Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Pendidikan yang bernilai edukatif
adalah pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Guru dengan
sadar melakukan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala
sesuatunya untuk kepentingan pengajaran. Guru dituntut untuk dapat menyampaikan
materi dengan tuntas dan dapat dikuasai oleh anak didik, ini merupakan masalah yang
cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan
hanya sebagai individu dengan keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk
sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang
membedakan anak didik satu dengan anak didik lainnya yaitu aspek intelektual,
psikologis dan biologis.
Dari perbedaan aspek tersebut banyak keluhan-keluhan guru yang sering terlontar
hanya karena masalah pegelolaan dengan baik. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi,
karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar. Salah satunya dengan
meminimalkan jumlah anak didik dikelas. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna
mendukung pengelolaan kelas. Guru juga perlu memanfaatkan beberapa media
pendidikan yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media pendidikan baru
terwujudnya tujuan bersama.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah:
1.

Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?

2.

Bagaimana karakteristik media pembelajaran?

1.3 Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan:
1.

Jenis- jenis media pembelajaran

2.

Karakteristik media pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran


Penggunaan media yang berlebihan dalam suatu kegiatan pembelajaran akan
mengakibatkan tujuan dan isi pembelajaran. Oleh karena itu sebelum
menggunakan media ini anda harus memahami terlebih dahulu mengenai
berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran beserta karakteristik-karakteristiknya.
Dewasa ini, sudah banyak dijual di pasaran berbagai jenis media jadi yang
siap dipakai, dari mulai media yang sangat sederhana sampai media yang
canggih dan kompleks. Namun demikian, untuk membeli media pembelajaran
tersebut tentu membutuhkan biaya yang sangat banyak, apalagi untuk jenis
media yang canggih kemungkinan besar, terutama bagi sekolah-sekolah yang
ada di pedesaan atau perkampunga, media tersebut disamping cukum mahal
harganya juga dirasa kurang efisien.
Media yang terdapat dipasaran dan tinggal pakai tersebut dalam bahasa media
disebut media by untilization, sedangkan media yang dengan sengaja
dirancang dan dipersiapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi/tujuan
pembelajaran disebut media by design. Untuk jenis media yang pertama
mencakup juga media yang tidak dengan sengaja dirancang untuk
kepentingan pembelajaran namun bisa dimanfaatkan untuk pencapaian
kompetensi/tujuan pembelajaran. Sedangkan, untuk jenis media yang kedua,
para guru sebenarnya dapat mengembangkannya sendiri sesuai dengan
kebutuhan melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada atau tersedia di

lingkungannya masing-masing, tdak terkendala karna harus membelinya


dengan biaya yang cukup mahal. Namun demikian, untuk hal itu diperlukaan
kreativitas yang tinggi dan jiwa inovatif dari masing-masing guru.
Apabila kita cermati, ternyata media yang tidak sengaja dirancang untuk
keperluan pembelajaran yang jumlahnya jauh lebih banyak juga dibandingkan
dengan media yang sengaja dirancang. Media tersebut terdapat disekitar
lingkungan kita, tidak perlu dibeli, dan sudah tersedia dengan sendirinya.
Misalnya, apabila guru akan menjelaskan tentang karakteristik dari jenis-jenis
binatang buas atau binatang yang lainnya, dengan menggunakan karya wisata
(fieldtrip) siswa bisa dibawa kekebun binatang. Jika guru ingin menjelaskan
tentang jenis-jenis batuan dan fosil binatang purba, siswa dibawa ke Musium
Geologi (untuk siswa yang ada di Kota bandung) untuk hal tersebut, guru dan
sekolah perlu mengidentifikasi berbagai potensi yang ada di sekitar
lingkungan

masing-masing

yang

dapat

digunakan

sebagai

media

pembelajaran.
Dengan adanya media berbagai macam media yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran, baik yang dijual di toko-toko, dibuat
atau didisain sendiri oleh guru maupun yang dapat dimanfaatkan di
lingkungan sekitar, maka anda dituntut untuk mengetahui berbagai jenis
media tersebut serta dapat memahami karakteristik-karakteristik yang
dimilikinya selain itu diperlukan juga kemampuan anda untuk memilih media
mana yang cocok dengan kompetensi/tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran.
Media pembelajaran pada umumya dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis
yaitu: a) media visual, b) media audio, dan c) media audio visual. Setiap jenis
media pembelajaran diatas memiliki karakteristik masing-masing yang
berbeda satu dengan lainnya.

2.2 Media Visual


Sesuai dengan namanya media visual adalah media yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering
digunakan oleh guru-guru sekolah dasar untuk membantu menyampaikan isi
atau materi pembelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang dapat
diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat di proyeksikan
(non-projected visuals). Marilah kita rinci satu persatu dari jenis media visual
tersebut.
1. Media Visual yang Diproyesikan (Projected Visual)
Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang
menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan
nampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berupa media
proyeksi diam misalnya gambar diam (still pictures) dan media proyeksi
gerak misalnya gambar bergeraak (motion pictures).
Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan
ruangan tertentu yang cukup memadai. Pada sekolah-sekolah yang ada di
daerah perkotaan yang memiliki kemampuan untuk mengadakan media
proyeksi ini tentu sangat menguntungkan sebab bisa ditata lebih menarik
perhatan dibandingkan dengan media yang tidak di proyeksikan. Namun,
pada umumnya sekolah-sekolah (SD) di Indonesia maih banyak yang
belum memungkikan untuk mengadakan media proyeksi ini sebab
diaanggap cukup mahal harganya, disamping itu diperlukan juga
kemampuan yang memadai dari para guru untuk menggunakan dan
memelihara alat proyeksi tersebut. Jenis alat proyeksi yang saat ini bisa
digunakan untuk kegiatan pembelajaran diantaranya : opaque projectio,
overhead projection

(OHP), dan slide projection. Ketiga jenis alat

proyeksi tersebut yaitu untuk menampilkan gambar diam (still pictures).


Opaque (baca:opek) ialah proyeksi yang mampu memproyeksikan bendabenda dan gambar/huruf dari halaman buku atau majalah atau lembar
kertas biasa berbeda dengan proyektor OHP dan slide projector yang

memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastik


yang tembus cahaya (transparan).
(1) opaque projector

(2) slide projector

(3) overhead projector

Gambar 2.2 Alat proyeksi still pictures


Untuk menampilkan gambar hidup (motion pictures) bisa menggunakan
alat proyeksi yang disebut filmatrips atau film pro-jaction. Dengan adanya
perkembangan yang sangat pesat dalam dunia media visual yang
diproyeksikan saat ini di sekolah-sekolah ang sudah moderen sudah
digunakan alat proyeksi LCD dengan bantuan komputer. Pada sekolahsekolah yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi LCD
ini tentu bisa menata pembelajaran secara lebih menarik lagi karena bisa
menampilkan

berbagai

hal

yang

terkait

dengan

pencapaian

kompetensi/tujuan pembelajaran dibandingkan dengan alatt proyeksi


lainnya.
(1) Filmstrip

(2) Film

Gambar 2.3 Alat proyeksi motion pictures

(3) LCD

2. Media Visual Tidak Diproyeksikan (Non-projected Visual)


Jenis media visual tidak diproyeksikan yang akan dijelaskan dalam
kegiatan belajar ini mencakup: gambar fotografik, grafis, dan media tiga
dimensi.
a. Gambar Fotografik
Gambar fotografik atau seperti fotografik ini termasuk ke dalam
gambar diam/mati (still pictures). Misalnya gambar tentang manusia,
binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan
isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikann kepada siswa. Dalam
pelaksanaannya, anda dapat melibatkan para siswa untuk mencari
gambar diam ini. Gambar fotografik ini ada tunggal dan ada pula yang
berseri, misalnya telenovela yaitu sekumpulan gambar fotografik yang
saling berhubungan satu dengan lainnya.

Foto Vila Isola Bumi Siliwangi

Foto Bunga Teratai yang indah

yang bersejarah

Gambar 2.4 Contoh gambar fotografik


Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan media gambar
fotografik dalam pembelajaran, yaitu :
1. Dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi
lebih realistik.
2. Banyak tersedia dalam buku-buku (termasuk buku teks), majalah,
surat kabar kalender, dan sebagainya.
3. Mudah menggunakan dan tidak memerlukan peralatan lain.
4. Tidak mahal bahkan munkin tanpa mengeluarkan biaya untuk
pengadaannya.

5. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata


pelajaran/disiplin ilmu.
Selain beberapa keuntungan di atas, terdapat juga sedikit keterbatasan
dari media gambar fotografik ini, yaitu :
1. Terkadang ukuran gambar-gambarnya terlalu kecil jika digunakan
pada suatu kelas yang memiliki banyak siswa.
2. Gambar fotografik ini merupakan media dua dimensi yang tidak bisa
menimbulkan kesan gerak.
b. Grafis (graphic)
Media grafis ini merupakan media pandang dua dimensi (bukan
fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan
pesan pembelajaran. Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini
adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat diguanakan untuk
mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata,
angka, dan bentuk simbol (lambang). Bila akan menggunakan media
grafis ini, harus memahami dan mempelajari arti simbol-simbolnya,
sehingga media ini yaitu sederhana, dapat menarik perhatian,murah,
dan mudah disimpan atau dibawa. Cukup banyak jenis media grafis ini,
namun yang sering dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun/karikatur, dan
komik.
1) Grafik (graph)
Grafik merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan
data kuantitatif yang akurat dan mudah untuk dimengerti. Pada
umumnya grafik ini digunakan untuk menerangkan perkembangan
dan

perbandingan

sesuatu

cara

singkat

dan

jelas

dengan

menggunakan data statistik. Pada grafik ini banyak digunakan


bentuk-bentuk simbol. Grafik juga memberikan ilustrasi mengenai
hubungan

antara

satu

unit

data

dengan

kecenderungan-

kecenderungan dalam data tersebut. data dapat diinterpretasikan


secara cepat dan menarik. Bentuk dan jenis grafis saat ini sudah
banyak dikembangkan dan sudah tersedia dalam fasilitas-fasilitas
komputer. Beberapa contoh jenis grafik yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran disekolah dasar diantaranya : grafik
batang (bar graphs), grafik lingkaran (circle/pie graphs), dan grafik
garis (line graphs).
Grafik batang (bar graphs) merupakan jenis yang paling sederhana
dan mudah dibuat. Sekelompok data yang akan anda sajikan
digambarkan dengan sejumlah batang yang ukuran lebarnya sama,
bisa secara vertikal maupun horizontal. Panjang pendeknya suatu
batang menggambarkan banyaknya presentase data. Akan lebih
menarik

kalau

batang-batang

tersebut

dibedakan

dengan

menggunakan warna-warna yang kontras. Hal ini diperlukan juga


karena biasanya batang-batannya berdempetan, sehingga untuk
membedakannya bisa digunakan warna yang berbeda. Pemerian
warna ini bisa menggunakan cat air, spidol warna, atau
menggunakan kertas berwarna. Kertas berwarna nampaknya akan
lebih praktis digunakan karena disamping memiliki kualitas warna
yang baik juga sekarang sudah banyak diperjual belikan, caranya
hanya tinggal menggunting sesuai dengan ukuran batang dan
menempelkannya.

Gambar 2.5 Contoh grafik batang (bar graph)

Grafik piktoral (pictorial graphs) adalah bentuk grafik di mana


jumlah data yang di pertunjukkannya dalam bentuk gambargambar. Banyak hal yang menarik pandangan mata melalui bentukbentuk gambar yang ditampilkan grafik ini, apalagi apabila bentukbentuk gambarnya dibentuk seolah-olah tiga dimensi dengan
perpaduan warna yang sederhana. Jenis grafik ini banyak
ditampilkan pada majalah-majalah atau surat kabar. Siswa akan
lebih tertarik karena bentuk yang ditampilkan lebih mudah dibaca
dengan adanya pemakaian bentuk-bentuk gambar yang nyata.
Grafik lingkaran dipergunakan untuk memperlihatkan bagianbagian dari keseluruhan dalam bentuk lingkaran. Bilamana akan
memperkenalkan tentang operasi pecahan, maka grafik lingkaran
lebih tepat digunakan.
Grafik

Gambar 2.6 Contoh grafik lingkaran (pie/circle graph)


Grafik garis adalah jenis grafik yang paling teliti dan akurat dari
semua jenis grafik, terutama dalam menghubungkan dua rangkaian
data. Grafik ini berupa suatu garis lurus dan garis patah, arahnya
bisa turun, naik, atau kombinasintya, dengan demikian anda dan
siswa anda dapat melihat arah perkembangan dari suatu objek studi
yang dipelajari dengan sangat jelas. Grafik ini digunakan terutama
bila data yang kita lukiskan berkelanjutan.

10

Gambar 2.7 Contoh grafik garis (line graph)


Jenis-jenis

grafik

mana

yang

dipilih

tergantung

kepada

kompleksitas informasi yang akan disajikan dan tergantung pula


kepada kemampuan kita dalam menyajikan materi pembelajaran
dengan grafik tersebut.
2) Bagan (chart)
Bagan biasanya dirancang untuk menggambarkan atau menunjukan
suatu ide atau gagasan, melalui garis, simbol, gambar dan kata-kata
singkat. Fungsi utama dari bagan ini adalah menunjukkan hubungan,
perbanndingan, perkembangan, klasifikasi, dan organisasi.
Jenis bagan ini banyak macamnya, di antaranya bagan pohon (tree
chats), bagan arus (flow charts), bagan tabel (tabular charts), dan
bagan organisasi (organization charts).
a. Bagan pohon (tree chart)
Sesuai dengan namanya ibarat sebuah pohon, tumbuh bercabang
dan beranting. Jenis bagan ini digunakan untuk menjelaskan
bahwa sesuatu dapat diuraikan menjadi berbagai bagian yang
saling berkaitan, misalnya: bagian tentang silsilah keluarga,
bagan untuk mempertunjukkan berbagai hasil produksi hutan,
dsb.
(2) Bagan pohon hasil produksi hutan

11

(1) Bagan silsilah keluarga

Gambar 2.8 Contoh bagan pohon


(tree chart)
b. Bagan arus (flowchart)

12

Bagan arus (flowchart) dapat digambarkan sebagai arus sungai


yang mengalir dari hulu ke muara untuk menjelaskan tempattempat yang dilaluinya. Bagan ini cocok untuk menjelaskan atau
mempertunjukkan suatu fungsi, hubungan, dan suatu proses.

Gambar 2.9 Contoh bagan arus aliran listrik sampai ke rumah

Gambar 2.10 Contoh bagan arus olahan bahan mentah menjadi


kue.
c. Bagan tabel (tabular chart)
Bagan tabel (tabular chart) merupakan daftar nama-nama yang
disusun secara berurutan untuk perbandingan kronologis,
biasanya dibuat dalam kolom-kolom yang tegak lurus untuk
mempermudah melihat perbandingan secara langsung poin-poin
yang ada dalam kolom-kolom tersebut. Nilai unik dari bagian ini
yaitu

kemampuannya

13

dalam

mempertunjukkan

hubungan,

misalnya: tabel yang mempertunjukkan tentang waktu atau tabel


mengenai harga buku.
No.

Judul Buku

Harga

1.
2.

Media Pembelajaran SD
Matematika SD

Rp 50.000,00
Rp 60.000,00

3.

Ilmu Komunikasi

Rp 55.000,00

Gambar 2.11 Contoh tabel harga buku


d. Bagan Organisasi (organization charts)
Bagan Organisasi (organization charts) menggambarkan struktur
suatu

organisasi

misalnya

organisasi

badan

pemerintah,

perkumpulan pemuda, organisasi kelas, OSIS, Pramuka, dsb.


Melalui bagan organisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidangbidang atau bagian-bagian yang terdapat di dalamnya, siapa yang
bertanggung jawab, garis koordinasi, garis perintah, serta otoritas
masing-masing bidang yang ada dalam organisasi itu.
STRUKTUR ORGANISASI KELAS IV A
SD NEGERI 5 METRO BARAT
Pembina
Kepala Sekolah

Ketua
Arif Tirtayadi

Sekretaris

Bendahara

Carnella Susanti

Defita Purbasari
SEKSI-SEKSI

Gambar 2.12 Contoh bagan organisasi kelas

14

3) Diagram
Diagram merupakan suatu gambaran sederhana yang dirancang
untuk memperlihatkan tentang cara kerja dari suatu benda, terutama
dengan garis-garis. Sebuah diagram yang baik adalah yang
sederhana yaitu hanya menunjukkan bagian-bagian terpenting saja
yang diperlihatkan dari suatu benda yang digambarkan dengan
menggunakan sebuah garis atau sebuah garis besar dari objek yang
sebenarmya, atau merupakan sketsa penampang memotong dari
suatu objek seperti silinder dari suatu kendaraan bermotor, bel listrik,
organ tubuh manusi, dsb. Nampaknya diagram ini memiliki
kelebihan bila dibandingkan dengan bagan.

Gambar 2.12 Contoh diagram organ tubuh manusia


4) Poster
Poster merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar
dan pesan/tulisan, biasanya menggunakan warna yang mencolok.
Poster

dapat

peringatan,

digunakan

penggugah

sebagai

selera,

pemberitahuan/informasi,

memotivasi,

peringatan

atau

menangkap perhatian siswa yang walaupun dilihat sekilas namun


mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.

15

Gambar 2.14 Contoh media poster melindungi hutan


5) Kartun
Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau
karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang dirancang untuk
membentuk opini siswa. Bentuknya bisa kartun tunggal atau berseri.
Kartun mempunyai manfaat dalam kegiatan pembelajaran untuk
menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan yang logis dan
mengandung makna secara mudah, menarik, dan cepat dibaca
seseorang.

16

Gambar 2.15 Contoh media kartun tunggal

Gambar 2.16 Contoh media kartun berseri


c. Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan media
model. Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran
yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para
siswa (direct experiences). Media realia merupakan model dan objek
nyata dari suatu benda, contohnya seperti mata uang antar negara,
tumbuhan, binatang, dsb. Menggunakan benda nyata dalam proses
pembelajaran merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebab siswa akan
lebih memahami materi yang diajarkan. Penggunaan benda atau objek
nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan pameran di kelas/sekolah.
Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari
beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang
terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek
yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke
dalam kelas dan sulit dipelajari siswa wujud aslinya.
Jenis-jenis media model sebagai berikut:
a) Model padat (solid model)

17

Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan dari suatu


objek dan membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan
utamanya, seperti bentuknya, warnanya, maupun susunannya.
Contoh dari model padat ini yaitu: patung para pahlawan, patung
binatang, boneka yang berpakaian macam-macam suku bangsa,
contoh buah-buahan yang terbuat dari kayu atau lilin, bentuk Tugu
Monas dalam ukuran kecil, tengkorak manusia dari bahan plastik,
dan sebagainya.
b) Model penampang (cutaway model
Model penampang mempertunjukkan bagaimana sebuah objek
terlihat apabila bagian permukaan objek tersebut diangkat atau di
potong untuk mengetahui susunan di dalamnya. Model penampang
ini dapat memperjelas objek yang sesungguhnya karena bisa
diperbesar atau diperkecil. Contoh model penampang ini yaitu :
model lapisan bumi, model batang suatu tumbuhan, model bola
mata manusia, model telinga manusia, dan sebagainya.
c) Model susun (build-up model)
Model susun merupakan susunan ysng terdiri atas beberapa objek
yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek
tersebut. Contoh dari model susun ini yaitu: torso yang
memperlihatkan anatomi tubuh manusia, susunan dari suatu bel
listrik, dan sebagainya.
d) Model kerja (working model)
Model kerja merupakan tiruan yang memperlihatkan proses kerja
dari suatu objek studi. Contoh dari model kerja ini yaitu: model
pesawat telepon, model perahu dayung, mesin uap, mesin gergaji,
pompa air, jembatan gantung, generator mini, dan sebagainya.
e) Mock-up

18

Mock-up merupakan penyederhanaan dari susunan bagian pokok


suatu proses yang lebih rumit. Susunan nyatanya diubah sehingga
proses itu mudah dimengerti oleh siswa. Contoh dari mock-up ini
yaitu : susunan perangkap tikus, jaringan listrik pedesaan, sistem
pemasangan pipa air ledeng, sistem irigasi, sistem peredaran darah
manusia, dan sebagainya.
f) Diorama
Diorama adalah sebuah bentuk tiruan tiga dimensi mini yang
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu suasana atau
keadaan yang sebenarnya. Diorama ini biasanya terdiri atas objekobjek yang ditempatkan pada suatu pentas mini yang berlatar
belakang suatu lukisan yang mendukung penyajian. Contoh-contoh
diaroma misalnya : suasana yang menggambarkan terjadinya perang
di suatu daerah, interior pada sebuah gua, pemandangan alam,
keadaan sebuah pabrik/industri, dan sebagainya.
2.3 Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio
terdiri atas program kaset suara (audio cassete), CD audio, dan program
radio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk
melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan
mendengarkan. Kelebihan lain dari media audio ini, yaitu: harganya relatif
cukup murah, bersifat mobile, program relatif mudah memproduksi dan
bervariasi, merangsang pertisipasi aktif pendengar, melatih daya imajinasi
dan sensitivitas, sumber belajar di dalam kelas, dan khususnya media radio,
dapat menjangkau sasaran yang luas dan menyajikan laporan peristiwa secara

19

langsung. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang
harus diatasi dengan cara memanfaatkan alat dan media lainnya.
Terdapat beberapa pertimbangan apabila Anda akan menggunakan media
audio ini, di antaranya: media ini hanya akan mampu melayani secara baik
mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak. Media
ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media
lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam belajar
melalui media ini. Karena sifatnya yang auditif, jika ingin memperoleh hasil
belajar yang baik diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,
sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan
kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
(1) kaset audio

(2) CD audio

(3) radio

Gambar 2.17 Contoh media audio


2.4 Media Audio Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual
atau biasa disebut media pandang-dengar. Sudah barang tentu apabila Anda
menggunakan media ini akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan
ajar kepada para siswa, selain dari itu media ini dalam batas-batas tertentu
dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak
selalu berperan sebagai penyaji materi (teacher) tetapi karena penyajian
materi bisa diganti oleh media audio visual maka peran guru bisa beralih
menjadi vasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa
untuk belajar. Contoh dari media audio visual diantaranya program

20

video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara


(soundslide), dan program CD interaktif.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Beberapa butir penting yang telah anda pahami dari kegiatan belajar satu ini,
yaitu:
1. Ada tiga jenis media pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru,
yaitu media visual, media audio, dan media audio visual. Dari masingmasing jenis media tersebut terdapat berbagai bentuk media yang dapat
dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar.
2. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
indera penglihatan terdiri atas media yang dapat di proyeksikan (projected
visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals).

21

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para
siswa untuk mempelajari bahan ajar, jenisnya seperti program kaset suara
(audio cassete), CD audio, dan program radio. Sedangkan media audio
visual merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media
pandang-dengar.
3. Setiap media memiliki karakteristik (kelebihan dan keterbatasan), oleh
karena itu tidak ada media yang dapat digunakan untuk semua situasi atau
tujuan.

Media

mana

yang

akan

digunakan

tergantung

kepada

kompetensi/tujuan yang ingin dicapai, sifat bahan ajar, ketersediaan media


tersebut, dan kemampuan guru dalam menggunakannya.

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca dan mempelajari makalah ini pembaca dapat
memahami tentang jenis dan karakteristik media pembelajaran yang ada
dalam makalah ini. Semoga dapat memberikan ilmu kepada peserta didik
dengan media yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan di sekolah
dasar.

22

Anda mungkin juga menyukai