Anda di halaman 1dari 11

buku KELUARGA

BUKU

Penyakit skabies
(Gatal-gatal)
Cara pencegahan dan penanganannya
Julvainda Eka P.U , S. kep

2014

K E M E N T R I A N P E N D I D I K A N D A N K E B U D AYAA N
UNIVERSITAS JEMBER
P R O G R A M S T U D I I L M U K E P E R A WATA N
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331)
323450 Jember

[ Ty p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ]

SKABIES
1. PENGERTIAN SKABIES
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
sarcoptes scabiei yang menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini
menggali parit-parit didalam epidermis sehingga menibulkan
gatal-gatal dan merusak kulit penderita. Penyakit skabies
sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga mudah menular
dari manusia ke manusia, dari hewan kemanusia, dan
sebaliknya. Skabies mudah menyebar baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Skabies menyebar secara
langsung melalui sentuhan langsung dengan orang yang
mengalami skabies seperti berjabat tangan dll. Sedangkan
yang secara tidak langsung melalui baju, seprai, handuk,
bantal, air dan barang-barang lainnya yang digunakan oleh
orang yang mengalami skabies.

2. PENYEBAB SKABIES
Penyakit skabies disebabkan oleh sarcoptes scabiei.
Bakteri ini biasa disebut dengan tungau. Tungau ini sangat
kecil berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian
perutnya rata.
Siklus

hidup

tungau

ini

adalah

setelah

tungau

malakukan perkawinan yang terjadi diatas kulit, tungau yang


jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup dalam
terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang
telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum,
dengan kecapatan 2-3 milimeter sehari dan sambil meletakkan
telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai 40 atau 50.
Bentuk betina yang telah dibuah dapat hidup sebulan
lamanya. Telurnya akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5
hari dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva
ini dapat tinggal dalam terowongan, tetapi dapat juga keluar.
Setelah 2 -3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2
bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh
siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa
memerlukan waktu antara 8 12 hari.

3. CARA PENULARAN SKABIES

Penyakit skabies dapat ditularkan melalui kontak


langsung maupun kontak tak langsung. Yang paling sering
adalah kontak langsung yang saling bersentuhan atau dapat
pula melalui alat-alat seperti tempat tidur, handuk, dan
pakaian. Bahkan penyakit ini dapat pula ditularkan melalui
hubungan seksual antara penderita dengan orang yang sehat.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan
perseorangan dan lingkungan, atau apabila banyak orang
yang tinggal secara bersama-sama disatu tempat yang relative
sempit.
Apabila tingkat kesadaran yang dimiliki oleh banyak
kalangan

masyarakat

masih

cukup

rendah,

derajat

keterlibatan penduduk dalam melayani kebutuhan akan


kesehatan yang masih kurang, kurangnya pemantauan
kesehatan oleh pemerintah, faktor lingkungan terutama
masalah penyediaan air bersih, serta kegagalan pelaksanaan
program kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan
menambah panjang permasalahan kesehatan lingkungan yang
telah ada.

4. TANDA DAN GEJALA SKABIES

Beberapa tanda dan gejala penyakit skabies adalah sebagai


berikut:
a. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan
karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lembab dan
panas.
b. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam
sebuah keluarga biasanya seluruh keluarga terkena infeksi.
c. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi
yang berwarna putih keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok, rat-rata panjang 1 cm. Tempat terjadinya skabies
biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis,
yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar,
lipat ketiak bagian depan, umbilikus (pusar), pantat, dan perut
bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan
telapak kaki.
d. Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik dapat
ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
e. Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah, iritasi dan gatal
pada kulit yang umumnya muncul disela-sela jari, siku, selakangan
(lipatan paha), dan muncul gelembung berair pada kulit.

5. PENCEGAHAN SKABIES
Pencegahan skabies pada
manusia dapat dilakukan dengan
cara:
a. Menghindari kontak langsung
dengan penderita skabies.
b. Mencegah

penggunaan

barang-barang yang pernah


dipakai

oleh

orang

yang

mengalami skabies.
c. Pakaian, handuk dan barang-barang lainnya yang pernah
digunakan oleh penderita harus diisolasi dan dicuci dengan
air panas.
d. Pakaian atau barang-barang asal kain dianjurkan untuk
disetrika sebelum digunakan.
e. Seprai penderita harus sering diganti dengan yang baru
maksimal tiga hari sekali.
f. Benda-benda yang tidak dapat dicuci dengan air (bantal,
guling, selimut) disarankan dimasukkan kedalam kantung
plastik selama tujuh hari, selanjutnya dicuci kering atau
dijemur di bawah sianr matahari.
g. Kebersihan tubuh dan lingkungan termasuk sanitasi serta
pola hidup yang sehat akan mempercepat kesembuhan dan
memutus siklus hidup S. Scabies.

6. PENATALAKSANAAN SKABIES
a. Penatalaksanaan

skabies

sangat

bermanfaat

untuk

mengurangi rasa tidak nyaman atau gatal yang dirasakan


klien. Penatalaksanaan skabies dengan rendam hangat
larutan PK bertujuan untuk mematikan tungau penyebab
scabies dan mengurangi gejala yang dikeluhkan klien.
Penatalaksanaan skabies dapat dibagi menjadi dua garis
besar yaitu nonfarmakologis dan farmakologi.
b. Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi skabies adalah
bensil benzoate, crotamiton, linden, permetrin, dan
ivermectin. Penggunaan obat sangat dibatasi karena
beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan
obat-obatan

ersebut

dapat

menyebabkan

timbulnya

masalah kesehatan. Terapi obat yang aman bagi ibu hamil


dan anak kecil yakni presipitasi sulfur 6% dalam
petrolatum.
c. Rendam hangat larutan PK digunakan untuk membunuh
penyebab skabies sehingga gejala yang timbul tertuma rasa
gatal dapat diminimalkan. Penelitian menunjukkan bahwa
pemberian terapi rendam hangat PK efektif untuk
mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala skabies yang
dirasakan. Pemakaian larutan PK hangat
memiliki proses yang tidak berlawanan
dengan

obat-obatan

sehingga

digunakan bersama-sama.

dapat

d. Penggunaan daun beluntas untuk perawatan luka skabies,


tumbuhan beluntas memiliki kandungan kimia, yaitu :
pada daun mengandung alkaloid, flavonoida tanin, minyak
atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, aluminium,
kalsium, magnesiaum, dan fosfor tetapi, tidak mengandung
saponin.Pada Akar mengandung flavonoid dan tanin.
(Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jild 1 :19). Pada
tumbuhan beluntas ini terdapat banyak khasiatnya baik
pada daun maupun akarnya. Tumbuhan beluntas ini dapat
mengobati penyakit scabies. Namun, sekarang ini masih
banyak masyarakat yang belum mengerti manfat dari
tumbuhan beluntas ini. Cara pengunanya yaitu Daun atau
akar sebanyak 10-15 gram direbus, lalu diminum. Untuk
pemakaian luar, daun dilumatkan lalu dibalutkan untuk
pegal linu, luka, scabies, kudis, dan borok.

Cara perawatan luka skabies menggunakan larutan kalium


permanganat (Antiseptik)

Perawatan luka skabies dengan cairan antiseptik adalah


teknik teknik perawatan dengan rendam hangat larutan
antiseptik

dengan

cara

memberikan

rasa

hangat

dan

mengurangi rasa gatal pada pasien dengan menggunakan cairan


kalium

permanganat/

PK

(peroksidan

pembunuh

mikroorganisme/ bakterisid) hangat pada bagian tubuh yang


memerlukannya.
Tujuan perawatan luka menggunakan cairan antiseptik
adalah
a. Membantu penyembuhan luka yang tidak dalam
b. Mengurangi keluhan gatal pada sensitisasi terhadap invasi
bakteri, jamur, atau tungau
c. Membunuh mikroorganisme
d. Memberi rasa nyaman/ hangat dan tenang.
Perawatan luka dengan menggunakan cairan kalium
permanganat bisa dilakukan pada orang yang mengalami:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pasien dengan luka tidak dalam


Pasien dengan skabies
Pasien dengan pemphigus
Pasien dengan impetigo
Ulkus tropikum
Penyakit lain akibat bakteri, tungau atau mikroorganisme

lain
Persiapan alat yang digunakan:
a. Handuk kecil/tissue
b. Kom berisi air hangat
c. Kalium permanganate

d. Bedak
Cara kerja:
1. Siapkan serbuk kalium permanganat, campurkan dengan air
hangat yang ada di dalam kom.
2. Bagi larutan kedalam beberapa wadah/kom
3. Bersihkan area yang akan direndam/dikompres dengan
menggunakan handuk kecil yang telah dibasahi
4. Rendam kaki, tangan atau bagian tubuh lain yang diinginkan
5. Pada bagian tubuh yang sulit untuk dijangkau, letakkan
handuk yang telah dibasahi dengan larutan PK diatas area
6.
7.
8.
9.

tubuh yang dikehendaki


Biarkan rendaman atau kompres selama 10-15menit
Ambil handuk kecil kering yang sudah disiapkan
Keringkan tubuh klien
Beri bedak pada bagian tubuh yang telah direndam

Catatan
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................

................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
..............................................................

Anda mungkin juga menyukai