Anda di halaman 1dari 9

MEDIA GRAFIK

Media grafis (graphic materials) ialah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar atau simbol visual lain dengan maksud untuk
mengiktisarkan, menggambarkan, merangkum suatu ide, data atau kejadian/ keadaan.
Yang termasuk golongan media grafis ini antara lain ialah bagan (chart), grafik (graph),
diagram, poster, kartun/karikatur, komik, sketsa, peta datar, peta timbul dan globe. Kecuali
peta timbul dan globe berikut ini disajikan satu persatu.

1.
2.

3.

4.

5.
6.

1. Bagan
Kita tahu bahwa para guru telah menyadari benar-benar betapa sulitnya peserta didikpeserta didik menerima pelajaran dengan kata-kata atau tulisan-tulisan saja. Penggunaan
bagan atau chart adalah salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Bagan adalah merupakan penyajian visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambargambar atau simbol visual lain dengan sedikit keterangan, agar peserta didik dapat lebih jelas
menerima apa yang dimaksudkan oleh guru.
Tujuan penggunaan bagan
Menerangkan suatu ide atau keadaan secara simbolis.
Merangkum suatu keterangan atau uraian secara sistematis.
Memperlihatkan hubungan yang satu dengan yang lain dalam posisi yang tepat.
Memperlihatkan pertumbuhan suatu struktur dengan memakai garis-garis, gambargambar atau lambang-lambang.
Jenis-jenis bagan
Dilihat dari bentuk dan fungsinya bagan dapat dibedakan menjadi:
Bagan waktu, yaitu bagan yang menunjukkan data atau keadaan dalam urutan waktu
secara teratur.
Bagan aliran, yang melukiskan perkembangan, pertumbuhan mulai dari suatu sumber
perubahan yang kemudian menjalar ke banyak cabang atau mulai dari banyak cabang
kemudian memusat ke satu aliran tunggal.
Bagan struktur organisasi (organigram), yaitu bagan yang berfungsi untuk
menjelaskan hubungan fungsional antar bagian dalam suatu organisasi yang terlihat dengan
dengan digunakannya kotak-kotak empat persegi panjang, garis-garis dan anak panah.
Bagan petunjuk atau penuntun, yaitu bagan yang memberikan petunjuk atau penuntun
mengenai pembuatan atau penggunan sesuatu dengan menggunakan tanda panah atau dengan
memberikan nomor secara berurutan.
Bagan uraian, yaitu bagan yang menggambarkan bagian-bagian yang terurai atau
terpisah-pisah dari sesuatu alat atau benda dengan urutan yang sesuai.
Bagan perbandingan atau perbedaan, bagan yang digunakan untuk menerangkan
perbandingan atau perbedaan. Biasanya dengan membuat dua atau tiga susun gambar yang
berbeda.

7.

Bagan pohon, yaitu bagan yang menunjukkan hubungan kekerabatan (silsilah) atau
hubungan asal muasal suatu yang sedang diterangkan dan bentuknya menyerupai pohon.
Misalnya silsilah keluarga raja-raja, berbagai macam produk yang berasal dari minyak bumi.
8.
Bagan skematik atau diagramatik, yaitu bagan yang menerangkan bekerjanya suatu
alat atau menerangkan bagian-bagian penting dari padanya. Misalnya, bagan peredaran
darah, bekerjanya suatu mesin dan sebagainya.
9.
Bagan pandangan tembus, yaitu bagan yang digunakan untuk menerangkan keadaan
bagian dalam suatu benda atau alat dengan tidak menghilangkan bentuk luarnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bagan

Hendaknya ukuran lambang-lambang atau gambar-gambar dibuat dengan teliti dan


tepat serta ajeg.

Lebih baik bila menggunakan warna-warna agar lebih menarik. Jangan menggunakan
terlalu banyak warna. Cukup dua atau tiga warna saja. Perlu diingat bahwa setiap warna
mempunyai maksud atau arti tertentu.

Bagan yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dipelajari. Gunakan lambanglambang visual yang cukup dikenal.

Satu bagan hendaknya menyajikan suatu keterangan yang utuh, tetapi tetap ringkas
dan sederhana.
2. Grafik
Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas mengenai perkembangan sesuatu
keadaan, perbandingan suatu data, banyaknya ekspor impor suatu negara dan berbagai
penyajian data kuantitatif, guru dapat dibantu memperjelas keterangannya dengan
menggunakan grafik. Grafik adalah suatu penyajian visual yang menggunakan titik-titik,
garis-garis, gambar-gambar atau simbol visual lain untuk menggambarkan hampir semua data
yang bersifat kuantitatif. Pembuatan grafik selalu berdasarkan prinsip-prinsip matematika
dan statistika.
Tujuan penggunaan grafik
1.
Untuk menjelaskan data statistik secara visual.
2.
Memperlihatkan hubungan-hubungan dan perbandingan-perbandingan secara visual
dengan jelas.
3.
Memperlihatkan pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara kuantitatif visual.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan grafik

Gambar-ganbar atau simbol-simbol visual yang digunakan untuk grafik hendaknya


sederhana dan bentuknya jelas.

Hubungan antar data yang digambarkan hendaknya cukup jelas.

Jika data tersebut bersifat perbandingan, hendaknya digambarkan secara tepat.


Misalnya satu gambar manusia untuk melambangkan satu juta penduduk, maka untuk
menggambarkan setengah juta penduduk digambar separuh gambar manusia tadi.

Jangan terlalu banyak menggunakan warna, dua atau tiga warna dalam grafik sudah
cukup.

Pakailah lambang-lambang yang cukup dikenal.


Jenis Grafik
Dilihat dari bentuk penampilannya dikenal beberapa jenis grafik:
Grafik batang (barograph)
Untuk menunjukkan perbandingan relatif dari suatu data kuantitatif sederhana dengan
menggunakan gambaran bidang yang merupakan bentuk-bentuk geometris seperti segi
empat, empat persegi panjang, segi tiga dan sebagainya.
Grafik balok
Apabila grafik batang digambarkan dengan dua dimensi, maka pada grafik balok gambaran
bidang tadi ditambah dengan tebalnya atau menggambarkan isinya.
Grafik lingkaran
Menjelaskan keadaan data dengan lingkaran yang menunjukkan bilangan bulat (seratus
prosen) dan setiap irisan merupakan suatu prosentase khusus. Grafik lingkaran merupakan
alat yang tepat untuk menunjukkan hubungan fraksional.
Grafik bergambar
Grafik ini merupakan variasi dari grafik balok, yaitu dengan menambah hiasan gambargambar, sehingga akan menambah kejelasan bagi pembacanya.
Grafik garis
Grafik garis atau grafik kurva adalah grafik yang dapat memvisualisasikan tabel-tabel
statistik yang tertulis, menun-jukkan perkembangan, perubahan dan perbandingan secara
akurat.
3. Diagram
Diagram juga merupakan penyajian visual yang hampir menyerupai denah dari benda,
alat atau keadaan suatu obyek. Suatu diagram dapat dibuat dengan menggunakan garis-garis
saja atau gambaran geometris tertentu. Diagram tersebut sering disebut bagan skematis atau
skema saja. Diagram dapat juga dibuat sedemikian rupa sehingga lebih menyerupai gambar
dari obyek yang akan diterangkan.
Tujuan Penggunaan Diagram
Beberapa maksud penggunaan diagram antara lain:
a. Menjelaskan suatu struktur suatu alat, benda atau obyek secara global.
b. Menunjukkan bagian-bagian penting dari suatu yang diterangkan secara skematis.
c. Memudahkan peserta didik memahami struktur yang kompleks dari benda aslinya.
d. Untuk membantu dan melengkapi penyajian melalui alat-alat visual yang lain, seperti
benda asli dan model.
Beberapa petunjuk dalam menggunakan diagram

Bila kita menggunakan diagram, sebaiknya kita tunjukkan dahulu benda aslinya atau
modelnya, barulah menjelaskannya dengan menggunakan diagram.
Untuk dapat membaca diagram dengan baik, seseorang harus mempunyai latar
belakang pengalaman tentang apa yang didiagramkan.
Pemakaian diagram akan lebih baik apabila dibantu dengan penampilan media
lainnya, seperti film, model atau gambar dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram
a. Buatlah diagram secara benar, rapi, diberi titel, dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
b. Buatlah dengan ukuran yang cukup besar, agar peserta didik dapat melihat dengan jelas.
c. Diagram yang baik akan menuntun anak untuk mudah mengenal benda atau obyek aslinya.

D. Sketsa
Sketsa adalah suatu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan, bagianbagian pokok tanpa detail. Karena setiap orang normal dapat diajar menggambar, demikian
pula setiap guru yang baik harus dapat menuangkan idenya ke dalam bentuk sketsa.
Dasar-dasar pelajaran menggambar/melukis yang pernah diperoleh guru dapat diguna-kan
sebagai bekal dasar untuk mengajar dengan menggunakan sketsa. Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat sketsa, yaitu:
1.
bentuk, seperti coretan garis lurus, lengkung dan patah,
2.
ukuran relatif, dapat memberikan perbandingan secara tepat dan guru harus ingat
bagaimana cara menggambar perspektif, dan
3.
guru harus mengenal secara baik obyek yang akan digambar.
Jika guru akan menggunakan diagram dalam mengajar, guru harus sudah menyiap-kannya
sebelumnya, tetapi tidaklah demikian dengan sketsa. Sketsa dibuat saat guru mengajar
dengan cara langsung membuatnya di papan tulis dan segera menghapusnya setelah selesai
menerangkan pelajaran itu.
Sketsa selain dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik, juga dapat
menghin-darkan peserta didik dari gejala verbalisme, memperjelas penyempaian guru, juga
merupakan media yang murah, mudah dan ekonomis, sebab media ini langsung dibuat oleh
guru saat mengajar.
E. Gambar
Dalam sejarah pendidikan, tokoh pendidikan yang pertama-tama menggunakan media
gambar di sekolah adalah Johan Amos Comenius, dengan bukunya yang terkenal yaitu
Orbis Pictus (dunia dalam gambar-gambar). Yang dimaksud dengan gambar di sini ialah
gambar-gambar baik hasil lukisan tangan yang telah dicetak atau direproduksi atau gambar
hasil seni photografi, baik hasil pemotretan obyek yang nyata maupun kreasi khayalan
belaka.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dewasa ini gambar merupakan media yang mudah disadari pentingnya sebagai media
pembelajaran, yaitu sebagai alat untuk memperjelas pengertian peserta didik-peserta didik.
Bukankah ada ungkapan bahwa sebuah gambar dapat senilai dengan seribu kata-kata.
Tujuan penggunaan gambar
Beberapa maksud penggunaan gambar sebagai media pembelajaran antara lain:
a. Untuk menterjemahkan simbol verbal dan memperjelas pengertian peserta didik.
b. Memperkaya atau melengkapi suatu bacaan, misalnya gambar yang dipakai sebagai
ilustrasi buku.
c. Untuk membangkitkan motivasi belajar di kelas dan menghidupkan suasana kelas.
d. Mengkongkritkan pelajaran dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi secara
lisan.
e. Merangkum suatu unit bacaan, terutama pada buku pelajaran (texbook).
Beberapa kelebihan gambar sebagai media pembelajaran
Lebih kongkrit, karena lebih realistis penjelasan yang diberikan jika dibandingkan
dengan penjelasan lisan.
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Tempat-tempat yang jauh, kejadian-kejadian masa lampau dapat dijelaskan kepada
peserta didik dengan bantuan gambar dari obyek itu.
Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Misalnya gambar-gambar hasil pemotretan dengan mikroskop, teleskop maupun hasil
pemotretan dari sinar X.
Dapat menjelaskan masalah dari berbagai bidang untuk berbagai tingkat usia.
Harganya relatif lebih murah dan mudah diperoleh.
Memilih gambar yang baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih gambar untuk media pembelajaran
antara lain ialah:
Gambar itu harus membantu guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Gambar yang dipilih harus dapat memberikan persepsi yang benar.
Gambar itu hendaknya sanggup memberikan kesan yang benar tentang ukuran
relatifnya.
Hendaknya dengan gambar itu sanggup menambah pengetahuan baru bagi peserta
didik-peserta didik.
Gambar hendaknya sanggup merangsang imajinasi peserta didik-peserta didik.
Gambar yang dipilh hendaknya dapat menunjukkan detail yang tepat.
Membuat gambar sebagai media pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat gambar/foto sebagai media pembelajaran
antara lain ialah:
a. Autentik

Autensik artinya gambar tersebut secara jujur melukis-kan situasi seperti kenyataan yang
sebenarnya.
b. Sederhana
Sederhana artinya dapat menunjukkan point-point yang pokok untuk disajikan.
c. Gerakan atau Perbuatan
Mengandung gerakan atau perbuatan. Gambar yang baik hendaknya dapat menampilkan
aktivitas atau kegiatan dari suatu obyek.
d. Fotografi
Gambar yang bagus dari segi seni fotografi belum tentu bagus untuk media pem-belajaran.
Oleh karena itu sebaiknya guru merancang sendiri gambar yang akan dipakai untuk
pelajaran.
e. Segi Keindahan.
Belum tentu setiap gambar bagus merupakan media yang bagus untuk pelajaran, tetapi
gambar yang bagus dari sudut seni yang dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah
media yang baik.
F. Poster
Dalam dunia pendidikan dewasa ini poster telah mendapat perhatian yang cukup besar
sebagai media untuk menyampaikan informasi, seruan, saran (himbauan), peringatan dan ideide yang lain. Para dokter, ahli kesehatan masyarakat, apoteker, petugas pertanian, polisi
lalulintas dan guru telah mulai memakai poster sebagai media untuk penyampaian pesan
kepada masyarakat dan peserta didik-peserta didik.
Poster ialah suatu gambar yang isinya memberikan tekanan pada satu atau dua ide pokok,
sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya sepintas lalu. Poster biasanya ditempel atau
dipasang di tempat yang strategis untuk dilihat banyak orang. Namun sekarang banyak juga
poster yang dipajang dalam suatu surat kabar atau majalah, bahkan ditayangkan melalui
media televisi.
Adapun secara umum ciri-ciri poster adalah sebagai berikut:
a. Berupa suatu lukisan atau gambar.
b. Menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu.
c. Memberikan kesan yang kuat dan menarik perhatian.
d. Antara lukisan/gambar dan tulisan/caption merupakan satu kesatuan pesan.
Fungsi poster sebagai media pembelajaran
a. Sebagai bahan untuk mengembangkan ide/kreativitas.
b. Sebagai bahan pelajaran untuk suatu topik atau masalah tertentu.
c. Sebagai alat membangkitkan motivasi dan rasa estetis.
d. Sebagai petunjuk untuk dikerjakan peserta didik.
e. Sebagai alat pendidikan preventif.
Kebaikan poster sebagai media pembelajaran

1.
2.
3.
4.

Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu peserta didik
belajar.
Menarik perhatian, dengan demikian mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar.
Dapat dipasang/ditempelkan di mana-mana, sehingga memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mempelajari dan mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
Dapat menyarankan perubahan tingkah laku kepada peserta didik yang melihatnya.
Keterbatasan penggunaan poster
Sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang melihatnya.
Karena tidak adanya penjelasan yang terinci, maka dapat menimbulkan interpretasi
yang bermacam- macam dan mungkin merugikan.
Suatu poster akan banyak mengandung arti/makna bagi kalangan tertentu, tetapi dapat
juga tidak menarik bagi kalangan yang lainnya.
Bila poster terpasang atau terpancang terlalu lama di suatu tempat, maka akan
berkurang nilainya, bahkan akan membosankan orang yang melihatnya.
Prinsip dasar pembuatan poster
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila akan membuat poster antara lain:
a. Poster hendaknya dapat menangkap penglihatan dengan seksama orang-orang yang lewat.
b. Poster harus sanggup menarik dan memusatkan perhatian orang yang melihatnya.
c. Poster harus dapat mengemukakan ide dan maksud melalui fakta yang nampak.
d. Poster harus dapat merangsang oarng yang melihat untuk melaksanakan maksud poster.
Ciri-ciri poster yang baik
Suatu poster yang baik harus memenuhi sejumlah persyaratan sebagai berikut:
a. Poster harus dibuat berani, langsung, dinamis dan menimbulkan kejutan.
b. Teks/caption yang dicantumkan hendaknya ringkas, jelas dan bermakna.
c. Ilustrasi jangan terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dimengerti.
d. Antara ilustrasi dan tulisan harus ada keseimbangan dan kesatuan.
e. Sebagai lambang visual, kata-kata dan gambar harus membawa satu ide/pesan tertentu.
f. Poster handaknya dapat dibaca teknya dalam waktu yang singkat.
g. Jika digunakan warna-warna, maka warna gambar dan tulisan hendaknya kontras dengan
warna dasar.
h. Jangan menggunakan terlalu banyak warna.
i. Poster yang baik harus sederhana, tetapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang
maksimal.
j. Perlu diingat bahwa poster adalah untuk dilihat, bukan untuk dibaca.
Kartun dan Karikatur
Dalam surat kabar-surat kabar atau majalah, seringkali kita jumpai lukisan tentang
seseorang, suatu buah pikiran ataupun keadaan/peristiwa yang dilukiskan secara lucu,

menyindir, mengejek. Lukisan seperti itu disebut Kartun. Kartun menyampaian pesan secara
metaforis dan suatu metafora dapat merupakan sesuatu yang lebih kuat daripada kenyataan
langsung.
Suatu kartun yang sempurna sebenarnya tidak memerlukan keterangan lagi, sebab
simbolisme itu menyampaikan pesan khusus. Hal lain yang merupakan ciri kartun yaitu
menunjuk ke arah stereotipe, misalnya gambar John Bull menunjukkan ciri orang Inggris,
atau Uncle Sam sebagai khas orang Amerika, dan gambar beruang sebagai lambang yang
berhubungan dengan Rusia, atau gambar singa bermahkota berhubungan dengan negara
Inggris.
Seringkali dalam surat kabar atau mingguan disediakan kolom khusus yang berisi
gambar sindiran seperti Corat-coret dalam sepekan, Gambar dalam sepekan, Sketsa
minggu dan sebagainya. Gambar sindiran seperti itulah yang disebut karikatur.

1.
2.
3.
4.

Tujuan penggunaan karikatur/kartun


Sebagai bahan penggerak perhatian.
Untuk menyarankan perubahan tingkah laku atau sikap tertentu bagi pembacanya.
Sebagai ilustrasi dari suatu pokok masalah/pelajaran.
Sebagai alat mempertinggi motivasi dan keaktifan.
Kelebihan kartun/karikatur sebagai media pembelajaran
Penggunaan simbolisme yang singkat dan langsung mengena pada sasaran.
Mengemukakan suatu ide atau pesan, peristiwa secara estetis, menggembirakan, lucu,
menyindir dan mengejek.
Mengemukkan ide atau pesan, peristiwa secara stereotipe mudah dikenal umum.
Tidak memerlukan banyak penjelasan atau kata-kata.
Kelemahan kartun/karikatur sebagai media pembelajaran
Adanya stereotipe ini justru dapat menyebabkan terjadinya salah mewakili dan salah
pengertian.
Sering menyederhanakan ide atau peristiwa, sehingga dapat salah mewakili sesuatu.
Apabila guru salah memanfaatkannya dan salah memberikan penjelasan, maka akan
membingungkan peserta didik saja.
F. Komik
Komik pada mulanya adalah suatu bentuk ajian ceritera dengan menggunakan seri
gambar yang lucu. Tetapi dewasa ini pengertian komik diperluas dan semua ceritera
bergambar disebut komik. Banyak buku-buku komik yang secara komersial sangat laris
untuk dibaca oleh anak-anak usia sekolah, bahkan oleh orang dewasa. Hal ini antara lain
disebabkan oleh ceriteranya yang sederhana, mudah ditngkap dan dipahami isinya. Komik
yang diterbitkan untuk tujuan komersial dan informasi lebih banyak jumlahnya dari pada
komik yang sengaja dirancang untuk tujuan pembelajaran.

Ciri-ciri komik
Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya ciri-ciri khas komik sebagai berikut:
Bersifat personal
Dengan membaca komik sanggup membawa pembacanya untuk terlibat secara emosional
dengan pelaku utama dalam cerita komik itu.
Humor yang kasar
Penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam.
Bahasa percakapan atau bahasa pasaran
Dengan digunakannya bahasa percakapan sehari-hari akan lebih mengena bagi pembaca.
Penyederhanaan perilaku yang menggambarkan moral atau jiwa pelaku. Pola perilaku dalam
ceritera komik cenderung untuk disederhanakan dan mudah diterka.
Bersifat kepahawanan
Isi komik cenderung membawa pembaca untuk memuja pahlawannya Komik-komik yang
diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan dan lembaga-lembaga non-profit lainnya cenderung isinya bersifat informatif. Pada umumnya lebih dapat digunakan sebagai media
pembelajaran daripada komik komersial.

Anda mungkin juga menyukai