Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

ALAT OPTIK O-4


Karina Putri Andriyani

(123204223)

Sheren Radita Windy

(123204227)

Nuka Feladina

(123204238)

ABSTRAK
Telah kami lakukan percobaan dengan judul Alat Optik yang bertujuan untuk
memperhatikan dan mendemonstrasikan prinsip kerja dari lup, kamera dan mikroskop.
Metode percobaan yang kami gunakan adalah untuk lup, pertama menentukan jarak mata
dengan lensa yang dipasang pada statif kemudian mengukur jarak lensa dengan objek,
dimana objek terlihat paling jelas. Untuk kamera dan mikroskop, pertama menentukan jarak
benda dengan lensa (s), kemudian mengukur jarak layar dengan lensa (s) dimana terbentuk
bayangan paling jelas. Kemudian untuk mikroskop mengganti layar dengan lensa (okuler).
Kemudian mengukur jarak lensa (okuler) dengan lensa objektif (x). Kemudian mengulangi
percobaan sebanyak 5 kali. Dengan jarak mata ke lensa (d) yang dimanipulasi pada lup dan
jarak benda ke lensa (s) yang dimanipulasi pada kamera dan mikroskop. Dari percobaan itu,
kami mendapatkan perbesaran lup untuk mata tanpa akomodasi d = 0 (4,5 0) kali dengan
akurasi 100%, d = 15 (5,3 0) kali dengan akurasi 100%. Untuk mata tanpa berakomodasi
maksimum d = 0 (4,8 0) kali dengan akurasi 100%, d = 15 (4,3 0) kali dengan akurasi
100%. Jarak fokus untuk kamera (6,11 0,2) cm dengan akurasi 97%. Perbesaran mikroskop
(1,1 0,35) kali dengan akurasi 96,9%. Taraf ketelitian yang tidak terlalu besar pada
percobaan mikroskop ini karena terjadi kesalahpahaman akan jarak lensa objektif dan jarak
lensa okuler yang dibuat sama. Sehingga pada percobaan mikroskop data perbesaran
mikroskop yang kami peroleh kurang akurat.

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

I. PENDAHULUAN
Alat optik merupakan alat yang digunakan untuk membantu penglihatan manusia
yang bekerja berdasarkan sifat-sifat optiknya. Alat optik yang terpenting ialah mata, karena
tanpa mata alat optik lain tidak dapat berfungsi, dan alat optik lainnya yang digunakan
manusia untuk melihat objek yang tidak bisa dilihat dengan jelas oleh mata telanjang yaitu
kaca pembesar (lup), mikroskop, cermin dan lain-lain. Untuk memahami prinsip kerja alatalat optik tersebut maka dilakukan percobaan alat optik.
Tujuan dari percobaan ini ialah untuk mempelajari prinsip kerja lup, kamera dan
mikroskop, menghitung perbesaran lup, jarak fokus kamera dan perbesaran mikroskop.
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini ialah Bagaimana prinsip kerja dari lup, kamera
dan mikroskop ?, Bagaimana cara mencari perbesaran dari lup, kamera dan mikroskop ?,
Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan dan perbesaran lensa ?

BAB II
DASAR TEORI
1. MATA
Mata merupakan alat optik alamiah ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Mata
adalah alat optik utama karena tanpa mata niscaya alat optik lain tidak akan berfungsi.
Bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya
disebut kornea. Tepat dibelakang kornea terdapat cairan Aquaesus Humor. Cairan ini
berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata. Intensitas cahaya yang masuk
ke mata diatur oleh pupil, yakni celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Iris sendiri
merupakan selaput yang berfungsi pemberi warna pada mata. Setelah melewati pupil,
cahaya masuk ke lensa mata. Lensa mata ini membentuk bayangan nyata sedemikian
hingga jatuh tepat pada retina. Bayangan yang ditangkap retina adalah nyata dan terbalik.
Bayangan ini kemudian disampaikan ke otak melalui syaraf optik dan diatur sehingga
manusia mendapatkan kesan-kesan benda melihat dalam posisi tegak.
Cacat mata dan lensa bantuannya.
Miopi (Rabun Jauh)
Penderita rabun jauh memiliki titik jauh yang terbatas di depan matanya,
sehingga hanya dapat melihat benda dengan jarak tertentu. Bayangan benda jatuh di
depan retina. Rabun jauh bisa ditolong dengan kaca mata lensa negatif (cekung).
Dengan rumus kekuatan lensa
PR = Titik jauh
Hipermetropi (Rabun Dekat)
Penderita rabun dekat memiliki titik dekat lebih besar dari 25 cm sehingga hanya
dapat melihat benda jika lebih dari 25 cm. Bayangan benda jatuh di belakang retina.

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

Rabun dekat dapat ditolong dengan kaca mata lensa positif (cembung). Dengan rumus
kekuatan lensa
PP = Titik dekat
Presbiopi (Mata Tua)
Penderita presbiopi memiliki titik jauh yang terbatas di depan mata dan memiliki
titik dekat lebih dari 25 cm. Presbiopi bisa ditolong dengan kaca mata lensa rangkap.
2. LUP
Lup digunakan untuk mengamati benda. Benda kecil agar kelihatan lebih besar dan
jelas. Objek yang dilihat diletakkan di depan mata, membentuk bayangan tepat di Puntum
Proximum (PP). Sedangkan jika mata tanpa berakomodasi bayangan ada dititik fokus.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat : Maya, Tegak, Diperbesar.
Mata berakomodasi max

Mata tanpa akomodasi

3. Kamera
Prinsip kerja kamera mirip dengan proses melihat menggunakan mata. Bagianbagian dari kamera adalah lensa cembung, film, diafragma dan aperture. Bayangan yang
dibentuk oleh kamera bersifat : nyata, terbalik, diperkecil.
Kamera
Mata
Lensa
Lensa
Diafragma
Iris
Aperture
Pupil
Film
Renna
Untuk menentukan titik fokus kamera

Cembung (positif).
Mengatur besar kecilnya lubang cahaya.
Lubang tempat masuknya cahaya.
Tempat terbentuknya bayangan.
3

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

nb : f : fokus lensa
s : jarak benda ke lensa
s : jarak bayangan dari lensa
4. Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk mengamati benda-benda renik yang tidak mampu
dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari
20 kali. Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (+). Lensa yang dekat
dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata
dinamakan lensa okuler (-). Lensa objektif membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar. Untuk lensa okuler membentuk bayangan maya, terbalik, diperbesar. Jika
mata berakomodasi max, bayangan oleh lensa objektif tepat di Puntum Proksimum.
Sedangkan mata tanpa akomodasi bayangan dari lensa objektif tepat di titik api lensa
okuler.
Untuk menentukan perbesaran mikroskop digunakan rumus :

Jarak antara kedua lensa dilambangkan x dengan perhitungan


x = S ob + S ok
M

: Perbesaran mikroskop.

PP : Titik dekat (25 cm).

: Jarak bayangan lensa objektif.

: Jarak benda lensa okuler.

: Jarak benda lensa objektif.

: Jarak fokus lensa okuler.

Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan

(Percobaan 2)

(Percobaan 1)

nb : (+) obj : Lensa objektif.


(+) ok : Lensa okuler.
: Jarak bayangan lensa objektif.
: Jarak antara kedua lensa.

B. Alat dan Bahan


1. Lensa positif
2. Benda bercahaya (lilin)
3. Layar
4. Bangku optik
5. Mistar
6. Statif dan klem
7. Benda berbagai ukuran
C. Variabel Percobaan
Lup

2 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 buah
1 set

Variabel bebas
ke lensa)
Variabel terikat
ke lensa)
Variabel kontrol

Kamera
Variabel bebas
ke lensa)
Variabel terikat

: s (jarak benda
: d (jarak mata
: jarak fokus

: s (jarak benda
: s
5

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

Variabel kontrol

: sifat bayangan

Mikroskop

D. Langkah Percobaan
Menyiapkan alat dan bahan lalu
mengatur lensa positif dengan penjepit
pada klem sedemikian sehingga lensa
dapat dinaik turunkan pada batang
statif. Dan alas disesuaikan agar mata
pengamat tepat dibawah lensa.
Mengatur posisi lensa sedekatdekatnya dengan mata (d = 0), lalu
klem lensa dinaik turunkan hingga
huruf dapat terlihat jelas. Selanjutnya
mengukur s. Dari data yang kami
peroleh kami dapat menentukan
perbesaran lup.
Pada
percobaan
kamera,
menyiapkan alat dan bahan kemudian
meletakkan benda, lensa dan layar.

Variabel bebas
ke lensa)
Variabel terikat
Variabel kontrol
mikroskop

: s (jarak benda
: lensa
:
perbesaran

Dengan s diusahakan tetap.


Menggeser jarak benda hingga
diperoleh bayangan yang diperkecil
dan jelas. Kemudian kami mengulang
langkah tadi hingga mendapatkan jarak
s dan s yang berbeda, setelah itu kami
menentukan jarak fokus lensa tersebut.
Sedangkan
pada
percobaan
mikroskop, kami membuat susunan
seperti gambar, setelah terbentuk
bayangan yang jelas dilayar, kemudian
memberi tanda bayangan tersebut pada
layar. Setelah itu kami meletakkan
lensa okuler. Dalam posisi objektif
tetap, okuler diatur hingga layar dapat
menangkap bayangan dengan jelas
kemudian
kami
menentukan
perbesaran dari mikroskop.

BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data
Dari hasil pengukuran dalam percobaan ini diperoleh data sebagai berikut :
1. Lup
Akomodasi Maksimum
Tanpa Akomodasi
Perc.
s (untuk d = 0) s (untuk d = 15) s (untuk d = 0) s (untuk d = 15)
Ke
(s 0,1) cm
(s 0,1) cm
(s 0,1) cm
(s 0,1) cm
1.
2. Kamera
Perc.
Ke

6,5

11,5

s
(s 0,1) cm

s
(s 0,1) cm

5,5

7,0

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

1.
2.
3.
4.
5.

15,0
25,0
35,0
45,0
55,0

10,0
9,0
8,0
7,0
6,0

3. Mikroskop
Perc.
Ke

1.
2.
3.
4.
5.

0,1) cm

15,0
25,0
35,0
45,0
55,0

Keterangan :

s
d
s
s

0,1) cm

x
( 0,1) cm

10,0
9,0
8,0
7,0
6,0

17,0
16,0
15,0
13,0
12,0

: Jarak benda ke lensa.


: Jarak mata ke lensa.
: Jarak benda ke lensa.
: Jarak bayangan ke lensa.
: Jarak benda ke lensa objektif.
: Jarak bayangan ke lensa objektif.

x : Jarak antara kedua lensa.


B. Analisis Data
Percobaan 1.
Dari data percobaan yang telah diperoleh, dapat dianalisis perbesaran lup untuk mata
tanpa akomodasi ataupun mata berakomodasi maksimum dengan menggunakan rumus.
Mata tanpa akomodasi

Mata tanpa akomodasi

Untuk mata tanpa akomodasi dengan d = 0, didapatkan nilai M sebagai berikut :


No.
(s 0,1) cm d = 0
M
1
5,5
4,5
Dari tabel diatas didapat nilai M sebesar (4,5 0) kali, dengan taraf ketelitian 100% dan
persen ketidakpastian 0%.
Mata tanpa akomodasi dengan d = 15, didapatkan nilai M sebagai berikut :
No.
1

(s 0,1) cm d = 15
7,0

(f 0,1) cm
4,7

M
5,3
7

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

Dari tabel diatas didapat nilai M sebesar (5,3 0) kali, dengan taraf ketelitian 100% dan
persen ketidakpastian 0%.
Untuk mata berakomodasi maksimum dengan d = 0, didapatkan nilai M sebagai berikut :
No.
(s 0,1) cm d = 0
M
1
6,5
4,8
Dari tabel diatas didapat nilai M sebesar (4,8 0) kali, dengan taraf ketelitian 100% dan
taraf ketidakpastian 0%.
Untuk mata berakomodasi maksimum dengan d = 15, didapatkan nilai M sebagai
berikut :
No.
(s 0,1) cm d = 15
(f 0,1) cm
M
1
11,5
7,5
4,3
Dari tabel diatas didapat nilai M sebesar (4,3 0) kali, dengan taraf ketelitian 100% dan
taraf ketidakpastian 0%.
Percobaan 2.
Dari data percobaan yang telah diperoleh dapat dianalisis besarnya jarak focus
kamera dengan menggunakan rumus :

Dan didapatkan nilai f sebagai berikut :


No.
(s 0,1) cm
(s 0,1) cm
f (cm)
1
15,0
10,0
6,0
2
25,0
9,0
6,6
3
35,0
8,0
6,5
4
45,0
7,0
6,05
5
55,0
6,0
5,4
Dari tabel diatas didapat nilai f kamera sebesar (6,11 0,2) cm dengan taraf ketelitian
97% dan taraf ketidakpastian 3%.
Percobaan 3.
Dari data percobaan yang telah diperoleh dapat dianalisis besarnya nilai perbesaran
mikroskop dengan menggunakan rumus :

Dan didapatkan nilai M sebagai berikut :


No.

(x 0,1) cm

0,1) cm

M
8

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

1
17,0
10,0
2,4
2
16,0
9,0
1,3
3
15,0
8,0
0,8
4
13,0
7,0
0,6
5
12,0
6,0
0,4
Dari tabel diatas didapat nilai M mikroskop sebesar (1,1 0,35) kali, dengan taraf ketelitian
96,9% dan taraf ketidakpastian 3,1%.

mikroskop kurang akurat. Selain itu kami


hanya melakukan satu percobaan pada lup,
karena tingkat kejelasan pada lup tepat
pada sekali percobaan dan hasilnya akurat.

BAB V
DISKUSI
Dari percobaan yang telah kami
lakukan, dapat kami diskusikan bahwa
sifat bayangan yang dibentuk oleh lup
adalah maya, tegak, diperbesar. Bayangan
yang dibentuk kamera adalah nyata,
terbalik dan diperkecil. Bayangan yang
dibentuk oleh mikroskop untuk lensa
objektif adalah nyata, terbalik, diperbesar
dan untuk lensa okuler adalah maya,
terbalik, diperbesar. Kesulitan yang kami
hadapi adalah pada saat kami melakukan
percobaan untuk mencari perbesaran
mikroskop. Kami salah paham akan jarak
lensa objektif dan lensa okuler yang
seharusnya dibuat sama (menjadi variabel
kontrol) akan tetapi
kami
tidak
membuatnya sama karena, apabila x nya
yang kami buat sama, maka bayangan
benda (lilin) tidak selalu terlihat jelas.
Yang kelompok kami buat sama (menjadi
variabel kontrol) adalah jarak bayangan ke
lensa okuler. Permasalahan inilah yang
membuat tingkat ketelitian yang kami
dapatkan kecil dan data perbesaran

BAB VI
KESIMPULAN
Perbesaran lup mata berakomodasi
maksimum d = 0 (4,8 0) kali, d = 15
(4,3 0) kali. Untuk mata tanpa
akomodasi d = 0 (4,5 0) kali, d = 15
(5,3 0) kali. Sifat bayangan yang
dibentuk
adalah
maya,
tegak,
diperbesar.
Jarak focus kamera adalah (6,11 0,2)
cm.
Sifat bayangan yang dibentuk adalah
maya, terbalik, diperkecil.
Perbesaran mikroskop adalah (1,1
0,35) kali. Sifat bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif adalah
nyata, terbalik, diperbesar. Sedangkan
sifat bayangan yang dibentuk oleh
lensa okuler adalah maya, terbalik,
diperbesar.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Fisika Dasar. 2012. Panduan Praktikum Fisika Umum. Surabaya : Unesa
Press.
9

Laporan Praktikum Fisika Dasar O-4

Tim.2010.Panduan Fisika Dasar 1.Surabaya:Unipress-UNESA


Zemansky & Sears.2001.Fisika Universitas.Jakarta:Penerbit Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai