Kondisi Umum Sukanagara
Kondisi Umum Sukanagara
16
4. 2. Kondisi Topografi
Umumnya bagian hutan Citiis dan Caringin berada pada daerah dataran
tinggi dengan bentuk lapangan sebagian berbukit dan bergunung-gunung dengan
kelerengan lapangan bergelombang sampai berjurang-jurang. Bagian hutan Citiis
dan Caringin juga mempunyai ketinggian rata-rata 1000 m dpl, besar pengaruhnya
terhadap hidrologi wilayah sekitarnya atau kelompok hutan yang mempunyai
kelerengan di atas 50 % (Perhutani, 2006).
17
4. 4. Iklim
Wilayah bagian hutan Citiis dan Caringin beriklim tropis yang ditandai
dengan terdapatnya pergantian yang jelas antara musim hujan dan musim
kemarau, dengan temperatur rata-rata 21-26oC. Berdasarkan pengumpulan data
banyaknya curah hujan di wilayah KPH Cianjur, maka keadaan curah hujan di
wilayah bagian hutan Citiis dan Caringin memiliki curah hujan rata-rata per tahun
mencapai 1.326,3 mm/thn atau rata-rata curah hujan per bulan mencapai 110,5
mm/bln dengan banyaknya jumlah hari hujan 85 hari.
Dengan kondisi tersebut, maka berdasarkan klasifikasi iklim di wilayah
bagian hutan Citiis dan Caringin memiliki kriteria bulan basah, dimana rata-rata
curah hujan per bulan di atas 100 mm/bln. Dengan memperhatikan perbandingan
bulan basah dan bulan kering, maka tipe iklim wilayah bagian hutan Citiis dan
Caringin termasuk tipe iklim C (Perhutani, 2006).
4. 5. Sosial Ekonomi
Tingkat kemampuan suatu desa dalam penyelenggaraaan pemerintahan
yang berkaitan dengan sosial ekonomi, dinyatakan pengembangan desanya
dengan status swakarya, swadaya dan swasembada. Sementara hutan merupakan
bagian dari lingkungan yang berkaitan dengan masyarakat sekitar hutan. Maka
keadaan tingkat pengembangan desa yang berbeda-beda tersebut, akan
memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada sikap masyarakatnya terhadap
hutan.
Keadaan sosial ekonomi masyarakat di wilayah hutan BKPH Sukanagara
Utara dan BKPH Sukanagara Selatan dapat diketahui dari luas wilayah, jumlah
penduduk, pola penggunaan lahan, mata pencaharian penduduk, kepemilikan
lahan, dan lain sebagainya. Mata pencaharian penduduk di wilayah hutan BKPH
Sukanagara Utara dan BKPH Sukanagara Selatan pada umumnya adalah petani
dan buruh perkebunan. Hal ini ditunjang oleh keadaan lahan pertanian yang subur
dan perkebunan teh di sebagian wilayah Sukanagara Utara dan Sukanagara
Selatan (Perhutani, 2006).