Anda di halaman 1dari 3

Ragi Kompos

Uji Sucofindo No. 2794200


KANDUNGAN UNSUR HARA
N : 5%
P2O5 : 1,4%
K2O : 0,24%
Ca : 0,75%
Mg : 0,65%
Cl : 0,5 ppm
Fe : 187,6 ppm
Na : 45,7 ppm
Zn : 10,5 ppm
Cu : 14,8 ppm
Mn : 22,5 ppm
B : 10,1 ppm
S : 8,8 ppm
Probiotic microbes:
proteolitik, selulolitik, lipolitik, acetobacter, rhizobium, mikoriza, pelarut phosphate, penambat N, enzyme.
Organic complex:
humat acid, vulvat acid, polifenole, vitamin.
Hormon IAA (Indole Acetid Acid):
auxin, citocynine, gibelerine.
UGF (Unidentified Growth Factor)
Bebas mikroba Salmonella dan E. Coli
dapatkan segera : 081249412121

Kandungan Ragi
Pada tahun 1974, Robbin dan White melakukan percobaan kultur jaringan dengan
menambahkan ekstrak ragi kedalam medium. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa
ekstrak ragi dapat memperbaiki pertumbuhan akar. Beberapa jenis ragi antara lain :
saccaromyces cerevisiae, Kluyyeromyces marxianus var. Lactis, Kluyyeroinyces marxianus
var. Marxianus atau candida utilitis ( Godfrey and Reichelt, 1983 ).
Ekstrak ragi merupakan sumber asam amino yang relatif murah. Bahan ini mengandung
asam amino, peptida dan vitamin untuk pertumbuhan kultur. Ekstrak ragi selain kaya akan
vitamin B juga mengandung nitrogen organik dan senyawa senyawa karbon.

Komposisi

Konsentrasi (%)

Bahan pemadat
70,00
Total nitrogen
8,80
NaCl
1.00
Protein
55,00
Asam amino ( % )
Alanin
3,9
Butyrate acid
0,1
Arginin
2,1
Aspargin
3,8,
Sistine
0,3
Glutamate acid
7,2
Glycin
1,6
Histydine
0,9
Isoleusin
2,0
Leusin
2,9
Lysine
3,2
Metionin
0,5
Ortinin
0,3
Fenilalanin
1,6
Prolin
1,6
Serin
1,9
Treonin
1,9
Tyrosine
0,8
Valin
2,3

Vitamin ( ppm )
Thiamin

20-30

Riboflavin

50-70

Pyridoxine

25-35

Nyacimide

600

Pantotenat acid

200

Ekstrak ragi merupakan substrat yang sangat baik bagi pertubuhan mikroorganisme dan
dapat meningkatkan produksi enzim dalam skala besar ( Godfrey dan reichert, 1983 ),
menurut Wang et al ( 1979 ) penggunaan ekstrak ragi dapat menyebabkan kenaikan pH
medium.
Peranan Ragi
Konsentrasi ekstrak ragi yang dapat ditambahkan dalam media kultur jaringan berkisar
antara 0,5 gr/l 2gr/l (Guawan). Dalam kultur jagung yang dilakukan oleh Green et al.
(1974) memperlihatkan bahwa dengan penambahan ekstrak ragi sebanyak 800 mg/l dapt
memperbaiki tertumbuhan kalus (Gunawan, 1987). Konsentrasi ekstrak ragi yang optimal
bagi pertumbuhan plantlent anggrek dendrobium adalah 1,25 gr/l.
Ragi mempunyai fungsi yang luas, baik untuk manusia maupun tanaman. Sebagi zat
pengurai, ragi membuat singkong menjadi tape dan merubah karbohidrat menjadi gula.
Demikian juga roti bisa mengembang, kedelai menjadi tempe adalah peran dari ragi. Ragi
sebagai sumber asam amino, dengan peran kandungan nitrogennya dapat membatu
pertumbuhan pada media kultur jaringan. Bagaimana penerapan pada tanaman remaja atau
berbunga khususnya pada anggrek?? Atau bagaimanakah penerapan limbah olahan
makanan yang memanfaatkan ragi, sebagai pupuk tanaman hias atau tanaman anggrek..??.
Saya pikir perlu dicoba dan Analisa yang mendalam. Anda mau coba..!! Sebagai alternatif
pupuk organik.
Referensi :
Buku kenang kenangan EAST JAVA ORCHID SHOW 2001

Anda mungkin juga menyukai