
lemak alkohol yang dipakai.
Contoh formulanya :

46

Sediaan Kosmetika
5.

6.

7.

8.

Triethanolamine Lauril sulfat (33%)


45%
Coconut monoethanolamida
2%
Perfume, colour, water
to100%
Shampoo krim cair atau lotion (liquid creame or lotion shampoo)
Shampoo ini merupakan sediaan yang mudah dituang yang dibuat dari asam
lemak alkohol sulfat atau dari detergan cair jernih dengan dicampur bersama
stabilator atau apocifying agent yang sesuai. Kosentrat shampoo ini mudah
didapat dari produsen detergen dan cukup hanya dengan dilarutkan dan
ditambahkan zat pewarna serta parfum.
Contoh formulanya :
Monoethanolamin lauryl sulfat (27% aktif)
400
Ethylene glycol monostearat
50
Air
550
Shampoo krim padat ( solid creame shampoo).
Di dalam perdagangan produk ini lebih dikenal dengan shampoo krim tapi ini
merupakan nama lain dari shampoo pasta. Sediaan ini mempunyai basis
Natrium alkil sulfat yang dibuat dari fraksi alkohol yang memberikan produk
yang mempunyai konsistensi tetap dengan kecenderungan untuk mengkristal
seperti mutiara. Untuk mempersiapkan pasta diperlukan lilin (wax) seperti setil
alkohol sebagai pembangun dan sodium alkil sulfat berbentuk jarum atau
pasta.
Contoh formulanya:
Sodium lauryl sulfat paste (34% active matter)
800
Cetyl alkohol
50
Air
150
Shampoo Aerosol (aerosol shampoo)
Shampoo jenis ini dikemas secara khusus dalam bentuk sprayer. Formulanya
harus bisa muncul dari kepala sprayer dalam bentuk busa yang lembut dan
mudah diatur, tapi cukup kuat untuk dipakai secara efisien pada rambut di
saat keramas.busa shampoo disemprotkan pada telapak tangan dan
diusapkan pada rambut yang sudah dibasahi lalu digunakan seperti shampoo
biasa.
Contoh formula:
Basis shampoo ;
Amonium Tietanolamin lauryl sulfat
600
Coconut dietanolamida
10
Ethoxylated lanolin alkohol
25
Air
365
Parfume
0,3-0,7%
Phenyl merkuri Gorat
0,01%
Counter charge:
Basis shampoo
92
Propillent-2/114(50:50)
8
Shampoo berminyak (oil shampoo)
Adalah shampoo yang berguna untuk menghilangkan kotoran serta minyak
berlebihan pada rambut. Penggunaannya hanya sebentar saja lalu dicuci
sampai bersih.

47

Sediaan Kosmetika

9.

Contoh formula :
Sulphonated olive oil
16%
Sulphonated castor oil
16%
Water
68%
Colour&parfume
2-5
Shampoo anti ketonbe (anti dandruff shampoo) atau medicated shampoo.
Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor dan bukan karena
jenis shampoo yang salah. Ketombe adalah suatu kelainan kulit terutama
pada kulit kepala yang ditandai dengan tumbuhnya sisik yang berlebihan. Hal
ini terjadi karena percepatan pergantian pelepasan sel epidermal dari aktifitas
kelenjar lemak. Penyebabnya diduga karena jamur yang disebut pityrosporum
ovale.
Shampoo anti ketombe umumnya merupakan campuran antara basis
shampoo dengan suatu germisida.
Contoh formula :
Tritanolamin lauryl sulphate
14%
Lauric monoethanollamide
1,5%
Hexacholorophene
0,5%
Colour, parfume, wabe
to 100%

II.2.Penyubur Rambut (Hair Tonic)


Sering juga disebut dengan Hair Lotion, biasanya mengandung vitamin
untuk rambut dan suatu germisida untuk membunuh jamur atau bakteri. Pada
umumnya berbentuk larutan jernih atau krim cair, tidak berbusa, mengandung
alkohol dengan konsentrasi yang tidak begitu tinggi. Suatu Hair Tonic biasanya
mengandung :
1)
Zat-zat rubifacient (dari kata rubus artinya merah) atau zat-zat
yang dapat bekerja merangsang pembuluh darah yang ada pada pembuluh
kulit kepala dan juga dapat merangsang kerja kulit kepala. Sebagai contoh
cloral hidrat 2-4 %, kinina (antiseptik) 0,1-1 %, tinctura cantharides (dari
sejenis kutu yang diperoleh dari maserasi /perkolasi) 1-5 %, tinctura capsici 15 %, dan sebagainya.

2)

Zat-zat antiseptik atau zat-zat yang berguna untuk membunuh


kuman-kuman yang dapat menimbulkan penyakit sehingga dapat
mengganggu perkembangan rambut. Seabagai contoh resorsin, -naftol,
asam salisilat/ turunan belerang.
3)
Zat-zat keratolitik atau zat-zat yang dapat memecahkan keratin.
Sebagai contoh asam salisilat, resorsin dan belerang.
4)
Vitamin-vitamin/ senyawa sulfur yang mengadung asam amino
yang berguna untuk biosintesis dari keratin. Sebagai contoh asam pantolenat,
asam askorbat, dan sebagainya.
Contoh formula umumnya :
(phenol dan alkohol)
-naftol
0,5-2 %
Alkohol
50 %

48

Sediaan Kosmetika
Air
Gliserin
Parfum
(ekstrak alam)
Quinin
Quinin hydrochlorida
Alkohol
Air
Parfum, pewarna

48 %
q.s.
q.s.

0,01-0,2 %
30 %
69 %
q.s.

(vitamin dan asam tak jenuh)


Etanol
Birch cambiumsap
Asam Borat
Gliserin Diasetat
2%
Air

50 %
1,5 %
0,5 %
40 %

II.3.Pemelihara Bentuk Rambut (Hair Dressing)


Merupakan sediaan kosmetik rambut yang berguna untuk memelihara
bentuk yang diingini dari rambut, digunakan baik pada wanita maupun pria. Untuk
wanita pada umunya mengandung zat-zat berlemak dan polimer harsa,
sedangkan untuk pria lebih banyak mangandung minyak.
Sebagai contoh Hair Dressing wanita atau musilago lotion (setting lotion
atau wave set), rwesin lotion, alkoholik lotion. Hair dressing pria atau brilliantine
atau lebih umum dikenal sebagai minyak rambut, dapat berbentuk campuran
minyak-minyak atau lemak baik M/A atau A/M, atau dapat juga berbentuk gel.
Penggunaan lotion dan dressing memberikan efek yang berbeda dengan
yang diberikan oleh produk konvensional. Penambahan parfum yang digunakan
pada produk perawatan rambut dengan bentuk lotion dengan atau tanpa
penambahan minyak lemah. Produk-produk yang dapat memberikan efek
mengkilap harus mengandung alkohol terlarut dengan minyak seperti oley atau
alkohol, castor oil atau ester dari tipe miristin isopropil. Jika produk-produk
digunakan dengan jumlah yang banyak efek yang digunakan dapat dicapai.
Formula :
Oley/ alkohol
15 %
Perfomety quality alkohol 85 %
Perfume, warna
q.s.
Bahan-bahan yang digunakan
Stearyl dimetil benzol ammonium chlorida
Sedikit bakteriostatik, dibuat emulsi atau krim dengan jumlah kecil asam
lemak dan emulgator.
Contoh :
Stearyl dimetil benzol ammonium chlorida
250 mg
Ethylen glikol monostearat
50 mg
Asam laktat
1 mg
Air
699 mg

49

Sediaan Kosmetika

Triton X-400
Terbuat dari campuran stearyl dimetil benzol ammonium chlorida dengan
alkohol.
Triton X-400
75 mg
Cetylalkohol
3 mg
Korl
8 mg

A.Hair Dressing Wanita


1. Mucinago lotion (setting lotion/ wave set)
Formula :
Tragakan gom
1,2 %
Alkolhol
10 %
Gliserin
5,0 %
Air
83,8 %
Zat pelindung
q.s.
2. Rean lotion
Formula :
% clear lotion
Polivinil pirolidon
4,0
PEG
2,0
Karbovinil polimer
Alkohol
40,0
Air
54,0
Pewarna,parfum
q.s.

% aerated gel
0,8
1,5
1,5
96,2
q.s.

B.Hair Dressing Pria


Pengilau (brilintines)
a.
Pengilau padat (solid brilliantines)
Formula :
Petrollum jelly
90 %
Parrin wax
10 %
Pewarna, parfum
q.s.
b.
Pengilau cair (liquid brilliantines)
Formula :
Minyak mineral
60 %
Deodorized kerosin
40 %
Pewarna dan parfum
q.s.
c.
Pengilau alkohol (alcoholic brilliantines)
Formula :
Minyak kastor
20 %
Alkohol industri
80 %
Parfum, pewarna
q.s.
2. Pelekat tanpa minyak (non-oily flyative)
Formula :
Tragakan gom
1,0 %
Alkohol
6,0 %
Minyak kastor
2,0 %
Air
90 %
1.

50

Sediaan Kosmetika
Gliserin
1,0 %
Preservatif
q.s.
3. Pengemulsi (emulsions)
Ada tiga tipe :
a. Air dalam krim minyak (water in oil creams)
Formula :
Beeswax
1,5 %
Kalsium hidroksida
0,07 %
Asam oleat
1,00 %
Minyak mineral
40,6 %
Parfum
1,00 %
25% larutan kristal magnesium sulfat 2,00 %
b. Minyak dalam krim air (oil in water creams)
Formula :
Minyak mineral putih
45,0 %
Asam stearat
3,5 %
Triatanolamin
1,5 %
Air
50,0 %
Preservatif, parfum
q.s.
4. Gel
Menjadikan tatanan rambut tahan lama, tampak basah, tidak lengket, dan
memberikan kesan rapi, mudah dicuci dengan air.
Formula :
Sorbitol monolaurat
12,0 %
Petroleum terdistilasi
45,0 %
Mineral oil
5,0 %
Mannitol monolaurat
19,0 %
Air
19,0 %
5. Minyak Rambut
a. Minyak rambut semi solid non-aqueous
Merupakan tipe yang tertua, telah digunakan selama beratus ratus
tahun yang lalu. Zaman dahulu dikenal dengan nama lemak beruang
(bears grease) dan antimacassar.
b. Minyak rambut padat atau solid
Mengandung petroleum jelly yang telah dikentalkan, diwarnai dan
diberi wangi-wangian. Sebagai pengental digunakan jelly, parafin wax,
ozokerite, beeswax (lilin), ceresin, carnauba wax atau lilin sintetis lainnya.
Contoh campuran yang sederhana adalah :
Petroleum jelly
90 %
Parafin wax
10 %
Warna, wangi-wangian
q.s.
Atau campuran yang sedikit lebih kompleks :
Carnauba wax
5%
Parafin wax
5%
Petroleum jelly
70 %
Minyak mineral
20 %

51

Sediaan Kosmetika
Minyak rambut padat dapat dibuat dari campuran minyak mineral dan
R-hidroksi asam stearat (diperoleh dari asam lemak minyak kastor yang
dikeraskan). Formula yang cocok adalah :
Minyak mineral
90 %
12 hidroksi asam stearat
3%
Mikrokristalin wax
7%
Pewarna, pewangi
q.s.
Bahan-bahan tersebut dilelehkan bersama-sama kemudian diaduk
hingga homogen. Bentuk sediaan yang transparan dapat dibuat dengan
membentuk gel antara minyak mineral dengan zat yang cocok. Contoh
komposisinya adalah :
Aluminium/lithium stearat
5%
Minyak parafin
95 %
Minyak kastor, pewangi, dll q.s.
Campuran dipanaskan hingga 130C dan diaduk hingga homogen.
Metode yang terbaik untuk mendinginkannya adalah dengan membiarkan
temperatur turun dari 120C hingga 50selama lebih dari 1 jam. Zat yang
dapat digunakan untuk membentuk gel minyak mineral adalah turunan
gliseril tris-12-hidroksi-stearat, asam dialkil amino propionat dan polietilen.
c. Minyak rambut cair
Sediaan ini bertujuan untuk mempertahankan kilau rambut dan
mempertahankan tata rambut tetapi tetap terlihat alami. Pada sediaan ini
ditambahkan zat kerosen yang tidak berbau busuk atau senyawa ester
seperti isopropil miristat, yang dapat membentuk lapisan film tipis pada
helain rambut. Dengan penambahan zat kerosen tadi dapat menurunkan
viskositas minyak petroleum encer. Formulanya adalah :
Minyak mineral encer
60 %
Deodoran kerosen
40 %
Pewarna, pewangi
q.s.
Dapat ditambahkan minyak yang berasal dari sayuran seperti minyak
zaitun, alpukat, aprikot, atau minyak wijen sebagai pengganti minyak
mineral. Tetapi perlu ditambahkan antioksida untuk mencegah minyaminyak tersebut menjadi tengik.
Sebagai alternatif dapat ditambahkan lanolin dalam jumlah kecil,
seperti pada formula berikut ini :
Isopropil miristat
24 %
Lanolin
1%
Minyak mineral encer
75 %
Pewarna, pewangi
q.s.
d. Minyak rambut dengan pembawa alkohol
Sediaan ini biasanya terdiri dari minyak jarak dalam pembawa alkohol
yang diberi pewarna dan parfum. Formulanya adalah sebagai berikut :
Minyak kastor
20 %
Alkohol
80 %
Pewarna, pewangi
q.s.

52

Sediaan Kosmetika
Walaupun telah diberi parfum, aroma ringan minyak jarak masih dapat
tercium walaupun telah dikeramas berkali-kali. Hal ini dapat diatasi dengan
mengganti minyak jarak dengan alcohol oleyl tetapi dapat timbul aroma
berlemak pada botol dan sisir. Isopropil miristat dapat menggantikan
minyak jarak dan tidak meninggalkan aroma tertentu, seperti pada formula
berikut :
Isopropil miristat
20 %
Setil alkohol
2%
Alkohol
78 %
Pewarna, pewangi
q.s.
Pada perkembangan selanjutnya digunakan hdirofilik dari beeswax dan
lanolin, contohnya lamolin yang teretolsilasi, yang mirip dengan minyak rambut.
Alkoholik tetapi sangat encer. Bertambahya kelarutan zat berlemak menambah
fleksibilitas formula.
Kemudian digunakan polioksialkilena glikol yang memberikan efek
penataan yang baik tanpa rasa lengket yang berlebih atau terlalu berminyak
karena senyawa ini sangat larut dalam air, dan penggunaan sediaan minyak
rambut seperti ini dapat dipakai dan terdistribusi dengan baik tanpa penambahan
pelarut organik.
II.4.Kondisioner rambut (Hair Conditioner)
Adalah sediaan kosmetik yang digunakan segera setelah mencuci rambut
ketika rambut masih basah, agar rambut menjadi lembut dan mudah disisir.
Biasanya merupakan suatu emulsi minyak dalam air (M/A) yang apabila
digunakan emulsi ini akan segera pecah dan akan meninggalkan campuran lemak
atau minyak yang dapat melindungi, menjaga kelembutan rambut, membuat
rambut mengkilap dan mudah disisir.
Sebagai dasar formula digunakan suatu kabionik deterjen dicampur
dengan zat-zat berlemak seperti alkohol bermanfaat tinggi, minyak, mineral,
lanolin, dan sebagainya. Zat-zat berlemak pengawet, asam-asam tidak jenuh,
ester atau derivat protein, zat penguat rambut seperti dimetil tiourea.
Kondisioner biasanya digunakan sebagai bagian dari shampoo 2 in 1
atau setelah mencuci rambut melindungi kerusakan rambut dengan mengikat atau
menempel pada bagian rambut yang kasar sehingga rambut menjadi lebih lembut
dan mudah disisir. Kondisioner juga dapat menambah cahaya pada rambut
dengan mengubah indeks reflkesi dari rambut. Kondisioner juga berisi
vitamin,rniny atau lemak, protein yang dapat membantu memberikan kelembutan
pada rambut.
Shampo atau sabun dapat menghilangkan polipeptida dan menyebabkan
kutikula hilang. Kondisioner yang berkualitas baik menambahkan sedikit peptida
ke dalam kutikula sehingga kutikula tidak dilang. Kondisioner harus pada rentang
pH 4,0-4,5. Protein pada rambut akan bertahan pada pH rendah, pH yang lebih
tinggi akan menyebabkan protein pada rambut akan hilang dan rambut akan
menjadi rusak. Sedikit lemak akan menyebabkan rambut lebih mengkilap.
Kondisioner rambut terdiri dari 2 jenis yaitu :
a. Sebagai pembilas setelah bershampo dan dibilas lagi selagi rambut
masih basah.

53

Sediaan Kosmetika

b. Hair Dressing (perias) atau cream dan mengkilap. Dipakai pada rambut
kering baik setelah penataan maupun pengeringan.
Contoh formula kondisioner :
Mineral oil
25 %
Deodorized kerosene
25 %
Polyetilen glikol 200 stearat
9%
Polyetilen glikol 200 oleat
3%
Air
38 %
Parfum
q.s.
Stearil alkohol monostearat
0,2 %
Sodium elonida
0,2 %
Gliserol
0,6 %
Benzalkenium chlorida 1,5 %
Pewarna, parfum
q.s.
Air
97,5 %
II.5.Pembentuk Rambut (Hair Spray)
Adalah sediaan kosmetika rambut yang berguna untuk menjaga supaya
rambut tetap pada susunan yang diingini, juga kadang-kadang berguna agar
rambut kelihatan kaku dan bercahaya.
Sebagai komponen utama digunakan resin atau damar atau harsa
dengan konsentrasi 8-15 %. Sebagian resin yang digunakan shellac, campuran
shellac dengan hasil etoksilasi shellac atau resin lain yang larut dalam alkohol
atau etanol, isopropil, shellac akan lebih mudah larut bila ditambah soda, boraks,
dengan atau tanpa penambahan NH4OH.
Oleh karena itu pada umumnya hair spray mengandung resin, maka pada
pemakainnya akan meninggalkan lapisan yang keras dan rapuh pada rambut
hingga rambut menjadi kaku dan rapuh. Resin tersebut dapat menimbulkan
dermititis pada orang yang tidak faham, serta karena hair spray juga mengandung
alkali maka kemungkinan juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Untuk
melunakkan lapisan yang terbentuk, dapat ditambahkan lanolin atau isopropil
ministat 20-50 %.
Polivinil pivolidon (PVP) dalam konsentrasi 3 % dilarutkan dalam alkohol
dapat menghasilkan lapisan kuat dan elastis. Oleh karena penggunaan hair spray
ini cara menyemprotkan, maka sangat diperlukan zat pendorong (propelant) dan
wadah yang sesuai.
Evaluasi Hair Spray
Root dan Bohac (20) telah menetapkan prosedur dalam pengukuran sifat-sifat
formula zat kimia yang terdapat pada hair spray yaitu :
1.
Kekerasan
2.
Kejernihan
3.
Sifat mempertahankan kekeritingan
4.
Kelembutan
II.6.Pengeriting Rambut (Permanent Wave)
Adalah sediaan kosmetika rambut yang berguna untuk merubah bentuk
serta susunan rambut atau membuat rambut lurus menjadi keras.

54

Sediaan Kosmetika
Untuk merubah bentuk batang rambut, maka keratin dari rambut harus
dilunakkan terlebih dahulu, kemudian dibentuk keriting seperti yang diinginkan,
dan keratin dikeraskan kembali dengan menggunakan reduktor.Pada umunnya
hanya rambut yang sehat yang akan menghasilkan keriting yang bagus.
Ada 2 cara proses pengeritingan, yaitu :
A. Keriting panas (heat wave)
Adalah cara pengeritingan rambut dengan pemanasan pada suhu 95-104C,
dengan menggunakan listrik, alat-alat yang dipanaskan, atau dengan reaksi kimia.
Cara kimia adalah cara yang paling praktis, karena suhu minumnya yang tertentu
dan dapat diatur. Namun kekurangannya adalah waktu dan intensitas pemanasan
sukar diatur. Larutan zat kimia yang biasa digunakan adalah :
1.Larutan basa yang tidak menguap
Misalnya : boraks, Na atau K karbonat, Na bikarbonat.
2.Larutan basa yang mudah menguap
Misalnya : amonia, garam amonia, garam sulfit, dan minyak-minyak tersulfonasi.
Untuk menghambat kekeringan dan kerapuhan digunakan gliserin,
lanolin, minyak mineral, kolesterol, minyak jarak yang tersulfonasi.
Untuk memperoleh keriting yang lebih awet digunakan amonia
dengan boraks dan natrium atau kalium karbonat.
Contoh Formula :
Boraks
40 ml
Ol.riani tersulfonasi
20 ml
Lar.amonia 25 % 200 ml
Air
ad 1000 ml
B.Keriting dingin (cold wave)
Adalah cara pengeritingan rambut tanpa menggunakan pemanasan.
Dengan adanya suatu reduktor, maka struktur rambut akan berubah hingga timbul
gelombang.
1. Reduktor, digunakan Na atau K sulfit, garam amonium, garam tioglikolat, Na
atau monoetanol amin.
2. Oksidator, untuk menghilangkan kelebihan reduktor. Misalnya K Bromat, Na
perborat atau hidrogen peroksida.
Obat cuci disiapkan dalam berbagai konsentrasi asam tioglikolat. Aturan
umum konsentrasi yang dianjurkan :
1. Obat suci 5,0-6,0 % asam tioglikolat
Cocok untuk rambut yang mudah dibentuk atau rambut yang diwarnai.
Dianjurkan untuk melakukan tes aplikan pada sehelai rambut.
2. Obat cuci 6,0-7,0 % asam tioglikolat
Cocok untuk rambut normal.
Konsentrasi sampai 8 atau 8,5 % digunakan untuk rambut yang sukar
dibentuk.
3. Untuk profesional, obat cuci yang digunakan berisi maksimum 10 % asam
tioglikolat. Pada konsentrasi diatas 10 % dapat mengakibatkan resiko terjadi
iritasi kulit kepala dan kerusakan permanen rambut.
Untuk mengatasi ketidakjernihan dan kurang menariknya larutan, maka
dibuat sediaan emulsi. Selain itu juga untuk mengurangi kemungkinan keracunan
asam tioglikolat dan daya tembus obat ke dalam kulit kepala.

55

Sediaan Kosmetika
II.7.Pelurus Rambut
Teknik yang biasa diapakai untuk membuat rambut keriting menjadi lurus
disebut hair shaigh tening adalah suatu prosedur yang sulit menggunakan
senyawa-senyawa kimia yang berbahaya dan harus dikerjakan oleh penata
rambut profesional. Ikatan-ikatan disulfida yang membuat rambut keriting dipecah
oleh reduksi alkaloid.
Pelurus rambut hampir semuanya berbentukkrim atau lotion krim yang
mengandung 2-4 % basa-basa kuat seperti NaOH, KOH, LiOH, atau 5 % Ca(OH)2
ditambah guanidin karbonat dan pH nya sekitar 12.
Beberapa pelurus mengandung 4 % Amonium Tioglikolat sebagai bahan
aktif, bahan-bahan dasar yang dapat membakar kulit ini, menjadikan krim ini
berbahaya bagi kulit dan mata dan harus ditangani secara hati-hati oleh orangorang yang terampil. Krim ini digunakan pada rambut dengan menggunakan sikat
atau sarung tangan pelindung, helai per helai secara merata setiap bagian.
Setelah beberapa waktu pelurusan tersebut membuat rambut kendur dan rambut
keriting disisir menjadi lurus dan akhirnya rambut dicuci dengan shampoo.
III. ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN KOSMETIKA RAMBUT
A.Kondisioner (hair conditioner)
Contoh formula:
Stearil alkohol monostearat
Sodium chlorida
Glyserol
0,6%
Benzalkonium chloride
Water
Colour, perfume
q.s

0,2%
0,2%
1,5%
97,5%

1.Stearil monostearat
Pemerian: butiran atau potongan, licin, putih, bau khas lemah, rasa tawar
Bilangan asam: tidak lebih dari 2
Bilangan iodium: Tidak lebih dari 2
Identifikasi: Kromatografi gas dengan kondisi detektor dengan api ionisasi, kolom
berukuran 2mx3mm dengan 10% fasa G2 pada sistem penyangga SIA. Gas
pembawa helium kering dikerjakan pada suhu 205oC. Injeksi dan detektor
dipertahankan pada suhu + 275o dan 2500C.
2.Sodium Chloride
Nyala pijar: kuning emas
Beilstein: kuning hijau
Rasa : asin
Reaksi kristal: zinc uranil asetat
Kuantitatif: timbang seksama 250 mg, larutkan dalam 50 ml air, titrasi dengan
perak nitrat 0,1 N menggunakan indikator kalium kromat P, 1 ml perak nitrat setara
dengan 5,884 mg NaCl.

56

Sediaan Kosmetika
3.Glycerol
Pemerian: cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna, tidak bau, rasa manis diikuti
rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan beberapa lama membentuk massa hablur
tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai + 200C.
Kualitatif:
a. Panaskan dengan kalium bisulfat pekat: terjadi uap merangsang.
b. Jika dibakar dengan sedikit natrium P diatas nyala api, terjadi warna
nyala hijau.
4. Benzalkonium chloride
Pemerian: gudir tebal atau potongan seperti gelatin , warna putih atau putih
kekuningan; bau aromatik rasa pahit.
Kualitatif:

a.

Larutkan 200mg dalam 1ml asam sulfat P, tambahkan 100 mg Natrium


sitrat P, panaskan diatas penangas air selama 5 menit, dinginkan. Encerkan
dengan air secukupnya hingga 10 ml, tambahkan 500 mg senyawa serbuk P,
hangatkan diatas penangas air selama 5 menit. Pada 2 ml bningan
tambahkan 5 ml larutan Natrium nitrit P, dinginkan dalam air es, tambahkan 3
ml larutan -naftol P, terjadi warna merah jingga.
b. Pada 5ml 1,0% b/v tambahkan 1 ml asam nitrat encer P atau larutan raksa
(III) klorida P, terbentuk endapan putih yang larut dalam etanol (95%)P.

c.

Larutakan 1,0% b/v dalam campuran air dan etanol (95%) P volume
sama, memberikan reaksi terhadap klorida.

5.Air
Pemerian cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau.
Kualitatif: tambahkan pada CuSO4 anhidrat, terjadi perubahan warna CuSO 4
anhidrat dari putih menjadi biru.
6.Minyak mineral
Kualitatif:didihkan 15ml zat uji dengan 10ml larutan kalium hidroksida P 8% b/v
dalam etanol (90%)P selama 2 menit; larutan harus tetap jernih. Encerkan dengan
58 ml air.
7.Lanolin
Identifikasi KLT (kromatografi lapis tipis)
Analisis kualitatif dengan reagen Lieberman-Bouchard
8.Methyl Celullose
Identifikasi

a.

Perlahan-lahan tambahkan 1 g zat ke atas permukaan 100 ml air dalam


beaker glass, biarkan tersebar. Ketuk puncak kontainer untuk memastikan
spesimen terdispersi. Biarkan sampai spesimen transparan dan mirip getah (+
5 jam) , putar beaker glass untuk membasahi sisa zat, aduk sempurna.

57

Sediaan Kosmetika
b. Panaskan beberapa ml larutan zat yang disiapkan untuk test a larutan
menjadi berawan eandapan diatas (serpihan), larutan menjadi kemerahan
ketika dingin.
c. Tuangkan beberapa ml larutan yang disiapkan untuk tes a ke dalam
piringan gelas; biarkan airnya menguap terbentuk lapisan film tipis.
B. Pembentuk Rambut (Hair Spray)
Contoh formula:
PVP
0,75%
Ethyl cellulose
2,45%
Anhydrous lanolin
0,3%
Alcohol
26%
Perfume
q.s
Propellant
70%
1.PVP (polivinil pirolidon)
Pemerian: sebuk putih atau putih kekuningan; berbau lemah atau tidak berbau,
higroskopik.
Kualitatif: 10ml larutan 2% b/v tambahkan 20 ml HCl 1N dan 5 ml larutan kalium
bikromat P terbentuk lanolin anhidrat kuning jingga.
2.Lanolin anhidrat
Pemerian: kuning ; lemak solid; sedikit berbau atau praktis tidak berbau.
Suhu Lebur:380-420 C
3.Etanol
Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna, mudah menguap, terasa panas.
Kualitatif:
a. Campurkan 5 tetes dalam gelas kimia kecil dengan 1ml larutan kalium
permanganat P dan 5 tetes asam sulfat dengan larutan segar yang dibuat
dengan melarutkan 100 mg Natrium Nitroprusida P dan 500 mg piperazina
anhidrat P dalam 5 ml air, terjadi warna biru intensif pada kertas saring
setelah beberapa menit menjadi lebih pucat.
b. Pada 5 ml larutan 0,5 % b/v, tambahkan 1 ml NaOH o,1 N, kemudian
tambahkan perlahan-lahan 2 ml larutan iodium P, tercium bau iodoform dan
terbentuk endapan kuning.
4. Shellac (sebagai resin)
Kualitatif: Pada 50 mg tambahkan beberapa tetes camperan 1 g amonium
molibdat dan 3ml asam sulfat. Terbentuk warna hijau yang bertahan selama 5
menit dan kemudian berubah menjadi nila.
C. Pengeriting Rambut Ion (Permanent Wave)
a. Keriting Panas
1. Borax
Pemerian: hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
berbau, rasa asin dan basa.

58

Sediaan Kosmetika
Kualitatif:
Campur sejumlah zat dengan asam sulfat P dan metanol P, pijarkan, terbentuk
nyala warna biru.
Kuantitatif:
Timbang seksama 3 g, larutkan dalam 50 ml air, tambahkan larutan merah
metil P, titrasi dengan HCl 0,5 N.
2. Na2CO3
Pemerian: serbuk putih mudah larut dalam air dan alkalis.
Kualitatif:
Na: uji nyala denga kawat nikrom memberikan warna kuning.
CO3: Tambahkan larutan Magnesium sulfat akan terbentuk endapan putih.
Kuantitatif:
Larutkan sisa yang diperoleh pada kadar air dalam 50 ml air, titrasi dengan
H2SO4 1 N menggunakan indikator jingga metil.
3. NaHCO3
Pemerian: serbuk putih atau hablur monoktin kecil buram, tidak berbau, rasa
asin.
Kualitatif:
HCO3: Dengan pendidihan akan membentuk gas CO2 yang diidentifikasi
dengan air barit.
Kuantitatif:
Larutkan 1g yang ditimbang seksama dalam 20 ml air. Titrasi dengan HCL 0,5
N dengan indikator jingga metil.
4. Amonia
Pemerian:cairan jernih, tidak berwarna, bau khas menusuk hidung.
Kualitatif: bereaksi alkalis
Kuantitatif:
Timbang seksama 2g tambahklan dalam 20 ml HCL 1 N sambil mencegah
penguapan titrasi dengan NaOH 1 N menggunakan indikator merah metil.
5.Kolesterol
Kualitatif:
Pada larutan 10 mg dalam 1 ml kloroform P tambahkan 1 ml H 2SO4 P, lapisan
kloroform berwarna merah darah dan H2SO4 berfluoresensi hijau.
6. Minyak Jarak
Merupakan minyak yang diperoleh dari pemerasan dingin biji Ricinus comunis.
Isi: gliserida asam lemak (asam oleat, asam linoleat, asam dihidrostearat, asam
risinolenat , asam palmitat)
Bilangan penyabunan 177-187
Bilangan asam tidak lebih dari 2,0
b. Keriting Dingin
1. Natrium sulfit
Pemerian: hablur putih atau tidak berwarna.

59

Sediaan Kosmetika
Kuantitatif:
Pada + 500 mg yang ditimbang seksama tambahkan 50 ml iodium 0,1 N
biarkan selam 5 menit. Tambahkan 1 ml HCl P dan titrasi dengan Natrium
tiosulfat 0,1 N dengan indikator kanji P.
2. Kalium Bromat
Pemerian:serbuk habluur putih.
Kuantitatif:
Larutkan 1 g dalam air dan encerkan dengan air secukupnya hingga 250 ml
pada 25 ml tambahkan 3 g KIP dan 10 ml HCl P , encerkan dengan air
secukupnya hingga 100 ml. titrasi dengan Natrium tiosulfat 0,1 N.
3. Hidrogen Peroksida
Pemerian:cairan tidak berwarna, hampir tidak berbau, mudah terurai.
Kualitatif:
Jika ditambahkan alkali, mudah terurai dan membuih kuat.
Kuantitatif:
Ukur 1 ml encerkan dengan air secukupnya hingga 1000 ml. Pada 10 ml
tambahkan campuran dingin 2,5 ml H2SO4 P dan 20 ml air. Titrasi dengan
kalium permanganat 0,1 N
D. Pencuci Rambut (Hair Shampoo)
a. Shampo cair jernih (clear liquid shampoo)
Contoh formula:
Trietanolamin Lauryl Sulfat
45%
Coconut monoetanolamide
2%
Perfume colour
to 100%
1. TEA
Pemerian: cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip
amoniak, rasa pahit, mudah larut dalam air, higroskopik.
Kualitatif:
Parri :ungu
+ AgNO3 dipanaskan : cincin perak.
Kuantitatif:
Timbang seksama 2 g, masukkan ke dalam labu erlenmeyer 300 ml,
tambahkan 75 ml air. Titrasi dengan HCl 1 N menggunakan indikator 2 tetes
larutan merah metil.
Zat untuk menambah viskositas:
NaCMC
Kualitatif:
Tambahkan sedikit demi sedikit + 1g pada 50 ml air hangat sambil diaduk
hingga mendispersi denga rata, lanjutkan pengadukan hingga diperoleh
suspensi koloidal, dinginkan m,emenuhi syarat; Pada 5 ml tambahkan BaCl2 P
dengan volume sama , terbentuk endapan halus putih.
b. Shampo krim cair ( Liquid cream shampoo)

60

Sediaan Kosmetika
Contoh formula:
Sodium lauryl sulfate 30%
Magnesium Stearat
5%
Distilled water
68%
Ninol AB 21
q.s
Oleyl alkohol
q.s
Parfume
q.s
1. Natrium lauril sulfat
Kualitatif:
a. Larutan menunjukkan reaksi Na yang tertera pada reaksi identifikasi dan
telah diasamkan dengan HCl P kemudian didihkan perlahan-lahan selama
20 menit, menunjukkan reaksi sulfat.
b. Uji Natrium
- Uji nyala, warna kuning emas tidak tampak dengan kaca kobalt.
- Filtrat tambahkan sedikit larutan seng uranil asetat, kocok lalu diamkan 12 menit, terjadi endapan kristalin kuning.
c. Uji SO4
Sampel ditambahkan Ba(OH)2 terbentuk endapan putih
Kuantitatif:
Pada 5g yang telah dikeringkan pada suhu 1050C hingga bobot tetap
tambahkan 25 ml H2SO4 1 N , refluks selam 2 jam , dingikan. Bilas pendingin
dengan 30 ml etanol mutlak P kemudian dengan air. Titrasi dengan NaOH 1 N
menggunakan indikator larutan fenolftalein.
2. Magnesium Stearat
Kualitatif:
a. Panaskan 1g zat dengan campuran 25 ml air dan 5ml HCl P

b.

Dinginkan, lapidan minyak memadat pada suhu kira-kira 50 0C dan


lapidan air menunjukan reaksi Mg.
Kuantitatif:
Timbang 500 mg lalu pijarkan. Sisa pijar tambahkan 10 ml HCl (100 %)P.
Panaskan pada penangas air10 menit lalu tambahkan 50 ml air dan 10 ml
amonia P. Titrasi dengan Na2EDTA 0,005 M dengan indikator hitam eriokrom
campur P.
c. Shampo krim padat (solid cream shampoo)
Contoh formula:
Sodium lauryl sulfate 90%
20%
Sodium lauryl ether sulfate 27-30 %
20%
Coconut diethanolamide
6%
Anhydrous lanolin
6%
Sodium chloride
1,2%
Stearic acid
4,0%
Sodium hydroxide
2,12%
Colour, perfume, preservative
q.s
Water

to 100%

61

Sediaan Kosmetika
1. Asam Stearat
Pemerian: zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih atau
kuning pucat mirip lemak lilin.
Kualitatif
a. Zat ditambahkan HCl dilatasi akan jenuh dan ditambqahkan tetes minyak
pada permukaan akan menjadi padat.
b. Larutan ditambah NaOH, kocok, terdapat busa pada pengenceran, beraksi
asam pada lakmus.
c. Jika dibakar bau mirip malam.
2. NaOH
Kualitatif:
- Uji nyala(Ni) : kuning keemasan.
- membirukan lakmus.
- + Zn-uranil asetat: kristal kuning.
d. Anti dandruff dan medicated shampoo
Contoh formula:
TEA lauryl sulfate
14%
Lauric monoethnolamic 1,5%
Hexachlorophene
0,5%
Colour, perfume, water to 100%
1. Hexachlorophen
Kualitatif:
a) Panaskan perlahan-lahan 100 mg dalam tabung kimia ,terjadi cairan tidak
berwarna/ coklat kuning, yang pada pemanasan lebih lanjut berubah
menjadi hijau, biru kemudian ungu.
b) Pada larutan 5 mg dalam etanol (95%) P tambahkan 1 tetes larutan besi
(III) klorida P , terjadi sekilas warna ungu.
c) Pada larutan 100 mg dalam 0,5 ml aseton P kocok, terpisah cairan
berwarna jinga kuning larut dalam kloroform P dan eter P
e. Shampo berminyak
Contoh formula:
Sulphonated olive oil
Sulphonated castor oil 16%
Water
Colour and perfume

16%
68%
q.s

1. Olive oil
Pemerian : cairan kuning ,pucat atau kuning kehijauan, bau lemah, tidak tengik,
rasa khas, dan pada suhu rendah sebagian dan seluruhnya membeku.
Indeks bias: 1,468-1,471
Bilangan asam tidak lebih dari 12
Bilangan iodium 79-78

62

Sediaan Kosmetika
f. Shampo Serbuk (powder shampoo)
1. Natrium pirophosphate
Pemerian: hablur tidak berwarna
Kuantitatif:
+ 3g yang ditimbang seksama dilarutkan dalam 50 ml air dan titrasi dengan
HCl 1N menggunakan indikator warna hijau brom kresol hingga warna hijau
yang menunjukan pH 4,5
2. Na2SO4
Pemerian : hablur tidak berwarna; tidak berbau rasa pahi tdan asin.
Kuantitatif:
Timbang seksama 500 mg larutkan dalam 250 ml air, tambahkan 1 ml HCl P,
panaskan sampai dengan mendidih. Tambahkan perlahan-lahan larutan BaCl2
panas sedikit berlebihan, panaskan 30 menit diatas penangas air sambil
diaduk. Kumpulkan endapan dan pijarkan + 6000 hingga jika dilakukan
penimbangan 2 kali berturut-turut tidak berbeda > 0,2 % dari bobot sisa.
g. Shampo Aerosol
Contoh formula:
Na lauril sulfat (100%) 30%
TEA lauril sulfat(100%) 5%
PEG stearat
3%
Parfum
0,3%
Air
to 100%
1. PEG-400
Nama lain: Makrogol-400
Pemerian: cairan kental hjernih tidak berwarna, praktis tidak berwarna bau
lemah.
h. Shampo Kering
Contoh formula:
Talk
Amilum
Na seskuikarbonat
Borax
Fullers earth

40%
15%
20%
5%
20%

1. Talk
Pemerian:serbuk halus, putih , tidak berbau, tidak berasa.
Kualitatif:
-Jika dimasukkan ke dalam air akan segera menaiki dinding tabung dan
mengembang diatas permukaan air.
-Netral
-Tambahkan larutan titan kuning, tidak berwarna merah terang.
2. Amilum

63

Sediaan Kosmetika
Pemerian:Serbuk sangat halus;putih;tidak berbau; tidak berasa.
Kualitatif:
Didihkan satu bagian dengan 50 bagian air, terbentuk larutan kanji yang tidak
transparan, hampir tidak berbau dan merubah warna kertas lakmus P.
Tambahkan larutan iodium P terjadi warna biru yang bila dipanaskan hilang dan
jika didinginkan timbul lagi.
i. Shampo Telur
Kuning telur
Isi: protein albumin.
j. Shampo Tumbuh-tumbuhan
1. Daun urang aring
adalah daun dari tanaman Eclipta prostata (Asteraceae)
Isi: alkaloid
Analisis:
Simplisia dibasakan dengan amonia encer, digerus dalam mortir, kemudian
ditambahkan kloroform sambil terus digerus, setelah disaring filtrat dikocok
dengan HCl 2N. Lapisan asam akan dipisahkan kemudian dibagi #:
# Bagian pertama digunakan sebagai blanko
# Bagian kedua + Mayer endapan putih
# Bagian ketiga + dragendorff endapan jingga coklat
2. Lidah Buaya
Adalah Dried juice dari daun Aloe vera (Liliaceae)
Isi:glikosida antrakinon
Analisis: KLT
E. Pemelihara Bentuk Rambut (hair dressing)
1. Lotion mucilago
Formula:
Tragakan gom
1,2%
Alkohol
10%
Gliserin
5%
Air
83,8%
Zat pelindung
q.s
1.Gom arab
Pemerian: Hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lendir.
Kualitatif:
-Pada 5 ml larutan 2 % b/v, tambahkan 1 ml larutan tiombal (III) subasetat P,
terjadi flokulasi putih.
-Larutkan dengan pengocokan 250 mg dalam 5 ml air ditambahkan 0,5 ml
larutan benzidina P 1% b/v dalam etanol 90% P , kocok, asamkan terkadi
warna biru tua.
-Sedikit serbuk dalam larutan merah nitenium P, diperiksa dengan mikroskop
tidak terlihat butiran merah.

64

Sediaan Kosmetika
2.Tragakan
Pemerian: tidak berbau, hampir tidak berasa.
Kualitatif:
-Sedikit zat dalam larutan merah nitenium, diperiksa dibawah mikroskop terjadi
butiran merah jambu.
-Pada 100mg serbuk tambahkan 1 ml Iodium 0,02 N, campuram berwarna
hijau.
2. Lotion Resin
Formula:
% clear lotion
PVP
4
PEG
2,0
Karbovinil polimer
Alkohol
40
Air
54,0
Pewarna,parfum
q.s
(Analisis masing-masing zat telah dicantumkan)
3. Pengilau Padat
Formula:
Petroleum Jelly
Parafin wax
Pewarna,parfum

% aerated gel
0,8
1,5
1,5
96,2
q.s

90%
10%
q.s

1. Petroleum
Tidak berfluoresensi
Suhu lebur= 380-600
Uji keasaman: jika penambahan fenolftaleins pada uji kebasaan tidak berwarna
pink, tambahkan 0,1 ml metil orang.Titrasi dihentikan hingga warna pink atau
merah tidak terbentuk.
Uji kebasaan: Masukkan 35 g zat kedalam beaker + 100 ml air panas, tutup
dan masukkan ke dalam stirring hot plate selam 5 menit sampai memisah.
Tuang lapisan air ke casserole, cuci dengan 50 ml air panas 2 kali. Masukkan
zat yang telah dicuci kedalam casserole, masukkan 1 tetes fenolftalein,
panaskan, larutan tidak membentuk warna pink.
2. Parafin
Pemerian:cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak berwarna,
hampir tidak berbau dan hampir tidak berasa.
Keasam-basaan:Didihkan 5 g dengan 10 ml etanol 90% yang telah dinetralkan
terhadap lar.lakmus P; warna tidak berubah.
3. Pengilau Cair
Formula:
Minyak minyak60%
Deodorized kerosin
40%
Pewarna dan parfum q.s
(analisis masing-masing zat telah dicantumkan)

65

Sediaan Kosmetika
4. Pengilau alkohol
Minyak kastor
Alkohol industri
Parfum dan pewarna

20%
80%
q.s

5. Pelekat tanpa minyak


Tragakan gom
1,0%
Alkaloid
6,0%
Minyak kastor
2,0%
Air
90%
Gliserin
1%
Preservatif
q.s
(Analisis masing-masing zat telah dicantumkan)
7. Pengemulsi
Formula a/m
Bee wax
Kalsium hidroksida
Asam Oleat
Minyak mineral
Parfum
Air
25% lar.MgSO4

1,5%
0,07%
1,00%
40,6%
1%
53,83%
2,0%

1. Bee wax
Pemerian:kuning hingga kuning kecoklatan,halus,bau seperti madu, rasa
seperti balsam.
Suhu lebur: 62-650C
2. Asam Oleat
Bilangan asam 195-202
Bilangan iodium 85-92
Formula m/a
Minyak mineral putih 45%
Asam stearat
3,5%
TEA
1,5%
Air
50,0%
Preservatif&parfum q.s
8. Gel
Formula:
Sorbitol monolaurat
Petroleum terdistilasi
Mineral Oil
Mannitol monolaurat
Air

12%
45,0%
5,0%
19,0%
19,0%

66

Sediaan Kosmetika
1. Sorbitol
Pemerian:serbuk,butiran atau kepingan;putih;rasa manis;higroskopis.
Klorida tidak lebih dari 50 bpj
Sulfat tidak lebih dari 100 bpj
Arsen tidak lebih dari 8 bpj
F. Penyubur Rambut (Hair Tonic)
1. Asam Salisilat
Kualitatif:

a.
b.

Ditambah FeCl3 menjadi ungu stabil dalam spirtus ditambah aqua brom
menjadi endapan putih
Reaksi besi (III) klorida, warna ungu

c.

Jika larutan suatu senyawa salisilat direaksikan dengan asam klorida


akan terjadi endapan kristal putih yang setelah direkristalisasi dengan air
panas dan pengeringan akan meleleh pada suhu antara 156-1610C
d. Reaksi tetes dengan NBD-klorida , kuning
e. Pada asam atau garamnya ditambahkan asam sulfat pekat dengan
mentol kemudian dipanskan, timbul bau metil salisilat.
Kuantitatif:
Timbang seksama 3g larutan dalam 15 ml etanol (95%0P hangat yang telah
dinetralkan terhadap larutan merah fenol,+ 20 ml air, titrasi dengan NaOH 0,5N
dengan indikator merah fenol.
2. Resorsinol
Kualitatif:

a.
b.

TL: 109-1120C

Tambahkan 2 tetes FeCl3 terjadi warna violet kebiruan yang jika ditambah
amonia encer menjadi kuning coklat
c. Tambahkan 2 ml larutan NaOH+ 1 tetes kloroform, panaskan terjadi
warna merah tua+ HCl sedikit berlebih warna menjadi kuning pucat.
Kuantitatif:
Larutkan 700 mg dalam air secuknya hingga 500ml ,pindahkan 50 ml ke dalam
larutan iodium. Encerkan dengan 25 ml air+ 50 ml brom 0,1 N daaan 20 ml HCl
encer, tutup labu,kocok dan biarkan dalam gelap 5 menit. Tambahkan 2 g KI
dan 25 ml CCl4 dan titrasi segera dengan Na tiosulfat 0,1N hingga warna merah
muda hilang dari lapisan organik.

a.

3. Beta-Naftol
Kualitatif:
Dalam suasana basa berfluoresensi.

b. +FeCl reaksi warna


c.
+H SO P kuning hijau hitam
3

4. Belerang Endap

67

Sediaan Kosmetika
Kualitatif:
Melebur pada suhu 1150C berupa cairan mudah bergerak berwarna kuning
dipanaskan pada suhu 1600C menjadi kental berwarna gelap.
5. Asam Pantotenat
Kualitatif:
a. +FeCl3kuning kehijauan
b. pada pemijaran bau kacang.
Kuantitatif:
50 mg zat = 5 ml NaOH, dimasak 1 menit, sesudah dingin + 5 cc HCl 1 N dan 2
tetes FeCl3 menjadi kuning tua.
6. Asam Askorbat
Kualitatif:
a.Larutan + CuSO4 + NaOH biru ungu
b.larutan + NaOH + Cu asetat jingga
Kuantitatif:
Timbang seksama 400 mg larutkan dalam campuran 100 ml air bebas CO2 dan
25 ml H2SO4, titrasi segera dengan iodium 0,1 N menggunakan indikator larutan
kanji.
7. Kinin
Kualitatif:
Pada 5 ml larutan 0,1% b/v = 2 atau 3 tetes larutan brom P dan 1 ml ammonia
encer terjadi warna hijau jamrud dalam H2SO4 berfluoresensi biru kuat.
G. Zat Warna
1. Zat warna larut air
a. Kromatografi kertas atau KLT
b. Fotometri spektral
2. Zat warna larut minyak
Identifikasi menggunakan KLT.
IV. JENIS RAMBUT DAN PERAWATANNYA
1. Rambut berminyak
Ciri utama : cepat kotor, dua hari atau bahkan sehari setelah cuci rambut
langsung berminyak lagi.
Cara Merawatnya : keramas sedikitnya dua kali seminggu. Sesudah keramas,
pakai konditioner mulai dari pertengahan batang rambut sampai ujungnya.
Untuk menghilangkan minyak yang berlebihan, kita dapat memakai resep
tradisional. Caranya, bersihkan kulit kepala dengan irisan jeruk nipis.
2. Rambut kering
Ciri utama : kusam, tidak bercahaya, lentur, dan tidak mudah patah.
Cara merawatnya : shampo yang cocok untuk jenis rambut ini adalah yang
mengandung bahan pelembab, protein, dan kuning telur. Gunakan konditioner
yang mengandung protein.

68

Sediaan Kosmetika
3. Rambut normal
Ciri utama : tampak sedikit bercahaya, lentur, dan tidak mudah patah.
Cara merawatnya : keramas seperlunya, gunakan sedikit shampo dan bilas
sampai bersih, kemudian gunakan konditioner untuk mencegah rambut agar
tidak patah.
BENAR DAN SALAH SOAL RAMBUT
1. Makin banyak busanya maka makin efektif shampo dan makin bersih rambut
kita. (SALAH)
Busa yang banyak tidak menjamin shampo makin efektif dalam
membersihkan rambut.
2. Makin banyak shampo yang digunakan rambut akan makin bersih pula.
(SALAH)
Dalam menggunakan shampo kita harus menyesuaikan dengan panjang
pendeknya rambut kita. Makin panjang rambut, makin banyak shampo yang
kita butuhkan. Selain itu kita juga mesti menyesuaikan dengan jenis rambut
kita (berminyak, normal, atau kering). Kalau rambut kita berminyak,
dibutuhkan shampo lebih banyak dari jenis yang kering.
3. Conditioner membantu memelihara agar rambut tidak pecah-pecah
(BENAR)
Conditioner membantu melembutkan dan membuat rambut lebih sehat.
Apabila rambut sudah pecah-pecah, pemecahannya dengan menggunting
ujung rambut tersebut, kemudian merawatnya dengan conditioner.
4.
Memijit kulit kepala dengan keras adalah baik. (SALAH)
Pijitan kepala yang keras malah akan berakibat lebih banyak rambut yang
akan rontok dari pada yang tumbuh
5.
Menyikat rambut 100 kali setiap malam adalah baik. (SALAH)
Sekalipun menggunakan sikat rambut yang baik, kita tidak perlu menyikat
rambut sampai 100 kali karena dapat menyebabkan rambut rontok.
6.
Makin lama kita membiarkan conditioner diam di rambut, akan makin
efektif kerjanya. (SALAH)
Conditioner sebenarnya hanya melapisi rambut. Conditioner ini akan efektif
bekerja setelah didiamkan hanya dalam waktu satu menit.
7.
Sebaiknya tidak membilas setelah menggunakan conditioner. (SALAH)
Kita harus membilas rambut kita dengan air setelah conditioner didiamkan
selama satu menit.
TIPS AGAR RAMBUT TETAP INDAH
1. Hindari menggunakan satu merek shampo secara terus menerus karena akan
membuat rambut kebal sehingga zat-zat aktif pada shampo tidak lagi efektif
bagi rambut. Gantilah shampo anda secara berkala dengan merek lain atau
boleh juga mempertahankan merek yang sama namun dengan menggunakan
jenis lain.
2. Hati-hati bila anda sedang berenang, karena klorin pada air kolam renang
bisa jadi problem besar bagi anda. Untuk mengatasinya, basahi rambut
dengan air bersih sebelum masuk ke kolam, karena menurut penelitian, air
ternyata memiliki efek proteksi terhadap rambut. Lalu jangan lupa

69

Sediaan Kosmetika
menyemprotkan leave-inconditioner, dan mengenakan topi renang (swimming
cap). Setelah selesai berenang, cuci rambut bersih-bersih.
3. Matahari dapat menyebabkan warna rambut yang diwarnai, memudar.
Agar hal ini tak terjadi pada rambut anda, gunakan shampo khusus unutk
rambut diwarnai. Pilih jenis ekstra lembut yang dilengkapi conditioner.
Sebelum keluar ruangan, gunakan sunspray. Satu lagi, hindari menggunakan
kosmetika rambut secara berlebihan seperti wax atau hair spray.
4. Bila gagal mewarnai rambut, jangan berusaha untuk memperbaikinya
sendiri. Pergilah ke penata rambut yang memang ahli dalam mewarnai dan
mintalah pendapatnya. Biasanya, warna rambut lainnya tidak boleh langsung
ditumpuk di atas warna sebelumnya, karena akan membuat rambut kering
dan rusak. Bila perbaikan telah dilakukan, rambut juga harus dirawat khusus
agar terjaga kelembabannya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI .1979. Farmakope III. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI .1995.Farmakope IV. Jakarta.
Pearce,evelyn.1987. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta:PT.
Gramedia.
Perawatan Rambut Indah (bonus majalah kawanku,Edisi 21/XXVII,1997)
Http:www.indoline.org/obat/paten/ketombe.htm
Http:www.hanyawanita.com/beauty/toptips/b-tips05.html

70

Sediaan Kosmetika

KOSMETIKA TRADISIONAL
I.

SEJARAH
Tatalaksana kosmetika secara umum sudah dilakukan sejak zaman Mesir
Purba, dimana hal ini terbukti yaitu dengan penggalian makam-makam raja (mumi)
Mesir kuno, dijumpai zat-zat warna sebagai hiasan pada kelopak mata serta
rambut yang berwarna-warni. Pada waktu itu penggunaan kosmetik selalu
diasosiasikan dengan kebiasaan menjalankan upacara keagamaan, seperti
misalnya membakar dupa wangi, menggosok atau melapisi tubuh orang hidup
maupun mati dengan lemak hewan, minyak tumbuh-tumbuhan atau salep yang
berbau harum. Sumbangan yang besar dari bangsa Mesir Purba pada bidang
kecantikan atau pengetahuan mengenai adalah soal mandi, seni berhias, seni tata
rambut, pengecatan rambut, keriting dan pembalseman. Jadi, pengertian
kosmetika pada zaman dahulu sudah memberikan pencerminan sesuatu yang
terawat, dan untuk menutupi kekurangan-kekurangan.
Kosmetik Tradisional Keraton
Pada zaman dahulu kala keraton menjadi pusat pemerintahan, oleh
karena itu banyak menyimpan data sejarah dan catatan budaya serta merupakan
narasumber dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Di keraton ada ungkapan Ajining raga gumantung agunging driyo,
artinya diri seseorang dinilai dengan penampilannya. Penampilan banyak
dipengaruhi oleh kesehatan. Penampilan para pria agung dan putrid-putri keraton
dapat dibedakan dari masyarakat biasa. Disamping aksesoris kebesaran, putraputri keraton sangat memperhatikan perawatan kesehatan dan kecantikan secara
tradisional dengan menggunakan jamu dan kosmetik tradisional.
Merawat tubuh merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari bagi setiap
orang. Sejak zaman dahulu hingga kini, orang berupaya untuk mendapatkan tubuh
yang bersih, mulus, lembut, harum, dan putih. Caranya bermacam-macam, ada
yang tradisional dan yang modern. Sejak zaman dahulu orang harus membedakan
antara tanaman yang beracun dan yang tidak sehingga lambat laun pengetahuan
ini berkembang menjadi pengetahuan mengenai tanaman yang dapat digunakan
untuk membuat ramuan-ramuan yang dapat menghilangkan rasa sakit dan
melawan penyakit maupun memberikan khasiat yang lain seperti dapat
menghilangkan noda pada kulit, mengharumkan tubuh dan lain-lain.
Bagi orang Timur umumnya dan bangsa Indonesia, kosmetik yang
digunakan pada waktu itu berasal dari ramuan-ramuan yang berasal dari bahan
alam, terutama tumbuh-tumbuhan. Kosmetik semacam ini sering disebut sebagai
kosmetik tradisional atau masyarakat mengenal sebagai jamu.

71

Sediaan Kosmetika
DEFINISI
Kosmetik tradisional adalah kosmetik yang berasal dari bahan alam yang
dapat dibuat sendiri secara langsung dari bahan segar atau bahan-bahan yang
telah digunakan berdasarkan pengalaman atau penggunaan yang dilakukan
secara tradisional atau turun temurun.
Meskipun sediaan kosmetik yang dibuat dari bahan kimia telah
memenuhi pasaran dunia, namun tidak sedikit para ahli kosmetik yang
mengalihkan perhatiannya kembali pada kosmetik tradisional, berupa jamujamuan.
Hal ini disebabkan oleh :
1. bahan-bahan yang digunakan dalam sediaan kosmetik tradisional ini umumnya
didapat dalam kehidupan sehari-hari dan harganya pun terhitung murah.
2. cara pengolahan sediaan yang digunakan sangat sederhana sehingga setiap
orang dapat dengan mudah membuatnya.
3. sediaan kosmetik tradisioanl ini telah digunakan oleh orang-orang tua dan
menurut pengalaman hasilnya tidak mengecewakan karena sesuai dengan
keadaan iklim Indonesia yang bersifat tropis.

c.

SIFAT BAHAN
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam kosmetik tradisional mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Pembersih
Berguna untuk membersihkan kulit dan dapat digunakan sebagai
pengganti sabun terutama untuk kulit kering yang peka terhadap udara
dingin. Contoh : daun sirih, daun petai cina, daun dukuh, daun kemiri tua.
Caranya : Daun tersebut diremas-remas dan airnya digunakan untuk
mencuci muka.
2. Adstringen
Adstringen berguna untuk memperkecil pori-pori kulit yang melebar,
umumnya digunakan untuk kulit yang berminyak. Contohnya sebagai
berikut :
a. Seduhan daun salam kering yang telah diembunkan semalam,
kemudian airnya digunakan untuk mencuci muka.
b. Seduhan daun teh yang telah diembunkan semalam di tempat
terbuka, untuk digunakan mencuci muka pada pagi hari.
Tomat yang dipotong-potong dan ditempelkan pada wajah.
3. Penghalus Kulit
Penghalus kulit berfungsi untuk mencegah keriput dini pada kulit dan
menjaga kulit agar tetap halus dan lentur. Sebagai contoh adalah :
a. Remasan daun dadap yang tidak terlalu tua, digunakan untuk mencuci
muka.
b. Parutan daging buah kelapa yang sudah tua, diambil santannya untuk
dioleskan pada wajah.
c. Buah segar yang dapat langsung dioleskan pada wajah yaitu buah
pisang dan buah alpukat.

72

Sediaan Kosmetika
JENIS SEDIAAN PERAWATAN TRADISIONAL
Berdasarkan jenis sediaan perawatan tradisional, kosmetik tradisional dibagi
menjadi :
1. Perawatan wajah
2. Perawatan tubuh
3. Perawatan rambut dan kulit kepala
4. Perawatan mata dan sekitarnya
5. Perawatan mulut dan gigi
6. Perawatan kuku dan kulit sekitarnya
Berikut ini akan dijelaskan satu-persatu berbagai jenis sediaan yang
digunakan untuk perawatan secara tradisional berurutan sesuai
penggolongan di atas.
I.1. Perawatan wajah
Sediaan perawatan wajah dalam kosmetika tradisional antara lain adalah:

Masker wajah
Masker wajah memberi rasa hangat, menyerap kotoran dari kulit, dan
dapat menghilangkan sisa-sisa make-up pada wajah. Masker biasanya
digunakan dengan cara mengoleskannya pada wajah dan
membiarkannya selama beberapa saat, atau sampai kering, kemudian
membersihkannya dengan cara mencuci muka dengan air.
Bahan-bahan yang digunakan untuk masker wajah antara lain
adalah buah alpukat, kentang, bengkoang, mentimun, susu, putih telur,
madu dan wortel. Contoh sediaan untuk masker wajah yaitu:
a. Susu
Untuk kulit muka yang sangat peka terhadap sinar matahari.
Mengandung protein kasein, laktosa, lemak.
Caranya:
3 sampai 5 sendok makan susu sapi dicampur dengan 1 sendok
makan tepung terigu.
Muka dibersihkan dengan cleansing milk.
Poleskan adonan susu dengan tangan, kira-kira 15 menit,
bersihkan dengan lap dan air hangat kemudian dilap dengan air
dingin.
Tepuk-tepuk muka dengan ujung jari dengan sedikit adstringens.
Kalau ada es batu kompreslah muka dengan memasukkan es batu
ke dalam lap dan menekan-nekannya dengan selembut mungkin.
b. Madu
Sekresi sakarin yang terdeposit dari sarang lebah Apis mellifera.
Mengandung glukosa, protein dan vitamin yang berfungsi untuk
memberi gizi pada kulit. Digunakan untuk kulit muka yang kering.
Pemakaian 5-10 menit tiap satu kali pemakaian dalam satu minggu.
Caranya:
1 sendok makan tepung terigu, 1 sendok teh madu, 1 sendok teh
minyak, setengah putih telur dan susu secukupnya. Kelima bahan
tersebut dicampur sampai terbentuk adonan yang lembek.

73

Sediaan Kosmetika

c.

d.

e.

f.

g.

Poleskan pada muka yang telah bersih, biarkan agak kering sambil
berbaring.
Dilap dengan lap lunak yang dibasahi air hangat.
Bersihkan dengan air biasa.
Kompres dengan es.
Telur
Untuk kulit kering dan keriput, mengandung protein albumin.
Caranya:
Kuning telur dikocok lalu ditambah minyak;
Oleskan pada muka yang telah bersih, bila telah kering bersihkan
dengan air biasa.
Wortel
Mengandung vitamin A yang dapat memperbaiki sel-sel yang rusak.
Vitamin A yang dikandung oleh wortel menurunkan zat semacam
kolagen dan elastin yang membuat kulit wajah menjadi mengembang.
Bahan: 2-3 wortel muda, 2 jagung muda.
Caranya: Jagung muda diparut dan diperas, biarkan sesaat hingga
pati dan airnya terpisah. Wortel diparut dan dicampurkan dengan pati
jagung muda. Masker ini dipakai setiap pagi sebelum mandi atau sore
setelah beraktivitas. Lebih baik masker ini dipakai hanya sekali pakai,
sebab pada pemakaian berikutnya bahan-bahan akan mengalami
perubahan.
Tomat
Isi: asam sitrat, alkaloid adenine, trigonelin, kolin, tomatin, Ca, Fe, Vit.
B1, B2, dan C. Pemakaiannya: potong dua buah tomat yang telah
masak lalu diambil bagian daging buah sebelah dalam yang
mengandung biji. Kemudian dioleskan pada muka sampai kering dan
dicuci bersih. Buah tomat ini berkhasiat menghaluskan kulit, untuk
obat jerawat dan memberi vitamin pada kulit.
Ketimun (Cucumis sativus Linn)
Buah dari Cucumis sativum. Isi: alkaloid kukurbitasin C dan
stigmasterol.
Pemakaiannya: potong buah yang segar dan tidak terlalu tua. Bagian
dekat bijinya diparut lalu dipakai untuk kompres muka, biarkan
mengering dan kemudian dicuci bersih. Khasiatnya untuk
menghaluskan dan melembutkan kulit terutama untuk kulit berminyak.
Alpukat
Dari buah Persea gratissima. Isi : gula alcohol persiit 4,7 %.
Bermanfaat untuk mengencangkan kembali kulit yang mulai
mengendur dan memulihkan kembali sel-sel yang sudah menua.
Caranya: Oleskan 2 sendok makan masker alpukat pada wajah dan
leher dengan gerakan memutar. Biarkan sampai 30 menit atau sampai
kering. Untuk mengangkat masker, cucilah wajah dan leher dengan air
hangat kemudian dengan air es dan keringkan dengan handuk bersih.
Jenis bahan yang digunakan disesuaikan dengan keadaan kulit
pemakai, karena masing-masing bahan mempunyai kelebihan
tertentu:

74

Sediaan Kosmetika

untuk kulit kering dan keriput, biasanya digunakan masker telur


atau madu
untuk menghilangkan noda-noda hitam, digunakan masker kentang
untuk kulit muka yang sangat peka terhadap sinar matahari,
digunakan masker susu
Pemutih
Umbi bengkoang memiliki pati yang dapat memutihkan kulit wajah.
Bahan: 2 buah bengkoang dan sebatang serai.
Caranya: Batang serai dimemarkan dan direbus hingga mendidih lalu
didinginkan. Bengkoang diparut, diperas lalu disaring. Diamkan air
perasan ini selama setengah sampai satu jam hingga terbentuk endapan
putih di dasar wadah. Endapan putih yang terbentuk itulah pati
bengkoang. Pisahkan pati dari air perasan atau sari bengkoang,
kemudian campurkan 2-3 sendok makan air rebusan serai dengan
endapan bengkoang tersebut. Jadilah krim pemutih yang bisa langsung
digunakan. Supaya tahan lama, simpan krim ini di dalam lemari pendingin
sehingga dapat digunakan lagi.
Pemakaiannya: Pada pagi hari dan cukup dioleskan secara merata pada
kulit hingga mengering. Setelah mengering, dibilas bersih dengan air
hangat. Pemakaian secara rutin dua kali seminggu.
Penyegar
a. Bengkoang
Bahan: bengkoang segar, air jeruk nipis (1 sendok teh), madu (1
sendok makan).
Caranya: Bengkoang diparut, diperas, dan disaring lalu diendapkan.
Pisahkan pati dari sari bengkoang. Campurkan air jeruk nipis dan
madu ke dalam sari bengkoang dan aduk hingga tercampur merata.
Setelah wajah dibersihkan, gunakan larutan ini sebagai penyegar
khususnya pada siang hari atau setelah beraktivitas. Larutan ini
khususnya cocok bagi mereka yang memiliki kulit berminyak atau
berjerawat.
b. Mentimun
Sangat cocok digunakan sebagai bahan perawatan untuk semua
jenis kulit. Kandungan airnya mampu menyegarkan kulit wajah.
Cara pemakaian: letakkan irisan mentimun pada wajah beberapa
saat lalu gosokkan perlahan-lahan pada seluruh wajah dan leher.
c. Pisang dan alpukat
Sebagai penyegar digunakan masker campuran dari pisang, madu
dan putih telur yang cocok untuk semua kulit.
d. Jeruk nipis
Mengandung vitamin C, kalium, zat besi, dan vitamin A, digunakan
sebagai penyegar terutama untuk kulit berminyak. Sifat asamnya
dapat mengurangi kadar minyak pada wajah dan mengecilkan poripori.
Pembersih
a. Mentimun

75

Sediaan Kosmetika

Untuk pembersih digunakan masker campuran mentimun yang


dihancurkan dalam yoghurt. Cocok untuk semua jenis kulit.
b. Apel
Sari buah apel dapat digunakan sebagai tonik pembersih wajah.
c. Jojoba
Bermanfaat dalam merawat kulit wajah yang sensitif sebagai bahan
dalam pembersih. Daun bunganya dapat digunakan sebagai
pembersih.
Anti jerawat
Bengkoang (krim anti jerawat)
Bahan: 2 buah bengkoang segar, 2 buah belimbing wuluh, 1 cm kunyit,
sebatang serai.
Caranya: belimbing wuluh dan kunyit diparut, diperas dan disaring.
Batang serai dimemarkan dan direbus dengan sedikit air. Setelah dingin,
air rebusan serai dicampurkan dengan campuran belimbing wuluh dan
kunyit. Terakhir semua bahan ini dicampurkan dengan pati bengkoang
yang telah diendapkan dari sarinya. Perlu diperhatikan bahwa endapan
yang terjadi dari parutan bengkoang tidak terlalu banyak, sehingga
larutan yang dicampurkan cukup 2 atau 3 sendok teh saja. Simpan
sisanya dalam lemari pendingin sehingga dapat digunakan lagi
sesudahnya. Krim ini dioleskan pada wajah setiap malam sebelum tidur.
Esok paginya wajah cukup dibilas dengan air bersih.
Camomile
Mengandung azualen yang berkhasiat mencegah timbulnya jerawat, dan
adanya sifat antibakteri menyebabkan adanya daya penyembuhan
jerawat. Bermanfaat menghilangkan jerawat yang sudah parah.
Temu lawak ( Curcuma xhantorrhiza), mengandung minyak atsiri dan zat
warna alkaloid kurkumin
Jinten (Carvi fructus) mengandung 2,5 7 % minyak atsiri.
Meniran mengandung alkaloid filantin dan hipofilantin, kallium.
Penghalus/ pelembut wajah
Pisang dan alpukat
Bersifat lembut dan mengandung minyak yang dapat menghaluskan kulit
wajah.
Wortel
Mengandung provitamin A yang berkhasiat menghaluskan kulit wajah.
Camomile
Mengandung azualen yang dapat menghaluskan kulit wajah.
Mawar
Mengandung minyak atsiri yang digunakan untuk menghaluskan kulit
wajah.
Bedak
Dalam kosmetika tradisional dikenal bedak dingin yang berfungsi sebagai
foundation, berguna untuk mengurangi jerawat, mengecilkan pori-pori,
serta memberikan efek kuning pada wajah. Beberapa contoh sediaan
bedak dingin adalah sebagai berikut :
a. Bedak asam

76

Sediaan Kosmetika
Bahan : campuran dari satu (1) ruas jari asam kawak (Tamarandus
indica Linn.), segengam beras (Oryza sativa) dan sedikit garam NaCl.
Cara pembuatan : beras direndam lebih kurang satu minggu dengan
mengganti air tiap hari. Setelah itu digerus halus tanpa air, tambahkan
asam dan garam, lalu digerus lagi sampai homogen. Bila perlu
ditambah air sampai didapat sediaan yang seperti pasta kemudian
dibuat bulat-bulat kecil dan dijemur sampai kering. Khasiatnya untuk
mengurangi jerawat, mengecilkan pori-pori dan memberi efek kuning
langsat.
b. Bedak jerawat
Bahan : campuran batu tahu Banyuwangi dengan beras.
Cara pembuatan : Rendam batu tersebut beberapa hari dan airnya
diganti berkali-kali sampai rapuh. Setelah itu digerus halus dengan
beras yang telah direndam sampai homogen kemudian ditambah air
secukupnya, lalu dicetak bulat-bulat atau pipih supaya cepat kering.
Khasiatnya untuk menyembuhkan jerawat dan menghaluskan kulit.
c. Bedak kekolotan (penghilang noda)
Kekolotan adalah bintik bintik hitam yang terdapat pada muka,
diantaranya disebabkan oleh pigmentasi yang berlebihan pada satu
tempat. Campuran bahan yang digunakan adalah ragi, jeruk nipis
(Citrus aurantifolia), sirih (Pipper betle Linn), beras (Oryza sativa) dan
garam NaCl.
Pembuatannya adalah dengan cara menggerus lembut sirih segar
atau kering dengan ragi, ditambah beras dan sedikit garam, digerus
lagi sampai homogen, kemudian ditambah air jeruk nipis dan dibuat
bulat-bulat atau pipih. Bedak kekolotan ini berkhasiat menghilangkan
bintik-bintik hitam pada muka.
I.2. Perawatan Tubuh
Jenis-jenis sediaan untuk perawatan tubuh antara lain adalah :

Lulur Tubuh
Lulur tubuh digunakan untuk membersihkan, menguningkan,
menghaluskan, mencegah terjadinya kerutan dan menghilangkan jamurjamur yang kerap terdapat pada lipatan-lipatan kulit. Contoh sediaan lulur
adalah sebagai berikut :
Lulur
Ramuan : Daun kemuning, bidara laut, bunga melati, kunir gede,
beras yang sudah direndam dan ditumbuk.
Pembuatan : Daun kemuning dan bunga melati dihaluskan, bidara laut
kayunya dikir halus, kunir gede disayat atipis. Diseduh dengan air
hangat, disaringkan. Beras direndam kemudian dihaluskan, basahi
dengan filtrat, dibuat bulatan-bulatan kecil kemudian dikeringkan.
Cara pemakaian : Ramuan yang sudah kering tersebut dihancurkan
dengan sedikit air dan digosokkan kuat-kuat pada seluruh tubuh
hingga kotoran terlepas, biarkan sampai kering baru dicuci dengan air
hangat.
Lulur Pengantin

77

Sediaan Kosmetika
R/

R/

Bunga kenanga (Canangium odoratum)


5 kuntum
Daun kemuning (Muraya paniculata)
1 genggam
Krangean (Litsea cubeba)
2 jari
Jeruk purut (Citrus hystrix)-kulitnya
1 buah
Temu giring (Curcuma heyneana)
2 jari
Beras yang sudah ditumbuk
1 sendok makan
Mandi Rempah/ Mandi air Bunga
Mandi rempah atau mandi air bunga dimaksud untuk menutup kembali
pori-pori dan memberikan keharuman pada kulit. Ini dilakukan setelah
masker dan lulur atau mangir tubuh yang telah dibersihkan.
Contoh sediaan untuk mandi rempah adalah sebagai berikut :
Bunga kenanga (Canangium odoratum)
5 kuntum
Bunga mawar (Rosa hybrida)
4 kuntum
Bunga melati (Jasminum sambae)
1 gengam
Krangean (Litsea cubeba)
2 jari
Rimpang temu giring (Curcuma heyneana) 1 ruas
Rimpang kunyit (Curcuma domestica)
1 ruas
Pencegah Bau Badan
Bahan yang umum digunakan daun beluntas ,tawas ,kapur sirih dan jeruk
nipis.
Daun Belutas (Plucheae folium), adalah daun dari Plucea indica (famili
Asteraceae). Isi: alkaliod minyak atsiri

I.3. Perawatan rambut dan kulit kepala


Perawatan ini bertujuan untuk melembutkan, menguatkan, dan
menghitamkan rambut. Sediaan kosmetik tradisional untuk perawatan
rambut dan kulit kepala adalah sebagai berikut :

Pencuci rambut
a. Tangkai padi (merang)
Cara pemakaian : tangkai padi dibakar, ditambah air, kemudian
diembunkan selama satu malam, disaring, dan filtratnya digosokkan
ke kulit kepala dan rambut.
b. Jeruk nipis
Cara pemakaian : jeruk dibelah dan digosokkan ke kulit kepala dan
rambut.
c. Buah mengkudu
Cara pemakaian : buah mengkudu yang telah masak diperas dengan
air kemudian disaring. Air perasannya dipakai keramas, biarkan kirakira 5 menit kemudian dicuci dengan air.
d. Daun urang-aring,
adalah daun dari tanaman Ecliptica prostate (famili Asteraceae).Isi:
alkaloid.
e. Kembang sepatu,
adalah bunga dari tanaman Hibiscus rosasinensis (famili Malvaceae)
.Isi: alkaloid hibisetin, zat pahit ,lendir.

Penyubur rambut

78

Sediaan Kosmetika

Sediaan penyubur rambut digunakan untuk merangsang pertumbuhan


rambut dan mencegah kerontokan rambut. Bahan yang biasa digunakan
adalah daun lidah buaya (Aloe vera), bonggol pisang (Musa paradise),
jeruk nipis, santan kelapa daun urang aring, wortel, seledri dan lain-lain.
a. Daun lidah buaya
Mengandung aloin, aloe emodin, asam amino dan catalas.
Cara pembuatan : daun lidah buaya dibelah, diambil bagian dalamnya
yang berbentuk seperti agar-agar.
Cara pemakaian : pengobatan dilakukan sehari sekali setelah mandi
sore. Bagian dalam dari daun digosokkan di kulit kepala sambil dipijatpijat. Jika sudah selesai, rambut kemudian diselimuti dengan handuk
atau kain bersih. Keesokan harinya rambut dikeramas.
b. Santan kelapa
Cara pemakaian : siram rambut dengan santan dan diamkan selama
30 menit sampai satu jam kemudian bilas dengan air hangat hingga
bersih dan tidak lengket.
Penghilang ketombe
a. Merang
Cara pemakaian : 1 genggam merang, dibakar lalu direndam dalam 1
L air, selama semalam dan digunakan untuk keramas.
b. Kelapa
Cara pemakaian : 1 buah kelapa (Cocos nucifera) diambil santannya,
dimasak hingga keluar minyaknya dan minyak inilah yang kemudian
dioleskan pada kulit kepala dan didiamkan selama 1 jam.
Penghitam rambut

a.

Biji pepaya tua (Carica papaya )


Cara pemakaian : 1 genggam biji pepaya tua (Carica papaya)
disangrai kemudian ditumbuk halus, diperas lalu disaring, dan
dioleskan pada rambut dengan menambahkan sedikit air terlebih
dahulu.
b. Urang aring
Mengandung getah yang berwarna hitam dan alkaloid yang berfungsi
menghitamkan rambut.
Pewarna rambut
Henna
Henna merupakan zat warna rambut yang mengandung serbuk kering
dari Lawsonia alba, Lawsonia spinosa, dan Lawsonia inemis, yang
diperoleh dari tanamanyang sudah berbunga. Henna mengandung zat
warna 2-hidroksi-1,4 naftoquinon yang larut dalam air panas dan larutan
asam serta dapat mewarnai keratin. Keuntungan pengguanan henna
sebagai pewarna rambut antara lain tidak menyebabkan iritasi, sensitisasi
dan tidak menyebabkan toksisitas local maupun sistemik, dan warna
yang dihasilkan relatif stabil.
Caranya :

79

Sediaan Kosmetika

1.

2.

Serbuk henna dan air panas dibuat menjadi pasta kemudian


diasamkan dengan asam nitrat, asam adipat atau asam-asam lainnya
yang sesuai hingga pH mencapai 5,5.
Oleskan pasta tersebut pada rambut yang telah dikeramas terlebih
dahulu.
Hasil olesan ini ditutupi dengan handuk, biarkan selama 50-60 menit, lalu
dibersihkan dengan shampo dan dikeringkan.
Penguat rambut
Sediaan ini berguna untuk mengatasi
kerontokan rambut yang
berlebihan dengan menggunakan bahan-bahan alami antara lain;
1. Ginseng (Panax radix) mengandung triterpenoid, saponin, glikosida.
2. Daun pandan ( Pandanis folium )mengandung minyak menguap.
3. Kulit buah jeruk purut merupakan bagian luar kulit buah Citrus hytrix,
mengandung saponin, tannin, steroid, minyak atsiri.
Adapun contoh sediaannya adalah sebagai berikut:
a. Teh
Cara pemakaian : air teh sisa kemarin dipakai untuk mengompres
kepala.
b.
R/ Daun mangkokan (Nothopanax scuttellarium)
4 helai
Daun pandan (Pandanus amaryllifolius)
4 helai
Bunga kenanga (Canangium odoratum)
4 kuntum
Kulit jeruk purut (Citrus hystrix)
1 buah
Krangen (Litsea cubebae)
2 jari
Minyak kelapa
10 sendok
c.
R/ Jeruk nipis yang sudah tua
1 buah
Telur ayam
1 butir
Pelembut rambut (hair conditioner)
Telur
a. Untuk rambut kering
Basahi rambut dengan air, pulaskan kuning telur yang sudah dikocok
pada rambut hingga rata, biarkan 15 menit kemudian cuci dengan air
hangat-hangat kuku.
b. Untuk rambut berminyak
Digunakan kuning telur yang telah dikocok dicampur dengan perasan
jeruk nipis. Dikerjakan seperti di atas.
Jeruk nipis
Setelah rambut dikeramas, oleskan santan yang telah ditambah dengan
perasan jeruk nipis, lalu biarkan 15 menit, cuci dengan air biasa.

I.4. Perawatan mata dan sekitarnya


Perawatan mata dan sekitarnya dimaksudkan untuk melindungi mata dan
memperindah mata dan sekitarnya, seperti alis, bulu mata, dan kelopak
mata agar senantiasa sehat dan tetap kelihatan cerah bersinar.
Sediaannya meliputi :

Pencuci mata

80

Sediaan Kosmetika
Digunakan agar mata tetap tampak jernih, bersih dan tidak terlihat letih.
Pemakaian dilakukan dengan cara dikompres. Bahan yang digunakan
antara lain adalah :
Daun kecipir muda yang direbus
Air dari pohon kelor
Daun sirih segar yang diremas-remas kemudian diseduh dengan air
dingin.

Penghitam alis
Bahan yang digunakan adalah daging buah kemiri yang disangrai lalu
ditumbuk sampai halus. Penggunaannya dilakukan dengan dicampur
sedikit air terlebih dahulu.

Maskara
Digunakan agar bulu mata kelihatan lebat, lebih lentik dan menarik.
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
R/ Laba-laba besar (Mygale yavanica)
1 ekor.
Malam
q.s
Minyak kelapa
q.s
Cara penggunaan: laba-laba dibakar sampai hangus, lalu digerus halus,
ditambahkan malam dan minyak kelapa, dipanaskan diatas api sampai
kental, kemudian didinginkan terlebih dahulu, baru dioleskan pada bulu
mata.
I.5. Perawatan mulut dan gigi
Untuk perawatan mulut dan gigi, digunakan beberapa sediaan, antara
lain :

Pelemas bibir
Digunakan untuk menghindari atau mengatasi pecah-pecah pada bibir
dan bibir tampak selalu basah. Bahan-bahan yang digunakan adalah
minyak pale atau air jeruk nipis, penggunaannya dilakukan dengan cara
dioleskan. Minyak pale dibuat dari memanaskan sarang lebah dan
minyak kelapa, setelah dingin dan memadat baru dioleskan ke bibir. Juga
digunakan daun sirih, kapur sirih, gambir, pinang, daun saga, kapulaga,
dan cengkeh.

Pemerah bibir
Digunakan untuk memberi warna merah pada bibir, bahan yang
digunakan antara lain adalah daun sirih, kapur sirih, gambir, pinang, daun
saga, kapulaga dan cengkeh.

Pemutih gigi
Bahan yang digunakan adalah biji asam yang sudah disangrai dan
dihaluskan, kemudian digosokkan pada gigi agar menjadi lebih putih.
I.6. Perawatan kuku dan kulit sekitarnya
Sediaan perawatan kuku dan kulit sekitarnya digunakan dengan maksud
untuk menjaga kesehatan dan memperindah kuku dan kulit sekitarnya.
Contoh sediaannya adalah sebagai berikut :

Pembersih dan pelunak kuku


Bahan yang bias digunakan antara lain adalah :

81

Sediaan Kosmetika

Minyak zaitun, dipanaskan terlebih dahulu kemudian kuku


direndam di dalamnya.

Minyak castor/minyak jarak, dioleskan pada kuku.


Pemerah kuku
Pemerah kuku digunakan untuk memberi warna merah pada kuku. Bahan
yang digunakan yaitu :
R/ Pacar Kuku
Kapur sirih
Jeruk nipis
Tawas
Cara pemakaian : daun pacar kuku, kapur sirih dan tawas digerus, lalau
ditetesi dengan jeruk nipis agar lebih lembut.
Penghalus kuku
Untuk menghaluskan kuku biasanya digunakan campuran tepung kanji,
tepung beras dan talk.
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF
KOSMETIKA TRADISIONAL

Berdasarkan tempat pemakaiannya, sediaan kosmetika tradisional dibagi


menjadi beberapa kategori :
1. Perawatan wajah
2. Perawatan tubuh
3. Perawatan rambut dan kulit kepala
4. Perawatan mata dan sekitarnya
5. Perawatan mulut dan gigi
6. Perawatan kuku dan kulit sekitarnya
Berikut ini akan dijelaskan satu-persatu sediaan kosmetika tradisional sesuai
dengan penggolongan di atas :
1. Perawatan Wajah
Sediaan kosmetika yang digunakan untuk perawatan wajah antara lain :
a. Masker
Bahan yang umum digunakan sebagai masker wajah antara lain buah
mentimun, alpukat, jeruk nipis, tomat, bengkuang, susu, putih telur, madu.
R/
Madu
1 sdt
Tepung terigu
1 sdm
Minyak kelapa
1 sdm
Putih telur
1 butir
Susu
secukupnya
1. Minyak kelapa (Oleum cocos)
Adalah minyak yang diperoleh dari pemerasan panas daging biji
Cocos nucifera.
Isi : gliserida asam lemak (asam laurat, asam miristat)
Analisa :

82

Sediaan Kosmetika

2.

Gliserida asam lemak jika dihidrolisa dengan asam


(misalnya HCl atau H2SO4) akan terurai menjadi gliserin dan
asam lemak pembentuknya, dimana gliserin dapat dideteksi
dengan uji Carletti.

Asam-asam lemak mempunyai rumus struktur yang


mirip, sehingga untuk menganalisisnya menggunakan analisis
instrumen misalnya HPLC dan GC.
Madu
Adalah sekresi sakarin dari yang terdeposit pada sarang lebah Apis
mellifera (famili Apiadae)
Isi : karbohidrat fruktosa dan dekstrin
Analisa :

Fruktosa :

Luff (CuSO4 + asam sitrat + Na2CO3) : mereduksi,


membentuk endapan hitam

Mollisch (3% -naftol dalam alkohol) : terbentuk cincin


ungu

Deniges (HgSO4 + H2SO4) : endapan putih


Dekstrin :
Mollisch positif, Luff positif
Dengan aqua iod : terbentuk warna merah ungu

Dipanaskan dengan larutan air aksn berbusa


Cuprifil positif
Dibawah mikroskop tampak seperti amilum

3.

4.

Avokat
Adalah buah dari Persea gratissima (famili Lauraceae)
Isi : gula alkohol persiit 4,7%
Analisa :
Memberi reaksi positif pada reagen gula dan alkohol.
Mentimun
Adalah buah dari Cucumis sativum (famili Cucurbitaceae)
Isi : alkohol kukurbitasin C dan stigmasterol
Analisa :
Alkaloid
Adalah senyawa metabolit sekunder yang dalam struktur molekulnya
terdapat atom Nitrogen (umumnya heterosiklik). Adanya pasangan
elektron bebas dalam atom nitrogen menyebabkan alkaloid dapat
membentuk kompleks yang tidak larut dengan logam-logam berat.
Metode : simplisia dibasakan dengan amonia encer, digerus dalam
mortir, kemudian ditambah beberapa mililiter kloroform sambil terus
digerus, setelah disaring filtrat dikocok dengan HCl 2N. Lapisan
asam dipisahkan kemudian dibagi menjadi 3 :
1. Bagian pertama digunakan sebagai blanko pembanding

83

Sediaan Kosmetika

5.

6.

7.

2. Bagian kedua diberi pereaksi Mayer, diamati ada tidaknya


endapan putih.
3. Bagian ketiga ditetesi pereaksi Dragendorf, diamati ada tidaknya
endapan warna jingga coklat.
Identifikasi spesifik untuk alkaloid dengan analisa instrumen karena
mempunyai struktur yang mirip pada beberapa senyawa alkaloid
tersebut.
Tepung terigu (Amylum tritici)
Adalah pati dari Triticum vulgare (famili Graminae)
Isi : Amilum
Analisa :
Didihkan satu bagian dengan 50 bagian air, terbentuk larutan kanji
yang tidak transparan hampir tidak berbau dan merubah warna
kertas lakmus P. Tambahkan larutan Iodium P, terjadi warna yang
jika dipanaskan hilang dan jika didinginkan akan timbul kembali.
Bengkuang
Adalah buah dari tanaman Pachyrrhizus erosus.
Isi : karbohidrat 10,73%, protein dan lemak.
Analisa :

Karbohidrat

Memberi reaksi positif pada pereaksi karbohidrat


(Tromer, Fehling, Osazon, Deniges, dll)

Protein

Mengendapkan larutan Tanin 1%

Mengendapkan pereaksi Dragendorf, Bouchardat,


Mayer, dalam suasana asam, dimana endapannya tidak
larut dalam spiritus berlebih.

Lemak

Mengendapkan pereaksi Liebermann-Burchard (asam


asetat anhidrat dan asam sulfat pekat) memberi warna hijau
Jeruk Nipis (Citri fructus)
Adalah buah dari tanaman Citrus sinensis (famili Rutaceae)
Isi : Minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrat.
Analisa :
Minyak atsiri
Teteskan 1 tetes minyak pada permukaan air, permukaan air tidak
keruh
Pada sepotong kertas, teteskan minyak tidak terjadi noda
transparan.
Kocok sejumlah minyak dengan larutan NaCl P jenuh volume
sama, biarkan memisah, volume air tidak boleh bertambah.
Penetapan kadar minyak atsiri
Campur bahan yang diperiksa dalam labu dengan cara
penyulingan, pasang alat, isi buret hingga penuh, panaskan
dengan tangas udara, sehingga penyulingan berlangsung dengan

84

Sediaan Kosmetika
lambat tapi teratur,setelah penyulingan selesai biarkan 15 menit,
kemudian catat volume dalam % v/b (lihat lampiran 1)
Minyak atsiri adalah campuran senyawa hidrokarbon yaitu terpenterpen yang dianalisis sebagai berikut :
1. Mono dan seskuiterpenoid
Pengenalan didasarkan pada kemampuannya membentuk
warna-warna dengan pereaksi anisaldehid-asam sulfat atau
pereaksi asam sulfat.
Metode : simplisia disari dengan eter, kemudian sari eter
diuapkan hingga kering, terbentuk warna-warna yang
menunjukkan
adanya
senyawa
monoterpenoid
dan
seskuiterpenoid.
2. Steroid dan triterpenoid
Pengenalan didasarkan pada kemampuannya membentuk
warna dengan pereaksi Liebermann-Burchard.
Metode : simplisia disari dengan eter kemudian sari eter
diuapkan hingga kering. Pada residu diteteskan pereaksi
Liebermann-Burchard.
Terbentuknya
warna
ungu
menunjukkan adanya senyawa triterpenoid dan warna hijaubiru menunjukkan adanya senyawa kelompok steroid.
3. Diterpenoid
Secara kimia sangat mirip, cara penentuan yang paling cocok
adalah dengan KGC.
Senyawa-senyawa terpen ini sangat mirip strukturnya
sehingga biasanya dianalisa dengan instrumen (HPLC atau
GC)
Asam sitrat
Kuantitatif :
Timbang seksama 3 g, larutkan dalam 100 ml air, titrasi
dengan larutan NaOH 1N menggunakan indikator fenolftalein
P.
Kualitatif :
Dengan larutan perak nitrat membentuk endapan perak
sitwarna putih yang larut dalam larutan amonia encer.
Glikosida
Cara identifikasi glikosida :
Larutan percobaan
Sari 3 g serbuk simplisia dengan 30 ml campuran 7 bagian
volume etanol 95% P dan 3 bagian volume air dalam alat
pendingin alir balik selama 10 menit, dinginkan, saring. Pada 20
ml filtrat ditambahkan 25 ml air dan 25 ml timbal (II) asetat 0,4
M, kocok, diamkan selama 5 menit, saring. Sari filtrat 3 kali, tiap
kali dengan 20 ml campuran 3 bagian volume kloroform P dan 2
bagian isopropanol P. Pada kumpulan sari ditambahkan natrium
sulfat anhidrat P, saring, dan uapkan pada suhu tidak lebih dari
50. Larutkan sisa dengan 2 ml metanol P.

85

Sediaan Kosmetika
Percobaan umum terhadap glikosida
Cara percobaan
A.
Uapkan 0,1 ml larutan percobaan diatas tangas air,
larutkan sisa dalam 5 ml asam asetat anhidrat P.
Tambahkan 10 tetes asam sulfat P, terjadi warna biru atau
hijau, menunjukkan adanya glikosida. (reaksi LiebermannBurchard).

B. Masukkan

8.

0,1 ml larutan percobaan dalam tabung reaksi,


uapkan diatas tangas air. Pada sisa tambahkan 2 ml air dan
5 tetes Mollisch P. Tambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat P,
terbentuk cincin warna ungu pada batas cairan,
menunjukkan adanya ikatan gula (reaksi Mollisch)
Komatografi Lapis Tipis
Sari 300 mg serbuk simplisia dengan 5 ml metanol P, saring,
pada dua titik masing-masing 20l filtrat pada lempeng KLT
silika gel GP setebal 0,25 mm. Evaluasi dengan campuran
benzen P etanol 95% P (70 : 30) dengan jarak rambat 15 cm.
Semprot kromatogram pertama dengan anisaldehida-asam
sulfat LP, panaskan pada suhu 110 selama 10 menit, amati
dengan sinar UV 366 nm, bercak tidak berfluoresensi.
Tomat
Adalah buah dari tanaman Solanum lycopersicum (famili
Solanaceae)
Isi : asam sitrat, alkaloid adenin, trigonelin, kolin, tomatin, Ca, Fe,
vitamin B1, B2, C.
Analisa :

Vitamin C
Penetapan kadar :

Timbang 400 mg, larutkan dalam campuran

100 ml air bebas


CO2 dan 25 ml asam sulfat 10% v/v, titrasi dengan iodium
0,1%, dengan indikator larutan kanji.
Mereduksi kuat larutan iod 0,1 N
Menghilangkan warna larutan diklorofenol-indofenol

Larutan dalam air + NaOH + asam lemah + 1 tetes FeSO

ungu

Vitamin B

Larutan 1 mg dalam 100 ml air, dilihat dengan cahaya yang


diteruskan
larutan
berwarna
kuning
pucat
kahijauan,
berfluoresensi hijau kekuningan intensif, yang dengan
penambahan asam mineral atau alkali fluoresensi hilang.
Ion kalsium
Dengan asam pikrolon membentuk kristal persegi panjang
Dengan asam asetat + meditren membentuk kristal sapu
berwarna kuning

86

Sediaan Kosmetika
Dengan amonium oksalat membentuk kristal amplop tak
berwarna
Ferrum
Dengan kalium tiosianat terbentuk warna merah darah
9. Susu
Adalah susu segar dari Bos taurus (famili Bovidae)
Isi : protein kasein 3%, laktosa 5%, lemak 2-5%
Analisa :
Laktosa
Memberikan reaksi positif terhadap pereaksi Mollisch, Fehling, Luff,
memberikan reaksi negatif atau positif setelah beberapa lama
terhadap pereaksi Barfoed.
10. Putih telur
Isi : protein albumin
b.

Penghilang jerawat
Bahan yang umum digunakan adalah meniran dan temulawak serta
jinten dengan gula.
1. Temu Lawak (Curcumae rhizoma)
Adalah rimpang dari tanaman Curcuma xanthoriza (famili
Zingiberaceae)
Isi : minyak atsiri dan kurkumin
2. Jinten (Carvi fructus)
Adalah buah dari tanaman Carum carvum (famili Apiaceae)
Isi :2,5 7% minyak atsiri
3. Meniran
Adalah herba dari tanaman Phyllantus niruri (famili Euphorbiaceae)
Isi : alkaloid filantin dan hipofilantin, Kalium.
Kalium
+ larutan ammonium endapan kuning
+ larutan asam tartrat endapan kristalin putih
+ larutan asam peklorat endapan kristalin putih
+ larutan asam heksakloroplatinat endapan kuning
+ tes nyala : kuning keemasan
4. Gula
Analisa :

Fehling : negatif

100 mg zat ditambah Fehling 10 ml, + 2,5 ml kalsium


asetat 2N, dimasak 2 menit, saring, filtrat ditambah HCl encer,
terbentuk warna biru hijau, dipanaskan sampai mendidih,
ditambah NaOH : endapan Cu2O

Larutan zat ditambah NaOH dan CuSO4 : biru jernih,


dipanaskan warnanya tetap, ditambah HCl dil dan NaOH lagi,
panaskan, endapan kuning jingga.
c. Penghilang noda

87

Sediaan Kosmetika
Bahan yang umum digunakan adalah jeruk nipis, garam, lawet (beras
yang direndam 2 hari ditambah daun sirih dan ragi).
1. Tepung beras (Amylum oryzae)
Adalah pati dari Oryzae sativa (famili Graminae)
Isi : amilum
2. Garam dapur (NaCl)

Nyala pijar : kuning keemasan

Bellstein : kuning hijau

Rasa : garam dapur (asin)

Reaksi kristal : Zinc uranil asetat

Kuantitatif
Timbang seksama 250 mg, larutkan dalam 50 ml air, titrasi
dengan perak nitrat 0,1 N menggunakan indikator kalium kromat
P, 1 ml perak nitrat setara dengan 5,844 mg NaCl.
d. Bedak dingin
Bahan yang umum digunakan adalah pati beras dan bengkuang.
2.

Perawatan Tubuh
Jenis-jenis sediaan untuk perawatan tubuh antara lain :
a. Lulur dan Mangir
Bahan yang umum digunakan adalah pulasari, akar wangi, pinang, temu
kunci, kenanga, kunyit, temu giring, temu lawak, gadung, kayu manis,
kaolin, lengkuas, masoji, kelembak, mawar, cendana, tahi angin,
kemuning, melati, beras, jeruk wangi, klabet.
1. Bunga melati (jasmini flos)
Adalah bunga dari tanaman Jasminum sambac (famili Oleaceae)
Isi : minyak atsiri, asam format, asam benzoat, asam asetat,
seskuiterpen, seskuiterpen alkohol.
Analisa :

Asam benzoat
Esterifikasi dengan alkohol dan ditambah asam sulfat pekat :
bau pisang ambon.
Ditambah HgO dan FeCl3 : endapan Fe-benzoat

Asam format
Direduksi membentuk formaldehid yang dapat diidentifikasikan
dengan Schiff (fuchsin yang telah dihilangkan warnanya dengan
Na-bisulfit yang diasamkan) : terbentuk warna merah.

Asam asetat
Esterifikasi menghasilkan bau kuteks
Dengan FeCl3 : merah coklat yang hilang pada penambahan
asam
Digerus dengan KHSO4 : bau cuka
2. Lengkuas (Languitis rhizoma)
Adalah rimpang dari Langua galanga (famili zingiberaceae)
Isi : minyak atsiri yang mengandung kamfer, sineol dan asam metil
sinamat.

88

Sediaan Kosmetika
3.

Kayu cendana (Santali lignum)


Adalah kayu galih dari dahan, batang dan akar Santalum album
(famili Santalaceae)
Isi : minyak atsiri, tanin
Tanin

Analisa kualitatif:
Simplisia digerus dan dipanaskan dengan air, kemudian
disaring panas-panas. Sebagian kecil filtrat ditetesi larutan
Pereaksi FeCl3. Terbentuknya warna biru hitam menunjukan
adanya tanin atau polifenol alam. Sebagian kecil filtrat diuji
ulang dengan penambahan larutan gelatin 1 %, adanya
endapan putih menunjukan bahwa dalam simplisia terdapat
tanin.

Analisa kuantitatif:
Timbang seksama kurang lebih 2 g serbuk, panaskan dengan
50 ml air mendidih diatas penangas air selama 30 menit sambil
diaduk, diamkan beberapa menit, enap tuangkan melalui
segumpal kapas kedalam labu takar 250 ml, saring sisa
dengan air mendidih, saring larutan kedalam labu takar yang
sama. Ulangi penyarian beberapa kali hingga larutan bila di
reaksikan dengan ferri ammonium sulfat tidak menunjukan
adanya tanin. Dinginkan cairan dan tambahkan air secukupnya
hingga 250 ml. Pipet 25 ml larutan kedalam labu 1000 ml,
tambahkan kalium permanganat 0,1 N ekuivalen dengan 0,
004157 g tanin, lakukan uji blanko.

4.

Temu giring ( Curcumae heyneanae rhizoma)


Adalah rimpang dari Curcumae heyneanae ( fam. Zingiberaceae)
Isi: minyak atsiri tidak kurang dari 1,5 % tanin dan alkaloid kurkumin.

5.

Kapulaga (Cardamomi fructus)


Adalah buah dari Amomum cardamomum (fam. Zingiberaceae)
Isi: minyak atsiri

6.

Kelembak (Rhei radix)


Adalah akar dari Rheum officinale atau Rheum palmatum (fam.
Polygonaceae)
Isi: glikosida antrakuinon.
Analisa:
Campur 200 mg serbuk simplisia dengan 5 ml asam sulfat 2 N,
panaskan sebentar, dinginkan. Tambahkan 10 ml benzen P, kocok,
diamkan. Pisahkan lapisan benzen, saring; filtrat berwarna kuning,
menunjukan adanya antrakinon. Kocok lapisan benzen dengan 1 ml
sampai 2 ml natrium hidroksida 2 N, diamkan; lapisan berwarna
merah intensif dan lapisan benzen, tidak berwarna.
7. Kunyit (Curcumae domesticae rhizoma)
Adalah rimpang dari tanaman Curcuma domestica(fam Zingiberaceae)
Isi: 5 % minyak atsiri dan kurkumin

89

Sediaan Kosmetika

8. Mawar (Rosae flos)


Adalah bunga dari tanaman Rosa alba, R.galica, R. damascena
Isi: minyak atsiri berisi geraniol, sitronelol dan nerol
9. Akar wangi
Adalah akar dari tanaman Andropogon zizanioides (fam Poaceae)
Isi : minyak atsiri
10. Kulit kayu manis
Adalah kulit kayu dari tanaman Cinnamomum burmani (fam
Lauraceae)
Isi: minyak atsiri 1-3 %, tanin, dan Ca-oksalat.
Analisa :

Kalsium oksalat
Memberi identifikasi positif dengan ion kalsium dan anion oksalat

Anion oksalat
+ kalsium klorida membentuk kristal amplop warna putih
+ kalium permanganat kemudian dipanaskan : tak berwarna
11. Kayu angin
Berasal dari tanaman Usnea misa-sinensis
Isi: asam usnin, dan senyawa depsida seperti asam barbatolat, asam
usnetin, dan asam barbatin.
Analisa:
Asam-asam ini mempunyai struktur yang sangat mirip sehingga
identifikasi biasanya dilakukan dengan analisis instrumen HPLC dan
GC.
12. Umbi gadung
Adalah umbi dari tanaman Dioscoreae hispida (fam Dioscoreaceae)
Isi: glikosida diesin, dioskorina
13. Kulit pulasari
Adalah kulit batang dan kulit cabang dari tanaman Alyxia reinwarditii
Isi: minyak atsiri, asam organik, alkaloid kumarin.
Analisa:
Asam organik
Terdiri dari campuran banyak asam yang strukturnya mirip
sehingga pemisahan dilakukan dengan instrumentasi.
14. Pinang
Adalah biji Areca catechu (fam Arecaceae)
Isi: glikosida arekaidin, arekolin, guvasin, guvakolin, isoguvasin, gula.
15. Jeruk wangi (Citri fructus)
Adalah buah dari tanaman Citrus aurantiifolium (fam. Rutaceae)
Isi: flavonoid
Analisa:
Pengenalan flavonoid didasarkan pada reaksi reduksi gugusan
karbonil pada lingkar -lakton menjadi gugusan alkohol membentuk
senyawa hidroksi yang berwarna-warna tergantung gugusan
fungsional yang terdapat dalam lingkar A dan B. Warna yang dapat
ditarik oleh amil alkohol.
Metode:

90

Sediaan Kosmetika
16.

17.
18.

19.

Alkohol
Fenol

Simplisia dipanaskan dengan campuran logam magnesium dan


asam klorida 5 N, kemudian disaring, adanya flavonoid akan
menyebabkan filtrat berwarna yang dapat ditarik oleh amil alkohol.
Temu kunci
Adalah rimpang dari tanaman Boesenbergia pandurata (fam
Zingiberaceae)
Isi: minyak atsiri 0,06 %-0, 32 %, dan pati (amilum)
Daun kemuning
Adalah daun dari tanaman Murraya paniculata
Isi: minyak atsiri, tanin, glikosida.
Biji klabet (Foenigraeci semen)
Adalah biji dari Trigonella foenigraecum (fam Papilionaceae)
Isi: minyak atsiri, alkaloid, albumin, zat besi (ferrum), minyak lemak.
Analisa albumin:
o Mengendapkan larutan tanin 1%
o Penetapan kadar:
Encerkan dengan air secukupnya sampai kadar 5 % b/v, ambil
0,02 ml, masukan dalam tabung pusing berdasar bundar,
tambahkan 5 ml air, campur, tambahkan berturut-turut 0,2 ml
Na-molibdat, 0,2 ml campuran 1 bagian volume asam sulfat
bebas nitrogen dan 30 bagian volume air, kocok. Pusingkan
selama 5 menit, buang dekantat. Letakkan tabung terbalik
diatas kertas saring sehingga semua cairan terhisap, pada
residu tambahkan 3 tetes larutan tembaga sulfat dan 1 ml
asam sulfat bebas nitrogen, didihkan 10 nenit. Dinginkan.
Tambahkan 1g Na-sulfat anhidrat dan 10 mg selenium.
Didihkan lagi 1 jam,dinginkan, pindahkan ke dalam alat sulinh
amoniak, tambahkan 6 ml NaOH jenuh, suling selama 7 menit,
tampung sulingan dalam campuran 5 ml asam borat jenuh, 5
ml air dan 1 tetes merah metil dalam etanol 95 %, titrasi
dengan asam klorida 0,014 N.
Kenanga (Canangium flos)
Adalah bunga dari tanaman Canangium odoratum
Isi :52-55 % alkohol dengan ester-ester (metil benzoat, linalool,
terpineol), 33-38% sesquiterpen, terdapat pula fenol-fenol, terpenterpen, aldehid dan aseton.
Analisa:
+ pereaksi King terbentuk warna merah anggur yang tidak tertarik
oleh eter/amil alkohol

+ pereaksi King terbentuk warna merah anggur yang tertarik oleh


eter/amil alkohol
Aldehid
Mereduksi Ag-amoniakal
Mereduksi fehling
20. Kulit masoji (Massoiae cortex)

91

Sediaan Kosmetika

3.

1.

Isi: minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, asam sinamat,


eugeunol, zat penyamak(tanin), saprol, terpen.
21. Kaolin
Analisa:

Kualitatif:
Gerus dengan 2 ml air, campuran dapat mengalir.

Kuantitatif:
Lebur dengan 2g natrium karbonat P, hangatkan sisa dengan 10
ml air, saring, cuci penyaring dengan 5 ml air, kumpulkan filtrat
dan cairan cucian. Larutkan sisa dalam 10 ml asam klorida P,
larutan menunjukan reaksi aluminium yang tertera pada reaksi
identifikasi. Pada kumpulan filtrat dan cairan cucian, tambahkan
3 ml asam klorida P, terbentuk endapan yang menyerupai
gelatin.
b. Mandi kembang
Bahan yang umum digunakan bunga kenanga, bunga mawar, bunga
melati, kulit krangean, rimpang temu giring, rimpang kunyit.
Kulit krangean
Isi: minyak atsiri (dalam buah 5,5% atau lebih) bagian terpenting citrae,
citroneale
c. Pencegah bau badan
Bahan yang umum digunakan daun beluntas, tawas, kapur sirih, dan
jeruk nipis.
Daun beluntas (Plucheae folium)
Adalah daun dari Pluchea indica (fam. Asteraceae)
Isi: alkaloid, minyak atsiri.
Perawatan rambut dan kulit kepala
Sediaan kosmetika tradisional untuk perawatan rambut dan kulit kepala
adalah sebagai berikut :
a. Pencuci rambut
Bahan yang umum digunakan adalah kembang sepatu, daun urangaring.
1. Daun urang-aring
Adalah daun dari tanaman Eclipta prostata (fam Asteraceaea)
Isi: alkaloid
2. Kembang sepatu
Adalah bunga dari tanaman Hibiscus rosasinensis (fam. Malvaceae)
Isi : alkaloid hibisetin, zat pahit, lendir.
b. Penyubur rambut
Bahan yang umum digunakan adalah lidah buaya, kemiri.

Biji kemiri (Aleuritis endosperm)


Adalah biji Aleuritas molucana (fam. Euphorbiceae)
Isi: sterol/terpen, minyak lemak, protein, gliserin, vitamin B1.
Analisa:
gliserin

92

Sediaan Kosmetika

1.

1.
2.

Reaksi gula: + asam nitrat, dimasak, menghasilkan aldehid +


dioksiaseton. Dinginkan, encerkan, dan dinetralkan dengan natrium
karbonat, + luff menghasilkan endapan CuO.
Reaksi Cuprifil : +
Reaksi Carletti : +
2. Lidah buaya
Adalah dried juice dari daun Aloe vera ( fam. Liliaceae)
Isi: glikosida antrakinon.
c. Pelembut
Bahan yang umum digunakan adalah asam jawa, jeruk nipis.
Asam jawa
Adalah daging buah Tamarindus indica (fam. Leguminosae)
Isi: sterol/terpen, saponin, asam sitrat, asam tartrat
Analisa:
Saponin
Saponin adalah senyawa metabolit sekunder dalam tumbuhan
yang bersifat dapat membentuk busa, serta dapat
menghemolisis sel darah merah. Struktur umumnya merupakan
glikosida, yang bila dihidrolisis akan menghasilkan glikon dan
aglikon. Struktur glikon saponin umumnya merupakan struktur
triterpenoid dan struktur steroid, sehingga ditinjau dari
strukturnya, saponin dapat dibagi menjadi saponin triterpenoid
dan saponin steroid. Reaksi pengenalan saponin didasarkan
pada sifatnya yang mampu memberi busa pada pengocokan
yang persisten pada sedikit penambahan asam atau pendiaman.
Metode: diatas air, dalam tabung reaksi, simplisia dicampur
dengan air dan dipanaskan beberapa saat, kemudian disaring.
Setelah dingin filtrat dalam tabung reaksi dikocok kuat-kuat
selama lebih kurang 30 detik. Terbentuk busa minimal setinggi 1
cm dan persisten selama beberapa menit serta tidak hilang
dengan penambahan asam klorida encer 1 tetes menunjukkan
bahwa dalam simplisia terdapat saponin.
Asam tartrat
Kualitatif: dengan larutan perak tatrat membentuk endapan putih
perak tatrat; yang larut dalam larutan tatrat berlebih dalam
amonia encer dan dalam asam nitrat encer.
d. Sediaan untuk melawan ketombe
Bahan yang umum digunakan adalah minyak kelapa asli.
e. Penghilang rambut
Bahan yang umum digunakan adalah daun sirih dengan merica atau
daun sirih.
Lada hitam (Piperis nigri fructus)
Adalah buah Piper nigrum (fam. Piperaceae) yang belum masak
Isi: minyak atsiri yang mengandung felandren, dipenten, kariopilen,
enthoksilin, limonen, alkaloida piperina dan kavisina.
Daun sirih (Piperis folium)

93

Sediaan Kosmetika
Adalah daun dari Piper bettle (fam Piperaceae)
Isi: minyak atsiri mengandung hidroksi kavikol, kavibetol, estragol,
eugenol.

f.
1.
2.

Sediaan penghitam rambut


Bahan yang umum digunakan adalah minyak kemiri, air perasan biji
pepaya yang telah disangrai.

Minyak kemiri (Aleuritis endosperm)


Adalah minyak Aleuritas molucana (fam. Euphorbiceae)
Isi: gliserida asam lemak (palmitin, stearin, miristin), minyak lemak,
protein, vitamin B1, sterol/terpen.
Biji pepaya (Caricae semen)
Adalah biji dari buah Carica papaya (fam. Caricaceae)
Isi: alkaloid glukotropaelin, karpain.

g.

Sediaan untuk menguatkan akar rambut (tonik rambut)


Bahan yang digunakan adalah daun pandan, bunga kenanga, kulit jeruk
purut, kulit krangean, minyak kelapa, jeruk nipis, telur ayam, dan ginseng.

1.

Ginseng (Panax radix)


Adalah akar dari tanaman Panax quinguefolium dan Panax ginseng
(fam. Araliaceae)
Isi: triterpenoid saponin, glikosida.

2.

Daun pandan (Pandanis folium)


Adalah daun dari Pandanus amarylifolius (fam. Pandanaceae).
Isi: minyak menguap.
Kulit buah jeruk purut (Citri hystricis pericarpium)
Adalah bagian luar dari kulit buah citrus hytrix yang masak atau
hampir masak (fam rutaceae)
Isi: saponin,tanin 1 %, steroid/triterpenoid, minyak atsiri yang
mengandung sitral 2 2,5 %.
4. Perawatan mata dan sekitarnya
Sediaan kosmetika tradisional untuk mata dan sekitarnya

a.

1.

Pencuci mata
Bahan yang digunakan antara lain: air rendaman dari daun kelor, daun
sirih segar.
Daun kelor
Adalah daun dari tanaman Moringa pterygosperma (fam.
Moringaceae)
Isi: alkaloid

b.
c.

Penghitam alis
Bahan yang digunakan adalah kemiri disangrai lalu ditumbuk.
Kompres mata
Bahan yang digunakan adalah garam fisiologis dilarutkan dalam air.

94

Sediaan Kosmetika
d.

Maskara
Bahan yang digunakan :
R/ minyak kelapa
Malam
Analisa malam :
bilangan asam 17-24
bilangan ester 72-79
timbang 1 g, masukkan dalam gelas piala 100 ml +35 ml NaOH 3,5 N.
didihkan selama 30 menit, pertahankan volume dengan sesekali
menambahkan air, biarkan campuran mendidih selama lebih kurang 2
jam, malam akan memisah, menggunakan cairan jernih, keruh atau
tembus cahaya tapi tidak buram, saring campuran dingin dan asamkan
filtrat jernih dengan HCl P, cairan tetap jernih atau menunjukkan tidak
lebih dari sedikit kekeruhan atau endapan.
Kuantitatif:
Timbang seksama 1,7 g. larutkan dalam air secukupnya hingga 100
ml. Pada 200 ml tambahkan 30 ml dinatrium edetat 0,005 M dan 100
ml air, panaskan diatas tangas air selama 10 menit, dinginkan,
tambahkan 5 g heksamina P. Titrasi dengan timbal nitrat 0,05 M
menggunakan indikator 0,4 ml larutan jingga xilanol P.
5. Perawatan mulut dan gigi
Kosmetika tradisional yang digunakan untuk perawatan mulut dan gigi :

a.
b.

Pelembut bibir
Bahan yang digunakan air jeruk nipis.
Pemerah bibir
Bahan yang digunakan antara lain daun sirih, kapur sirih, gambir, pinang,
daun saga, kapulaga, dan cengkeh.

Cengkeh (Caryophylli flos)


Adalah kuncup bunga dari tanaman Syzigium aromaticum (fam.
Myrtaceae).
Isi: 14-20 % minyak atsiri.
Kapulaga (Cardommomi fructus)
Adalah buah dari Amomum cardamomum (fam. Zingiberaceae).
Isi: minyak atsiri.
Daun saga
Adalah daun dari tanaman Abrus precatorius.
Isi: alkaloid glisirisin tidak kurang dari 15 %.

c.

Pemutih gigi
Bahan yang digunakan biji asam disangrai dan dihaluskan.

d.

Penghilang bau mulut


Bahan yang digunakan daun sirih dan jeruk nipis.
6. Perawatan kuku dan kulit dan sekitarnya
Sediaan kosmetika tradisional untuk perawatan kuku dan kulit antara lain:

95

Sediaan Kosmetika
a. Pembersih dan pelunak
Bahan yang digunakan minyak zaitun dan minyak jarak
Minyak jarak (Oleum ricini)
Adalah minyak yang diperoleh dari pemerasan dingin biji Ricinus
communis.
Isi: gliserida asam lemak (asam oleat, asam linoleat, asam
dihidrostearat, asam risinoleat, asam palmitat)
Minyak zaitun (Oleum olivae)
Adalah minyak yang diperoleh dari pemerasan dingin pericarpium
buah dari Olea europea..
Isi: gliserida asam lemak (asam oleat, asam palmitat, asam linoleat,
dll)
b. Pemerah kuku
Bahan yang digunakan, kapur sirih, jeruk nipis, dan tawas.
Tawas
Menunjukan reaksi K, Al, SO4
Sulfat
+ larutan BaCl2 endapan putih yang larut dalam HCl
+ larutan Hg(NO)3 endapan kuning
+ larutan Pb-asetat endapan putih
Aluminium
+ larutan amonium endapan kuning
+ NaOH endapan putih
+ larutan ammonium fosfat endapan putih
+ natrium fosfat endapan putih
+ natrium karbonat endapan putih
c. Penghalus kuku
Bahan yang digunakan campuran tepung kanji, tepung beras dan talk.
Tepung kanji
Adalah pati dari tanaman Manihot utilissima (fam. Euphorbiaceae)
Isi: amilum
Analisa:
Talk
Dalam tabung reaksi berisi air, mendaki dinding tabung.
Mikroskopik : mengembang di permukaan air.
Campur 500 mg dengan lebih kurang 200 mg natrium karbonat anhidrat P
dan 2 g kalium karbonat anhidrat dengan sempurna, dinginkan. Pindahkan
kedalam cawan dengan pertolongan lebih kurang 50 ml air panas,
tambahkan asam klorida P hingga pembuihan berhenti, tambahkan lagi 10
ml asam klorida P. uapkan diatas tangas air hingga kering, dinginkan,
tambahkan 20 ml air, didihkan, saring, sisa adalah silika. Pada filtrat
tambahkan lebih kurang 2 g ammonium klorida P dan 5 ml ammonia encer
P, jika terjadi endapan, tambahkan larutan natrium fosfat P, hingga terjadi
endapan hablur putih ammonium magnesium fosfat.

96

Sediaan Kosmetika
Kosmetika tradisional berisi bahan-bahan alam yang mengandung banyak
sekali senyawa-senyawa dengan struktur yang mirip dan sifat kimia yang hampir
sama, dengan kadar yang kadang-kadang sangat kecil, sehingga pada umumnya
untuk analisa kualitatif dan kuantitatif digunakan instrumen antara lain : HPLC dan
GC.
A. HPLC
Adalah analisa zat dengan instrumen yang merupakan kromatografi kolom
dengan menggunakan :
Kolom dengan i.d kecil; umumnya 4,6 mm.
Tekanan tinggi, mencapai 400 bar.
Ukuran partikel fase diam (pendukung) kecil 3 10 m.

Keuntungan:
Efisiensi pemisahan tinggi
Selektifitas tinggi
Otomatisasi
Kemudahan injeksi, deteksi, pengolahan data
Sampel:
Cairan
Padatan yang dilarutkan
Labil terhadap pemanasan
Cara kerja:
1) Sistem diperiksa dan dicek untuk meyakinkan apakah sistem pengalir pelarut
dapat disambungkan dengan baik dan apakah kolom yang tepat telah
dipasang.
2) Hidupkan pompa dengan pengatur aliran dipasang pada laju aliran yang tepat..
3) HPLC dilakukan pada suhu kamar.
4) Memeriksa aliran fase gerak.
5) Menghidupkan tenaga listrik ke detektor.
6) Menyaring cuplikan, laju diinjeksikan ke kolom.
7) Merekam puncak pada integrator data.
B. KROMATOGRAFI GAS (GC)
Pada GC komponen yang akan dipisahkan dibawa oleh gas lembam (gas
pembawa) melalui kolom, campuran cuplikan terbagi diantara gas pembawa dan
pelarut tak atsiri (fase diam), yang terdapat pada zat padat dengan ukuran tertentu
(penyangga padat). Pelarut ini akan menahan komponen secara selektif
berdasarkan koefisien distribusinya sehingga terbentuk sejumlah pita yang
berlainan pada gas pembawa, pita komponen ini meninggalkan kolom bersama
aliran gas pembawa dan dicatat sebagai fungsi waktu oleh detektor.
Keuntungan: kolom terus menerus dipulihkan oleh fase gas lembam,
komponen cuplikan terpisah sempurna sehingga penetapan kadar mudah, waktu
analisa pendek, dalam satu kali pengukuran diperoleh analisis kualitatif dan
kuantitatif.
Daftar Pustaka

97

Sediaan Kosmetika
Hadiningrat, BRA Mooryati Soedidibyo. 1984. Traditional Medical Philosophy.
Surabaya, Mustika Ratu.
Hadiningrat, BRA Mooryati Soedidibyo. 1998. Alam Sumber Kesehatan : Manfaat
dan Kegunaannya. Balai Pustaka, Jakarta.
Hadijoewono, R. Maria Sutarto. 2000. Sehat dan Ayu dengan Ramuan Tradisional
Jawa. Gramedia, Jakarta.
Ariyanti. 1990. Mengatasi Rambut Rontok dengan Bahan-bahan Alami. PR 16 Juni
1996.

BAB IV
SEDIAAN KOSMETIKA PERAWATAN KULIT
DAN
MAKE UP (bukan untuk mata)

98

Sediaan Kosmetika
Beserta Analisis Kimianya
SEDIAAN KOSMETIKA PERAWATAN KULIT
Pendahuluan
Kulit merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia, yang berfungsi
melindungi organ tubuh dalam dari efek-efek lingkungan yang merusak kulit.
Karena itu, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan kulit dari efek-efek
lingkungan yang merusak.
Pada dasarnya kulit kita terdiri dari 3 lapisan. Lapisan kulit yang paling
luar atau disebut epidermis hanya mempunyai ketebalan 0,2 mm dan disangga
oleh lapisan di dalamnya, yaitu dermis dengan ketebalan 2 mm. Epidermis terdiri
dari beberapa jenis sel, yang mempunyai tugas/kemampuan yang besar untuk
mengangkat sel-sel yang rusak pada lapisan ini.
Dlm keadaan normal dan ideal, sel-sel kulit yang sehat membentuk
jaringan-jaringan penyangga yang sehat (kolagen) yang diperlukan untuk menjaga
elastisitas dan kehalusan kulit. Jaringan penyangga pada lapisan dermis akan
menghasilkan melanin yang sehat dan berwarna cerah yang akan menjadikan kut
wajah cerah,sehat dan segar berseri.
Namun ketika lingkungan kita berubah, berbagai pengaruh luar dan faktor
usia dapat mempengaruhi penampilan kulit, antara lain :
1. Pengaruh sinar matahari
Yang dapat menyebabkan kulit menjadi rusak, pigmentasi, penuaan dini
bahkan kanker kulit. Lapisan epidermis kerap terkena langsung sinar
matahari, polusi dan zat-zat renik yang tidak terlihat. Radiasi dari sinar UVA
yang mengandung radikal bebas dan zat-zat oksidan menghasilkan pengaruh
buruk pada jaringan epidermis sehingga menyebabkan terjadinya penuaan
dini, sedangkan radiasi UVB berpengaruh buruk pada lapisan epidermis kulit
yang menyebabkan kulit seperti terbakar, hiper pigmentasi, bahkan dapat
memicu timbulnya kanker kulit.
2. Pengaruh AC
Yang dapat menyebabkan kekeringan atau dehidrasi kulit yang bila dibiarkan
akan mengakibatkan kulit kering mengelupas dan berkurangnya kelembaban.
3. Pengaruh usia atau hormonal
Seiring dengan bertambahnya usia, kadar elastisitas kulit pun cenderung
menurun. Cara menghindarinya adalah dengan memberi nutrisi pada kulit
seperti vitamin A, B, C, D, E, K, mineral dari extract tumbuhan , collagen dll.

Umur

Tabel: Perubahan Kulit Seiring Dengan Waktu


Fisiologi
Penampilan

99

Sediaan Kosmetika
< 15

Kulit
bisa
dibilang
dalam
keadaan
hampir
sempurna.
Tekstur halus, pori-pori kecil.

15-25

Jerawat
akan
bermunculan.
Garis wajah mulai muncul, tetapi
tidak menetap, pori-pori kulit
membesar.

25-45

Kerutan halus (fine lines) mulai


muncul, kerutan mulai terlihat.
Tanda awal kulit di sekitar sudut
mata mulai kendur. Elastisitas
sedikit
berkurang.
Jerawat
dewasa.
Semakin banyak kerut, tekstur
kulit menjadi kasar. Warna pucat
kekuning-kuningan
mulai
muncul. Pori-pori dan noda hitam
membesar dan semakin jelas.
Kulit di sudut mata dan leher
semakin kendur.

45-55

55-

Kerut dan garis halus semakin


banyak.
Warna kulit tidak
merata,
pigmentasi.
Kulit
semakin kendur. Lingkaran hitam
di sekitar mata.

Kemampuan kulit memperbaiki


sel-sel yang rusak masih bagus.
Aktivitas kelenjar sebaceoas
rendah. Kadar air dalam kulit
bagus.
Aktivitas kelenjar sebaceous
tinggi. Sedikit penurunan pada
proses perbaikan dermis. Sistem
kekebalan tubuh dan ikatan
kolagen, Penyerapan air mulai
berkurang,
Penurunan proses perbaikan
dermis menyebabkan kurangnya
kolagen
dan
meningkatnya
kerusakan jaringan. Kulit mulai
mengalami dehidrasi yang cukup
berpengaruh.
Penurunan proses perbaikan
dermis dan kekebalan tubuh
yang cukup tajam. Degenerasi
dermis berlanjut, kolagen dan
elastin berkurang. Ikatan antar
lapisan kulit semakin menurun.
Epidermis dan lapisan tanduk
menipis. Kulit cenderung menjadi
kering.
Kerusakan kolagen dan elastin
berlanjut. Produksi sebum sangat
berkurang. Produksi melanin
meningkat.

Memilih Kosmetik Sesuai Jenis Kulit


Seseorang sebaiknya terlebih dahulu mengenali jenis kulitnya sebelum
memutuskan memakai kosmetik tertentu. Seringkali seseorang memilih kosmetika
tanpa mempertimbangkan efek sampingnya terhadap kulit. Pemilihan itu sangat
berhubungan dengan fungsi kulit untuk manusia. Kulit berfungsi antara lain
melindungi tubuh terhadap kehilangan cairan, masuknya bahan beracun dan
mikroorganisme serta kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet dan kekuatan
mekanis (benturan).
Dilihat dari tipenya, kulit terbagi atas tiga jenis dengan ciri yang berbeda:
1.

Kulit normal
Kulit tipe ini biasanya tidak memiliki kelainan, apabila diraba terasa lembut,
pori-pori terlihat meskipun tidak lebar-lebar. Namun demikian seiring dengan

100

Sediaan Kosmetika

2.

berjalannya waktu, kulit akan mengalami perubahan. Untuk kulit normal tidak
diperlukan perawatan khusus. Yang diperlukan adalah mempertahankan
keseimbangan kulit agar selalu berfungsi secara nornal. Pakailah pembersih
tanpa sabun syndet, pelembab dalam bentuk campuran air dan minyak dan
jangan dilupakan, selalu melakukan perlindungan untuk kulit berupa
pemakaian produk tabir surya.
Kulit kering
Terlihat kering, bersisik halus, keriput, tidak lentur, pori-pori hampir tidak
kelihatan, kasar dan kadang pecah-pecah. Jenis kulit ini terbagi dua :
Kulit kering karena faktor lain
Terkadang kulit itu sebelumnya normal atau berminyak. Kulit menjadi
kering akibat pengaruh lingkungan, seperti terpapar sinar ultraviolet, hawa
panas, hawa dingin, angin yang mengeringkan , pemakaian bahan
detergen atau pengobatan tertentu.
Kulit kering alamiah, terbagi atas :

a.

3.

Kulit kering yang ada hubungannya dengan penyakit (patologis),


dimana terdapat kelainan genetik dalam proses pembentukan kulit,
seperti terlihat pada penyakit kulit bersisik (ichtyosis).
b. Kulit kering yang tidak ada hubungannya dengan penyakit (tidak
patologis), yang dipengaruhi faktor luar, seperti yang terlihat pada kulit
orang tua atau seseorang dengan kekeringan kulit ringan.
Untuk kulit kering, sebelum dilakukan perawatan perlu ditentukan dulu
apakah termasuk tipe patologis atau tidak patologis. Oleh karena tipe ini
sering termasuk sensitif, maka pembersihan kulit dilakukan dengan
memakai sabun yang tidak mengandung soda, atau susu pembersih, atau
pembersih dengan bahan dasar minyak. Dibutuhkan krim pelembab, baik
saat di rumah atau di luar rumah.
Kulit berminyak
Timbul saat pubertas dan hanya terjadi pada bagian atas yang mengandung
kelenjar sebasea dalam jumlah besar.
Jenis kulit berminyak ini ada dua :
a. Kulit berminyak ringan
Biasanya dialami remaja dan dewasa muda. Ciri-cirinya, kulit menebal,
mengkilat, terutama pada dahi dan hidung. Pada kasus yang menyolok,
pori-pori terlihat lebar (kerosis).
b. Kulit berminyak jelas secara klinis
Biasanya diikuti dengan penyakit, seperti akne dan dermatitis seborik yang
ditandai adanya bercak menimbul warna merah, sisik yang berminyak,
kerutan di daerah batas rambut, alis mata, lipatan hidung, dagu dan daerah
dada.
Seseorang dengan kulit berminyak membersihkan kulitnya beberapa kali
dengan sabun, air hangat atau dengan susu pembersih. Kemudian sisa
minyak dibersihkan dengan toner atau astringens. Jika diperlukan dapat juga
menggunakan pengelupas kulit atau masker. Kulit tipe ini tidak memerlukan
krim pelembab. Namun demikian pemakaian tabir surya dibutuhkan jika
melakukan aktivitas di luar ruangan.

101

Sediaan Kosmetika
Tipe kulit seseorang tidak dapat diubah, tetapi perlu dirawat secara teratur
sesuai dengan tipe kulitnya masing-masing. Perawatan tersebut antara lain
dengan menggunakan kosmetik.
Definisi
Sediaan perawatan dan pembersih kulit merupakan sediaan yang
digunakan untuk maksud perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat,
terlindung dari kekeringan dan sengatan cuaca, baik panas matahari maupun
dingin, dan nampak segar dengan tekstur kulit yang lembut dan menarik.
Umumnya sediaan kosmetik perawatan kulit berupa krim yaitu suatu
produk emulsi yang secara fisik dapat memiliki banyak bentuk, mulai dari bentuk
cair sampai nyaris padat. Sediaan krim dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
korelasi, faktor tersebut dapat ditanggulangi dengan berbagai faktor dalam metode
pembuatannya, biasanya parameter yang digunakan berupa kekentalan,
kerapatan, dan sebagainya yang dihubungkan dengan fungsinya seperti
pembersih, pemberi nutrisi kulit dan sebagainya.
Setiap krim dipengaruhi oleh berbagai faktor :
1. Fungsi
Krim yang termasuk dalam kelompok yang dipengaruhi fungsi, dibuat
berdasarkan pemakaiannya, contohnya krim tangan dan tubuh (hand and
body lation), vanishing cream, krim malam dan krim urut (night cream and
massage cream), krim pembersih (cleansing cream), krim dingin (cold cream)
dan krim serbaguna (all-purpose cream).
2. Penampilan fisik
Krim tidak hanya diklasifikasikan dari bentuk cair atau padatnya saja, tetapi
dideskripsikan dari lembutnya, kekakuannya, tebal tipisnya krim tersebut.
3. Tipe emulsi
Setiap krim dapat dibuat dengan tipe miyak dalam air atau air dalam minyak,
hal ini dipengaruhi oleh dimana krim tersebut digunakan.
4. pH krim
Bila krim tersebut termasuk tipe minyak dalam air maka pH krim tersebut
harus meliputi pH seluruh sediaa. Jika tipe air dalam minyak maka harus
terdispersi dalam 50% etanol.
Penggolongan
Sediaan kosmetika perawatan kulit digolongkan sebagai berikut :

1.

Perawatan kulit wajah (face care), meliputi :


1.1. Pembersih

1.1.1. Krim Pembersih (cleansing cream)


I.2 Susu Pembersih (cleansing milk)
I.3 Krim Penghapus (vanishing cream)
2.
Penyegar
2.1. Tonik Kulit
2.2. Losio pengencang
2.3. Astringent Cream

102

Sediaan Kosmetika
2.4 Krim nutritif, Krim urut, krim Pelembut
2.5 Krim Antikerut
2.6 Masker

II.

Perawatan Kulit Tubuh (Body Care), meliputi :


Krim tangan dan krim tubuh (Hand and Body Cream)

1.

PERAWATAN KULIT WAJAH (FACE CARE)


Saat ini tubuh bugar sangat populer. Membangun dan menjaga tubuh
untuk tetap selalu kuat dan bugar merupakan perhatian setiap orang. Tetapi
banyak orang yang tidak memperhatikan kebugaran wajahnya. Para ahli
kecantikan kebanyakan juga kurang tanggap terhadap prosedur atau
penatalaksanaan perawatan wajah. Umumnya mereka hanya melakukan tindakan
yang sesuai dengan apa yang mereka baca dari buku panduan, tanpa memahami
benar efek dari setiap gerakan yang dilakukannya. Manfaat perawatan wajah akan
diperoleh bila sasaran tindakan sesuai dengan struktur anatomis dari otot-otot
wajah. Setiap otot wajah masing-masing mempunya fungsi sendiri sehinga setiap
gerakan yang dilakukan pada wajah harus sesuai dengan fungsi otot yang
mendasarinya. Misalnya, otot frontalis pada dahi mempunyai serabut otot yang
menuju ke arah atas dan berfungsi untuk mengerutkan kening dan menaikan bulu
mata. Dengan demikian tindakan perawatan yang dilakukan (terutama tindakan
masase pada daerah tersebut) harus sesuai dengan arah ototnya sehingga tidak
menyebabkan kerutan atau otot menjadi kendor.
1.1 Pembersih
Pembersihan kulit wajah merupakan tindakan paling penting untuk
menjaga kebugaran wajah dengan tujuan menghilangkan sel-sel kulit yang mati,
debu, kotoran dan sisa-sisa make up yang menempel pada kulit wajah tersebut.
Untuk mendapat hasil yang baik, proses pembersihan wajah sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan produk kosmetik pembersih yang sesuai dengan umur dan
jenis kulit seseorang. Pembersihan wajah juga berfungsi sebagai persiapan kulit
wajah untuk mendapatkan tindakan perawatan lebih lanjut. Pembersihan kulit
wajah dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembersihan manual
menggunakan Cleansing cream atau cleansing milk (simple cleansing) dan
pembersihan pori-pori kulit lebih dalam (deep pore cleansing) dengn
menggunakan suatu peralatan listrik
berupa sikat listrik atau galvanic
desincrustation.
Bahan yang dipilih untuk digunakan sebagai pembersih adalah bahan
yang mampu membersihkan kotoran atau make up sesuai jenis kulit, memiliki
bentuk yang tepat sehingga dapat digunakan dengan mudah, menimbulkan rasa
nyaman pada kulit baik yang berfarfum lembut maupun tanpa farfum, dan
harganya ekonomis.
Kulit wajah sangat sensitif sehingga pembersihan yang dilakukan harus
tepat dan benar serta sesuai dengan tata cara yang berlaku. Berikut adalah tata
cara pembersihan kulit wajah yang benar :

103

Sediaan Kosmetika
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Pada tindakan manual, lakukan gerakan yang benar dan hindari rangsangan
yang terlalu berlebihan pada kulit
Pada bagian tengah dahi, hidung, dan dagu lakukan gerakan beberapa kali
karena di daerah terdebut banyak terdapat kelenjar minyak dan sering
mengalami sumbatan
Pembersihan wajah yang baik adalah yang dapat menghilangkan semua
kotoran yang menempel pada permukaan kulit, merangsang aliran darah balik
pada permukaan kulit, menyebabkan perubahan warna kulit, dan
meningkatkan temperatur permukaan kulit
Lakukan gerakan effeleurage secara berkesinambungan dengan tekanan
yang seragam dan berirama, tujukan perhatian pada daerah ber- make up
dan pada daerah dengan distribusi kelenjar lemak kulit yang banyak.
Telapak tangan harus melakukan kontak sebanyak mungkin dengan kulit
wajah
Pada daerah sensitif (di atas pipi,mata dan tenggorokan) hindari penekanan
berat, gerakan yang cepat, dan lakukan pengulangan penekanan secara
bergantian
Banyaknya jari tangan yang digunakan pada gerakan tergantung luas daerah
yang dibersihkan.

1.1.1 Krim Pembersih (cleansing cream)


Sejarah
Dahulu krim dingin digunakan sebagai cleansing cream dengan
penambahan berbagai zat. Secara fisik krim dingin memiliki massa yang lebih
berat, pemakaian yang lebih rumit, dan tidak stabildibandingkan dengan cleansing
cream. Penemuan krim ini dilakukan oleh Galen, seorang ahli pengobatan
Romawi pada abad pertengahan. Menurut Galen, pada waktu mengeringkan
malam/lilin harus dengan hati-hati yaitu dengan dicairkan dalam mortir dengan tiga
atau empat bagian minyak zaitun kemudian didinginkan lalu ditambahkan air
sebanyak yang diperlukan ke dalam massa tersebut. Sediaan ini mudah
digunakan, memberikan rasa dingin yang menyenangkan selama penggunaan
serta melembutkan kulit dengan baik.
Krim pendingin termasuk dalam tipe krim air dalam minyak. Pada akhir
abad ke-19 formulanya digunakan boraks yang direaksikan dengan asam lemak
bebas yang terkandung dalam beeswax untuk membentuk sabun natrium
sehingga terbentuk sediaan yang stabil.
Berbagai variasi penggunaan boraks dalam formula krim :
1. Beeswax 18-20%, minyak almon atau parafin cair 60-61%, boraks 1%
2. Beeswax 13%, minyak almon atau parafin cair 53-55%, boraks 0-5%
3. Beeswax 12%, spermaceti 12%, minyak almon 56%, boraks 0-5%.
Formulasi yang diberikan oleh Galen telah mengalami perkembangan
menjadi formula yang lebih kompleks yang dikenal dengan krim pembersih dan
krim pendingin yang mana dalam penggunaanya dapat dikombinasikan.

104

Sediaan Kosmetika
Fungsi
Fungsi utama dari cleansing cream dan lation adalah untuk mengangkat
sisa-sisa make up, kotoran dan minyak dari kulit leher. Formula cleansing cream
dan lotion yang baik dapat dengan cepat mengangkat kosmetik yang digunakan
seperti bedak muka, pemerah pipi, dasar bedak, cake make up, dan lipstik.
Penggunaan cleansing cream memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan menggunakan sabun pembersih karena bahan kimia natural lebih cepat
terangkat dengan menggunakan cleansing cream. Selain itu cleansing cream
merupakan faktor iritasi yang sangat kecil. Cleansing cream yang modern dapat
menjaga keseimbangan kulit dengan meninggalkan lapisan emollient (pelembut)
pada kulit yang menjaga kulit dari kekeringan. Beberapa zat tambahan dapat
diberikan pada krim pembersih agar menjadi formula yang lebih baik, seperti
pelembut, pelumas dan pelindung.
Terdapat beberapa zat yang dapat digunakan sebagai pembersih muka,
seperti air, campuran larutan gasoline dan terpentin, minyak mineral, sabun dan
deterjen sintetik. Air adalah zat yang baik digunakan sebagai cleaning agent dan
dapat mengangkat kotoran-kotoran yang larut dalam air. Permukaan kulit yang
normal bermuatan elektrostatik negatif, dan berbagai macam partikel termasuk
bakteri, juga bermuatan negetif. Oleh karena itu dalam air , partikel-partikel ini
dapat dibuang.
Untuk membersihkan partikel-partikel yang berminyak, perlu digunakan
larutan atau proses emulsifikasi. Sabun dan deterjen sintetik dengan penambahan
air akan membentuk emulsi yang dapat mengangkat kotoran. Kerja krim
pembersih pada umunya membentuk ikatan antara larutan minyak mineral dengan
kotoran-kotoran pada permukaan kulit.
Syarat-syarat Krim pembersih :
1. Kotoran harus dapat ditarik oleh air dan minyak yang ada dalam formula.
2. Meleleh atau menjadi lembut pada pemakaian di wajah
3. Krim dapat disebarkan pada permukaan kulit dengan mudah.
4. Aksi fisik pada kulit
5. Lapisan krim yang tertinggal harus melembutkan dan mencegah kekeringan
Syarat-syarat krim pendingin :
1. Mempunyai kemampuan untuk melembutkan
2. Memberi rasa dingin selama penggunaan
3. Sisa minyak yang tertinggal di permukaan kulit tidak menutupi pori-pori
Terdapat lima jenis tipe krim berdasarkan komposisinya, yaitu :
1. Krim padat berminyak dengan kandungan minyak tinggi
2. Krim padat berair dengan kandungan minyak sedang
3. Krim cair berair dengan kandungan minyak rendah
4. Krim cair berair dengan kandungan minyak sedang
5. Krim cair berminyak dengan kandungan minyak sedang

105

Sediaan Kosmetika
Krim padat berminyak dengan kandungan minyak tinggi
Krim dingin yang ditemukan oleh Galen termasuk pada tipe ini. Sistem
emulsi dalam jenis ini berdasarkan beewax-boraks. Beewax adalah campuran
kompleks dari ester lemak, asam, alkohol dan hidrokarbon.
Pada waktu larutan borks dicampur dengan akan terbentuk garam Na
asam wax diantara permukaan minyak dan air sehingga tegangan antar muka
menjadi turun dan terbentuk emulsi. Pada sistem beewax-boraks digunakan
digunakan jumlah boraks yang lebih sedikit untuk menetralkan asam lemak bebas
dan beewax sehingga menghasilkan krim yang stabil.
Contoh formula:
Beeswax .5%
Minyak mineral 45%
Wax parafin .10%
Wax mikrokristalin .. 7%
Boraks ..0,2%
Air 32,8%
Parfum ..qs
Pengawet ...qs
Krim beeswax memiliki aroma yang spesifik dan biasanya digunakan
dengan parfum mawar.
Formulasi yang menggambarkan penggunaan zat pengemulsi non-ionik
yang tidak menggunakan beeswax tetapi dengan menambahkan magnesium
sulfat.
Contoh formula:
Petroleum .35%
Minyak mineral 15%
Parafin wax ...5%
Lanolin ..3%
Ceresin .....5%
Arlacel 83 ..4%
Larutan sorbitol 70% .2,5%
MgSO4 ...0,2%
Air, parfum, dll ..add 100%
Pada krim parat berminyak dengan kandungan minyak tinggi dapat
digunakan metode lain yaitu dengan mengganti beewax dengan sabun seperti
trietanolamin stearat sebagai zat pengemulsi.
A.

Krim padat berair dengan kandungan minyak sedang


Dari krim padat berair dengan kandungan minyak tinggi hanya diperlukan
satu langkah lagi untuk mendapatkan krim krim yang lebih ringan dengan
kandungan minyak sedang pada formula ini beeswax digantikan dengan
pengemulsi anionik atau non ionik.

106

Sediaan Kosmetika
Contoh formula:
Minyak mineral ..30%
Asam stearat ...10%
Trietanolamin ..2%
Karbopol 939 ...0,5%
Air 57,5%
Parfum dan pengawet ...qs
Pada formula di atas digunakan trietanolamin stearat sebagai zat
pengemulsi dan turunan hidrokoloid sebagai pengental.
B.

Krim cair berair dengan kandungan minyak sedang atau rendah.


Lebih dari setengah sedian krim pendingin dan pembersih termasuk
dalam krim cair dan 75% dari krim cair termasuk dalam kelompok ini. Perubahan
viskositas selama penyimpanan menjadi masalah dalam pembuatan krim cair.
Besarnya viskositas dapat divariasikan dengan menyesuaikan jumlah dan jenis zat
pengemulsi. Kestabilan selama penyimpanan dapat mempertinggi viskositas tetapi
harus tetap dijaga agar tetap bisa mengalir.
Contoh formula:
Minyak mineral ..10%
Setil alkohol 0,5%
Asam stearat 3%
Trietanolamin ..1,8%
Air 84,7%
Parfum dan pengawet ..qs
C.

Krim cair berminyak dengan kandungan minyak sedang


Hanya ada beberapa yang termasuk kategori ini karena produk ini sulit
dibuat dan mengandung lebih dari 40% fase minyak. Zat pengemulsi yang biasa
digunakan adalah sorbitan oleat atau turunan lanolin.
I.1.2. Susu Pembersih
Susu pembersih adalah sediaan padat berupa emulsi kental yang
mengandung air kurang lebih 60 %, tujuannya untuk pemakaian luar, bentuk ini
lebih encer dari krim. Biasanya dikenal sebagai Laits de Beaute, Laits de Tiollete.
Sediaan ini mengandung larutan sabun dalam air dengan penambahan gliserin,
ekstrak hazel dan air mawar dan setelah ini ditambahkan tinktur alkohol dari gom
sepeti gom benzoin. Penambahan tinktur alkohol ini ke fase air diendapkan dalam
bentuk dispersi halus sehingga memberikan bentuk susu pada larutan.
Contoh formula :
Minyak mineral.10
Setil alkohol...6,5
Asam stearat3
Trietanolamin 1,8
Air.84,7

107

Sediaan Kosmetika
Analisis
Minyak mineral
Didihkan 15 tetes zat uji dengan 10 ml larutan KOH p 8% b/v dalam
etanol (90%)p selama 2 jam, larutan harus tetap jenih. Encerkan dengan 50 ml air,
larutan harus tetap jernih ( FI III, hal 21 )
Setil alkohol
1 bagian zat + asam stearat 20 bagian dipanaskan di water bathlarut + kromat
hijau
Secara kualitatif dan kuantitatif dapat dianalisis dengan cara kromatografi
gas .

Larutan kesesuaian system : timbang 90 mg setil alcohol dan 10 mg


stearil alcohol larutkan dalam 10 ml etanol Pasal .

Uji kesesuaian system : suntikkan 2 mikroliter larutan kesesuaian system


dan hitung resolusi setil alcohol dan stearil alcohol : tidak kurang dari 4,0 .
Lakukan penyuntikan ulang hingga diperoleh perbandingan luas puncak
antara setil alcohol pada 5 kali penyuntikan ulang , masing masing
sekitar 1,5 % terhadap rata rata dari perbandingan luas puncak dari 5
kali penyuntikan .

Sistem kromatografi : kromatografi gas dilengkapi dengan detector


ionisasinyala dan kolom 2m X 3m berisi bahan pengisi 10 % fase diam
G2 pada partikel penyangga SIA . Gunakan helium Pasal kering sebagai
zat pembawa .

Prosedur : suntikan sejumlah volume larutan setil alcohol dalam etanol


mutlak . Ukur luas puncak dari komponen alcohol berantai panjang di
dalam kromatogram dan tetapkan persentase C16H34O dalam setil alcohol
.
Asam stearat

bilangan iodium tidak lebih dari 4

suhu lebur tidak lebih dari 54

jika dibakarbau malam


bereaksi asam pada tes lakmus
zat + HCl dilatasi jenuh + tetes minyak pada permukaan dinginkan
padat
larutan + NaOH lalu dikocok agak berbusa pada pengenceran.
Trietanolamin
Pada 1 ml + 0,1 ml tembaga (II) stearat warna biru tua + % ml NaOH
1N dan pekatkan dengan mendidihkan hingga 1/3 vol semla biru tetap
Pada 1 ml + 0,3 Co (III) Nitrat merah karmin
Panaskan hati-hati dalam tabung reaksi terjadi uap yang membirukan
lakmus merah basah

108

Sediaan Kosmetika

Reaksi Parri : +
Zat + Co (NO3)2 + NH4OH warna ungu
Zat + AgNO3 dipanaskan di waterbath selama 2 menit cincin merah
Larutan zat + sedikit garam Co + beberapa tetes NaOH ungu intersip
panaskan biru ungu kemudian kuning kotor.

1.1.3. Krim Penghapus ( Vanishing Cream )


Vanishing Cream adalah sediaan kosmetika untuk kulit yang berfungsi
sebagai penghilang kotoran, membersihkan dengan cepat sehingga membuat kulit
bersih dan bercahaya. Formula vanishing cream didasarkan pada kualitas yang
tinggi dan asam stearat sebagai fase minyak. Vanishing cream ini harus
mempunyai fase minyak yang meleleh diatas suhu tubuh dan mengkristal pada
bentuk yang sesuai sehingga dalam penggunaannya tidak terlihat dan
memberikan lapisan yang tidak berminyak, lebih dari itu dapat memberikan
penampilan yang menarik pada produknya. Pengemulsi yang digunakan in situ
dengan penambahan alkalis atau basa, untuk menetralisir jumlah asam lemak
bebas, yang biasa digunakan sebanyak 20-30%.
Contoh formula :
Asam stearat15 %
KOH0,7%
Gliserin..8 %
Air76,3 %
Parfum dan pengawet..qs
Analisis
Asam Stearat
Telah dijelaskan diatas
KOH ( Kalium Hidroksida )

larutan 4 % b/v memberikan reaksi terhadap Kalium :


+ Heksanitritokobaltat ( III ) Na3[Co(NO2)6] end. Kuning
+ Larutan asam tartrat H2C4H4O6 end kristalin putih
+ Larutan asam perklorat HClO4 end kristalin putih
+ Asam Heksakloroplatinat ( IV) H2[PtCl6] end kuning
+ tes nyala ungu
Gliserin

panaskan dengan Kalium Bisulfat : terjadi uap merangsang

jika dibakar dengan sedikit Na-tetraborat p diatas nyala api, terjadi nyala
hijau.
Kuantitatif .
Timbang seksama 400 mg , masukkan ke dalam gelas piala 600 ,
encerkan dengan 50 ml air , tambahkan biru brom LP dan asamkan dengan H2SO4

109

Sediaan Kosmetika
0,2 N sampai terjadi warna hijau yang mantap atau kuning kehijauan . Netralkan
dengan NaOH 0,05 N hingga titik akhir berwarna biru mantap tanpa warna hijau .
I.2. Penyegar
I.2.1. Tonik kulit
Tonikum kulit wajah ( face tonic ) digunakan untuk membersihkan dan
menjaga kulit wajah dan mengandung beberapa zat yang diklaim mampu
merangsang kulit wajah. Preparat ini harus menyegarkan dan mendinginkan kulit
sehingga cocok apabila disebut sebagai penyegar kulit. Kandungan sediaan tonik
kulit sama halnya dengan losio pengencang, dengan dasar alkohol, eau de
cologne dan hazel witch. Sedikit borax dan alkali lemah serta larutan kamfer juga
dapat ditambahkan. Larutan kamfer dengan kekuatan 1 : 1000, dapat mendilatasi
jaringan kulit serta memberikan efek stimulasi. Jika diinginkan dapat ditambahkan
sari buah. Beberapa tinktur seperti tinktur sage atau arnica, dapat ditambahkan
pada sediaan untuk memperkuat efek tonik. Tinktur sage dapat memberikan
kesegaran bagi kulit, sedangkan tinktur arnica dapat memberikan rasa yang enak
pada kulit. Jika diinginkan dapat ditambahkan mentol pada sediaan ini dengan
jumlah tidak lebih dari 0,2 % untuk memberikan efek yang menyejukan
Contoh formula :
Alkohol20 %
Air bunga jeruk30 %
Air mawar30 %
Kalium Aluminium Sulfat0,5 %
Air19,5 %
Pengawet..qs
Analisis
Alkohol 95 % ( etanol 95 % )

Zat mereduksi pada 20 ml + 1ml Kalium Permanganat 0,01 N. biarkan


pada suhu 200 selama 10 menit terlindung dari cahaya, warna larutan
tidak hilang sempurna.

Dengan cara kromatografi gas- cair ( FI III hal 65 )


Kalium alumunium sulfat ( KAlSO4)
* Kalium
+ eksanitritokobaltat ( III) Na3[Co(NO2)6] end kuning
+ larutan asam tartrat H2C2H4O6 end kristalin putih
+ larutan asam perklorat end kristalin putih
+ asam heksakloroplatinat (IV) H2(PtCl6) end kuning
+ tes nyala : kuning keemasan
* Al
+ Larutan amonium end putih seperti gelatin
+ NaOH end putih
+ Larutan Amonium sulfat end putih
+ Na-Posfat end putih
+ Na-Karbonat end putih

110

Sediaan Kosmetika
* SO4
+ Larutan Barium klorida end putih yang tidak larut dalam HCl p
+ Larutan Timbal ( II ) asetat end putih yang larut dalam larutan
amonium asetat dan dalam natrium hidroksida
1.2.2. Losio Pengencang ( Astringent Lotion )
Astringent lotion merupakan sediaan kosmetik yang baik digunakan untuk
perawatan bagi kulit berminyak, serta dapat menghilangkan atau mengurangi
keriput pada kulit. Keriput disebabkan karena hilangnya atau berkurangnya
elastisitas kulit akibat degenerasi kulit.
Astringent lotion bekerja dengan cara memperkecil atau menciutkan poripori kulit. Sediaan ini digunakan setelah penggunaan krim atau cleansing lotion
( pembersih), kemudian diikuti oleh penggunaan make up pada wajah. Pada
perawatan kulit, astringen juga dapat digunakan untuk memperbaesar pori-pori,
namun akibatnya folikel-folikel rambut akan terbuka.
Astringent lotion juga dapat disebut sebagai antiprespirant ringan, karena
didalamnya terkandung garam-garam alumunium, potasium alam, dan garamgaram zinc, sulfat atau fenol sulfonat. Pada beberapa astringent lotion juga
terkandung alkohol, dimana jika jumlahnya melebihi 20 % maka akan
menyebabkan rangsangan pada kulit wajah pada sengatan. Air aromatik sebagai
pengaroma seperti air bunga mawar dan air bunga jeruk juga sering ditambahkan.
Komposisi lain yang dapat ditambahkan ialah kamfer, tincture benzoin, tinture
sage dan ekstrak destilasi dari hazel.
Contoh Formula :
Potasium alumunium sulfat...1 %
Zinc Sulfat...0,3 %
Gliserin...5 %
Air mawar.50 %
Air..43,7 %
Pengawet..qs
Analisis :
Potasium
+ Tes Nyala dengan kawat platina : nyala kuning
+ larutan kalium antimonat P , terbentuk hablur putih perlahan-lahan
Alumunium, Sulfat dan Gliserin telah dituliskan diatas
1.2.3. Krim Pengencang ( Astringent Cream )
Sediaam krim astringent sama halnya dengan anti presipirant, namun
untuk penggunaan pada wajah, krim astringent mengandung zat yang lebih lembut
atau astringent yang lebih kuat dengan kadar lebih rendah. Astringent ringan bisa
dibuat dengan cara mengganti bagian air dengan minyak kemiri atau
menggunakan emulsi non-ionik. Sebelum digunakan, sediaan ini diuji terlebih
dahulu pada kulit, untuk meyakinkan bahwa krim ini tidak terlalu keras untuk kulit
wajah.
Efek krim astringent yang sangat lembut ini diberikan oleh adanya
kandungan air dan ekstrak hazel witch atau emulsifier non-ionik. Fase airnya

111

Sediaan Kosmetika
mengandung larutan encer dari zinc fenolsulfonat, atau potasium alumunium
sulfat.
Contoh formula :
Propilen Glikol Monostearat...
12 %
Isopropil miristat...
1%
Ekstrapon VC ( Dragoco )
1%
Setil alkohol. ........
3%
Sorbitol 70 %... ........
5%
Ekstrak minyak kemiri........
10 %
Aquades...........
67,6 %
Parfum..........
0,4 %
Analisis
Propilen Glikol
Analisis Kualitatif :
Spektrum serapan infra merah dari lapisan tipis menunjukkan maksimum
hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada propilen glikol .
Analisis Kuantitatif :
Dengan kromatografi gas dilengkapi dengan detector konduktivitas panas
dan kolom 1m X 4mm berisi bahan pengisi 5 % G16 pada partikel penyangga S .
Gunakan helium Pasal sebagai gas pembawa .
Prosedur :
Suntikkan 10 mikro liter ke dalam kromatograf dan rekam kromatogram .
Hitung persentase C3H8O2 dalam propilen glikol , dengan membagi luas puncak
propilen glikol dengan jumlah seluruh puncak kecuali puncak udara dan air lalu
kalikan 100 .
Isopropil miristat

bilangan penyabunan 202-212

bilangan asam tidak lebih dari 1

bilangan iodium tidak lebih dari 1

secara kualitatif dan kuntitatif dapat dilakukan dengan kromatografi gas


Sorbitol

Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95 %), dalam metanol p
dan asam asetat p

Pada larutan 5 g dalam 4 ml, tambahkan 1 ml metanol p, 1 ml


benzaldehid p dan 1 ml HCl a, kocok dalam pengocok mekanik sehingga
terbentuk hablur. Saring dengan penghisap, larutkan hablur dalam 20 ml
air mendidih yang mengandung 1 g Na-bikarbonat p, saring selagi panas,
dinginkan filtrat. Saring dengan penghisapan, cuci dengan 5 ml campuran
metanol p dan air volume sama, keringkan di udara, suhu lebur antara
174-179 0.
Setil alkohol telah dituliskan diatas

112

Sediaan Kosmetika
I.4 Pelindung Wajah dan Masker
Sediaan ini mengandung koloid dan bersifat menyerap sehingga dapat
menyerap lemak atau kotoran di kulit wajah. Sediaan ini mengandung beberapa
sifat, terutama harus dalam bentuk pasta yang lembut, tanpa adanya tanpa
adanya partikel-partikel kecil dan tidak boleh melekat serta menimbulkan bau yang
menyenangkan. Terdapat tiga system dasar yang menghasilkan produk yang
memenuhi karakteristik diatas adalah :
1. System dengan dasar lilin
Masker dengan dasar lilin secara umum hanya mengandung paraffin wax
dengan titik didih yang sesuai atau merupakan campuran dari lilin dengan
penambahn petroleum jelly serta bahan-bahan polar seperti setil dan stearil
alcohol.
Produk ini akan berbentuk padat pada temperatur kamar dan diginakan
dengan cara dilelehkan terlebih dahulu dan dioleskan dalam keadaan panas.
Ketika lilin mengeras akan timbul perasan mengencang pada kulit. Dengan
terbentuknya lapisan lilin maka terbentuk juga penghalang air, pengeluaran
keringat yang berlebihan akan membantu untuk membersihkan kotoran dari
permukaan kulit.
Contoh formula :
Mikrokristalin wax ..13%
Paraffin wax 60%
Setil alcohol 5%
Minyak mineral .. 20%
Benton 38 1,4%
Isopropyl .0,6%
Analisis
Paraffin wax, setil alcohol, minyak mineral
Analisisnya telah dijelaskan diatas.
Isopropyl alcohol.

a.

Campur 2mL larrutan 10% v/v dan 2mL raksa (II) Sulfat Ip, panaskan
hingga tepat mendidih, membentuk endapan putih atau putih kekuningan.
b.
Panaskan hati-hati 1mL dengan 4mL K-bikromat Ip dan 1mL
H2SO4 c terbentk aseton.
2. System dengan dasar karet.
Sediaan yang menggunakan system dasr karet adalah pelindung wajah.
Setelah sediaan pelindung ini mongering maka akan membentuk lapisan yang
elastis dan impermeable terhadap air pada wajah. Dengan adanya respirasi
kulit yang normal, lapisan akan menghasilkan panas yang diyahan oleh kulit
sehingga terjadi peningkatan temperatur dan peningkatan sirkulasi darah.
Masker yang berasal dari karet dapat mudah dilepas dari kulit dengan hanya
menarik saja.

113

Sediaan Kosmetika
Contoh formula :
Emulsi lateks 25%
Sorbitol . 7%
Metil selulosa 10%
Kaolin 3%
Boraks 1%
Air ..55%
Pengawet 1%
Analisis.
Sorbitol, metil selulosa dan boraks
Telah dijelaskan analisisnya diatas.
Kaolin

a.

Lebur 2g dan 2g Na-karbonat anhidrat p, hangatkan sisa dengan 10


mL air, saring, cuci, penyaringan dengan 5 mL air, kumpulkan filtrat dan
cairan cuvian. Larutkan sisa dalam 10 mL HCl p, larutan menunjukkan
reaksi Al. kumpulkan filtrat dengan cairan cucian, tambahkan 3 mL HCl p
terbentuk endapan menyerupai gelatin.
b. Gerus 2g dan 2 mL dan campuran dapat mengalir.
3. System dengan dasar hidrokoloid
Digunakan beberapa jenis gom, sperti tragakan, gelatin, gom kasaben, NaCMC, akasia dan polivilin pirilidon. Kemampuan membersihkan dari masker
ini kurang penting karena tidak mengandung zat padat yang dapat
mengabsorpsi kotoran. Masker dengan dasar hidrokoloid ini juga
mengandung sejumlah kecil zat terbagi yang berfungsi sebagai opaficier dan
mempermudah penggunaan. Contohnya kaolin dan bentonit yang digunakan
dalam jumlah tidak lebih dari 5%.
Contoh formula (untuk masker) :
Tragakan .2,2%
Gliserin 2,5%
Gelatin .2,3%
Air ..24,3%
ZnO ..2,5%
Analisis
Tragakan, gliserin dan ZnO
Analisisnya telah dijelaskan diatas.
Gelatin.
Larutan encer membentuk endapan dengan trinitrofenol Ip dan asam tanat Ip
tidak membentuk endapan dengan asam lain, dengan larutan encer tawasp
dan timbal (II) asetat Ip atau dengan besi (II) klorida Ip.

Panaskan dengan Kalium antasida p terjadi gas amoniak.

114

Sediaan Kosmetika
Pada larutan zat, tambahkan raksa(II) nitrat Ip terbentuk endapan putih yang
jika dihangatkan berwarna merah bata.
Contoh formula untuk pelindung wajah :
Gelatin ...10%
Kamfer 0,05%
Zn .0,3%
Kaolin ..5%
Titanium dioksida ....2%
Air ..50%
Analisis
Semua analisisnya telah dijelaskan diatas.
Sifat-sifat dari sediaan masker :
1.
dapat memberikan efek pengencanagan kulit setelah
pemakaian.
2.
memiliki kemampuan daya adsorben yang cukup untuk
memberikan efek membersihkan kulit.
3.
cara pemakaian dan penggantian/pelepasan yang mudah.
4.
tidak memerlukan waktu yang lama untuk pengeringan.
5.
tidak berbahaya (iritasi) terhadap kulit serta tidak beracun.
1.5 Masker Wajah.
Dalam dunia kecantikan masker wajah dikenal dengan istilah face pack
atau face mask, yang memiliki arti yang sama.
Istilah face pack biasanya dipakai bila bahan dasar masker terdidri dari
unsure yang memiliki molekul agak besar, seperti Lumpur atau clay. Masker jenis
ini digunakan pada orang yang berkulit normal atau berminyak dengan
pengginaan langsung dioleskan ke permukaan kulit wajah.
Face mask dengan bahan yang sedikit lembut dapat dioleskan pada kulit
yang kering dengan menggunakan suatu alat Bantu. Alat Bantu yang disebut
gauze ini merupakan bahan pelapis yang berguna untuk mempertahankan
keutuhan masker selama berada di kulit wajah.
Penggunaan masker dapat dilakukan untuk mendapatkan beberapa
manfaat, seperti menanggalkan sel kulit yang telah mati, merangsang dan
melembutkan kulit, memberikan kenyamanan pada kulit dan memberikan asupan
sumber makanan pada kulit. Penggunaan masker dilakukan setelah tindakan
pembersihan dan sebelum tindaka perawatan atau pengobatan lainnya. Untuk
masker yang sudah jadi, peletakannya di wajah harus dilakukan dengan bantuan
spatula dan dilakukan secara cepat, bersih dan dalam keadaan masker masih
lembab. Hindari daerah kulit sekitar mata, lubang hidung dan mulut. Sebagian
orang merasa lebih menggunakannya bila dimulai dari daerah leher walaupun ada
juga yang merasa lebih mudah dari daerah dahi.
Bila kulit seseorang sangat halus dan sensitive, masker yang digunakan
sebaiknya lebih tipis dan segera dilepaskan pada satu daerah sesaat ketika akan
meletakkan masker pada daerah lain. Tetapi bisa juga dilakukan pelepasan

115

Sediaan Kosmetika
secara bersama-sama sesegera mungkin. Pada daerah yang mengalami
penyumbatan atau bercak, gunakan lapisan masker yang sedikit lebih tebal. Pada
kulit kombinasi, dapat digunakan masker lebih dari satu jenis. Normalnya,
penggunaan masker dilakukan selama kurang lebih 5-20 menit tergantung
kepekaan kulit, kenyamanan, jenis masker yang digunakan dan suhu udara
disekitar.
Masker sebaiknya dilepaskan dengan menggunakan kapas yang telah
dicelup di air hangat. Tindakan harus dilakukan secara hati-hati agar air tidak
menetes ke pelipuk mata, hidung atau mulut. Penggunaan kapas sekali pakai
(disposable) lebih sehat dan lebih baik. Sebaiknya hindari penggunaan masker
pada orang yang mempunyai riwayat alergiatau pada keadaan kulit sangat
sensitive, memiliki jarringan parut baru, terdapat kerusakan pembuluh darah
kapiler, meningginya proses difusi aliran darah atau pada infeksi atau penyakit
kulit.
Masker merupakan salah satu bentuk tindakan perawatn wajah yang
telah ditemukan seajak dahulu secara tradisional untuk membersihkan pori-pori
dan memperbaiki kulit wajah. Masker merupakan alat yang memiliki efek dan
manfaat sebagai deep cleansing, yaitu membersihkan kotoran yang menempel
pada lapisan kulit yang lebih dalam, mengangkat se-sel kulit yang telah mati,
memperbaiki pori-pori kulit, membersihkan sisa-sisa kelebihan lemak pada
permukaan kulit, mengurani iritasi kulit serta merupakan pelembab dan penyegar
kulit. Secara sistemik penggunaan masker berguna untuk merangsang kerja
sirkulasi aliran darah maupun aliran limfe, merangsang dan memperbaiki kulit
melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi pada jaringan kulit.
Jenis Masker :
Dapat dibedakan berdasarkan kesiapannya untuk digunakan, yaitu
apakah sudah jadi atau harus diolah terlebih dahulu. Kemasan atau jenis masker
terdiri dari setting mask dan non- setting mask.
1. Setting Mask
Merupakan masker yang terbuat dari tepung yang telah diolah dan
dikemas sedemikian rupa. Masker jenis ini dapat ditemukan dalam beberapa
variasi warna. Kemasannya dilengkapi dengaqn lapisan tipis karena umumnya
masker ini berbahan dasar seperti Lumpur. Terdapat dua macam masker jenis ini
yaitu clay setting mask dan sulphur, peeling dan astringent.
Clay setting mask. Bahan dasar clay setting mask terdiri dari :
Kalamin.
Yaitu tepung berwarna merah muda dan mengandung seng karbonat untuk
menyejukkan kulit yang meradang dan mengurang pelebaran pembuluh
darah kulit.
Magnesium karbonat.
Yaitu tepung berwarna putih yang berfungsi sebagai astringen ringan yang
cocok untuk memperbaiki kulit yang berpori-pori terbuka serta menguatkan
dan mengncangkan kulit.
Kaolin

116

Sediaan Kosmetika
Yaitu tepung berwarna putih krem yang mempunyai efekk lebih kuat daripada
Magnesium karbonat serta berfungsi membersihkan kulit, merangsang
sirkulasi dan merupakan sumbernutrisi kulit.
Lumpur steril yang akan merangsang sirkulasi dan sangat baik untuk kulit
berjerawat.
Selain itu masker jenis ini juga mengandung bahan aktif seperti air mawar
(sebagai toner dan meningkatkan kerja masker, air bunga jeruk dan digunakan
sebagai refining mask- masker yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi kulit yang
terganggi dan mengencangkan kulit dengan cara mengecilkan pori-pori kulit),
witch hazel (astringent, baik digunakan pada orang berjerawat tetapi tidak boleh
digunakan pada kulit halus dan sensitive) dan minyak almon (tidak mengeringkan
kulit sehingga sangat baik digunakan pada kulit dehidrasi, kulit orang tua dan
untuk menjaga kulit agar tetap awet muda).
Sulphur, peeling dan astringent.
Bahan dasar kemasan ini umumnya terdiri dari beberapa bahan organic
maupun bahan kimiawi yang telah diforrmulasikan sendiri oleh suatu perusahaan
kosmetik. Bahan sulfur yang digunakan sangat baik untuk proses penyembuhan.
Namun jangan menggunakan masker jenis ini untuk kulit kering, kulit orang tua
dan kulit yang sangat sensitive.
Lateks atau alginate.
Kemasan ini merupakan bentuk lain setting mask yang pada lateks tebuat dari
unsure karet pada alginate tebuat dari tumbuhan laut.
2. Non-setting mask.
Merupakan suatu masker yang berasl dari bahan-bahan biologis (terbuat
dari tumbuhan baik berupa buah-buahan, sayuran atau daun). Gunakan gauze
untuk memudahkan pengolesannya pada kulit, terutama untuk masker yang
terbuat dari buah-buahan. Buah-buahan seperti ketimun yang sering digunakan
sebagai masker sangat baik untuk semua jenis kulit dan untuk mendapatkan efek
yang lebih baik lagi, tambahkan air bunga mawar.
Specialized Mask Merupakan bentuk masker yang berasal dari bahanbahan tertentu sesuai dengan fungsinya.
Gelatin. Berfungsi sebagai deep clanking dan mild astringent. Oleskan
sampai memenuhi seluruh permukaan wajah hingga kulit teras lembut dan lentur.
Kemudian tekan-tekan sedikit dan biarkan selama 20 menit.
Paraffin wax. Bahan yang terdiri dari paraffin (lilin), bees wax, petroleum
jelly dan benzoin ini setelah cair dicampur dengan air panas dan selanjutnya
dalamkeadaan hangat dioleskan dengan sikat. Keringat yang banyak dikeluarkan
dalam proses ini sangat baik untuk mengangkat kotoran.
Hot oil mask. Sangat dianjurkan untuk kulit kering, berkerak atau kulit
dengan kerutan halus. Minyak yang digunakan bisa minyak almon, zaitun atau
minyak gandum. Dengan bantuan sinar infra merah, wajah yang ditutupi masker
disinari selama 5-10 menit.
Stimulating mask. Bahan berbentuk pasta yang terdiri dari Magnesium,
Lumpur steril (fullers earth) dan air mawar ini sangat berguna untuk memperbaiki
kerusakan sel-sel kulit wajah. Digunakan selama 5-15 menit.

117

Sediaan Kosmetika
Milk pack. Sangat baik digunakan sebagai masker karena selain
memperbaiki fungsi kulit juga dapat memberikan zat-zat gizi pada kulit. Bahan ini
sangat baik digunakan untuk kulit kering, berumur, berkerut dan kurang gizi.
Terbuat dari campuran buah almon dan susu.
II. Krim Tangan dan Krim Tubuh (Hand cream dan body cream).
Krim tangan dan krim tubuh adalah sediaan yang digunakan untuk
melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, bersisik dan mudah
pecah. Kulit kering dan kasar pada umumnya disebabkan karena kulit sering
kontak dengan air atau larutan deterjen/sabun, terutama pada cuaca dingin. Kulit
kering yang disertai pecah-pecah terjadi karena pecahnya lapisan tanduk dari kulit
dan berkurangnya jumlah air pada lapisan korneum. Kondisi ini disebabkan oleh
perubahan cuaca menjadi lembab secara tiba-tiba.
Menurut Frazier dan Blank, mekanismenya dalah sebagai berikut :
Ketika air mengenai kulit, jaringan epitel akan menyerap air dan
kemudian membengkak karena tejadinya hidrasi. Terjadinya pembengkakan ini
menyebabkan lapisan korneum menjadi pecah. Ketika kulit keluar dari air, jaringan
epitel kemudian mongering dan berusaqha kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Karena pecahnya lapisan korneum, sel-sel tidak kembali ke tempat semula tetapi
berusaha keluar ke permukaan sehingga kulit terasa kasar. Berpindahnya lipid dari
permukaan kulit yang diakibatkan larutan deterjen juga dapat menyebabkan kulit
menjadi kasar. Lipid berperan sebagai pengikat untuk menahan lapisan sel
epidermis agar berada di tempatnya.
Sebum merupakan secret kulit yang berfungsi menjaga kelembutan,
kelembapan dan melindungi kulit. Lapisan sebum apabila rusak atau hilang karena
proses pencucian oleh larutan sabun atau deterjen, akan menyebabkan
kekeringan dan bersisik. Keretakan akan muncul pad permukaan kulit dan
menyebabkan infeksi yang diikuti dengan dermatitis.
Kelembaban kulit sangatlah penting dan juga dengan sebum karena
memberikan lapisan asam emollient, membantu dalam mengontrol evaporasi
kelembaban walaupun kulit tidak selalu mensekresi agen pelembab alam.
Keseimbangan kandungan air pada kulit juga perlu diperhatikan. Krim tangan
(Hand Cream) memiliki sifat-sifat :
1.
untuk memberikan kelembaban pada kulit secara
langsung.
2.
untuk memberikan lapisan minyak dan zat-zat lain
yang sifatnya tidak jauh berbeda dengan sebum.
3.
untuk menjadikan kulit lebih lembut dan lentur tetapi
tidak terlalu berminyak.
4.
tidak bereaksi dengan keringat normal pada tangan.
5.
bersifat antiseptik.
6.
memiliki bau yang harum.
7.
memiliki warna yang stabil dan menarik.
8.
mudah dihilangkan dalam penggunaanya.

118

Sediaan Kosmetika
Umumnya krim tangan (hand cream) dan krim tubuh (body crem) berupa
cream yang ringan yang mudaah menyerap ke dalam kulit, lembut tetapi tidak
terlalu berminyak pada kulit. Parfum harus sesedikit mungkin dan mudah
dihilangkan. Supaya cream tidak menjadi terlalu berminyak pada kulit maka
kandungan lemaknya harus rendah. Water continuous cream lebih umum
digunakan daripada oil continuous cream.
Bahan Dasar.
Yang paling umum digunakan pada produk krim dan lotion tangan adalah
emollient (zat pelemak). Zat ini dapat menginduksi proses dehidrasi pada kulit.
Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam produk perawatan kulit adalah :
1. pelembut (emollient).
2. zat pelindung.
3. zat penyembuh (Healing agent).
4. pelembab (Humektan)
5. zat pengemulsi.
6. zat pengawet.
7. zat pewangi (parfum).
8. zat pewarna.

1.

Pelembut (emollient)

Bahan yang sangat spesifik yang membantu dalam formuka pelembut


kulit adalah lanolin dan turunannya, sterol, fosfolipid, hidrokarbon, asam lemak,
ester asam lemak dan lemak alcohol.
Lanolin dan turunannya.
Bekerja dengan merawat bagian epidermis kulit normal, lanolin tidak
berpenetrasi ke dalam kulit, tertahan dalam bagian permukaan dari epidermis.
Lanolin merupakan lilin alami yang terdiri dari ester-ester dalam jumlah besar
diman ester ini dibentuk oleh gabungan alcohol bermartabat tinggi dan asam
lemak tinggi. Secara umum lanolin yang digunakan dalam formula tidak lebih dari
5%. Selain sebagai emollient, lanolin termasuk juga berfungsi sebagai zat
pengemulsi.
Turunan dari lanolin :
Lanolin cair yang umum dijual dipasaran dengan nama dagang lanogene,
lantrol, viscolan, lanoil, ritalan, argotol 60 dan fluilan.
Lanolin wax yang umumnya dijual di pasaran dikenal dengan nama waxolan,
lanfraks, lanocerin dan albalan.
Lanolin alcohol. Terdiri dari tiga macam yaitu sterol, alcohol triterpen dan
alcohol alifatik. Efek emollient yang dihasilkan oleh lanolin alcohol adalah sifat
hidrofilik yang berasal dari sterol, dalam hal ini mendekati kolesterol. Lipid
yang berada pada lapisa lemak di kulit, seperti kolesterol, bersifat hidrofilik
dan apabila kontak dengan kulit, maka lapisan kulit akan menyerap air hingga
kondisi yang normal. Proses dehidrasi kulit (pada korneum) ini disebabakan
adanya kolesterol. Lanolin alcohol terdiri dari 3 bentuk, yaitu :

119

Sediaan Kosmetika
1.
bahan lilin padat, warna kuning contoh:
Hartolan, Ceralan, dll.
2.
larutan, warna kuning. Bentuk cairan
biasanya dalam bentuk minyak mineral. Contoh: Amerchol L-101,
Nimlesterol.
3.
basa lemak.
1.
Lanolin yang dimodifikasi, jenis ini ada
berbagai macam seperti lanolin terasetilasi, lanolin alcohol
terasetilasi, lanolin polioksi alkalin, lanolin asam lemak, lanolin
alcohol teretoksilasi.
2. Sterol
Satu-satunya sterol yang digunakan khusus dalam sediaan krim
tangan dan tubuh adalah kolesterol. Kolesterol ini harus efektif dalam
perawatan kulit yang disebabkan oleh iritasi, kekeringan dan kulit
berkerut.
3.
Fosfolipid.
adalah senyawa kompleks lemak yang larut terdiri dari asam lemak
dan gliserol serta basa nitrogen seperti kaoln dan etanolamin, juga
mengandung asam fosfat. Jenis fosfolipid yang banyak digunakan
dalam krim tangan dan badan adlah lesitin, yang penggunaanya
tidak boleh lebih dari 5%.
4. Hidrokarbon.
5.
Yang digunakan adalah petrolatum,
minyak mineral, paraffin wax dan ozokerit. Jenis emollient ini kurang
disukai karena menimbulkan rasa tidak nyaman serta efek
berminyak.
6.
Asam lemak. Merupakan kandungan
dasar yang paling banyak digunakn dalam formula krim tangan dan
badan. Jenis asam lemak yang paling sering digunakan dalam
pembuatan produk ini adalah asam stearat seperti Kalium stearat
atau etanolamin stearat. Komposisi asam stearat yang digunakan
dalam formula 1-20%.
2. Zat Pelindung.
Menurut Peel, terdapat beberapa persyaratan untuk formulasi krim pelindung :
1)
Stabil dan cara pemakain yanh mudah dan nyaman.
2)
Zat melekat dengan baik pada kulit.
3)
Dapat membentuk selaput yang tidak tembus, lentur
dan tidak mudah retak.
4)
Tidak mengiritasi kulit.
5)
Proses pelepasan yang mudah dan nyaman.
6)
Memiliki nilai estetika dalam hal kenyamanan, dll.
Krim pelindung tangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a)
krim dan lotion penolak air, berperan untuk
melindungi kulit dari air dan zat yang larut dalam air yang dapat mengiritasi
kulit.

120

Sediaan Kosmetika
b)
krim dan lotion penolak minyak, berperan
untuk melindungi kulit dari minyak atau zat yang larut dalam minyak yang
dapat mengiritasi kulit.
3. Zat penyembuh (Healing Agent).
Penggunaan zat penyembuh didasarkan pada kulit tangan yang pecah.
Penggunaan allantoin sebagai zat penyembuh (Mecca) :
1)
Efektif untuk membersihkan bahan nekrtotik.
2)
Menstimulasi perkembagnagan lapisan granulasi yang
dapat mereduksi waktu penyembuhan
3)
Reaksi ini tidak menimbulkan rasa sakit.
4)
Zat ini terdapat pada sediaan larutan, emulsi ointment.
Penggunaan alantoin urea pada krim tangan karena memiliki efek
menembuhkan jika dipakai pada bagian kulit tangan yang terluka dan tidak
memiliki efek racun.
4. Pelembab (Humectan).
Humectan adalah senyawa yang menjaga perubahan kelembaban antara
produk dan air baik dalam wadah yang digunakan maupun kulit. Humectan
yangumum digunakan adalah gliserol, propilenglikol dan sorbitol. Produk
perawatan tangan pada awalnya terdiri dari campuran yang sangat sederhana
yaitu 50% humectan dan 50% air. Zat lain yang juga memiliki sifat humectan
adalah polioksietilen gliserol, manitol, polioksietilen sorbitol, glukosa dan Na
laktat.
5. Zat Pengemulsi
Zat pengemulsi yang digunakan pada krim tangan dan tubuh dibagi
menjadi 3 kelas utama yaitu anionic, kationik, dan non-ionik.
1. Zat pengemulsi anionic
Zat pengemulsi kelompok ini telah sering digunakan dalam formulasi krim
tangan dan krim tubuh. Sekitar 75% krim tangan dan tubuh yang dijual di
pasaran, diemulsikan menggunakan zat pengemulsi kelompok ini.
Contoh sediaan :
Tipe
Contoh
Sabun asam lemak
K-stearat, Na stearat, Amonium
stearat, Trietanolamin stearat
Asam
lemak
poliol
monoester, Gliseril monostearat, mengandung
mengandung sabun asam lemak
kalium atau natrium
Ester Sulfur (garam natrium)
Natrium lauril sulfat, natrium setil
sulfat.
Sabun asam lemak dan garam natrium dari ester sulfur bersifat sangat
hidrofilik dan cenderung untuk menghasilkan emulsi tipe minyak dalam air.
Pada formulasi lotion tangan, sabun asam lemak yang sering digunakan adalah
triacthanolamin stearat sebanyak 0,5-3%. Ammonium stearat dan garam amin
dari asam lemak dapat menghasilkan krim yang putih tapi cenderung untuk

121

Sediaan Kosmetika
berubah menjadi kuning pada penyimpanan yang lama. Proses pengotoran ini
terkadang dikatalisasi oleh sejumlah logam terutama logam besi. Selain itu juga
suhu pada emulsifikasi juga berperan pada proses pengotoran tersebut
sehingga disarankan untuk krim yang mengandung ammonium stearat atau
garam garam amin lainnya sebagai zat pengemulsi, harus dibuat pada
temperatur serendah mungkin.
2. Zat pengemulsi kationik
Penggunaan senyawa kationik dalam sediaan krim dan lotion tangan
disebabkan :
a. substansif terhadap protein pada pH asam.
b. cenderung untuk membentuk emulsi pada pH asam.
c. bersifat membunuh kuman bila tidak bereaksi dengan zat anionic atau
bahan lain yang tidak cocok.
Penggunaan zat kationik didasarkan pada reaksi antara senyawa kation
dengan senyawa anion pada sediaan. Ketika suatu kation dengan berta
molekul yang tinggi bereaksi dengan anion dengan berta molekul tinggi, maka
akan terbentuk garam terionisasai yang kurang baik antara kation dan anion
hidrofob. Senyawa yang terbentuk berbentuk endapan, namun terdapat
beberapa garam yang terbentuk tapi larut, dalam hal ini berperan sebagai zat
aktif permukaan. Pada umumnya zat kationik bereaksi dengan asam lemak
seperti asam stearat, dan reaksi ini membentuk suatu emulsi pH yang
dihasilkan berkisar antara 2 sampai 4.
Emulsi cenderung stabil dan dalam hal viskositas tidak membentuk gel
bhkan cenderung viskositas semakin kecil jika formula tidak seimbang.
3. Zat pengemusi non ionik
Pembagian :
Ester yang bersifat hidrofilik. Contoh zat pengemulsinya adalah
polioksietilen sorbitan mono stearat atau polioksi etilen glikol 1000
monostearat
Ester lipofilik. Contoh ester asam lemak polietilenglikol yang ber-BM
rendah, ester asam lemak sorbitan.
Konsentrasi yang digunakan pada masing-masing tipe ini adalah 1-10%.
Penggunaan zat non ionic pada sediaan krim dan lotion tangan adalah :
a. Pada krim tangan cenderung tidak membentuk lapisan kulit
b. Krim tangan tipe minyak dalam air yang terdiri dari zat penemulsi non
ionic, pada waktu penguapan, proses pengerutan cenderung kecil
c. Sediaannya tahan terhadap pembekuan
d. Penggunaan zat kationik sebagai pembunuh kuman dapat digunakan
dalam krim tangan tanpa kuatir dengan ketidakcocokan.
e. Krim tangan dengan suasana asam, netral, maupun basa bisa
direaksikan dengan zat kationik.
Contoh zat nonionic adalah : polioksietilen lauril alcohol, polioksietilen
stearat, polioksietilen sorbitan monostearat, dll.
6. Pengawet

122

Sediaan Kosmetika
Karena krim tangan dan tubuh mengandung air dan zat yang dapat dirusak
oleh mikroorganisme maka sediaan harus dilindungi dari mikroorganisme.
Syarat pengawet yang baik :
Harus efektif melawan berbagai tipe mikroorganisme yang menyebabkan
penguraian.
Harus larut dalam konsentrasi yang digunakan.
Bersifat non toksik secara internal maupun eksternal.
Cocok, dalam arti tidak merubah karakteristik sediaan seperti aroma,
warna, rasa dan sebagainya, serta harus netral sehingga tidak merubah
pH sediaan.
Harganya tidak boleh meningkatkan harga sediaan.
Tidak boleh mempengaruhi efek sediaan.
Pengawet seperti asam benzoat, Na benzoat, Na propionat efektif hanya
dalam media asam. Tetapi banyak pula pengawet yang dilarang penggunaannya
karena alasan tertentu, misalnya : asam salisilat dapat menyebabkan iritasi kulit
sehingga tidak digunakan lagi.
Metil, etil, propil, dan butyl ester dari asam hidroksibenzoat umum
digunakan dalam krim tangan dan lotion. Metil ester yang paling mudah larut
sedangkan butil ester yang sukar larut dalam air. Ester yang umum digunakan
pada krim tangan dan lotion yaitu :metil, propil dan butyl. Pada lotion, konsentrasi
metil p-hidroksibenzoat adalah sekitar 0,1-0,2 %. Jika fase minyak mengandung
sejumlah kolesterol atau lecithin, propil p-hidroksibenzoat dapat ditambahkan
sebanyak 0,05% pada fase tersebut. Menurut Deakers, metil ester sebanyak
0,12% dapat ditambahkan ke dalam fase air dan 0,1 % propil ester dalam fase
minyak dapat memberikan efek antiseptik.
Pada krim tangan yang kandungan minyaknya lebih tinggi, diperkirakan
0,05%-0,25% metil ester dilarutkan dalam fase air dan 0,05% propil ester
ditambahkan dalam fase minyak. Propil ester dapat diganti dengan butyl ester
dengan konsentrasi yang sama. Menurut Harry, fase air mengandung campuran
dari metil ester 0,15%, propil 0,05% dan butyl 0,02%.
Dalam kenyataannya, zat tambahan yang ditambahkan dalam formula
krim tangan bebgai berikut : metil ester ditambahka kedalam fase air dan
dipanaskan 600C dibantu dengan pengadukan selama waktu pemanasan. Propil
dan butyl ester ditambahkan kedalam fase minyak dan dilarutkan dengan
pemanasan dan pengadukan.
7. Zat pewangi (parfum).
Pemilihan parfum yang digunakan dalam penggunaan krim tangan dan
krim tubuh semata-mata berdasarkan nilai estetika. Senyawa parfum dan zat
yang terkandung di dalamnya bisa mempengaruhi stabilitas emulsi dari krim
tangan tersebut, misalnya essential oil, senyawa aromatik sintetik dan zat-zat
parfum yang lain yang memiliki sifat sebagai surfaktan sehingga dapat
berkompetisi dengan zat pengemulsi untuk posisi pada tegangan antarmuka.
Efek dari parfum bervariasi, tergantung pada konsentrasi dan tipe emulsi.
Komponen parfum yang dapat menyebabkan konsistensi dan stabilitas emulsi.

123

Sediaan Kosmetika
1)
Aromatik sintetik: ekstrak terpineol, feniletil alcohol, geraniol
murni, hidroksi citonella dan amil sinamat aldehid.
2)
Minyak atsiri : geranim borbon, lavender, rose de mai absolute.
3)
Komponen minyak parfum : Bouquet medium, tipe lilac, tipe
tumbuh-tumbuhan dan rose.
8. Zat pewarna
Pemilihan pewarna harus disesuaikan dengan produk pad setiap kondisi
penyimpanan begitu juga dengn keamananya secara fisiologi. Masalah
kesesuaian produk dengan zat pewarna berhubungan dengan pH, kelarutan
stabilitas, zat pengoksidasi dan pereduksi. Umumnya krim tangan adalah
emulsi minyak dalam air, sehingga zat pewarna yang larut dalam air digunakan
untuk mewarnai air pada fase luarnya. Emulsi air dalm minyak digunakan
pewarna yang larut dalam minyak dengan kondisi yang sama. Akan lebih
menguntungkan jika mewaranai kedua fase dengan menggunakan kedua
pewarna yaitu yang larut dalam air dan larut dalam minyak dalamsatu produk.
PH pada krim tangan dan kulit sekitar 5-8. ada beberapa pewarna yang cukup
stabil dalam media asam tetepi menunjukkan stabilitas yang rendah dalam
media basa, contohnya adalah D&C Red No.20 yang mengendap dalam
larutan pada media media basa, sedangkan D&C Red No.23 stabil dalam
media basa tetapi dalam media asam akan mengendap.
Macam-macam Bentuk Krim Tangan :
Krim cair.
Krim tangan dan tubuh (Hand body cream) yang sering digunakan adalah krim
tangan (Hand cream) berupa cairan.
Contoh formula :
Asam stearat ..7%
Lanolin 0.5%
Arlasel 80.0,5%
Tween 60 .0,5%
Larutan sorbitol 70% 10%
Air, parfum, pengawet....ad100
Analisis
Asam stearat
Bilangan iodium tidak lebih dari 4
Suhu lebur tidak lebih dari 54

Jika dibakar bau malam


Bereaksin sam pada tes lakmus
Zat + HCl dilatasi jenuh + tetes minyak pada permukaan dinginkan
padat.
Larutan+ NaOH lalu dikocok agak berbusa pada pengenceran
Lanolin

124

Sediaan Kosmetika
Bilangan ioddium 18-36

Praktis tidak larut dalam air, larut dalam kloroform p ,eter p


Larutan 25g dalam 10 mL eter p + 10 tetes fenolftalein larutan tidak
berwarna merah

Larutan 500 mg dalam 5 mL kloroform + 1 mL anhidrida asetat + 2 tetes H2SO4


p tidak terjadi warna hijau tua

Formula dengan emulsi non ionic :


Asam stearat .7%
Lanolin 0,5%
Arlacel 80 0,5%
Tween 60 ...2,55%
Sorbitol solution 70% .. 10%
Air, parfum dan zat tambahan lainnya ad100%
Formula krim tangan (Hand cream ) dibawah ini khusus untuk melawan
deterjen anionic yang terabsorpsi pada kulit atau untuk memberikan khasiat
germisida. Prinsip emulsinya yang juga memperantarai iritsi kationik sebagai
surfaktan kationik yang disuplemen oleh Cetil alcohol.
Cetil trimethyllammmonium bromida 1,5%
Isoproppil myristat 3%
Cetyl alcohol .,5%
Petroleum jelly, lanolin, dsb .2%
Gliserin...8%
Air, parfum, dsb .ad100%
Krim padat
Umumnya krim padat digunakan untuk menghilangkan kotoran. Hand
cream dengan formula yang sederhana terdiri dari asam stearat , alkali dan air
tetapi akan lebih stabil jika ditambahkan humektan dan ester lemak.
Contoh formula :
Asam stearat ..15%
Isopropyl meristat ....2%
Potassium hidroksida ...1%
Sorbitol syrup 70% .18,3%
Air, parfum dsb .ad100%
Analisis
Asam stearat.
Telah dijelaskan diatas
Isopropyl miristat.

125

Sediaan Kosmetika

Bilangan penyabunan 202-212


Bilangan asam tidak lebih dari 1
Bilangan iodium tidak lebih dari 1
Secara kualitatif dan kuantitatif dapat dilakukan dengan kromatografi gas.

KOH (Kalium Hidroksida)

Larutan4% b/v memberikan reaksi terhadap Kalium :


+ Heksanitritokobaltat (III) Na3(Co(NO2)6) endapan kuning
+ Larutan asam tartrat H2C4O6 endapan kristalin putih
+ larutan asam perklorat HclO4 endapan kristalin putih
+ Asam Heksakloroplatinat (IV) H2(PtCl6) endapan kuning
+ tes nyala : ungu.
Sorbitol.
Telah dijelaskan diatas.
Cream dapat juga dikentalkan dengan penambahn gom, selulosa dan
akan memberikan fase kontinue dengan sedikit kepadatan sehingga akan
mengontrol kelembaban dengan baik.
Contoh formula :
Manutex SA .3%
Soap chips ..12%
Liquid paraffin ..5%
Bentonite .10%
Air, parfum dan zat tambahan lainnya .add100%
Formula yang menggunakan pelarut air-resin :
Glycerin ...12%
Triethanolamine ..10,17%
Carbopol 934 ...0,2%
Cetyl alcohol 10%
Minyak mineral ..2%
Ethomenn C25 .0,5%
Air, parfum dan zat tambahan lainnya ad100%
Lanolin atau minyak silicon dapat juga digunakan dan menghasilkan
formula yang lebih kompleks dan menghasilkan cream yang lebih fungsional serta
memenuhi keinginan pasar.
Contoh formula :
Asam stearat ....6%
Minyak mineral ..10%
Isopropyl meristat ..10%
Silicon M555 ..10%
Emulsene 1219 ...7,5%
Lotion, Mucilago, jelly

126

Sediaan Kosmetika
Merupakan sediaan perawatan tangan yang secara definisi yang hampir
tidak sama dengan krim, karena ini tidak terdiri dari 2 fase. Prototype dari sediaan
ini adalah gliserin dan air mawar yang merupakan campuran sederhana.
Contoh formula untuk sediaan gom mucilage yang tidak mengandung fase minyak
Gom tragakan ...2%
Gliserin ...10%
Titanium dioksida ..0,2%
Air ....87,8%
Parfum, pengawet, pewarna ..qs.
Analisis
Tragakan

Sedikit zat dalam larutan merah ruthenium p, jika diperiksa dibawah


mikroskop, tidak menunjukkan butiran berwarna merah jambu, perbedaan
dari agar.

Pada 100 mg serbuk + 1 mL Iodium 0,02 N : campuran berwarna hijau.


(perbedaan dari gom akasia dan agar).

Pada 20 mL larutan 0,25% b/v + 10 mL larutan timbal asetat p 20% b/v :


terbentuk endapan merah jonjot saring, pada filtrat + 10mL larutan
timbal subasetat p : larutan berkabut tapi tidak terjadi endapan.

Gliserin.

Panaskan dengan Kalium bisulfat : terjadi uap merangsang.

Jika dibakar dengan sedikit Na-tetraborat p diatas nyala api, terjadi nyala
hijau.
Kuantitatif .

Timbang seksama 400 mg , masukkan ke dalam gelas piala 600 ,


encerkan dengan 50 ml air , tambahkan biru brom LP dan asamkan
dengan H2SO4 0,2 N sampai terjadi warna hijau yang mantap atau kuning
kehijauan . Netralkan dengan NaOH 0,05 N hingga titik akhir berwarna
biru mantap tanpa warna hijau .
Titanium dioksida.

Pada 500 mg zat + 5mL H2SO4 panaskan perlahan. Setelah uap Sulfur
trioksida muncul, lanjutkan selama 1 menit. Dinginkan suspensi, cairkan
dengan air sampai 100 mL lalu saring. Pada 5 mL filtrat bersih +
beberapa tetes Hidrogen feroksida warna kuning merah atau orange
segera muncul.
Sediaan pekat (non-aqueos)
Bentuk umumnya adalah lanolin anhidrat dan petroleum jelly, biasanya
terdapat dalam wadah tube atau berupa hand blocks.
Formula dibawah ini merupakan tipe preparat hand block asam-basa :
Paraffin wax 26%
Petroleum jelly .74%

127

Sediaan Kosmetika
Untuk beberapa campuran biasanya ditambahkan preparat herbal
misalnya klorofil, daun marshmallow, minyak atsiri, terpenti, eucalyptus, kamfer,
ZnO, mono klorotimol, dsb. Beberapa jenis malam yang digunakan untuk
merekatkan minyak misalnya polietilen yang penggunaanya dicampurkan dengan
bahan pengemulsi.
SEDIAAN KOSMETIKA MAKE UP (BUKAN UNTUK MATA )
Sediaan kosmetika make up adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk
memperindah , menutupi noda noda , serta kekurangan yang terdapat pada
muka seseorang , pada umumnya wanita .
Berdasarkan urutan pemakaiannya sediaan make up dapat dibagi menjadi :
I . Dasar make up .
Sering juga disebut foundation make up atau cream make up ,
berguna agar bedak dapat merata pada permukaan kulit dan tahan lama . Ketika
memakai make up , foundation digunakan pertama kali sebagai dasar untuk
pemerah pipi dan bedak .
Pada umumnya merupakan suatu lotion atau emulsi dengan
penambahan suatu zat warna . Mula mula dikenal bentuk seperti salep ,
kemudian cairan / liquid dengan dua lapisan dan yang terakhir dikenal bentuk
batang / stick . Zat zat yang sering digunakan dalam dasar make up adalah
titan dioksida , seng oksida , Na searat , minyak minyak dan lemak . Contoh
formulanya adalah :
Persen
Minyak mineral
23 , 5
Ozokerite mp 75 80 0C
05 , 5
Petrolatum
47 , 5
Lanolin
04 , 4
Paraffin mp 56 58 0C
05 , 5
Dry powder ( titanium dioksida , pigmen anorganik dan talk )
13 , 6
Parfum
qs
Penambahan talk dalam formula ialah untuk meratakan bahan kering ,
sedangkan udara kering yang terjebak ketika serbuk kering ditambahkan pada
semi solid dapat dihilangkan dengan memanaskan campuran pada suhu 70 0C
dan diaduk pada 50 80 rpm . Bentuk formula diatas dapat menghasilkan formula
2 yang berbentuk cake , contoh formulanya adalah :
Persen
Isopropil miristat
54
Lilin carnauba
05
Beeswax
01
Serbuk kering ( Titanium dioksida , pigmen anorganik dan talk )
40
Parfum
qs
Sedangkan untuk memperoleh make up yang berbentuk stick ,
formulanya dapat diubah dan dalam membuatnya menggunakan cetakan , contoh
formulanya adalah :

128

Sediaan Kosmetika
Isopropil miristat
Lilin carnauba
Beeswax
Minyak mineral 70 / 80
Dry powder
Parfum

Persen
37
14
04
10
35
qs

Make up stick ini dapat dibuat untuk lebih lunak dengan meningkatkan
jumlah beeswax atau menambahkan ozokerite , isopropyl miristat dapat diganti
dengan isopropyl palmitat , butyl stearat , butyl oleat , propilen glikol monooleat ,
atau propilen glikol monolaurat . Untuk jenis make up bentuk lain yaitu bentuk
krim , contoh formulanya adalah :
Bagian.1:
Asam stearat
Sorbitol monostearat
Isopropil palmitat

15
2,5
2,0

Bagian.2 :
Tween 80
Propilen glikol
Air
Dry powder
Pengawet
Parfum

1,5
1,5
54
15
qs
qs

Dalam pembuatan alas bedak dengan pijatan , dilakukan dengan gerakan halus
dan lemah lembut pada kulit muka dan leher. Dengan pijatan, ini dapat
memberikan kehalusan dan dapat membuat foundation kelihatan lebih merata .
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat
Talk .
Pemerian
Serbuk halus ; putih ; tidak berbau ; tidak berasa .
Analisis Kualitatif

Jika dimasukkan ke dalam air akan segera menaiki dinding tabung


dan mengembang diatas permukaan air .

Netral .

Tambahan larutan titan kuning , terbentuk warna merah terang .


Asam stearat

Bilangan iodium tidak lebih dari 4

Suhu lebur tidak lebih dari 54


Jika dibakar bau malam
Bereaksin sam pada tes lakmus

129

Sediaan Kosmetika

Zat + HCl dilatasi jenuh + tetes minyak pada permukaan


dinginkan padat.

Larutan+ NaOH lalu dikocok agak berbusa pada pengenceran


Zinci oxydum .
Pemerian .
Serbuk amorf ; putih atau putih kekuningan ; tidak berbau ; tidak berasa .
Analisis Kualitatif .

Panaskan sejumlah ZnO , terjadi warna kuning yang jika didinginkan


akan hilang .

Larutkan asam klorida encer , setelah ditambahkan larutan alkali


hidroksida , terbentuk endapan putih yang larut dalam larutan alkali hidroksida
berlebih .
Analisis Kuantitatif .
Timbang seksama lebih kurang 1,5 gram zat uji yang baru dipijarkan , tambahkan
2,5 gram ammonium klorida P , larutkan dalam 50,0 ml asam sulfat 1 N LV , jika
perlu bantu dengan pemanasan lemah . Setelah larut sempurna tambahkan jingga
metil LP dan titrasi kelebihan asam sulfat dengan natrium hidroksida 1 N LV .
Khasiat : Antiseptikum lokal .
Lima formula dasar dasar make up :
1. Cairan / liquid : Terdapat dalam formula pelembut dengan tambahan satin
untuk kulit kering atau beraneka macam minyak bebas dengan tambahan matte
untuk kulit berminyak .
2. Cream : Bagus untuk kulit kering .
3. Stick : Bekerja baik pada kulit orang dewasa , mudah diatur pemakaiannya .
4. Gabungan dua formula ( cair ke serbuk atau cream ke serbuk ) : Biasa untuk
orang yang tidak suka menggunakan formula dasar yang banyak dan lebih
efisien waktu . Cocok untuk beraneka jenis kulit tetapi hindarkan dari kulit yang
kering sekali.
5. Pelembut warna : Biasa dipakai pada remaja kesegaran wajah dan menambah
lebih muda .
II. BEDAK ( FACE POWDER )
Bedak berguna untukmelicinkzn kulit,melindungi kulit dari sinar
matahari,melindungi dari kekeringan dan kelembaban serta merupakan dasar dari
make-up secara keseluruhan.
Persyaratan Umum Untuk Bedak
Bedak yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan,antara lain:
1. Bedak harus memiliki kemampuan untuk membungkus yang
baik,sehingga dapat bekerja untuk melapisi kulit,menutupi pori-pori dan nodanoda.
2. Harus dapat menyebar dengan baik tampa adanya gumpalan,hingga
dapat melicinkan dan menghaluskan kulit.
3. Harus memiliki daya lekat yang baik sehingga dapat tahan lama pada
muka.

130

Sediaan Kosmetika
4. Harus memiliki daya serap yang baik, hingga dapat menyerap keringat,
minyak.
5. Harus dapat memberikan perasaan yang lembut ,lunak dan halus.
Formula Umum Bedak
Pada umumnya bedak yang baik ditentukan oleh pemilihan bahan dasar
yang akan digunakan.Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan bedak
adalah:
1. Zat-zat yang memiliki sifat dapat melapisi misalnya Tiatan dioksida,Seng
oksida, Mg oksida, kaolin. Dapat menutupi bekas-bekas luka, Noda-noda
hitam,pori-pori
2. besar dan dapat melindungi kulit dari sinar matahari.Selain zat-zat diatas
dapat pula digunakan talk , amilum ,CaO,Mg Carbonat ,Ca Carbonat,Zn
stearat ,Avisel ,Silika.
3. Zat pewarna ; dapat merupakan zat warna organic atau anorganik yang
mempunyai sifat tidak larut dalam air dan dalam minyak.Warna-warna yang
sering digunakan adalah Krem,Kuning,merah,merah muda.
4. Zat pewangi ; Pada umumnya hanya bersifat ringan,dipilih yang segar
dan menarik.Tidak boleh terlalu cepat menguap ,harus stabil,tidak mudah
teroksidasi dan tidak mengiritasi.Harus mudah rata dan tidak
mengiritasi.Harus mudah rata dan tidak menyebabkan perubahan warna
.Konsentrasinya harus serendah mungkin 0,2%-1 % kalau terlalu banyak akan
mengiritasi kulit.
Penggolongan Bedak
A. Berdasarkan jenis kulit,bedak dapat dibagi menjadi
1. Bedak jenis ringan ( Light ) digunakan untuk kulit ringan.
2. Bedak jenis medium digunakan untuk kulit normal dan agak berminyak.
3. Bedak Jenis berat (Heavy) digunakan untuk kulit berminyak.
B. Berdasarkan Bentunya bedak dapat dibagi menjadi;
1. Bedak padat ( Compact Powders ).
Banyak digunakan karena bentuknya praktis.Secara garis besar pembuatan
bedak padat adalah dengan menmbahkan suatu pengikat.( binding agent )
dalam campuran serbuk kemudian dicetak,ditekan dan dikeringkan dengan
menggunakan aliran udara panas.Tekanan tidak boleh terlalu besar dan
tidak boleh terlallu kcil karena dapat menimbulkan kerapuhan dan pecahpecah pada bedak.
Sebagai Binding agent dapat digunakan zat yang dapat larut dalam air
seperti Amilum dan CMC dan zat yang tidak larut dalam air sepertiGliseril
monostearat. Cetil alcohol ,Lanolin.cera atau paraffin.Selain itu juga dapat
digunakan binding agent kering misalnya Mg stearat ,Binding agent
berminyak misalnya minyak mineral .isoprofil ministat dan bionding agent
emulsi seperti trietanolamin stearat,gliserin monostearat.
Bila bedak padat ini digunakan dengan menggunakan sikat yang halus dan
dengan menggunakan zat warna yang agak banyak maka sediaan ini
disebut dengan pemerah pipi . Atau blusher .kedalam sediaan ini sering
juga ditambahkan humektan seperti Sorbitol,propilenglikol dan zat berlemak

131

Sediaan Kosmetika

1.
2.
3.
4.
5.

seperti lanolim mimyak mineral.Juga sering ditambahkan zat pengisi dan


disprsing agent yang larut dalam air.
Pemerisaan hasil akhir harus dilakukan terhadap bedak padat yang beredar,
pemeriksaan tersebut meliputi:
Bentuk dan warna harus stabil dalam waktu lama dan disinari.
Mudah dioleskan dan tidak rapuh
Warna harus homogen dapat dilihat dengan menaburkan dengan kertas
putih dan diperiksa dengan kaca pembesar.
Bila dioleskan dilihat rapuh dan tidak melekat.
Bila dijatuhkan dengan jarak 8-10 inci bentuk harus tetap tidak boleh
berubah.
2. Bedak Cair
Merupakan bedak bentuk basah sering juga disebut sebagai liquid makeup . Pada umumnya digunakan pada malam hari dan berguna untuk
memutihkan tangan dan leher . Biasanya merupakan suspensi dari ZnO , Bi
Oksiklorida , Bi Subnitrat dalam air dan Gliserin . Kedalamnya sering
ditambahkan surfaktan seperti, bentonit, dan, gom. Juga: carbopol, 941,
934, veegum, Talk, Kaolin, ZnO, TiO2, Ca carbonat, Propilenglikol, cetilalkohol, Isoprofil miristat, lanolin dan PEG.
Pengisi yang sering dipergunakan adalah air ,alcohol dalam emulsi atau
hidro alcohol , tetapi yang terbaik adalah ester asam lemak.
3. Bedak untuk kaki
Merupakan sediaan yang berguna untuk memperindah kaki atau pada
oreang
tua
digunakan
untuk
menutupi
urat-urat
yang
menonjol.Persyaratannya antara lain lapisan yang terbentuk harus
elastis,berpori dan tahan terhadap air,serta harus melekat dengan
baik.Sebagai bahan dasarnya sering digunakan bentonit air dan zat
warna.Bentonit mempunyai sifat yang sukar menyebar ,tidak tahan terhadap
air dan ada kecenderungan kulit akan menjadi keriput.
4. Bedak Penutup Noda
Merupakan sediaan yang berguna untuk menyembunyikan noda-noda pada
wajah , baik noda bawaan sejak lahir atau noda pigmentasi. Pada umumnya
sebagai zat pembawa adalah campuran lemak.
Titanium dioksid
Titaniun dioksid memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan Zink oksid
yaitu :
Memiliki kemanpuan yang lebih dalam menutup wadah.
Biasannya digunakan pada kasus-kasus yang alergi terhadap ZnO,serta kulit
yang kering
Titanium dioksid bersifat inert dan memiliki beberapa kekurangan dibandingkan
dengan ZnO, yaitu:
Titanium dioksid bukanlah zat yang dapat mengecilkan pori-pori
Kemampuan melindungi kulit dari sinar matahari lebih lemah dibandingkan
dengan ZnO
Kadang-kadang sulit dicampur dengan bahan dasar bedak

132

Sediaan Kosmetika
Lebih mahal dari ZnO
Zink Oksida
Keunggulan Zink oksid dibandingkan dengan dengan zat lin yang sering
digunakan dalam bedak yaitu:
Dapat melindungi kulit dari UV lebih baik daripada bahan lainnya
Dapat mengecilkan pori-pori
Dapat dipakai sebagai antiseptic
Merupakan bahan untuk melembutkan
Meningkatkan kemampuan bedak untuk menutupi wajah.
Beberapa hal yang perllu diingat bahwa criteria yang penting untuk membuat
bedak yang baik adalah
1. Harus mempunyai kemampuan untuk mengabsorpsi air pada wajah
(berkeringat )
2. Harus mempunyai kemampuan untuk mengabsorpsi minyak pada wajah.
3. Harus mempunyai kemampuan unutk bertahan lama.
Seseorang akan menilai kebaikan dari suatu bedak dari kilapan yang ada
pada wajah .Hal ini merupakan fenomena komplek yang tidak berhubungan
dengan tes ilmiah manapun.Sebenarnya tergantung pada jenis kulit,tipe krim yang
digunakan pada wajah,pemakaian dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Absorbansi
Telah disebutkan bahwa fungsi bedak salah satunya untuk
menghilangkan kilapan yang ada pada wajah.Bahan-bahan yang dipergunakan
untuk itu adalah bahan bahan dengan daya serap yang tinggi.Bahan-bahan
tersebut antara lain adalah:Kaolin koloidal, Kanji,Kapur precipite,dan MgCO3.
Kaolin Koloidal
Kaolin Koloidal ( Hidrated alumunium silikat )digunakan dalam bedak
karena ia memiliki daya serap yang tinggi,sehingga dapat menyerap
minyak.Kaolin koloidal juga memiliki memiliki daya lekat yang baik dari pada
talk.Kaolin ini bersit kasar dan sedikit licin,kadarnya tidak boleh melebihi 30 %.
Kanji
Kanji beras pernah digunakan sebagai dasar dari beberapa Formula bedak karena
memiliki beberapa keungulan sebagai berikut:
Memiliki daya serap yang baik
Memiliki daya tutp yang baik pada kulit
Memberikan rasa halus pada kulit.
Tetapi kanji beras tidak digunakan lagi sebagai bahan bedak dengan alasan:
Kecenderungan untuk membentuk Cake Pada suhuyang lembab atau apabila
ada sekresi pada kullit
Dapat diubah menjadi pasta yang lengket jika basah
Kanji merupakan nutrisi yang baik untuk bakteri , sehingga jika digunakan dalan
waktu yang lama akan menyebabkan iritasi pada kulit.

133

Sediaan Kosmetika
Pada saat ini kanji telah banyak dimodifikasi dan digunakan dibanyak
industri kosmetik.Kanji jenis ini memiliki keunggulan yaitu memiliki daya serap
yang tinggi ,licin dan menempel dengan baik..dan mempunyai efek bakteriosida ,
contohnya seperti Kanji ANM.
Kalsium karbonat precipitated ( kapur Precipitates)
Kapur juga memiliki keunggulan yang hampir sama dengan kaolin,seperti
daya serap yang baik dan dapat menghilangkan kilapan pada wajah.Akan tetapi
kapur dapat merusak kelicinan produk.( slip ),Kadar kapur tidak boleh lebih dari
15%.Kapur tidak menyebabkan kulit menjadi kering,dan dapat menempel dengan
baik. Kapur juga sudah memenuhi persyaratan USP.
Magsium Karbonat.
Magnesium karbonat memiliki daya serap tiga kali lebih baik dari pada
kapur. Kadar MgCO3 dalam Formula biasanya 5%.
Plastik
Bahan dasar bedak dari plastic telah dikembangkan untuk digunakan
dikulit ,contohnya adalah Oracid yang bentuknya busa kuku urea-formaldehid.
Penggunaan Polietilen sebagai pengganti talk pada bedak telah banyak
digunakan.Polietilen tidak mengiritasi kulit dan memiliki daya rekat dan daya
penutup yang baik . Kadar polietilen tidak boleh lebih dari 44 mikron
Polimer yang digunakan adalah polimer BM tinggi seperti polietilen
terftalat.Isophtalat atau kopolimer dari 2monomer tersebut ,dengan ukuran 1-10
mikrons.
Kelicinan ( slip )
Kemampuan untuk mudah disebarkan dan penggunaannya ditalk
bertujuan untuk memberikan rasa halus dikulit.Kelembutan ini biasanya didapat
dari talcum yang ditambah dengan Zn Stearat.
Talk
Talkum adalah Hidrat magnesium silikat. Talk berasal dari Italia ,India
,mesir, dan jepang. Varietas dari Italia biasanya digunakan untuk mendapatkan
kualitas yang baik. Talk harus disterilisasi dengan baik.karena bila tidak dapat
mengan dung spora tetanus. Kadar talk dalam bedak dapat melebihi 70%.
Fungsi talk dalam bedak adalah sebagai pemberi rasa licin dan daya
lekat yang baik akan tetapi daya daya menutupi dan daya serap dari talk kurang
baik,sehingga untuk menutupi kesalahan ini talk harus dikombinasikan dengan
bahan lain.
Bahan Pelekat
Bahan pelekat merupakan satu bagian penting dri bedak.Pelekatanbedak
dapat ditingkatkan dengan penambahan emuliens seperti setil/stearil alcohol dan
gliseril monostearat dengan kadar 0,5-1,5%.
Zat pewarna bedak
Zat pewarna yang biasa digunakan adalah zat warna organic atau
anorganik yang tidak larut dalam air dan dalam minyak.Zat warna anorganik ini
baik diperolehsecara alamiah ataupun secara sintetik , contohnya Besi ( II ) klorida
memberikan warna kuning merah dan cokalt.Sedangkan warna hijau dan biru
dihasilkan oleh zat warna ultramarine.Komponen-komponen anorganik yang
bersifat racun superti timah hitan dan turunan arsen tidak boleh digunakan karena
dapat mengiritasi kulit.

134

Sediaan Kosmetika
Zat Pewangi Bedak
Pada umumnya hanya bersifat ringan , dipilih yang segar dan menarik
,tidak bo0leh terlalu cepat menguap.Harus stabil dan tidak teroksidasi dan tidak
mengiritasi.harus mudah merata dan tidak boleh menyebabkan perubahan
warna.Konsentrasinya harus serendah mungkin 0,2-1%,karena jika terlalu banyak
akan mengiritasi kulit.
Formulasi Bedak
Berdasarkan jenis kulit yang berbeda-beda dari setiap orang ,maka
dibuat lah berbagai formula bedak.Dengan maksud untuk menyesuaikan jenis kulit
tersebut .Berikut ini akan dipaparkan beberapa variasi formula bedak sesuai
dengan jenis kulit yang ada :
1.

Bedak jenis ringan ( Light powder ) Yang dipergunakan untuk kulit kering
.
Formulanya adalah sebagai berikut.
Talk
80%
Zink oksid
5%
Zink Stearat
5%
Kanji beras
10%
Pewangi dan pewarna
qs
2. Bedak jenis medium , digunakan untuk kulit normal dan agak berminyak,
Formulanya adalah sebagai berikut :
Talk
50%
Kanji beras
15%
Kapur Precipitete
15%
Zink Oksida
15%
Zink stearat
5%
3. Bedak jenis berat( Heavy ) Digunakan untuk kulit berminyak
Formulanya adalah sebagai berikut:
Talk
Zink oksid
Zink Stearat
Kapur precipitate
Pewangi dan pewarna

30%
24%
6%
40%
qs.

Namun Winter ( 19 ) membuat suatu formula bedak yang banyak diminati


orang yang berjenis kulit Kasar dan kering karena mengandung lemak fatty
Powder .
Formulanya adalah sebagai berikut:
Vaselin
50 bagian
Beeswax Putih
40 bagian
Petroleum Jely
40 bagian
Stearin
20 bagian
Gliseril monostearat
75 bagian

135

Sediaan Kosmetika
Prosedur:
Dalam pembuatanya semua bahan diatas dilelehkan secara bersama-sama
sambil terus diaduk lalu ditambahkan :
Air panas
500 bagian
Lanjutkan penggerusan sampai terbantuk emulsi ,lalu tambahkan :
Talk
1000 bagian
Gerus kembali biarka sampai kering diayak dengan pengayak lalu kemudian
ditambahkan zat pewagi secukupnya.
Formulasi Umum Bedak .

Zat yang mempunyai sifat dapat melapisi , misalnya TiO2 , Zno , MgO , kaolin ,
talk , amilum , CaO , MgCO3 , CaCO3 , Zn stearat , vicel , silica .
Zat pewarna .
Zat pewangi .
Contoh Formulasi untuk face powder :
A. Talk
ZnO
Zn stearat.
Rice starch
Parfum dan Warna .
B.

Talk.
ZnO............................................
Zn stearat..
Precipated chalk..
Parfum dan Warna..

80 %
5%
5%
10 %
qs
30 %
24 %
6%
40 %
qs

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat .


Talk .
Pemerian
Serbuk halus ; putih ; tidak berbau ; tidak berasa .
Analisis Kualitatif

Jika dimasukkan ke dalam air akan segera menaiki dinding tabung


dan mengembang diatas permukaan air .

Netral .

Tambahan larutan titan kuning , terbentuk warna merah terang .


Zinci oxydum .
Pemerian .
Serbuk amorf ; putih atau putih kekuningan ; tidak berbau ; tidak berasa .
Analisis Kualitatif .

Panaskan sejumlah ZnO , terjadi warna kuning yang jika didinginkan


akan hilang .

136

Sediaan Kosmetika

Larutkan asam klorida encer , setelah ditambahkan larutan alkali


hidroksida , terbentuk endapan putih yang larut dalam larutan alkali hidroksida
berlebih .
Analisis Kuantitatif .
Timbang seksama lebih kurang 1,5 gram zat uji yang baru dipijarkan ,
tambahkan 2,5 gram ammonium klorida P , larutkan dalam 50,0 ml asam sulfat 1
N LV , jika perlu bantu dengan pemanasan lemah . Setelah larut sempurna
tambahkan jingga metil LP dan titrasi kelebihan asam sulfat dengan natrium
hidroksida 1 N LV .
Khasiat : Antiseptikum lokal .
Zn stearat .
Analisis Kualitatif .
Campur 25 gram dengan 200 ml air hangat , tambahkan 60 ml H 2SO4 2N
dan didihkan sampai asam lemak terpisah dan membentuk permukaan transparan
, dinginkan campuran dan pindahkan permukaan padat dari asam lemak ; cairan
sisa ditest dengan zink test .
Simpan asam lemak yang dipisahkan pada identifikasi A dalam filter
wetted dengan air , dan cuci dengan air mendidih sampai bebas dari sulfat .
Kumpulkan asam lemak dalam beaker glass kecil , biarkan dingin , tuangkan
airnya , kemudian larutkan dengan asam , saring dalam beaker kering saat panas ,
dan keringkan pada suhu 105 0C selama 20 menit sampai asam lemak mengental
tidak di bawah 54 0C .
Analisis Kuantitatif .
Panaskan kira kira 1 gram Zn stearat dengan 50 ml asam sulfat 0,1N
selama 10 menit , atau sampai permukaan asam lemak bersih, tambahkan air jika
perlu untuk menjaga volume asli, dinginkan dan saring . Cuci saringan dan labu
terus menerus dengan air sampai tidak ada asam, lalu uji dengan keras lakmus .
Masukkan filtrat dan cuci dengan 15ml amonia-amonium klorida buffer dan 0.2ml
eriochrome black T. panaskan larutan sampai kira-kira 40 dan tetrasi dengan 0.05
M disodium etilen diamide tetra asetate sampai larutan berwarna biru .
Rice Strach
Pemerian
Serbuk sangat halus;putih;tidak berbau;tidak berasa
Analisis Kualitatif
Didihkan 1 bagian dengan 50 bagian air, terbentuk larutan kanji yang
tidak transparan hampir tidak berbau dan merubah warna kertas lakmus P .
Tambahkan larutan iodium P, terjadi warna biru yang jika dipanaskan hilang dan
jika didinginkan akan timbul kembali .
Beberapa variasi formula dari face powder :
a. Talk
65%
ZnO
20%
Zn sterarat
5%
Pricepated
10%
Parfum dan warna
qs

137

Sediaan Kosmetika
b. Talk
ZnO
Zn sterarat
Kaolin
Parfum dan warna

60%
15%
5%
20%
qs

c. ZnO
Zn sterarat
Rice starch
Pricipted chalk

15%
5%
15%
15%

d. Water proof chalk base


Zn atau Mg strearat
Kaolin
TiO
Talc
Parfum dan warna

50%
10 %
20%
6%
14%
qs

e. ZnO
Talc
Zn strerat
Pricepated chalk (light)
Rice strat
Kaolin

16%
37 %
5%
8%
8%
qs

f. Vaseline
White beeswax
Petroleum jelly
Stearin
Gleceryl monostrearat

50%
10 %
20%
6%
14%

Analisis Kualitatif dan kuantitatif zat


TiO
Analisis Kulitatif
Pada 500 mg asam sulfat dan di panaskan perlahan . Setelah uap sulfur
trioksida muncul lanjutkan pemanasan selama 1 menit .Dinginkan suspensi,
cairkan dengan air sampai 100ml lalu disaring . Pada 5 ml filtrat bersih tambahkan
beberapa tetes hydrogen peroksida maka akan muncul warna merah/orange.
Petrolium Jelly
Analisis Kualitatif
Berwarna kunimg gadimg atau putih dan lunak . Didinginkan pada suhu 0
C, massa tidak berubah . Larut dalam pelarut organic dan tidak larut dalam air dan
alcohol.
Magnesium Strearat

138

Sediaan Kosmetika
Pemerian
Serbuk halus;putih;licin;dan mudah melekatpada kulit;bau lemah khas.
Analisis Kualitatif
Panaskan 1g dengan campuran 25ml air dan 5ml asam klorida P,
dinginkan;lapisan minyak memadat pada suhu 50 Cdan la[pisan air menunjukkan
reaksi magnesium.
Analisis kuantitatif
Timbang seksama 500mg ,pijarkan pada sisa tambahkan 10HCL 100%
v/v P. Panaskan diatas penamgas air selama 10 menit, tanbahkan 50ml air dan 10
ml larutan ammonia P.
1ml dinatrium edetat 0.05 M sebanding dengan 20015 MgO.
Khasiat :Antasidium ;zat tambahan .
Kaolin
Pemerian
Serbuk ringan;putihlbebas dari butiran kasarltidak berbau;tidak berasa;licin .
Analisis kulitatif
Lebur 1g dengan 2g natrium karbonat anhidrat P, hangatkan sisa dengan
10ml air saring cuci penyaring dengan 5ml air,kumpulkan filtrat dan cairan cucian.
Larutkan sisa dalam 10ml asam klorida P. Pada kumpulan filtrat dan ciran cucian
tambahkan 3ml asam klorida P;terbentuk endapan menyerupai gelatin .
Analisis Kuantitatif

Refluk 2g dengan 100ml asam klorida 0.2 N selama 5 menit , dinginkan


saring ,uapkan 50ml filtrat ; pijarkan hingga kering ;pijarkan pada suhu 600
;yang diperoleh lebih dari 10mg .

Memenuhi uji batas klorida : pengujian dilakukan menggunakan 50ml


filtrat yang di peroleh sebagai berikut ;didihkan 2g dengan 200ml dan 20ml
asam nitrat encer P menggunakan pendingin alir balik selama 5 menit ,
dinginkan dan saringkan.
Khasiat: Zat tambahan;Penyerap .
Vaseline album
Pemerian
Massa lunak;lengket;bening;putih;sifat ini tetao setelah zat di leburkan dan
dibiarkan dingin tanpa di aduk.
Analisis Kualitatif
Serapan Ultraviolet serapan 1 cm larutan 0.05% b/v Dalam Trimetil
pentana P pada 290mm tidak lebih dari 0.5
Khasiat : zat Tambahan.
Vaselin flavum
Pemerian
Massa lunak;lengket;bening;kuning muda sampai kuning; sifat ini tetap
setelah zat di leburkan dan di biarkan himgga dingin tanpa di aduk;berflouresensi
lemah,juga tidak di cairkan;tidak berbau;dan tidak berasa
Analisis Kualitatif

139

Sediaan Kosmetika
Serapan Ultraviolet serapan 1 larutan 0.05% b/v dalam trimetilpentana p
pada 290mm tidak lebih dari 0.75
Khasiat :zat tambahan
Gliceryl Monostrerat
Analisis
Dengan kromatografi gas dengan instrumen yang dilengkapi dengan
flame ionization detector dan terdiri dari kolom bororsilikat . Suhu dipertahankan
pada 190 C-220 C. Laju aliran gas pembawa sekitar 70ml/menit .
Berdasarkan Bentuk bedak dapat di bagi menjadi:
1.Bedak padat (compact powder)
Formulasi umum :
a. Koalin
ZnO
Principated chalk
Talc
Compact Binder (e.g soap)
Parfum dan warna

20%
15 %
25%
32%
8%
qs

b.Talcum
Sodium lauryl sulphate
TiO2
Zn stearat
In organic pigment
Mineral oil
Spermaceti
Cetylalkohol
Lanolin
Glycerine
Hexa chloroprophane
Alkil dimetil benzyl ammonium ( klond 50 % )
Methyl p hydroxybenzoate
Propyl p hydroxybenzoat
Perfume

61,25 %
0,75 %
7,50 %
11,25 %
1,00 %
4,50 %
3,00 %
1,50 %
1,00 %
7,50 %
0,25 %
0,20 %
0,09 %
0,09 %
0,12 %

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat .


Gliserin .
Pemerian :
Cairan seperti sirop ; jernih ; tidak berwarna ; tidak berbau ; manis diikuti
rasa hangat ; higroskopik . Jika disimpan beberapa lama membentuk massa
hablur tak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20
0
C.
Analisis Kuantitatif .

Panaskan dengan kalium bisulfat P, terjadi uap merangsang .

140

Sediaan Kosmetika

Jika dibakar dengan sedikit natrium tetraborat P di atas nyala api , terjadi
warna nyala hijau .
Khasiat : Zat tambahan .
Spermaceti / setaseum .
Pemerian :
Massa hablur ; bening ; licin ; putih mutiara ; bau dan rasa lemah ; suhu
lebur 42 0 50 0C .
Analisis Kuantitatif :
Refluks perlahan 5 g dengan 5 ml asam sulfat encer P selama 5 menit
saring selagi panas . Dinginkan . Tambahkan 0,3 ml larutan dimetilglioksin P 1 %
b/v dalam etanol ( 95 % ) P , kemudian ammonia encer P secukupnya hingga
tepat bereaksi alkalis terhadap kertas lakmus P . Tidak terjadi warna merah
jambu .
Khasiat : Zat tambahan .
Setil alcohol .
1 bagian zat + asam stearat 20 bagian dipanaskan di water bathlarut + kromat
hijau
Secara kualitatif dan kuantitatif dapat dianalisis dengan cara kromatografi gas .

Larutan kesesuaian system : timbang 90 mg setil alcohol dan 10 mg


stearil alcohol larutkan dalam 10 ml etanol Pasal .

Uji kesesuaian system : suntikkan 2 mikroliter larutan kesesuaian system


dan hitung resolusi setil alcohol dan stearil alcohol : tidak kurang dari 4,0 .
Lakukan penyuntikan ulang hingga diperoleh perbandingan luas puncak
antara setil alcohol pada 5 kali penyuntikan ulang , masing masing sekitar
1,5 % terhadap rata rata dari perbandingan luas puncak dari 5 kali
penyuntikan .

Sistem kromatografi : kromatografi gas dilengkapi dengan detector


ionisasinyala dan kolom 2m X 3m berisi bahan pengisi 10 % fase diam G2
pada partikel penyangga SIA . Gunakan helium Pasal kering sebagai zat
pembawa .
Prosedur : suntikan sejumlah volume larutan setil alcohol dalam etanol mutlak .
Ukur luas puncak dari komponen alcohol berantai panjang di dalam kromatogram
dan tetapkan persentase C16H34O dalam setil alcohol .
Propil P hidroxybenzoat .
Analisis Kuantitatif :
Timbang seksama 100 mg , didihkan dengan 50 ml NaOH 1N selama 30
menit , sambil mengganti kehilangan air karena penguapan . Dinginkan ,
pindahkan labu bersumbat kaca , tambahkan segera 50 ml brom 0,1N dan 10 ml
asam klorida P . Kocok berulang ulang selama 15 menit . Tambahkan 30 ml
larutan iodida P . Titrasi dengan Natrium tiosulfat 0,1N , lakukan penetapan blanko
.
2. Bedak Cair ( Liquid Powder ) .

141

Sediaan Kosmetika
Formulasi Umum :
A. Bi subnitrate..
Starch ( amilum )...
5%
ZnO.
10 %
Glycerine
15 %
Rose water...
65 %

5%

B. ZnO... 3 %
Chalk
15 %
Kaolin
2%
Colouring matter
Glycerine.
15 %
Water...
65 %
Preservative and perfume .. qs
C. ZnO.
TiO2 ..
Talc.
Colouring Water
Gum Tragacanth ( 0,5 % solution )
Glycerine
Water..
Preservative and perfume .

10 %
10 %
10 %
25 %
15 %
30 %
qs

D. Na karraginate..
2%
N propilalkoho.
l2 %
Propylene glyco...
l5 %
Water
68,5 %
Viegum HV
0,5 %
Talc.
10 %
MgCO3
4%
TiO2 1 %
Colour pigments...
7%
Perfume .
qs

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat :


Bi subnitrat .
Pemerian :
Serbuk hablur renik ; putih ; tidak berbau ; tidak berasa ; berat .
Analisis Kualitatif :
Pijarkan . Terjadi uap nitrogen oksida , sisa berwarna kuning .
Menunjukkan reaksi bismuth dan nitrat .
Analisis Kuantitatif :

142

Sediaan Kosmetika
Timbang seksama 500 mg , larutkan dalam campuran 2 ml asam nitrat
P , dan 4 ml air ; tambahkan 50 ml air , 20 ml glycerol P , biarkan selama 1 menit ,
Tambahkan 200 ml air dan 0,3 ml larutan ungu kateka P , jika terjadi warna ungu ,
tambahkan tetes demi tetes ammonia encer P hingga terjadi warna biru . Titrasi
dengan Dinatrium edetat 0,05 M hingga terjadi warna kuning .
1ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 19,45 mg Bi .
Khasiat : Adstringen saluran pencernaan .
Gom Arab .
Pemerian :
Hampir tidak berbau ; rasa tawar ; seperti lendir .
Analisis Kualitatif :

Pada 5 ml larutan timbal ( III ) subasetat P ; terjadi flokulasi putih .

Larutan dengan pengocokan 250 mg dalam 5 ml air , tambahkan 0,5 ml


larutan benzidina P 1 % b/v dalam etanol ( 90 % ) P , kocok , asamkan ;
terjadi warna biru tua .

Sedikit serbuk dalam larutan merah nitenium P , diperiksa dengan


mikroskop , tidak terlihat butir butir merah .

Pada 10 ml larutan 2 % b/v tambahkan 0,2 ml larutan timbal ( III ) asetat


P 20 % b/v ; tidak terbentuk endapan .
Khasiat : Zat tambahan .
Tragakan .
Pemerian :
Tidak berbau ; hampir tidak berasa .
Analisis Kualitatif :

Pada 100 mg serbuk tambahkan 1 ml iodium 0,02 N , campuran


berwarna hijau ( perbedaan dari gom akasia dan agar ) .

Pada 20 ml larutan 0,25 % b/v tambahkan 100 ml larutan timbal asetat 20


% b/v terbentuk endapan menjonjot , saring , pada filtrat tambahkan 10
ml larutan timbal subasetat P ; larutan berkabut tapi tidak terjadi
endapan .
Khasiat : Zat tambahan .
Propanol .
Pemerian :
Cairan jernih ; tidak berwarna .
Analisis Kualitatif :

Iodoform test : ( - )

Zat + H2SO4 -------- propilen .


Zat + piperonal---------

merah .

Zat + P. nitrobenzoat ------- terjadi endapan .


Propilen glikol .
Pemerian :

143

Sediaan Kosmetika
Cairan kental ; jernih ; tak berwarna ; tak berbau ; rasa agak manis ; higroskopik .
Analisis Kualitatif :
Panaskan perlahan lahan dengan kalium bisulfat P , terjadi uap berbau
enak . Lanjutkan pemanasan hingga kering , tidak terjadi bau akrolein .
Analisis Kuantitatif :
Refluks 500 mg dengan 3,9 g trifenilmetilklorida P dan 5 ml piridina P di
tangas air selama 1 jam , dinginkan , larutkan dalam aseton P 100 ml hangat ,
tambahkan 100 mg arang jerap P , campur , saring . Uapkan filtrat hingga lebih
kurang 50 ml , biarkan 1 malam pada suhu 4 0C . Saring , keringkan hablur dengan
aliran udara . Suhu hablur sekitar 176 0C .
Magnecium carbonate ( MgCO3 ) .
Analisis Kualitatif :

Ditambahkan larutan ammonia menghasilkan endapan putih seperti


gelatin .

Ditambahkan NaOH menghasilkan endapan putih .

Ditambahkan reagensia kuning titan menghasilkan endapan merah .

Ditambahkan HCl encer menghasilkan gas CO2 ditandai adanya


gelembung gelembung gas .
Ditambahkan larutan BaCl2 menghasilkan endapan putih .
Ditambahkan larutan AgNO3 menghasilkan endapan putih .

3. Bedak untuk Kaki .


Formulasi :
A.
ZnO6 %
Chalk 16 %
Methyl selulosa 0,5 %
Glycerine ..16 %
Water .. 61,5 %
Colouring matter , preservative and perfume ..qs
B.
Zn stearat 2 %
TiO2 .3,5 %
Veegum .20 %
Isopropyl alcohol .6 %
Umber ...0,5 %
Yellow oxide .2,5 %
Red oxide ...2,5 %
Propylene glycol ....1 %
Metyl cellulose ( 1500 viscosity grade ) 0,5 %
Water , perfume , representative sampai ...100 %
4. Bedak Penutup Noda .
Formula yang mengandung TiO2 :

144

Sediaan Kosmetika
Trietanol amin ..0,5 %
Propilen glikol ..5,0 %
Aquades ..62,5 %
TiO2 ..6,0 %
CMC .3,0 %
Pewarna .9,5 %
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat :
Trietanol amin .
Pemerian :
Cairan kental ; tidak berwarna hingga kuning pucat ; bau lemah mirip
amoniak ; higrokopis .
Analisis Kualitatif :
Pada 1 ml tambahkan 0,1 ml larutan tembaga ( II ) sulfat P ; terjadi warna
biru tua . Tambahkan 5 ml larutan natrium hidoksida encer P didihkan hingga sisa
sepertiga volume semula , warna biru tetap .
Pada 1 ml tambahkan 0,3 ml larutan kobalt ( II ) klorida P ; terjadi warna
merah karmin . Panaskan perlahan lahan 1 ml ; terjadi uap yang merubah warna
kertas lakmus merah P basah menjadi biru .
Analisis Kuantitatif :
Timbang seksama 2 gram , masukkan ke dalam labu erlenmeyer 300
ml , tambahkan 75 ml air . Titrasi dengan asam klorida 1 N menggunakan indicator
2 tetes larutan merah metil P .
1 ml asam klorida 1 N setara dengan 149,2 mg triethanolamine dihitung
sebagai N( C2H4OH )3
CMC .
Analisis Kualitatif :
Tambahkan sedikit demi sedikit lebih kurang 1 gram pada 50 ml air
hangat sambil diaduk hingga mendispersi dengan rata , lanjutkan pengadukan
hingga diperoleh suspensi koloidal , dinginkan memenuhi syarat : pada 5 ml
tambahkan larutan barium klorida P dengan volume yang sama , terbentuk
endapan halus putih .
III. PEMERAH PIPI (Raugh/ blusher/ blush on)
Pemerah pipi adalah sediaan yang berguna untuk memberi warna merah
pada pipi, menampilkan warna kosmetik yang lebih lembut pada wajah dengan
membuat garis bentuk muka (contour) yang lebih baik dan mengurangi tampilan
yang kurang baik pada wajah, baik berupa cacat, bercak atau noda hitam. Zat
warna yang digunakan adalah Zat warna yang tak larut air seperti ferri oksidsa,
cinnabar,
red
ochre,
vermillion,cochineal,
sandalwood,
brazilwood,
karmin+NH4OH.
Persyaratan dari pemerah pipi
1. Harus stabil baik warna maupun bentuk
2. Harus homogen dan halus
3. Harus mudah digunakan

145

Sediaan Kosmetika
Penggolongan Pemerah Pipi
1. Berdasarkan basisnya pemerah pipi dapat dibagi menjadi :

Pemerah pipi dengan dasar emulsi A/M

Pemerah pipi dengan dasar emulsi M/A

Pemerah pipi dengan salep yang tidak berair


2. Berdasarkan bentuknya pemerah pipi dapat dibagi menjadi :

Bentuk padat (Dry Rouge) sering juga disebut compact rouge/ blush on
rauge .
Pemerah pipi padat adalah bentuk yang paling dikenal dan paling susah
dibuat, karena tidak hanya membutuhkan pengetahuan cara untuk membuat,
tetapi juga peralatan pabrik yang khusus. Pada dasarnya pemerah pipi padat
adalah bedak berwarna yang mengandung bahan pengikat yang membantu
memadatkan bedak
Bahan mentah dalam pembuatan pemerah pipi padat adalah talk, kaolin,
kapur precipitate, MgCO3, Titanium dioksid, Zinc stearat, oksida-oksida organic,
pewarna dan parfum. Zinc oksid digunakan untuk meningkatkan daya adhesi dari
pemerah pipi memberi opositas dan digunakan dalam jumlah antara 5-10 %.
Logam-logam stearat sekarang digunakan secara luas sebagai pengikat kering
untuk pemerah pipi padat. Jumlah yang digunakan antara 4-10 %.
Formulanya:
persen
Talk
Kaolin
Zn stearat
Zn oksid
MgCO3
Kanji beras
Titanium dioksid
Pewarna

48
16
6
5
5
10
4
6

Pemerah pipi padat harus memenuhi persyaratan :


1) Halus dan bebas dari gumpalan-gumpalan seperti pasir
2) Mudah digunakan dan dapat melapisi serta melekat baik
3) Warna harus homogen dan tidak mengandung air sama sekali
4) Kekuatan menutup baik
5) Ukutran partikel sangat kecil
6) Sesuai dipadukaaan dengan warna kulit
7) Mudah dibersihkan tanpa pembersih Khusus
8) Tidak boleh patah, rusak, retak atau terlalu keras
Diantara kerusakan umum dari pemerah pipi padat, juga ditemukan bentuk yang
terlalu bubuk menjadi debu, menyebabkan iritasi, keras tidak menyatu dengan
baik pada kulit atau berlapis saat dihapus dengan tiupan.
Pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna dengan toner organic,
toner yang dikurangi derajat pengurangan (anorganik oksid) adalah pewarna
utama karena pewarna itu sendiri memberikan bayangan yang diinginkan,

146

Sediaan Kosmetika
biasanya ditambah air dan minyak yang mudah larut. Zat warna tersebut
diantaranya adalah
feri oksida, cinnabar, Red ochre, vermillion, cochineal,
sandalwood, brazilwood, karmin+NH4OH.
Parfum yang digunakan dalam pemerah pipi padat harus mempunyai
wangi yang khas (sesuai).Bagaimanapun harus diingat bahwa pemerah pipi padat
yang kering itu digunakan dengan hemat, sehingga bisa terpakai sampai lama.
Karena bentuk padat yang tebal maka parfumnya dapat terlepas dengan lambat.
Faktor yang penting dalam membuat pemerah pipi padat yang baik
adalah bahan pengikat yang tepat. Banyak macam kombinasi bahan pengikat
yang ditawarkan dan digunakan. Tipe umum adalah sebagai berikut:
o Bahan pengikat yang larut dalam air
o Bahan pengikat yang tidak latut dalam air
o Bahan pengikat emulsi
o Bahan pengikat kering

Bentuk batang (stick rouge)


Merupakan pemerah pipi dengan basis malam, hampir sama dengan
basis pemerah bibir hanya lebih banyak emoliennya dan lebih lunak. Bentuknya
secara umum sama walaupun lebih sering diameternya lebih besar (sekitar 2 cm).
Warna pada umumnya merah atau merah muda, walau kadang juga digunakan
warna kuning muda dan coklat bahkan putih, untuk menyamarkan permukan
wajah atau lebih dikenal penyamar pipi. Penggunaan zat warna asam Bromo
tidak bijaksana karena kemungkinan menyebabkan dermatitis pada kulit dengan
pencahayaan langsung.
Contoh formulanya:
Persen
Lilin Candelilla
Lilin Carnauba
Beeswax
Minyak mineral
Lanolin
Isopropil miristat
Pewarna

8,6
5,4
4,0
17,0
2,0
33,0
30,0

Bentuk Krim (Krim Rauge)


Tipe ini istimewa karena pemakaiannya mudah, teksturnya lembut,
penampilannya menarik, tercampur sempurna dengan bedak. Sebagai basis dapat
digunakan basis teremulsi atau basis yang tak mengandung air (nonaques/anhidrat)
Pemerah pipi bentuk krim harus memenuhi persyaratan:

1) Harus mempunyai titik leleh 50

2)

C
Pembagian Zat warna dan partikelnua harus homogen

147

Sediaan Kosmetika
3) Bila ditaruh dalam lemari pemanas dengan sssuhu40
4)

C selama 1 bulan tidak


boleh ada perubahan, biasanya ditaruh pada suhu kamar selama 2 minggu
tidah boleh ada perubahan.
Tidak boleh bereaksi dengan wadahnya .

Bentuk Cair (Liquid Rauge)


Merupakan pemerah pipi bentuk cair biasanya dalam bentuk suspensi,
emulsi M/A atau A/M, juga bisa berupa cairan yang kental atau bentuk clear gel
yaitu suatu bentuk dengan penambahaan gelling agent seperti karbopol.
Pemerah pipi cair harus memenuhi persyaratan yaitu viskisitas yang
cukup agar dapat mengalirdengan baik dan dapat mongering dengan cepat.
Pemerah pipi cair dibuat dengan penambahan gom atau pengental
sintesis untuk meningkatkan viskositas dan sejumlah kecil zat pembasah untuk
memudahkan penyebarannya. Pada bentuknya yang paling sederhana, beberapa
suspensi agak cepat menempatinya dan konsekuen diperlukan pengocokan yang
seksama sebelum pemakaian .
Contoh formulanya :
Air
D&C merah no. 28
Carbowax
Metil-p-hidroksi benzoate
Parfum

Persen
89,4
0,5
10,0
0,1
qs

Dalam hal pencegahan pewarnaan yang tebal dan partikel putih yang
inert maka dapat disempurnakan dengan pemakaian zinc stearat yang dilumatkan
dalam air untuk mendapatkan hasil yang berbentuk lotio, dengan akhir matte.
Contoh formulanya adalah sebagai berikut:
Propilen glikol
Polovinil alcohol
Sorbitol heksaasetat
Titanium dioksid
Kapur
Zinc stearat
Pewarna
Parfum

Persen
34
25
25
5,6
4,8
2,4
3,2
qs

Sebagai zat pewarna sering digunakan campuran karmin dan NH4OH.


Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat
Talk
Pemerian
Serbuk halus; putih; tidak berbau; tidak berasa
Analisis Kualitatif

Jika dimasukan ke dalam air akan segera memeasuki dinding tabung

148

Sediaan Kosmetika

Netral
Tambahkan larutan titan kuning, terbentuk warna merah terang

Kaolin
Pemerian
Serbuk ringan; putih;licin;bebas dari butiran kasar; tidak berbau; tidak berasa; licin
Analisis Kualitatif
Lebur 1 g dengan 2g Natrium karbonat anhidrat P, hangatkan sisa
dengan 10 mL air, saring, cuci penyaring dengan 5 mL air, kumpulkan filtrat dan
cairan cucian tambahkan 3 mL asam klorida P; terbentuk endapan menyerupai
gelatin.
Analisis Kuantitatif

Refluks 2g dengan 100 mL asam klorida 0,2 N selama 5 menit, dinginkan,


saring, uapkan 50 mL filtrat hingga kering; pijarkan pada suhu + 6000C ; yang
diperoleh lebih dari 10 mg
Memenuhi uji batas klorida ; pengujian dilakuka menggunakan 50 mL filtrat
yang diperoleh sebagai berikut, didihkan 2g dengan 80 mL dan 20 mL asam
nitrat encer pekat menggunakan pendingin alir balik selama 5 menit, dinginkan
dan saring
Khasiat : Zat tambahan: penyerapan
Zn stearat
Analisis Kualitatif
Campur 25 gram dengan200mL air hangat, tambahkan 60 mL asam
sulfat 2N dan didihkan sampai asam lemak terpisah dan membentuk permukaan
transparan, dinginkan campuran, dan pindahkan permukaan padat dari asam
lemak; cairan sisa di test dengan Zink test.
Simpan asam lemak yang dipisahkan pada identifikasi A dalam filter
watted dengan air, dan cuci dengan air mendidih sampai bebs sulfat. Umpulkan
asam lemak dalam beaker glass kecil, biarkan dingin, tuangkan airnya, kemudian
larutkan dengan asam, Saring dalam beaker kering saat panas, dan keringkan
pada suhu 1050 selama 20 menit sampai asam lemak mengental tidak dibawah
540C
Analisis kuantitatif
Panaskan kira-kira 1g Zn Stearat dengan 50 mL asamsulfat 0,1N selam
10 menit, atau sampai permukaan asam lemak bersih, tambahkan air jika perlu
untuk menjaga volume asli, dinginkan dan saring. Cuci saringan dan lab uterus
menerus dengan air sampai tidak ada asam, lalu diuji dengan kertas lakmus.
Masukan filtrate dan cuci dengan 15 mL ammonium-amonium klorida buffer 0.2
mL eriochrome black T. Panaska larutan sampai kira-kira 400 dan titrasi dengan
0,05 M disodium etilen diamid tetra asetat sampai larutan berwarna biru.
Zinci Oxydum
Pemerian
Serbuk amorf; putih atau putih kekuningan; tidak berbau ; tidak berasa

149

Sediaan Kosmetika
Analisis kualitatif
Panaskan sejumlah ZnO, terjadi warna kuning yang jika didinginkan akan
hilang
Larutkan asam klorida encer, setelah ditambahkan alkali hidroksida, terbentuk
endapan putih yang larut dalm larutan alkali hidroksi berlebih
Analisis kuantitatif :
Timbang seksama 1,5 g zat uji yang baru dipijarkan , tambahan 2,5 g
ammonium klorida Pasal , larutkan dalam 50 ml asam sulfat 1N . Bila perlu bantu
dengan pemanasan lemah . Setelah larut sempurna tambahkan metil jingga , terus
titrasi kelebihan asam sulfat dengan NaOH .
Khasiat : antiseptikum local
MgCO3
Analisis Kualitatif
Ditambahkan larutan ammonia menghasilkan endapan putih seperti gelatin
Ditambahkan NaOH menghasilkan endapan putih
Ditambahkan regensia kuning titan menghasilkan endapan merah

Ditambahkan HCl encer menghasilkan gas CO2 ditandai adanya gelembunggelembung gas
Ditambahkan larutan BaCl2 menghasilkan endapan putih
Ditambahkan larutan AgNO3 menghasilkan endapan putih

Kanji beras (Rice Starch)


Pemerian
Serbuk sangat halus; putih; tidak berbau; tidak berasa
Analisis Kualitatif
Didihkan 1 bagian dengan 50 bagian air, terbentuk larutan kanji yang
tidak transparan, hamper tidak berbau dan merubah warna kertas lakmus P.
Tambahkan larutan yodium P, terjadi warna biru yang jika dipanaskan hilang dan
jika didinginkan akan timbul kembali.
Titanium dioksid
Analisis Kualitatif
Pada 500 mg asam sulfat dandipanaskan perlahan. Setelah uap sulphur
trioksida muncul, lanjutkan pemanasan selama 1 menit. Dinginkan suspensi,
cairkan dengan air sampai 100 mL lalu disaring. Pada 5 mL filtrate bersih
tambahkan beberapa tetes hydrogen peroksida. Maka akan muncul warna kuning
merah/orange
Beeswax
Tes awan safonifikasi
Masukkan 3 g kedalam labu ukur, labu didih 100 mL disatukan dengan
gelas erlenmayer, tambahkan 30 mL larutan yang dibuat dengan melarutka 40 g
potasium hidroksida didalam 500mL aldehid bebas alcohol pada temperature tidak
melebihi 15, setelah larutan sempurna terbentuk hangatkan hingga suhu

150

Sediaan Kosmetika
kamardan tambahkan aldehid bebas alcohol hingga 1000 mL. Refluks campuran
selama 2 jam. Pada akhir refluks buka labu, masukkan thermometer kedalam
larutan kemudian masukkan labu kedalam penangas air pada temperature 800C.
Putar labu pada penangas tadi ketika penangas dan larutan dingin. Larutan tidak
menunjukkan bentuk awan/globul sebelumsuhu mencapai 650 C
Propilen glikol
Pemerian
Cairan kental; jernih; tak berwarna; takberbau; rsa agak manis; higroskopik
Analisis kualitatif
Panaskan perlahan-lahan dengan kalium bisulfat P,terjadi uap berbau enak.
Lanjutkan pemanasan hingga kering, tidak terjadi bau akrolein
Analisis Kuantitatif
Refluks 500 mg dengan 3,9 g Trifenilmetilklorida Pdan 5 mL piridina P di tangas air
selama 1 jam, dinginkan, larutkan dalam aseton P 100 mL hangat, tambahkan 100
mg arang jerap P, campur, saring. Uapkan filtrate hingga lebih kurang 50 mL,
biaaarkan 1 malam pada suhu 40C. saring, keringkan hablur dengan aliran udara.
Suhu hablur sekitar 1760C
IV. Pemerah Bibir (Lipstick)
Merupakan sediaan kosmetika yang berguna untuk memerahkan bibir
atau merubah bentuk bibir hingga kelihatan lebih menarik. Pemerah bibir harus
memenuhi persyaratan :
1. Tidak berbahaya pada kulit.
2. Bentuk dan bau harus menarik, halus dan homogen.
3. Tidak boleh rapuh, terlalu keras dan terlalu lunak karena adanya pengaruh
suhu.
4. Tidak boleh ada pemisahan, mudah digunakan, dapat memnbentuk lapisan
yang stabil , tidak kering dan mudah dihapus.
Pemerah bibir umumnya merupakan suatu dispersi zat warna dalam
minyak , lemak dan malam. Basis merupakan basis berlemak yang mudah
dioleskan pada bibir. Formula umum pemerah bibir biasanya terdiri dari :
1. Basis/ Dasar, biasanya digunakan minyak tumbuh-tumbuhan seperti minyak
zaitun, minyak wijen, minyak jarak dsb. Sering juga digunakan minyak
mineral. Minyak-minyak ini juga berguna untuk melarutkan . Zat warna harus
mempunyai viskositas rendah, tidak berbau dan stabil. Untuk memadatkan
formula dapat digunakan malam, carnauba wax, candelilla wax, ozokerite,
parafin, cetaceum, cetyl alkohol, stearil alkohol dsb.
2. Zat warna, merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pemerah bibir.
Warna warna yang digunakan bervariasi dari merah, ros dan jingga. Zat
warna yang digunakan harus memenuhi syarat :

Dapat bersifat sebagai penetrasi pada kulit bibir .

Dapat melapisi bibir dengan baik untuk menutupi kekasaran.


Zat warna yang sering digunakan yaitu :
Staining Dyes, merupakan zat warna yang dapat menodai bibir dengan warna
yang diingini, digunakan dalam konsentrasi 2 - 3% . Merupakan turunan
fluorescein yang terhalogenasi sperti bromo acid, eosin, dan tetrafluorescein.

151

Sediaan Kosmetika

3.

4.
5.

Non Eosin Staining Dyes, juga merupakan turunan fluoroscein, yang sering
digunakan adalah yang bersifat lipofilik dan yang tidak larut dalam air yaitu
bentuk sulfo acidnya.
Pigment, merupakan zat warna logam yang dapat bercampur dengan bahan
dasar. Dapat bersifat anorganik maupun orfganik. Digunakan dalam jumlah 8
10% .
Titan dioksida, berguna untuk memudakan serta menyinarkan warna. Lapisan
yang terbentuk, agak keruh keputihan. Digunakan dalam jumlah 1% .
Lakes, merupakan campuran zat warna D&C (Drugs and Cosmetics) dan
logam logam seperti Al, Ba, Ca dan Sr. digunakan dalam jumlah 5 15 %.
Pelarut dari zat warna, sesuai dengan namanya dapat digunakan untuk
melarutkan zat warna dalam formula pemerah bibir. Dapat digunakan pelarut
nonpolar, lemak-lemak dan zat yang bersifat lipofilik. Sebagai contoh pelarut
yang sering digunakan adalah minyak jarak, alkohol berlemak, glikol-glikol,
butil stearat, isopropil meristat, isopropil palmitat dsb.
Zat-zat antioksidan berguna untuk mencegah ketengikan dari minyak-minyak
lemak yang digunakan. Sebagai contoh misalnya butil hidroksi anisol, butil
hidroksi toluen, propil galat,dsb.
Zat pewangi, dapat digunakan yang ringan dan segar. Konsentrasi yang
digunakan 2-4% , harus dipilih yang tidak mengiritasi dan stabil terhadap
komponen yang lain. Zat pewangi ini sangat berguna untuk menutupi bau
yang tidak enak dari lemak.

Yang harus diperhatikan pada pembuatan pemerah bibir adalah :


Pemilihan basis yang sesuai
Pemilihan zat warna dan pelarutnya harus hati-hati.
Teknik pembuatan dan pencetakan harus betul dan hati-hati.
Parfum harus segar dan ringan.
Cara pemeriksaan hasil akhir dari suatu pemerah bibir :
1. Pembagian zat warna dalam basis minyak harus homogen, dapat diperiksa
dengan menekan ibu jari dan telunjuk tidak menunjukkan adanya gumpalan
seperti pasir.

2.
3.
4.

5.
6.
7.

Pemeriksaan titik leleh dapat dilakukan dengan tabung kapiler yang diberi
tekanan dan suhu dinaikkan 45-500C.
Waktu pecah ( breaking point) dapat diperiksa dengan menegakkan sediaan
dan diberi tekanan dengan suhu diatur 250C.
Jenis aliran dapat diperiksa dengan alat penetrometer.
Kestabilan dapat diperiksa dengan mengamati pada suhu 400C, apakah ada
minyak yang keluar atau apakah ada kristalisasi dari lemak-lemak.
Kestabilan dari parfum dapat diperiksa dengan memasukkannya kedalam
pemanas dengan suhu diatur 400C dan dibandingkan dengan standar.
Kestabilan terhadap oksidasi sinar matahari diperiksa selama penyimpanan.

152

Sediaan Kosmetika
8.

Yang terakhir adalah pemerikasaan terhadap adanya penyimpangan yang


terjadi pada permukaan sediaan selama penyimpanan, seperti adanya kristal,
pertumbuhan jamur, tonjolan-tonjolan lemak padat, pengeluaran minyak atau
cairan lainnya.

Lipstick merupakan kosmetik yang sangat sulit dihasilkan karena


persyaratannya yaitu harus berpenampilan atraktif, mudah digunakan, warna
merata dan tidak berubah, mempunyai rasa yang menyenangkan, perlekatan yang
baik dan tidak meninggalkan bekas, tidak terpengaruh oleh perubahan suhu,
bebas dari perubahan fisik, dan bentuk padatnya tidak mudah hancur. Kombinasi
yang baik pada penggunaannya dapat mempercantik penampilan make up.
Corrective Make -up
Metode ini digunakan untuk menonjolkan penampilan make up pada
wajah dan menyembunyikan segala kekurangan yang terdapat pada wajah.
Dengan menggunakan suatu pewarnaan yang menarik, memilih suatu jenis
kosmetik yang tepat dan menonjolkan lekukan atau tekstur wajah, penampilan
seseorang akan terlihat lebih sempurna dan kekurangan yang terdapat
didalamnya bisa lebih disembunyikan atau dihilangkan sama sekali. Tampilan
muka dari depan secara keseluruhan merupakan pertimbangan utama untuk
dasar melakukan suatu make up. Corrective make up pertama dapat digunakan
pada kondisi dimana seseorang ingin mengubah penampilannya kembali ke
keadaan aslinya dulu. Biasanya sering dilakukan oleh mereka yang memiliki
gambaran dagu yang seperti dua buah (pada orang gemuk) ; terdapatnya lipatan
kasar pada daerah mulut dan bibir; mata yang membengkak; hidung yang terlihat
besar dan lebar ; atau hidung yang terlalu panjang atau pesek. Selain itu, kosmetik
ini juga dapat digunakan untuk mengoreksi bentuk wajah, hidung, mata, mulut dan
bibir seseorang.
Formula Lipstick (pemerah bibir):
Carnauba wax
Ozokert
Lanolin
Parafin liquid
Eosin
As. Bromat.
TiO2
Flavour

16%
16%
24%
24%
10%
7,5 %
1%
1,5%

Analisis :
Eosin
Pemerian :
Serbuk atau bongkahan berwarna merah hingga merah kecoklatan
Analisis Kualitatif:
a. Tambahkan asam mineral pada larutan 1% b/v terbentuk endapan biru,
fluoresensi berwarna jingga .

153

Sediaan Kosmetika
b.

Tambahkan 2 ml larutan jenuh NaOH p pada 10 ml larutan zat 1% b/v


terbentuk endapan merah.
Parafin
Pemerian :
Padat, sering menunjukkan susunan hablur agak licin; tidak berwarna
atau putih; tidak mempunyai rasa .
Analisis Kualitatif
Dibakar pada nyala oksidasi akan menghasilkan warna nyala yang terang. Jika
dileburkan menghasilkan cairan yang tidak berfluoresensi.
Formula Salep bibir
Parafin wax
30%
White petroleum jelly
35 %
Technical white oil
20%
Beeswax
14%
Analisis :
Beeswax
Kualitatif :
Tes awan saponifikasi
Masukkan 3 g kedalam labu ukur, labu didih 100 ml disatukan dengan
gelas erlenmeyer , tambahkan 30 ml larutan yang dibuat dengan melarutkan 40 g
Potassium hidroksida didalam 500 ml aldehid bebas alkohol pada temperatur tidak
melebihi 15, setelah larutan sempurna terbentuk, hangatkan hingga suhu kamar
dan tambahkan aldehid bebas alkohol hingga 1000 ml. Refluks campuran selama
2 jam. Pada akhir refluks, buka labu, masukkan termometer ke dalam larutan,
kemudian masukkan labu kedalam penangas air pada temperatur 800C, putar labu
pada penangas tadi ketika penangas dan larutan dingin. Larutan tidak
menunjukkan bentuk awan atau globul sebelum suhu mencapai 650C.
Formula Lipstick cair
Etil selulosa
Bleached wax free shellac
Etil alkohol
Petroleum eter
Polietilen glikol
Fuchsin
Sakarin
Analisis :

3,06%
4,94%
65,00%
14,66%
12 %
0,3 %
0,04%

Petroleum eter
Pemerian
Larutan jernih: mudah menguap ; berbau khas.
Analisis Kualitatif
Masukkan 100 ml zat diaduk perlahan dan dipindahkan ke dalam tube
pembanding warna dan bandingkan dengan blanko . Pada tube yang sama yang
mengandung 2 ml platinum dan kobalt TS dengan volume yang sama , kedua
larutan akan menjadi jernih dan bebas dari pengendapan atau sedimentasi. Jika

154

Sediaan Kosmetika
dilihat sejajar kolom dengan transmitted light , akan memeberikan warna yang
tidak lebih tua dibandingkan blanko.
Kocok 10 ml zat dengan 5 ml air selama 5 menit, lapisan air tidak akan
mengubah lakmus merah menjadi biru selama 15 menit .
Fuchsin .
Pemerian :
Cairan kental jernih , tidak berwarna atau praktis tidak berwarna, bau
khas lemah agak higroskopis.
Analisis Kuantitatif
Timbang seksama 5 g , larutkan dalam 50 ml air, tambahkan larutan
fenolftalein. Jika larutan berwarna kuning, titrasi dengan NaOH 0,01 N . Jika
larutan berwarna merah, titrasi dengan HCl 0,01 N, diperlukan tidak lebih dari 2 ml.
Sakarin
Analisis Kualitatif

a.

b.

Larutkan 100 mg dalam 5 ml larutan NaOH, uapkan atau kisatkan hingga


kering, kemudian dilewati melalui api kecil hingga terbentuk ammonia, biarkan
dingin . setelah itu larutkan dalm 20 ml aquades, netralkan larutan dengan
HCl 3 N dan saring . penambahan 1 tetes FeCl 3 TS kedalam filtrat
menghasilkan warna ungu.
Campurkan 20 mg dengan 40 mg resorsinol, tambahkan 10 tetes asam sulfat
dan panaskan campuran dalam penangas air pada suhu 200 0C selama 3
menit, biarkan dingin dan tambahkan 10 ml air dan NaOH I N berlebih akan
menghasilkan larutan yang berfluoresensi hijau.

Isopropil miristat

Bilangan penyabunan : 202 212 .

Bilangan asam tidak lebih dari 1 .

Bilangan yodium tidak lebih dari 1 .


Analisis Kualitatif
Dengan kromatografi gas
Formula Lipstick transparan
Poliamide resin ( rata-rata BM 8000)
Poliamide resin (rata-rata BM 600-800)
Propilen glikol mono laurat
Minyak castor
D&C merah nomor
Lanolin alkohgol
Dipropilen glikol metil eter
Etoksi lonolin alkohol ( 5 mol Et2O)
Isopropanol anhidrat
Parfum

20%
5%
28%
12,6%
21 0,3%
8%
10%
10,1 %
5%
1%

155

Sediaan Kosmetika
Formula dasar Lipgloss
Parafin wax
Petroleum jelly putih
Minyak technical putih
Beeswax

30%
35%
20 %
15 %

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat .


Petroleum Jelly
Pemerian :
Berwarna kuning hingga gading atau putih , setengah padat , massa
lunak , tidak berbau , tidak berasa . Petroleum putih tidak berwarna bila dioles ,
massa tidak berubah pada suhu 00 . Tidak larut dalam air , gliserol , alcohol , larut
dalam bensin , kloroform , eter , petroleum eter , karbon disulfida .
Analisis Kualitatif :
Berfluoresensi lemah bila dicairkan .
Setil alkohol
1 bagian zat + asam stearat 20 bagian dipanaskan di water bathlarut
+ kromat hijau
Secara kualitatif dan kuantitatif dapat dianalisis dengan cara kromatografi
gas .
Larutan kesesuaian system : timbang 90 mg setil alcohol dan 10 mg stearil
alcohol larutkan dalam 10 ml etanol Pasal .
Uji kesesuaian system : suntikkan 2 mikroliter larutan kesesuaian system dan
hitung resolusi setil alcohol dan stearil alcohol : tidak kurang dari 4,0 . Lakukan
penyuntikan ulang hingga diperoleh perbandingan luas puncak antara setil
alcohol pada 5 kali penyuntikan ulang , masing masing sekitar 1,5 %
terhadap rata rata dari perbandingan luas puncak dari 5 kali penyuntikan .
Sistem kromatografi : kromatografi gas dilengkapi dengan detector
ionisasinyala dan kolom 2m X 3m berisi bahan pengisi 10 % fase diam G2
pada partikel penyangga SIA . Gunakan helium Pasal kering sebagai zat
pembawa .
Prosedur : suntikan sejumlah volume larutan setil alcohol dalam etanol mutlak .
Ukur luas puncak dari komponen alcohol berantai panjang di dalam kromatogram
dan tetapkan persentase C16H34O dalam setil alcohol
TiO2
Analisis Kualitatif
Pada 500 mg asam sulfat dan dipanaskan perlahan. Setelah uap sulfur
trioksida muncul , lanjutkan pemanasan selama 1 menit. Dinginkan suspensi,
cairkan dengan air sampai 100 ml lalu disaring . Pada 5 ml filtrat bersih tambahkan
beberapa tetes hidrogen peroksida . Maka akan muncul warna merah/ orange.
Sperma ceti/ setaseum
Pemerian :

156

Sediaan Kosmetika
Massa hablur; bening ; licin; putih mutiara; bau dan rasa lemah; suhu
lebur 420-500C.
Analisis Kualitatif
Refluks perlahan 5 g derngan 5 ml asam sulfat encer selama 5 menit
saring selagi panas. Dinginkan . tambahkan 0,3 ml larutan dimetilglioksin p 1 % b/v
dalam etanol (95%) P, kemudian ammonia encer P secukupnya hingga tepat
bereaksi alkalis terhadap kertas lakmus P. tidak terjadi warna merah jambu.
Pembuatan Lipstik .
Secara umum , pembuatan lipstik terdiri dari 3 tahap :
1. Persiapan campuran komponen , contoh : campuran minyak , dispensi
warna dan campuran lilin .
2. Pencampuran bahan bahan untuk membentuk massa lipstik .
3. Pencetakan massa lipstik menjadi batangan lipstik .
Persiapan dan Pencampuran .
Warna warna seperti asam bromo , pigmen dan lakes mendapat perlakuan :
A. Dicampurkan secara terpisah dengan konstituen yang tepat dari campuran
dasar .
B. Didispensikan dalam dasar lipstik yang lengkap . Cara ini jarang digunakan ,
kecuali jika digunakan dasar yang lengkap .
Tujuan proses ini adalah untuk menghasilkan dispensi warna yang
homogen dan kondusif untuk membentuk batangan lipstik yang lembut . Meskipun
warna warna yang digunakan diterima dalam bentuk dasar yang baik , namun
mereka cenderung sukar untuk menjadi campuran yang basah dan berminyak ,
dan perlu dilakukan beberapa proses penggilingan . Ada beberapa type
penggilingan , yaitu : ball mills , sand mills , dsb . Dalam penggilingan ,
sebaiknya dasar yang digunakan adalah plastik semi solid dan dilakukan dalam
kondisi hangat .
Pertama , zat warna yang dapat larut dicampur dengan zat pelarut ,
menggunakan pemanasan jika diperlukan . Dalam mempersiapkan dispensi zat
warna , warna warna dicampur dengan bahan tadi untuk membasahi , seperti
lanolin , senyawa polyglikol dan terakhir ditambahkan bahan non polar .
Sisa bahan dasar , seperti lilin hasil pemanasan tinggi yang tidak
dipergunakan lagi , dilebur dan dicampur bersama sama , kemudian dicampur
dengan bahan lainnya . Jakovies menyarankan proses vakum dalam peleburan
lipstik untuk dispersi zat warna dengan menghilangkan lapisan gas yang
diabsorbsi pada partikel zat , yang bertindak sebagai penghalang dan
menyebabkan pembasahan tidak sempurna .
Telah disebutkan bahwa petroleum jelly akan melarutkan 10 % udara
pada 90 0C tetapi hanya 50 % pada suhu 20 oC . Jika pencampuran dilakukan
pada temperatur tinggi dan mengabsorbsi banyak udara dan didinginkan , udara
tidak diberhentikan sampai viskositas massa terlalu besar untuk melepas udara
dan hal itu menyebabkan terkumpulnya partikel partikel zat disekitarnya ,
menghilangkan minyak dan memberikan efek pembasahan yang tidak sempurna .
Pembuatan lipstik sebaiknya dilakukan pada temperatur rendah yang
cukup untuk proses ini . Dan saat pencampuran , campuran sebaiknya

157

Sediaan Kosmetika
dimasukkan ke suatu tempat tertutup yang dapat menjaga cairan dan
mengaduknya . Dalam waktu yang bersamaan , vacuum dijalankan untuk
mengeluarkan seluruh udara yang tertahan . Saat udara sudah dikeluarkan ,
vacuum dimatikan , massa lipstik diaduk , kemudian tambahkan parfum dan siap
dicetak atau dibentuk menjadi blok yang disimpan dan dicetak jika diperlukan .
Pembuatan lipstik modern juga dibahas oleh Daley . Pada satu dari dua
metode yang digambarkan , campuran lilin disiapkan dan disimpan dalam bentuk
leburan dimana seluruh konstituen minyak disimpan dalam suatu tangki
penyimpanan dengan alat pengaduk yang sesuai . Salah satu bagian dari
campuran minyak dicampur dengan zat kering dalam suatu panci pra
pencampuran ( pre mix pan ) yang terletak pada sand mill menuju ke panci
uap . Dengan kombinasi alat pengaduk dan pompa . Sisa campuran minyak
kemudian melewati panci pra pencampuran dan sand mill untuk
membersihkan residu warna .
Campuran lilin dimasukkan ke dalam panci uap secara simultan dan
dicampur dengan bahan lain . Hasilnya diuji untuk corak , parfum dan rasa yang
ditambahkan . Kemudian massa lipstik dipompa ke panci penyimpanan , dengan
menggunakan mixer sebagai pemompa .
Pencetakan .
Saat dibutuhkan , massa lipstik kembali dalam sebuah panci tertutup dan
diaduk perlahan sekitar jam agar udara naik ke puncak dan menjaga pin holing
produk . Massa yang dilebur kemudian dicetak . Cetakan biasanya diisi untuk
mempertahankan bentuk tekanan dipusat batangan lipstik . Setelah mengental ,
hasil cetakan dibersihkan dan didinginkan agar terbentuk .
Cetakan dibuat dari kuningan dan alumunium , dan merupakan tipe vertical split
atau tipe automatic ejection . Alat pra pemanasan digunakan agar
cetakan dapat ditingkatkan ke temperatur 40 0C sebelum diisi dengan
massa lipstik dan menghindari flow marks yang terlihat pada batangan
lipstik yang sudah dicetak . Lemari pendingin tidak diperlukan selama ada
cetakan tipe water jacket automatic ejection . Jaket diisi dengan air
hangat untuk menuangkan massa lipstik . Saat didinginkan , cetakan
dibuka , secara otomatis batangan lipstik akan terdorong keluar atau
dengan bantuan jari .
Tak satupun cetakan tipe automatic ejection ( baik pendingin udara
atau air ) yang menghasilkan batangan lipstik bentuk peluru yang sempurna ,
karena meninggalkan lingkaran kecil di ujung batang lipstik yang disebabkan oleh
ketebalan tepi logam alat ejeksi . Cetakan ini lebih baik digunakan untuk
menghasikan batangan lipstik bentuk biji .
Setelah Pencetakan , batangan lipstik disimpan sekitar 1 minggu untuk
diisi ke lipstik holder , setelah sebelumnya lipstik di flaming yaitu dilewatkan
dengan cepat ke atas api flame untuk meleburkan lapisan permukaan ,
menghilangkan noda dan menghasilkan permukaan yang terang , lembut dan
glossy .

158

Sediaan Kosmetika
TIPS
Sebelum menggunakan lipstick , usahakan kita selalu menggunakan
pelembab bibir. Hasilnya selain warna lipstik jadi lebih bagus , bibir juga jadi
terlindungi.
Perhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh kita, karena pengaruh kondisi tubuh
juga mengakibatkan buruknya kondisi bibir.
Minum air putih selain menyehatkan tubuh, juga berguna untuk bibir
setidaknya air putih bisa mengatasi bibir pecah-pecah.
Membentuk bibir
Sebelum memperbaiki bentuk bibir, oleskan alas bedak (foundation) yang
biasa kita gunakan untuk wajah ke bibir. Hal ini berguna untuk menyamakan
kulit bibir dengan kulit wajah.
Lukis bibir dengan lipliner sesuai dengan yang kita kehendaki . kalau bibir kita
tipis, lukis garis bibir diluar garis bibir asli . Tapi kalau bibir kita sedikit tebal ,
lukis garis batas di dalam garis bibir asli.
Oleskan lipstik dengan kuas bibir, kuas dapat membuat olesan menjadi lebih
rapi. Selain itu, dengan menggunakan kuas kita dapat menghemat lipstik.
Lipstik awet
Foundation ternyata dapat membuat lipstik tahan lama . Jadi tidak ada
salahnya mengoleskan foundation sebelum memakai lipstik.
Lukis garis batas bibir dan seluruh bagian dalamnya dengan lipliner,
kemudian timpa dengan lipstik yang warnanya tidak jauh berbeda dengan
warna lipliner.
Agar hasilnya maksimal, coba tempelkan tisu ke bibir yang sudah dioleskan
lipstik tadi . lalu ambil tisu lain yang sudah ditaburi bedak, kemudian
ditempelkan ke bibir.
Terakhir, oleskan lipstik dengan kuas. Dengan cara ini, lipstik dapat bertahan
lama.
MITOS DAN FAKTA TENTANG KECANTIKAN
Mitos 1 : Minum banyak air membuat keremajaan kulit terjaga
Fakta
:
Air membantu ginjal dalam menghilangkan zat-zat beracun dalam tubuh
dan bekerja sebagai penekan/penahan. Tapi sebagian air dapat meningkatkan
pembengkakan tubuh, dalam hal ini kulit. Sedikit kerutan dapat menghilang, tapi
air tak dapat mengubah kulit dasar.
Jadi minum air secukupnya adalah penting tapi tak perlu berlebihan
karena kulit sudah menyediakan.
Mitos 2 : Sabun tidak bagus untuk kulit
Fakta
:
Sabun biasa yang banyak digunakan sekarang ini mengandung sebagian
besar campuran lemak-lemak hewan dan minyak tumbuhan. Sabun ini

159

Sediaan Kosmetika
mempunyai pH yang tinggi (larutan alkali) dan dapat mengeringkan kulit terutama
kulit yang tua. Bagaimanapun sekarang ini, kebanyakan sabun diproduksi dari
bahan-bahan pembersih sintetik (surfaktan) yang membersihkan kulit dengan efek
sejuk yang lebih nyaman daripada sabun-sabun sebelumnya.
Beberapa sabun modern punya zat-zat tambahan pelumas dan
pelembab kulit. Mereka juga bagus untuk kulit. Siapa pun akan suka
menggunakan sabun modern yang mempunyai efek samping sekecil mungkin dan
dapat digunakan tanpa terjadinya kerusakan kulit.
Mitos 3 : Rambut pecah dapat diperbaiki
Fakta
:
Ya, tapi hanya jika seseorang memotongnya secara keseluruhan.
Rambut menerima bentuk produk biologi dan tumbuh hanya pada akar. Pada
ujungnya dapat terjadi kehabisan zat-zat tanduk sehingga terjadi pecahpecah.Beberapa kondisioner dapat merekatkan ujung rambut yang pecah tersebut
tapi efeknya tidak lama.
Rambut pecah terjadi sebagai hasil dari perawatan yang terlalu sering
dan berlebihan, pemakaian produk kimia yang berganti-ganti atau pencucian yang
terlalu sering.
Ketika memakai shampoo, konsentrasikan untuk mencuci kulit kepala
karena terdapat akumulasi kotoran dan lemak di sana. Pada pembilasan terakhir,
shampoo dapat dibersihkan dengan mudah.
Mitos 4 : Pori-pori dapat dikecilkan
Fakta
:
Ukuran pori-pori secara genetik telah ditetapkan, termasuk pada kulit
wajah. Industri kosmetik membuat sebuah bisnis besar dengan membuat wanita
percaya bahwa pori-pori dapat dikecilkan.
Pada saat kamu mencapai masa pubertas, pori-pori berada pada ukuran
yang paling besar. Bagaimanapun mereka dapat terlihat lebih besar lagi jika
dipengaruhi oleh adanya keratin, bahan-bahan sebaceous atau bakteri. Mereka
bahkan dapat terlihat gelap jika keratinnya berpigmen.
Obat-obat luar seperti Retin-A dan alpha-hydroxy acids (AHA) dapat
memecahkan bahan-bahan tersebut sehingga pori-pori kembali berada pada
ukuran yang normal.
Mitos 5 : Sekarang,sudah sangat terlambat menggunakan sunscreen
Fakta :
Tidak pernah terlambat untuk melindungi kulitmu dari matahari dan
radiasi sinar uv.Efek kerusakkan oleh cahaya yang tidak pernah berhenti selama
radiasi berlangsung.Sehingga menghentikan radiasi sekurang-kurangnya dapat
menghentikan beberapa kerusakkan.Ada fakta klinik bahwa setelah memulai
perlindungan.. untuk memperbaiki dirinya sendiri sampai tingkat tertentu.
Hal ini tidak berlangsung dalam waktu singkat,tapi memungkinkan berlangsung
dengan perawatan secara kontinyu dan perlindungan.
Mitos 6 : Kulit kering adalah alasan untuk berkerut

160

Sediaan Kosmetika
Fakta :
Realitanya bahwa kerut-kerut dan garis-garis yang kamu lihat dikulitmu
disebabkan oleh curahan sinar matahari atau sinar uv di dalam sebuah studio
matahari.Bagian terkecil adalah hasil dari depresi wajah tersenyum dan
cemberut.Jika seseorang merokok,penampakkan kerutan-kerutan ini akan lebih
cepat.Jika seseorang kekeringan,kulitnya akan tampak berkerut dan akan kembali
normal sesudah meminum air yang cukup.Juga setiap bertambah umurnya,kulit
akan membuat minyak alami lebih sedikit sehingga akan timbul kerut.Pelembab
akan monolong memperlembut garis-garis kerut tersebut.
Mitos 7: Setiap kulit membutuhkan pelembab
Fakta :
Ada mitos lain dari bisnis besar industri kosmetik yang ingin Anda
percayai. Perawatan kulit terbaik dengan semua bahan-bahan penting,secara
normal.Dalam realitanya, kamu hanya membutuhkan pelembab jika kamu
tanda-tanda seperti kemerahan,bersisik,gatal-gatal.Ada lebih sering tampak dalam
cuaca dingin pada kulitmu,lebih berat sebuah pelembab yang kamu butuhkan.
Bagian yang berbeda pada kulitmu mungkin,dalam beberapa
kasus,membutuhkan pelembab yang berbeda.Kaki dan tanganmu,sebagai contoh.
Mitos 8 : Jika kamu melakukan bedah kecantuikan sekali saja maka kamu akan
membutuhkan yang lainnya.
Fakta :
Itulah apa yang banyak orang percayai tapi itu tidak benar,yang benar
adalah bedah kecantikkan tidak menghentikan proses penuaan.Ini hanya
membuat kamu terlihat lebih baik.Adalah biasa bagi orang
yang pernah
melakukan bedah kecantikan untuk memutuskan bahwa dia tetap terlihat cantik.
Mitos 9 : Semakin sering dipotong maka rambut akan semakin cepat panjang
Fakta :
Rambut tidak dapat disangkal merupakan produk biologi,tapi ia hanya
dibentuk dan tumbuh.Tidak ada hubungan sama sekali dengan zat tanduk rambut
yang sudah mati untuk memerintahkan pembentukkan sesuatu mengenai
panjangnya atau berupa banyaknya dan ketika rambut dipotong.Aplikasi yang
sama untuk mencukur.2

161

Sediaan Kosmetika

BAB V
SEDIAAN KOSMETIKA PEWARNA RAMBUT BUKAN CAT
Sediaan kosmetika pewarna rambut (cat) adalah sediaan kosmetika yang
berguna untuk merubah atau memperjelas warna rambut seseorang. Dalam
perdagangan dijumpai bermacam-macam warna, tetapi di Indonesia yang sering
digunakan adalah warna hitam. Selain cat rambut akan diuraikan juga sediaan
yang erat hubungannya dengan cat rambut dan sediaan pengkilat rambut.
a. Sediaan pewarna rambut (Hair Dye)
Disebut sebagai cat rambut, harus memenuhi berbagai persyaratan antara
lain :
1. Tidak merusak atau melemahkan akar rambut serta dapat
mempertahankan kilatan rambut.
2. Harus stabil atau tidak berubah pada udara terbuka, cahaya matahari
atau larutan garam.
3. Tidak berbahaya dan tidak mengiritasi kulit
4. Dapat membentuk warna yang sesuai dan tahan lama
5. Harus tersatukan dengan sediaan rambut yang lain, seperti minyak
rambut, obat keriting rambut, shampo dan sebagainya.
Mekanisme pewarna rambut
Proses pembentukan warna pada rambut harus berjalan cepat, semua
rambut terwarna dan struktur dari keratin rambut tidak boleh berubah. Zat
warna akan masuk seluruhnya kedalam batang rambut dan warna yang
terbentuk akan stabil dan tahan lama. Proses pewarnaan ini tidak boleh
menyebabkan adanya iritasi, alergi dan pH-nya harus mendekati netral.
Macam-macam zat warna yang dapat digunakan dalam cat rambut
1. Zat warna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, warna yang
dihasilkannya sangat terbatas dan cara penggunaannya kurang praktis.
Tumbuhan yang seing digunakan adalah :

a.

Hena, berasal dari tanaman Lawsonia alba, spinosa atau


inermis. Daun dan bunga yang sudah dikeringkan ditumbuk menjadi
tepung, kemudian ditambah air panas dengan pertolongan asam
sitrat/asam adipat/asam tartrat 1-2 % akan diperoleh pasta yang
mempunyai pH 5,5. Pasta ini dapat dioleskan pada rambut, dan stelah
dicuci dengan shampo dan dikeringkan. Karena zat warnanya
mengendap pada akar rambut, maka mungkin henna ini dapat

162

Sediaan Kosmetika

2.

3.

menimbulkan keracunana lokal maupun sistematis. Zat yang


memberikan warna adalah 2-hidroksi-1-4-naftokuinon atau
Lawsone. Campurannya dengan daun indigo disebut henna reng dan
akan mengjhasilkan warna biru hitam. Campurannya dengan pirogalol
dan Cu atau garam logam lain akan menghasilkan warna yang lebih
bervariatif dari coklat muda ke hitam.
b. Chamomille berasal dari tanaman Arthemis nobilis, Matricaria
chamomilla. Yang digunakan adalah kepala bungan yang dibuat
ekstrak yang akan melapisis kutikula. Tidak menembus keratin
rambut. Zat yang memberikan warna adalah 1,3,6-trihidroksi flavon.
Untuk mewarnai rambut sering digunakan campurannya dengan kaolin
ditambah air panas hingga terbentuk krim kental, kemudian setelah
15-60 menit rambut dicuci dan dikeringkan. Dapat juga digunakan
dalam shampo yang berguna untuk mengkilatkan rambut.
Zat warna logam, untuk membentuk warna yang diperlukan zat
pembantuk yaitu suatu reduktor yang umumnya diberikan secara terpisah
dan baru dicampur setelah akan digunakan. Hal ini disebabkan karena
sulfur dari keratin rambut dengan logam atau oksida logam akan
membentuk logam sulfida dan ini yang harus direduksi. Logam-logam
yang sering digunakan adalah Pb, Ag, Cu, Ni, Fe, Co, dan Bi.
Pembentukan warna pada penggunaan zat warna logam terjadi tidak
masuk kedalam batang rambut, tapai hanya melapisi permukaan rambut
saja. Reduktor yang sering digunakan adalah Na tiosulfat, pirogalol,
larutan alkali sulfida, belerang, sulfida organik, tanin dsb. Penggunaan
garam-garam Cu, Ni, dan Co dapat dilakukan sendiri-sendiri atau
campurannya dengan garma perak, warna akan timbul setalah
ditambahkan larutan pirogalol 3-5% dalam air. Garam-garam Ni, Co, Fe,
Mg bila ditambah dengan larutan tio atau tioglikolat akan membentuk
warna coklat hitam.
Zat warna organik sintetis, merupakan zat warna rambut terbaru.
Sekarang banyak digunakan karena mudah dipakai dan keaslian rambut
tidak berkurang. Untuk membentuk warna sangat diperlukan suatu
oksidator seperti hidrogen peroksida, perborat, hipoklorit,klorat-klorat dsb.
Selain oksidator juga diperlukan zat yang dapat mengatur pH karena
umumnya diperlukan suasana alkalis, zat tersebut adalah NaOH atau
NH4OH. Untuk mencegah teroksidasinya zat-zat warna ini oleh udara
maka diperlukan penambahan suatu antioksidan seperti Na sulfat, Na
hidrosulfat. Zat warna organik sintetis yang sering digunakan adalah pfenilen diamin, p-toluen diamin, p-aminofenol, serta turunan-turunannya,
pirokatekol, pirogalol,dsb.

Sediaan penghilang warna Cat rambut (Hair Dye Remover)


Sediaan ini sering digunakan apabila terjadi kesalah pada pengecatan
rambut. Bila pengecatan rambut menggunakan zat warna logam harus
berhati-hati karena logam adalah suatu katalisator hingga akan terjadi reaksi
dan timbul panas. Proses penghilangan warna dari cat rambut juga

163

Sediaan Kosmetika
berdasarkan suatu reaksi kimia, seperrti cat rambut dari zat warna oksidasi
dapat dihilangkan dengan pencucian berulang-ulang dengan shampo yang
kadang-kadang perlu ditambahkan NH4OH, reduktor dan bleaching agent
Sediaan pengkilat rambut (Hair bleaching/Hair Lightening)
Sediaan ini sering digunakan untuk merubah wearna rambut serta untuk
mentgkilatkan rambut. Sebagai bleaching agent dapat digunakan NH4OH
dan H2O2 untuk mengkilatkan rambut dapat digunakan solutio H 2O2 1-3%
disisir secara perlahan.

SEDIAAN KOSMETIKA KUKU


Sediaan kosmetika kuku adalah sediaan yang berguna untuk
membersihkan, merawat, menghaluskan dan memperindah kuku. Sediaan
kosmetika kuku ini biasanya disebut dengan istilah pedicure manicure
Kelainan-kelainan yang sering terjadi pada kuku
Hal ini karena pengaruh susunan syaraf pusat, karena tidak terpeliharanya
daerah sekitar kuku atau mungkin karena penggunaan cat kuku yang merusak.
Kelainan-kelainan pada kuku dapat meliputi perubahan bentuk, perubahan warna
atau perubahan permukaan kuku.
Penggolongan sediaan kosmetika kuku
Berdasarkan tujuan pengunaannya sediaan kosmetika kuku dapat dibagi menjadi :

1) Pembersih

kulit, adalah sediaan kosmetika kuku yang berguna


memudahkan melepaskan lapisan kulit yang menebal disekitar kuku.
Biasanya lapisan ini terdiri dari sel-sel yang telah mati dan bergerigi, tidak
boleh dipotong dengan gunting. Hanya dapat dilepaskan setelah
dilunakkan terlebih dahulu. Sediaan pembersih kulit sekitar kuku, pada
umumnya merupakan suatu larutan basa yang dapat merusak
keratin(gugus sulfa). Bentuk sediaan cairan/solutio atau krim, sebagai
basa dapat digunakan larutan KOH atau NaOH 1-5% dan untuk
mencegah kristalisasi dapat digunakan oleum cocos atau sabun oleat.
Juga dapat digunakan campuran minyak mineral dan asam oleat dalam
suasana basa. Basa-basa lain yang dapat digunakan adalah trinatrium
fosfat, tetranatrium pirofosfat, EDTA dan turunan amonium kuartener
seperti setiltrimetil amonium bromida dan setiltrimetil amonium
hidroksida.

2) Pembersih kuku, adalah

sediaan kosmetika kuku yang berguna untuk


membersihkan atau menghilangkan noda-noda yang terdapat pada kuku
seperti noda bekas nikotin, bekas tinta, bekas sayuran dsb. Pada
umumnya dasar penghilangan noda tersebut adalah reaksi oksidasi dan
reduksi, maka pH dari larutan harus betul-betul diperhatikan dan
biasanya juga ditambahkan suatu stabilisator. Sediaan pembersih kuku
dapat dijumpai dalam bentuk larutan/solution atau krim. Sediaan zat
pengoksidasi dapat digunakan larutan peroksida, larutan Na perborat,

164

Sediaan Kosmetika
3)

4)

larutan hipoklorit, larutan Zn peroksida dsb. Sebagai zat pereduksi dapat


digunakan sulfat-sulfat, Na sulfit, asam sitrat, asam tartrat, asam oksalat
dan asam asetat.
Pemutih kuku, adalah sediaan kosmetika kuku yang berguna untuk
memutihkan kuku. Zat-zat yang digunakan untuk pembuatannya tidak
boleh merusak pigmen kuku. Yang umum digunakan adalah Zn oksida, Ti
oksida, bolus alba, talk, dilika koloidal, lithopon dan CaO. Bentuk sediaan
pemutih kuku yang sering dijumpai adalah pasta, krim, batang, pensil
atau cairan/lotion
Pengkilat kuku, adalah sediaan kosmetika kuku yang berguna untuk
mengkilatkan kuku supaya kelihatan lebih sehat dan segar. Juga dapat
digunakan sebagai dasar dari cat kuku (base coat/under coat) yang
berguna untuk melindungi kuku terhadap zat-zat yang terdapat dalam cat
kuku yang bekerja terlalu kuat. Sering dijumpai dalam bentuk serbuk.

5) Cat

kuku, adalah merupakan sediaan kosmetika terbesar yang sering


digunakan dalam sediaan untuk memperindah dan merawat kuku. Pada
umumnua terdiri dari zat-zat yang mudah terbakar, jadi pembuatannya
dan pemakaiannya harus jauh dari sumber api.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh cat kuku adalah
a) Cairan harus mudah dioleskan dengan rata
b) Tidak berlendir dan bila sudah kering tidak mengelupas.
c) Tidak mudah retak-retak dan tidak bersisik.
d) Warna harus rata dan homogen, serta stabil pada penyimpanan.
e) Harus cepat kering dan membentuk lapisan yang halus
f) Tidak berbahaya serta tidak merusak/mengiritasi kuku dan kulit
sekitarnya.
Formula umum suatu cat kuku terdiri dari

1)

Primary Fil Former,adalah zat-zat yang dapat


membentuk lapisan film halus pada permukaan kuku. Suatu cat kuku
yang baik adalah dapat membentuk lapisan :
Cukup tebal, viskositasnya baik, tidak terlalu kental, mudah
dioleskan dan kebasahannya baik
Halus dan mengkilat.
Melekat pada kuku dengan baik
Cukup elastis hingga tidak mudah pecah dan patah
Dapat membentuk permukaan yang keras dan kering pada waktu
yang sangat singkat
Sebagai film former yang biasa digunakan adalah selulosa nitrat yang
dihasilkan dari reaksi antara selulosa dengan HNO3, selulosa sendiri
diperoleh dari sejenis kayu, bentuknya serat putih seperrti kapas,
mudah larut dalam pelarut tertentu, mudah kering dan tidak dapat
mengelupas. Selain selulosa nitrat dapat juga digunakan selulosa
aseta, selulosa asetobutirat, vinil resin, polimer metakrilat atau polimer
vinil.

165

Sediaan Kosmetika
2)

Secondary Film Former,pada umunya tidak


membentuk lapisan karena merupakan larutan jernih mendekati air
dan berguna untuk membentuk lapisan, sehingga :
Cat kuku menjadi lebih mengkilat.
Lebih tahan lama dan lebih tahan air
Lapisan yang terbentuk tipis, lembut dan liat
Selain dapat digunakan sebagai pembantu pembentuk lapisan juga
dapat digunakan sebagai dispersing agent untuk zat warna yang tidak
larut. Berdasarkan asalnya secondary film former ini dapat dibagi
menjadi
a. Resin alami, berasal dari alam sebagai contoh shellac, damar,
elemi, sandarak, benzoe, copal dsb.
b. Resin sintetis, dibuat secara sintetis. Contoh : polivinil asetat,
resin sulfonamida dan formaldehida, polisteren, ester poliakrilat,
polivinil asetat, kopolimer vinil asetat dan vinil klorida.

3)

Plasticizer,adalah zat-zat yang berguna untuk


melembukan dan memberikan elastisitas pada lapisan cat kuku yang
terbentuk. Cat kuku pada umumnya mengandung dua atau lebih
campuran plasticizer. Sifat dari plasticizer adalah pada konsentrasi
rendah dapat membentuk lapisan tipis dan mengkilat. Sebagai
plasticizer harus memenuhi syarat-syarat
a. Harus stabil dan tidak mudah menguap
b. Tidak menggumpal bila dioleskan
c. Dapat bercampur dengan komponen-komponen lain, seperti zat
warna, pelarut, film former dsb
d. Tidak beracun, tidak merusak kuku dan kulit
e. Tidak mempengaruhi kestabilan kimia nitroselulosa
f. Tidak berwarna dan tidak berbau.
g. Dapat memberikan elastisitas dan kelembutan yang dikehendaki
dalam trayek suhu luas
h. Dapat bersifat sebagai pelarut yang tercampur dengan
nitroselulosa dalam segala perbandingan.
Plasticizer yang sering digunakan adalah benzil benzoat, butil ftalat,
butil stearat, trietil sitrat, trifenil fosfat, dioktil adipat, tributil fosfat,
dioktil ftalat, butil glikolat, trikresil fosfat, seluloid, turunan urea, butil
stearat dsb.

4)

Pelarut,merupakan bagian yang menguap dari suatu


cat kuku. Berguna untuk mendispersikan zat-zat film former dan zatzat lain yang tidak dapat larut serta tak menguap hingga didapat suatu
suspensi yang homogen.
Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis film former yang akan
digunakan. Pada umunya digunakan satu atau campuran pelarut.
Maksud dari penggunaan campuran ini adalah selain untuk
melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer juga untuk maksud agar
cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya digunakan

166

Sediaan Kosmetika
satu macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa
akan segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik
serta cat kuku sukar untuk dioleskan.
Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan
lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan juga kurang baik
karena cat kuku akan lama kering dan lapisan yang terbentuk agak
tebal hingga sukar merata.
Pelarut yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
a. Harus cepat kering, mudah dipakai dan tidak berbahaya.

b.

Mempunyai titik leleh tidak lebih dari 300C


c. Mempunyai sifat mudah menyebar dan membentuk viskositas
yang baik dengan film former dan resin.
d. Harus beraroma yang menyenangkan dan tidak boleh terlalu
keras.
Penggunaan pelarut berdasarkan titik didihnya :

a.
b.

Titik didih sedang, 100-150 0C misalnya n-butil asetat.


Titik didih rendah, lebih kecil dari 1000C, misalnya aseton, etil
asetat.

c.

Titik didih tinggi, lebih besar dari 1500C, misalnya selusolve,butil


selusolve.
Penggolongan pelarut berdasarkan sifatnya

a.

b.

c.

Pelarut aktif, adalah pelarut yang baik untuk nitroselulosa,


mempunyai viskositas besar dan kecepatan menguapnya dapat
dibagi menjadi kuat, sedang, dan lemah. Sebagai contoh butil
asetat, amil asetat, aseton, dietilen glikol, etil eter, diisobutil
keton,etilen glikol, lauril eter, dimetilsulfoksida dan nitro parafin.
Pelarut campuran latent. Dilakukan terhadap pelarut yang tak
dapat digunakan sendri lebih baik kalau dicampur dengan pelarut
aktif. Mempunyai viskositas kecil dan viskositas ini tergantung
pada % alkohol walaupun alkohol masih harus dicampur dengan
ester-esternya.
Pelarut diluen, sebenarnya bukan merupakan pelarut, tetapi
sebagai stabilisator viskositas. Pada umunya bukan pelarut biasa
tapi pelarut organik yang mempunayi sifat tercampur dengan
pelarut nitroselulosa. Karena pelarut nitriselulosa mahal harganya,
maka pelarut diluen dapat digunakan untuk mengurangi biaya.
Penggunaan pelarut diluen ada batasnya yaitu jumlah pelarut
diluen terbanyak yang dapat diterima oleh larutan nitroselulosa
tanpa adanya endapan, batas ini disebut dengan istilan dilution
ratio. Kalalu jumlah pelarut diluen terlalu banyak larutan akan
menjadi kental (viscous). Contoh golongan alkohol, golongan
hidrokarbon aromatik :silen,toluen , golongan hidrokarbon
alifatik :petroluem naftol.

167

Sediaan Kosmetika
4.

Zat warna, penggunaannya diatur oleh undang-undang FD&C act. Pada


umumnya merupakan zat warna sintetis, sangat berguna untuk memberi
efek keruh/gelap pada lapisan dan kuku akan terlihat bagus dan indah.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh zat warna :
a. Tidak berbahaya, tidak larut dalam pelarut dan tidak diserap
oleh kuku.
b. Warna harus sesuai dengan yang diinginkan dan stabil
c. Stabil tidak hanya terhadap cahaya tetapi juga terhadap komponen
yang lain seperti pelarut organik.
d. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan alergi
Contoh zat-zat warna yang sering digunakan adalah: D&C red No. 6, 7,
10, 11, 12, 13, 34, campurannya dengan D&C yellow No. 5, 6 atau
campuran TiO2 + mika, Bi oksida + mika, dan Al+mika.

5.

Zat pengisi,kadang-kadang diperlukan agar terbentuk cat kuku yang


transparan. Untuk ini diperlukan zat pengisi yang berwarna seperti
pelangi misalnya guanin yang harus dilarutkan dahulu dalam butil asetat
baru ditambahkan kedalam larutan nitroselulosa. Kadang-kadang juga
diperlukan zat pengisi seperti tanah liat yang tak boleh dikotori oleh
minyak atau pelarut lain hingga dapat stabil lama.
Pengamanan pada pembuatan sediaan kuku :
Pada umumnya pabrik cat kuku terdiri dari dua bagian yaitu :
Bagian pembuatan basis/dasar cat kuku.
Bagian pencampuran warna.
Tempat pencampuran dan tempat penyimpanan harus dibuat dari aluminium
atau stainless steel, hal ini untuk menghindari hilangnya warna karena adanya
reaksi dengan besi.
Pencampuran dilakukan dengan menggunakan mixer kecepatan tinggi
terutama pada pembuatan cat kuku dengan tanah liat. Pertama-tama zat
warna digerus bersama-sama dengan plasticizer, kemudian ditambahkan
resin dan campuran ini baru ditambahkan pada campuran pelarut 75%
dengan pelarut diluen. Nitroselulosa ditambahkan sedikit demi sedikit pada
campuran pertama. Baru kemudian yang terakhir adalah sisa pelarut dan
dicek kekentalannya (viskositasnya).
Apabila terjadi pengotoran maka dapat dilakukan penyaringan atau sentrifus.
Untuk menghasilkan warna yang sesuai dapat dilakukan perbandingan warna
dengan master color standar. Untuk pengamanannya maka sebaiknya
pembuatan,penyimpanan bahan baku dan hasil produksi harus jauh dari
sumber api.
Pemeriksaan hasil akhir, harus dilakukan terhadap lama pengeringan,
kekentalan, kelembutan, warna yang terbentuk, pengolesan, ketahanan
terhadap air, penggerusan, daya lekat dan keliatannya.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a.

Lama pengeringan, dapt dilakukan dengan menipiskan sampai berat =


0,2 gram dan garis tengah 8 cm pada sebuah lempeng gelas, taruh
didalam oven dengan panas 1050C + 2 0C. Pada interval waktu tertentu

168

Sediaan Kosmetika
ambil dengan kawat. Setelah 1 jam angkat dinginkan dan timbang,
kemudian panaskan lagi dan setelah 1 jam timbang lagi, sampai didapat
berat yang hilang dan ini, yang disebut sebagai zat yang tidak menguap.
Zat yang tidak menguap ini sangat menentukan waktu kering dari suatu
cat kuku. Waktu kering ini juga dapat diperiksa dengan mengoleskan
sampel setebal 0,006 inchi pada kaca, dengan suhu 250C dan
kelembaban 50%. Dengan menggunakan stop watch hitung waktunya
sampai terbentuk lapisan yang bila disentuh dengan jari bersih tidak akan
lengket.

b.
c.
d.
e.
f.
g.

h.
i.
j.

Kehalusan alirannya,dapat diperiksa dengan mengoleskan pada lempeng


kaca dengan gelas pengaduk, setebal 1,5 inchi, dan dilihat harus bebas
zat asing atau gumpalan.
Daya kilatnya, dapat disamakan dengan standar
Kekerasan lapisan, dapat diperiksan dengan mengoleskan 0,006 inchi
pada lempeng kaca, keringkan pada suhu 250C selama 48 jam, kemudian
pada 710C selama 2 jam, dan kembali lagi 250C selama 48 jam, lalu
ditekan dengan ibu jari.
Warna yang terbentuk, dapat diperiksa dengan mengoleskan pada
lempeng kaca hitam atau putih setebal 0,006 inchi, kemudian bandingkan
dengan master colour standar
Pengolesan atau penggunaannya, dapat diperiksa dengan melihat
setelah dioleskan, apakah pada lapisan yang terbentuk ada gelembung
udara atau tidak, dan apakah gelembung udara tersebut cepat pecah
atau tidak.
Ketahanannya terhadap air, dapat diperiksa dengan menggunakan 3
lempeng kaca yang masing-masing telah diolesi dengan 0,006 inchi
sampel. Keringkan dalam oven 250C selam 24 jam, taruh dalam desikator
selama 24 jam dan ditimbang kemudian lempeng ditaruh diatas
penangas air 37 0C selam 24 jam, bila telah dikeringkan dengan kertas
saring lalu ditimbang apakah tahan terhadap uap air atau tidak.
Daya abrasinya, dapat diperiksa dengan digosok-gosokkan, apakah ada
yang lepas atau tidak.
Daya lengket, dapat diperiksa dengan mengoleskan pada lempeng kaca
setebal 0,006 inchi keringkan selama 24 jam pada suhu kamar, lihat daya
lekatnya.
Kekentalan atau viskositas, dapat diperiksa dengan alat viskometer
Brookfield.

6) Penghapus Cat Kuku, adalah merupakan sediaan kosmetika kuku yang


berguna untuk menghapus cat kuku. Karena dalam cat kuku terdapat zat atau
pelarut yang larut atau tercampur dengan lemak atau minyak seperti oleum

169

Sediaan Kosmetika
olivarum , oleum amygdalarum, minyak mineral, dsb, maka sebagai
penghapus kuku dapat digunakan minyak-minyak tersebut.
Sebagai penghapus cat kuku yang sering digunakan adalah campuran pelarut
nitroselulosa dengan minyak-minyak, sering juga ditambahkan suatu emolien
yang dapat mencegah keringnya kuku dan kulit sekitarnya. Kadang-kadang
juga digunakan emulsi dari minyak-minyak diatas. Emolien yang sering
digunakan adalah lanolin, garam-garam stearat.dsb.
Penghapus cat kuku dapt digolongkan menjadi :
a. Sediaan berminyak atau berlemak.
b. Sediaan yang tak meninggalkan bekas
c. Sediaan bentuk krim.

7) Krim

dan Lotion kuku, adalah sediaan kosmetika kuku yang beguna


untuk mencegah dan menjaga agar kuku jangan sampai retak-retak dan
kering karena adanya dehidrasi. Penggunaannya harus secara teratur dan
dapt digunakan sebelum atau sesudah kuku dicat. Cata yang paling
sederhana adalah dengan memijat kuku dengan oleum olivarum, kemudian
dengan air hangat dan dengan krim ini dibiarkan semalam. Untuk kuku yang
kering dapat digunakan campuran air dan gliserin 5%, untuk kuku yang
mudah patah dapt dengan krim yang mengandung lanolin.

8) Penguat

kuku,adalah sediaan yang berguna untuk mencegah kuku


menjadi kering karena kuku yang kering akan cepat retak dan pecah-pecah,
hingga sukar dirawat dan kadang-kadang terasa sakit. Retak-retak dan
kekeringan pada kuku dapt disebabkan karena kerja dari pelarut pada
penghapus cat kuku, jadi sediaan penguat kuku harus dapat bekerja melawan
kerja pelarut tersebut. Untuk ini dapat digunakan larutan garam-garam logam
yang bersifat astringens dalam air, seperti logam Al, K, Na atau NH4 dan Zn
asetat. Garam-garam logam ini juga bersifat bakterisida. Cara
penggunaannya adalah dengan merendam kuku dalam larutan garam 1-5%
selama 5-10 menit. Juga dapat digunakan zat-zat yang dapat mencegah
penguapan air (humectan) seperti gliserin, propilen glikol,dsb dengan
konsentrasi 5-20%

9) Pengering kuku, adalah sediaan kosmetika kuku yang dapat digunakan


untuk mempercepat pengeringan cat kuku. Prinsip kerjanya adalah dengan
memberikan lapisan minyak pada lapisan cat kuku yang baru dioleskan,
lapisan ini akan mengurangi kepekatan dari cat kuku yang masih basah
dengan membentuk emersi dengan air hingga cat kuku akan cepat menjadi
kering. Pada umumnya sediaan pengering kuku ini berbentuk aerosol/spray,
mengandung minyak mineral, atau minyak tumbuh-tumbuhan,silikon, atau
propilen glikol. Kadang-kadang juga ditambahkan suatu antibakteri supaya
kulit disekitarnya tidak terinfeksi.

170

Sediaan Kosmetika

SEDIAAN KOSMETIKA KEBERSIHAN BADAN


Sediaan kosmetika untuk kebersihan badan adalah semua sediaan kosmetika
yang dapat digunakan untuk menjaga kebersihan badan. Secara garis besar
sediaan kosmetika untuk kebersihan badan ini dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1. Antiperspiran & Deodorant, adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk
mengurangi atau mencegah keluarnya keringat yang berlebihan dan dapat
menghilangkan bau keringat. Sebenarnya sukar untuk membedakan kedua
sediaan tersebut karena selalu dipakai bersama-sama dengan maksud untuk
mencegah, mengurangi atau menghilangkan keringat yang berlebihan dan
baunya. Bau dari keringat selain ditentukan oleh keadaan fisik, emosi dan diet
seseorang, juga apabila keringat didiamkan akan mengalami perubahan oleh
bakteri hingga dapat menjadi berbau tidak enak.

171

Sediaan Kosmetika
Mekanisme kerja dari antiperspiran adalah dapat menutupi pori-pori mulut
kelenjar keringat sehingga akan mengurangi keluarnya keringat yang
berlebihan. Atau dapat juga secara sistemis, untuk mencegahnya dapat
digunakan zat-zat yang bersifat astringens, atau zat-zat yang dapat bekerja
sebagai antikolinergik dan anti adrenergik.
Mekanisme kerja deodorant adalah bau badan pada umumnya lebih keras
pada bagian-bagian tertentu dimana terdapat kelenjar apokrin dan bau keringat
pada umumnya disebabkan karena penguraian oleh bakteri, maka deodoran
pada umumnya adaah zat-zat antibakteri yang dapat membunuh dan
menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini juga memungkinkan karena adanya
reaksi reduksi oksidasi dimana zat tersebut dapat mengoksidasi benzil
merkaptan atau metil merkaptan yang dapat menyebabkan bau keringat
menjadi dibenzil sulfida atau dimetil sulfida yang tidak berbau.
Mekanisme kerja deodoran juga dapat terjadi karena proses adsorpsi, dimana
zat tersebut dapat mengikat bau secara adsorpsi kimia atau dapat
mengadsorpsi asam amino yang terdapat dalam keringat hingga tidak terjadi
penguraian oleh bakteri.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh sediaan antiperspiran deodoran untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan adalah :
a. Digunakan secara lokal, tanpa resep dari dokter.
b. Mudah dioleskan pada kulit dan menyebar dengan rata.
c. Memberikan rasa nyaman dan tidak mengiritasi.
d. pH-nya harus tepat dan tidak merusak baju.
e. Bentuknya harus menyenangkan
Beberapa contoh zat yang dapat bekerja sebagai antipersirant adalah :
Zat-zat yang dapat bekerja sebagai astringens seperti garam-garam Al, Zn
dsb.
Zat-zat yang dapat bekerja secara sistemis, dapat dibagi lagi menjadi :
Zat-zat antikolinergik misalnya banthin.
Zat-zat antiadrenergik misalnya dibenamin.
Beberapa contoh zat yang dapat bekerja sebagai deodoran adalah :
Zat-zat antibakteri misalnya, asam borat, asam benzoat, bithionol,
heksaklorofen, setipiridinium klorida, hiamain, benzalkonium, ZnO, Zn
salisilat, Mg stearat, penisilin, streptomisin.
Zat-zat yang dapat mengikat zat-zat yang berbau baik secara kimia maupun
fisika misalnya klorofil, talk, kaolin, resin dsb.
2. Antiperspirant, berdasarkan bentuknya antiperspirant dapat dibagi menjadi :

a.
b.

Bedak (powder), merupakan suatu bentuk yang tidak efisien karena


pemakaiannya kurang praktis.
Cair, pada umumnya antiperspiran bentuk cair mengandung larutan
garam-garam astringens adalah air atau alkohol, larutan buffer (kalau
diperlukan) untuk pemakaian Al sulfat atau Al klorida, sejumlah kecil
pelembab (humektan) untuk mencegah pengeringan alat penyemprot,
sejumlah kecil zat pengemulsi yang berguna untuk mendispersikan parfum
dalam larutan, zat pendorong (propellant) dan parfum.

172

Sediaan Kosmetika
c.

Krim, bentuk ini adalah bentuk yang paling banyak disukai. Pada
umumnya merupakan emulsi M/A sebab garam-garam astringens bekerja
dalam keadaan terlarut dalam air. Bentuk krim ini sangat menguntungkan
karena mudah tercuci dengan air. Antiperspiran bentuk krim harus
memenuhi persyaratan :
Stabil dan tahan terhadap perubahan suhu.

Bentuk tetap bagus dan menarik setelah disimpan 7-10 hari pada
suhu 400C atau tahan beberapa hari pada suhu 50C.
d. Lotion, adalah bentuk yang kurang disenangi, mungkin karena bentuknya
kurang menarik atau pemakaiannya kurang praktis. Pada umumnya
merupakan bentuk emulsi yang encer sekali hingga penambahan garamgaram astringens kedalamnya harus hati-hati sekali agar emulsi tidak
pecah.
e. Batang (stick), sekarang banyak disukai mungkin karena bentuknya
menarik dan pemakaiannya cukup praktis. Sebagai basis biasanya
digunakan malam dengan garam-garam astringens dalam pelarut alkohol
dengan pemanasan, maka pada pendinginannya akan menghasilkan
bentuk gel yang padat. Supaya tidak rapuh dapat ditambahkan suatu asam
lemak tinggi atau suatu ester.
3. Deodorant, berdasarkan bentuknya deodorant dapat dibagi menjadi :
a. Bedak (powder), harus homogen dan rata. Sebagai bahan pengisi dapat
digunakan kaolin, talk, Ca karbonat, Mg karbonat dsb. Sebagai parfum
dapat dipilih sesukanya, asal tidak dipengaruhi oleh zat-zat lain seperti
kaolin dapat menyerap bau parfum, beberapa zat yang bersifat deodoran
juga dapat bereaksi dengan parfum. Zat pewarna yang digunakan harus
dicari yang stabil terhadap zat-zat lain yang terdapat dalam formula.
b. Cair (liquid), umunya diberikan dalam bentuk spray atau aerosol dengan
zat berkhasiat dilarutkan dalam air 1,5% atau dalam alkohol 50%. Zat-zat
yang seing diberikan dalam bentuk ini adalah senyawa-senyawa amonium
kuartener dan heksaklorofen. Klorofil kurang baik. Untuk membuta bentuk
aerosol/spray diperlukan suatu zat pendorong hingga cairan dapat
disemprotkan keluar seperti kabut. Jenis zat pendorong yang sering
digunakan adalah :
1. Fluorokarbon, sifatnya tidak mudah terbakar, tidak tercampur dengan air
dan larut baik dalam pelarut organik, contohnya trikloromonofluor metan
(propellant 11) dan diklorofluor metan (propellant 12)
2. Hidrokarbon, sifatnya mudah terbakar, untuk mencegah supaya tidak
mudah terbakar maka penggunaannya sering dicampur dengan
propelan golongan fluorokarbon. Propelan ini mempunyai B.J rendah,
tidak larut dalam pelarut organik misalnya butana , isobutana dsb.

3.
Gas yang diberi tekanan tinggi seperti gas CO2, NO2, dan N2
Deodoran bentuk spray ini dalam perdagangan sering disebut sebagai
cologne deodorant.
c.
Krim, biasanya menggunakan basis krim K/Na stearat
dan asam stearat. Pada umumnya yang bekerja sebagai deodoran adalah
173

Sediaan Kosmetika
zat-zat yang dapat menyerap bau keringat dan mencegah perkembangan
dari bau selanjutnya. Sebagai contoh ZnO yang dapat bekerja sebagai
antibakteri. Krim deodoran yang baik adalah krim yang dibuat dari emulsi
A/M karena dapat melarutkan minyak-minyak /lemak-lemak. Tetapi yang
lebih disenangi adalah krim tipe M/A karena tidak akan meninggalkan
bekas berminyak pada kulit.
d.
Batang (Stick), deodorant bentuk stick ini dapat
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu
a.
Tipe malam (Wax) mempunyai efek penggosokkan yang halus,
akan tetapi hanya membentuk lapisan yang tipis apabila digunakan.
b.
Tipe alkohol-gel, bentuk ini lebih populer dengan nama stick
deodorant cologne, sebagai zat aktif dapat digunakan heksaklorofen,
Bithionol, atau senyawa amonium kuartener. Formula dasar dari suatu
deodorant stick tipe alkohol-gel adalah selalu terdiri dari :
- Na stearat 5-10%
- Humektan 3-5%
- Alkohol dan parfum
Sebagai humektan dapat digunakan gliserin, propilen glikol, sorbitol dan
polietilen glikol.
e.
Pasta, bentuk ini jarang dijumpai dipasaran akan tetapi pada
umumnya orang Amerika lebih menyukai bentuk pasta ini.
4. Antiperspirant-Deodorant, merupakan suatu sediaan yang dapat digunakan
sekaligus bekerja sebagai antiperspiran dan deodoran atau dengan kata lain
sediaan tersebut mengandung zat yang dapat bekerja sebagai antiperspiran
dan zat yang dapat bekerja sebagai deodoran. Zat-zat yang dapat bekerja baik
sebagai antiperspiran maunpun deodoran adalah Al fenol sulfonat, Al klorida, Al
asetat, Zn fenol sulfonat, heksamin, benzalkonium klorida dan setilpiridinum.
5. Sediaan Penghilang Rambut, merupakan sediaan-sediaan yang berguna untuk
menghilangkan rambut yang tumbuh pada tempat-tempat yang tidak diingini.
Sediaan ini sebenarnya sudah sejak zaman dahulu digunakan orang, selain
dapat untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan juga dapat mencegah
pertumbuhan rambut selanjutnya. DiAmerika selatan orang menggunakan
getah pohon.
Perbedaan antara depilatory dan epilatory adalah pada mekanisme kerjanya.
Epilatory adalah proses menghilangkan rambut dengan mencabut sampai
akar-akarnya. Caranya ada bermacam-macam antara lain adalah dengan cara
mencabut atau menarik, dengan cara elektrolisis, cara radiasi, atausecara
topikal dengan kompleks thalium. Pada proses epilasi sering timbul rasa sakit
dan sering pula timbul infeksi. Proses epilasi ini dapat dilakukan dengan
gunting cabut, dengan malam epilasi (epilating wax), atau dengan sedaan
yang lengket (epilatory cream).
Depilatory adalah proses menghilangkan rambut berdasarkan reaksi kimia
dimana terjadi pengrusakan akar rambut. Sebagai zat kimia dapat digunakan
sulfida-sulfida atau thiol organik.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh suatu sediaan penghilang rambut
(depilatory & epilatory) adalah :
a. Tidak boleh beracun dan tidak boleh mengiritasi kulit.

174

Sediaan Kosmetika
b.
c.

Bentuk dan bau harus menyenangkan.


Dapat bekerja secara efisien dan dapat menghilangkan rambut dalam
waktu yang singkat (4-6 menit)
d. Tidak boleh berbau merangsang.
e. Harus stabil pada penyimpanan.
f. Tidak boleh beraksi dengan baju.
Dalam formula umum dari sediaan penghilang rambut sering digunakan kamfer
sebagai pendingin, benzokain sebagai penghilang rasa sakit setempat dan
heksaklorofen sebagai antibakteri. Sebetulnya zat berkhasiat dapat digunakan
berbagai macam zat, tergantung pada proses reaksi yang diingini.
Proses penghilang rambut dengan cara tuang :
Mula-mula masa yang leleh dituangkan pada tempat yang akan dhilangkan
rambutnya. Setelah dingin masa dihilangkan hingga rambut akan ikut
terhilangkan. Sebagai masa dapat digunakan campuran resin dengan malam
yang berbentuk cairan kental seperti madu, tidak dapat kering hingga pada
pemakaiannya tidak perlu pemanasan. Sebagai penggantinya dapat digunakan
larutan glukosa, molase, madu, atau sejenis karet kasar yang dilarutkan dalam
pelarut yang mudah menguap hingga setelah kering lapisan dapat dibuang
bersam-sama dengan rambut. Juga dapt digunakan emulsi malam dalam
minyak silkon dalam keadaan dingin dengan penambahan butil p-amino
benzoat yang berguna sebagai penghilang rasa sakit setempat. Setelah
penggunaan diatas perlu juga digunakan campuran air kapur. H2O2, minyak
terpentin, zat warna dan parfum yang berguna untuk mencegah pertumbuhan
rambut selanjutnya.
Proses penghilangan rambut secara kimia :
Cara ini sangat baik untuk menghilangkan rambut pada tempat-tempat yang
sukar dicapai. Kerjanya akan lebih cepat dan kedalam. Bentuk sediaan
umumnya adalah pasta atau krim akan tetapi lebih disenangi bentuk krim.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu sediaan penghilang rambut
ditinjau dari segi pembuatannya adalah :
a. Dalam waktu 2-5 menit telah berubah menjadi lunak dan masa bening
yang terbentuk mudah dihilangkan dengan mencucinya.
b. Pada penggunaan yang lama tidak akan menimbulkan keracunan secara
sistematis dan tidak akan mengiritasi kulit.
c. Harganya murah, mudah digunakan dan stabil
d. Bentuknya menarik, berwarna putih atau netral, bau menarik, tidak melekat
pada baju dan tidak menimbulkan noda pada kulit.
Proses kimia yang terjadi penghilangan rambut :
Keratin adalah merupakan protein dimana rambut menempel pada kulit, antara
lain mengandung belerang seperti asam aspartat dan asam glutamat.
Penguraian belerang dari akar rambut dapat menghasilkan jembatan S-Spada ikatan polipeptida R-CH2-S-S-CH2-R.
Rambut akan terurai menjadi logam alkali sulfida, sulfit, sianida, amin, dan
merkaptan yang dengan S-S- dari keratin akan menambah tekanan akar
rambut hingga akar rambut akan mengembang, ikatannya menjadi kurang kuat
dan akhirnya rambut akan lepas.
Zat-zat kimia yang dapat digunakan untuk maksud diatas antara lain :

175

Sediaan Kosmetika
a.

b.

Kapur tohor (CaO), mula-mula digunakan secara sendiri atau dicampur


dengan kaustik soda, kemudian untuk mempercepat proses dapt
ditambahkan zat-zat organik seperti metil/dimetil amin, Monoetanolamin,
hidrazin, guanidin, amino guanidin dan piperidin.
Zat-zat pereduksi juga dapat bekerja mengembangkan akar rambut dan
menghasilkan sistin dan polipeptida hingga rambut juga akan terlepas. Zatzat pereduksi yang seing digunakan adalah sulfida (Ba polisulfida, Na
sulfida, Sulfihidrat), setanit (Sn klorida), merkaptan sebagai zat berkhasiat
penghilang rambut (depilating agent) harus memenuhi beberapa
persyaratan :
- pH harus terletak antara 9-12,5
- Konsentrasi merkaptan 0,1-1,5 mol/liter.

- Zat alkalis harus mempunyai konstanta kesetimbangan lebih besar dari 2

c.

10-5.
- Untuk menghindari pengaruhnya pada kulit, maka konsentrasi zat alkalis
dalam larutan tidak boleh lebih besar dari 12 x konsentrasi merkaptan.
- Bentuk yang terbaik adalah bentuk pasta
Enzim-enzim, sebagai contoh enzim yang dihasilkan oleh streptomyces,
fradie dapat merusak keratin rambut. Sering digunakan karena tidak
mengiritasi, tetapi baunya seperti sulfida. Dalam keadaan murni perlu
dibuffer pada pH 7-8. Mekanisme kerja enzim sebagai penghilang rambut
sangat kompleks. Enzim lain yang dapat bekerja proteolitik adalah tripsin
yang akan larut dalam lemak hingga dapat bekerja pada keratin pada
protein kulit dan rambut dapat lepas. Enzim-enzim ini dapat disebut
sebagai enzim keratinase. Sediaan pada umumnya berbentuk pasta yang
dibuat dengan menambahkan enzim kering kedalam campuran talk,
bentonit, atau kaolin dan apabila akan digunakan baru ditambahkan
dengan air sedikit demi sedikit hingga diperoleh bentuk pasta. Sediaan
yang mengandung enzim keratinase ini lebih peka daripada sediaan
thiogliklat atau sulfida. Dengan penambahan Na sulfit atau sulfoksilat.
Keaktifan keratinase akan bertambah tanpa mengiritasi walalu dibiarkan
semalaman. Kadang-kadang kedalam sediaan penghilang rambut ini
sering ditambahkan juga kamfer,eukaliptol, atau ester linalil asetat yang
berguna untuk menutupi bau pada sulfida yang tidak enak.

SEDIAAN KOSMETIKA CUKUR


Sediaan kosmetika cukur adalah sediaan kosmetika khusus untuk pria,
dengan maksud untuk mencukur rambut pada janggut, kumis dan sekitar muka.
Sediaan kosmetika cukur meliputi semua sediaan yang digunakan sebelum,
selama dan sesudah bercukur, termasuk didalamnya penggunaan talk, deodorant,
shampoo, serta parfum untuk muka.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh suatu sediaan cukur adalah :
1. Mudah dan cepat digunakan, serta menghasilkan busa yang banyak.

176

Sediaan Kosmetika
2. Harus cepat kering dan tetap dimuka selama waktu mencukur.
3. Tidak mengiritasi terutama pada mata dan hidung.
4. Cepat bekerja sebagai pelunak kulit, dimana viskositas sangat menentukan
kekerasan rambut hingga mudah dicukur.
5. Mudah dilapisi kulit hingga alat listrik, atau silet yang digunakan dapat berjalan
dengan mudah tanpa rasa sakit.
6. Stabil pada waktu lama dan pada beberapa suhu.
7. Tidak menyebabkan silet berkarat dan menjadi tumpul.
A. Sediaan sebelum cukur
Sediaan yang digunakan sebelum bercukur (preshave preparation) adalah
sediaan-sediaan yang digunakan sebelum bercukur, dengan maksud agar
janggut, kumis, serta kulit disekitar muka siap untuk dicukur. Jadi maksud
utama dari sediaan-sediaan ini adalah untuk menghindari luka serta iritasi pada
kulit yang mungkin dapat ditimbulkan oleh alat pencukur rambut listrik atau silet.
Sediaansediaan yang umum digunakan sebelum bercukur adalah :
1. Pengkondisi Kulit (Skin Conditioner): adalah sediaan yang berguna untuk
membuat kulit agar mudah dicukur rambutnya, serta menimbulkan rasa yang
nyaman pada waktu bercukur. Sediaan ini juga berguna untuk setelah
bercukur. Sebagai contoh vanishing cream dapat digunakan sebelum
bercukur, dan cold cream dapat digunakan sesudah bercukur.
Pada umumnya sediaan ini digunakan tanpa sikat, dapat bekerja untuk
melunakkan, melembutkan dan melindungi kulit.Kedalamnya sering
ditambahkan suatu zat yang dapat menimbulkan rasa dingin seperti menthol
dan camphor, atau digunakan suatu antiseptika seperti heksaklorofen,
triklorokarbanilid,dsb.
2. Pelembut kulit (Beard Softener) : adalah sediaan yang berguna untuk
membasahkan, melunakkan dan melapisi janggut serta kulit disekitarnya
hingga mudah dan lembut untuk dicukur. Biasanya mengandung suatu
sequestering agent dan sabun alkali yang tidak larut atau dapat juga
digunakan sabun dan deterjen sintetis. Sediaan dapat merupakan krim
tanpa sikat dan tanpa busa atau suatu lotion. Bentuk lotion ini biasanya
sangat diperlukan untuk pencukuran dengan alat pencukur listrik.
Sediaan ini biasanya mengandung larutan homopolimer asam akrilat
atau akrilamida atau juga larutan kopolimer asam akrilat dan akrilamida
dalam air. Larutan polimer ini kental pada konsentrasi rendah hingga mudah
untuk dioleskan pada kulit. Kadang-kadang juga diperlukan penambahan
suatu wetting agent dalam jumlah sedikit (0,1 %) yang berguna untuk
memudahkan tersebarnya lotion pada kulit yang berminyak. Sebagai
wetting agent dapat digunakan campuran alkohol dengan larutan silikon
Sediaan sebelum cukur dengan alat cukur listrik sekarang ini lebih
sering digunakan karena lebih cepat dan penggunaannya lebih praktis. Pada
cukur basah mula-mula kulit dibasahkan terlebih dahulu agar menjadi lunak,
sedangkan pada cukur dengan alat listrik kulit harus dibuat menjadi kering.
Jadi sediaan sebelum cukur dengan alat listrik harus dapat berguna
menghilangkan keringat, mencegah timbulnya luka, mengeraskan serta

177

Sediaan Kosmetika

menegakkan rambut, hingga rambut mudah untuk dicukur. Sediaan-sediaan


tersebut adalah :
Serbuk,sebelum cukur (preshave powder), biasanya sebagai komponen
terbesar adalah talk yang berguna untuk menyerap kelembaban karena
keringat, serta untuk melicinkan kulit, hingga pada waktu pencukuran kulit
menjadi licin dan bersih, selain talk dapat digunakan kaolin yang dapat
menyerap kelembaban dan dapat melekat dengan baik pada kulit. Zn atau
Mg stearan sering digunakan sebagai pelicin dan pelekat, Mg karbonat
untuk menaikkan daya serap dan merupakanbahan pembawa dari parfum.
Dari talk dapat dibuat bentuk batang dengan penambahan Ca sulfat dan air,
sebagai zat pengikat dapat digunakan veegum.
Lotio sebelum cukur adalah sediaan yang berguna untuk membuat agar
rambut menjadi tegak dan keras, untuk ini diperlukan alkohol dalam jumlah
banyak. Pada pembuatannya perlu diperhatikan :
Penambahan suatu adstringens sangat berguna untuk menegakkan,
mengeraskan, serta merangsang otot rambut.
Sediaan harus cepat kering, yang berarti sediaan harus cepat menguap.
pH-nya harus berada dibawah isoelektrik dari keratin yaitu antara 4,5-4,8.
Harus dapat melapisi kulit dengan baik, hingga dapat mencegah luka
atau iritasi karena alat cukur.
Harus bebas dari zat-zat yang dapat bereaksi dengan silet atau logam
dari alat cukur.
Sediaan ini sering disebut sebagai astringens lotion. Sebagai zat
berkhasiat dapat digunakan asam laktat, Zn fenol sulfonat, dsb. Alkohol
dapat digunakan sampai 70-80%. Dapat sebagai astringens, untuk
mengeraskan dan menegakkan rambut, hingga cukur dapat lebih bersih dan
terhindari dari infeksi. Kadang-kadang juga kedalamnya juga ditambahkan
suatu antiseptika atau analgetika dengan konsentrasi rendah, sebagai
contoh adalah benzokain, menthol,dsb.
Kerugian pengguanaan sediaan ini adalah rambut akan mengerut,
masuk kedalam folikel rambut hingga sukar untuk disukur, selain lotion
dalam alkohol, sediaan ini juga dapat merupakan lotion yang mengandung
minyak seperti isopropil miristat, heksadesil alkohol, yang berguna untuk
melapisi dan melicinkan (lubrikan), lotion yang mengandung minyak ini
pada umumnya merupakan emulsi M/A dengan 5-20% berat ester asam
lemak seperti isopropil miristat, isopropil palmitat, dan zat pengemulsi
campuran logam alkali atau garam amin dari asam poliakrilat.
Batang yang digunakan sebelum cukur, dapat dibuat dengan
menggunakan suatu cetakan dengan tekanan tertentu, kemudian dilapisi
atau dibungkus dengan suatu fil former yang berguan untuk mencegah
pecah atau rapuhnya sediaan. Jadi sediaan sebelum cukur bentuk batang
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Tidak boleh cepat patah, rapuh, pecah.
Harus mudah dioleskan dan halus
Sediaan sebelum cukur bentuk semprot ( aerosol ), biasanya lebih disenangi
karena praktis cara penggunaannya sering juga mengandung antiseptika,

178

Sediaan Kosmetika
lemak dan alkohol. Sebagai zat pendorong sering digunakan fluorokarbon
propelan.
Selain sediaan sebelum cukur bentuk cair yang disemprotkan, juga dikenal
sediaan sebelum cukur bentuk serbuk yang disemprotkan sediaan ini mudah
terbagi secara halus dan talk adalah merupakan komponen terbesarnya.
Selain talk juga digunakan Mg stearat, Mg karbonat dan amilum.
Sebagai zat pelapis dan pendispersi diguanakan isopropil miristat atau
minyak mineral. Sering juga ditambahkan antibakteri dan aerosil (silika
koloidal), sebagai propelan digunakan campuran propelan 12 dan 14,
campuran propelan 12 dan 11

B.

Sediaan untuk Cukur, adalah sediaan yang dapat digunakan selama


bercukur, dengan maksud mengurangi iritasi serta luka-luka pada kulit dan
supaya alat cukur berjalan lancar pada kulit yang menimbulkan perasaan segar
setelah bercukur. Penggunaan serbutk untuk cukur sudah agak jarang,
sekarang sering digunakan bentuk batang (shaving stick) yang diproduksi
oleh pabrik sabun.

1.

Sabun Cukur, mula-mula bentuknya seperti batang kemudian


berubah menjadi bundar. Sekarang digunakan dalam bentuk aerosol, atau
bentuk lain dengan menggunakan sikat, sehingga suatu sabun cukur
mempunyai persyaratan harus cepat menghasilkan busa yang berlimpah.
Pada permulaannya sabun cukur ini dibuat dari lemak dan KOH/NaOH
dengan proses penyabunan. Sebagai lemak sering digunakan minyak
kelapa atau busanya lebih berlimpah dan tahan lama tepi juga sering
digunakan minya palma atau sejenis lilin (tallow) yang busanya memang
kurang tapi lebih baik. Jenis busa sangat ditentukan oleh kelarutan dari
sabun, dimana sabun K lebih mudah larut dari pada Na, dan pada umumnya
sabun K lebih lunak. Apabila sabun yang terbentuk terlalu kuat maka
kemungkinan akan mengiritasi kulit, pada umumnya sabun K akan
mengiritasi daripada sabun Na walaupun sifat alkali, kelarutan, ikatan
rangkap, dan pH-nya hampir bersamaan. Persyaratan yang harus dipenuhi
oleh sabun cukur :
a. Harus berbusa banyak, kecil-kecil dan lunak.
b. Tidak mengiritasi kulit dan dapat membasahi dengan baik.
c. Konsistensi harus lunak, halus, dan tidak menggumpal
d. Melekat dengan baik pada muka dan pada sikat serta mudah dihilangkan
dengan pencucian. Konsistensi harus tetap selama penyimpanan dan
pada berbagai suhu.
e. Mudah untuk dioleskan pada muka, mudah terbagi rata hingga
memudahkan untuk dicukur.
f. Mudah dihilangkan serta mudah tercampur dengan parfum
g. Tidak bereaksi dengan alat cukur yang digunakan.
Kualitas dari sediaan sabun cukur sangat ditentukan oleh pemiliohan
dari bahan-bahan bakunya. Asam stearat kurang memberikan busa ringan
hingga sering diganti dengan oleum cocos dengan perbandingan 3:1 . Untuk
penyabunan digunakan NaOH atau KOH, tidak digunakannya garam
karbonat, karena mengeluarkan gas CO2.

179

Sediaan Kosmetika
Untuk mencegah kekeringan dapat digunakan gliserin 10-15%, atau
sebagian dari gliserin dapat diganti dengan larutan sorbitol dengan
konsentrasi rendah, kedalamnya juga sering ditambahkan pelunak seperti
lemak, lanolin dan alkohol lemak. Dengan konsentrasi rendah (lebih kecil
dari 1%). Jumlah asam lemaknya 35-50% dan pH harus sekitar 10. Sebagai
sabun sering digunakan campuran sabun p-palmitat dan stearat yang dapat
menghasilkan busa yang baik dan kurang mengiritasi. Kadang-kadang juga
ditambahkan asam alginat atau garam-garamnya 0,1-20% yang berguna
untuk melunakkan. Hemostatika misalnya adrenalin dan garam-garamnya,
astringens dalam jumlah kecil untuk mencegah perdarahan, talk dalam
konsentrasi 10-15% berguna untuk menambah busa dan mengurangi luka
karena penggunaan silet. Sebagai anti karat sedapat mungkin digunakan
oksidator.

2.

Minyak untuk cukur, dapat digunakan secara sendiri atau


sebelum sediaan lain digunakan. Yang mula-mula digunakan adalah
campuran gula, boraks, terpenten dan air. Sering juga digunakan Na CMC,
akrilamid, akrilat dan campuran dimetil siloksan dengan alkohol dan
surfaktan serta minyak mineral.

3.

Krim untuk cukur, bentuknya bermacam-macam antara lain :

a.

Later shaving cream, hampir sama dengan sabun


cukur, hanya konsistensinya lebih menyerupai krim atau pasta, sebab
mengandung banyak air. Untuk mengubah konsistensinya dapat
ditambahkan Na biborat 0,1-1%, sering juga ditambahkan zat yang
berguna untuk menambah busa. Untuk menetralisir alkali yang bebas
serta untuk menstabilkan krim serta busanya dapat ditambahkan
superfatting agent. Sebagai emolien dapat digunakan minyak tumbuhtumbuhan, minyak mineral atau lanolin. Untuk menjaga agar krim tetap
lembut dan berbusa dapat ditambahkan gliserin 5-10%. Propilen glikol
atau larutan sorbitol.

b.

Non Latering/brushless shaving cream, adalah


cream untuk cukur yang dapat bekerja untuk melunakkan dan
melicinkan kulit hampir sama dengan vanishing cream, jadi merupakan
suatu emulsi M/A. Bekerja tanpa menggunakan sikat, kurang
mengiritasi, tidak menyebabkan rambut tegak dan kaku karena selalu
lembab. Untuk mengubah konsistensi dapat ditambahkan larutan Na
biborat. Sebagai pelembab (humektan) sering digunakan gliserin,
propilen glikol dan larutan sorbitol. Pelunak yang sering digunakan
adalah lanolin dan setil alkohol. Sebagai wetting agent dapat
digunakan hidrokarbon tersulfonasi, ester, asam sulfat dengan lauril
alkohol, amida asam lemak dsb. Untuk mengeraskan rambut dapat
digunakan hidrokarbon tersulfonasi,ester asam sulfat dengan lauril
alkohol, amida asam lemak dan sebagainya. Untuk mengeraskan
rambut dapat digunakan metil selulosa, tragakan, alginat, dan
sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan brushes
shaving cream adalah

180

Sediaan Kosmetika
Harus mudah tersebar, halus dan tidak menggumpal.
Tidak boleh mengiritasi
Pada penyimpanan tidak boleh ada perubahan konsistensi dan tidak
boleh ada pemisahan.
Mudah digunakan dan pada penggunaannya tidak boleh
menimbulkan rasa sakit.
Harus cepat hilang dan meninggalkan rasa nyaman.

c.

Liquid shaving cream, adalah sediaan cukur


berbentuk krim cair biasanya juga disebut sebagai liquid brushless
cream, dapat berbentuk cleansing milk, atau cleansing lotion. Pada
umunya merupakan emulsi M/A dengan jumlah air 87-95%, dapat
dikentalkan dengan penambahan karbofol 934 2-1%. Kadang-kadang
mengandung cairan silikon yang berguna untuk membentuk lapisan
pelindung pada kulit yang dapat mencegah emulsifikasi dari sabun
hingga mengurangi iritasi pada kulit. Sebagai emulsifying agent dapat
digunakan alkohol lemak yang teroksilasi seperti polietoksi lauril eter.
BRIJ 30, keluaran pabrik Atlas dengan konsentrasi 0,3-0,7%. Dan
dinetralkan dengan trietanolamin sampai pH 6,5-7,2.
d. Aerosol shaving cream, dapat menghasilkan busa yang dapat
langsung digunakan tanpa sikat, Formulasi biasanya terdiri dari larutan
sabun dalam air, dengan propelan yang mudah menguap dan
ditempatkan dalam wadah yang bertekanan. Fasa gas terdapat diatas
dan fasa cair ada dibawah. Propelan hanya sedikit larut dalam larutan
sabun yang bila tempatnya dikocok akan teremulsifikasi dan bila diberi
tekanan / terdorong cairan akan membentuk gelembung-gelembung
yang keluar sebagai busa. Sebagai surfaktan digunakan Na lauril sulfat
0,5-6% dan sebagai penstabil busa dapat digunakan gliserin sebanyak
5%.
4. Batang untuk cukur (shaving stick), kerjanya hampir sama dengan sabun
cukur. Biasanya digunakan dengan mengoleskan pada kulit yang lembab
yang dengan sikat akan membusa. Formula pada umumnya mengandung
gliserin sedikit, asam stearat lebih banyak daripada formula sabun cukur.

5.

Serbuk Cukur, sekarang jarang digunakan. Dengan air akan


membentuk sabun yang dapat digunakan dengan sikat.

C. Sediaan setelah Bercukur


Merupakan sediaan yang berguna untuk memberikan rasa nyaman setelah
bercukur. Sediaan-sediaan ini dapat bekrja sebagai pendingin, pelunak, serta
dapat menghilang rasa sakit akibat adanya luka karena alat cuku. Kedalam
sediaan ini sering ditambahkan suatu antiseptika yang dapat bekerja sebagai
antibakteri atau antiinfeksi yang mungkin timbul karena proses pencukuran.
Bentuk sediaannya bermacam-macam :
1. After shave Lotion, sering juga disebut sebagai alkoholic lotion atau clear
lotion. Pada umunya terdiri dari campuran minyak menguap dengan air atau
sering juga disebut sebagai aqua aromaticum. Biasanya juga mengandung

181

Sediaan Kosmetika
alkohol akan tetapi konsentrasinya tidak sebanyak pada preshave lotion.
Alkohol yang sering digunakan adalah etil alkohol lebih dari 60%, maka akan
timbul rasa pedih dan apabila kurang dari 40% maka minyak menguapnya
tidak larut hingga tidak terbentuk larutan yang jernih. Persyaratan umum
yang harus dipenuhi oleh suatu aftershave preparation adalah :
a. Dapat menghilangkan iritasi dan rasa sakit.
b. Dapat bekerja sebagai pendingin dan penyegar.
c. Bekerja sebagai astringenss.
d. Dapat menetralkan sabun yang tertinggal pada kulit hingga kulit akan
menjadi netral/norma kembali
e. Dapat bekerja sebagai anti bakteri.
Kedalam sediaan ini sering ditambahkan suatu antibakteri atau germisida
seperti paraklorometakresol atau amonium kuartener. Astringens yang
sering digunakan adalah Al klorohidroksida, Zn klorohidoksida dsb. Sebagai
pendingin dan penghilang rasa sakit sering digunakan menthol dan camphor
dengan konsentrasi 0,1-0,2%. Kalau lebih akan mengiritasi kulit dengan
menimbulkan warna merah dan bau yang menyengat. Khusus sebagai
penghilang rasa sakit dapat digunakan benzokain atau lignokain dengan
konsentrasi 0,025-0,050%. Untuk menetralkan alkali yang berlebihan dapat
digunakan asam laktat, asam borat, asam benzoat. Sebagai emolien dan
humektan sering digunakan gliserin 3%.
2. After shave Cream, sering disebut sebagai after shave emulsified lotion
sangat jarang digunakan, lebih sering digunakan sebagai hand lotion.
3. After Shave Gel, sering disebut sebagai stick lotion. Merupakan larutan
kental dari alkohol dan air.
4. After Shave Powder, dapat berfungsi sebagai penyegar dan pendingin, serta
pelicin kulit. Sekarang jarang digunakan. Kedalamnya sering ditambahkan
suatu antiseptika dan astringens. Sebagai antiseptika sering digunakan
asam borat dan sebagai astringens digunakan garam-garam Zn dan Al. Dari
bentuk serbuk ini juga dapat dibuat bentuk batang (stick).

5.

After Shave Styptic, sering disebut alum blok. Merupakan


sediaan berbentuk pensil, tidak boleh rapuh dan berguna untuk
menghentikan perdarahan. Biasanya terdiri dari Al-K sulfat 10 H2O atau
kombinasi antara suatu astringens dengan garam-garam penahan
perdarahan seperti aluim+talk 5% dan gliserin 5%
6. After Shave aerosol, merupakan suatu sediaan yang disemprotkan, terdiri
dari alkohol, surfaktan dan humektan.

182

Sediaan Kosmetika
SEDIAAN SUNTAN & SUNSCREEN
Sediaan sunscreen adalah sediaan kosmetika yang digunakan pada
permukaan kulit untuk menahan pengaruh buruk dari sinar matahari dan pengaruh
luar lainnya. Mula-mula sediaan ini dikenal di amerika pada tahun 1928,
merupakan sediaan kosmetika yang luas penggunaannya karena selain sebagai
pelindung kulit terhadap panas dan dapat digunakan untuk semua umur.
Terjadinya kerusakan pada kulit dapat disebabkan oleh adanya penyerapan
energi radiasi sinar matahari oleh kulit. Kerusakan kulit ini disebut eritemia dengan
tanda-tanda kulit berwarna kemerah-merahan, melepuh, sakit kalau sudah pecah
dan dapat mengandung nanah.
Sinar matahari adalah merupakan sinar monokromatis dengan yang
berbeda dan sinar matahari yang berpengaruh buruk adalah sinar monokromatis
dengan 2800-3900.
Eritema dapat timbul tergantung pada lamanya penyinaran, kekuatan
cahaya matahari, kepekaan seseorang dan energi radiasi sinar matahari. Bila
sianr matahari itu tidak begitu lama pada kulit, maka akan mempunyai efek baik
yaitu akan merangsang peredaran darah serta dapat menghasilkan vitamin D
serta pro vitamin d pada epidermis kulit.
Zat-zat yang dapat bersifat sebagai screening agent adalah zat-zat yang
dapat menyerap cahaya matahari dengan panjang gelombang 2800-3200. Zat-zat
tersebut harus mempunyai bau yang enak dan dalam konsentrasi yang digunakan
tidak boleh memberi warna pada kulit.
Berdasarkan cara kerjanya screening agent dapat dibagi menjadi :

1.

Bekerja secara fisika, zat-zat tersebut dapat memantulkan


kembali sinar ultraviolet dari sinar matahari, sehingga tidak terserap kulit.
Sebagai contoh adalah TiO2, ZnO, CaCO3, MgO, kaolin dan talk
2. Bekerja secara kimia, zat-zat tersebut dapat menyerap radikal-radikal bebas
dari sinar ultraviolet pada panjang gelombang 2800-3200.
Penggolongan Screening Agent menurut Klarmant :
1. Asam p-amino benzoat dan turunan-turunannya seperti etil, isobutil,
ester-ester gliseril, dari asam p-dimetilaminobenzoat.
2. Antranilaq-antranilat seperti orto amino benzoat, metil, fenil, feniletil,
trifenil, linalil danester-ester dari siklohaksenil.
3. Salisilat-salisilat, seperti amil, fenil, benzil, metil, gliseril, dan propilen
glikol.
4. Turunan-turunan asam sinamat, seperti metil, ester-ester, benzil, fenil,
butil sinamoil piruvat.
5. turunan asam dihidroksi sinamat, seperti metil eskuletin, eskuletin, dan
sebagainya.
6. Hidrokarbon-hidrokarbon.
7. Diobenzal aseton, benzal asetofenon.
8. Garam-garam Na dari Naftosulfonat.
9. Asam-asam dihidroksi nafteat.
10. turunan kumarin sepeti 7-metil, 3-fenil.

183

Sediaan Kosmetika
11. Azol-azol, seperti metil naftoxazol, 2-asetinalazol, dan sebagainya
12. Garam-garam kinin seperti bisulfat, klorida, olet, tanat, dan sebagainya.
13. Asam tanat dan turunan-turunannya
Persyaratan umum yang harus dipenuhi sediaan sunscreen :
1. Harus dapat menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang
2800-3150 A
2. Harus dapat meneruskan sinar dengan panjang gelombang 3000-4000 A
3. Harus stabil terhadap suhu, sinar matahari dan kelembaban.
4. Tidak mudah menguap dan tidak diserap oleh kulit.
5. Tidak toksis dan tidak merangsang.
6. Lapisan yang terbentuk harus tipis dan mudah kering, melekat dengan
baik dan mempunyai daya melindungi.
7. Mudah digunakan dan tersebar dengan rata
8. Tahan terhadap keringat dan gosokan.
9. Dibuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh.
Formula Umum Sediaan Sunscreen :
Hampir semua sediaan sunscreen mengandung zat-zat sebagai berikut :

1.

Screening Agent merupakan zat berkhasiat yang harus terdapat dalam


sediaan sunscreen. Sebagai contoh adalah oktabenon, dioksi benzon,
meksaon, etil p-amino benzoat, homometil salisilat, oleum ricini,
benzalaseton, benzalesefenon, escalol 506, escalol 106, solprotex,
dipropilenglikol salisilat, etoksi etil p metoksi sinamat, sumarome, isobutil
salisilat sinamat, minyak silikon yang teresterifikasi dengan asam salisilat.

2.

Zat pembawa atau Basic, merupakan bagian yang sangat menentukan


bekerja atau tidaknya sediaan tersebut, karena jenis zat pembawa ini
menentukan sifat lekat dan tebal lapisan yang terbentuk. Sebagai zat
pembawa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Bila dioleskan pada kulit akan membentuk lapisan yang tipis, rata dan kuat,
dan tahan terhadap air maupun gosokan.
b. Bila dioleskan pada kulit juga memberikan rasa halus dan nyaman.
Sebagai contoh yang dapat digunakan sebagai zat pembawa dalam sediaan
sunscreen adalah :
a) Bentonit, sifatnya dapat membentuk gel bila dicampur dengan air, gel
tersebut cukup stabil dan mudah tersebar dengan rata dan luas bila
dioleskan. Lapisan yang terbentuk tipis dan mudah kering.
b) Metil selulosa, juga dapat membentuk lapisan yang tipis, tetapi pada
umumnya tidak tersatukan dengan screening agent
c) Polivinil alkohol, dengan air juga akan membentuk lapisan tipis, yang
mudah kering dan liat (elastisitas). Tetapi lapisan ini tidak tahan terhadap
air dan keringat, jadi penggunaannya harus dicampur dengan lemak
terlebih dahulu supaya terbentuk lapisan tipis yang tidak tahan terhadap
air dan keringat serta tidak akan menggulung.

184

Sediaan Kosmetika
d)

Vinil resin (Vinyllite), dalam aseton akan membentuk lapisan yang tipis
dan sangat liat, serta sangat lekat. Sifat lainnya, tidak larut dalam air dan
pada umumnya tidak tersatukan dengan screening agent.
e) Etil selulosa (ethocel), larutannya dalam alkohol akan membentuk lapisan
tipis, melekat pada kulit dan sukar dicuci dengan air tetapi tercuci dengan
alkohol.
3. Zat tambahan, kadang-kadang zat-zat ini sangat diperlukan karena dapat
untuk mencegah terjadinya infeksi. Zat-zat yang sering ditambahkan kedalam
sediaan sunscreen adalah beberapa antibiotika, antihistaminika dan
antiseptika.
4. Parfum, digunakan sesuai dengan pemakaiannya, seperti untuk para
atlet digunakan parfum yang berbau segar misalnya oleum lavandule, oleum
citri dsb. Untuk keperluan berjemur dipantai digunakan parfum yang lebih
berat. Parfum yang berasa manis hingga dapat menarik lalat atau semut
dihindarkan.
Penggolongan sediaan Sunscreen Berdasarkan Tipenya, Sunscreen dapat
dibagi menjadi :
1. Tipe anhidrid, merupakan sediaan yang tidak mengandung air, pada
umumnya akan hilang dengan sendirinya bila terkena keringat. Biasanya
digunakan minyak-minyak karena minyak dapat menyerap sinar ultraviolet,
yang terbaik adalah minyak tumbuh-tumbuhan. Dapat juga digunakan minyakminyak mineral tetapi harus dengan viskositas rendah seperti isopropil
miristat, isopropil palmitat atau minyak silikon. Bentuk aerosol, dimana lapisan
yang terbentuk akan sergam dan lebih tipis.
2. Tipe emulsi, dapat digunakan semua jenis emulsi A/M atau M/A dengan
lemak dalam jumlah besar. Bentuk ini lebih disukai karena dapat dimasukkan
dalam tube. Untuk sediaan bentuk emulsi ini sebagai zat berkhasiat dapat
digunakan screening agent yang larut dalam air untuk emulsi tipe M/A dan
yang larut dalam minyak untuk emulsi tipe A/M.
3. Tipe greaseless (tanpa butiran), sangat disenangi, mengandung alkohol
tinggi atau rendah seperti isopropil miristat, minyak silikon.dsb. Kalau
alkoholnya menguap akan meninggalkan lapisan yang bersifat dapat menolak
air. Alkohol (etil alkohol) sering diganti degan isopropil alkohol hingga
menghasilkan sediaan yang murah, kurang mengiritasi, sedangkan bau yang
kurang enak dari isopropil alkohol dapat ditutupi dengan memberikan suatu
pewangi. Penambahan zat pengental seperti gliserin atau sorbitol kadangkadang diperlukan untuk menambah ketebalan dari lapisan hingga
pemakaiannya lebih mudah dan tidak boleh terlalu banyak karena akan
meninggalkan lapisan kulit yang kaku. Biasanya dengan penambahan suatu
zat pengental akan terbentuk gel yang dapat dimasukkan kedalam tube.
Faktor-faktor yang sangat menentukan Kerja dari Sunscreen adalah :
Tebal lapisan antara 0,001-0,03 mm, tergantung pada cara penggunaan dan suhu
pada waktu dipakai.
1.
Adanya kapasitas absorpsi yang dapat hilang disebabkan
karena adanya modifikasi kimia karena sinar matahari.

185

Sediaan Kosmetika
2.
Setelah penguapan dari pelarut mungkin screening agent akan
mengkristal dan akan menyebabkan sediaan sunscreen menjadi tidak aktif
lagi. Adanya perubahan jenis emulsi pada kulit hingga menyebabkan kerja
dari sediaan berkurang.
3.
Terjadinya penguapan dari pelarut yang menyebabkan lapisan
menjadi keras dan retak-retak.

4.

Campurannya dengan sekresi kulit akan menyebabkan


perubahan konsentrasi zat berkhasiat. Sediaan SUNTAN adalah sediaan
kosmetika yang dapat membuat warna kulit menjadi coklat dalam waktu
singkat tanpa terjadinya eritema (luka melepuh). Pada umumnya sediaan ini
digunakan oleh orang kulit putih atau penderita vitiligo. Formulnya biasanya
terdiri dari zat warna larut dalam minyak atau larut dalam zat-zat tak
berlemak. Tidak digunakan zat warna yang larut dalam air karena warna akan
hilang apabila kena air keringat dan kelembaban. Zat warna yang sering
digunakan adalah alkoksipsoralen atau metoksasalen yang dalam konsentrasi
10-20 mg selama 12-4 jam akan terjadi pigmentasi.
Dalam perdagangan sediaan suntan sering dijumpai dalam bentuk krim, krim
cair, minyak, gel, larutan hidroalkohol, batang, aerosol dan aerosol foam.

186

Anda mungkin juga menyukai