Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan
kewajiban untuk bertindak dalam hukum. Sedangkan Objek Hukum adalah segala
sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam suatu
hubungan hukum. Objek hukum berupa benda atau barang ataupun hak yang dapat
dimiliki dan bernilai ekonomis.
Subjek Hukum terdiri atas Subjek Hukum Manusia dan Subjek Hukum Badan
Usaha. Dan Objek Hukum memiliki 2 jenis yang berdasarkan 503-504 KUH Perdata
disebutkan bahwa benda dapat dibagi menjadi 2, yakni benda yang bersifat
kebendaan

(Materiekegoderen),

dan

benda

yang

bersifat

tidak

kebendaan

(Immateriekegoderan).
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah
memabahas secara singkat mengenai Subjek Hukum.

Page | 1

BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian subjek hukum
Pengertian subyek hukum (rechts subyek) menurut Algra dalah setiap orang
mempunyai

hak

dan

kewajiban,

yang

menimbulkan

wewenang

hukum

(rechtsbevoegheid), sedengkan pengertian wewenag hukum itu sendiri adalah


kewenangan untuk menjadi subyek dari hak-hak. Subyek Hukum adalah Segala
sesuatu yang pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum.
Yang termasul dalam pengertian subyek hukum ialah Manusia atau orang (Naturlijke
Person) dan Badan Hukum (VichtPerson) misalnya : PT, PN, Koperasi.
Subjek Hukum disini dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Manusia
Pengertian secara yuridisnya ada dua alasan yang menyebutkan alasan
manusia sebagai subyek hukum yaitu :
a. Pertama, manusia mempunyai hak-hak subyektif.
b. kedua, kewenangan hukum, dalam hal ini kewenangan hukum berarti, kecakapan
untuk menjadi subyek hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan kewajiban.
Pada dasarnya manusia mempunyai hak sejak dalam kendungan (Pasal 2
KUH

Perdata),

namun

tidak

semua

manusia

mempunyai

kewenangan

dan

kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum, orang yang dapat melakukan


perbuatan hukum adalah orang yang sudah dewasa (berumur 21 tahun atau sudah
kawin), sedangkan orang-orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum
adalah ; orang yang belum dewasa, orang yang ditaruh dibawah pengampuan,
seorang wanita yang bersuami (Pasal 1330 KUH Perdata).
Setiap Manusia adalah sebagai subjek hukum dan pendukung hak serta
kewajiban. Tidak setiap manusia (orang) wenang berbuat atau bertindak untuk
Page | 2

melaksanakan hak dan kewajiban yang dimilikinya. Untuk wenang berbuat atau
bertindak melaksankan hak dan kewajiban yang dimilikinya dibutuhkan adanya
syarat kecakapan.

Syarat-syarat seseorang yang Cakap Hukum :


1. Seseorang yang sudah dewasa (berumur 21 tahun).
2. Seseorang yang berusia dibawah 21 tahun tetapi pernah menikah.
3. Seseorang yang sedang tidak menjalani hukum.
4. Berjiwa sehat dan berakal sehat.
2. Badan Hukum
a. Pengertian Badan Hukum
Badan hukum dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai organisasi atau
perkumpulan yang didirikan dengan akta yang otentik dan dalam hukum
diperlakukan sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga
dengan subyek hukum. Subyek hukum dalam ilmu hukum ada dua yakni, orang dan
badan hukum. Disebut sebagai subyek hukum oleh karena orang dan badan hukum
menyandang hak dan kewajiban hukum.
Sebagai subyek hukum, badan hukum juga memiliki kewenangan untuk
melakukan perbuatan hukum sebagaimana subyek hukum orang atau individu.
Namun, oleh karena bentuk badan hukum yang merupakan himpunan dari orangorang, maka dalam pelaksanaan perbuatan hukum tersebut, suatu badan hukum
diwakili oleh pengurusnya.
Sebagai konsekuensinya, maka subyek hukum juga dapat dianggap bersalah
melakukan perbuatan melawan hukum. Dalam hukum perdata, perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh badann hukum menjadi tanggung jawab badann hukum
tersebut yang dalam pelaksanaannya juga diwakili oleh pengurusnya.
Page | 3

b. Jenis Badan Hukum


Dalam

pasal

1653

Kitab

Undang-Undang

Hukum

Perdata

disebutkan

mengenai adanya 3 jenis badan hukum, yaitu:

Yang diadakan oleh kekuasaan atau pemerintah atau negara;

Yang diakui oleh kekuasaan;

Yang diperkenankan dan yang didirikan dengan tujuan tertentu yang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang atau kesusilaan biasa juga disebut
dengan badan hukum dengan konstruksi keperdataan.

Secara umum badan hukum dapat dibedakan dalam dua jenis lagi, yaitu badan
hukum publik dan badan privat. Badan hukum publik adalah badann hukum yang
didirikan

berdasarkan

hukum

publik

atau

orang

banyak

atau

menyangkut

kepentingan negara sedangkan badann hukum privat adalah badan hukum yang
didirikan atas dasar hukum perdata atau hukum sipil yang menyangkut kepentingan
orang atau individu-individu yang termasuk dalam badann hukum tersebut.
c. Perbedaan Badan Hukum Publik dan Privat
Perbedaan antara kedua badan hukum tersebut diatas dapat dilihat dari cara
didirikannya. Badan hukum perdata didirikan oleh individu-individu atau sekelompok
masyarakat sedangkan publik didirikan oleh kekuasaan atau negara. Meskipun
demikian, ada juga yang menyatakan bahwa perbedaan antara badann hukum
perdata dan publik dapat dilihat dari kekuasaan yang dimilikinya. Dengan kata lain,
badann hukum publik memiliki kewenangan yang lebih luas daripada perdata oleh
karena dapat membuat keputusan atau peraturan yang mengikat orang lain yang
tidak tergabung dalam badann hukum tersebut.
Secara umum pembedaan antara badan hukum publik dan perdata di
Indonesia dilakukan berdasarkan cara terjadinya dan lapangan kegiatan (berkaitan
dengan kepentingan umum atau tidak). Hampir sama dengan pengertian yang
diberikan diatas.

Page | 4

Soenawar

Soekowati

memberikan

pendapat

yang

menggabungkan

keseluruhan cara pandang diatas. Dalam pandangan Soenawar Soekowati, dasar


untuk melakukan pembedaan diatas adalah saling melengkapi satu sama lain. Hal
ini disebabkan badan hukum yang didirikan dengan konstruksi publik belum tentu
juga merupakan badann hukum publik belum tentu juga memiliki kewenangan
publik dan demikian pula sebaliknya.
Dengan demikian, pembedaan tersebut diatas sebaiknya menggunakan kriteria
sebagai berikut:

Pertama: Dari cara pendiriannya dapat dilihat bahwa apakah badann hukum
tersebut didirikan dengan konstruksi publik atau perdata.

Kedua: Dari lingkungan kerjanya dapat dilihat apakah badann hukum tersebut
memiliki kedudukan yang sama dengan publik yang berarti termasuk badan
hukum perdata atau tidak yang berarti termasuk dalam kategori badann
hukum publik.

Ketiga: Dari wewenang yang dimilikinya dapat dilihat apakah badann hukum
tersebut diberikan wewenang oleh penguasa untuk membuat keputusan atau
wewenang yang mengikat terhadap publik atau tidak.

Dengan demikian, ketiga indikator untuk membedakan jenis badan hukum publik
atau perdata dapat digunakan karena saling mendukung dan melengkapi.
Demikian uraian kami mengenai badan hukum, kami juga menyarankan kepada
anda untuk membaca artikel yang membahas mengenai perlindungan hukum di
Indonesia yang telah kami posting sebelumnya dengan judul perlindungan hukum.
Akhir kata, semoga artikel mengenai badan hukum ini dapat bermanfaat bagi anda.
Selain manusia badan hukum juga termasuk sebagai subjek hukum. Badan
hukum merupakan badan-badan atau perkumpulan. Badan hukum yakni orang yang
diciptakan oleh hukum. Oleh karena itu, badan hukum sebagai subjek hukum dapat
bertindak hukum (melakukan perbuatan hukum) seperti manusia. Dengan demikian,
badan hukum dapat melakukan persetujuan-persetujuan, memiliki kekayaan yang

Page | 5

sama sekali terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya. Oleh karena itu, badan
hukum dapat bertindak dengan perantaraan pengurus-pengurusnya.
Badan hukum menurut pendapat wirjono prodjodikoro adalah sebagai berikut:
suatu badan yang di damping menusia perorangan juga dapat bertindak dalam
hukum dan yang mempunyai hak-hak, kewajiban-kewajiban dan kepentingankepentingan hukum terhadap orang lain atau badan lain. Sarjana lain mengatakan:
badan hukum adalah kumpulan dari orang-orang yang bersama-sama mendirikan
suatu badan (perhimpunan) dan kumpulan harta kekayaan, yang dipisahkan untuk
tujuan tertentu (yayasan). Sri soedewi Masjchoen sofwan mengatakan: baik
perhimpunan maupun yayasan kedua-duanya berstatus sebagai badan hukum, jadi
merupkana person pendukung hak dan kewajiban.

Kalau dilihat dari pendapat tersebut badan hukum dapat dikategorikan sebagai
subjek hukum sama dengan manusia disebabkan karena:
1. Badan hukum itu mempunyai kekayaan sendiri
2. Sebagai pendukung hak dan kewajiban
3. Dapat menggugat dan digugat di muka pengadilan
4. Ikut serta dalam lalu lintas hukum bias melakukan jual beli
5. Mempunyai tujuan dan kepentingan.
Semuanya ini dilakukan oleh para pengurusnya. Badan hukum dibedakan dalam
dua bentuk, yakni :
1. Badan hukum public
Badan hukum publik adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum
publik atau yang menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau
negara umumnya.
Contohnya. Negara, Daerah Swatantra tingkat I,dan II ,kota madya, kota
praja, dan Desa.
2. Badan hukum privat
Badan hukum privat adalah badan hukum yang didirkan berdasarkan hukum
sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan pribadi orang di dalam
badan hukum itu.

Page | 6

d. Batasan Usia dan Subyek hukum


Usia dewasa bagi sebagian remaja merupakan suatu prestasi tersendiri, yang
patut dirayakan. Secara awam, jika seseorang sudah merayakan ulang tahunnya
yang ke-17 th, dan sudah berhak memegang KTP atau memiliki SIM sendiri,
dianggap sudah dewasa. Artinya dia sudah berubah dari anak-anak menjadi dewasa
muda dan sudah bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Di mata hukum, batas usia dewasa seseorang menjadi penting, karena hal
tersebut berkaitan dengan boleh/tidaknya orang tersebut melakukan perbuatan
hukum, ataupun diperlakukan sebagai subjek hukum. Artinya, sejak seseorang
mengalami usia dewasanya, dia berhak untuk membuat perjanjian dengan orang
lain, melakukan perbuatan hukum tertentu, misalnya menjual/membeli harta tetap
atas namanya sendiri, semuanya tanpa bantuan dari orang tuanya selaku wali ayah
atau wali ibunya.
Jadi, apakah seseorang yang berusia 17th sudah dianggap dewasa dimata hukum?
Rupanya, batas usia dewasa di mata masyarakat berbeda dengan batas usia
dewasa di mata hukum. Menurut Undang Perkawinan No. 1/1974 dan KUHPerdata,
seseorang dianggap dewasa jika sudah berusia 21 tahun atau sudah (pernah)
menikah. Bertahun2 batas usia dewasa tersebut di ikuti oleh seluruh ahli hukum di
Indonesia. Sehingga, jika ada tanah& bangunan yang terdaftar atas nama seorang
anak yang belum berusia 21 tahun, maka untuk melakukan tindakan penjualan atas
tanah dan bangunan tersebut dibutuhkan izin/penetapan dari Pengadilan negeri
setempat.

Demikian

pula

untuk

melakukan

tindakan

pendirian

suatu

PT/CV/FIRMA/YAYASAN, jika salah seorang pendirinya adalah seseorang yang belum


berusia 21th, harus diwakili oleh salah satu orang tuanya.
Namun, sejak tanggal 6 Oktober 2004 dengan diundangkannya UU No. 30
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, terdapat pergeseran dalam menentukan usia
dewasa. Dalam pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa: Penghadap harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Paling sedikit berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah; dan

Page | 7

b. Cakap melakukan perbuatan hukum

BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN

Page | 8

Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan
kewajiban untuk bertindak dalam hukum.
Subjek hukum di bagi dua yaitu;
1. Manusia (natuurlijke persoon)
a) Manusia yang mempunyai hak-hak subjektiv
b) Dan kewenagan hukum (pedukung hak dan kewajiban )
2. Badan hukum (rechts persoon )
1) Badan hukum public
2) Badan hukum privat
Bahwa sejak diterbitkannya UU no. 30/2004 tersebut, maka setiap orang
yang sudah berusia 18th atau sudah menikah, dianggap sudah dewasa, dan
berhak untuk bertindak selaku subjek hukum.

Daftar pustaka

Baumer,david

Hill,Boston,2002.
Berman, Harold ,J., law and Revolution,Harvard Univercity Press,
CambridgeMassachutsetts, 1983.

dan

j.C

pondexter,Cerberlaw

Ecowmewrce,MC-Graw-

Page | 9

Kansil,C.S.T,Drs ,SH, Pengantar Hukum dan Tatahukum di Indonesia, Erlangga

1968.
Dirdjosiworo,soedjono, Dr, SH, Pengantar Ilmu Hukum, PT Grafindo Persada,

Jakarta, 1994.
Blogspot.com/2014/04/subjek-objek-hukum-perdata.14 februari 2015.(09.00
wib ).

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai