Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Pemindahan tanah mekanis tentang Pembiayaan alat
berat ini dengan baik.
Tugas pemindahan tanah mekanis tentang pembiayaan alat berat ini merupakan
pemantapan dari dasar teori yang penulis dapatkan pada mata kuliah pemindahan tanah mekanis,
serta merupakan tugas penting untuk lulus dalam mata kuliah pemindahan tanah mekanis pada
program studi Teknik Sipil S1 Universitas Riau.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Hendra Taufik, S.T M.Sc sebagai dosen
pengampu mata kuliah Pemindahan tanah mekanis dan sebagai dosen pembimbing dalam
penyelesaian tugas Pemindahan tanah mekanis tentang Produktivitas Kapal Keruk (Dredger) ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas pemindahan tanah mekanis tentang
pembiayaan alat berat masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini dengan
lebih baik lagi. Penulis mengharapkan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S1 Fakultas Teknik Universitas Riau.
Pekanbaru,
Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
Daftar Gambar................................................................................................................ 4
Daftar Rumus.............................................................................................................. 5
Daftar Tabel................................................................................................................ 6
PENDAHULUAN........................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 7
KAPAL KERUK (DREDGER)............................................................................................ 8
2.1 Pengertian Kapal Keruk (Dredger)................................................................................8
2.2 Jenis- Jenis Kapal Keruk(Dredger)...............................................................................8
2.2.1Kapal keruk penghisap / Suction dredgers..................................................................8
2.2.2 Bucket Dredger................................................................................................ 10
2.2.3 Backhoe / Dipper Dredger..................................................................................10
2.2.4 Water Injection Dredger..................................................................................... 11
2.3 Kapal-kapal penunjang pengoperasian kapal keruk.........................................................11
2.3.1 Kapal Tunda.................................................................................................... 11
2.3.2 Kapal Kerja.................................................................................................... 12
2.3.3 Kapal survey................................................................................................... 12
2.3.4 Tongkang Lumpur............................................................................................ 12
2.3.5 Tongkang Minyak............................................................................................. 13
2.3.6 Tongkang Air.................................................................................................. 13
2.4 Tujuan Pengerukan................................................................................................. 13
PELAKSANAAN DAN PROSES PEKERJAAN PENGERUKAN.............................................14
3.1Pelaksanaan Pekerjaan Pengerukan..............................................................................14
3.2 Proses Pekerjaan Pengerukan.................................................................................... 15
PRODUKTIVITAS........................................................................................................ 23
4.1 Produktivitas Kapal Keruk........................................................................................ 23
4.2 Produktivitas Barge................................................................................................ 23
4.3 Lama Pengerukan.................................................................................................. 23
4.4 Contoh Kasus....................................................................................................... 25
PENUTUP................................................................................................................... 28
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 28
5.2 Saran.................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 29
Daftar Gambar
Kapal Keruk (Dredger)
3
Daftar Rumus
Rumus 4.1 Produktivitas Pengerukan.......................................................................24
Rumus
Rumus
Rumus
Rumus
Rumus
Rumus
Rumus
Rumus
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Nilai Efisiensi Faktor Cuaca........................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Kapal Keruk (Dredger)
6
sungai,
muara
ataupun
laut
Perairan yang bermanfaat ekonomis adalah perairan yang dapat memberikan keuntungan
bagi pemilik dan pemakai secara riil yang berupakelancaran perjalanan pemakainya, secara khusus
adalah perjalanan kapal laut.
Perairan yang dangkal tidak dapat dipakai untuk lalu lintas kapal sehingga memerlukan
pendalaman dengan tahapan pengerukan (Dredging) tanah atau lumpur yang berada dibawah
permukaan perairan atau air laut. Cara pendalaman terbaik dengan menggunakan alat pengerukan
berupa armada Kapal Keruk.
kemudian diangkut untuk dibuang ke daerah lain yang lebih dalam atau ke daratan, sehinga
memerlukan Kapal keruk dan beberapa armada pendukung yang mempercepat dan memeperlancar
proses pendalaman suatu perairan.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
BAB II
KAPAL KERUK (DREDGER)
Sebuah trailing suction hopper dredger (TSHD) menyeret pipa penghisap ketika bekerja,
dan mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa penampung (hopper) di dalam
kapal. Ketika penampung sudah penuh, TSHD akan berlayar ke lokasi pembuangan dan
membuang material tersebut melalui pintu yang ada di bawah kapal atau dapat pula memompa
material tersebut ke luar kapal. TSHD terbesar di dunia adalah milik perusahaan Belgia yaitu
Jan De Nul TSHD. Vasco Da Gama (33.000 mpenampung, 37,060 kW total tenaga yang ada)
dan perusahaan Belanda Boskalis TSHD. W.D. Fairway (35.000 m penampung).PT Pengerukan
Indonesia memiliki pula kapal keruk jenis ini seperti TSHD Halmahera dan TSHD Irian Jaya.
Bucket dredger adalah jenis tertua dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi dengan
beberapa alat seperti timba / bucket yang bergerak secara simultan untuk mengangkat sedimen
dari dasar air. Varian dari Bucket dredgerini adalah Bucket Wheel Dredger.Beberapa Bucket dredger
dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan mengangkat karang agar dapat membuat alur
pelayaran.
Bucket dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di
Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT
Timah Tbk.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
2.2.3 Backhoe / Dipper Dredger
Backhoe/dipper dredger memiliki sebuah backhoe seperti excavator. Backhoe dredger dapat
pula menggunakan excavator untuk darat, diletakkan di atas tongkang. Biasanya backhoe dredger ini
memiliki tiga buah spudcan, yaitu tiang yang berguna sebagai pengganti jangkar agar kapal tidak
bergerak, dan pada backhoe dredger yang high-tech, hanya memerlukan satu orang untuk
mengoperasikannya.
Dua
backhoe
dredger
terbesar
di
dunia
adalah
milik
dari
Bean
L.L.C.
yaitu
TAURACAVOR dan milik dari Great Lakes Dredge & Dock Co. NEW YORK. Keduanya
dilengkapi dengan Excavator Liebherr 996.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
rendah
(tekanan rendah karena material seharusnya tidak bertebaran kemanapun, karena harus secara
hati-hati agar material dapat dipindah) ke sedimen di dasar air agar air dapat mengikat sedimen
sehingga melayang di air, selanjutnya di dorong oleh arus dan gaya berat keluar dari
lokasi pengerukan. Biasanya digunakan untuk maintenance dredging di pelabuhan. Beberapa
pihak menyatakan bahwa WID adalah bukan pengerukan sementara pihak lain menyatakan seba
liknya. Hal ini terjadi karena pengukuran yang seksama harus dibuat untuk mengukur kedalaman air,
sedangkan beberapa alat ukur untuk itu (seperti singlebeam echosounder) kesulitan untuk
mendapat hasil yang akurat dan harus menggunakan alat ukur yang lebih mahal (multibeam
echosounder) untuk mendapat hasil ukuran yang lebih baik.Didalam pelaksanaan
untuk mengambil
tanah atau material dari lokasi di dasar air, biasanya perairan dangkal seperti danau, sungai,
muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau membuangnya ke lokasi lainmemerlukan
alat bantu lain yang sering disebut kapal penunjang pelaksanaan.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
Pada lokasi pengerukan, biasanya kapal tunda digunakan untuk memindahkan posisi
kapal keruk, posisi jangkar, menempatkan tongkangtongkang lumpur disamping kapal keruk, dan
membantu pemasangan pipapipa apung pada kapal keruk.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
2.3.2 Kapal Kerja
Kapal kerja mulai melakukan kegiatan dilokasi pengerukan yaitu digunakan sebagai tempat
untuk mereparasi peralatan yang cepat aus, seperti pipa-pipa apung, sling-sling, rol-rol,kepala
potong dan timba-timba keruk
Sumber :. (jurnal.atp-veteran, 2015)
2.3.3 Kapal survey
Kapal survey digunakan di lokasi pengerukan sebelum dan sesudah kapal keruk beroprasi.
Pekerjaan yang digunakan adalah mengukur kedalaman dasar laut/sungai sebelum dan sesudahnya,
menyelidiki jenis tanah/limpur yang akan dikeruk dan volume bahan keruk yang akan dikeruk.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
lumpur
tnapa
mesin
penggerak
sendiri
digunakan
untuk
mengumpulkan bahan hasil keruk dan membawanya kelokasi pembuangan akhir yang berada di
tengah laut atau pinggir pantai denagn bantuan kapal tunda.
2.3.5 Tongkang Minyak
Tongkang minyak dengan mesin penggerak sendiri digunakan untuk mengangkut bahan
bakar dari pelabuhan ke lokasi pengerukan. Setelah sampai ke lokasi pengerukan, bahan bakar
biasanya langsung di pindahkan ke tongkang penyimpanan bahan bakar. Tongkang minyak tanpa
mesin penggerak sendiri digunakan untuk menyimpan bahan bakar dilokasi pengerukan, sebagai
persediaan
harian
bagi
keperluan
berlangsung.
Sumber : (jurnal.atp-veteran, 2015)
yaitu
ditempatkan di pantai untuk mengganti pasir yang tererosi oleh badai atau ombak. Hal ini
dilakukan untuk melindungi fungsi dari pantai dan rekreasi.
d. Industri pertambangan
o Pengerukan mineral
o Memindahkan permukaan tanah yang digali / overburden
o Reklamasi bekas tambang
e. Industri pertambangan lepas-pantai.
o Pembuatan parit untuk pipa bawah laut
o Menyiapkan lokasi pengeboran lepas-pantai
o Menstabilkan platform lepas-pantai
BAB III
PELAKSANAAN DAN PROSES PEKERJAAN PENGERUKAN
Di dalam bab ini terdapat dau hal yang akan dibahas, yaitu pelaksanaan dan proses pekerjaan pengerukan.
Secara umum, pelaksanaan pengerukan antara lain : persiapan, perencanaan dan evaluasi. Sedangkan
proses pekerjaan pengerukan terdiri dari tahapan-tahapan, antara lain: persiapan pekerjaan prapengerukan (proses penghancuran material sebelum dikeruk), tahapan pekerjaan pengerukan (yakni
proses pengangkatan dari dasar laut ke kapal keruk),dan yang terakhir adalah tahapan transportasi dan
pembuangan (pergerakan kapal keruk dari daerah pengerukan ke tempat pembuangan).
Sumber : (digilid.itb.ac.id, 2015)
pada dasarnya persiapan pekerjaan pra-pengerukan dimaksudkan untuk pekerjaan awal pada
material yang akan dikeruk, biasanya jenis pekerjaan rock dredging melakukan persiapan
pekerjaan pra-pengerukan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa pekerjaan rock dredging
sangat mahal. Hal itu dikarenakan adanya persiapan pekerjaaan pra-pengerukan yang
membutuhkan biaya yang relative besar. Terdapat dua metode yang dapat dilaksanakan,
antara lain :
1.4.1 Metode Kimia
Metode ini dilakukan melalui proses peledakan, khususnya untuk material batu
ataupun tanah cadas. Penggunaan bahan peledak atau katrid gas ledak ditempatkandi
lubang-lubang ledak yang dibor vertikal pada material yang akan diledakkan. Lubang
ledak yang dibor sengaja dibuat berderetan selebar atau sepanjang daerah kerja.
Pemasangan bahan peledak dan peledakannya itu sendiri harus pula disesuaikan
dengan urutan peledakan dan kondisi tempat kerjanya. Untuk proses peledakan dan
pengeborannya sendiri dapat dilakukan dari sebuah ponton-apung atau dengan
bantuan penyelam dan bor bawah air. Metode dengan sistem peledakan ini secara
umum hanya efektif untuk batu-belah, batu mudah pecah, batu-batu tipis, endapanendapan keras tipis atau batu cadas. (digilid.itb.ac.id, 2015)
Metode Mekanik
Alasan metode ini digunakan adalah ketika tanah-tanah biasa dapat dihancurkan
dengan cutter (roda potong) atau jet air, sehingga dihasilkan campuran air dan tanah
pada akhirnya. Di indonasia metode ini sering dilakuakan karena keadaan tanah
yangdikeruk pada umumnya relatif lunak. Alat yang digunakan disebut rock-breaker,
yang terdiri dari dua ponton-apung yang diperlengkapi dengan linggis yang besar dan
tajam. Linggis tersebut dapat diangkat dan dijatuhkan pada bahan yang akan
dihancurkan. Karena proses retak material yang disebabkan karena pergeseran atau
pemecahan bahan mengikuti struktur kristalnya, oleh kerna itu rock-breaker kadang
dilengkapi dengan pemukul-pemukul hidraulis atau pneumatis yang bekerja dengan
frekuensi pukulan sampai dua pukulan per detik. (digilid.itb.ac.id, 2015)
Tahap pembongkaran biasa dilakukan dengan jalan menggali atau menggusur. Seperti halnya
pada proses sebelumnya , tahapan ini terbagi menjadi dua metode yakni secara mekanik dan
secara hidraulik.
2.2.1 Metode Mekanik
Pekerjaan menggali pada metode ini dilakukan dangan bantuan bucket yang bermacammacam bentuknya, yaitu dengan menancapkan bucket yang bersangkutan kedalam
tanah yang digali sehingga tanah tersebut terkeruk dari kedudukan aslinya dan masuk
kedalm bucket. Pekerjaa ini memiliki efektifitas yang tergantung pada tenaga yang
tersalur pada bucket/sudu setra bentuk pisau bucket yang menancap ketanah. Jika tanah
yang ingin dikeruk sangat keras, maka pisau bucket harus dibuat tajam dan
ditambahkan gigi bucket agar pelaksanaan pengerukan dapat dilakukan dengan mudah.
(digilid.itb.ac.id, 2015)
Jenis-jenis bucket dan alat keruk yang digunakan dalam metode ini, antara lain :
Bentuk shovel, pada dipper dredger
Gambar 3.7 Kapal Keruk Hisap Model Persegi Dengan Jet Air
Sumber : (digilid.itb.ac.id, 2015)
Kepala Tarik, seperti pada trailing suction hopper dredger (kapal keruk hisap hopper
tarik)
Kepala pan debu, seperti pada alat keruk pan debu (dustpan dredger)
digunakan harus disesuaikan dengan beban kerjanya. Berikut ini gambar 3 macam proses
yang biasa digunakan, yaitu :
1.6.1 Pengangkutan dengan pompa sentrifugal
1.6.2
BAB IV
PRODUKTIVITAS
4.1 Produktivitas Kapal Keruk
Rumus Produktivitas pengerukan tanah sebagai berikut:
Rumus 4.1 Produktivitas Pengerukan
Volume Barge
Total Cycling time
Jumlah barge=
Produktivitas pengerukan
Produktivitas barge
Faktor kelambatan=f t f w
Dimana:
ft = Faktor kelambatan akibat lalu lintas, nilai faktor ini diperoleh dari rumus 4.6
Rumus 4.6 faktor kelambatan akibat lalu lintas
fw = Faktor kelambatan akibat cuaca, nilai factor ini diperoleh dari rumus 4.7
Rumus 4.7 Faktor kelambatan akibat cuaca
f w=
Keadaan Cuaca
Efisiensi
Baik
Sedang
0,8
Lama pengerukan=
c. Lama pengerukan
Sumber : (digilib.its.ac.id, 2015)
Jawab :
a. Produktivitas pengerukan tanah
produktivitas dari pengerukan butiran tanah diperoleh dari rumus
b.Produktivitas barge
Produktivitas hopper barge ditentukan oleh:
Manuvering time
Manuvering time dari barge diambil sebesar 5 menit = 0.12 jam.
Traveling time
jarak titik pembuangan 20 km . Dengan kecepatan 7.5 knot = 3.858 m/s.
t = 1,44 jam
Jadi, total travel time bolak-balik adalah 2.t = 2,88 jam
Unloading time
9 detik = 0,0025 jam.
Total time
Jadi total cycling time dari barge adalah:
t = Manuvering time + Travelling time + Unloading time
t = 2,88 + 0,12 + 0,0025
t = 3.0025 jam
Produktivitas Barge
Produktivitas Barge = Volume Barge / Total time
Q = 850 / 3.0025
Q = 283,097 m3/jam
Jadi, banyak barge(n) yang digunakan adalah:
Produktivitas sebenarnya(P)
P = Produktivitas pengerukan fd. fa fb
P = 2000 m3/jam. 0,85 . 0,82 . 0,91
P = 1265,55 m3/jam
Lama pengerukan(T)
Lama Pengerukan = Volume rencana/ Produktivitas sebenarnya
Lama Pengerukan = 750000 / 1265,55
Lama Pengerukan = 592.628 jam
Lama Pengerukan = 75 hari kerja
Karena waktu pengerjaan yang tidak terlalu lama maka digunakan 1 kapal keruk.
BAB V
Kapal Keruk (Dredger)
26
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengerukan tanah dibawah air pada daerah perairan seperti danau, sungai, muara ataupun
laut
lain
ternyata
memerlukan
5.2 Saran
Lama pengerukan sebagian besar dipengaruhi oleh banyak faktor diantara
faktor kelambatan, faktor operasional, dan faktor mekanis. Untuk itu,bila faktor
tersebut diperbesar maka lama pengerukan akan semakin cepat.
DAFTAR PUSTAKA
digilib.its.ac.id. (2015, maret 29). digilib.its.ac.id. Retrieved maret 29, 2015, from
digilib.its.ac.id: http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-146033106100091-Presentation-4.pdf
digilid.itb.ac.id. (2015, maret 29). digilid.itb.ac.id. Retrieved maret 29, 2015, from
digilid.itb.ac.id: digilib.itb.ac.id/files/disk1/597/jbptitbpp-gdl-satyanugra29819-5-2008ta-4.pdf
jurnal.atp-veteran. (2015, maret 29). jurnal.atp-veteran. Retrieved maret 29, 2015,
from jurnal.atp-veteran: http://www.jurnal.atpveteran.ac.id/index.php/stp/article/download/1/1
Seehafen, a. (2015, april 2). youtube. Retrieved april 2, 2015, from youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=YeJnRtaaRic
Sentosa, L. (2010). Dasar-Dasar Pemindahan Mekanis. Pekanbaru: Laboratorium
Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Riau.
wikipedia. (2015, maret 29). wikipedia. Retrieved maret 29, 2015, from wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_keruk