Bab Iv Seminar Sejarah Arsitektur Kendal
Bab Iv Seminar Sejarah Arsitektur Kendal
PEMBAHASAN
4.1.
4.1.1.
Kerajaan Demak.
53
seperti
kegiatan
keagamaan
dan
upacara-upacara
54
4.1.2.
yang
masing-masing
dibawahi
oleh
seorang
Bupati
(Pribumi).
Pada
pusat
(orang
Belanda)
kota Kabupaten
berupa
55
Pasar Sore
Masjid Kaliwunguu
Alun-alun Kaliwunguu
Kantor Kabupaten
Pendopo
Rumah Bupati
yang
melalui
Kaliwungu-Kendal.
Atas
usul
Patih
56
tidak lagi menjadi ibu kota kabupaten, namun kini menjadi Kawedanan
Kaliwungu yang membawahi dua kecamatan, yaitu kec. Kaliwungu dan
Kec. Brangsong. Dengan demikian alun-alun Kaliwungu perannya tidak
lagi menjadi alun-alun kabupaten, melainkan alun-alun kawedanan.
Namun fungsi alun-alun tidak jauh berbeda dari sebelumnya
hanya statusnya saja yang berbeda. Serta bangunan yang ada
Pasar Sore
Masjid
Kaliwungu
u
Pasar Sore
Alun-alun
Kaliwungu
u
Kantor
Kawedanan
Pendopo
Rumah
Wedana
57
bertambah.
B
C
E\Ea
sjid
K
a
l
i
wu n
gu
Keterangan :
A : Alun-Alun Kaliwungu
B : Pasar Sore
E : Pendopo
C : Masjid Kaliwungu
F : Lahan Kosong
58
G
B
E\Ea
s
j
i
d
Kali
wu
ngu
Keterangan :
A : Alun-Alun Kaliwungu
B : Parkiran Masjid
C : Masjid Kaliwungu
E : Pendopo
F : Lapangan Volly
59
60
4.2.1.
Majapahit
sampai
Mataram,
tapi
dengan
sistim
pemerintahannya
Indisch,
Indisch,
pada
waktu
itu.
karena munculnya
dan Kebudayaan Belanda. Begitu pula yang terjadi dengan peran alunalun
Kaliwungu
sebagai
runag
terbuka
publik.
Mulai
dari
adanya
61
alun-alun
yang
dikelilingi
oleh
beberapa
kantor
62
dijumpai
umpak-umpak
yang
digunakan
untuk
Tempat bersantai
Meskipun sudah tersedia beberapa tempat duduk yang dapat
digunakn untuk kegiatan bersantai atau duduk-duduk. Namun
63
64
65
ruang
terbuka,
alun-alun
Kaliwungu
mampu
menjalankan sebagai pembatas atau pemberi jarak dengan bangunanbangunan disekitarnya. Meskipun beberapa fungsi yang lain belum
mampu berjalan maksimal, tetapi bentuk fisiknya sebagai area
lapang masih dapat dipertahankan. Sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai pembatas antar massa bangunan.
66
Penyegaran udara
Pemerintah Kabupaten Kendal dalam hal ini yang dikelola oleh
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, mengaku bahwa upaya untuk
mewujudkan kembali alun-alun Kaliwungu sebagai Ruang Terbuka
Hijau sudah pernah dilakukan. Namun kembali terbentur pada
permasalahan pemindahan para pedaganga kaki lima yang sudah
menetap disana. Proses pewujudan tersebut sudah sampai pada
perencanaan alun-alun, namun syaangnya desain pengembangan
tersebut hanya sebatas rencana yang belum dapat direalisasikan.
67