Anda di halaman 1dari 94

Istilah dan Definisi Bidang Teknik Sipil

http://asat.staff.umy.ac.id
1

3R
adalah menerapkan reuse, reduce, dan recycling artinya menggunakan kembali, mengurangi dan
mendaur ulang sampah (SNI 3242:2008)

abutment
bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh
beban pada ujung bentang dan gaya-gaya lainnya yang didistribusikan pada tanah pondasi.

agregat halus
adalah pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4) (SNI 1969:2008)

agregat halus
adalah pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4) (SNI 1970:2008)

agregat halus
agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4) (SNI 1969:2008)

agregat kasar
adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1 inci)
(SNI 1969:2008)

agregat kasar
adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1 inci)
(SNI 1970:2008)

agregat ringan
agregat ringan adalah agregat dengan berat isi kering oven gembur maksimum 1100 N (SNI 3402:2008)

agregat ringan
agregat dengan berat isi kering oven gembur maksimum 1100 N (Revisi SNI 03-3402-1994)

10

agregat ringan
agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi sebesar 1 100 kg/m 3 atau kurang
(SNI 1969:2008)

11

agregat ukuran tunggal (single sized)


adalah agregat yang ukuran butirannya sama (SNI 1970:2008)

12

air baku
air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut sebagai air baku adalah air yang dapat
berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum. (SNI 6773:2008)

13

air baku
untuk air minum yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku
untuk air minum (SNI 6774:2008)

14

air baku
air yang mutunya memenuhi ketentuan baku mutu air baku yang berlaku (SNI 3981:2008)

15

air baku
untuk air minum yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku
untuk air minum (SNI 0004:2008)

16

air minum

air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum. (SNI 6773:2008)

17

air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (SNI 0004:2008)

18

air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (SNI 6774:2008)

19

alat hitung
adalah bagian dari meter air yang menerima sinyal dari transduser, bila memungkinkan dari alat ukur yang
disertakan, merubahnya ke dalam hasil pengukuran dan, jika sesuai, menyimpan hasilnya dalam memori
sampai hasil ini digunakan (SNI 2547:2008)

20

alat koreksi
peralatan yang dihubungkan atau menyatukan pada meter air, secara otomatis melakukan koreksi
terhadap volume air pada kondisi ukur, dan/atau karakteristik air menjadi terukur (sebagai contoh
temperatur dan tekanan) dan kurva kalibrasi yang ditetapkan sebelumnya (SNI 2547:2008)

21

alat Pengomposan rumah tangga


adalah alat yang digunakan untuk mengolah sampah organik dapur menjadi kompos (SNI 3242:2008)

22

alat penunjuk
adalah bagian dari meter air yang menunjukkan hasil pengukuran, dapat secara kontinu atau atas
permintaan (SNI 2547:2008)

23

alat penyetel
adalah peralatan yang menyatu dalam meter air, yang memperbolehkan pergeseran kurva kesalahan
secara paralel terhadap kurva itu sendiri, dengan maksud untuk membawa kesalahan indikasi relatif
dalam batas kesalahan maksimum yang diijinkan (SNI 2547:2008)

24

alat transduser/pengukur
adalah bagian dari meter air yang mengubah bentuk aliran atau volume air yang diukur ke dalam sinyal
yang disampaikan ke alat hitung (SNI 2547:2008)

25

ambang bebas
adalah jarak antara tinggi bangunan unit paket instalasi pengolah air dengan muka air maksimum. (SNI
6773:2008)

26

Angker
pengikat antara komponen struktur.

27

back wash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang berlawanan arah dengan aliran air pada saat
penyaringan (SNI 0004:2008)

28

back wash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang berlawanan arah dengan aliran air pada saat
penyaringan (SNI 6774:2008)

29

back wash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang berlawanan arah dengan aliran air pada saat
penyaringan (SNI 6774:2008)

30

badan meter air


adalah bagian utama yang ditengahnya merupakan ruang untuk menempatkan alat hitung dan
mempunyai saluran masuk dan saluran keluar pada sisi yang berlawanan (SNI 2547:2008)

31

bahan agak menghambat api (M4)


bahan yang bersifat agak menghambat api, sifat pembakarannya cepat, nyala yang ditimbulkan cepat
menjalar, dan panas yang dihasilkan tinggi disertai asap (Revisi SNI 03-1739-1989)

32

bahan agak menghambat api (M4)


adalah bahan yang bersifat agak menghambat api, sifat pembakarannya cepat, nyala yang ditimbulkan
cepat menjalar, dan panas yang dihasilkan tinggi disertai asap (SNI 1739:2008)

33

bahan menghambat api (M3)

adalah bahan yang bersifat menghambat api, sifat pembakarannya agak cepat, nyala yang ditimbulkan
agak cepat menjalar, dan panas yang dihasilkan tinggi (SNI 1739:2008)

34

bahan menghambat api (M3)


bahan yang bersifat menghambat api, sifat pembakarannya agak cepat, nyala yang ditimbulkan agak
cepat menjalar, dan panas yang dihasilkan tinggi (Revisi SNI 03-1739-1989)

35

bahan mudah terbakar (M5)


sifat dari bahan yang mudah terbakar, sifat pembakarannya sangat cepat, nyala yang ditimbulkan cepat
sekali menjalar, dan panas yang dihasilkan sangat tinggi disertai asap tebal (Revisi SNI 03-1739-1989)

36

bahan mudah terbakar (M5)


sifat dari bahan yang mudah terbakar, sifat pembakarannya sangat cepat, nyala yang ditimbulkan cepat
sekali menjalar, dan panas yang dihasilkan sangat tinggi disertai asap tebal (Revisi SNI 03-1739-1989)

37

bahan mudah terbakar (M5)


adalah sifat dari bahan yang mudah terbakar, sifat pembakarannya sangat cepat, nyala yang

38

bahan sukar terbakar (M2)


salah satu sifat bahan yang termasuk jenis dapat terbakar (combustible) lambat terbakar bila dikenai
sumber api (Revisi SNI 03-1739-1989)

39

bahan tambahan pembentuk gelembung udara


adalah bahan yang digunakan sebagai bahan beton, yang ditambahkan segera ke dalam campuran beton
sebelum atau selama pencampuran, untuk membentuk gelembung udara (SNI 2496:2008)

40

bahan tambahan pembentuk gelembung udara


adalah bahan yang digunakan sebagai bahan beton, yang ditambahkan segera ke dalam campuran beton
sebelum atau selama pencampuran, untuk membentuk gelembung udara (SNI 2496:2008)

41

bahan tambahan pembentuk gelembung udara


bahan yang digunakan sebagai bahan beton, yang ditambahkan segera ke dalam campuran beton
sebelum atau selama pencampuran, untuk membentuk gelembung udara (Revisi SNI 03-2496-1991)

42

bahan tidak terbakar (M1)


sifat bahan yang tidak terbakar bila terkena panas/api tidak akan menyebarkan/ menjalarkan api pada
waktu kebakaran terjadi (Revisi SNI 03-1739-1989)

43

bahan tidak terbakar (M1)


adalah sifat bahan yang tidak terbakar bila terkena panas/api tidak akan menyebarkan/ menjalarkan api
pada waktu kebakaran terjadi (SNI 1739:2008)

44

bahan yang larut


bagian dari benda uji yang dapat larut dalam pelarut trichloroethylene atau 1,1,1 trichloroethane

45

Balok lintel
adalah balok pengikat diatas kusen pintu atau jendela yang digunakan pada dinding pasangan baik
dengan atau tanpa kolom.

46

bangunan gedung
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus. (SNI 7392:2008)

47

bangunan gedung
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus (RSNI PJKB-3D

48

bangunan gedung dan perumahan


bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat (Revisi RSNI T-13-2002)

49

bangunan gedung dan perumahan


adalah bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat (SNI 2835:2008)

50

bangunan gedung dan perumahan

bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat (Revisi SNI 03-28352002)

51

bangunan gedung dan perumahan


bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat (Revisi SNI 03-28352002)

52

Bangunan sederhana adalah


bangunan yang dibangun menurut kebiasaan-kebiasaan yang ada tanpa perencanaan dan pengawasan
dari ahli bangunan.

53

bangunan sementara
adalah bangunan yang digunakan dalam jangka pendek (selama keadaan darurat). (SNI 7392:2008)

54

batang penusuk
batang yang terbuat dari logam yang digunakan untuk memadatkan beton (Revisi SNI 03-0369-2000)

55

batang penusuk
adalah batang yang terbuat dari logam yang digunakan untuk memadatkan beton (SNI 4156:2008)

56

beaker
beaker adalah alat ukur volume air, terbuat dari metal berkapasitas 1000 cc (SNI 4156:2008)

57

beaker
beaker alat ukur volume air, terbuat dari metal berkapasitas 1000 cc (Revisi SNI 03-0369-2000)

58

Beban Gempa Nominal Rencana


Beban Gempa Nominal Rencana adalah beban gempa nominal statik ekuivalen yang bekerja pada
komponen nonstruktural pada pusat massanya dengan arah yang paling berbahaya.

59

beban pelimpah adalah


debit air yang diolah persatuan panjang pelimpah dalam bak pengendap (SNI 6774:2008)

60

beban permukaan
adalah debit air yang diolah persatuan luas permukaan (SNI 6774:2008)

61

benda uji
adalah elemen atau bagian dari suatu konstruksi bangunan yang ditujukan untuk diuji tingkat

62

benda uji elemen


atau bagian dari suatu konstruksi bangunan yang ditujukan untuk diuji tingkat ketahanan apinya (Revisi
SNI 03-1741-2000)

63

bentuk geotekstil
lainnya definisi bentuk lain yang berkaitan dengan geotekstil yang digunakan dalam standard ini, merujuk
kepada terminologi ASTM D 4439 atau padanannya (RSNI M-02-2005)

64

bentuk tekstil
lainnya definisi dari bentuk tekstil lainnya yang digunakan dalam standard ini, merujuk kepada terminologi
ASTM D 123 atau padanannya (RSNI M-02-2005)

65

berat isi
adalah berat per satuan volume

66

berat isi dalam keadaan seimbang


adalah berat isi yang ditentukan menurut pasal 8.2. tentang pengukuran berat isi dalam keadaan
seimbang, dicapai oleh beton ringan struktural setelah disimpan dalam ruangan dengan kelembaban
relatif 50 % 5 % dan temperatur 23o C 2o C selama jangka waktu yang cukup sampai berat konstan
tercapai (SNI 3402:2008)

67

berat isi dalam keadaan seimbang


berat isi yang ditentukan menurut pasal 8.2. tentang pengukuran berat isi dalam keadaanseimbang,
dicapai oleh beton ringan struktural setelah disimpan dalam ruangan dengan kelembaban relatif 50 % 5
% dan temperatur 23o C 2o C selama jangka waktu yang cukup sampai berat konstan tercapai (Revisi
SNI 03-3402-1994)

68

berat isi kering oven

adalah berat seperti yang ditentukan dalam pasal 8.3. tentang pengukuran berat isi kering oven, dicapai
oleh beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam oven pengering pada 110o C 5o C selama
periode waktu cukup sampai berat konstan tercapai (SNI 3402:2008)

69

berat isi kering oven


berat seperti yang ditentukan dalam pasal 8.3. tentang pengukuran berat isi kering oven, dicapai oleh
beton ringan struktural setelah dimasukkan dalam oven pengering pada 110o C 5o C selama periode
waktu cukup sampai berat konstan tercapai (Revisi SNI 03-3402-1994)

70

berat isi teoritis beton


adalah biasanya ditentukan di laboratorium, nilainya diasumsikan tetap untuk semua campuran yang
dibuat dengan komposisi dan bahan yang identik. Hal ini diperhitungkan dengan cara berat total material
dalam campuran (kg) dibagi dengan total volume absolut (m3). Berat isi teoritis beton (kg/m3) dihitung
pada keadaan bebas udara (SNI 1973:2008)

71

berat jenis
adalah perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap berat air dengan
volume yang sama pada temperatur yang ditentukan. Nilai-nilainya adalah tanpa dimensi (SNI 1970:2008)

72

berat jenis
adalah perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap berat air dengan
volume yang sama pada temperatur yang ditentukan. Nilai-nilainya adalah tanpa dimensi (SNI 1969:2008)

73

berat jenis curah (jenuh kering permukaan)


adalah perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat air yang terdapat di dalam
rongga akibat perendaman selama (24+4) jam, tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada
suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang
sama pada suatu temperatur tertentu (SNI 1969:2008)

74

berat jenis curah (jenuh kering permukaan)


adalah perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat air yang terdapat di dalam
rongga akibat perendaman selama (24+4) jam, tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada
suatu temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang
sama pada suatu temperatur tertentu (SNI 1970:2008)

75

berat jenis curah kering


adalah perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga yang impermeabel dan
permeabel di dalam butir partikel, tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu
temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama
pada suatu temperatur tertentu (SNI 1970:2008)

76

berat jenis curah kering


adalah perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga yang _ermeable_e dan
_ermeable di dalam butir partikel, tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu
temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama
pada suatu temperatur tertentu (SNI 1969:2008)

77

berat jenis semu (apparent)


adalah perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian agregat yang impermiabel pada suatu
temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama
pada suatu temperatur tertentu (SNI 1970:2008)

78

berat jenis semu (apparent)


adalah perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian agregat yang impermiabel pada suatu
temperatur tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama
pada suatu temperatur tertentu (SNI 1969:2008)

79

berat total semua material yang digunakan


adalah penjumlahan dari berat semen, agregat halus, agregat kasar, air pencampur, dan bahanbahan
padat atau cair lainnya yang digunakan (SNI 1973:2008)

80

beton agregat ringan


beton yang dibuat dengan menggunakan agregat ringan (Revisi SNI 03-3402-1994)

81

beton agregat ringan


adalah beton yang dibuat dengan menggunakan agregat ringan (SNI 3402:2008)

82

beton isolasi
beton yang mempunyai berat isi kering oven maksimum 1440 kg/m3 (Revisi SNI 03-3421-1994)

83

beton ringan isolasi


beton ringan yang mempunyai berat isi kering oven maksimum 800 kg/m3 (Revisi SNI 03-3421-1994)

84

beton ringan structural


beton yang memakai agregat ringan atau campuran agregat kasar ringan dan pasir alam sebagai
pengganti agregat ringan halus ringan dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat maksimum beton
1840 kg/m3 dan harus memenuhi ketentuan kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan untuk tujuan
struktural. (Kuat tekan minimum 28 Mpa untuk berat isi maksimum 1840 kg/m3, dengan kuat tarik 2,3 Mpa
dan kuat tekan 21 Mpa untuk berat isi maksimum 1780 dengan kuat tarik rata-rata 2,1 Mpa) (Revisi SNI
03-3402-1994)

85

beton ringan struktural


adalah beton yang memakai agregat ringan atau campuran agregat kasar ringan dan pasir alam sebagai
pengganti agregat ringan halus ringan dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat maksimum beton
1840 kg/m3 dan harus memenuhi ketentuan kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan untuk tujuan
struktural. (Kuat tekan minimum 28 Mpa untuk berat isi maksimum 1840 kg/m3, dengan kuat tarik 2,3 Mpa
dan kuat tekan 21 Mpa untuk berat isi maksimum 1780 dengan kuat tarik rata-rata 2,1 Mpa) (SNI
3402:2008)

86

beton segar
adalah adukan beton yang bersifat plastis yang terdiri dari agegat halus, agregat kasar, semen, dan air,
dengan atau tanpa bahan tambah atau bahan pengisi (SNI 1972:2008)

87

beton segar
campuran beton setelah selesai diaduk hingga beberapa saat dimana karakteristiknya belum berubah
(Revisi SNI 03-3421-1994)

88

beton segar
campuran beton yang telah selesai diaduk sampai beberapa saat karakteristiknya tidak berubah (masih
plastis dan belum terjadi pengikatan awal) (Revisi SNI 03-2458-1991)

89

beton segar
adalah campuran beton setelah selesai diaduk hingga beberapa saat dimana karakteristiknya belum
berubah (SNI 4156:2008)

90

beton segar
adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai beberapa saat karakteristiknya tidak

91

beton yang disaring basah


adalah proses memisahkan agregat yang lebih besar dari ukuran agregat nominal dari campuran beton
segar dengan cara penyaringan menggunakan saringan ukuran standar, agar agregat yang tidak sesuai
dapat dipisahkan (SNI 2458:2008)

92

beton yang disaring basah


proses memisahkan agregat yang lebih besar dari ukuran agregat nominal dari campuran beton segar
dengan cara penyaringan menggunakan saringan ukuran standar, agar agregat yang tidak sesuai dapat
dipisahkan (Revisi SNI 03-2458-1991)

93

bidang aksial
bidang horisontal yang tegak lurus melalui sumbunya (Revisi SNI 03-3421-1994)

94

bidang tekanan netral


adalah elevasi dimana tekanan di dalam dan di luar tungku pembakaran adalah sama (SNI 1741:2008)

95

bidang tekanan netral


elevasi dimana tekanan di dalam dan di luar tungku pembakaran adalah sama (Revisi SNI 03-1741-2000)

96

bliding
adalah peristiwa keluarnya air dari dalam beton segar ke permukaan akibat proses pengendapan bahanbahan padat dari beton (SNI 4156:2008)

97

bliding
peristiwa keluarnya air dari dalam beton segar ke permukaan akibat proses pengendapan bahan-bahan

padat dari beton (Revisi SNI 03-0369-2000)

98

cara uji bakar bahan bangunan


adalah pengujian dasar untuk mengetahui sifat atau karakteristik bahan bangunan, apakah tidak terbakar
atau mudah terbakar (SNI 1739:2008)

99

cara uji bakar bahan bangunan


pengujian dasar untuk mengetahui sifat atau karakteristik bahan bangunan, apakah tidak terbakar atau
mudah terbakar (Revisi SNI 03-1739-1989)

100

cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan


pengujian lanjutan setelah diketahui sifat atau karakteristik bahan bangunan yang dapat terbakar
berdasarkan cara uji bakar, menggunakan cara uji jalar api untuk mengetahui apakah sifat bahan
bangunan tersebut sukar terbakar, menghambat api, agak menghambat api atau mudah terbakar (Revisi
SNI 03-1739-1989)

101

cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan


adalah pengujian lanjutan setelah diketahui sifat atau karakteristik bahan bangunan yang dapat terbakar
berdasarkan cara uji bakar, menggunakan cara uji jalar api untuk mengetahui apakah sifat bahan
bangunan tersebut sukar terbakar, menghambat api, agak menghambat api atau mudah terbakar (SNI
1739:2008)

102

cat dasar
adalah cat dasar digunakan sebelum cat akhir untuk meningkatkan daya rekat cat dengan kayu dan
menyeragamkan warna pada cat akhir (SNI 2407:2008)

103

cat dasar
cat dasar digunakan sebelum cat akhir untuk meningkatkan daya rekat cat dengan kayu dan
menyeragamkan warna pada cat akhir (Revisi SNI 03-2407-1991)

104

cat dasar
cat dasar digunakan sebelum cat akhir untuk meningkatkan daya rekat cat dengan kayu dan
menyeragamkan warna pada cat akhir (Revisi SNI 03-2407-1991)

105

cat tutup untuk kayu


cat yang campuran utamanya, terdiri dari bahan pengikat (yang larut dalam pelarut organik), pigmen dan
pelarut organik. Cat ini membentuk lapisan film (tipis, padat, kering) setelah pelarutnya menguap dan
berfungsi sebagai pelindung serta memperindah permukaan (Revisi SNI 03-2407-1991)

106

cat tutup untuk kayu


adalah cat yang campuran utamanya, terdiri dari bahan pengikat (yang larut dalam pelarut organik),
pigmen dan pelarut organik. Cat ini membentuk lapisan film (tipis, padat, kering) setelah pelarutnya
menguap dan berfungsi sebagai pelindung serta memperindah permukaan (SNI 2407:2008)

107

cat tutup untuk kayu


cat yang campuran utamanya, terdiri dari bahan pengikat (yang larut dalam pelarut organik), pigmen dan
pelarut organik. Cat ini membentuk lapisan film (tipis, padat, kering) setelah pelarutnya menguap dan
berfungsi sebagai pelindung serta memperindah permukaan (Revisi SNI 03-2407-1991)

108

clarifier
adalah gabungan pengaduk lambat (flokulator) dan pengendap. (SNI 6773:2008)

109

clarifier
adalah gabungan pengaduk lambat (flokulator) dan pengendap (SNI 0004:2008)

110

commissioning
adalah proses penilaian kinerja IPA oleh suatu tim yang dibentuk khusus setelah selesai dibangun dan
sebelum diserahterimakan dari penyedia jasa kepada pengguna jasa (SNI 0004:2008)

111

contoh grab
adalah contoh yang diperoleh dari sekali ambil operasi tunggal (SNI 2496:2008)

112

contoh grab
contoh yang diperoleh dari sekali ambil operasi tunggal (Revisi SNI 03-2496-1991)

113

contoh komposit/ gabungan


contoh yang diperoleh dari 3 atau lebih contoh grab (Revisi SNI 03-2496-1991)

114

contoh komposit/ gabungan


adalah contoh yang diperoleh dari 3 atau lebih contoh grab (SNI 2496:2008)

115

contoh lot
satu unit pengiriman atau lebih, diambil secara acak untuk mewakili contoh pengiriman yang digunakan
untuk contoh laboratorium (RSNI M-02-2005)

116

corrugated
adalah bentuk kontruksi dinding bak pada unit proses pada Instalasi Pengolahan Air (SNI 6773:2008)

117

daerah komersial
adalah daerah perniagaan seperti pertokoan, pasar dan pusat- pusat kegiatan ekonomi lainnya (SNI
3242:2008)

118

debit ( )
adalah hasil dari volume air aktual yang melewati meter air dalam satuan waktu (SNI 2547:2008)

119

debit maksimum ( )
adalah debit paling tinggi yang dioperasikan untuk jangka waktu pendek pada meter air yang telah
ditetapkan dalam kesalahan maksimum yang diijinkan (MPE), dan kinerja metrologikal nya harus dijaga
bila debit ini secara berurutan dilaksanakan di dalam kondisi kerja operasi (ROC) nya (SNI 2547:2008)

120

debit minimum ( )
adalah debit paling rendah yang dioperasikan pada meter air yang ditetapkan dalam kesalahan
maksimum yang diijinkan (MPE) (SNI 2547:2008)

121

debit nominal ( )
adalah debit tertinggi dalam kondisi kerja operasi (ROC) yang harus dioperasikan dengan baik pada
sebuah meter air yang ditetapkan dengan kesalahan maksimum yang diijinkan (SNI 2547:2008)

122

debit transisi ( )
adalah debit yang terjadi antara debit nominal, , dan debit minimum,

123

debit transisi ( )
adalah debit yang terjadi antara debit nominal, , dan debit minimum, , dimana membagi rentang debit
dalam dua zona, "zona teratas" dan "zona terendah", masing-masing di karakteristik kan dengan
kesalahan maksimum yang diijinkan (MPE) nya sendiri (SNI 2547:2008)

124

debit uji
adalah berarti debit selama suatu pengujian, dihitung dari indikasi suatu alat referensi yang dikalibrasi,
sama dengan hasil bagi volume aktual yang melewati meter air dibagi waktu volume saat lewat meter air
(SNI 2547:2008)

125

deformasi
adalah perubahan bentuk atau dimensi apapun dari suatu unsur konstruksi dalam kaitan dengan
pengaruh panas dan atau struktural yang meliputi defleksi, ekspansi atau kontraksi elemen (SNI
1741:2008)

126

Deformasi
perubahan bentuk atau dimensi apapun dari suatu unsur konstruksi dalam kaitan dengan pengaruh panas
dan atau struktural yang meliputi defleksi, ekspansi atau kontraksi elemen (Revisi SNI 03-1741-2000)

127

Delatasi
adalah jarak antara komponen bangunan yang disiapkan sebagai antisipasi adanya simpangan atau
deformasi akibat beban gempa.

128

dempul kayu
adalah suatu bahan berupa pasta mengandung kadar pigmen tinggi dan akan mengeras sesudah
dibiarkan di udara, yang berfungsi untuk menutup lubang-lubang pada kayu (SNI 2407:2008)

129

dempul kayu
suatu bahan berupa pasta mengandung kadar pigmen tinggi dan akan mengeras sesudah dibiarkan di
udara, yang berfungsi untuk menutup lubang-lubang pada kayu (Revisi SNI 03-2407-1991)

130

dempul kayu
suatu bahan berupa pasta mengandung kadar pigmen tinggi dan akan mengeras sesudah dibiarkan di
udara, yang berfungsi untuk menutup lubang-lubang pada kayu (Revisi SNI 03-2407-1991)

131

desinfeksi
adalah proses mematikan bakteri pathogen dan memperlambat pertumbuhan lumut dengan pembubuhan
bahan kimia (SNI 6774:2008)

132

desinfeksi
adalah proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik pada air baku dan mematikan
kuman/organisme (SNI 0004:2008)

133

desinfektan
adalah bahan (kimia) yang digunakan untuk mematikan bakteri pathogen dan memperlambat

134

desinfektan
adalah bahan (kimia) yang digunakan untuk mematikan bakteri pathogen dan memperlambat
pertumbuhan lumut (SNI 6774:2008)

135

diameter nominal
adalah rancangan alphanumeric pada ukuran komponen suatu sistem pipa kerja, di mana digunakan
untuk tujuan referensi (SNI 2547:2008)

136

Dinding Pasangan
adalah dinding yang terbuat dari pasangan bata merah atau pasangan batako.

137

Dinding pemikul
adalah pasangan bata/batako yang berfungsi sebagai pemikul beban.

138

Dinding pengisi
adalah pasangan bata/batako yang dibangun antara kolom dan balok.

139

ekspansi
adalah penambahan panjang lapisan media berbutir/penyaring (Le) yang terangkat ke atas pada waktu
pencucian media karena penambahan tekanan (SNI 6774:2008)

140

ekspansi
adalah penambahan panjang lapisan media berbutir/penyaring (Le) yang terangkat ke atas pada waktu
pencucian media karena penambahan tekanan(SNI 0004:2008)

141

elektronik sub-assembly
adalah bagian dari peralatan elektronik yang terdiri dari komponen elektronik dan mempunyai fungsi
tertentu pada komponen elektronik itu sendiri (SNI 2547:2008)

142

elemen pertama dari peralatan penunjuk


adalah elemen di dalam suatu peralatan penunjuk berisi beberapa elemen, memberi pembagian skala
dengan verifikasi interval skala (SNI 2547:2008)

143

expanded polystyrene (EPS)


adalah bahan ringan pengisi ruang diantara dua panel plaster bertulang jaring kawat baja tiga dimensi las
pabrikan yang berfungsi sebagai pengatur momen inersia panel, insulasi dan cetakan shotcrete (SNI
7392:2008)

144

expanded polystyrene (EPS)


bahan ringan pengisi ruang diantara dua panel plaster bertulang jaring kawat baja tiga dimensi las
pabrikan yang berfungsi sebagai pengatur momen inersia panel, insulasi dan cetakan shotcrete (RSNI
PJKB-3D)

145

expanded polystyrene (EPS)


bahan ringan pengisi ruang diantara dua panel plaster bertulang jaring kawat baja tiga dimensi las
pabrikan yang berfungsi sebagai pengatur momen inersia panel, insulasi dan cetakan shotcrete (RSNI
PJKB-3D)

146

faktor pengaruh
adalah kwantitas pengaruh yang mempunyai sebuah nilai dalam kondisi kerja operasi (ROC) pada meter
air, seperti disyaratkan dalam spesifikasi ini (SNI 2547:2008)

147

Fasada
adalah permukaan bagian depan bangunan biasanya untuk tampak bangunan.

148

fasilitas pengontrol

adalah fasilitas yang disatukan dalam meter air dengan peralatan elektronik dan yang memungkinkan
kesalahan penting terdeteksi dan untuk di koreksi (SNI 2547:2008)

149

fasilitas pengontrol otomatis


adalah fasilitas pengontrol yang beroperasi tanpa intervensi operator (SNI 2547:2008)

150

fasilitas pengontrol otomatis permanen tipe P


adalah fasilitas pengontrol otomatis permanen yang beroperasi selama pelaksanaan pengukuran(SNI
2547:2008)

151

fasilitas pengontrol otomatis sewaktu-waktu tipe I


adalah fasilitas pengontrol otomatis sewaktu-waktu yang beroperasi pada interval waktu tertentu atau per
jumlah siklus pengukuran yang ditetapkan (SNI 2547:2008)

152

fasilitas pengontrol tipe N non-otomatik


adalah fasilitas pengontrol non-otomatik yang membutuhkan intervensi operator (SNI 2547:2008)

153

filtrasi
adalah proses memisahkan padatan dari supernatran melalui media penyaring (SNI 0004:2008)

154

filtrasi
adalah proses memisahkan padatan dari supernatran melalui media penyaring (SNI 6774:2008)

155

flok
adalah gumpalan lumpur yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi (SNI 0004:2008)

156

flok
adalah partikel koloid yang menggumpal (SNI 6774:2008)

157

flokulasi
adalah proses pembentukan partikel flok yang besar dan padat agar dapat diendapkan (SNI 0004:2008)

158

flotasi
adalah proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara diapungkan
(SNI 0004:2008)

159

flotasi
adalah proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara diapungkan
(SNI 6774:2008)

160

gangguan
adalah pengaruh kwantitas yang mempunyai nilai dalam batas yang disyaratkan spesifikasi ini, di luar
yang disyaratkan kondisi kerja operasi (ROC) pada meter air (SNI 2547:2008)

161

Geomembran
Geomembran suatu membran sinttetis penyekat yang bersipat kedap air digunakan dalam rekayasa
geoteknik yang berhubungan dengan bahan untuk mengontrol perpindahan zat cair dalam suatu
pembangunan proyek, struktur, atau system (RSNI M-02-2005)

162

Geotekstil
setiap bahan tekstil kedap air yang digunakan bersama fondasi, timbunan, tanah, batuan atau matrial
geoteknik lainnya sebagai bagian dari kesatuan sistim struktur, atau produk buatan manusia (RSNI M-022005)

163

geotekstil tipe anyaman


geotekstil yang dianyam dengan komposisi 2 elemen yang saling tegak lurus dengan sistimatis
membentuk struktur satu bidang (RSNI M-02-2005)
gravitasi serempak, terjadi proses fisis, proses biokimia dan proses biologis (SNI 3981:2008)

164

harga satuan bahan


harga satuan bahan harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan (Revisi RSNI T-13-2002)

165

harga satuan bahan


adalah harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan (SNI 2835:2008)

166

harga satuan pekerjaan

adalah harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah (SNI 2835:2008)

167

harga satuan pekerjaan


harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah (Revisi SNI 03-2835-2002)

168

indek pengujian
suatu prosedur pengujian yang boleh jadi berisikan prasangka pengenalan atau dapat juga digunakan
dalam menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan terhadap satu set benda uji, guna
mengetahui sifat-sifat dari benda uji tersebut sesuai kepentingan dan persyaratan yang harus dipenuhi
(RSNI M-02-2005)

169

indeks
adalah faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja (SNI
2835:2008)

170

indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja (Revisi RSNI T-132002)

171

indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja (Revisi SNI 032835-2002)

172

indeks bahan
adalah indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan (SNI 2835:2008)

173

indeks tenaga kerja


indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis pekerjaan
(Revisi SNI 03-2835-2002)

174

indeks tenaga kerja


adalah indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan (SNI 2835:2008)

175

indikasi primer
adalah indikasi (ditampilkan/displayed, dicetak/printed atau dimasukan dalam memori) yang dilakukan
untuk kontrol metrologikal yang sah (SNI 2547:2008)

176

inner
adalah peralatan bagian dalam meter air terdiri dari alat penghitung, sensor, tranduser dan alat penunjuk
(SNI 2547:2008)

177

instalasi pengolahan air


yang selanjutnya disebut IPA adalah suatu IPA yang dapat mengolah air baku melalui proses tertentu
dalam bentuk yang kompak sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi baku mutu yang berlaku
(SNI 0004:2008)

178

instalasi pengolahan air yang selanjutnya disebut unit paket IPA


unit paket instalasi pengolahan air selanjutnya disebut Unit Paket IPA adalah unit paket adalah unit paket
yang dapat mengolah air baku melalui proses fisik, kimia dan atau biologi tertentu dalam bentuk yang
kompak sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi baku mutu yang berlaku, didesain dan dibuat
pada suatu tempat yang selanjutnya dapat dirakit di tempat lain dan dipindahkan, yang terbuat dari bahan
plat baja, dan plastik atau fiber. (SNI 6773:2008)

179

instalasi saringan pasir lambat


adalah bak yang direncanakan dengan kriteria tertentu dan diisi dengan media penyaring dengan ukuran
butiran tertentu (SNI 3981:2008)

180

instrumen yang dihubungkan dengan pengukur


adalah instrumen yang dihubungkan ke peralatan penghitung, peralatan koreksi atau peralatan konversi,
untuk mengukur kwantitas karakteristik air, dengan melakukan koreksi dan/atau konversi (SNI 2547:2008)

181

insulasi
adalah penghambat aliran suhu dan suara dari plaster bertulang (wythe) sisi satu ke plaster bertulang sisi
lainnya (SNI 7392:2008)

182

insulasi

adalah kemampuan elemen pemisah konstruksi bangunan ketika diekspos api pada satu sisi, untuk
membatasi kenaikan temperatur pada sisi tak terekspos dibawah level tertentu (SNI 1741:2008)

183

Insulasi
kemampuan elemen pemisah konstruksi bangunan ketika diekspos api pada satu sisi, untuk membatasi
kenaikan temperatur pada sisi tak terekspos dibawah level tertentu (Revisi SNI 03-1741-2000)

184

integritas
adalah kemampuan elemen pemisah konstruksi bangunan, ketika diekspos ke api pada satu sisi, untuk
menjaga jangan sampai nyala api dan gas panas terjadi pada sisi tak terekspos (SNI 1741:2008)

185

Integritas
kemampuan elemen pemisah konstruksi bangunan, ketika diekspos ke api pada satu sisi, untuk menjaga
jangan sampai nyala api dan gas panas terjadi pada sisi tak terekspos (Revisi SNI 03-1741-2000)

186

interval skala verifikasi


adalah divisi skala nilai terendah pada elemen pertama dari peralatan penunjuk (SNI 2547:2008)

187

IPA
adalah Instalasi Pengolahan Air (SNI 0004:2008)

188

Isolator Getar
adalah suatu sistem peredam getaran terhadap komponen sekunder pergerakan

189

jalur lalu-lintas (carriage way)


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih)

190

kabel berisolasi
adalah kabel yang terdiri atas pelindung rakitan/satu inti/selubung individual (SNI 6773:2008)

191

kadar air keseimbangan


kondisi kadar air keseimbangan adalah kadar air yang memberikan pertambahan massa dalam setiap
interval tidak kurang dari 2 jam, tidak melebihi 0,1 % dari massa benda uji tersebut (RSNI M-02-2005)

192

kadar semen
adalah jumlah semen yg digunakan perkubikasi beton (SNI 1973:2008)

193

kadar udara
adalah jumlah udara yang terperangkap dalam beton segar (SNI 1973:2008)

194

kapasitas produksi
adalah volume air hasil olahan persatuan waktu (SNI 6774:2008)

195

kape dan skrap


adalah berupa plat baja yang lentur dan ujungnya rata untuk meratakan dempul atau plamir (SNI
2407:2008)

196

kaping
pemberian lapisan perata pada permukaan bidang tekan benda uji (Revisi SNI 03-3421-1994)

197

kecepatan penjalaran nyala api di permukaan bahan bangunan


adalah hasil uji jalar api menempatkan bahan bangunan dalam klasifikasi yang berbeda, M1 = tidak
terbakar, M2 = sukar terbakar, M3 = menghambat api, M4 = agak menghambat api, M5 = mudah terbakar
(SNI 1739:2008)

198

kecepatan penjalaran nyala api di permukaan bahan bangunan hasil


uji jalar api menempatkan bahan bangunan dalam klasifikasi yang berbeda ; M1 = tidak terbakar, M2 =
sukar terbakar, M3 = menghambat api, M4 = agak menghambat api dan M5 = mudah terbakar (Revisi SNI
03-1739-1989)

199

kehilangan tekanan ( )
adalah kehilangan tekanan, pada debit alir yang ditentukan akibat adanya meter air di saluran pipa (SNI
2547:2008)

200

kekangan
adalah pembatas ekspansi atau rotasi (yang dipengaruhi oleh tindakan mekanis dan atau panas) yang
diusahakan pada kondisi-kondisi bagian ujung, pinggir atau pendukung suatu benda uji (SNI 1741:2008)

201

Kekangan pembatas
ekspansi atau rotasi (yang dipengaruhi oleh tindakan mekanis dan atau panas) yang diusahakan pada
kondisi-kondisi bagian ujung, pinggir atau pendukung suatu benda uji (Revisi SNI 03-1741-2000)

202

kepala meter air


adalah bagian yang mengencangkan duduknya alat hitung (SNI 2547:2008)

203

kesalahan
adalah perbedaan antara kesalahan indikasi dan kesalahan yang hakiki pada meter air (SNI 2547:2008)

204

kesalahan hakiki
adalah kesalahan indikasi pada sebuah meter air yang ditentukan sesuai kondisi referensi (SNI
2547:2008)

205

kesalahan intrinsic initial


adalah kesalahan yang hakiki pada meter air yang ditentukan sebelum melakukan semua uji kinerja (SNI
2547:2008)

206

kesalahan maksimum yang diijinkan (maximum permissible error/MPE)


adalah nilai-nilai ekstrim kesalahan indikasi relatif pada meter air yang diijinkan dari spesifikasi ini (SNI
2547:2008)

207

kesalahan penting
adalah kesalahan yang dinyatakan berlebihan, bila kesalahan yang ditunjuk lebih besar dari setengah
kesalahan maksimum yang diijinkan dalam " zona teratas" (SNI 2547:2008)

208

kesalahan penunjukan
adalah volume aktual yang ditunjukkan dikurangi dengan volume sebenarnya (SNI 2547:2008)

209

koagulan
adalah bahan (kimia) yang digunakan untuk pembentukan flok pada proses pencampuran (SNI
0004:2008)

210

koagulasi
adalah proses pencampuran bahan kimia (koagulan) dengan air baku sehingga membentuk campuran
yang homogen(SNI 0004:2008)

211

koagulasi
adalah proses pencampuran bahan kimia (koagulan) dengan air baku sehingga membentuk campuran
yang homogen (SNI 6774:2008)

212

Kolom pilaster
adalah tiang kolom yang dibangun dari pasangan bata/batako.

213

Komponen Arsitektural
adalah komponen bangunan yang berfungsi sebagai penyekat antar ruang, penutup antar ruang pada
bidang horizontal maupun vertikal yang meliputi bukaan, pencahayaan ruangan, misalnya dinding
pasangan, dinding panel, langit-langit/plafond.

214

Komponen Elektrikal
adalah peralatan pada bangunan yang berfungsi sebagai pembangkit listrik darurat, instalasi
pendistribusian listrik dan sistem penerangan.

215

komponen elektronik
adalah kesatuan phisik terkecil, yang menggunakan elektron atau lubang konduksi dalam semi-konduktor,
gas, atau dalam suatu ruang hampa (SNI 2547:2008)

216

Komponen Mekanikal
adalah peralatan pada bangunan yang mempunyai fungsi sebagai sistem pemanas dan pendingin ruang,
pengangkut barang dan manusia baik vertikal maupun horizontal.

217

komponen pemikul beban


adalah suatu komponen yang dimaksudkan untuk memikul atau mendukung suatu beban eksternal
bangunan dan mempertahankan daya dukung tersebut dalam hal terjadi kebakaran (SNI 1741:2008)

218

komponen pemikul beban


suatu komponen yang dimaksudkan untuk memikul atau mendukung suatu beban eksternal bangunan
dan mempertahankan daya dukung tersebut dalam hal terjadi kebakaran (Revisi SNI 03-1741-2000)

219

komponen pemisah atau partisi


adalah komponen bangunan yang dimaksudkan untuk memisahkan antara dua area bersebelahan (SNI
1741:2008)

220

Komponen sekunder
adalah komponen-komponen bangunan yang tidak direncanakan/diperhitungkan untuk menerima beban
namun dapat mengalami tegangan akibat beban yang bekerja langsung padanya akibat perubahan
bentuk komponen struktural, seperti komponen arsitektural, mekanikal dan elektrikal.

221

komponen stuktur bangunan


adalah komponen struktur yang telah terdefinisi, seperti dinding, lantai, atap, balok atau kolom (SNI
1741:2008)

222

kondisi kerja operasi (rated operating conditions/ROC)


adalah kondisi penggunaan yang memberi rentang pada nilai faktor pengaruh, agar kesalahan indikasi
meter air yang diperlukan dalam batas kesalahan maksimum yang diijinkan (MPE) (SNI 2547:2008)

223

kondisi pembatas (limiting conditions/LC)


adalah kondisi ekstrim pada debit, temperatur, tekanan, kelembaban dan interferensi pengaruh magnet,
dimana kinerja meter air pada saat operasional tidak mengalami kerusakan, degradasi atau kesalahan
penunjukan saat dioperasikan dalam kondisi kerja operasi (ROC) (SNI 2547:2008)

224

kondisi referensi
adalah satuan dari nilai referensi, atau rentang referensi, dari kwantitas pengaruh, menjelaskan uji kinerja
sebuah meter air, atau untuk pembanding hasil pengukuran (SNI 2547:2008)

225

kondisi ruang pengujian


geotekstil kondisi udara pada ruang uji dijaga untuk memiliki kelembaban relatif 65 5 % dan temperatur
21 2o C (RSNI M-02-2005)

226

konstruksi pengujian
adalah susunan lengkap benda uji dan konstruksi pendukungnya (SNI 1741:2008)

227

konstruksi pengujian
susunan lengkap benda uji dan konstruksi pendukungnya.

228

level lantai acuan


adalah tingkat permukaan lantai yang dijadikan acuan relatif terhadap posisi komponen bangunan (SNI
1741:2008)

229

level lantai acuan


tingkat permukaan lantai yang dijadikan acuan relatif terhadap posisi komponen bangunan (Revisi SNI 031741-2000)

230

lot
suatu unit produksi, atau kumpulan dari unit lainnya yang sejenis, atau berupa paket-paket, diambil untuk
contok yang memenuhi uji statistik. Unit produksi tersebut mempunyai satu atau beberapa sifat umum
yang sama atau berbeda dari unit lainnya (RSNI M-02-2005)

231

M1
adalah mutu bahan 1atau kelas 1yaitu bahan tidak terbakar, artinya sifat bahan yang tidak terbakar bila
terkena panas/api tidak akan menyebarkan/ menjalarkan api pada waktu kebakaran terjadi (SNI
1740:2008)

232

M5
adalah mutu bahan 5 atau kelas 5 yaitu bahan mudah terbakar, artinya sifat dari bahan yang mudah
terbakar, sifat pembakarannya sangat cepat, nyala yang ditimbulkan cepat sekali menjalar, dan panas
yang dihasilkan sangat tinggi disertai asap tebal (SNI 1740:2008)

233

manifold
adalah instalasi pengolahan air utama yang dinstalasi pengolahan air pada dasar saringan pasir sebagai
instalasi pengolahan air instalasi pengolahan air masuk (SNI 6774:2008)

234

meni kayu
adalah berfungsi memberikan proteksi terhadap noda yang dihasilkan oleh getah kayu (SNI 2407:2008)

235

meter air
adalah alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan

yang dilengkapi dengan unit sensor, unit penghitung, dan unit indikator pengukur untuk menyatakan
volume air yang lewat (SNI 2547:2008)

236

meter air kombinasi


adalah tipe meter air kombinasi horizontal yang mempunyai satu debit besar, satu debit kecil dan
mempunyai alat yang bisa berganti sistem kerja, tergantung pada besar debit yang lewat meter air, baik
kecil maupun besar atau kedua-duanya dapat mengalir otomatis secara langsung (SNI 2547:2008)

237

meter air lengkap


adalah meter air yang mempunyai transduser pengukur (mencakup sensor alir) dan alat hitung (termasuk
peralatan indikasi) tidak terpisah (SNI 2547:2008)

238

metode magnifikasi momen


metode perhitungan beton bertulang dengan perbesaran momen (RSNI PJKB-3D)
mudah menguap dan mudah terbakar dengan titik didih 135 1800C (SNI 2407:2008)

239

metode magnifikasi momen


adalah metode perhitungan beton bertulang dengan perbesaran momen (SNI 7392:2008)

240

netralisan
adalah bahan kimia yang digunakan untuk menyesuaikan derajat keasaman (pH) pada suatu proses
tertentu (SNI 0004:2008)

241

netralisasi
adalah proses untuk menyesuaikan derajat keasaman (pH) pada air (SNI 0004:2008)

242

nilai gradien kecepatan ,G


adalah laju penurunan kecepatan persatuan waktu (/detik) (SNI 0004:2008)

243

nozzle
adalah perlengkapan yang dipasang pada dasar saringan pasir untuk meratakan aliran air (SNI
6774:2008)

244

nozzle man
adalah orang yang mengerjakan penyemprotan plaster/shotcrete/shotcreting (SNI 7392:2008)

245

panel jaring kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D)


las pabrikan adalah dua panel jaring kawat baja polos las pabrikan yang dihubungkan dengan rangka
kawat baja polos penghubung yang dilas secara pabrikan, ruang diantara dua jaring kawat diisi dengan
bahan gabus plastik (expended polystyrene) (SNI 7392:2008)

246

panel jaring kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D)


las pabrikan dua panel jaring kawat baja polos las pabrikan yang dihubungkan dengan rangka kawat baja
polos penghubung yang dilas secara pabrikan, ruang diantara dua jaring kawat diisi dengan bahan gabus
plastik (expended polystyrene) (RSNI PJKB-3D)

247

Partisi
adalah dinding pemisah antar ruang.

248

pelaksana pembangunan gedung dan perumahan


pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan,
kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan (Revisi SNI 03-2835-2002)

249

pelaksana pembangunan gedung dan perumahan


adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan (SNI 2835:2008)

250

pelat baja
adalah pelat dari bahan baja yang digunakan untuk konstruksi umum (SNI 6773:2008)

251

pengaduk beton
adalah drum pengaduk yang digerakkan dengan tenaga pengaduk/mekanik yang digunakan untuk
mengaduk campuran beton (SNI 4156:2008)

252

penggetar eksternal
adalah penggetar berbentuk meja/papan yang dalam pengunaannya beton yang dipadatkan disimpan di
atasnya (SNI 4156:2008)

253

penggetar internal
adalah penggetar berbentuk batang yang dalam penggunaannya dimasukkan ke dalam beton yang
dipadatkan (SNI 4156:2008)

254

penyerapan air
penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang meresap ke dalam pori-pori, tetapibelum termasuk
air yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan sebagaipersentase dari berat keringnya.
Agregat dikatakan kering ketika telah dijaga pada suatu temperatur (1105)oC dalam rentang waktu
yang cukup untuk menghilangkan seluruh kandungan air yang ada (sampai beratnya tetap) (SNI
1970:2008)

255

penyerapan air
adalah penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang meresap ke dalam pori-pori, tetapi belum
termasuk air yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat
keringnya; agregat dikatakan kering ketika telah dijaga pada suatu temperatur (1105) oC dalam rentang
waktu yang cukup untuk menghilangkan seluruh kandungan air yang ada (sampai beratnya tetap) (SNI
1969:2008)

256

peralatan ancillary
adalah peralatan yang bertujuan untuk melaksanakan fungsi tertentu, secara langsung dilibatkan dalam
ketelitian, pemancaran atau tampilan yang memperlihatkan hasil pengukuran (SNI 2547:2008)

257

peralatan elektronik
adalah alat yang memanfaatkan elektronik sub-assemblies dan melakukan suatu fungsi spesifik (SNI
2547:2008)

258

peralatan konversi
adalah alat yang secara otomatis mengkonversi volume yang diukur pada kondisi metering ke dalam
suatu volume pada kondisi-kondisi dasar, atau ke satuan berat, dengan memperhitungkan karakteristik air
(temperatur, tekanan, berat jenis (density), berat jenis relatif) diukur menggunakan instrumen pengukur
yang dihubungkan, atau disimpan dalam memori oleh fasilitas pengontrol otomatis yang beroperasi pada
interval waktu tertentu atau per jumlah yang ditetapkan pada siklus pengukuran (SNI 2547:2008)

259

peralatan yang sedang diuji (EUT)


adalah meter air lengkap, bagian dari meter air (sub-assembly) atau peralatan ancillary (SNI 2547:2008)

260

Perbaikan
adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi struktur dan komponen struktur kepada kondisi semula.

261

Perbaikan arsitektural (repair)


adalah tindakan untuk mengembalikan bentuk arsitektur bangunan, sehingga semua perlengkapan
bangunan dapat berfungsi kembali seperti semula.

262

perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi


adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar pengupahan pekerja,
untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi (SNI 2835:2008)

263

Perkuatan (strengthening) elemen struktur


adalah tindakan untuk meningkatkan kondisi struktur bangunan sehingga melebihi kondisi semula.

264

permukiman
adalah bagian dari kawasan budidaya dalam lingkungan hidup, baik yang bersifat perkotaan maupun
perdesaan, terdiri dari beberapa jenis kawasan dengan prasarana dan sarana lingkungan yang lengkap
dengan fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi kebutuhan penghuninya (SNI 3242:2008)

265

pewadahan individual
adalah aktivitas penanganan penampungan sampah sementara dalam suatu wadah khusus untuk dan
dari sampah individu (SNI 3242:2008)

266

pewadahan komunal
adalah aktivitas penanganan sampah sementara dalam suatu wadah bersama baik dari berbagai sumber
maupun sumber umum (SNI 3242:2008)

267

pigmen
adalah senyawa berupa serbuk sangat halus atau pasta cat berupa suspensi gunanya untukmemperkuat
selaput cat dan memberikan warna serta daya tutup (SNI 2407:2008)

268

pipa baja saluran air


adalah pipa baja dengan proses kampuh lurus lasan tumpul (butt-welded strightseam) atau kampuh spiral
(spiral seam) dan pipa baja tanpa kampuh (seamless) dengan ukuran diameter nominal 152,4 mm atau
lebih yang digunakan untuk penyaluran air (SNI 6773:2008)

269

pipa PVC
adalah pipa PVC yang tidak diplastisizer

270

plamir kayu
adalah suatu bahan berupa pasta terdiri dari bahan pengisi pigmen dan bahan pengikat, yang berfungsi
sebagai cat dasar untuk menutup pori-pori pada permukaan kayu dan celah-celah sambungan serta
memberi suatu lapisan yang kuat untuk pengecatan berikutnya (SNI 2407:2008)

271

Portal
adalah suatu sistem rangka bangunan yang terdiri dari sejumlah kolom dan balok yang saling
berhubungan dan berfungsi sebagai suatu kesatuan lengkap, berdiri sendiri dengan atau tanpa dibantu
oleh diafragma-diafragma horisontal atau sistem-sistem ikatan lantai

272

profil hidrolis
adalah gambaran yang menunjukkan garis ketinggian muka air bebas dalam tiap unit paket IPA ketika
proses berlangsung (SNI 0004:2008)

273

rangka kawat baja penghubung


rangka kawat baja penghubung rangka kawat baja polos berlapis penahan karat (galvanized) yang
menghubungkan dua panel jaring kawat baja las pabrikan (RSNI PJKB-3D)

274

rangka kawat baja penghubung


rangka kawat baja penghubung adalah rangka kawat baja polos berlapis penahan karat (galvanized) yang
menghubungkan dua panel jaring kawat baja las pabrikan (SNI 7392:2008)

275

Restorasi
adalah tindakan untuk menjadikan sebuah bangunan atau bagian-bagiannya supaya dapat lebih berfungsi
lagi setelah dilakukan perbaikan dan perkuatan.

276

Restorasi (restoration) elemen struktur


adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi struktur bangunan seperti kondisi semula.

277

Retak besar
adalah retak yang mempunyai lebar celah lebih besar dari 0,6 cm.

278

Retak halus
adalah retak yang mempunyai lebar celah lebih kecil dari 0,075 cm

279

Retak kecil
adalah retak yang mempunyai lebar celah antara 0,075 - 0,600 cm.

280

Retrofiting
adalah perbaikan, perkuatan, dan restorasi.

281

ruang ukur
adalah bagian badan meter yang berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan unit penghitung untuk
menentukan besarnya volume air (SNI 2547:2008)

282

Rumah sederhana
adalah Rumah yang dibangun oleh masyarakat berdasarkan pengalaman praktis.

283

saluran pengumpul bawah (underdrain)


adalah saluran yang direncanakan untuk mengumpulkan dan mengalirkan air hasil penyaringan ke dalam
saluran keluaran (outlet) (SNI 3981:2008)

284

sampah domestik B3
adalah sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga, mengandung bahan dan atau bekas kemasan
suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun, karena sifat atau konsentarsinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan atau mencemarkan lingkungan hidup
dan atau membahayakan kesehatan manusia (SNI 3242:2008)

285

sampah jalan

adalah sampah yang berasal dari penyapuan jalan dan pejalan kaki (SNI 3242:2008)

286

sampah organik
adalah sampah organik yang mudah membusuk terdiri dari bekas makanan, bekas sayuran, kulit buah
lunak, daun-daunan dan rumput (SNI 3242:2008)

287

sampah organik halaman


adalah sampah yang berasal dari penyapuan halaman seperti daun dan rumput (SNI 3242:2008)

288

sampah taman
adalah sampah yang berasal dari taman berupa daun, rumput, pangkasan tanaman, dan sampah yang
berasal dari pengunjung taman seperti bekas bungkus makanan dan sisa makanan (SNI 3242:2008)

289

saringan pasir lambat


adalah salah satu cara pengolahan air baku untuk menghasilkan air bersih, beroperasi secara

290

satu siklus adukan (batch)


adalah sejumlah campuran beton dalam satu siklus langkah kerja dari satu satuan peralatan pengaduk,
atau sejumlah beton yang diangkut oleh sebuah mobil angkut beton siap pakai, atau sejumlah beton yang
dikeluarkan selama satu menit dari pengaduk yang bekerja terus menerus (SNI 2458:2008)

291

satuan pekerjaan
adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume
dan unit (SNI 2835:2008)

292

sedimentasi
adalah proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara pengendapan
(SNI 0004:2008)

293

semen portland tipe I


semen Portland yang umum digunakan tanpa persyaratan khusus (Revisi RSNI T-13-2002)

294

sensor aliran dan volume


adalah bagian dari meter air (seperti disc, piston, roda, elemen turbin atau coil elektromagnetis), yang
mengubah aliran air yang diukur menjadi suatu besaran ukur atau volume air melewati meter air (SNI
2547:2008)

295

shotcrete
adalah adukan campuran PC dan pasir yang dipasang dengan menggunakan alat semprot sehingga
plasteran mencapai ketebalan tertentu (SNI 7392:2008)

296

shotcrete
adalah adukan campuran PC dan pasir yang dipasang dengan menggunakan alat semprot sehingga
plasteran mencapai ketebalan tertentu (SNI 7392:2008)

297

sifat material aktual


adalah sifat bahan yang ditentukan dari contoh yang mewakili untuk pengujian api sesuai dengan
persyaratan standar produk terkait (SNI 1741:2008)

298

Sloof
adalah balok yang terbuat dari beton bertulang yang berfungsi sebagai pengikat kolom bagian bawah

299

slump beton
adalah penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton yang diukur segera setelah cetakan uji
slump diangkat (SNI 1972:2008)

300

Stabilitas
kemampuan benda dari suatu komponen pemikul beban untuk mendukung beban ujinya seperti yang
disyaratkan, tanpa melebihi kriteria yang ditetapkan berkenaan dengan tingkat dan laju deformasi (Revisi
SNI 03-1741-2000)

301

struktur pendukung
adalah struktur yang disyaratkan untuk pelaksanaan pengujian beberapa elemen bangunan, tempat
dimana benda uji yang dirakit, contohnya dinding dimana pintu yang akan diuji dipasang (SNI 1741:2008)

302

sub-assembly
adalah transduser pengukur, (mencakup sensor alir) dan peralatan indikasi (mencakup alat hitung) dari
meter kombinasi (SNI 2547:2008)

303

subsidi silang
adalah bantuan pembiayaan yang diberikan dari golongan daerah mampu ke golongan kurang mampu
melalui pembayaran retribusi (SNI 3242:2008)

304

tahanan tusuk (F)


mekanisme tahanan yang menjadi sifat dari suatu benda uji terhadap keruntuhan akibat suatu penetrasi
atau penusukan (RSNI M-02-2005)

305

tahanan tusuk (F)


mekanisme tahanan yang menjadi sifat dari suatu benda uji terhadap keruntuhan akibat suatu penetrasi
atau penusukan (RSNI M-02-2005)

306

tekanan kerja maksimum yang dapat diterima (maximum admissible working


pressure/MAP)
adalah tekanan maksimum pada meter air yang dapat dihubungkan secara nominal dalam kondisi kerja
operasi (ROC), tanpa penurunan kinerja metrologikal nya (SNI 2547:2008)

307

tekanan kerja maksimum yang dapat diterima (maximum admissible working


pressure/MAP)
adalah tekanan maksimum pada meter air yang dapat dihubungkan secara nominal dalam kondisi kerja
operasi (ROC), tanpa penurunan kinerja metrologikal nya (SNI 2547:2008)

308

tekanan kerja minimum yang dapat diterima (minimum admissible working


pressure/mAP)
adalah tekanan minimum pada meter air yang dapat terukur secara nominal dalam kondisi kerja operasi
(ROC), tanpa penurunan kinerja metrologikal nya (SNI 2547:2008)

309

temperatur kerja ( )
adalah temperatur air rata-rata dalam pipa, diukur pada upstream meter air dan pada downstream meter
air (SNI 2547:2008)

310

temperatur kerja maksimum yang dapat diterima (maximum admissible working


temperature/MAT)
adalah temperatur maksimum pada meter air yang dapat terukur secara nominal pada saat pemberian
tekanan internal, tanpa penurunan kinerja metrologikal nya

311

temperatur kerja minimum yang dapat diterima (minimum admissible working


temperature/mAT)
adalah temperatur minimum pada meter air yang dapat terukur secara nominal pada saat pemberian
tekanan internal, tanpa penurunan kinerja metrologikal nya (SNI 2547:2008)

312

termokopel jelajah (roving thermocouple)


adalah termokopel dengan desain khusus dimana sambungan pengukuran (hot junction) disolder atau
dilas pada cakram tembaga, digunakan untuk mengukur temperatur di titik-titk yang diduga terjadi
pemanasan berlebih (hot spot) pada sisi permukaan benda uji yang tidak terekspos api (SNI 1741:2008)

313

tiner (white spirit, solvent naphta)


adalah pengencer cat yang dibuat dari minyak bumi, merupakan hasil sulingan minyak tanah,

314

tiner (white spirit, solvent naphta)


pengencer cat yang dibuat dari minyak bumi, merupakan hasil sulingan minyak tanah, mudah menguap
dan mudah terbakar dengan titik didih 1350C s.d 1800C (Revisi SNI 03-2407-1991)

315

tinggi bebas (freeboard)


adalah ruang atau jarak antara permukaan air maksimum dengan dinding teratas (SNI 3981:2008)

316

Tingkat kerusakan
adalah tingkat kerusakan secara fisik keseluruhan atau bagian-bagian bangunan yang mengalami
kerusakan akibat gempa.

317

Tingkat kerusakan komponen struktur


adalah tingkat kerusakan komponen struktur yang dibuat dalam 5 tingkat kerusakan yaitu : tingkat 1
sampai dengan 5 yang digunakan untuk pemeriksaan darurat dan pemeriksaan klasifikasi kerusakan.

318

Tingkat resiko
adalah tingkat kerusakan struktur, kemungkinan benda terjatuh atau terguling setelah terjadinya
kerusakan akibat gempa.

319

TPS

adalah tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul ke alat angkut sampah yang dapat dipindahkan
secara langsung atau melalui tempat penampungan sampah sementara (TPS) (SNI 3242:2008)

320

tungku bakar
adalah alat pembakar benda uji berbentuk tabung dilengkapi alat pemanas listrik dan deflektor udara (SNI
1740:2008)

321

tutup meter air


adalah tutup yang melindungi bagian atas alat hitung (SNI 2547:2008)

322

ukuran (gages)
adalah ukuran/diameter dari kawat baja (SNI 7392:2008)

323

unit paket instalasi pengolahan air


adalah unit paket instalasi pengolahan air yang selanjutnya disebut unit paket instalasi pengolahan air
adalah unit paket yang dapat mengolah air baku melalui proses fisik, kimia dan atau biologi tertentu dalam
bentuk yang kompak sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi baku mutu yang berlaku,
didesain dan dibuat pada suatu tempat yang selanjutnya dapat dirakit di tempat lain dan dipindahkan,
yang terbuat dari bahan plat baja, dan plastik atau fiber (SNI 6774:2008)

324

unit sensor
adalah bagian meter air yang mengubah aliran air yang diukur menjadi suatu besaran ukur yang dikirim ke
bagian indikator/penunjuk setelah melalui unit penghitung/transmisi (SNI 2547:2008)

325

volume absolut
adalah volume absolut untuk masing-masing bahan dalam m3 sama dengan berat bahan dalam kg dibagi
dengan 1000 x berat jenisnya. Untuk komponen agregat, berat jenis jenuh dan massa harus didasarkan
pada kondisi jenuh dan kering permukaan. Berat jenis semen harus berdasarkan pada cara uji C 188,
berat jenis semen sebesar 3.15 dapat digunakan untuk semen yang dibuat di pabrik sesuai dengan
persyaratan pada spesifikasi C 150 (SNI 1973:2008)

326

volume absolut total


adalah penjumlahan dari volume absolut untuk masing-masing bahan dalam campuran (m3) (SNI
1973:2008)

327

volume aktual ( )
adalah total volume air yang melewati meter air, tanpa memperhatikan waktu yang seharusnya terekam
(SNI 2547:2008)

328

volume indikasi ( )
adalah volume air yang ditunjuk oleh meter air, sesuai dengan volume aktual (SNI 2547:2008)

329

volume indikasi ( )
adalah volume air yang ditunjuk oleh meter air, sesuai dengan volume aktual (SNI 2547:2008)

330

volume produksi campuran


adalah volume beton segar per campuran yang didefinisikan sebagai volume beton yang diproduksi dari
suatu adukan yang terdiri dari beberapa material (SNI 1973:2008)

331

Waktu Getar Resonansi


adalah waktu getar alami bangunan yang sama dengan waktu getar komponen sekunder

332

waktu tinggal, td
adalah waktu yang diperlukan oleh air selama proses tertentu berlangsung (SNI 0004:2008)

333

waktu tinggal, td
adalah waktu yang diperlukan selama proses tertentu berlangsung pada unit operasi (SNI 6774:2008)

334

workability beton
adalah kemudahan pengerjaan beton segar (SNI 1972:2008)

335

wythe
adalah plaster bertulang panel jaring kawat baja polos (SNI 7392:2008)

336

Wythe
plaster bertulang panel jaring kawat baja polos (RSNI PJKB-3D)

337

AB (asphaltic binder)
bahan pengikat aspal

338

acuan gelincir (slip form)


jenis acuan yang biasanya terbuat dari baja dan bersatu dengan mesin penghampar pada waktu
penghamparan beton semen

339

acuan tetap (fixed form)


jenis acuan yang umumnya terbuat dari baja dan dipasang di lokasi penghamparan sebelum pengecoran
beton semen

340

adukan
campuran antara agregat halus, semen Portland atau jenis semen hidraulik yang lain dan air

341

adukan beton
campuran antara agregat halus dan semen portland atau jenis semen hidraulik yang lain dan air

342

agregat
material granular misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku pijar yang dipakai bersama-sama
dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan

343

agregat
sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lainnya, baik berupa hasil alam maupun hasil
buatan

344

agregat
material granular misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku pijar yang digunakan bersamasama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton atau adukan semen hidraulik

345

agregat halus
pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu
dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm

346

agregat halus
merupakan agregat yang lolos saringan No.4 (4,75 mm)

347

agregat kasar
kerikil sebagai hasil desintegrasi alami batuan atau berupa batu pecah yang dihasilkan oleh industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 40,0 mm

348

agregat kasar
merupakan agregat yang tertahan pada ayakan No. 4 (4.75 mm)

349

agregat kasar
merupakan agregat yang tertahan saringan No.4 (4,75 mm)

350

agregat kasar
agregat yang susunan butirannya tertahan saringan No. 4 (4,75 mm)

351

agregat ringan
agregat yang memiliki berat jenis lebih kecil dari 2

352

agregat ringan
agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai massa jenis 1100 kg/m3 atau kurang

353

agregat slag
limbah besi dan baja berbentuk bongkah panas yang telah diproses melalui penyemprotan air tekanan
tinggi sehingga bongkahan slag pecah menjadi ukuran butir tertentu

354

agregat standar
batu kapur (setara dengan batu kapur Monon Stone Co) berukuran lolos saringan 19,0 mm dan tertahan
saringan No. 4 (4,75 mm)

355

akses jalan
merupakan pertemuan jalan yang mempunyai tingkat hirarki yang lebih rendah dengan jalan yang
mempunyai tingkat hirarki yang lebih tinggi

356

akses persil
merupakan jalan masuk ke setiap persil atau ke setiap rumah

357

aksi
penyebab tegangan atau deformasi dalam struktur

358

aksi lingkungan
pengaruh yang timbul akibat temperatur, angin, aliran air, gempa dan penyebab-penyebab alamiah
lainnya

359

aksi nominal
nilai beban rata-rata berdasarkan statistik untuk periode ulang 50 tahun

360

alat daktilitas
alat yang digunakan untuk melakukan pengujian daktilitas aspal

361

alat penetrometer konus dinamis (Dynamic Cone Penetrometer, DCP)


suatu alat yang terdiri dari tiga bagian utama, yang satu sama lain harus disambung sehingga cukup kaku

362

alat pengering (dryer)


alat pengering yang menggunakan pembakaran untuk mengeringkan agregat

363

alat saybolt furol


alat untuk menentukan viskositas aspal cair dan aspal keras dalam detik yang dikonversikan ke dalam
sentistoke

364

alat sentrifus
alat yang berfungsi memisahkan larutan dan bagian yang tak larut dengan cara diputar dengan kecepatan
tertentu yang sesuai kebutuhan

365

alinyemen vertikal
proyeksi garis sumbu jalan pada bidang vertikal yang melalui sumbu jalan[RSNI T-14-2004]

366

alkohol anhidrous
senyawa kimia hidrokarbon yang disebut juga etil alkohol atau etanol dengan rumus kimia C2H5OH
dengan kandungan air sangat rendah sehingga dapat berfungsi sebagai bahan bakar

367

alokasi resiko
pembebanan atau pengalokasian resiko-resiko yang ada terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan/ proyek yang akan dikerjakan yang didasarkan pada prinsip pihak yang menanggung resiko
sebaiknya adalah pihak yang paling mampu mengendalikan resiko tersebut

368

alur (ruts)
penurunan memanjang yang terjadi pada lajur jejak roda kiri (JRKI) dan jejak roda kanan (JRKA)

369

ambles
penurunan setempat pada suatu bidang perkerasan yang biasanya berbentuk tidak menentu tanpa
terlepasnya material perkerasan

370

analisis dampak lalu lintas jalan (andalalin)


suatu studi khusus yang dilakukan untuk menilai dampak lalu lintas jalan

371

analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL)


kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan

372

Analisis modal
Analisis perhitungan ulang dari frekuensi alami.

373

analisis produk (product analysis)


analisis produk untuk setiap peleburan dimana pemesan memberikan pilihan untuk menganalisis contoh
yang mewakili yang diambil dari produk struktur yang telah selesai

374

analisis resiko
proses identifikasi resiko, perkiraan kemungkinan kejadian serta evaluasi dampak potensial yang akan

muncul dari suatu rencana kegiatan/ proyek secara kualitatif dan kuantitatif

375

analisis saringan
suatu usaha untuk mendapatkan distribusi ukuran butir tanah dengan menggunakan analisis saringan

376

analisis satu peleburan (heat analysis)


analisis kimia dari suatu contoh termasuk di dalamnya penentuan karbon, mangan, belerang, nikel,
kromium, molibdenum, tembaga, vanadium, kolumbium, unsur lain yang dispesifikasikan atau yang tidak
boleh ada oleh spesifikasi produk yang akan dipakai untuk kelas, dan tipe yang akan diterapkan, dan
unsur butiran austenitik yang dimurnikan yang kandungannya digunakan dalam pengujian ukuran butiran
austenitik dari satu peleburan.

377

Angka Ekivalen Beban Gandar Sumbu Kendaraan (E)


Angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh lintasan beban gandar
sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban standar
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb).

378

angka ekivalen beban sumbu kendaraan (E)


angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban
sumbu kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban sumbu standar

379

angka ekivalen kecelakaan (AEK)


angka yang digunakan untuk pembobotan kelas kecelakaan, angka ini didasarkan kepada nilai
kecelakaan dengan kerusakan atau kerugian materi

380

angkur
suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendon kepada komponen struktur beton dalam sistem
pasca tarik atau suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendon selama proses pengerasan
beton dalam sistem pratarik

381

anil (annealing)
suatu proses perlakuan panas dimana ukuran butir mikrostruktur suatu bahan meningkat, menyebabkan
perubahan pada sifatnya seperti kekuatan dan kekerasan.

382

anoda
bagian logam bermuatan negatif yang berfungsi menarik elektron dari suatu katoda

383

anoda korban
anoda yang dikorbankan untuk melindungi baja yang mudah terkorosi dari lingkungan yang korosif

384

antara bukaan
jarak antara bukaan satu dengan bukaan berikutnya, diukur dari as lebar bukaan

385

APIL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)


perangkat peralatan teknis yang menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang dan atau
kendaraan di jalan

386

APILL
singkatan dari Alat Pengendali Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat peralatan teknis yang menggunakan
isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang dan atau kendaraan di jalan.

387

apron
Pemasok agregat dari bin dingin dengan mengunakan rantai sebagai alat penggerak dan pemasok

388

arah melintang mesin


arah bidang bahan tegak lurus terhadap arah serat

389

Arah Memanjang Potongan Longsoran


Arah longsoran bergerak.

390

arah mesin
arah bidang bahan sejajar dengan arah serat

391

area terburuk
spesifik area atau kawasan yang memiliki angka kecelakaan yang tinggi

392

arus lalu lintas

jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada jalan per satuan waktu (Manual Kapasitas
Jalan Indonesia,1997)

393

asam
suatu larutan yang mengandung konsentrasi ion Hidrogen ( H+) yang melebihi konsentrasi ion Hidroksil
(OH-)

394

Asbuton
aspal alam dari Pulau Buton yang berbentuk butiran dengan kadar bitumen tertentu

395

aspal
material yang diperoleh dari residu hasil pengilangan minyak bumi

396

aspal keras
aspal yang diperoleh dari proses penyulingan minyak bumi.

397

aspal keras
aspal yang bersifat viskoelastik termasuk aspal alam atau aspal modifikasi (aspal yang diberi bahan
tambah seperti polimer, latek)

398

aspal alam
aspal yang merupakan hasil destilasi secara alam

399

aspal cair
aspal yang dihasilkan dengan cara melarutkan aspal keras dengan pelarut yang berasal dari penyulingan
minyak bumi

400

aspal cair
campuran aspal padat dengan pelarut dari minyak bumi jenis tertentu

401

aspal cair (cutback asphalt)


material yang terdiri atas campuran aspal padat dengan pelarut jenis tertentu yang masing-masing
mempunyai daya menguap tinggi, sedang atau rendah : aspal cair mantap sedang (medium curing, MC);
aspal cair mantap cepat (rapid curing, RC); aspal cair mantap lambat (slow curing, SC).

402

aspal cair (cutback asphalt)


aspal cair yang terdiri atas campuran dengan pelarut jenis tertentu yang masing-masing mempunyai daya
menguap tinggi, sedang atau rendah : aspal cair mantap sedang (medium curing, MC), aspal cair mantap
cepat (rapid curing, RC), aspal cair mantap lambat (slow curing, SC)

403

aspal cair jenis menguap cepat (Rapid Curing/RC)


aspal cair yang terdiri dari campuran antara aspal keras dan pelarut yang mempunyai daya menguap
tinggi, contohnya premium

404

aspal cair jenis menguap lambat (Slow Curing / SC)


aspal cair yang terdiri dari campuran antara aspal keras dan pelarut (solar) yang mempunyai daya
menguap lambat, contohnya minyak diesel (solar)

405

aspal cair jenis menguap sedang (Medium Curing/MC)


aspal cair yang terdiri dari campuran antara aspal keras dan pelarut yang mempunyai daya menguap
sedang, contohnya minyak tanah

406

aspal emulsi
aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan
bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik

407

aspal emulsi
material yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal semi padat ke dalam air atau sebaliknya
dengan bantuan bahan pengemulsi : aspal emulsi anionik, aspal emulsi kationik.

408

aspal emulsi
aspal yang didespersikan dalam air atau air yang didespersikan dalam aspal yang keduanya dengan
bantuan emulgator (bahan pengemulsi)

409

aspal emulsi
aspal berbentuk cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau
sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik
positif (kationik), negatif (anionik) atau tidak bermuatan listrik (nonionik)

410

aspal emulsi anionik


aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan
bantuan bahan pengemulsi anionik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion-negatif

411

aspal emulsi anionik mengikat cepat (Rapid setting, RS)


aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara cepat setelah kontak dengan
agregat

412

aspal emulsi anionik mengikat lebih cepat (Quick setting, QS)


aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara lebih cepat setelah kontak
dengan agregat. Meliputi : QS-1h (quick setting-1): Mengikat lebih cepat-1 keras (Pen 40-90)

413

aspal emulsi jenis mantap sedang


aspal emulsi yang butir-butir aspalnya bermuatan listrik positip

414

aspal emulsi kationik


aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan
bantuan bahan pengemulsi jenis kationik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion positif

415

aspal emulsi kationik mengikat cepat (CRS)


aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara cepat setelah kontak dengan
agregat

416

aspal emulsi kationik mengikat lambat (CSS)


aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lambat setelah kontak dengan
agregat

417

aspal emulsi kationik mengikat lebih cepat (CQS)


aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lebih cepat setelah kontak dengan
agregat

418

aspal emulsi kationik mengikat sedang (CMS)


aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara sedang setelah kontak dengan
agregat

419

aspal emulsi mantap cepat (Cationic Rapid Setting - CRS)


aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah kontak dengan aggregate

420

aspal emulsi mantap cepat (cationic rapid setting, CRS)aspal emulsi kationik yang
partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah kontak dengan aggregate
aspal emulsi jenis kationik yang partikel aspalnya memisah dengan cepat dari air setelah kontak dengan
udara

421

aspal emulsi mantap lambat (Cationic Slow Setting CSS)


aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah lambat dari air setelah kontak dengan
aggregat/semen

422

aspal emulsi mantap lambat (cationic slow setting, CSS)


aspal emulsi jenis kationik yang partikel aspalnya memisah dengan lambat dari air setelah kontak dengan
udara

423

aspal emulsi mantap sedang (Cationic Medium Setting CMS)


aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah sedang dari air setelah kontak dengan aggregate

424

aspal emulsi non-ionik


aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan
bantuan bahan pengemulsi non-ionik sehingga partikel-partikel aspal tidak bermuatan

425

aspal keras
residu destilasi minyak bumi yang bersifat viscoelastik

426

aspal keras
aspal yang bersifat viskoelastik dapat berupa aspal alam, aspal buatan (aspal hasil pengilangan minyak
bumi) atau aspal modifikasi (aspal yang diberi bahan tambah seperti polimer)

427

aspal keras
aspal keras merupakan residu destilasi minyak bumi yang bersifat viskoelastik

428

aspal keras

suatu jenis aspal yang diperoleh dari hasil proses penyulingan minyak bumi.

429

aspal keras
aspal yang bersifat viskoelastik termasuk aspal alam atau aspal modifikasi (aspal yang diberi bahan
tambah seperti polimer, latek)

430

aspal modifikasi
aspal keras yang ditingkatkan mutunya dengan cara menambahkan bahan tambah seperti polimer, latek,
bitumen asbuton dan lainnya

431

aspal padat (solid)


suatu jenis aspal dengan nilai penetrasi kurang dari 10

432

aspal polimer
aspal yang ditingkatkan mutunya (dimodifikasi) dengan cara menambahkan polimer ke dalam aspal keras

433

aspal polimer
aspal yang dimodifikasi dengan menambahkan polimer

434

aspal semi-padat (semi-solid)


suatu jenis aspal dengan nilai penetrasi dari 10 sampai dengan 300

435

asphaltic plug
bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis yang dibuat dari bahan agregat yang dicampur dengan
bahan pengikat binder, pelat baja dan angkur, dibuat pada temperatur tertentu yang berfungsi sebagai
bahan pengisi pada sambungan (joint)

436

asphaltic plug joint (APJ)


segmen aspal fleksibel yang membentang antara kepala jembatan dan lantai jembatan yang berfungsi
sebagai sambungan siar-muai jembatan. sambungan yang dibuat di tempat yang terdiri dari bagian bahan
fleksibel yang didukung di atas celah sambungan lantai oleh pelat metal tebal atau komponen yang cocok
lainnya

437

atmosfir standar
udara ruang pengujian, dipertahankan dengan kelembaban relatif (65 5)% dan dengan temperatur pada
(21 2) C

438

audit keselamatan jalan


suatu bentuk pengujian formal dari suatu ruas jalan yang ada dan yang akan datang atau proyek lalu
lintas, atau berbagai pekerjaan yang berinteraksi dengan pengguna jalan, yang dilakukan secara
independen, oleh penguji yang dipercaya di dalam melihat potensi kecelakaan dan penampilan
keselamatan suatu ruas jalan [Austroads, 1993]

439

austenitik / besi fasa gama (austenitic)


larutan padat non-magnetik dalam besi dan unsur pemadu.

440

badan jalan
bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu-lintas, median dan bahu jalan

441

Badan Longsoran (debris material)


Material longsoran yang mengalami pergerakan.

442

Bagian Jalinan
Bagian antara dua gerakan lalu lintas, yaitu yang menyatu (converging) dan memencar (diverging).

443

bahan
tanah atau campuran agregat tanah

444

bahan anti lengket


jenis bahan untuk mencegah lengket antara adukan beton semen dengan acuan

445

bahan butiran halus


tanah atau campuran agregat tanah yang lolos saringan No. 4 (4,75 mm) untuk cara A dan cara B atau
lolos saringan 3/4 (19,0 mm) untuk cara C dan cara D

446

bahan butiran kasar

tanah atau campuran agregat tanah yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) untuk cara A dan cara B
atau tertahan saringan 3/4 (19,0 mm) untuk cara C dan cara D

447

bahan jalan
material yang dapat digunakan untuk jalan berupa tanah, aggregat dan material perkerasan lama yang
telah dihancurkan

448

bahan jalan
bahan yang digunakan untuk pembuatan jalan baik berupa tanah, tanah berbutir dan ataupun batuan,
serta campuran beraspal atau bahan pengikat lainnya

449

bahan pengikat
merupakan campuran aspal yang dipatenkan, polimer sintentik, pengisi dan agen aktif pelapis permukaan
dan harus diformulasikan untuk dikombinasikan dengan kemudahan yang diperlukan untuk proses
pemasangan, fleksibel pada suhu yang rendah, dan ketahanan aliran pada suhu lingkungan yang tinggi

450

bahan pengikat (binder)


bahan serbuk yang mengandung bahan yang bersifat semen (semen portland, kapur dan atau campuran
dari berbagai jenis serbuk) untuk meningkatkan sifat teknis bahan jalan

451

Bahan Pengikat (Cementious Material)


Bahan yang digunakan dalam campuran BPG terdiri atas semen portland saja atau semen portland
ditambah dengan bahan pozzolan.

452

bahan pengisi sambungan (joint filler)


suatu bahan yang bersifat plastis yang dipasang pada celah sambungan muai, guna mencegah masuknya
benda-benda asing ke dalam celah.

453

bahan penutup sambungan (joint sealer)


suatu bahan yang bersifat elastis yang dipasang pada bagian atas dari sambungan yang dimaksudkan
untuk mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam celah.

454

bahan penyokong celah


poliolefin atau poliutiren sebagai bahan penutup celah kecil tertutup atau batang penyokong yang
mempunyai diameter sama dengan 150 persen bukaan sambungan yang harus disediakan

455

bahan serbuk pengikat


material serbuk yang bersifat sebagai bahan pengikat (semen portland, kapur dan/atau berbagai jenis
serbuk sesuai persyaratan penggunaannya) untuk campuran bahan jalan sehingga memperbaiki sifat
teknisnya

456

bahan yang larut


bagian dari benda uji yang dapat larut dalam pelarut trichloroethylene atau 1,1,1 trichloroethane

457

bahan yang tidak larut


bagian dari benda uji yang tidak dapat larut dalam pelarut trichloroethylene atau 1,1,1 trichloroethane

458

bahan yang tidak larut


bagian dari benda uji yang tidak dapat larut dalam pelarut trichloroethylene atau 1,1,1 trichloroethane

459

bahu dalam
bahu jalan yang dibuat terbagi pada tepi dalam dari jalur lalu lintas

460

bahu dalam
bahu jalan yang dibuat terbagi pada tepi dalam dari jalur lalu lintas

461

bahu dalam
bahu jalan yang dibuat terbagi pada tepi dalam dari jalur lalu lintas

462

bahu jalan
bagian dari jalan yang terletak pada tepi kiri dan atau kanan jalan dan berfungsi sebagai : jalur lalu-lintas
darurat, tempat berhenti sementara, ruang bebas samping, penyangga kestabilan badan jalan, jalur
sepeda (bahu diperkeras)

463

bahu jalan
jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas, merupakan bagian ruang manfaat jalan dengan
atau tanpa diperkeras

464

bahu jalan
bahu jalan yang dibuat pada tepi kiri dan kanan/dalam dari jalur lalu lintas

465

bahu jalan
bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan
yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, dan lapis
permukaan [RSNI T-14-2004]

466

Bahu Jalan
Bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan
yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, pondasi atas,
dan permukaan.

467

bahu kanan
bahu jalan yang dibuat pada tepi kanan

468

bahu kanan
bahu jalan yang dibuat pada tepi kanan

469

Bahu kanan/Bahu Dalam


Bahu jalan yang dibuat pada tepi kanan/dalam dari jalur lalu lintas.

470

Bahu kanan/Bahu Dalam


Bahu jalan yang dibuat pada tepi kanan/dalam dari jalur lalu lintas.

471

bahu kiri
bahu jalan yang berada pada tepi kiri

472

bahu kiri
bahu jalan yang berada pada tepi kiri

473

Bahu Kiri/Bahu Luar


Bahu jalan yang dibuat pada tepi kiri/luar dari jalur lalu lintas.

474

Bahu Kiri/Bahu Luar


Bahu jalan yang dibuat pada tepi kiri/luar dari jalur lalu lintas.

475

bahu luar
bahu jalan yang dibuat terbagi pada tepi luar dari jalur lalu lintas

476

bahu luar
bahu jalan yang dibuat terbagi pada tepi luar dari jalur lalu lintas

477

bainit (bainite)
substansi logam yang umumnya timbul pada baja sesudah perlakukan panas.

478

bainit (bainite)
substansi logam yang umumnya timbul pada baja sesudah perlakukan panas.

479

baja dikil (killed steel)


baja yang dideoksidasi dengan baik melalui penambahan zat deoksidan yang kuat atau dengan proses
vakum, untuk mereduksi kandungan oksigen sampai suatu tingkatan dimana tidak ada reaksi yang
muncul antara karbon dan oksigen selama solidifikasi

480

baja dikil (killed steel)


baja yang dideoksidasi dengan baik melalui penambahan zat deoksidan yang kuat atau dengan proses
vakum, untuk mereduksi kandungan oksigen sampai suatu tingkatan dimana tidak ada reaksi yang
muncul antara karbon dan oksigen selama solidifikasi

481

baja semi dikil (semi-killed steel)


baja yang tidak lengkap dideoksidasi dengan pemberian oksigen yang cukup untuk membentuk karbon
monoksida selama proses solidifikasi.

482

baja semi dikil (semi-killed steel)


baja yang tidak lengkap dideoksidasi dengan pemberian oksigen yang cukup untuk membentuk karbon

monoksida selama proses solidifikasi.

483

baja ulir pembagi (auger)


batang baja yang berbentuk ulir untuk membagi rata penyebaran campuran beraspal,

484

baja ulir pembagi (auger)


batang baja yang berbentuk ulir untuk membagi rata penyebaran campuran beraspal,

485

bak kontrol
bangunan pelengkap drainase yang didesain khusus sebagai tempat bertemunya jaringan pipa yang
berasal dari saluran drainase lainnya dan juga berfungsi sebagai tempat untuk menginspeksi/memeriksa
kondisi saluran

486

bak kontrol
bangunan pelengkap drainase yang didesain khusus sebagai tempat bertemunya jaringan pipa yang
berasal dari saluran drainase lainnya dan juga berfungsi sebagai tempat untuk menginspeksi/memeriksa
kondisi saluran

487

bak kontrol
salah satu bagian dari saluran samping yang tertutup dan berfungsi sebagai tempat kontrol pada saat
pemeliharaan

488

bak kontrol
salah satu bagian dari saluran samping yang tertutup dan berfungsi sebagai tempat kontrol pada saat
pemeliharaan

489

bak penampung (hopper)


wadah untuk menampung campuran beraspal yang ditumpahkan dari truk

490

bak penampung (hopper)


wadah untuk menampung campuran beraspal yang ditumpahkan dari truk

491

baku mutu lingkungan hidup


ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup

492

balok angker melintang (transverse log)


sistem konstruksi sambungan yang dibuat pada ujung-ujung perkerasan beton bertulang menerus dengan
balok beton ditanamkan ke dalam tanah dasar guna memegang gerakan dari pelat.

493

balok angker melintang (transverse log)


sistem konstruksi sambungan yang dibuat pada ujung-ujung perkerasan beton bertulang menerus dengan
balok beton ditanamkan ke dalam tanah dasar guna memegang gerakan dari pelat.

494

ban berjalan
Pemasok agregat dari bin dingin dengan mengunakan ban berjalan (belt conveyor)

495

ban berjalan
Pemasok agregat dari bin dingin dengan mengunakan ban berjalan (belt conveyor)

496

ban berjalan (bar feeder)


alat pemasok campuran beraspal dari bak penampung ke baja ulir pembagi

497

ban berjalan (bar feeder)


alat pemasok campuran beraspal dari bak penampung ke baja ulir pembagi

498

bangkitan perjalanan
jumlah perjalanan orang dan/atau kendaraan yang keluar-masuk suatu kawasan, rata-rata per hari atau
selama jam puncak, yang dibangkitkan oleh kegiatan dan/atau usaha yang ada di dalam kawasan
tersebut

499

bangunan bawah jembatan


bagian dari konstruksi jembatan yang berfungsi memikul bangunan atas serta menyalurkan seluruh beban
dan gaya-gaya yang bekerja ke fondasi jembatan

500

bangunan bawah jembatan

bangunan bawah jembatan

501

bangunan pelengkap jalan


bangunan pelengkap antara lain jembatan, ponton, lintas atas, lintas bawah, tempat parkir, goronggorong, tembok penahan dan saluran tepi yang dibangun sesuai dengan persyaratan teknik

502

bangunan pelengkap jalan


bangunan pelengkap antara lain jembatan, ponton, lintas atas, lintas bawah, tempat parkir, goronggorong, tembok penahan dan saluran tepi yang dibangun sesuai dengan persyaratan teknik

503

bangunan peredam bising


bangunan peredam bising yang dimaksud dalam pedoman ini adalah bangunan berupa dinding dengan
bentuk dan bahan tertentu yang berfungsi sebagai alat untuk mengurangi dan meredam tingkat
kebisingan karena bising lalu lintas

504

bangunan peredam bising


bangunan peredam bising yang dimaksud dalam pedoman ini adalah bangunan berupa dinding dengan
bentuk dan bahan tertentu yang berfungsi sebagai alat untuk mengurangi dan meredam tingkat
kebisingan karena bising lalu lintas

505

bangunan peredam bising (BPB)


bangunan berupa penghalang pada jalur perambatan suara dengan bentuk dan bahan tertentu yang
diperuntukan sebagai alat untuk menurunkan tingkat kebisingan yang diakibatkan lalu lintas kendaraan
bermotor

506

bantalan berlapis (laminasi)


bantalan elastomer yang terdiri dari karet dan menggunakan lapisan pelat baja atau lapisan anyaman
(fabric)

507

bantalan berlapis (laminasi)


bantalan elastomer yang terdiri dari karet dan menggunakan lapisan pelat baja atau lapisan anyaman
(fabric)

508

bantalan elastomer
suatu elemen jembatan yang terbuat dari karet alam atau karet sintetis (neoprene) yang berfungsi untuk
meneruskan beban dari bangunan atas ke bangunan bawah

509

bantalan elastomer
suatu elemen jembatan yang terbuat dari karet alam atau karet sintetis (neoprene) yang berfungsi untuk
meneruskan beban dari bangunan atas ke bangunan bawah

510

bantalan karet
bantalan karet adalah penghubung antara bangunan atas dan bangunan bawah jembatan yang terbuat
dari bahan karet, berfungsi meneruskan gaya-gaya dari bangunan atas ke bangunan bawah

511

bantalan karet
bantalan karet adalah penghubung antara bangunan atas dan bangunan bawah jembatan yang terbuat
dari bahan karet, berfungsi meneruskan gaya-gaya dari bangunan atas ke bangunan bawah

512

bantalan karet (bearing)


bantalan karet pada roda pendorong yang berfungsi menahan gesekan langsung

513

bantalan karet (bearing)


bantalan karet pada roda pendorong yang berfungsi menahan gesekan langsung

514

bantalan polos
bantalan elastomer yang hanya terdiri dari karet saja

515

basa
suatu larutan yang mengandung konsentrasi ion Hidroksil (OH-) yang melebihi konsentrasi ion Hidrogen
(H+)

516

basa
suatu larutan yang mengandung konsentrasi ion Hidroksil (OH-) yang melebihi konsentrasi ion Hidrogen
(H+)

517

batang baja mutu tinggi


baja berpenampang bundar yang dicanai (hot rolled) dari baja tuang dan memiliki tegangan tarik ultimit
batang baja minimum 1035 MPa

518

batang pengikat (tie bar)


sepotong baja ulir yang dipasang pada sambungan memanjang dengan maksud untuk mengikat pelat
agar tidak bergerak horizontal

519

batang pengikat (tie bars)


sepotong baja ulir yang dipasang pada sambungan memanjang dengan maksud untuk mengikat pelat
agar tidak bergerak horizontal.

520

batang pengikat (tie bars)


sepotong baja ulir yang dipasang pada sambungan memanjang dengan maksud untuk mengikat pelat
agar tidak bergerak horizontal.

521

batang polos
baja beton prategang berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip

522

batang polos
baja beton prategang berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip

523

batang pratekan
batang baja kuat tarik tinggi yang akan diberikan gaya tarik padanya

524

batang pratekan
batang baja khusus dengan dimensi dan kuat bahan tertentu yang akan diberikan gaya tarik padanya

525

batang ulir
baja beton prategang dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk
memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur
dari batang secara relatif terhadap beton

526

batang ulir (deformed bars)


batang tulangan prismatis atau yang diprofilkan berbentuk alur atau spiral yang terpasang tegak lurus atau
miring terhadap muka batang, dengan jarak antara rusuk-rusuk tidak lebih dari 0,7 diameter batang
pengenalnya/nominal.

527

batas plastis tanah


batas terendah kadar air, ketika tanah masih dalam keadaan plastis

528

batas cair (liquid limit/LL)


kadar air ketika sifat tanah pada batas dari keadaan cair menjadi plastis

529

batas cair tanah


kadar air, ketika sifat tanah pada batas dari keadaan cair menjadi plastis

530

batas elastis
tegangan terbesar yang mana suatu jenis material sanggup bertahan tanpa adanya deviasi dari hubungan
linear tegangan dengan regangan (hukum Hooke) atau tegangan terbesar yang mana bahan masih
sanggup memanjang tanpa adanya deformasi tetap setelah tegangan dilepaskan

531

batas plastis (plastic limit/PL)


batas terendah kondisi kadar air ketika tanah masih pada kondisi plastis

532

batasan keliman
lebar geotekstil yang digunakan untuk membuat suatu sambungan keliman. Untuk keliman jahit,
sambungan diikatkan antara ujung geotekstil dengan garis jahitan paling jauh. Untuk keliman ikat panas
atau keliman las, sambungan diikatkan antara tepi geotekstil dengan tepi keliman paling jauh. Batasan
keliman pada geotekstil, adalah jarak antara tepi tenunan atau tepi terlipat geotekstil terhadap tepi keliman

533

beban aksial
beban yang tegak lurus terhadap penampang/sejajar sumbu aksial yang ditinjau

534

beban hidup
semua beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan bergerak/lalu lintas dan/atau pejalan kaki
yang dianggap bekerja pada jembatan

535

beban hidup
semua beban yang terjadi akibat penggunaan jembatan berupa beban lalu lintas kendaraan sesuai

dengan standar pembebanan untuk jembatan jalan raya yang berlaku

536

beban kerja
beban rencana yang digunakan untuk merencanakan komponen struktur

537

beban khusus
beban yang merupakan beban-beban khusus untuk perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan

538

beban lalu lintas


seluruh beban hidup, arah vertikal dan horisontal, akibat aksi kendaraan pada jembatan termasuk
hubungannya degan pengaruh dinamis, tetapi tidak termasuk akibat tumbukan

539

beban mati
berat semua bagian dari suatu jembatan yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan yang tidak
terpisahkan dari suatu struktur jembatan

540

beban mati
semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau,
termasuk segala unsur tambahan yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya

541

beban mati primer


berat sendiri dari pelat dan sistem lainnya yang dipikul langsung oleh masing-masing gelagar jembatan

542

beban mati sekunder


berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan lain-lain yang dipasang setelah pelat di cor. Beban tersebut
dianggap terbagi rata di seluruh gelagar

543

beban pelaksanaan
beban sementara yang mungkin bekerja pada bangunan secara menyeluruh atau sebagian selama
pelaksanaan

544

beban primer
beban yang merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan

545

beban putus
gaya tarik maksimum yang diberikan pada benda uji hingga putus

546

beban sekunder
beban yang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam perhitungan tegangan pada
setiap perencanaan jembatan

547

beban sumbu standar


beban sumbu dengan roda ganda yang mempunyai total berat sebesar 8,16 ton.

548

beban tambahan (surcharge)


beban timbunan tambahan di luar berat struktur di masa yang akan datang (beban permanen) yang
bersifat sementara dan berfungsi untuk meminimalkan penurunan selama masa layan

549

beban terfaktor
beban kerja yang telah dikalikan dengan faktor beban yang sesuai

550

Beban tumbuk
Beban luar sesaat.

551

benang jahit
benang berdiameter kecil yang lentur, biasanya permukaannya dilapisi atau dilumuri minyak pelumas,
yang digunakan untuk menjahit satu atau beberapa potong bahan atau objek dengan bahan lain

552

benda uji
contoh uji yang telah dipadatkan dan diratakan sesuai ukuran cetakan

553

Benkelman Beam (BB)


alat untuk mengukur lendutan balik dan lendutan langsung perkerasan yang menggambarkan kekuatan
struktur perkerasan jalan

554

Bentang sederhana
Gelagar di atas dua tumpuan.

555

bentuk geotekstil lainnya


definisi bentuk lain yang berkaitan dengan geotekstil yang digunakan dalam standard ini, merujuk kepada
terminologi ASTM D 4439 atau padanannya

556

bentuk kereb
bentuk geometri dasar dari potongan melintang komponen vertikal kereb. Bentuk dasar potongan
melintang kereb pada komponen vertikal adalah segitiga tegak lurus terpancung, sedangkan bentuk
geometri dasar komponen vertikal adalah persegi panjang

557

bentuk tekstil lainnya


definisi dari bentuk tekstil lainnya yang digunakan dalam standard ini, merujuk kepada terminologi ASTM
D 123 atau padanannya

558

berat
berat dari suatu benda adalah gaya gravitasi yang bekerja pada massa benda tersebut (kN). Berat =
massa x g, dengan pengertian g adalah percepatan akibat gravitasi

559

berat isi
berat per satuan isi

560

berat isi tanah


massa tanah per satuan volume dalam keadaan tanah masih mengandung air, dalam satuan gr/cm3

561

berat isi tanah kering


massa tanah per satuan volume dalam keadaan tanah tidak mengandung air, dalam satuan gr/cm3

562

berat jenis
perbandingan antara berat isi butir dan berat isi air

563

berat jenis
perbandingan massa suatu bahan dengan massa air pada isi dan temperatur yang sama

564

berat jenis butir


perbandingan antara massa isi butir tanah dan massa isi air

565

berat jenis curah (bulk) bahan butiran kasar


perbandingan antara berat bahan kering oven yang ditimbang di udara dan selisih antara berat bahan
jenuh kering permukaan (Surface Saturated Draind/SSD) yang ditimbang di udara dan berat bahan jenuh
yang ditimbang di dalam air

566

berat jenis maksimum campuran beraspal


perbandingan berat isi benda uji campuran beraspal dalam keadaan rongga udara sama dengan nol pada
temperatur 25oC terhadap berat isi air pada volume dan temperatur yang sama

567

berat jenis maksimum campuran beraspal


perbandingan berat isi benda uji campuran beraspal dalam keadaan rongga udara sama dengan nol pada
temperatur 25oC terhadap berat isi air pada volume dan temperatur yang sama

568

berat kendaraan total (BK)


berat yang dihitung sebagai penjumlahan berat kendaraan kosong ditambah berat muatan

569

besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE)


biaya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada suatu ruas
jalan, persimpangan atau suatu wilayah per tahun

570

besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas (BBKO)


biaya korban kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada suatu
ruas jalan, persimpangan, atau suatu wilayah per tahun

571

beton
campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat

572

beton
campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat

573

beton

campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat

574

beton
campuran yang terdiri dari semen, air, agregat kasar dan agregat halus serta bahan tambah apabila
diperlukan dengan perbandingan tertentu yang bersifat plastis pada saat pertama dibuat dan kemudian
secara perlahan-lahan akan mengeras seperti batu

575

beton
campuran yang terdiri dari semen, air, agregat kasar dan agregat halus serta bahan tambah apabila
diperlukan dengan perbandingan tertentu yang bersifat plastis pada saat pertama dibuat dan kemudian
secara perlahan-lahan akan mengeras seperti batu

576

beton bertulang
beton yang diberi baja tulangan dengan luas dan jumlah yang tidak kurang dari nilai minimum yang
disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material
tersebut bekerja sama menahan gaya yang bekerja

577

beton inti
benda uji beton berbentuk silinder yang diambil dengan cara pengeboran dari struktur beton yang sudah
jadi

578

beton keras
adukan beton yang telah mengeras, dengan beberapa perubahan karakteristik

579

beton normal
beton yang mempunyai berat isi 2200 2500 kg/m3 dan dibuat dengan menggunakan agregat alam yang
dipecah atau tanpa dipecah

580

beton normal
beton yang mempunyai massa jenis 2200 2500 kg/m3 dan dibuat dengan menggunakan agregat alam
yang dipecah atau tanpa dipecah

581

Beton Padat Giling (BPG)


Campuran beton dengan slump nol yang terdiri atas semen portland, agregat kasar, agregat halus dengan
atau tanpa bahan pozolan serta air dalam jumlah yang cukup untuk pemadatan dengan roller pada kadar
air optimum sehingga mempunyai karakter yang memenuhi persyaratan sebagai struktur perkerasan.

582

beton polos
beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum

583

beton pracetak
elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit
menjadi elemen jembatan

584

beton pracetak
elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit
menjadi jembatan

585

beton prategang
beton yang tegangan tariknya pada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi ke batas
yang aman dengan jalan pemberian gaya tekan permanen, dengan ukuran dan arah tertentu dan baja
yang digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelum beton mengeras (pratarik) atau setelah beton
mengeras (pascatarik) ke kekuatan yang tertentu

586

beton prategang
beton bertulang yang diberi tegangan dalam, untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton
akibat beban kerja

587

beton ringan pasir


beton ringan yang semua agregat halusnya merupakan pasir normal

588

beton ringan struktur


beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai massa jenis tidak lebih dari 1900 kg/m3

589

beton ringan total


beton ringan yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami

590

beton segar
campuran beton setelah selesai diaduk hingga beberapa saat, dengan karakteristik belum berubah

591

BF Slag (Blast furnace iron slag)


slag panas hasil limbah proses pembuatan besi, berbentuk bongkah, dipecah dengan pendingin udara

592

biaya kecelakaan lalu lintas


biaya yang ditimbulkan akibat terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas, biaya tersebut meliputi : biaya
perawatan korban, biaya kerugian harta benda, biaya penanganan kecelakaan lalu lintas, dan biaya
kerugian produktivitas korban

593

biaya konsumsi bahan bakar minyak (BiBBMi)


biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi bahan bakar minyak dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan
per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer

594

biaya konsumsi ban (BBi)


biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi ban dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per kilometer
jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer

595

biaya konsumsi oli (BOi)


biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi bahan bakar minyak dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan
per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer

596

biaya konsumsi suku cadang (BPi)


biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi suku cadang kendaraan dalam pengoperasian suatu jenis
kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer

597

biaya operasi kendaraan


biaya total yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan
untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per kilometer

598

biaya tidak tetap BOK


biaya operasi kendaraan yang dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan kendaraan pada suatu kondisi
lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya Rupiah per
kilometer

599

biaya upah pemeliharaan kendaraan (BUi)


biaya yang dibutuhkan untuk upah pemeliharaan kendaraan untuk setiap jenis kendaraan yang
dioperasikan dalam jarak tertentu. Satuannya Rupiah per km

600

Bibit Tanaman
Calon tanaman yang sudah teruji dalam daya tumbuhnya

601

bin dingin (cold bin)


tempat penampung agregat dingin sesuai kelompok ukuran butirnya, biasanya berjumlah 4 atau lebih

602

bin dingin (cold bin)


penampung beberapa fraksi agregat dingin

603

bin panas (hot bin)


penampung beberapa fraksi agregat panas

604

binder
bahan yang merupakan campuran dari bitumen, polymer, filler dan surface active agent, atau yang terbuat
dari aspal yang ditambah dengan beberapa persen bahan tambahan (aditif) hingga mempunyai sifat
karakteristik tertentu dan nilai penetrasi dibawah 60

605

bitumen asbuton
bitumen hasil ekstraksi Asbuton sebagai bahan pengikat dalam campuran

606

blasting
penyemprotan/penyemburan untuk membersihkan permukaan baja yang akan dilapisi

607

block out
blok yang dibuat untuk penempatan asphaltic plug joint

608

blok

blok yang digunakan untuk menahan pergerakan kendaraan sehingga post tidak bergeser dan
memperkuat sambungan

609

blok
sebidang tanah yang merupakan bagian dari Lisiba, terdiri dari sekelompok rumah tinggal atau persil

610

blok angker
bagian tempat menambatkan kabel prategang pada struktur yang ada

611

blok angker
bagian tempat menambatkan kabel prategang pada struktur yang ada

612

bola baja
besi bulat dan masif dengan ukuran dan berat tertentu yang digunakan sebagai beban untuk menggerus
agregat pada mesin abrasi

613

BOS Slag (Basic oxygen steel slag)


slag yang diperoleh dari hasil samping pembuatan baja dengan tanur tinggi, yang dipecah dengan
menggunakan pendingin udara dan air bertekanan tinggi, kemudian disaring

614

bukaan pemisah jalur


celah pada pemisah jalur sebagai fasilitas untuk perpindahan lalu lintas kendaraan dari dan ke jalur cepat
atau lambat

615

busur listrik
sumber panas yang dibangkitkan dari sumber energi untuk melelehkan logam pengisi dan logam induk.
Busur listrik ini terjadi akibat adanya loncatan elektron pada waktu perpindahan melalui udara dari batang
elektroda ke logam induk atau sebaliknya

616

butiran agregat berbentuk lonjong


butiran agregat yang mempunyai rasio panjang terhadap lebar lebih besar dari nilai yang ditentukan
dalam spesifikasi

617

butiran agregat berbentuk pipih


butiran agregat yang mempunyai rasio lebar terhadap tebal lebih besar dari nilai yang ditentukan dalam
spesifikasi

618

butiran agregat kasar


butiran agregat yang berdiameter lebih besar dari 9,5 mm (3/8 inci)

619

California Bearing Ratio (CBR)


perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standar
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.

620

California Bearing Ratio (CBR)


rasio beban penetrasi suatu bahan dengan piston standar yang mempunyai luas 1935 mm (3 inci persegi)
terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi 1,27 mm/menit (0,05 inci per menit)

621

campuran agregat tanah


campuran antara agregat dan tanah

622

campuran beraspal
campuran antara batuan (agregat) dengan aspal yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan

623

campuran beraspal
campuran yang terdiri dari kombinasi agregat yang dicampur dengan aspal sehingga permukaan agregat
terselimuti aspal dengan seragam

624

campuran beraspal panas


campuran yang terdiri dari kombinasi agregat yang dicampur dengan aspal. pencampuran dilakukan
sedemikian rupa sehingga permukaan agregat terselimuti aspal dengan seragam. Untuk mengeringkan
agregat dan memperoleh kekentalan aspal yang mencukupi dalam mencampur dan mengerjakannya,
maka kedua-duanya harus dipanaskan masing-masing pada temperatur tertentu

625

campuran beraspal panas


campuran yang terdiri dari kombinasi agregat yang dicampur dengan aspal. Pencampuran dilakukan
sedemikian rupa sehingga permukaan agregat terselimuti aspal dengan seragam. Untuk mengeringkan
agregat dan memperoleh kekentalan aspal yang mencukupi dalam mencampur dan mengerjakannya,

maka kedua-duanya harus dipanaskan masing-masing pada temperatur tertentu

626

cara analisis dinamis


cara perencanaan gempa melalui analisis perilaku dinamis struktur selama terjadi gempa

627

cara koefisien gempa


cara perencanaan gempa dimana beban gempa dikerjakan secara statis pada struktur,
mempertimbangkan karakteristik getaran dari keadaan batas elastis dan plastis struktur

628

cara perencanaan daktail


cara perencanaan gempa dimana beban gempa dikerjakan secara statis pada struktur,
mempertimbangkan daktilitas dan kekuatan dinamis dari keadaan batas plastis struktur

629

cara perencanaan isolasi gempa


cara perencanaan gempa dimana gaya inersia dikurangi oleh perletakan dengan isolasi gempa, untuk
memperpanjang waktu alami jembatan secukupnya, dan untuk meningkatkan perilaku redaman

630

CBR (California Bearing Ratio)


perbandingan antara tegangan penetrasi suatu lapisan/bahan tanah atau perkerasan terhadap tegangan
penetrasi bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama (dinyatakan dalam
persen)

631

CBR lapangan
nilai CBR yang diperoleh langsung di tempat (di lapangan)

632

cekung lendutan (deflection bowl)


kurva yang menggambarkan bentuk lendutan

633

Cemented Treated Base (CTB)


Lapis pondasi struktur perkerasan jalan yang dibuat dari campuran yang terdiri dari agregat dengan
gradasi tertentu, portland cement dengan atau tanpa pozolan dan air dalam takaran tertentu sedemikian
rupa sehingga dapat dipadatkan secara efisien dengan mesin gilas. Dalam keadaan keras mempunyai
karakteristik memenuhi persyaratan tertentu.

634

CESA (Cummulative Equivalent Standard Axle)


akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana

635

chevron
marka garis yang berbentuk miring

636

CJP Groove Welds (Complete Joint Penetration Groove Welds)


CJP Groove Welds (Complete Joint Penetration Groove Welds), yaitu pengelasan tipe las berkampuh
dengan penetrasi pada seluruh tebal dari pipa baja yang di sambung

637

cleveland open cup (COC)


alat untuk menguji titik nyala aspal

638

Cold Joint
Sambungan yang diilakukan pada Beton Padat Giling dengan kondisi sudah mengeras (lebih dari 60
menit). Untuk pelaksanaan cold joint diperlukan persiapan khusus (pemotongan vertikal dan pelaburan
dengan pasta semen).

639

contoh uji
contoh tanah lolos saringan No.4 (4,75 mm) dan lolos saringan 19,0 mm (3/4) yang telah dicampur
dengan air

640

contoh lot
satu unit pengiriman atau lebih, diambil secara acak untuk mewakili contoh pengiriman yang digunakan
untuk contoh laboratorium

641

contoh lot
satu atau beberapa unit pengiriman yang diambil secara acak untuk mewakili suatu lot dan digunakan
sebagai sumber untuk contoh di laboratorium

642

contoh total
gabungan contoh bahan butiran halus dan butiran kasar

643

corong tuang (hopper)

corong tuang untuk menimbang agregat panas

644

crosslinking agent
bahan yang menyatukan dari beberapa polimer yang mempunyai sifat fisik berbeda

645

culvert/gorong-gorong
bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan
air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan, atau jalan kereta api

646

Daerah Manfaat Jalan (Damaja)


Merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman ruang bebas tertentu
yang ditetapkan oleh pembina jalan.

647

Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)


merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar tinggi dan kedalaman ruang batas tertentu.
Ruang tersebut diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi
jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan dan
bangunan pelengkap lainnya

648

Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)


merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman ruang bebas tertentu
yang ditetapkan oleh pembina jalan (lihat gambar A.1, A.2 Lampiran A)

649

daerah menjauh (B)


daerah/jarak antara akhir taper akhir hingga akhir pekerjaan yang dipasang rambu akhir pekerjaan

650

Daerah Milik Jalan (DAMIJA)


merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh Pembina
Jalan. DAMIJA ini diperuntukkan bagi Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA) dan pelebaran jalan maupun
penambahan jalur lalu-lintas dikemudian hari serta kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan

651

Daerah Milik Jalan (DAMIJA)


merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina
jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (lihat
gambar A.3 Lampiran A)

652

Daerah Milik Jalan (Damija)


Merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina
jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

653

daerah milik jalan / Damija


merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina
jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

654

daerah pendekat (C)


daerah/jarak antara tempat mulainya dipasang rambu (ada pekerjaan jalan) sampai dengan awal taper
awal

655

Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja)


Merupakan ruang sepanjang jalan di luar daerah milik jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu,
yang ditetapkan oleh pembina jalan, dan diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan
pengamanan konstruksi jalan.

656

daerah perkotaan
daerah kota yang sudah terbangun penuh atau areal pinggiran kota yang masih jarang pembangunannya
yang diperkirakan akan menjadi daerah terbangun penuh dalam jangka waktu kira-kira 10 tahun
mendatang dengan proyek perumahan, industri, komersial, dan berupa pemanfaatan lainnya yang bukan
untuk pertanian

657

daktilitas
sifat pemuluran aspal yang diukur pada saat putus

658

daktilometer
alat untuk menguji daktilitas aspal yang mencakup bak perendam dan mesin untuk menarik aspal dalam
cetakan (briket) dengan kecepatan 50 mm per menit 2,5 mm

659

dampak besar dan penting


perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

660

dampak lalu lintas jalan


pengaruh yang dapat mengakibatkan perubahan tingkat pelayanan pada ruas dan/atau persimpangan
jalan yang diakibatkan oleh lalu lintas jalan yang dibangkitkan suatu kegiatan dan/atau usaha pada suatu
kawasan tertentu

661

dampak lingkungan
setiap perubahan pada lingkungan,apakah merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian
yang dihasilkan oleh kegiatan, produk atau jasa dari organisasi

662

dampak lingkungan hidup


pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

663

dampak resiko
keuntungan/kerugian yang ditimbulkan oleh terjadinya suatu resiko yang dinyatakan dalam satuan
moneter atau satuan lainnya yang menggambarkan besaran keuntungan/kerugian tesebut

664

daur ulang
penggunaan kembali material perkerasan jalan yang ada untuk pekerjaan rehabilitasi atau rekonstruksi
jalan

665

daya dukung lingkungan hidup


kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lain

666

daya dukung tanah


kemampuan tanah pondasi dapat menahan beban tanpa mengalami perubahan, penurunan atau longsor
akibat timbunan dan struktur diatasnya.

667

daya tahan putus


daya yang sesungguhnya dipikul oleh material untuk memutuskan material per satuan luas permukaan
material. Daya tahan putus mempunyai hubungan linear dengan luas daerah di bawah kurva hubungan
gaya dengan elongasi yang dibentuk dari titik asal sampai dengan titik putus (lihat juga penjelasan upaya
untuk putus). Daya tahan putus dihitung dari upaya untuk putus, panjang-ukur, dan lebar benda uji

668

dB(A)
satuan tingkat kebisingan (desibel) dalam bobot A, yaitu bobot yang sesuai dengan respon telinga
manusia normal

669

deformasi plastis
perubahan bentuk plastis pada permukaan jalan beraspal yang terjadi setempat atau dibeberapa tempat
dan memiliki perbedaan tinggi dengan permukaan jalan disekitarnya

670

deliniator
tanda yang menunjukkan adanya pagar pengaman dari bahan yang reflektoris sehingga dapat
memantulkan cahaya lampu kendaraan pada malam hari

671

derajat densitas
perbandingan berat isi kering tanah dipadatkan di lapangan dengan berat isi kering tanah dipadatkan di
laboratorium yang dinyatakan dalam persen

672

derajat kejenuhan
rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas jalan

673

derajat kejenuhan (degree of saturation)


rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas pada ruas jalan atau persimpangan jalan tertentu (Manual
Kapasitas Jalan Indonesia,1997)

674

desikator
alat yang terbuat dari kaca yang dilengkapi dengan piring penyangga dan berisi butir silika untuk
menyimpan wadah berisi contoh, yang berfungsi untuk menyerap uap air dan agar contoh tidak
terpengaruh kondisi kelembaban sekelilingnya

675

destilat
larutan (cairan) hasil penyulingan yang tertampung dalam gelas ukur

676

deviator
suatu konstruksi yang berfungsi mengubah arah kabel dan memudahkan pembentukan alinyemen kabel,
baik blok angker dan deviator ini harus dirancang dengan benar agar kabel menempel dan bekerja
dengan sempurna

677

deviator
suatu konstruksi yang berfungsi mengubah arah kabel dan memudahkan pembentukan alinyemen kabel,
baik blok angker dan deviator ini harus dirancang dengan benar agar kabel menempel dan bekerja
dengan sempurna

678

dial gauge
arloji ukur dengan ketelitian yang digunakan untuk mengukur pergerakan (deformasi) horizontal maupun
vertikal

679

direktur teknik
direktur teknik proyek atau staf proyek yang diberikan kewenangan sebagai penanggung jawab masalahmasalah teknik konstruksi pada manajemen proyek

680

disbonding
kehilangan daya adesi antara pelapis epoksi dan baja tulangan

681

dispersi
penghancuran gumpalan-gumpalan tanah dengan menggunakan bahan pengurai yaitu antara lain:
dengan larutan natrium silikat (water glass) dengan berat jenis 1,023 untuk gumpalan tanah yang tidak
mengandung kapur, atau dengan larutan natrium heksametaposfat (calgon) yang mengandung 33 gram
natrium heksametafosfat dan 7 gram natrium karbonat anhidrid per liter untuk menghancurkan gumpalan
tanah mengandung kapur dan dapat juga menggunakan larutan 40 gram sodium heksametafospat dalam
1 liter air suling

682

distribusi perjalanan
distribusi bangkitan perjalanan menurut lokasi atau zona asal dan tujuan

683

dongkrak hidroulik
alat angkat yang dipergunakan untuk mengangkat bentangan jembatan dengan sistim hidroulik

684

drainase permukaan jalan


prasarana yang dapat bersifat alami atau buatan yang berfungsi untuk memutuskan dan menyalurkan air
permukaan jalan, yang biasanya menggunakan bantuan gaya gravitasi dan mengalirkannya ke badanbadan air

685

dudukan tulangan (reinforcement chairs)


dudukan yang dibentuk sedemikian rupa yang terbuat dari besi tulangan, plastik atau bahan lainnya yang
berfungsi sebagai dudukan tulangan arah memanjang dan melintang.

686

duro
kelompok nilai kekerasan karet yang diuji dengan alat durometer

687

EAF Slag (Electric arc steel slag)


slag yang diperoleh dari hasil samping pembuatan baja dengan tungku listrik, yang dipecah dengan
menggunakan pendingin udara dan air bertekanan tinggi dan disaring

688

efisiensi keliman
angka perbandingan dinyatakan sebagai prosentase kuat keliman terhadap kuat geotekstil

689

ekstraksi
pemisahan campuran dua atau lebih bahan dengan cara menambahkan pelarut yang dapat melarutkan
salah satu bahan yang ada dalam campuran tersebut

690

elastisitas
perbandingan antara panjang aspal setelah mengalami elastisitas selama satu jam dengan panjang
penarikannya yang dinyatakan dalam satuan persen

691

elektroda
suatu kawat logam yang digunakan sebagai logam pengisi untuk penyambungan baja yang digunakan
pada saat proses pengelasan busur listrik

692

elektrolit
ion-ion yang bermuatan dalam suatu larutan

693

elemen jalan
bagian-bagian yang terdapat pada jalan

694

elevator dingin (cold elevator)


mangkok berjalan pemasok agregat dingin

695

elevator panas (hot elevator)


mangkok berjalan pemasok agregat panas

696

elongasi saat putus


elongasi yang terjadi pada beban maksimum sesaat sebelum benda uji putus

697

epoksi
bahan perekat yang digunakan untuk menyambung beton pada sistem sambungan yang mampu
menahan beban

698

erosi
penggerusan, pengikisan atau pelepasan material akibat air

699

Erosi Permukaan
Merupakan suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh
pergerakan air maupun angin

700

extruder
alat yang digunakan untuk mengeluarkan benda uji dari dalam tabung pencetak (mold).

701

faktor beban
pengali numerik yang digunakan pada aksi nominal untuk menghitung aksi rencana. Faktor beban diambil
untuk: adanya perbedaan yang tidak diinginkan pada beban, ketidak-tepatan dalam memperkirakan
pengaruh pembebanan, adanya perbedaan ketepatan dimensi yang dicapai dalam pelaksanaan.

702

faktor beban biasa


digunakan apabila pengaruh dari aksi rencana adalah mengurangi keamanan

703

faktor beban terkurangi


digunakan apabila pengaruh dari aksi rencana adalah menambah keamanan

704

faktor daktilitas
rasio dari simpangan respon terhadap simpangan leleh pada lokasi dimana gaya inersia bangunan atas
bekerja dalam elemen struktural

705

faktor daktilitas ijin


faktor daktilitas yang diijinkan dalam elemen struktural untuk membatasi simpangan respon dari elemen
struktural.

706

faktor daktilitas respon


rasio dari simpangan respon terhadap simpangan leleh pada lokasi dimana gaya inersia bangunan atas
bekerja dalam elemen struktural.

707

faktor resiko
nilai yang digunakan untuk memberikan gambaran penilaian tingkat resiko suatu kejadian yang
merupakan fungsi dari probabilitas kejadian dan konsekuensi resiko yang muncul

708

Falling Weight Deflectometer (FWD)


alat untuk mengukur lendutan langsung perkerasan yang menggambarkan kekuatan struktur perkerasan
jalan

709

Falling Weight Deflectometer (FWD)


Alat untuk mengukur kekuatan struktur perkerasan jalan yang bersifat non-destruktif.

710

fatik
kerusakan akibat fluktuasi tegangan berulang yang menuju pada retakan bertahap yang terjadi pada
elemen struktural

711

FCK
formula campuran kerja, rancangan yang diperoleh dari hasil pengujian bahan campuran dan rencana
campuran di laboratorium dengan pengujian kualitas melalui tahapan uji pencampuran di unit pencampur
aspal dan uji gelar pemadatan di lapangan (trial compaction)

712

FCR

formula campuran rencana, formula yang diperoleh dari hasil pengujian bahan campuran dan rencana
campuran di laboratorium

713

feeder
alat yang digunakan untuk memasok agregat pada unit pencampur campuran aspal (UPCA)

714

fender
struktur pelindung pilar jembatan terhadap tumbukan kapal

715

ferit / besi alfa (ferrite)


istilah pengetahuan tentang bahan untuk besi atau solusi padat dengan besi sebagai unsur utama,
dengan struktur kristal kubus berpusat ruang ( = body-centered cubic = BCC ).

716

finisher
alat penghampar campuran beraspal yang mekanis dan umumnya bermesin sendiri

717

fondasi
bagian dari struktur yang berfungsi memikul seluruh beban yang bekerja pada pilar atau kepala jembatan
dan gaya-gaya lainnya serta melimpahkannya ke lapisan tanah pendukung

718

fondasi jembatan
bagian dari konstruksi jembatan yang berfungsi sebagai pemikul seluruh beban jembatan dan gaya-gaya
yang bekerja pada fondasi serta menyalurkan ke lapisan tanah pendukung

719

Formula campuran kerja, FCK (Job mix formula, JMF)


merupakan formula yang dipakai sebagai acuan untuk pembuatan campuran. Formula tersebut harus
sesuai dan memenuhi persyaratan. Proses pembuatannya telah melalui beberapa tahapan yaitu dari
mulai formula campuran rancangan, kemudian uji pencampuran di unit pencampur aspal dan uji
penghamparan dan pemadatan di lapangan

720

fraksi
bagian dari kelompok produksi

721

Frekuensi alami
Jumlah perulangan gerakan dalam satu detik pada getaran bebas (cps atau Hertz).

722

friksi kelengkungan
friksi yang diakibatkan oleh bengkokan atau lengkungan di dalam profil tendon prategang yang
disyaratkan

723

friksi wobble
friksi yang disebabkan oleh adanya penyimpangan yang tidak disengaja pada penempatan selongsong
prategang dari kedudukan yang seharusnya

724

furol
singkatan dari fuel and road oils, furol merupakan lubang pengeluaran aspal dari tabung viskometer
yang mempunyai diameter 4,3 mm 0,2 mm

725

gambut
suatu jenis tanah lunak yang pembentuk utamanya terdiri dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk

726

gambut amorf atau amorphous


gambut yang memiliki derajat pembusukan tinggi, struktur tumbuhan tidak terlihat serta konsistensi seperti
bubur

727

gaya jacking
gaya sementara yang ditimbulkan oleh alat yang mengakibatkan terjadinya tarik pada tendon prategang
dalam beton prategang

728

gaya koresponden
gaya yang diasosiasikan dengan elongasi tertentu pada kurva hubungan regangan dengan gaya per
satuan lebar

729

gelagar hibrid
gelagar baja dengan badan dan sayap, atau sayap-sayap tersusun dari baja yang memiliki spesifikasi
tegangan leleh berbeda

730

gelombang

salah satu kerusakan berbentuk gelombang atau keriting arah memanjang

731

gempa vertikal
percepatan vertikal gerakan tanah

732

geomembran
penghalang yang terbuat dari membran sintetik yang bersifat kedap air yang digunakan bersamaan
dengan material yang berkaitan dengan rekayasa geoteknik untuk mengontrol migrasi fluida pada suatu
struktur, sistem ataupun proyek buatan manusia

733

geomembran
penghalang yang terbuat dari membran sintetik yang bersifat kedap air yang digunakan bersamaan
dengan material yang berkaitan dengan rekayasa geoteknik untuk mengontrol migrasi fluida pada suatu
struktur, sistem ataupun proyek buatan manusia

734

geomembran
penghalang yang terbuat dari membran sintetik yang bersifat kedap air yang digunakan bersamaan
dengan material yang berkaitan dengan rekayasa geoteknik untuk mengontrol migrasi fluida pada suatu
struktur, sistem ataupun proyek buatan manusia

735

geomembran
penghalang yang terbuat dari membran sintetik yang bersifat kedap air yang digunakan bersamaan
dengan material yang berkaitan dengan rekayasa geoteknik untuk mengontrol migrasi fluida pada suatu
struktur, sistem ataupun proyek buatan manusia

736

geomembran
suatu membran sinttetis penyekat yang bersipat kedap air digunakan dalam rekayasa geoteknik yang
berhubungan dengan bahan untuk mengontrol perpindahan zat cair dalam suatu pembangunan proyek,
struktur, atau sistem

737

geoteknik
aplikasi secara ilmiah dan prinsip-prinsip rekayasa untuk mengumpulkan, menginterpretasikan, dan
menggunakan pengetahuan mengenai material kulit bumi untuk memecahkan masalah-masalah rekayasa

738

geotekstil
setiap bahan tekstil yang umumnya lolos air yang dipasang bersama fondasi, tanah, batuan, atau material
geoteknik lainnya sebagai suatu kesatuan dari sistem struktur atau suatu produk buatan manusia

739

geotekstil
bahan rembes air yang seluruhnya terdiri dari tekstil

740

geotekstil
bahan rembes air yang seluruhnya terdiri dari tekstil

741

geotekstil
setiap bahan tekstil yang umumnya lolos air yang dipasang bersama fondasi, tanah, batuan atau material
geoteknik lainnya sebagai suatu kesatuan dari sistem struktur, atau suatu produk buatan manusia

742

Getaran
Gerakan struktur yang bersifat sebagai gelombang atau osilasi

743

Getaran bebas
Getaran struktur setelah beban luar menghilang

744

Getaran paksa
Getaran struktur akibat bekerjanya beban luar.

745

gompalan (spalling)
suatu bentuk kerusakan pada pelat beton yang umumnya terjadi pada tepi-tepi pelat atau retakan.

746

gradasi
jumlah dan distribusi ukuran butir yang dapat diperoleh dari grafik hasil analisis saringan dan analisis
hidrometer, sehingga diperoleh informasi mengenai gradasi baik

747

gradasi A
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 37,5 mm (1 inci) sampai dengan agregat ukuran
butir 9,5 mm (3/8 inci)

748

gradasi B
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 19,0 mm (3/4 inci) sampai dengan agregat ukuran
butir 9,5 mm (3/8 inci)

749

gradasi C
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 9,5 mm (3/8 inci) sampai dengan agregat ukuran butir
4,75 mm (saringan No. 4)

750

gradasi D
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 4,75 mm (saringan No.4) sampai dengan agregat
ukuran butir 2,36 mm (saringan No.8)

751

gradasi E
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 75 mm (3 inci) sampai dengan agregat ukuran butir
37,5 mm (1 inci)

752

gradasi F
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 50 mm (2,0 inci) sampai dengan agregat ukuran butir
25,0 mm (1,0 inci)

753

gradasi G
material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 37,5 mm (1 inci) sampai dengan agregat ukuran
butir 19,0 mm (3/4 inci)

754

gradien jalan
Kelandaian jalan yang dinyatakan dalam persen

755

guna lahan
guna lahan adalah jenis-jenis aktivitas di sekitar lahan di samping jalan, yang dalam pedoman ini terdiri
dari lahan permukiman dan komersial.

756

hambatan samping
dampak terhadap perilaku lalu lintas akibat kegiatan sisi jalan seperti pejalan kaki, penghentian angkot,
keluar masuk kendaraan dari akses lahan/jalan, dan kendaraan lambat

757

harga satuan bahan bakar minyak (HBBMj)


harga satuan bahan bakar minyak untuk jenis BBMj, yaitu solar (SLR) atau premium (PRM). Satuannya
Rupiah per liter

758

harga satuan ban (HBi)


harga satuan ban baru rata-rata untuk suatu jenis ban tertentu. Satuannya Rupiah per ban

759

harga satuan kendaraan (HKi)


harga kendaraan baru rata-rata untuk suatu jenis kendaraan tertentu, satuannya Rupiah

760

harga satuan oli (HOj)


harga satuan oli untuk jenis oli j. Satuannya Rupiah per liter

761

hidrasi
proses reaksi dengan air

762

hidrometer
suatu alat pengujian untuk menentukan jumlah dan distribusi ukuran butir tanah yang melewati saringan
No.10 (2,00 mm) berdasarkan proses sedimentasi tanah

763

hisapan osmotik
gaya-gaya yang diupayakan pada molekul-molekul air sebagai hasil aktivitas kimia dalam tanah

764

hisapan tanah
potensi hisap yang ditimbulkan oleh daya ikatan permukaan partikel tanah dengan molekul air dan ikatan
antar molekul air

765

hisapan total
fungsi dari hisapan osmotik dan hisapan matrik, hingga secara praktis dalam penerapan di bidang
geoteknik adalah kadar air tanah yang diserap kation, pada umumnya penuh dengan hidrat dan gayagaya osmotik yang cukup konstan

766

hisapan total

fungsi dari hisapan osmotik dan hisapan matrik, hingga secara praktis dalam penerapan di bidang
geoteknik adalah kadar air tanah yang diserap kation, pada umumnya penuh dengan hidrat dan gayagaya osmotik yang cukup konstan

767

hisapan total
fungsi dari hisapan osmotik dan hisapan matrik, hingga secara praktis dalam penerapan di bidang
geoteknik adalah kadar air tanah yang diserap kation, pada umumnya penuh dengan hidrat dan gayagaya osmotik yang cukup konstan

768

holiday
ketidakkontinyuan pelapisan yang tak terlihat oleh mata atau tanpa dengan alat bantu

769

hot bin
bin panas yang digunakan untuk menampung agregat panas pada unit pencampur campuran aspal
(UPCA)

770

including loads
nilai-nilai beban yang termasuk dalam rentang beban yang diinginkan

771

indek pengujian
suatu prosedur pengujian yang boleh jadi berisikan prasangka pengenalan atau dapat juga digunakan
dalam menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan terhadap satu set benda uji, guna
mengetahui sifat-sifat dari benda uji tersebut sesuai kepentingan dan persyaratan yang harus dipenuhi

772

indeks kompresi
gradien kurva angka pori terhadap logaritmik tegangan dari uji oedometer pada daerah kompresi

773

Indeks Permukaan (IP)


Angka yang dipergunakan untuk menyatakan ketidakrataan dan kekokohan permukaan jalan yang
berhubungan dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat.

774

Indeks Plastisitas (IP) atau plasticity index


batas cair dikurangi batas plastis

775

indeks plastisitas (plasticity index/PI)


selisih antara batas cair tanah dan batas plastis tanah

776

indeks rekompresi
gradien kurva angka pori terhadap logaritmik tegangan dari uji oedometer pada daerah rekompresi

777

ingot
sebuah massa logam atau bahan setengah jadi, dipanaskan melebihi titik luluhnya dan dicetak dalam
bentuk yang mudah dibawa, biasanya berupa batang tulangan atau balok.

778

inspeksi khusus
pengamatan yang dilaksanakan apabila hasil inspeksi rutin, tidak melengkapi untuk suatu evaluasi.
Misalnya setelah kejadian yang luar biasa seperti gempa bumi, hujan lebat atau berdasarkan informasi
dari masyarakat. Pelaksanaan inspeksi khusus tidak terbatas oleh waktu

779

inspeksi rutin
pengamatan secara visual keadaan drainase jalan dan pemeriksaan secara detail mengenai kondisi
bangunan dan sarana pelengkapnya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun,
yaitu pada musim hujan dan musim kemarau

780

instrumen pengukur jarak (IPJ)/distance measurement instrumen


alat pengukur jarak, dapat berupa odometer ataupun instrumen tambahan yang dipasang pada kendaraan

781

insulasi
efektifitas suatu benda untuk memantulkan atau mengembalikan suara menuju sumber aslinya

782

interaksi keliman
untuk keliman jahit adalah hasil gabungan dari tekstil, tipe setik jahitan, dan tipe keliman yang tertentu.
Sedangkan untuk keliman ikat panas adalah hasil gabungan tekstil, lebar keliman, dan kecepatan
melakukan keliman yang tertentu, serta tekanan yang digunakan

783

interpolasi
nilai sisip diantara nilai-nilai yang diketahui

784

investasi
kegiatan penanaman modal pada suatu kegiatan usaha untuk memperoleh keuntungan

785

IPJ halus
instrumen pengukur jarak yang mampu mengukur jarak dengan ketelitian pembacaan mencapai 10 meter
hingga 1 meter

786

IPJ kasar
instrumen pengukur jarak yang mampu mengukur jarak hingga mencapai ketelitian pembacaan 100 m

787

jalur
bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan

788

jalan
suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas kendaraan, orang dan
hewan. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu-lintas umum

789

jalan
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Undang-Undang No.38 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah No.34
Tahun 2006)

790

jalan
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori dan jalan kabel

791

Jalan (Roadway)
Merupakan seluruh jalur lalu lintas (perkerasan), median, pemisah luar dan bahu jalan.

792

jalan antar kota


jalan-jalan yang menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi dengan ciri-ciri tanpa perkembangan yang
menerus pada sisi manapun termasuk desa, rawa, hutan, meskipun mungkin terdapat perkembangan
permanen, misalnya rumah makan, pabrik atau perkampungan

793

Jalan Arteri
Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

794

jalan arteri
jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan
kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

795

jalan kolektor
jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau
menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

796

jalan kolektor
jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau
menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

797

jalan kolektor
jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi

798

jalan lokal
jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.

799

jalan lokal
jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal yang dimaksud pada pedoman ini adalah jalan

lokal yang secara faktual dipergunakan untuk fungsi jalan kolektor ataupun arteri

800

Jalan Lokal
Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

801

jalan lokal komersial


kategori fungsi jalan lokal dengan fungsi lahan komersial.

802

jalan lokal permukiman


kategori fungsi jalan lokal dengan fungsi lahan permukiman.

803

jalan mayor
lengan simpang paling utama pada persimpangan, seperti dalam hal klasifikasi atau fungsi

804

jalan minor
lengan simpang hirarki kedua pada persimpangan, seperti dalam hal klasifikasi atau fungsi

805

jalan perkotaan
jalan di daerah perkotaan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang
seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan
atau bukan. Jalan di pusat perkotaan atau jalan dekat pusat perkotaan dengan penduduk kurang dari
100.000 jiwa juga digolongkan dalam kelompok ini, jika mempunyai perkembangan samping jalan yang
permanen dan menerus [RSNI T-14-2004]

806

jalan tol
jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya
diwajibkan membayar tol [Undang-undang 38/ 2004]

807

jalan tol
jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya
diwajibkan membayar tol

808

Jalan Utama (major street)


Jalan yang paling penting pada persimpangan jalan, misalnya dalam hal klasifikasi jalan. Pada suatu
simpang tiga lengan jalan yang menerus umumnya ditentukan sebagai jalan utama.

809

jalan utama komersial


kategori fungsi jalan kolektor atau arteri dengan fungsi lahan komersial.

810

jalan utama permukiman


kategori fungsi jalan arteri dan atau kolektor dengan fungsi lahan permukiman

811

Jalur
Bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan.

812

jalur lalu lintas


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor [RSNI T-14-2004].

813

jalur lalu lintas


keseluruhan perkerasan jalan yang diperuntukan untuk lalu lintas kendaraan

814

jalur lalu lintas


bagian daerah manfaat jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor

815

jalur lalu lintas


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor/beroda 4 atau lebih
[Peraturan Pemerintah RI No. 43 Tahun 1993]

816

jalur lalu lintas


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor/beroda 4 atau lebih
[Peraturan Pemerintah RI No. 43 Tahun 1993]

817

jalur lalu-lintas
bagian daerah manfaat jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda
empat atau lebih) dan biasanya diperkeras

818

jalur lalu-lintas
bagian jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan

819

jalur lalu-lintas (carriage way)


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih)

820

jalur lalu-lintas (carriage way)


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih)

821

jalur pejalan kaki


bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk pejalan kaki [RSNI T-14-2004]

822

Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Way)


Merupakan bagian dari jalan yang disediakan untuk sepeda juga pejalan kaki, yang biasanya dibuat
sejajar dengan jalur lalu lintas dan harus terpisah dari jalur lalu lintas dengan menggunakan struktur fisik
seperti kerb atau rel penahan.

823

Jalur Percepatan/Perlambatan
Jalur yang disediakan bagi kendaraan untuk melakukan percepatan/perlambatan saat akan masuk/keluar
jalur lalu lintas menerus.

824

Jalur Tambahan (Auxiliari Lane)


Merupakan jalur yang disediakan untuk belok kiri/kanan, perlambatan/percepatan dan tanjakan.

825

jam puncak
jam pada saat arus lalu lintas di dalam jaringan jalan berada pada kondisi maksimum

826

jangka ukur rasio (proportional caliper device)


alat untuk mengukur butiran agregat yang berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong dengan rasio
tertentu

827

jangka waktu aksi


perkiraan lamanya aksi bekerja dibandingkan dengan umur rencana jembatan. Ada dua macam katagori
jangka waktu yang diketahui : Aksi tetap adalah bekerja sepanjang waktu dan bersumber pada sifat bahan
jembatan cara jembatan dibangun dan bangunan lain yang mungkin menempel pada jembatan. Aksi
transien bekerja dengan waktu yang pendek, walaupun mungkin terjadi seringkali

828

jarak pandang
jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi ke suatu titik dimuka pada garis yang
sama yang dapat dilihat oleh pengemudi [RSNI T-14-2004]

829

jarak pandang
jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi ke suatu titik dimuka pada garis yang
sama yang dapat dilihat oleh pengemudi.

830

Jarak Pandang (Jp)


Jarak disepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi kesuatu titik di muka pada garis yang
sama yang dapat dilihat oleh pengemudi.

831

jarak pandang henti


jarak pandang ke depan yang diperuntukan untuk kendaraan berhenti dengan aman, dengan pengemudi
yang cukup mahir dan keadaan waspada .

832

jarak pandang henti


jarak pandangan pengemudi ke depan untuk berhenti dengan aman dan waspada dalam keadaan biasa,
didefinisikan sebagai jarak pandangan minimum yang diperlukan oleh seorang pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan didepannya. Jarak pandang
henti diukur berdasarkan anggapan bahwa tinggi mata pengemudi adalah 108 cm dan tinggi halangan
adalah 60 cm diukur dari permukaan jalan, [RSNI T-14-2004]

833

Jarak Pandang Henti (Jh)


Jarak pandangan kedepan untuk berhenti dengan aman bagi pengemudi yang cukup mahir dan dalam
keadaan waspada.

834

jarak pandang menyiap


jarak pandangan pengemudi ke depan yang dibutuhkan untuk dengan aman melakukan gerakan
mendahului dalam keadaan normal, didefinisikan sebagai jarak pandangan minimum yang diperlukan

sejak pengemudi memutuskan untuk menyusul, kemudian melakukan pergerakan penyusulan dan
kembali ke lajur semula; jarak pandang menyiap diukur berdasarkan anggapan bahwa tinggi mata
pengemudi adalah 108 cm dan tinggi halangan 108 cm diukur dari permukaan jalan [RSNI T-14-2004]

835

jembatan
bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai penghubung suatu ruas jalan yang terputus akibat
adanya hambatan berupa sungai, lembah, saluran, persilangan atas, dan lain-lain

836

jembatan
bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai penghubung suatus ruas jalan yang terputus akibat
adanya hambatan berupa sungai, lembah, saluran, persilangan atas, dll.

837

jembatan gantung
bangunan atas jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati
jembatan tersebut, terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang penggantung, kabel pemikul dan
pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel
pemikul yang menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur

838

jembatan gantung pejalan kaki


jembatan gantung yang hanya boleh dilewati oleh lalu lintas pejalan kaki, dan kendaraan ringan seperti
sepeda, gerobak, kendaraan yang ditarik hewan, motor dan kendaraan bermotor ringan dengan
maksimum roda tiga dapat lewat untuk keadaan darurat

839

jembatan lainnya
jembatan di ruas jalan bukan nasional dengan bentang tidak lebih dari 30 m. Faktor keutamaan dapat
diambil sebesar 1,25 untuk jembatan penting dan 1 untuk jembatan lainnya

840

jembatan penting
jembatan di ruas jalan nasional, jembatan dengan bentang lebih besar dari 30 m dan jembatan yang
bersifat khusus ditinjau dari jenis struktur, material atau pelaksanaannya

841

jenis tanah untuk perencanaan gempa


klasifikasi jenis tanah secara teknis sehubungan karakteristik getaran tanah akibat gempa.

842

jenis tanah untuk perencanaan gempa


klasifikasi jenis tanah secara teknis sehubungan karakteristik getaran tanah akibat gempa

843

jeruji sampah
fasilitas yang dibangun di mulut saluran inlet atau mulut saluran yang befungsi untuk menjaring sampah

844

jumlah kecelakaan lalu lintas (JKEi)


jumlah kecelakaan lalu lintas dengan kelas kecelakaan tertentu yang terjadi pada suatu ruas jalan,
persimpangan atau suatu wilayah per tahun

845

jumlah korban kecelakaan lalu lintas (JKOj)


jumlah korban mati, luka berat atau luka yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada
suatu ruas jalan, persimpangan atau suatu wilayah per tahun

846

jumlah pukulan (N)


banyaknya penjatuhan mangkok kuningan berisi tanah agar tertutup alur sepanjang 13 mm

847

Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN)


jumlah sumbu komulatif dari kendaraan niaga selama umur rencana pada lajur rencana.

848

Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian (JSKNH)


jumlah sumbu harian kendaraan niaga pada awal tahun rencana pada lajur rencana.

849

kanal
merupakan bagian dari persimpangan sebidang yang khusus disediakan untuk kendaraan membelok ke
kiri yang ditandai oleh marka jalan atau dipisahkan oleh pulau lalu lintas.

850

kadar air
perbandingan antara massa air dan massa kering tanah

851

kadar air
perbandingan antara massa air dalam tanah atau campuran agregat tanah dan massa keringnya

852

kadar air

perbandingan berat air dalam tanah terhadap berat butiran tanah yang dinyatakan dalam persen

853

kadar air
air yang terkandung di dalam suatu bahan, dalam satuan %

854

kadar air
perbandingan berat massa air dalam suatu massa tanah terhadap berat massa partikel padatnya,
satuannya dinyatakan dalam persen (%)

855

kadar air keseimbangan


kondisi kadar air keseimbangan adalah kadar air yang memberikan pertambahan massa dalam setiap
interval tidak kurang dari 2 jam, tidak melebihi 0,1 % dari massa benda uji tersebut

856

kadar air optimum


kadar air yang paling cocok untuk cara pemadatan tertentu yang menghasilkan kepadatan paling besar
yang diperoleh dari kurva pemadatan

857

kadar aspal total


kadar aspal yang diperoleh dari hasil bagi berat aspal dengan berat total campuran beraspal

858

kadar aspal total


kadar aspal yang diperoleh dari hasil bagi berat aspal dengan berat aspal total campuran beraspal.

859

KAJI (Kapasitas Jalan Indonesia)


Arus lalu lintas maksimum yang dapat dilayani suatu bagian jalan pada kondisi tertentu, dinyatakan dalam
satuan mobil penumpang perjam.

860

Kaki Longsoran
Bagian kaki dari pergerakan longsoran.

861

kampuh
bentuk alur akibat proses las dari bagian ujung pipa baja yang akan disambung dengan cara pengelasan

862

kanal
merupakan bagian persimpangan sebidang yang khusus disediakan untuk kendaraan membelok ke kiri
yang ditandai oleh marka jalan atau dipisahkan oleh pulau lalu lintas [Pedoman: Penanganan kemacetan
lalu lintas di jalan perkotaan]

863

kapasitas
arus lalu lintas maksimum yang dapat dilayani suatu bagian jalan pada kondisi tertentu, dinyatakan dalam
satuan mobil penumpang per jam

864

kapasitas
jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati suatu ruas jalan atau persimpangan jalan tertentu
selama periode waktu tertentu dalam kondisi jalan dan lalu lintas yang ideal

865

kapasitas dasar
arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu

866

kapasitas lingkungan jalan


dalam pedoman ini yang dimaksud dengan kapasitas lingkungan jalan adalah jumlah kendaraan yang
dapat diperkenankan melewati suatu ruas jalan dengan tidak melewati batas-batas baku mutu lingkungan,
dalam penilaiannya perhitungan tersebut menggunakan metoda multi faktor dengan meninjau berbagai
dampak lingkungan, yaitu kebisingan, polusi udara, tundaan pejalan kaki dan kecelakaan.

867

karet alam
karet yang dihasilkan dari getah pohon karet yang dipakai sebagai bahan dasar dari bantalan

868

karet sintetis
karet buatan yang dibuat dari campuran beberapa komponen dan dipakai sebagai bahan dasar dari
bantalan

869

karet vulkanisir
karet yang dihasilkan dari daur ulang karet alam atau karet sintetis

870

Kasiba (kawasan siap bangun)


sebidang tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan pemukiman skala

besar yang terbagi dalam lingkungan siap bangun atau lebih yang pelaksanaanya dilakukan secara
bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan
sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten, dan
memenuhi persyaratan pembakuan pelayanan prasarana dan sarana lingkungan, khusus untuk DKI
Jakarta rencana tata ruang lingkungannya ditetapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta

871

kategori detil
penentuan yang diberikan pada detil tertentu untuk indikasi penggunaan tipe kurva S-N dalam pendekatan
fatik. Kategori detil mempertimbangkan pemusatan tegangan setempat pada tempat tertentu, ukuran dan
bentuk terhadap diskontinuitas maksimum yang dapat diterima, keadaan pembebanan, pengaruh
metalurgi, tegangan sisa, cara pengelasan dan tiap penyempurnaan setelah pengelasan. Bilangan
kategori detil ditentukan oleh kekuatan fatik pada 2.000.000 beban ulang (siklus) di kurva S-N

872

katoda
bahan logam yang tidak terkorosi daripada logam lain yang potensialnya lebih tinggi

873

kaveling tanah matang


sebidang tanah yang telah dipersiapkan sesuai dengan persyaratan pembakuan dalam penggunaan,
penguasaan, pemilikan tanah, dan rencana tata ruang lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
untuk membangun bangunan

874

kawasan
wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan lingkup pengamatan fungsi tertentu

875

kawasan perkotaan
wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi (Undang-Undang No.26 Tahun 2007)

876

kawasan primer
kawasan kota yang mempunyai fungsi sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota, dan
wilayah pengembangannya

877

kawasan sekunder
kawasan kota yang mempunyai fungsi pelayanan terhadap warga kota itu sendiri yang lebih berorientasi
ke dalam dan jangkauan lokal

878

kawat baja jalinan tujuh/ 7-wire strand


kabel yang terdiri dari tujuh buah lilitan kawat dengan kuat tarik tinggi

879

keasaman
kapasitas air untuk menetralkan basa kuat sampai suatu nilai pH tertentu, yang dapat dinyatakan dalam
mg/L CaCO3 atau mg/L H+ atau mg/L CO2

880

keasaman
kapasitas air untuk menetralkan basa kuat sampai suatu nilai pH tertentu, yang dapat dinyatakan dalam
mg/L CaCO3 atau mg/L H+ atau mg/L CO2 (SNI 06-2423-1991)

881

keausan
perbandingan antara berat bahan yang hilang atau tergerus (akibat benturan bola-bola baja) terhadap
berat bahan awal (semula)

882

kebisingan
bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.

883

kebisingan
bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran

884

kebisingan
bunyi yang kehadirannya dianggap menganggu pendengaran

885

kebutuhan jam pemeliharaan (KJPi)


jumlah jam pemeliharaan yang dibutuhkan untuk setiap jenis kendaraan yang dioperasikan dalam jarak
tempuh tertentu. Satuannya jam per kilometer

886

kecelakaan berat

suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalan lainnya mengakibatkan korban luka berat

887

kecelakaan dengan kerugian harta benda


kecelakaan dengan kerugian harta benda

888

kecelakaan fatal
suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan atau
tanpa pemakai jalan lainnya mengakibatkan korban mati

889

kecelakaan lalu lintas


suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda (PP RI
No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan)

890

kecelakaan lalu lintas


kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau
kerugian benda.

891

kecepatan lalu lintas


kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan dalam kilometer per jam
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia,1997)

892

kecepatan rata-rata
kecepatan rata-rata operasional yang bisa dikembangkan kendaraan di sepanjang bagian jalan tersebut

893

kecepatan rencana
kecepatan maksimum kendaraan yang aman yang dapat dipertahankan sepanjang bagian jalan tertentu
bila kondisi sedemikian baik sehingga ketentuan desain jalan merupakan faktor yang menentukan

894

Kecepatan Rencana (Vr)


Kecepatan maksimum yang aman dan dapat dipertahankan disepanjang bagian jalan tersebut.

895

kecepatan sesaat (vk).


kecepatan kendaraan yang diukur dalam periode waktu satu detik

896

kegemukan (bleeding)
naiknya aspal ke permukaan karena kelebihan kadar aspal, sehingga permukaan perkerasan jalan terlihat
licin, mengkilat, dan bila dilalui roda kendaraan akan tampak bekas roda ban

897

kejadian pembebanan nominal


urutan pembebanan untuk struktur atau elemen struktural. Satu kejadian pembebanan nominal dapat
menghasilkan satu atau lebih beban berulang (siklus) tergantung pada tipe beban dan titik yang ditinjau
pada struktur

898

kekasaran permukaan
kondisi permukaan perkerasan, dilihat dari keadaan bahan batuan, aspal dan ikatan antara kedua bahan
tersebut (meliputi: kegemukan, kekurusan dan pengelupasan)

899

kekentalan aspal
lamanya waktu alir aspal keras pada temperatur tertentu.

900

kekerasan rockwell (HRC = Hardness Rockwell C-scale)


kekerasan material logam yang diukur dengan alat penguji kekerasan rockwell

901

kekuatan horisontal ultimit


kekuatan horisontal dari elemen struktural akibat gaya gempa

902

kekuatan nominal
kekuatan tarik ultimit minimum untuk mutu baja tertentu

903

kekuatan ultimit
kekuatan horizontal dari elemen struktural akibat gaya gempa

904

kekurusan (hungry)
kondisi permukaan perkerasan beraspal akibat kekurangan kadar aspal, sehingga terlihat kusam dan

kurang ikatan antar batuan, atau jalan sudah berumur lama (terjadi oksidasi aspal)

905

kelarutan
perbandingan antara berat zat terlarut dalam pelarut organik dengan berat total benda uji yang dinyatakan
dalam persen

906

kelelehan (flow)
besarnya perubahan bentuk plastis suatu benda uji campuran beraspal yang terjadi akibat suatu beban
sampai batas keruntuhan, dinyatakan dalam satuan panjang

907

kelelehan (flow)
besarnya perubahan bentuk plastis suatu benda uji campuran beraspal yang terjadi akibat suatu beban
sampai batas keruntuhan, dinyatakan dalam satuan panjang

908

kelembaban
kondisi dimana terjadinya pembasahan dan pengeringan yang berganti-ganti (cyclic)

909

keliman jahit
suatu rangkaian setik jahitan yang menggabungkan dua atau beberapa lapisan terpisah dari satu atau
beberapa bahan berstruktur datar seperti geotekstil

910

keliman las atau ikat panas


keliman yang dibuat dengan penerapan energi panas untuk menggabungkan lapisan-lapisan geotekstil
yang terpisah

911

kelindian (kebasaan)
kapasitas air untuk menetralkan asam kuat sampai suatu nilai pH tertentu, yang dapat dinyatakan dalam
mg/L CaCO3 atau mg/L OH atau mg/L CO3 atau mg/L HCO2

912

kelompok produksi
jumlah produk dari suatu tahapan produksi yang sama dan dapat berasal dari golongan yang berbeda

913

kemacetan lalu lintas


suatu kondisi kinerja jalan yang sudah tidak memenuhi batas minimal kinerja yang disarankan

914

kemampuan penyelimutan
kemampuan aspal emulsi menyelimuti agregat standar yang dicampur dengan kalsium karbonat (CaCO3)

915

kemiringan melintang
kemiringan yang diukur tegak lurus dengan arah perjalanan

916

kemiringan memanjang
kemiringan yang diukur sejajar dengan arah perjalanan, yang dihitung dengan membagi perubahan
elevasi vertikal dengan jarak horizontalnya

917

kendaraan bermotor
kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu [PP-RI No. 44 Tahun
1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi]

918

kendaraan niaga
kendaraan yang paling sedikit mempunyai dua sumbu atau lebih yang setiap kelompok bannya
mempunyai paling sedikit satu roda tunggal, dan berat total minimum 5 ton.

919

kendaraan tak-bermotor
kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang atau hewan [PP-RI No. 44 Tahun 1993 Tentang
Kendaraan dan Pengemudi]

920

kepadatan basah
perbandingan antara massa benda uji basah dan volume

921

kepadatan kering jenuh


perbandingan antara massa kering tanah dan volume total pada kondisi jenuh air (rongga berisi udara nol)

922

kepadatan linier
massa per satuan panjang; merupakan hasil bagi massa serat atau benang dengan panjangnya

923

kepadatan maksimum

kepadatan kering yang paling besar yang diperoleh dari kurva pemadatan

924

kepadatan maksimum
kepadatan kering yang paling besar diperoleh dari kurva pemadatan

925

kepadatan mutlak (refusal density)


kepadatan maksimum suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan

926

kepadatan mutlak (refusal density)


kepadatan maksimum dari suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan, yang diperoleh dengan
pengujian sesuai BS 598-1989.

927

kepadatan terkoreksi
kepadatan yang telah dikoreksi sesuai persentase butiran kasar yang terkandung dalam tanah atau
campuran tanah agregat

928

kepala jembatan
bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai pemikul seluruh beban jembatan untuk kemudian
beban tersebut didistribusikan pada pondasi

929

kepala jembatan
bangunan bawah yang terletak pada kedua ujung jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban
pada ujung luar bentang pinggir dan gaya-gaya lainnya, serta melimpahkannya ke fondasi

930

kereb
bagian dari jalan berupa struktur vertikal dengan bentuk tertentu yang digunakan sebagai pelengkap jalan
untuk memisahkan badan jalan dengan fasilitas lain, seperti jalur pejalan kaki, median, separator, pulau
jalan, maupun tempat parkir

931

kereb
pembatas antara sisi perkerasan jalan dengan lajur pejalan kaki

932

kereb
bagian dari jalan berupa struktur vertikal dengan bentuk tertentu yang digunakan sebagai pelengkap jalan
untuk memisahkan badan jalan dengan fasilitas lain, seperti jalur pejalan kaki, median, separator, pulau
jalan, maupun tempat parkir

933

kereb miring
kereb dengan bagian muka kereb yang miring, membentuk sudut dengan kemiringan sekitar 65o,
terhadap lantai alas

934

kereb penghubung
kereb yang berfungsi menghubungkan kereb tegak atau kereb miring (yang ketinggian komponen
vertikalnya 350 mm) dengan kereb peninggi (yang ketinggian komponen vertikalnya 200 mm)

935

kereb peninggi
kereb dengan tinggi komponen vertikalnya 200 mm, berfungsi sebagai kereb yang dapat dinaiki ban
kendaraan

936

kereb tegak
kereb dengan bagian muka kereb yang hampir tegak, membentuk sudut 80,5 terhadap alas kereb

937

kerikil
partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai dengan 150 mm.

938

kering permukaan jenuh


suatu kondisi dari suatu bahan, dalam hal ini agregat dimana air mengisi semua rongga yang ada di
dalamnya.

939

keriting (corrugation)
salah satu kerusakan deformasi plastis pada lapisan permukaan perkerasan yang tidak memenuhi
spesifikasi, berbentuk gelombang arah memanjang

940

keruntuhan lereng (slope failure)


Suatu proses pergerakan dan perpindahan massa tanah atau batuan yang dapat terjadi dengan variasi
kecepatan dari sangat lambat sampai sangat cepat dan tidak terkait banyak dengan kondisi geologi lokal.
Keruntuhan bersifat lokal atau skala kecil dan umumnya terjadi pada lereng galian atau timbunan yang
dibuat manusia

941

keruntuhan tanah (ground failures)


suatu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan
awal. Dalam pengertian ini termasuk amblesan, penurunan tanah karena pengembangan, rangkakan
permukaan, dan gerakan tanah

942

kerusakan
kecelakaan yang tidak menimbulkan korban luka atau meninggal dunia, melainkan hanya mengakibatkan
kerusakan kendaraan dan kerugian materi dari kerusakan tersebut

943

kisi-kisi
ganjal yang terbuat dari kayu dengan penampang 10 cm x 10 cm dengan panjang + 1 m, dipergunakan
sebagai ganjal sementara gelagar jembatan dalam proses pelaksanaan pemasangan bantalan

944

klasifikasi keruntuhan lereng


Untuk menyeragamkan istilah, memudahkan pengenalan tipe keruntuhan lereng, dan membantu dalam
menentukan penyebab dan pemilihan cara penanggulangan. Pengelompokkan lereng longsor
berdasarkan jenis material dan batuan dasar, jenis gerakan dan bentuk bidang keruntuhannya serta
kecepatan gerakannya

945

klasifikasi tanah
informasi mengenai sifat-sifat teknik tanah yang didapat dari hasil pengujian kadar air, batas-batas
Atterberg, distribusi ukuran dan kepadatan butir

946

Koefisien Drainase
Faktor yang digunakan untuk memodifikasi koefisien kekuatan relatif sebagai fungsi yang menyatakan
seberapa baiknya struktur perkerasan dapat mengatasi pengaruh negatif masuknya air ke dalam struktur
perkerasan.

947

koefisien gempa horisontal ekuivalen


koefisien gempa horizontal yang diperoleh dengan mempertimbangkan faktor daktilitas ijin

948

koefisien gempa horisontal rencana


koefisien yang digunakan untuk mengalikan berat jembatan agar diperoleh gaya inersia dalam arah
horizontal untuk perencanaan gempa

949

koefisien gempa horizontal ekuivalen


koefisien gempa horizontal yang diperoleh dengan mempertimbangkan faktor daktilitas ijin

950

koefisien gempa horizontal rencana


koefisien yang digunakan untuk mengalikan berat jembatan agar diperoleh gaya inersia dalam arah
horizontal untuk perencanaan gempa

951

koefisien kompresi sekunder


gradien bagian yang lurus dari kurva pembacaan dial terhadap logaritmik waktu dari uji oedometer yang
terjadi setelah konsolidasi primer selesai

952

komersial
lahan niaga (sbg. Contoh: toko, restoran, kantor) dengan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan
kendaraan.

953

kompon
bahan mentah yang diperoleh dari campuran bahan baku karet ditambah bahan-bahan lainnya untuk
meningkatkan kekuatan dan keawetan dari karet

954

kompon
substansi kimia yang berisi dua atau lebih elemen kimia yang terikat secara kimiawi yang berbeda pada
perbandingan tertentu.

955

komponen horizontal
bagian kereb yang berbatasan langsung dengan perkerasan, berupa bidang datar yang merupakan
kelanjutan dari muka kereb

956

komponen vertikal
bagian kereb yang meninggi yang menentukan tingkat halangan kereb terhadap kendaraan

957

kondisi ruang pengujian geotekstil


kondisi udara pada ruang uji dijaga untuk memiliki kelembaban relatif 65 5 % dan temperatur 21 2o C

958

kondisi ruang pengujian geotekstil


udara pada saat pengujian dipertahankan pada kelembaban (65 5)% dari kelembaban relatif dan pada
suhu (21 2) C

959

kondisi ruang saat pengujian


udara yang dipertahankan pada kelembapan (65 5)% dari kelembapan relatif dan pada suhu (21 2) C

960

konflik lalu lintas


suatu kondisi dimana gerakan satu kendaraan atau lebih yang akan menyebabkan peristiwa tabrakan lalu
lintas apabila kendaraan tersebut tidak melakukan suatu manuver mengerem atau mengelak

961

konflik lalu lintas


suatu kondisi lalu lintas dengan pergerakan dua kendaraan atau lebih yang saling mendekati dalam suatu
ruang dan waktu, yang dekat ke suatu peristiwa tabrakan, yang apabila salah satu kendaraan atau
keduanya tidak melakukan tindakan (mengerem atau mengelak) akan menyebabkan kecelakaan lalu
lintas [TRRL, 1987]

962

konsistensi
keadaan relatif tanah ketika tanah masih mudah untuk dibentuk

963

konsumsi bahan bakar minyak (KBBMi)


jumlah bahan bakar minyak untuk suatu jenis kendaraan i, yang dipakai dalam pengoperasian suatu jenis
kendaraan per kilometer jarak tempuh. Satuannya adalah liter per kilometer

964

konsumsi ban (KBi)


jumlah ban untuk suatu jenis kendaraan i, yang dipakai dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per
1000 kilometer jarak tempuh. Satuannya adalah ekivalen ban baru per 1000 kilometer

965

konsumsi oli (KOi)


jumlah oli untuk suatu jenis kendaraan i, yang dipakai dalam pengoperasian suatu jenis kendaraan per
kilometer jarak tempuh. Satuannya adalah liter per kilometer

966

konus
logam terbuat dari baja keras, yang bagian ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 30 untuk bahan
granular. Untuk hal-hal khusus seperti tanah berbutir halus digunakan kerucut dengan sudut 60,
penggunaan sudut konus akan menentukan pula rumus atau grafik hubungan nilai DCP dan CBR yang
harus digunakan untuk menentukan nilai CBR (gambar pada Lampiran A)

967

korban luka berat


korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari
30 hari sejak terjadi kecelakaan (PP No 43 Th l993, Pasal 93)

968

korosi baja
menurunnya mutu baja akibat bereaksi dengan lingkungan secara elektrokimia yang berakibat
mengalirnya arus listrik

969

kota jenjang I
kota yang berperan melayani seluruh satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan
jasa yang paling tinggi dalam satuan wilayah pengembangannya serta memiliki orientasi ke luar
wilayahnya

970

kota jenjang II
kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya dengan kemampuan
pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang kesatu dalam satuan wilayah pengembangannya dan
terikat jangkauan jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang kesatu

971

Kualifikasi WPS (Welding Prosedure Specification)


merupakan pengujian WPS yang hasil pengujiannya dikumpulkan dan disusun menjadi PQR (Prosedure
Qualification Record) guna membuktikan bahwa WPS(Welding Prosedure Specification)/ prosedur
pengelasan benar-benar telah sesuai dengan rancangan. Pengujian WPS (Welding Prosedure
Specification) dilakukan ahli yang berkompetensi yang telah terbukti memiliki mutu kerja yang baik dan
konsisten.

972

kuat keliman jahit


ketahanan maksimum dari sambungan geotekstil yang dibentuk dengan menjahit dua atau beberapa
bahan berstruktur datar dan diukur dalam kilonewton per meter (kN/m)

973

kuat keliman las atau ikat panas

tahanan geser maksimum keliman ikat panas yang menyambungkan dua atau beberapa bahan
berstruktur datar geotekstil dan diukur dalam kilonewton per meter (kN/m)

974

kuat nominal
kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi
metoda perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai

975

kuat perlu
kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau
momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang
ditetapkan dalam standar ini

976

kuat rencana
kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan

977

kuat tarik
tahanan maksimum terhadap perkembangan deformasi untuk material tertentu yang dikenai tarikan akibat
gaya luar

978

kuat tarik
ketahanan maksimum dari bahan sampai putus dalam uji tarik; yaitu beban putus atau gaya per satuan
luas penampang awal benda uji

979

kuat tarik belah fct


kuat tarik beton yang ditentukan berdasarkan kuat tekan belah silinder beton yang ditekan pada sisi
panjangnya

980

kuat tarik langsung


kuat tarik beton yang ditentukan berdasarkan kuat tekan belah silinder beton yang ditekan pada sisi
panjangnya.

981

kuat tarik leleh


kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh tulangan dalam mega-pascal (MPa)

982

kuat tarik lentur (flexural strength modulus of rupture)


kekuatan beton yang diperoleh dari percobaan balok beton dengan pembebanan tiga titik yang dibebani
sampai runtuh.

983

kuat tekan bebas (KTB) atau unconfined compressive strength (UCS)


besarnya tegangan maksimum pada waktu pengujian sampai contoh benda uji mengalami keruntuhan

984

kuat tekan beton yang disyaratkan f c


kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm
dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan mega
paskal (MPa). Bila nilai fc di dalam tanda akar, maka hanya nilai numerik dalam tanda akar saja yang
dipakai, dan hasilnya tetap mempunyai satuan mega paskal (MPa)

985

kurva fuller
kurva gradasi dimana kondisi campuran memiliki kepadatan maksimum dengan rongga diantara mineral
agregat (VIM) yang minimum

986

kurva Fuller
kurva gradasi dimana kondisi campuran memiliki kepadatan maksimum dengan rongga diantara mineral
agregat (VMA) yang minimum

987

kurva S-N
kurva yang menentukan hubungan batas antara jumlah tegangan berulang (siklus) dan variasi tegangan
untuk suatu kategori detil

988

lajur
bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor

989

lajur
bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor

990

L10 1 jam
tingkat kebisingan diukur melebihi 10% dari total waktu 1 jam pengukuran, dinyatakan dalam desibel A

991

L10 18 jam
tingkat kebisingan diukur melebihi 10% dari total waktu 18 jam pengukuran, dinyatakan dalam desibel A

992

lajur
bagian dari jalur lalu-lintas yang memanjang dibatasi oleh marka lajur jalan, yang memiliki lebar cukup
untuk kendaraan bermotor sesuai rencana (kendaraan rencana)

993

lajur
bagian jalur yamg memanjang,dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor [RSNI T-14-2004]

994

lajur
bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor. [Peraturan Pemerintah RI No. 43 Tahun 1993]

995

lajur
bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor [Peraturan Pemerintah RI No.43 Tahun 1993]

996

Lajur
Bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor.

997

lajur lalu lintas


bagian dari lantai kendaraan yang digunakan oleh suatu rangkaian kendaraan. Bebannya disebut Beban
"D"

998

lajur lalu lintas


bagian dari jalur tempat lalu lintas bergerak, untuk satu kendaraan

999

lajur lalu lintas biasa


lajur yang diberi marka pada permukaan untuk mengendalikan lalu lintas

1000

lajur lalu lintas rencana


strip dengan lebar 2,75 m dari jalur yang digunakan dimana pembebanan lalu lintas rencana bekerja

1001

lajur lalu-lintas
bagian dari jalur jalan yang diperuntukkan bagi laju satu lintasan kendaraan.

1002

lajur lalu-lintas (lane)


bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan bermotor beroda 4 atau lebih, dalam satu
jurusan

1003

lajur percepatan
lajur khusus setelah bukaan separator yang berfungsi untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan pada
saat menggabung dengan lajur cepat atau lambat

1004

Lajur Rencana
Salah satu lajur lalulintas dari sistem jalan raya yang menampung lalu-lintas terbesar. Umumnya lajur
rencana adalah salah salah satu lajur dari jalan raya dua lajur atau tepi luar dari jalan raya yang berlajur
banyak.

1005

lajur rencana (LR)


suatu lajur lalu-lintas yang menampung lalu-lintas terbesar. umumnya salah satu lajur jalan dua jalur atau
lajur tepi luar dari jalan raya berlajur banyak.

1006

lajur tambahan (auxilary lane)


merupakan lajur yang disediakan khusus untuk belok kiri/kanan, perlambatan/percepatan dan tanjakan

1007

lajur tunggu
lajur khusus sebelum bukaan separator yang berfungsi sebagai tempat kendaraan menunggu sebelum
melakukan perpindah jalur

1008

lalu-lintas berat
jumlah lalu lintas rencana lebih besar dari 1.000.000 satuan sumbu tunggal (SST) selama umur rencana.

1009

lalu-lintas berat

jumlah lalu lintas rencana lebih besar dari pada 1.000.000 satuan standar sumbu tunggal (SST) selama
umur rencana

1010

lalu-lintas harian rata-rata (LHR)


jumlah total volume lalu-lintas roda empat atau lebih dalam satu tahun dibagi dengan jumlah hari dalam
satu tahun.

1011

lalu-lintas ringan
jumlah lalu lintas rencana lebih kecil dari 500.000 SST selama umur rencana.

1012

lalu-lintas sedang
jumlah lalu lintas rencana lebih kecil dari dan sama dengan 1.000.000 SST selama umur rencana

1013

lalu-lintas sedang
jumlah lalu lintas rencana lebih besar dari 500.000 SST dan lebih kecil dari 1.000.000 SST selama umur
rencana.

1014

landasan datar
bagian datar yang harus disediakan pada trotoar pada jarak tertentu bila kemiringan memanjang trotoar
cukup besar

1015

lansekap
adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan, baik yang terbentuk
dari elemen lansekap alamiah seperti bentuk topografi lahan yang mempunyai panorama indah, maupun
yang terbentuk dari elemen lansekap buatan manusia yang disesuaikan dengan kondisi lahannya [Tata
Cara Perencanaan Teknik Lansekap, No. 33/T/BM/1996]

1016

lantai kendaraan
seluruh lebar bagian jembatan yang digunakan untuk menerima beban dari lalu lintas kendaraan.
Bebannya disebut Beban "T"

1017

Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG)


Campuran yang terdiri atas agregat kasar, agregat halus, asbuton, bahan peremaja, dan filler (bila
diperlukan) yang dicampur, dihamparkan, dan dipadatkan secara dingin.

1018

Lapis Beton Aspal (LASTON)


Lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri atas agregat kasar, agregat halus, filler, dan aspal keras yang
dicampur, dihamparkan, dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

1019

lapis fondasi
lapisan pada sistem perkerasan yang terletak di bawah lapis permukaan dan di atas lapis fondasi bawah
yang berfungsi menyebarkan tegangan dari lapis permukaan kepada lapisan di bawahnya

1020

lapis fondasi agregat semen (LFAS)


campuran agregat, semen dan air dipadatkan pada kadar air optimum berfungsi sebagai lapis fondasi
atau lapis fondasi bawah perkerasan jalan

1021

lapis fondasi bawah


lapisan pada sistem perkerasan yang terletak di bawah lapis fondasi dan di atas tanah dasar yang
berfungsi menyebarkan tegangan dari lapisan di atas pada tanah dasar

1022

Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN)


Lapis perkerasan yang terdiri atas agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam
yang diikat oleh aspal keras dengan cara disemrotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis dan jika
akan digunakan sebagai lapis permukaan perlu diberi laburan aspal dengan batu penutup.

1023

Lapis Permukaan
Bagian perkerasan yang paling atas.

1024

lapis pondasi
lapisan pada sistem perkerasan yang terletak dibawah lapis permukaan dan diatas lapis pondasi bawah
yang berfungsi menyebarkan tegangan dari lapis permukaan kepada lapisan dibawahnya

1025

Lapis Pondasi
Bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah
dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

1026

lapis pondasi bawah


lapisan pada sistem perkerasan yang terletak dibawah lapis pondasi dan diatas tanah dasar yang

berfungsi menyebarkan tegangan dari lapisan diatasnya ke pada tanah dasar

1027

Lapis Pondasi Bawah


Bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

1028

lapis pondasi bawah dengan bahan pengikat (bound sub-base)


pondasi bawah yang biasanya terdiri dari material berbutir yang distabilisasi dengan semen aspal,
kapur,abu terbang (fly ash) atau slag yang dihaluskan sebagai bahan pengikatnya

1029

lapis resap pengikat


lapisan tipis aspal cair berviskositas rendah diletakkan diatas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya
dihampar

1030

larutan
campuran homogen yang terbuat dari dua atau lebih substansi.

1031

las
suatu cara untuk menyambungkan logam dengan cara mencairkan bahan las melalui pemanasan

1032

las
suatu cara penyambungan logam dengan mencairkan logam induk melalui pemanasan

1033

las keliman
proses sebuah keliman dibentuk dengan mengikat lapisan-lapisan geotekstil yang terpisah dengan
penerapan energi panas

1034

las tersusun
las sudut yang ditambah pada las tumpul

1035

las tumpul
pengelasan pada logam (pipa baja) dengan bagian ujung yang akan dilas membentuk alur.

1036

las tumpul penetrasi penuh


las tumpul di mana terdapat penyatuan antara las dan bahan induk sepanjang kedalaman penuh dari
sambungan

1037

las tumpul penetrasi sebagian


las tumpul di mana kedalaman penetrasi lebih kecil dari kedalaman penuh dari sambungan

1038

Laston
campuran beraspal dengan gradasi agregat gabungan yang rapat/menerus dengan menggunakan bahan
pengikat aspal keras tanpa dimodifikasi (Straight Bitumen)

1039

Laston modifikasi
campuran beraspal dengan gradasi agregat gabungan yang rapat/menerus dengan menggunakan bahan
pengikat aspal keras yang dimodifikasi (seperti aspal polimer, aspal multigrade dan aspal keras yang
dimodifikasi asbuton)

1040

Lataston
campuran beraspal dengan gradasi agregat gabungan yang senjang dengan menggunakan bahan
pengikat aspal keras tanpa dimodifikasi (Straight Bitumen)

1041

Lean Concrete
Lapisan yang berfungsi sebagai lantai kerja bagi penempatan lapisan pondasi pada struktur perkerasan.
Lean concrete dibuat dari campuran yang terdiri dari agregat dengan gradasi tertentu, portland cement
dengan atau tanpa pozolan dan air dalam takaran tertentu. Dalam keadaan keras mempunyai karakteristik
yang memenuhi persyaratan tertentu.

1042

lebar jalan
lebar keseluruhan dari jembatan yang dapat digunakan oleh kendaraan, termasuk lajur lalu lintas biasa,
bahu yang diperkeras, marka median dan marka yang berupa strip. Lebar jalan membentang dari kerb
yang dipertinggi ke kerb yang lainnya. Atau apabila kerb tidak dipertinggi, adalah dari penghalang bagian
dalam ke penghalang lainnya

1043

lebar lajur bukaan (B)


lebar lajur lalu lintas pada bukaan separator

1044

lendutan balik (rebound deflection)


besar lendutan balik vertikal suatu permukaan perkerasan akibat beban dipindahkan

1045

lendutan balik maksimum (maximum rebound deflection)


besarnya lendutan balik pada kedudukan di titik kontak batang Benkelman Beam setelah beban berpindah
sejauh 6 m

1046

lendutan balik titik belok


besarnya lendutan balik pada kedudukan di titik kontak batang Benkelman Beam setelah beban berpindah
sejauh 0,30 m untuk penetrasi, asbuton dan laburan atau sejauh 0,40 m untuk beton aspal

1047

lendutan langsung
besar lendutan vertikal suatu permukaan perkerasan akibat beban langsung

1048

lendutan maksimum (maximum deflection)


besar gerakan turun vertikal maksimum suatu permukaan perkerasan akibat beban

1049

lendutan rencana/ijin
besar lendutan rencana atau yang diijinkan sesuai dengan akumulasi ekivalen beban sumbu standar
selama umur rencana (Cummulative Equivalent Standard Axle, CESA)

1050

Lengan Persimpangan
Bagian persimpangan jalan dengan pendekatan masuk atau keluar.

1051

lengan simpang
bagian persimpangan jalan dengan pendekatan masuk atau keluar.

1052

Leq ( equivalent energy level)


tingkat kebisingan rata-rata ekivalen energi selama waktu pengukuran, dinyatakan dalam desibel A

1053

Leq atau Laeq (equivalent energy level)


tingkat kebisingan rata-rata ekivalen selama waktu pengukuran, dinyatakan dalam dB(A)

1054

Leq18 jam
tingkat kebisingan rata-rata ekivalen energi selama waktu 18 jam pengukuran, dinyatakan dalam desibel A

1055

Lereng
Kemiringan suatu permukaan terhadap arah horizontal tanah yang dinyatakan sebagai turun naiknya
dalam jarak memanjang

1056

likuefaksi
fenomena kerusakan struktur tanah bila lapisan tanah pasir jenuh kehilangan kekuatan geser karena
melonjaknya tekanan air pori akibat gerakan gempa

1057

lingkungan hidup
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain

1058

Lisiba (lingkungan siap bangun)


sebidang tanah yang merupakan bagian dari kasiba ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan dan
dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan selain itu juga sesuai dengan persyaratan pembakuan tata
lingkungan tempat tinggal atau hunian dan pelayanan lingkungan untuk membangun kaveling tanah
matang

1059

lokasi rawan kecelakaan


suatu lokasi dimana angka kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang
dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu

1060

Longsoran (landslide)
Suatu proses perpindahan massa tanah / batuan dengan arah tegak, mendatar atau miring dari
kedudukannya semula karena pengaruh gravitasi, arus air atau beban luar longsoran (lihat gambar 4).

1061

longsoran (landslide)
Suatu proses perpindahan atau pergerakan massa batuan, debris (campuran tanah dan butiran batu), dan
tanah kearah lereng bawah. Perpindahan ini dapat disebabkan oleh kondisi geologi yang kurang
menguntungkan, phenomena geomorfologi gaya-gaya fisik alamiah atau akibat ulah manusia (man-

made), dan umumnya terjadi pada daerah yang cukup luas, berukuran skala besar

1062

lot
suatu unit produksi, atau kelompok dari unit atau kemasan lainnya, yang diambil untuk uji pengambilan
sampel atau uji statistik, yang memiliki satu atau beberapa sifat yang umum dan dengan mudah dapat
dipisahkan dari unit lain yang serupa

1063

lot
suatu unit produksi, atau kumpulan dari unit lainnya yang sejenis, atau berupa paket-paket, diambil untuk
contok yang memenuhi uji statistik. Unit produksi tersebut mempunyai satu atau beberapa sifat umum
yang sama atau berbeda dari unit lainnya

1064

lot
kumpulan suatu produk geotekstil dapat berupa kumpulan unit atau peti kemas, yang diambil untuk
sampling atau uji statistik. Kumpulan tersebut mempunyai satu atau beberapa sifat tertentu yang dapat
membedakannya dari kumpulan unit serupa lainnya

1065

lot
kumpulan dari 100 buah bantalan karet atau kurang yang diproduksi dengan cara terus-menerus dari
campuran karet yang sama, dirawat di bawah kondisi yang sama, dan semuanya terdiri dari ukuran dan
tipe yang sama

1066

luas proyeksi
luas bersih (netto) dari ulir

1067

lubang (pot hole)


kerusakan perkerasan jalan setempat atau di beberapa tempat berbentuk lubang dengan berbagai variasi
ukuran luas maupun kedalaman

1068

lubang (pot hole)


kerusakan perkerasan jalan setempat atau di beberapa tempat berbentuk lubang dengan berbagai variasi
ukuran luas maupun kedalaman

1069

lubang uji (test pits)


pengujian dengan membuat lubang uji yang umumnya berukuran 60 cm x 60 cm untuk mengetahui jenis
lapisan perkerasan sampai kedalaman tertentu atau tanah dasar

1070

luka berat
korban kecelakaan yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat inap di rumah
sakit dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan (PP RI No. 43 Tahun
1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).

1071

luka ringan
korban kecelakaan yang mengalami luka-luka yang tidak memerlukan rawat inap atau yang harus di rawat
inap di rumah sakit dari 30 hari (PP RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan).

1072

Mahkota Longsoran
Bagian atas (umumnya membentuk setengah lingkaran) dari arah gerakan longsoran.

1073

Mahkota Longsoran
Bagian atas (umumnya membentuk setengah lingkaran) dari arah gerakan longsoran.

1074

manajemen lalu lintas


mengatur pergerakan lalu lintas supaya memenuhi kriteria kelancaran, efisiensi, dan murah. Manajemen
lalu lintas meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian lalu lintas

1075

manajemen lalu lintas


mengatur pergerakan lalu lintas supaya memenuhi kriteria kelancaran, efisiensi, dan murah. Manajemen
lalu lintas meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian lalu lintas

1076

mandrel
penekan dan cetakan pada alat uji lengkung

1077

mandrel
penekan dan cetakan pada alat uji lengkung

1078

martensit (martensite)

suatu struktur kristal yang dibentuk dengan perpindahan fasa yang cepat.dan tidak terjadi difusifitas.

1079

martensit (martensite)
suatu struktur kristal yang dibentuk dengan perpindahan fasa yang cepat.dan tidak terjadi difusifitas.

1080

massa tanah
massa tanah dalam keadaan tanah asli masih mengandung air, dalam satuan gram

1081

massa tanah
massa tanah dalam keadaan tanah asli masih mengandung air, dalam satuan gram

1082

mastik Asbuton
Asbuton yang sudah dicampur dengan bahan peremaja dengan proporsi tertentu

1083

mastik Asbuton
Asbuton yang sudah dicampur dengan bahan peremaja dengan proporsi tertentu

1084

median
bagian bangunan jalan yang secara fisik memisahkan dua jalur lalu-lintas yang berlawanan arah.

1085

median
ruang yang disediakan pada bagian tengah dari jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah
serta untuk mengamankan ruang bebas samping jalur lalu lintas

1086

median
bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan, terletak
di sumbu/tengah jalan, dimaksudkan untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah

1087

Median
Ruang yang disediakan pada bagian tengah dari jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah
serta untuk mengamankan ruang bebas samping jalur lalu lintas.

1088

median
bagian bangunan jalan yang secara fisik memisahkan dua jalur lalu-lintas yang berlawanan arah.

1089

median
ruang yang disediakan pada bagian tengah dari jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah
serta untuk mengamankan ruang bebas samping jalur lalu lintas

1090

median
bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan, terletak
di sumbu/tengah jalan, dimaksudkan untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah

1091

median jalan
ruang yang disediakan pada bagian tengah dari jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah
serta untuk mengamankan ruang bebas samping jalur lalu lintas.

1092

median jalan
bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan dengan bentuk memanjang sejajar jalan, terletak
di sumbu/tengah jalan, dimaksudkan untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan. Median dapat
berbentuk median yang ditinggikan (raised), median yang diturunkan (depressed), atau median datar
(flush) [RSNI T-14-2004]

1093

median jalan
merupakan suatu bagian tengah badan jalan yang secara fisik memisahkan arus lalu lintas yang
berlawanan arah; median jalan (pemisah tengah) dapat berbentuk median yang ditinggikan (raised),
median yang diturunkan (depressed), atau median rata (flush)

1094

menara
bagian yang menerima gaya atau beban dari kabel dan meneruskannya ke fondasi

1095

meninggal dunia
korban kecelakaan yang dipastikan meninggal dunia sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut (PP RI No. 43 Tahun 1993 Tentang
Prasarana dan Lalu lintas Jalan).

1096

mesin abrasi Los Angeles

alat simulasi keausan dengan bentuk dan ukuran tertentu terbuat dari pelat baja berputar dengan
kecepatan tertentu

1097

mitigasi dampak kebisingan


upaya-upaya yang dilakukan guna mengurangi sampai menghilangkan dampak negatif yang diperkirakan
akan terjadi dan atau terjadi karena adanya aktivitas lalu lintas

1098

MKJI
singkatan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia

1099

Moda
Model perubahan bentuk akibat getaran.

1100

Modulus elastis dinamis


Modulus Young dalam analisis dinamis.

1101

modulus elastisitas
rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap yang timbul akibat tegangan tersebut. Nilai rasio ini
berlaku untuk tegangan di bawah batas proporsional material

1102

modulus reaksi tanah dasar (modulus of subgrade reaction)


nilai konstanta pegas (spring constant) dari tanah dasar di dalam menerima beban yang ditentukan dari
percobaan pengujian beban pelat (Plate Bearing).

1103

modulus tarik
rasio perubahan gaya tarik per satuan lebar terhadap perubahan regangan seimbang (kemiringan pada
bagian awal kurva hubungan regangan dengan gaya per satuan lebar)

1104

modulus tarik awal


rasio perubahan gaya tarik per satuan lebar terhadap suatu perubahan regangan (kemiringan pada
bagian awal kurva hubungan regangan dengan gaya per satuan lebar)

1105

modulus tarik seimbang


rasio perubahan gaya per satuan lebar terhadap perubahan regangan (kemiringan di bawah titik batas
elastis dan di atas titik tangen pada kurva hubungan gaya dengan elongasi)

1106

muka kereb
bagian permukaan komponen vertikal kereb yang menghadap ke arah lalu lintas

1107

NDT (Non-Destructive Test)


test yang tidak merusak struktur

1108

netral
suatu larutan yang mengandung konsentrasi ion Hidrogen (H+) sama dengan ion Hidroksil (OH-)

1109

nilai batas cair tanah (LL)


besaran kadar air dalam persen yang ditentukan dari 25 pukulan pada pengujian batas cair

1110

nilai pH
indek logaritma dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam suatu elektrolit. Berfungsi untuk mengetahui
keasaman atau kebasaan dari suatu larutan

1111

nilai utilitas
suatu nilai atau skala yang mengukur secara relatif tingkat kenyamanan dari suatu faktor yang
berpengaruh pada lingkungan jalan, yang dalam hal ini didasarkan pada presepsi masyarakat terhadap
faktor lingkungan yang dikaji.

1112

Nilai Utilitas Lingkungan (NUL)


suatu nilai lingkungan yang mewakili kondisi umum dari lingkungan jalan, antara 0-1 atau 0-100, dimana
makin rendah makin baik kualitas lingkungannya.

1113

nilai utilitas lingkungan standar


suatu angka yang menggambarkan kondisi utilitas yang sesuai dengan batasan-batasan lingkungan yang
diperkenankan.

1114

NODE
titik persimpangan yang ditandai dengan nomor simpul sesuai referensi yang berlaku untuk penomoran
simpul dalam sistem jaringan jalan

1115

objek referensi
sebuah bentuk fisik dari objek permanen (tidak mudah berpindah tempat) yang dapat berupa: tugu
perbatasan, gedung, jembatan, persimpangan jalan, persilangan dengan rel kereta api, dan patok km

1116

odometer
alat pengukur jarak tempuh yang terpasang di dalam kendaraan

1117

odometer
alat pengukur jarak tempuh yang umumnya terdapat pada dash board kendaraan

1118

paduan (alloy)
sebuah kombinasi, baik itu berupa larutan atau senyawa dari dua unsur atau lebih , paling sedikitnya satu
diantaranya berupa logam dan menghasilkan sifat logam.

1119

pagar pengaman jalan


pagar yang ditempatkan di tepi jalan yang terbuat dari baja untuk menahan tabrakan kendaraan dengan
pagar sehingga mengurangi keparahan kerusakan akibat tabrakan, supaya kendaraan tidak keluar dari
badan jalan

1120

panjang
panjang aktual L dari suatu unsur/komponen yang dibebani aksial dari pusat ke pusat pertemuan dengan
unsur pendukung atau panjang kantilever dalam hal unsur berdiri bebas

1121

panjang dudukan tumpuan


panjang yang dibentuk pada ujung gelagar dalam sistem pencegah kehilangan tumpuan, antara ujung
gelagar dan tepi atas bangunan bawah, untuk mencegah gelagar berpindah dari tepi atas bangunan
bawah walaupun terjadi simpangan relatif besar yang tidak terduga antara bangunan atas dan bangunan
bawah

1122

Panjang Jalinan
Panjang bagian jalur untuk melakukan perpindahan lajur gerak kendaraan (penyusupan).

1123

panjang penanaman
panjang tulangan tertanam yang tersedia dari suatu tulangan diukur dari suatu penampang kritis

1124

panjang penyaluran
panjang tulangan tertanam yang diperlukan untuk mengembangkan kuat rencana tulangan pada suatu
penampang kritis

1125

panjang taper
panjang lajur lalu lintas mulai terjadi penyempitan/pelebaran

1126

panjang tumpuan
panjang yang dibentuk pada ujung gelagar dalam sistem pencegah kehilangan tumpuan, antara ujung
gelagar dan tepi atas bangunan bawah, untuk mencegah gelagar berpindah dari tepi atas bangunan
bawah walaupun terjadi simpangan relatif besar yang tidak terduga antara bangunan atas dan bangunan
bawah

1127

pasca tarik
cara pemberian tarikan, dalam sistem prategang dimana tendon ditarik sesuadah beton mengeras

1128

pascapenarikan
suatu metode untuk memberi prategang dengan menarik tendon pada beton yang telah mengeras. Dalam
metode ini, prategang diberikan melalui bantalan

1129

PBKT
perencanaan berdasarkan Beban dan Kekuatan Terfaktor

1130

PBL
perencanaan berdasarkan Batas Layan

1131

pecah tepi (spalling)


pecahnya tepi perkerasan karena sokongan samping tidak sempurna

1132

pekerjaan jalan dan jembatan


kegiatan berupa pemeliharaan dan pembangunan, survei pada daerah milik jalan (DAMIJA)

1133

pelandaian
perubahan kelandaian trotoar pada perpotongan dengan jalur penyeberang pejalan kaki (zebra cross),
baik di persimpangan maupun di ruas jalan, dan jalan masuk ke persil. Pelandaian berupa muka
perkerasan yang menghubungkan dua muka perkerasan yang berbeda

1134

pelapis epoksi dengan ikatan fusi (fusion-bonded epoxy coating)


produk yang terdiri dari pigmen, epoksi resin yang terukur temperaturnya, bahan crosslinking dan bahan
aditif lainnya, yang berbentuk serbuk menyatu yang digunakan pada besi panas yang bersih dan
membentuk lapisan pelindung secara kontinyu

1135

pelapis konversi (conversion coating)


suatu pekerjaan persiapan yaitu membersihan permukaan baja dengan penyemprotan, sebelum
pelapisan dilakukan untuk membuat metal/besi memberikan daya adesi terhadap pelapis, mengurangi
daya reaksi metal/besi terhadap pelapis, meningkatkan daya tahan terhadap korosi, dan meningkatkan
daya tahan terhadap pembengkakan/melepuh (blister)

1136

pelapis permukaan (capping)


pelapis permukaan bidang tekan benda uji silinder

1137

pelat baja 2 gelombang-W


pelat baja gelombang yang memiliki dua gelombang

1138

pelat baja 3 gelombang-Thrie


pelat baja gelombang yang memiliki tiga gelombang

1139

pelat baja bergelombang (corrugated steel plate)


pelat baja yang mempunyai bentuk bergelombang yang selanjutnya disingkat CSP

1140

pelat baja gelombang kelas A


pelat baja gelombang untuk pagar pengaman yang memiliki ketebalan logam 2,67 mm sampai 2,82 mm

1141

pelat baja gelombang kelas B


pelat baja gelombang untuk pagar pengaman yang memiliki ketebalan logam 3,43 mm sampai dengan
3,58 mm

1142

pelat baja gelombang tipe I


pelat baja gelombang untuk pagar pengaman dengan jenis pelapisan zinc, 550g/m2 minimum satu
pelapisan (single spot)

1143

pelat baja gelombang tipe II


pelat baja gelombang untuk pagar pengaman dengan jenis pelapisan zinc, 1100g/m2 minimum satu
pelapisan (single spot)

1144

pelat baja gelombang tipe III


pelat baja gelombang untuk pagar pengaman dengan jenis pelat baja gelombang yang dicat

1145

pelat baja gelombang untuk pagar pengaman jalan


pelat baja yang bergelombang dan memanjang, dimana pada terminal disambungkan dengan lempengan
besi yang melengkung. Pelat besi disusun pada tiang yang terdiri atas sambungan pelat baja gelombang
dengan baut dan mur maupun pelat baja gelombang yang ditempel ke tiang (post) menggunakan baut
dan mur

1146

pelat dengan bentuk tidak lazim (odd shaped slab)


pelat yang bentuknya tidak bujur sangkar atau persegi panjang tetapi umumnya mempunyai bentuk
segitiga, segi banyak dan trapesium.

1147

pelat dengan bentuk tidak lazim (odd shaped slab)


pelat yang bentuknya tidak bujur sangkar atau persegi panjang tetapi umumnya mempunyai bentuk
segitiga, segi banyak dan trapesium.

1148

pelat penguat (beam washers atau plate washer)


pelat yang memiliki lubang di tengah pelat dan digunakan sebagai alas untuk baut penyambung ke tiang
(post)

1149

pelat penguat (beam washers atau plate washer)


pelat yang memiliki lubang di tengah pelat dan digunakan sebagai alas untuk baut penyambung ke tiang
(post)

1150

pelat penutup celah


pelat yang membentuk bagian dari sistem sambungan siar-muai pada tingkat lapis permukaan untuk
menutup celah ekspansi

1151

pelat penutup celah


pelat yang membentuk bagian dari sistem sambungan siar-muai pada tingkat lapis permukaan untuk
menutup celah ekspansi

1152

pelat yang dirol (plate as-rolled)


pelat yang dirol dari lembaran atau langsung dari ingot.

1153

pelat yang dirol (plate as-rolled)


pelat yang dirol dari lembaran atau langsung dari ingot.

1154

pelelehan
keadaan perubahan bentuk suatu campuran beraspal pada saat runtuh yang dinyatakan dalam mm.

1155

pelelehan
perubahan bentuk benda uji secara vertikal suatu campuran beraspal pada saat runtuh

1156

pelelehan
keadaan perubahan bentuk suatu campuran beraspal pada saat runtuh yang dinyatakan dalam mm.

1157

pelelehan
perubahan bentuk benda uji secara vertikal suatu campuran beraspal pada saat runtuh

1158

pelengkap jalan
bangunan untuk pengaman konstruksi jalan (drainase, penguat tebing), jembatan dan gorong-gorong, dan
petunjuk bagi pengguna jalan (pagar pengaman, patok pengarah, kerb, trotoar, rambu, marka dsb) agar
unsur kenyamanan dan keselamatan dapat terpenuhi

1159

pelengkap jalan
bangunan untuk pengaman konstruksi jalan (drainase, penguat tebing), jembatan dan gorong-gorong, dan
petunjuk bagi pengguna jalan (pagar pengaman, patok pengarah, kerb, trotoar, rambu, marka dsb) agar
unsur kenyamanan dan keselamatan dapat terpenuhi

1160

pelepasan butir (ravelling)


lepasnya butir agregat pada permukaan jalan beraspal

1161

pelepasan butir (ravelling)


lepasnya butir agregat pada permukaan jalan beraspal

1162

pelindung sudut pelat baja gelombang (buffer end)


pelindung dua pelat baja gelombang yang membentuk sudut

1163

pemadat (tamper bar)


alat pemadat yang merupakan bagian dari unit sepatu perata yang berfungsi untuk pemadatan awal
campuran beraspal,

1164

pemadat (tamper bar)


alat pemadat yang merupakan bagian dari unit sepatu perata yang berfungsi untuk pemadatan awal
campuran beraspal,

1165

pemadatan akhir (finishing rolling)


pemadatan yang dilakukan setelah pemadatan antara dengan jumlah lintasan berkisar 1 lintasan sampai
dengan 3 lintasan, umumnya menggunakan mesin gilas roda baja statis

1166

pemadatan akhir (finishing rolling)


pemadatan yang dilakukan setelah pemadatan antara dengan jumlah lintasan berkisar 1 lintasan sampai
dengan 3 lintasan, umumnya menggunakan mesin gilas roda baja statis

1167

pemadatan antara (intermediate rolling)


pemadatan yang dilakukan setelah pemadatan awal selesai dengan jumlah lintasan berkisar 8 lintasan
sampai dengan 16 lintasan, umumnya menggunakan pemadat roda karet (pneumatic tire roller)

1168

pemadatan antara (intermediate rolling)

pemadatan yang dilakukan setelah pemadatan awal selesai dengan jumlah lintasan berkisar 8 lintasan
sampai dengan 16 lintasan, umumnya menggunakan pemadat roda karet (pneumatic tire roller)

1169

pemadatan awal (breakdown rolling)


pemadatan pertama yang dilakukan setelah penghamparan campuran beraspal panas dengan jumlah
lintasan berkisar 1 lintasan sampai dengan 3 lintasan, umumnya menggunakan mesin gilas roda baja
statis

1170

pemadatan awal (breakdown rolling)


pemadatan pertama yang dilakukan setelah penghamparan campuran beraspal panas dengan jumlah
lintasan berkisar 1 lintasan sampai dengan 3 lintasan, umumnya menggunakan mesin gilas roda baja
statis

1171

pemantauan (monitoring)
pemantauan perilaku massa tanah yang dinyatakan dalam bentuk antara lain penurunan, tekanan air pori
dan deformasi lateral akibat gangguan yang terjadi padanya dengan menggunakan alat-alat instrumentasi
seperti pelat penurunan, pisometer dan inklinometer

1172

pemantauan (monitoring)
pemantauan perilaku massa tanah yang dinyatakan dalam bentuk antara lain penurunan, tekanan air pori
dan deformasi lateral akibat gangguan yang terjadi padanya dengan menggunakan alat-alat instrumentasi
seperti pelat penurunan, pisometer dan inklinometer

1173

pemasok (feeder)
alat pemasok campuran beraspal ke unit screed pada alat penghampar, yang terdiri dari bak penampung
(hopper), sayap-sayap (hopper wings), ban berjalan (conveyor), pintu masukan pemasok (hopper flow
gates) dan ulir pembagi (augers)

1174

pemasok (feeder)
unit pemasok agregat dari bin dingin ke alat pengering

1175

pemasok (feeder)
alat pemasok campuran beraspal ke unit screed pada alat penghampar, yang terdiri dari bak penampung
(hopper), sayap-sayap (hopper wings), ban berjalan (conveyor), pintu masukan pemasok (hopper flow
gates) dan ulir pembagi (augers)

1176

pemasok (feeder)
unit pemasok agregat dari bin dingin ke alat pengering

1177

pemasok untuk mesin pengering (feeder for dryer)


alat pemasok agregat dari bin dingin (cold bin) ke drum pengering (dryer)

1178

pemasok untuk mesin pengering (feeder for dryer)


alat pemasok agregat dari bin dingin (cold bin) ke drum pengering (dryer)

1179

pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup


upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan

1180

pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup


upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan

1181

pembebanan lalu lintas


pembebanan lalu lintas kendaraan hasil distribusi perjalanan ke dalam jaringan jalan

1182

pembebanan lalu lintas


pembebanan lalu lintas kendaraan hasil distribusi perjalanan ke dalam jaringan jalan

1183

pembina jalan
institusi yang bertanggung jawab atas kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan,
pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan dalam bidang jalan

1184

pembina jalan
instansi atau pejabat atau badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan sebagian

atau seluruh wewenang pembinaan jalan

1185

pembina jalan
institusi yang bertanggung jawab atas kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan,
pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan dalam bidang jalan

1186

pembina jalan
instansi atau pejabat atau badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan sebagian
atau seluruh wewenang pembinaan jalan

1187

pembinaan jalan
kegiatan penanganan jaringan jalan yang meliputi penentuan sasaran dan perwujudan sasaran

1188

pembinaan jalan
kegiatan penanganan jaringan jalan yang meliputi penentuan sasaran dan perwujudan sasaran

1189

pemeliharaan
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja saluran sesuai dengan desain rencana dimana besar
kecilnya pekerjaan didasarkan pada laporan hasil inspeksi

1190

pemeliharaan
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja saluran sesuai dengan desain rencana dimana besar
kecilnya pekerjaan didasarkan pada laporan hasil inspeksi

1191

pemerintah
pembina jalan/jalan tol sebagaimana diatur dalam aturan perundang-undangan yang berlaku

1192

pemerintah
pembina jalan/jalan tol sebagaimana diatur dalam aturan perundang-undangan yang berlaku

1193

pemisah jalur
separator yang selanjutnya disebut dengan pemisah jalur adalah bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui
oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan, dimaksudkan untuk memisahkan antara jalur
yang berbeda fungsi

1194

pemisah jalur
separator yang selanjutnya disebut dengan pemisah jalur adalah bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui
oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan, dimaksudkan untuk memisahkan antara jalur
yang berbeda fungsi

1195

pemotongan (trimming)
perataan atau perapihan yang dilakukan dengan cara memotong tipis lapis terstabilisasi

1196

pemotongan (trimming)
perataan atau perapihan yang dilakukan dengan cara memotong tipis lapis terstabilisasi

1197

pemrakarsa
orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang
akan dilaksanakan

1198

pemrakarsa
orang atau badan yang bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau usaha yang akan dikembangkan di
suatu kawasan

1199

pemrakarsa
orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang
akan dilaksanakan

1200

pemrakarsa
orang atau badan yang bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau usaha yang akan dikembangkan di
suatu kawasan

1201

pemrakarsa
orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang
akan dilaksanakan

1202

pen
pengencang tanpa ulir, dibuat dari batang bulat

1203

pen
batang polos yang digunakan untuk melengkungkan contoh uji

1204

pen
batang polos yang digunakan untuk melengkungkan contoh uji

1205

pen
pengencang tanpa ulir, dibuat dari batang bulat

1206

penampang kompak
penampang melintang yang dapat mengembangkan kekuatan lentur plastis penampang tanpa terjadi
tekuk

1207

penampang kompak
penampang melintang yang dapat mengembangkan kekuatan lentur plastis penampang tanpa terjadi
tekuk

1208

penampang tidak kompak


penampang pada bagian serat-serat tertekan yang akan menekuk setempat setelah mencapai tegangan
leleh sebelum terjadi pengerasan ulur. Bagian-bagian ini mempunyai daktilitas terbatas dan mungkin tidak
dapat mengembangkan kekuatan lentur plastis

1209

penampang tidak kompak


penampang pada bagian serat-serat tertekan yang akan menekuk setempat setelah mencapai tegangan
leleh sebelum terjadi pengerasan ulur. Bagian-bagian ini mempunyai daktilitas terbatas dan mungkin tidak
dapat mengembangkan kekuatan lentur plastis

1210

penampung bahan pengisi (filler storage)


bak yang digunakan untuk menampung bahan pengisi

1211

penampung bahan pengisi (filler storage)


bak yang digunakan untuk menampung bahan pengisi

1212

penampung panas (hot bin)


alat yang menampung agregat hasil penyaringan dari saringan panas (hot screen) sesuai dengan
kelompok ukuran butirnya

1213

penampung panas (hot bin)


alat yang menampung agregat hasil penyaringan dari saringan panas (hot screen) sesuai dengan
kelompok ukuran butirnya

1214

Penanggulangan Darurat
Mengfungsikan jalan agar dapat dilalui.

1215

Penanggulangan Darurat
Mengfungsikan jalan agar dapat dilalui.

1216

pencampur (pugmill atau mixer)


tempat mencampur agregat dengan aspal, setelah agregat ditimbang sesuai dengan proporsinya

1217

pencampur (pugmill atau mixer)


tempat mencampur agregat dengan aspal, setelah agregat ditimbang sesuai dengan proporsinya

1218

pencampur (pugmill)
pengaduk campuran agregat dan aspal dalam keadaan panas

1219

pencampur (pugmill)
pengaduk campuran agregat dan aspal dalam keadaan panas

1220

pencegahan kecelakaan
suatu upaya peningkatan keselamatan jalan melalui perbaikan desain jalan guna mencegah kecelakaan
lalu lintas serta meminimumkan korban kecelakaan

1221

pencegahan kecelakaan
suatu upaya peningkatan keselamatan jalan melalui perbaikan desain jalan guna mencegah kecelakaan
lalu lintas serta meminimumkan korban kecelakaan

1222

pencegahan kecelakaan atau accident prevention


suatu atau serangkaian upaya peningkatan keselamatan jalan melalui perbaikan disain jalan dalam
rangka untuk mencegah kecelakaan lalu lintas serta meminimumkan korban kecelakaan

1223

pencegahan kecelakaan atau accident prevention


suatu atau serangkaian upaya peningkatan keselamatan jalan melalui perbaikan disain jalan dalam
rangka untuk mencegah kecelakaan lalu lintas serta meminimumkan korban kecelakaan

1224

pencemaran lingkungan hidup


masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai kegunaannya

1225

pencemaran lingkungan hidup


masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai kegunaannya

1226

Pendangiran
Penggemburan tanah di sekitar tanaman.

1227

Pendangiran
Penggemburan tanah di sekitar tanaman.

1228

penetrasi aspal
ukuran kekerasan aspal yang diperoleh dengan pengujian masuknya jarum ke dalam aspal dengan
beban, temperatur dan waktu tertentu sesuai SNI 06 2456 1991.

1229

penetrasi aspal
ukuran kekerasan aspal yang diperoleh dengan pengujian masuknya jarum ke dalam aspal dengan
beban, temperatur dan waktu tertentu sesuai SNI 06 2456 1991.

1230

pengaduk beton
drum pengaduk yang digerakkan dengan tenaga penggerak, pencampur miring atau wadah berputar
digunakan untuk mencampur beton

1231

pengaduk beton
drum pengaduk yang digerakkan dengan tenaga penggerak, pencampur miring atau wadah berputar
digunakan untuk mencampur beton

1232

pengalihan arus lalu lintas


pengalihan arus lalu lintas ke jalan alternatif yang sekurang-kurangnya sama dengan kelas jalan yang
sedang ditutup sementara, sesuai yang dimaksud dalam pasal 88 sampai dengan 90 PP No.43 tahun
1993

1233

pengaman sambungan dilatasi


perlengkapan yang dipasang untuk mencegah kerusakan sambungan dilatasi oleh gempa yang
kemungkinan besar terjadi selama umur pelayanan jembatan

1234

pengaman sambungan dilatasi


perlengkapan yang dipasang untuk mencegah kerusakan sambungan dilatasi oleh gempa yang
kemungkinan besar terjadi selama umur pelayanan jembatan

1235

pengangkatan tanah (heaving)


pengembangan tanah ke atas yang diakibatkan oleh membesarnya volume karena penambahan kadar air

1236

pengapian (burner)
alat yang digunakan untuk memanaskan dan mengeringkan agregat pada pengering

1237

pengaruh aksi atau beban


gaya atau momen lentur dalam akibat aksi atau beban

1238

pengaruh aksi atau beban rencana


pengaruh aksi atau beban yang dihitung terhadap aksi atau beban rencana

1239

pengaruh gempa
evaluasi teknis dari pengaruh gerakan gempa pada jembatan seperti gaya inersia, tekanan tanah, tekanan

air, dan likuefaksi dan penyebaran lateral yang digunakan dalam perencanaan gempa

1240

pengaruh gempa
evaluasi teknis dari pengaruh gerakan gempa pada jembatan seperti gaya inersia, tekanan tanah, tekanan
air, dan likuefaksi dan penyebaran lateral yang digunakan dalam perencanaan gempa

1241

pengatur ketebalan (Thickness control)


alat pengatur ketebalan hamparan campuran beraspal

1242

pengatur udara (air lock damper)


alat pengatur udara yang berfungsi untuk mengatur udara saat pengapian

1243

pengatur waktu (timer)


alat untuk mengatur lama pencampuran kering dan basah campuran beraspal dalam alat pencampur

1244

pengelolaan lingkungan hidup


upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan
hidup

1245

pengembangan (swelling)
pembesaran volume tanah ekspansif akibat bertambahnya kadar air. Potensi pembesaran volume
tergantung dari peningkatan kadar air, indeks plastisitas, gradasi dan tekanan overburden

1246

pengembangan (swelling)
pembesaran volume tanah ekspansif akibat bertambahnya kadar air. Potensi pembesaran volume ini
tergantung pada komposisi mineral, peningkatan kadar air, indeks plastisitas, kadar lempung dan tekanan
tanah penutup

1247

pengembangan kawasan
suatu kegiatan yang menyebabkan adanya perubahan skala dan/atau jenis kegiatan dan/atau usaha di
suatu kawasan

1248

pengemudi
orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang secara langsung mengawasi calon pengemudi
yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor [PP-RI No. 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan
dan Pengemudi]

1249

pengerasan permukaan (case hardening)


suatu proses pengerasan permukaan logam, umumnya baja karbon rendah, dengan menambahkan unsur
melalui permukaan bahan, membentuk lapisan tipis pada suatu paduan yang mengeras.

1250

pengering (dryer)
drum untuk pengering agregat

1251

penggetar eksternal
penggetar berbentuk meja, papan, atau lempeng yang dalam penggunaannya beton yang akan
dipadatkan ditempatkan di atasnya

1252

penggetar internal
penggetar berbentuk jarum atau batang yang dalam penggunaannya dimasukkan ke dalam lapisan beton
yang akan dipadatkan

1253

penghalang kelembaban vertikal (vertical moisture barrier)


suatu cara penanganan tanah ekspansif dengan menghalangi migrasi lateral kelembaban air
menggunakan geomembran sehingga variasi kadar air akibat perubahan musim dapat dihindari atau
diminimalkan

1254

penghubung geser
suatu bagian struktur yang menghubungkan dua bahan atau lebih yang berbeda sehingga dapat bekerja
bersama-sama (komposit)

1255

penguatan presipitasi = pengerasan alami = pengerasan dispersi (precipitation


strengthening = age hardening = dispersion hardening)
perlakuan panas yang digunakan untuk memperkuat bahan yang mudah dibentuk terutama paduan bukan
besi termasuk paduan struktural seperti alumunium, magnesium, titanium, dan beberapa baja tahan karat
(stainless steel).

1256

pengumpul debu (dust collector)


unit pengumpul debu dari pengeringan agregat

1257

pengurangan kecelakaan
suatu upaya peningkatan keselamatan jalan dengan pertimbangan pendekatan ekonomis melalui
perbaikan jalan di suatu lokasi kecelakaan yang dianggap rawan kecelakaan.

1258

pengurangan kecelakaan atau accident reduction


suatu atau serangkaian upaya peningkatan keselamatan jalan yang dilakukan melalui perbaikan jalan di
suatu lokasi kecelakaan yang dianggap rawan kecelakaan

1259

penuaan (aging)
proses mempercepat kerusakan untuk mengetahui ketahanan bahan terhadap pengaruh lingkungan

1260

penurunan awal
penurunan yang terjadi selama beban bekerja yang mengakibatkan tekanan air pori berlebih pada lapisan
tanah bawah permukaan. Apabila lapisan tanah relatif tebal dengan permeabilitas rendah, maka kelebihan
tekanan pori tidak teralirkan. Tanah ini mengalami deformasi akibat tegangan geser meskipun tidak terjadi
perubahan volume, sehingga penurunan vertikal akan terjadi seiring dengan pengembangan lateral

1261

penurunan konsolidasi primer


penurunan yang terjadi seiring dengan waktu di mana kelebihan tekanan pori dapat diabaikan karena
adanya drainase. Perubahan volume serta penurunan terjadi akibat tekanan pori dan tegangan efektif
tanah. Laju konsolidasi ini ditentukan oleh lajunya pengaliran air akibat gradien hidraulik yang tergantung
pada karakteristik tanah, batasan lokal dan kontinuitas aliran drainase

1262

penurunan primer
penurunan akibat proses berkurangnya volume tanah jenuh yang memiliki permeabilitas yang kecil akibat
drainase sebagian air pori yang berlangsung sampai tekanan air pori ekses yang terbentuk akibat
kenaikan tegangan total terdisipasi sempurna

1263

penurunan sekunder
penurunan yang berlangsung setelah penurunan primer selesai dan pada tanah tidak terjadi lagi
perubahan tegangan efektif (konstan)

1264

penyebaran lateral
fenomena tipikal dimana tanah bergerak horisontal akibat likuefaksi

1265

penyelimutan
kemampuan aspal emulsi menyelimuti permukaan pasir silika

1266

penyelimutan agregat terhadap aspal


persentase luas permukaan agregat yang diselimuti aspal terhadap seluruh permukaan agregat

1267

penyelimutan aspal terhadap agregat


persentase luas permukaan agregat yang diselimuti aspal terhadap seluruh permukaan agregat

1268

penyerapan air
air yang diserap agregat dinyatakan dalam persen terhadap berat agregat.

1269

penyerapan suara atau sound absorption


penurunan intensitas energi gelombang suara karena adanya pemantulan, interferensi frekuensi, dan
gejala lain yang terjadi ketika gelombang menembus suatu bahan penghalang

1270

Penyiangan
Pembersihan lahan tanah di sekitar tanaman dari tumbuhan liar.

1271

Penyulaman
Penanaman kembali tanaman yang sudah mati.

1272

penyulingan
pemisahan fraksi dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didih

1273

penyusutan (shrinkage)
pengecilan volume yang terjadi pada tanah ekspansif apabila kadar air tanah berkurang hingga mencapai
lebih kecil dari nilai batas susutnya

1274

penyusutan (shrinkage)
pengecilan volume tanah ekspansif akibat berkurangnya kadar air. Potensi pengecilan volume ini terjadi
apabila nilai kadar air lebih kecil dari nilai batas susutnya

1275

perambuan sementara
rambu yang sifatnya sementara, bisa dipindah-pindah sesuai dengan kebutuhan

1276

perambuan sementara
penempatan rambu-rambu yang sifatnya sementara, bisa dipindah-pindah sesuai dengan kebutuhan.

1277

perambuan untuk pekerjaan jalan


pemasangan rambu-rambu sementara untuk mengatur lalu lintas sehubungan ada pekerjaan
jalan/jembatan atau gangguan pada jalan

1278

perangkat angkur strand majemuk


perangkat angkur yang digunakan untuk strand, batang atau kawat majemuk, atau batang tunggal
berdiameter > 16 mm dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam standar ini

1279

perangkat angkur strand tunggal


perangkat angkur yang digunakan untuk strand tunggal atau batang tunggal berdiameter 16 mm atau
kurang yang sesuai dengan standar ini

1280

percepatan (AM)
percepatan pada observasi ke m, yang dihitung sebagai selisih antara dua data kecepatan sesaat yang
berurutan

1281

percepatan rata-rata (AR)


percepatan rata-rata, yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data percepatan (AM)

1282

peremaja
bahan yang digunakan untuk meremajakan/melunakkan bitumen asbuton agar bitumen memiliki
karakteristik yang sesuai sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal

1283

pergeseran (shoving)
pergeseran lapisan perkerasan beraspal ke arah samping atau ke bagian tepi luar perkerasan

1284

periode alami
waktu getar alami dari jembatan yang bergetar bebas

1285

periode alami
waktu getar dari jembatan yang bergetar bebas

1286

perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (Jointed Unreinforced Concrete


Pavement)
jenis perkerasan beton semen yang dibuat tanpa tulangan dengan ukuran pelat mendekati bujur sangkar,
dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang pelat dari
jenis perkerasan ini berkisar antara 4-5 meter.

1287

perkerasan beton semen (rigid pavement)


suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton
semen dengan atau tanpa tulangan.

1288

perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan (Jointed Reinforced Concrete


Pavement)
jenis perkerasan beton yang dibuat dengan tulangan, yang ukuran pelatnya berbentuk empat persegi
panjang, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang
pelat dari jenis perkerasan ini berkisar antara 8-15 meter.

1289

perkerasan beton semen dengan lapis beton aspal (asphaltic concrete surfaced rigid
pavement)
berupa perkerasan beton yang bagian permukaannya diberi lapisan beraspal.

1290

perkerasan beton semen menerus dengan tulangan (Continuously Reinforced Concrete


Pavement)
jenis perkerasan beton yang dibuat dengan tulangan dan dengan panjang pelat yang menerus yang
hanya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan muai melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan
ini lebih besar dari 75 meter.

1291

perkerasan beton semen pra-tegang (prestressed concrete pavement)


jenis perkerasan beton menerus, tanpa tulangan yang menggunakan kabel-kabel pratekan guna
mengurangi pengaruh susut, muai dan lenting akibat perubahan temperatur dan kelembaban.

1292

perkerasan jalan
konstruksi jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas yang terletak diatas tanah dasar

1293

perkerasan jalan beton bersambung tanpa tulangan (jointed unreinforced concrete


pavement)
jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat tanpa tulangan dengan ukuran pelat mendekati bujur
sangkar, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang
pelat dari jenis perkerasan ini berkisar antara 4-5 meter

1294

perkerasan jalan beton semen


suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton
semen dengan atau tanpa tulangan

1295

perkerasan jalan beton semen bersambung dengan tulangan (jointed reinforced


concrete pavement)
jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat dengan tulangan dengan ukuran pelat berbentuk empat
persegi panjang, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang.
Panjang pelat dari jenis perkerasan ini berkisar antara 8-15 meter

1296

perkerasan jalan beton semen menerus dengan tulangan (continuously reinforced


concrete pavement)
jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat dengan tulangan dan dengan panjang pelat yang
menerus yang hanya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan muai melintang. Panjang pelat dari
jenis perkerasan ini lebih besar dari 75 meter

1297

perkerasan jalan beton semen pra-tegang (prestressed concrete pavement)


jenis perkerasan jalan beton semen menerus, tanpa tulangan yang menggunakan kabel-kabel pratekan
guna mengurangi pengaruh susut, muai dan lenting akibat perubahan temperatur dan kelembaban

1298

perlakuan panas (heat treatment)


suatu teknik yang digunakan untuk meningkatkan sifat fisik dan sifat kimia dari sebuah bahan. Dimana
dalam teknik ini dilakukan proses pemanasan dan pendinginan, yang diterapkan pada temperatur normal
sampai dengan temperatur yang ekstrim untuk mencapai hasil yang diinginkan seperti pengerasan dan
pelunakan suatu bahan. Yang termasuk dalam teknik ini adalah anil,, pengerasan permukaan, penguatan
presipitasi , temper dan quen.

1299

perlengkapan pencegah kehilangan tumpuan


perlengkapan yang dipasang pada ujung gelagar dalam sistem pencegah kehilangan tumpuan, untuk
mencegah ujung gelagar berpindah melewati panjang tumpuan walaupun terjadi simpangan besar tidak
terduga antara bangunan atas dan bangunan bawah

1300

perlengkapan distribusi gaya horisontal


perlengkapan untuk mendukung gaya inersia bangunan atas oleh sejumlah bangunan bawah selama
terjadi gempa. Perlengkapan digunakan untuk jembatan dengan perletakan karet, perletakan isolasi atau
perletakan tetap

1301

perlengkapan distribusi gaya horizontal


perlengkapan untuk mendukung gaya inersia bangunan atas oleh sejumlah bangunan bawah selama
terjadi gempa. Perlengkapan digunakan untuk jembatan dengan perletakan karet, perletakan isolasi atau
perletakan tetap

1302

perlengkapan jalan
sarana untuk mengatur kelancaran, keamanan dan ketertiban lalu-lintas seperti rambu-rambu lalu-lintas,
alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pemakai jalan, marka jalan sesuai yang
dimaksud PP No.43 tahun 1993, pasal 17 s/d 38 atau sarana untuk keperluan pendukung kelancaran, keamanan dan ketertiban lalu-lintas seperti : fasilitas pejalan kaki, parkir pada badan jalan, halte, tempt
istirahat, dan penerangan jalan sesuai yang dimaksud PP No.43 tahun 1993, pasal 39.

1303

perlengkapan pembatas simpangan berlebih


perlengkapan yang dipasang untuk menahan gaya inersia selama terjadi gempa dalam kombinasi dengan
perletakan untuk mencegah terjadinya simpangan relatif besar antara bangunan atas dan bangunan
bawah walaupun perletakan mengalami kerusakan

1304

perlengkapan pembatas simpangan berlebih


perlengkapan yang dipasang untuk menahan gaya inersia selama terjadi gempa dalam kombinasi dengan
perletakan untuk mencegah terjadinya simpangan relatif besar antara bangunan atas dan bangunan
bawah walaupun perletakan mengalami kerusakan

1305

perlengkapan pencegah lepasnya gelagar dari tumpuan


perlengkapan yang dipasang pada ujung gelagar dalam sistem pencegah kehilangan tumpuan, untuk
mencegah ujung gelagar berpindah melewati panjang tumpuan walaupun terjadi simpangan besar tidak
terduga antara bangunan atas dan bangunan bawah

1306

perlengkapan pencegah penurunan bangunan atas


perlengkapan yang dipasang untuk mencegah penurunan yang akan mempengaruhi gerakan kendaraan
bila perletakan dan sebagainya mengalami kerusakan

1307

perlengkapan pencegah penurunan bangunan atas


perlengkapan yang dipasang untuk mencegah penurunan yang akan mempengaruhi gerakan kendaraan
bila perletakan dan sebagainya mengalami kerusakan

1308

perletakan isolasi
tumpuan perletakan yang digunakan untuk jembatan yang direncanakan dengan isolasi gempa, yang
berfungsi untuk memperpanjang waktu alami jembatan secukupnya serta meningkatkan perilaku redaman

1309

perletakan isolasi
tumpuan perletakan yang digunakan untuk jembatan yang direncanakan dengan isolasi gempa, yang
berfungsi untuk memperpanjang waktu alami jembatan secukupnya serta meningkatkan kinerja redaman

1310

permukaan tanah dasar


permukaan atas dari tanah cukup keras dengan luas mencakup lokasi yang ditinjau dan berada dibawah
tanah yang dianggap bergetar dalam perencanaan gempa

1311

permukaan tanah untuk perencanaan gempa


permukaan tanah anggapan untuk perencanaan gempa

1312

permukaan tanah untuk perencanaan gempa


permukaan tanah anggapan untuk perencanaan gempa

1313

permukiman
lahan tempat tinggal dengan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan kendaraan.

1314

permukiman
bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan

1315

persiapan las yang baku


persiapan sambungan yang baku seperti tercantum dalam ketentuan spesifikasi standar yang ditentukan
oleh yang berwenang

1316

persimpangan
tempat bertemunya dua atau lebih lengan/ruas jalan

1317

persimpangan
pertemuan jalan dari berbagai arah, yang dapat merupakan simpang sebidang yaitu simpang 3, simpang
4 atau lebih dan atau berupa simpang tak sebidang

1318

Persimpangan
Tempat bertemunya dua atau lebih dari lengan/ruas jalan.

1319

Persimpangan sebidang
Pertemuan dari lengan/ruas jalan dalam satu bidang datar.

1320

persimpangan terburuk
sejumlah persimpangan dengan angka kecelakaan yang relatif tinggi dibandingkan persimpanganpersimpangan lainnya

1321

perumahan
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang

dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

1322

peta referensi
peta yang digunakan untuk menunjukkan suatu lokasi kecelakaan, yang dilengkapi dengan sistem
koordinat, sistem node, link, dan sel atau grid

1323

pH
Derajat keasaman atau kelindian (kebasaan) yang dapat diukur dengan pH-meter atau alat untuk
mengukur pH larutan menggunakan elektroda gelas (SNI 06-2423-1991); logaritma negatif dari aktifitas
ion hidrogen dalam suatu ekstrak (SNI 03-6787-2002).

1324

pH
derajat keasaman atau kelindian (kebasaan) yang dapat diukur dengan pH-meter atau alat untuk
mengukur pH larutan menggunakan elektroda gelas

1325

pilar jembatan
bangunan bawah yang terletak di antara kedua kepala jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh
beban pada ujung-ujung bentang dan gaya-gaya lainnya serta melimpahkannya ke fondasi

1326

pile drag
penambahan penyangga tiang di belakang kepala jembatan untuk mencegah pergeseran yang kuat tanah
timbunan yang tinggi pada dudukan penyangga kepala jembatan.

1327

pintu bukaan bin dingin (cold bin gate)


pintu bukaan untuk mengeluarkan agregat dari bin dingin

1328

pintu bukaan bin dingin (cold bin gate)


pintu bukaan untuk mengeluarkan agregat dari bin dingin

1329

pintu pengaliran (flow gate)


pintu untuk mengontrol aliran campuran beraspal dari bak penampung ke ulir pembagi

1330

polusi udara
adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh
kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
udara ambient tidak dapat memenuhi fungsinya.

1331

post bolt slot


baut dan mur yang digunakan untuk merekatkan pelat baja gelombang ke tiang

1332

potensial
selisih energi bebas ( listrik ) antara anoda dan katoda

1333

Pozolan
Bahan yang mempunyai susunan kimia identik dengan portland cement dengan kadar CaO yang rendah
sehingga tidak mempunyai daya lekat seperti semen dan bersifat pozzolanic jika bercampur dengan
portland cement dan ditambahkan air ke dalamnya. Bahan ini bisa mensubstitusi sebagian dari portland
cement dalam campuran.

1334

PQR (Prosedure Qualification Record)


merupakan kumpulan data/ sertifikat hasil pengujian WPS (Welding Prosedure Specification) yang
disahkan oleh yang berwenang dan disiapkan oleh pihak pabrikasi, yang merancang dan menggunakan
konstruksi las tersebut.

1335

prasarana lingkungan
kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi
sebagaimana mestinya

1336

pratarik
pemberian gaya prategang dengan menarik tendon sebelum beton di cor

1337

prategang efektif
tegangan yang masih bekerja pada tendon setelah semua kehilangan tegangan yang terjadi, di luar
pengaruh beban mati dan beban tambahan

1338

prategang eksternal (PE)


kabel/ tendon/ strand yang diberi gaya prategang yang ditempatkan di bagian luar / eksternal atau

dicantelkan pada struktur dalam hal ini jembatan rangka baja Australia B60

1339

prategang eksternal (PE)


penempatan kabel / tendon / strand atau baja prategang di bagian luar / eksternal atau dikaitkan pada
struktur dalam hal ini jembatan pelat berongga

1340

probabilitas kejadian
tingkat peluang atau harapan akan terjadinya suatu kejadian

1341

profil kecepatan
gambaran fluktuasi pergerakan kendaraan pada suatu periode waktu tertentu, yang digambarkan oleh
fluktuasi perubahan kecepatan kendaraan. Data ini diperlukan untuk menghitung VR, AR, dan SA

1342

profil ruang bebas jembatan


ukuran ruang dengan syarat tertentu yaitu meliputi tinggi bebas minimum jembatan tertutup, lebar bebas
jembatan dan tinggi bebas minimum terhadap banjir

1343

proteksi
perlindungan suatu bahan (baja) yang mudah terkorosi dari lingkungan yang korosif

1344

proteksi katodik
perlindungan bahan logam yang tidak terkorosi (katoda) dengan logam lain yang mempunyai potensial
listrik yang lebih negatif dari logam yang diproteksi

1345

pugmill
pengaduk/pencampur yang digunakan untuk mencampur agregat, peremaja dan asbuton pada unit
pencampur aspal

1346

pulau jalan
bagian dari persimpangan yang ditinggikan dengan kerb, yang dibangun sebagai pengarah arus lalu lintas
serta merupakan tempat untuk pejalan kaki pada saat menunggu kesempatan menyeberang

1347

pulau lalu lintas


bagian dari persimpangan yang ditinggikan dengan kereb, yang dibangun sebagai pengarah arus lalu
lintas serta merupakan tempat lapak tunggu untuk pejalan kaki pada saat menunggu kesempatan
menyeberang

1348

Pulau Lalu lintas (Traffic Island)


Bagian dari persimpangan yang ditinggikan dengan kerb, yang dibangun sebagai pengarah arus lalu lintas
serta merupakan tempat untuk pejalan kaki pada saat menunggu kesempatan menyeberang.

1349

Pupuk anorganik
Pupuk yang dibuat oleh pabrik dari bahan kimia anorganik dengan kadar tinggi.

1350

Pupuk organik
Pupuk yang dihasilkan dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia.

1351

pusat beban (load center)


letak beban pada permukaan perkerasan yang berada tepat dibawah garis sumbu gandar belakang dan
ditengah-tengah ban ganda sebuah truk

1352

pusat beban (load centre)


titik kontak batang Benkelman Beam yang berada tepat ditengah-tengah kedua bidang kontak roda ganda
pada garis sumbu gandar belakang truk penguji

1353

quen (quenching)
pendinginan cepat. Dalam teknik metalurgi cara ini umunya digunakan untuk memperkeras baja dengan
menghasilkan martensit.

1354

rambu
salah satu dari perlengkapan jalan, berupa huruf, lambang, angka, kalimat dan atau perpaduan
diantaranya, sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan

1355

rancangan campuran kerja (job mix formula, JMF)


rancangan yang diperoleh dari hasil pengujian kualitas bahan campuran dan rencana campuran di
laboratorium, selanjutnya melalui tahapan uji pencampuran di unit pencampur aspal dan uji gelar
pemadatan di lapangan (trial compaction)

1356

rancangan campuran rencana (design mix formula)

rancangan yang diperoleh dari hasil pengujian bahan campuran dan rencana campuran di laboratorium

1357

rapat arus
jumlah aliran muatan persatuan luas dan persatuan waktu dengan satuan

1358

rasio beban tambahan


rasio antara beban tambahan terhadap beban permanen

1359

rasio L/D
perbandingan antara panjang benda uji silinder (L) dengan diameter penampangnya (D)

1360

reaksi elektrokimia
reaksi kimia yang diikuti dengan perpindahan elektron dan diikuti dengan reaksi oksidasi dan reduksi

1361

reaksi oksidasi
reaksi yang menunjukkan adanya kenaikan valensi atau melepaskan elektron, berlangsung pada katoda.
Contoh

1362

reaksi reduksi
reaksi yang menunjukkan turunnya valensi dan menerima elektron

1363

Redaman
Kehilangan energi yang diserap oleh regangan struktur.

1364

Redaman kritis
Bagian redaman yang mengembalikan sistem dari deformasi kekedudukan nol, tanpa terjadi pembalikan
gelombang.

1365

refluks
metode ekstraksi menggunakan pendingin yang akan mengubah uap pelarut menjadi cairan, dan akan
melarutkan aspal pada benda uji

1366

rekayasa geoteknik
aplikasi rekayasa pada geoteknik

1367

rekayasa lalu lintas


mengubah suatu kondisi/keadaan lalu lintas agar lebih baik dengan ketentuan yang memenuhi
persyaratan teknis

1368

Reliability
Kemungkinan (probability) bahwa jenis kerusakan tertentu atau kombinasi jenis kerusakan pada struktur
perkerasan akan tetap lebih rendah atau dalam rentang yang diizinkan selama umur rencana.

1369

resiko
kerugian bagi investor yang diakibatkan oleh kejadian yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan
rencana serta mengakibatkan adanya penambahan biaya, keterlambatan atau penurunan pendapatan

1370

Respons
Gerakan struktur akibat beban luar.

1371

retak blok (block crack)


retak-retak yang saling berhubungan, membentuk rangkaian poligon besar atau blok dengan ukuran > 50
cm

1372

retak blok (block crack)


retak-retak yang saling berhubungan, membentuk rangkaian poligon besar atau blok dengan ukuran > 50
cm

1373

retak buaya (crocodile crack)


retak yang mempunyai celah lebih besar atau sama dengan 3 mm; saling berangkai membentuk
serangkaian kotak-kotak kecil menyerupai kulit buaya

1374

retak buaya (crocodile crack)


retak yang mempunyai celah lebih besar atau sama dengan 3 mm; saling berangkai membentuk
serangkaian kotak-kotak kecil menyerupai kulit buaya

1375

retak melintang (transversal crack)

retak yang terjadi melintang tegak lurus sumbu jalan

1376

retak melintang (transversal crack)


retak yang terjadi melintang tegak lurus sumbu jalan

1377

retak memanjang (longitudinal crack)


retak yang terjadi memanjang atau sejajar dengan sumbu jalan

1378

retak memanjang (longitudinal crack)


retak yang terjadi memanjang atau sejajar dengan sumbu jalan

1379

retak rambut (hair crack)


generik setiap retak awal atau dimulainya retak yang berupa garis-garis halus

1380

retak rambut (hair crack)


generik setiap retak awal atau dimulainya retak yang berupa garis-garis halus

1381

retak tepi (edge crack)


retak yang terjadi pada bagian tepi perkerasan sejauh 60 cm

1382

retak tepi (edge crack)


retak yang terjadi pada bagian tepi perkerasan sejauh 60 cm

1383

retak tidak beraturan (irregular crack)


retak yang terjadi pada tempat-tempat tertentu yang berbentuk tidak beraturan

1384

retak tidak beraturan (irregular crack)


retak yang terjadi pada tempat-tempat tertentu yang berbentuk tidak beraturan

1385

roda pendorong (push roller)


roda yang berfungsi sebagai bidang kontak antara alat penghampar dengan roda truk, pada saat alat
penghampar mendorong truk

1386

roda pendorong (push roller)


batang yang berbentuk silinder yang terbuat dari besi yang berfungsi untuk menahan truk

1387

roda pendorong (push roller)


batang yang berbentuk silinder yang terbuat dari besi yang berfungsi untuk menahan truk

1388

roda pendorong (push roller)


roda yang berfungsi sebagai bidang kontak antara alat penghampar dengan roda truk, pada saat alat
penghampar mendorong truk

1389

roda rantai baja (crawler track)


roda pada asphalt finisher yang berupa roda kelabang

1390

rongga dalam campuran beraspal (Voids in Mix, VIM)


ruang udara di antara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang telah
dipadatkan, dinyatakan dalam persen terhadap volume total campuran.

1391

rongga dalam campuran beraspal (Voids in Mix, VIM)


ruang udara di antara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang telah
dipadatkan, dinyatakan dalam persen terhadap volume total campuran.

1392

rongga dalam campuran beraspal (voids in mix, VIM)


ruang udara di antara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang telah
dipadatkan, dinyatakan dalam persen terhadap volume total campuran.

1393

rongga di antara mineral agregat (void in mineral aggregates, VMA)


volume rongga yang terdapat diantara partikel agregat suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan,
yaitu rongga udara dan volume kadar aspal efektif, yang dinyatakan dalam persen terhadap volume total
benda uji. Volume agregat dihitung dari berat jenis bulk bukan dari berat jenis efektif dan bukan dari berat
jenis nyata

1394

rongga di antara mineral agregat (Void in mixed aggregates, VMA)


volume rongga yang terdapat diantara partikel agregat suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan,

yaitu rongga udara dan volume kadar aspal efektif, yang dinyatakan dalam persen terhadap volume total
benda uji. Volume agregat dihitung dari berat jenis bulk (bukan berat jenis efektif atau berat jenis nyata)

1395

rongga di antara mineral agregat (Void in mixed aggregates, VMA)


volume rongga yang terdapat diantara partikel agregat suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan,
yaitu rongga udara dan volume kadar aspal efektif, yang dinyatakan dalam persen terhadap volume total
benda uji. Volume agregat dihitung dari berat jenis bulk (bukan berat jenis efektif atau berat jenis nyata)

1396

rongga di antara mineral agregat (Voids in Mineral Aggregate, VMA)


ruang di antara partikel agregat pada suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan, dinyatakan dalam
persen terhadap volume total campuran.

1397

rongga di antara mineral agregat (voids in mineral aggregate, VMA)


ruang di antara partikel agregat pada suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan, dinyatakan dalam
persen terhadap volume total campuran.

1398

rongga di antara mineral agregat (Voids in Mineral Aggregate, VMA)


ruang di antara partikel agregat pada suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan, dinyatakan dalam
persen terhadap volume total campuran.

1399

rongga diantara mineral agregat (void in mineral aggregates, VMA)


volume rongga yang terdapat diantara partikel agregat suatu campuran beraspal yang telah dipadatkan,
yaitu rongga udara dan volume kadar aspal efektif, yang dinyatakan dalam persen terhadap volume total
benda uji. Volume agregat dihitung dari berat jenis bulk, bukan dari berat jenis efektif dan bukan dari berat
jenis nyata

1400

rongga terisi aspal (Void filled with asphalt, VFA)


bagian dari rongga yang berada di antara mineral agregat (VMA) yang terisi oleh aspal efektif, dinyatakan
dalam persen

1401

rongga terisi aspal (Void filled with asphalt, VFA)


bagian dari rongga yang berada di antara mineral agregat (VMA) yang terisi oleh aspal efektif, dinyatakan
dalam persen

1402

rongga terisi aspal (void filled with bitumen, VFB)


bagian dari rongga yang berada diantara mineral agregat (VMA) yang terisi oleh aspal efektif, dinyatakan
dalam persen

1403

rongga terisi aspal (void filled with bitumen, VFB)


bagian dari rongga yang berada diantara mineral agregat (VMA) yang terisi oleh aspal efektif, dinyatakan
dalam persen

1404

rongga terisi aspal (voids filled bitumen, VFB)


persen ruang diantara partikel agregat (VMA) yang terisi aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh
agregat, dinyatakan dalam persen terhadap VMA.

1405

rongga terisi aspal (voids filled bitumen, VFB)


persen ruang diantara partikel agregat (VMA) yang terisi aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh
agregat, dinyatakan dalam persen terhadap VMA.

1406

rongga terisi aspal (Voids Filled with Bitumen, VFB)


persen ruang diantara partikel agregat (VMA) yang terisi aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh
agregat, dinyatakan dalam persen terhadap VMA.

1407

rongga terisi aspal (Voids Filled with Bitumen, VFB)


persen ruang diantara partikel agregat (VMA) yang terisi aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh
agregat, dinyatakan dalam persen terhadap VMA.

1408

rongga udara (void in mix, VIM)


volume total udara yang berada diantara partikel agregat yang diselimuti aspal dalam suatu campuran
yang telah dipadatkan, dinyatakan dengan persen volume bulk suatu campuran

1409

rongga udara (void in mix, VIM)


volume total udara yang berada diantara partikel agregat yang diselimuti aspal dalam suatu campuran
yang telah dipadatkan, dinyatakan dengan persen volume bulk suatu campuran

1410

rongga udara (Void in mixed, VIM)


volume total udara yang berada diantara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatru campuran
yang telah dipadatkan, dinyatakan dengan persen volume bulk suatu campuran

1411

rongga udara (Void in mixed, VIM)


volume total udara yang berada diantara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatru campuran
yang telah dipadatkan, dinyatakan dengan persen volume bulk suatu campuran

1412

ruang asam
ruang yang mempunyai alat penghisap untuk mengeluarkan uap beracun pada saat dilakukan pengujian
titik nyala dan titik bakar

1413

ruang asam
ruang yang mempunyai alat penghisap untuk mengeluarkan uap beracun pada saat dilakukan pengujian
titik nyala dan titik bakar

1414

Ruang atau LINK


segmen jalan yang terletak di antara dua simpul (NODE) atau titik persimpangan

1415

Ruang atau LINK


segmen jalan yang terletak di antara dua simpul (NODE) atau titik persimpangan

1416

ruang manfaat jalan


daerah yang meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya

1417

ruang milik jalan


daerah yang meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan

1418

ruang pengawasan jalan


merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan

1419

ruas jalan
panjang bagian dari jalan yang dibatasi simpul berupa persimpangan

1420

ruas terburuk
adalah sejumlah ruas jalan dengan angka kecelakaan yang relatif tinggi dibandingkan dengan ruas
lainnya

1421

ruji (dowel)
sepotong baja polos lurus yang dipasang pada setiap jenis sambungan melintang dengan maksud
sebagai sistem penyalur beban, sehingga pelat yang berdampingan dapat bekerja sama tanpa terjadi
perbedaan penurunan yang berarti

1422

rumah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga

1423

Rumaja (ruang manfaat jalan)


bagian ruang jalan yang meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya

1424

Rumija (ruang milik jalan)


bagian ruang jalan yang meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat
jalan

1425

Ruwasja (ruang pengawasan jalan)


bagian ruang jalan yang merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang ada di bawah
pengawasan penyelenggara jalan

1426

saluran inlet/gutter inlet


saluran pembawa yang mengalirkan air yang berasal dari perkerasan jalan menuju saluran drainase

1427

saluran samping
saluran pembuang terbuka maupun tertutup yang terletak di kiri/kanan jalan, yang berfungsi
mengumpulkan dan mengalirkan air hujan yang berasal dari permukaan jalan

1428

saluran samping jalan


saluran yang dibuat disisi kiri dan kanan badan jalan; saluran samping ini bisa terbuka atau tertutup
(dibawah trotoar atau jalur hijau) [Pd T-16-2004-B]

1429

sambungan keliman
satuan yang didapatkan dari penggabungan geotekstil dengan cara keliman, secara rinci didalamnya
termasuk arah geotekstil, batasan keliman, lebar keliman, tepi keliman, kecepatan, dan jika keliman

jahitan, termasuk didalamnya benang jahit, jumlah setik jahitan per satuan panjang, tipe dan ukuran jarum
serta lainnya

1430

sambungan lidah alur


jenis sambungan pelaksanaan yang sistim pengatur bebannya digunakan hubungan lidah-alur

1431

sambungan lidah alur (key ways joint)


jenis sambungan pelaksanaan memanjang dimana sebagai sistem penyalur bebannya digunakan
hubungan lidah alur sedangkan untuk memegang pergerakan pelat ke arah horizontal digunakan batang
pengikat.

1432

sambungan muai (expansion joint)


jenis sambungan melintang yang dibuat untuk membebaskan tegangan pada perkerasan beton dengan
cara menyediakan ruangan untuk pemuaian.

1433

sambungan pelaksanaan (construction joint)


jenis sambungan melintang atau memanjang yang dibuat untuk memisahkan bagian-bagian yang
dicor/dihampar pada saat yang berbeda, ditempatkan di antara beton hasil penghamparan lama dengan
beton hasil penghamparan baru.

1434

sambungan pelat baja gelombang (beam splice)


sambungan dua lembar pelat baja gelombang yang ditempatkan sedemikian rupa dimana lembar teratas
adalah lembar yang searah dengan arus lalu lintas

1435

sambungan pelat baja gelombang (beam splice)


sambungan dua lembar pelat baja gelombang yang ditempatkan sedemikian rupa dimana lembar teratas
adalah lembar yang searah dengan arus lalu lintas

1436

sambungan siar-muai
celah menerus di dalam sistem sambungan siar muai pada tingkat lapis permukaan sepanjang garis
sambungan

1437

sambungan susut (contraction joint)


jenis sambungan melintang yang dibuat dengan maksud untuk mengendalikan retak susut beton, serta
membatasi pengaruh tegangan lenting yang timbul pada pelat akibat pengaruh perubahan temperatur dan
kelembaban. Jarak antara tiap sambungan susut, umumnya dibuat sama.

1438

sambungan tiang pancang beton pracetak


struktur sambungan dua komponen tiang beton pracetak yang mempunyai bentuk dan ukuran penampang
yang sama

1439

sambungan tidak sejalur (mismatched joint)


suatu pola sambungan, dimana sambungan di antara pelat-pelat yang berdekatan tidak berada dalam
satu garis (jalur).

1440

sarana lingkungan
fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi,
sosial dan budaya

1441

saringan No.12 (1,70 mm)


besarnya lubang saringan adalah 1,70 mm atau dalam 1 inci persegi terdapat 12 lubang

1442

saringan panas (hot screen)


unit saringan agregat panas

1443

saringan panas (hot screen)


unit saringan yang menyaring agregat panas dan mengelompokannya sesuai dengan ukuran butirnya

1444

satu lintasan (passing)


pergerakan alat pemadat dari satu titik ke tempat tertentu dan kemudian kembali lagi ke titik awal
pergerakan

1445

satuan lingkungan permukiman


Kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana
dan sarana lingkungan yang berstruktur

1446

satuan standar sumbu tunggal


satuan beban lalu lintas seberat 8.160 kg untuk sumbu tunggal roda ganda

1447

saybolt furol
alat untuk pengujian kekentalan aspal yang mempunyai satuan detik.

1448

saybolt furol detik (SFS = saybolt furol second)


waktu pengukuran viskositas dalam detik, yang dilaporkan pada temperatur tertentu

1449

sealent
bahan yang terbuat dari agregat halus dan filler yang dicampur dengan bahan pengikat binder, dibuat
pada temperatur tertentu berfungsi sebagai bahan pelindung atau penutup celah

1450

segmen kalibrasi
segmen jalan yang digunakan untuk pelaksanaan kalibrasi instrumen pengukur jarak (IPJ)

1451

selubung kabel
pembungkus yang terbuat dari bahan polypropylene atau high density polyethylene (HDPE) untuk
melindungi kabel dari bahaya korosi

1452

semen
bahan pengikat atau matrik antara partikel-partikel batuan khususnya yang mengikat butiran butiran
kerikil, pasir, kuarsit atau konglomerat

1453

sementit
kompon kimia dengan formula Fe3C atau Fe2C:Fe dan suatu struktur kristal ortohombik. Bahan ini keras,
getas, secara normal diklasifikasikan sebagai keramik dalam bentuk murninya

1454

Semi Permanen
Penanggulangan yang sifatnya hanya untuk sementara agar kendaraan yang tonase nya sesuai klasifikasi
jalan dapat melalui.

1455

sendi plastis
struktur sendi yang mengijinkan deformasi plastis agar mempertahankan kekuatan secara stabil bila
elemen struktural mengalami pembebanan berulang. Bagian dimana terjadi sendi plastis disebut daerah
sendi plastis, dan panjang daerah sendi plastis dalam arah aksial dari elemen disebut panjang sendi
plastis

1456

sengkang
tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur,
terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jarring kawat baja las polos atau ulir, berbentuk kaki tunggal
atau dibengkokkang dalam bentuk L, U atau persegi dan dipasang tegak lurus atau membentuk sudut,
terhadap tulangan longitudinal, dipakai pada komponen struktur lentur balok

1457

sengkang ikat
sengkang tertutup penuh yang dipakai pada komponen struktur tekan

1458

Separator
Bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan,
dimaksudkan untuk memisahkan lalu lintas searah dengan kecepatan berbeda.

1459

separator
memisahkan dua jalur lalu lintas dengan arus yang searah, seperti memisahkan jalur lalu lintas cepat dan
lambat atau memisahkan jalur dengan fungsi yang berbeda [Pd T-16-2004-B]

1460

separator
bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan,
dimaksudkan untuk memisahkan lalu lintas searah dengan kecepatan berbeda.

1461

sepatu perata (screed)


pelat baja yang terletak khusus pada bagian belakang alat penghampar mekanis untuk meratakan
campuran beraspal

1462

setik jahitan
pengulangan satuan yang terbentuk dari benang jahit dalam pembuatan keliman jahit pada geotekstil (US
Standard No.751a atau padanannya)

1463

siar muai
bahan yang dipasang antara dua bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku dan
dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu-lintas yang akan melewati
jembatan, supaya pengguna lalu-lintas merasa aman dan nyaman

1464

siklus tegangan
satu siklus tegangan yang ditentukan oleh perhitungan siklus tegangan

1465

simpangan baku percepatan (SA)


simpangan baku pada percepatan

1466

sistem jaringan primer


sistem jaringan jalan primer disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan struktur
pengembangan wilayah tingkat nasional, yang menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu, kota
jenjang kedua, kota jenjang ketiga dan kota jenjang di bawahnya sampai ke persil di dalam satu kesatuan
wilayah pengembangan dan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar
satuan wilayah pengembangan

1467

sistem jaringan sekunder


sistem jaringan jalan sekunder disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang kota yang
menghubungkan kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi
sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai perumahan

1468

sistem pencegah kehilangan tumpuan


perlengkapan yang dipasang untuk mencegah bangunan atas terhadap kehilangan tumpuan akibat
gempa, dan terdiri dari panjang tumpuan, perlengkapan pencegah kehilangan tumpuan, perlengkapan
pembatas simpangan berlebih dan perlengkapan pencegah penurunan bangunan atas

1469

Sistem-3L
Sistem PengoLahan Data KeceLakaan Lalu lintas: yang meliputi sistem pendataan, pengolahan dan
analisis data kecelakaan lalu lintas

1470

slab
Ingot logam yang dirol setengah jadi yang berbentuk datar dengan lebar tidak lebih dari 250 mm dan luas
penampang tidak lebih besar dari 105 cm2.

1471

slag
salah satu jenis bahan tambah yang merupakan produk samping dari pabrik baja, berupa material silika
halus yang reaktif pada panas hidrasi rendah

1472

slag
limbah dari proses pembuatan besi dan baja, yang berbentuk bongkahan

1473

slice bolt slot


baut dan mur yang digunakan untuk merekatkan sambungan pelat baja gelombang

1474

slump beton
besaran konsistensi/plastisitas dan kohesifitas dari adukan beton

1475

SMAW (Shielded Metal Arc Welding)


pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terlindung sebagai sumber panas pencair logam

1476

SMP
satuan arus lalu lintas dari berbagai tipe kendaraan yang diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk
mobil penumpang)

1477

SMR
Singkatan dari sebab macet di ruas jalan

1478

SMS
Singkatan dari sebab macet di simpang

1479

spektra respon akselerasi


nilai maksimum dari respon akselerasi untuk sistem derajat kebebasan tunggal dengan waktu alami dan
konstanta redaman tertentu akibat gerakan gempa spesifik

1480

spiritus
etil alkohol yang didenatursi (ditambah bahan beracun agar tidak dikonsumsi) sehingga murah karena
tidak dikenai cukai dan umumnya bisa digunakan sebagai bahan bakar

1481

stabilisasi

suatu tindakan perbaikan mutu bahan perkerasan jalan atau meningkatkan kekuatan bahan sampai
kekuatan tertentu agar bahan tersebut dapat berfungsi dan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada
bahan aslinya

1482

stabilisasi bahan jalan langsung di tempat


proses pencampuran bahan jalan yang ada pada lokasi pekerjaan di lapangan, bahan pengikat dan air
dengan menggunakan peralatan mekanis atau secara manual

1483

stabilisasi dalam
ketebalan lapisan yang distabilisasi lebih besar dari 250 mm

1484

stabilisasi dangkal
teknik stabilisasi untuk tanah lunak yang berada di dekat permukaan dengan cara mencampur dengan
bahan stabilisasi semen atau menggunakan tiang cerucuk (short-piles) untuk peningkatan daya dukung
tanah

1485

stabilisasi dangkal dengan menggunakan semen


teknik stabilisasi dangkal pada tanah lempungan dengan bahan stabilisasi yang digunakan adalah semen
dengan persentase campuran tertentu, berfungsi sebagai perbaikan tanah lunak, sedalam maksimum 1
meter dari permukaan tanah

1486

stabilisasi dangkal dengan menggunakan tiang cerucuk


teknik stabilisasi dangkal pada tanah lunak dengan menggunakan tiang cerucuk (short-piles) berfungsi
untuk menyebarkan tegangan ke lapisan tanah yang lebih dalam. Teknik ini digunakan pada tanah lunak

1487

stabilisasi tanah
proses pencampuran tanah, bahan pengikat, dan air untuk perbaikan sifat-sifat teknis tanah

1488

stabilitas
kemampuan maksimum benda uji campuran beraspal dalam menerima beban sampai terjadi kelelehan
plastis, yang dinyatakan dalam satuan beban

1489

stabilitas
beban maksimum yang dapat diterima suatu campuran beraspal sampai saat terjadi keruntuhan yang
dinyatakan dalam kilogram.

1490

stabilitas campuran beraspal


beban maksimum yang dapat diterima suatu benda uji campuran beraspal sampai saat terjadi keruntuhan

1491

stabilitas sisa
nilai stabilitas dari benda uji menggunakan aspal emulsi setelah direndam di dalam penangas selama 2 x
2 x 24 jam (2 x 24 jam pada satu bidang dan 2 x 24 jam pada bidang yang lain) pada temperatur 25oC,
atau dengan vakum 1 jam dengan 76 cm Hg

1492

stabilitas sisa
nilai stabilitas dari benda uji setelah perendaman di dalam penangas selama 1 x 24 jam pada temperatur
60 oC

1493

stabilitas sisa
nilai stabilitas dari benda uji yang direndam di dalam panangas selama 1 x 24 jam pada temperatur 60oC.

1494

strand
kabel yang terdiri dari lilitan kawat ( strand) dengan kuat tarik tinggi, strand dapat berbentuk kabel tunggal
atau kabel gabungan/ tendon

1495

stripping
terkelupasnya aspal dari butir-butir agregat pada campuran beraspal

1496

Struktual Number (SN)


Indeks yang diturunkan dari analisis lalu-lintas, kondisi tanah dasar, dan lingkungan yang dapat dikonversi
menjadi tebal lapisan perkerasan dengan menggunakan koefisien kekuatan relatif yang sesuai untuk tiaptiap jenis material masing-masing lapis struktur perkerasan.

1497

struktur komposit
suatu bentuk struktur yang dapat terdiri atas dua bahan atau lebih yang berbeda yang bekerja bersamasama dalam menahan beban yang bekerja

1498

substansi

salah satu unsur atau senyawa dengan komposisi seragam. Jika substansi tidak berupa campuran maka
dapat dikatakan substansi murni.

1499

sudu-sudu (flights cup)


potongan besi di dalam drum pengering yang terpasang pada dinding pengering dengan susunan tertentu

1500

sudut pandang
Sudut yang dibentuk dari arah titik penerima terhadap segmen yang ditinjau dinyatakan dalam derajat

1501

sumber bising
sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak
maupun tidak bergerak

1502

sumber dampak
semua jenis usaha dan atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan hidup

1503

sungkur
salah satu deformasi plastis berbentuk gelombang setempat arah melintang atau memanjang pada
permukaan perkerasan jalan beraspal membentuk puncak dan lembah

1504

suspensi
butiran-butiran tanah dicampur air dan bahan dispersi, merupakan larutan yang mengalami sedimentasi

1505

swasta/ investor
pihak yang menanamkan modalnya pada suatu prospek kegiatan/ proyek tertentu untuk memperoleh
keuntungan usaha

1506

trotoar
jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar jalan dan lebih tinggi dari permukaan jalan, untuk menjamin
keamanan pejalan kaki

1507

tahanan jenis
hambatan yang menghalangi perjalanan arus yang terjadi akibat aliran muatan listrik dengan satuan ohm
(W)

1508

tahanan tusuk (F)


mekanisme tahanan yang menjadi sifat dari suatu benda uji terhadap keruntuhan akibat suatu penetrasi
atau penusukan

1509

tailing
bahan buangan yang berasal dari sisa produksi tambang (antara lain emas dan tembaga)

1510

takikan (groove)
ruang pada bagian atas sambungan yang dibuat sebagai tempat bahan penutup.

1511

tanah
partikel hasil pelapukan batuan berupa butiran halus, butiran kasar, maupun kombinasi antara butiran
halus dan butiran kasar

1512

Tanah Dasar
Permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan
merupakan permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.

1513

tanah ekspansif
tanah atau batuan yang kandungan lempungnya memiliki potensi kembang-susut akibat perubahan kadar
air

1514

tanah ekspansif
tanah atau batuan kelempungan yang mengalami perubahan volume yang besar sebagai respon
langsung terhadap perubahan kadar air

1515

tanah lunak
tanah yang memiliki kuat geser undrained lapangan kurang dari 40 kPa dan kompresibilitas tinggi

1516

tanah timbunan biasa


tanah timbunan yang digunakan sebagai lapisan tanah pondasi baik dari pemotongan batuan/ tanah
setempat atau dari lokasi lain.

1517

tanah timbunan khusus

tanah timbunan yang dihasilkan dari batuan/ tanah timbunan biasa ditambahkan bahan aditif atau
dicampur dengan semen portlan, abu terbang atau kapur, sehingga stabilitas tanah tersebut meningkat.

1518

tanah timbunan pilihan


tanah timbunan yang dihasilkan dari batuan/ tanah yang mempunyai klasifikasi, spesifikasi dan gradasi
tententu.

1519

Tanaman Penutup Tanah


Tanaman yang berfungsi melindungi permukaan tanah dari pengaruh erosi akibat curah hujan.

1520

Tanaman Penutup Tanah Rendah


Tanaman yang pertumbuhannya dekat dengan permukaan tanah.

1521

Tanaman Penutup Tanah Sedang


Tanaman tahunan berkayu dengan tinggi tanaman maximal 10 meter.

1522

Tanaman Penutup Tanah Tinggi


Tanaman tahunan berkayu dan berbatang tinggi dan dengan batang dan ranting jauh di atas permukaan
tanah melebihi 10 meter.

1523

tanjakan rata-rata (RR)


tanjakan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data tanjakan (Ri) pada arah pengamatan
yang sama

1524

taper
bagian dari lajur jalan yang menyerong yang berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas pindah lajur

1525

tata guna lahan


penataan atau pengaturan penggunaan lahan di sepanjang jalan, yang ditata sedemikian rupa
berdasarkan peruntukannya serta disesuaikan dengan fungsi jalan

1526

TCK
toleransi campuran kerja, batas penyimpangan yang diijinkan dari campuran berdasarkan spesifikasi

1527

tebal lapis tambah (overlay)


lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan
meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan
selama kurun waktu yang akan datang

1528

tebal minimum lapisan


tebal lapisan yang tergelar setelah selesai pemadatan pada tebal toleransi

1529

tebal nominal
tebal lapisan perkerasan yang terpasang lebih kurang 10% dari gambar rencana

1530

tegangan
intensitas gaya per satuan luas

1531

tegangan berulang (siklus)


satu siklus tegangan ditentukan oleh perhitungan tegangan berulang

1532

tegangan leleh
tegangan tarik leleh minimum yang ditentukan dalam spesifikasi untuk mutu baja tertentu

1533

tegangan lenting (warping stress)


tegangan yang terjadi pada pelat beton yang ditimbulkan oleh melentingnya pelat akibat perbedaan
temperatur dan kelembaban.

1534

tegangan overburden
tegangan yang dialami suatu massa tanah pada kedalaman tertentu akibat berat massa tanah di atasnya
(overburden)

1535

tegangan prakonsolidasi
Tegangan overburden maksimum yang dialami suatu massa tanah pada masa lampau yang biasanya
ditandai oleh transisi atau patahan pada kurva angka pori terhadap logaritmik tegangan dari uji
oedometer

1536

teknik disain keliman


tata cara untuk memilih benang, tipe setik jahitan, dan tipe keliman yang semuanya khusus untuk
mendapatkan kuat keliman jahit yang diperlukan, serta tata cara untuk memilih lebar keliman, temperatur
ikatan keliman, kecepatan dan tekanan yang semuanya tertentu untuk mendapatkan kuat keliman ikat
panas atau keliman las yang diperlukan

1537

temper (tempered)
suatu teknik perlakuan panas untuk logam dan paduan. Dalam pemprosesan baja, temper dilakukan
untuk memperkeras logam dengan mentransformasi martensit menjadi bainit atau kombinasi ferit dan
sementit.

1538

tendon
elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel atau berkas dari elemenelemen tersebut, yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton

1539

tenunan tepi kain


bagian tepi tenunan sebuah geotekstil yang sejajar dengan arah mesin

1540

ter (tar)
suatu jenis material yang diperoleh dari residu penyulingan batu bara, gas, dan lainnya yang
menghasilkan residu berupa ter

1541

thermostat
Alat pengatur temperatur yang tidak menggunakan air raksa

1542

thin film oven test (TFOT)


oven yang digunakan untuk menguji penurunan berat, kekentalan dan duktilitas akibat pemanasan pada
temperatur yang ditentukan

1543

tiang
komponen bangunan yang berbentuk silinder atau prisma dengan rasio panjang dibagi lebar atau
diameter lebih besar dari 10

1544

tiang (post)
tiang tempat disusunnya pelat baja gelombang, baut, mur, dan pelat penguat

1545

tiang pancang beton bertulang pracetak


tiang beton bertulang yang dibuat di pabrik atau di lokasi jembatan, mempunyai dimensi dan mutu tertentu
yang pemasangannya dilakukan dengan alat penumbuk, atau alat penekan

1546

tiang pancang beton prategang pracetak


tiang beton prategang yang dibuat di pabrik yang mempunyai dimensi dan mutu tertentu yang
pemasangannya dilakukan dengan alat penumbuk atau alat penekan

1547

timbangan
Alat untuk menimbang Agregat panas, filer dan aspal panas

1548

timbangan
alat pengukur berat, biasanya berupa jenis jam (pembacaan jarum) tanpa pegas dan merupakan produk
standar yang berada pada setiap penampung (hopper)

1549

tinggi efektif penampang (d)


jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik

1550

tingkat fatalitas
angka kecelakaan lalu lintas fatal yang dibandingkan dengan volume lalu lintas dan panjang ruas jalan.

1551

tingkat kebisingan
ukuran tinggi rendahnya kebisingan yang dinyatakan dalam satuan dB(A)

1552

tingkat kebisingan
ukuran derajat tinggi rendahnya kebisingan yang dinyatakan dalam satuan desibel

1553

tingkat kebisingan
ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB(A).

1554

tingkat kecelakaan

angka kecelakaan lalu lintas yang dibandingkan dengan volume lalu lintas dan panjang ruas jalan.

1555

tingkat kecelakaan
tingkat kecelakaan adalah jumlah dari banyaknya kecelakaan untuk setiap kilometer jalan pada setiap
tahunnya, (kecelakaan/Km/Th).

1556

tingkat pelayanan
kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan jalan untuk menampung lalu lintas pada keadaan tertentu
(Peraturan Menteri Perhubungan No.14 Tahun 2006)

1557

tingkat reduksi kebisingan atau Insertion Loss (IL)


ffektifitas suatu bahan penghalang untuk mengurangi tingkat kebisingan dengan memantulkan dan
menyerap energi gelombang suara.

1558

tipe aksi
Dalam hal tertentu aksi bisa meningkatkan respon total jembatan (mengurangi keamanan) pada salah
satu bagian jembatan, tetapi mengurangi respon total (menambah keamanan) pada bagian lainnya. Tak
dapat dipisah-pisahkan, artinya aksi tidak dapat dipisah kedalam salah satu bagian yang mengurangi
keamanan dan bagian lain yang menambah keamanan (misalnya pembebanan "T"). Tersebar dimana
bagian aksi yang mengurangi keamanan dapat diambil berbeda dengan bagian aksi yang menambah
keamanan (misalnya, beban mati tambahan)

1559

Tipe Jalan
Tipe potongan melintang jalan ditentukan oleh jumlah lajur dan arah pada suatu segmen jalan.

1560

tipe jalan
menentukan jumlah lajur dan arah pada segmen jalan : (2/1) = (/21), (2/2 UD) = terbagi, (4/2 UD) =
terbagi, (4/2 D) = terbagi, (6/2 D) = terbagi

1561

tipe keliman
digunakan pada geotekstil yang dijahit, ditandai dengan alfanumerik yang menunjukkan karakteristik
penting dari penempatan geotekstil dan baris jahitan dalam keliman geotekstil jahitan khusus (lihat US
Standard no. 751a atau padanannya). Dua huruf pertama pada penandaan menunjukkan tipe keliman;
huruf ketiga dan selanjutnya menunjukkan kelurusan kusut khusus; angka penandaan menunjukkan
jumlah baris setik jahitan

1562

titik akhir
titik yang merupakan tanda akhir dilakukannya survei pada suatu ruas jalan

1563

titik akhir (AKR)


titik referensi pada akhir satu ruas jalan

1564

titik awal
titik yang merupakan tanda awal dilakukannya survei pada suatu ruas jalan

1565

titik awal (AWL)


titik referensi pada awal satu ruas jalan

1566

titik bakar
temperatur terendah ketika uap benda uji terbakar selama minimum 5 detik apabila dilewatkan api
penguji. Temperatur titik bakar tersebut harus dikoreksi pada tekanan barometer udara 101,3 kPa (760
mm Hg)

1567

titik eutektoid
titik batas fasa cair yang langsung bertemu dengan dua paduan fasa padat pada temperatur 721 oC.

1568

titik kontrol gradasi


batas-batas titik minimum dan maksimum untuk masing-masing gradasi yang digunakan. Gradasi agregat
harus berada diantara titik kontrol tersebut

1569

titik kontrol gradasi


batas-batas titik minimum dan maksimum untuk masing-masing gradasi yang digunakan. Gradasi agregat
harus berada diantara titik kontrol tersebut

1570

titik leleh
titik pertama pada kurva hubungan gaya dengan elongasi, tepatnya di atas bagian yang lurus saat
pertambahan elongasi tanpa pertambahan gaya seimbang

1571

titik nyala
temperatur terendah dimana uap benda uji dapat menyala (nyala biru singkat) apabila dilewatkan api
penguji. Temperatur titik nyala tersebut harus dikoreksi pada tekanan barometer udara 101,3 kPa (760
mm Hg)

1572

titik referensi
titik tetap yang ditentukan pada suatu ruas jalan yang dapat digunakan sebagai acuan (referensi) untuk
survei jalan atau untuk keperluan lain dalam pembinaan jaringan jalan; titik referensi pada dasarnya
bangunan permanen yaitu: jembatan, persimpangan jalan, persilangan dengan rel kereta api, atau benda
yang dianggap permanen, misalnya patok km, gedung atau tugu

1573

titik referensi jalan


titik yang menunjukan posisi dari sebuah objek referensi di ruas jalan

1574

titik tangen
titik pertama di kurva hubungan gaya dengan elongasi pada penurunan utama kemiringan

1575

toluen p.a
bahan kimia murni (p.a = proanalisa) berfungsi sebagai bahan pelarut

1576

tongkat penusuk
tongkat baja yang lurus dengan ujung yang dibulatkan, digunakan untuk memadatkan campuran beton

1577

TR
singkatan dari tangani ruas jalan

1578

transfer
proses penyaluran tegangan dalam tendon prategang melalui lekatan beton untuk sistem pratarik atau
dari jack atau perangkat angkur untuk sistem pasca tarik kepada komponen struktur beton

1579

trotoar
bagian jalan atau bahu jalan yang terletak di tepi kiri/kanan jalan, berfungsi sebagai jalur pejalan kaki.

1580

trotoar
jalur pejalan kaki yang sejajar dan bersebelahan dengan jalur lalu lintas yang diperkeras dengan
konstruksi perkerasan. Trotoar hanya diperuntukkan bagi lalu lintas pejalan kaki.

1581

trotoar
jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan sumbu jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan
jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersangkutan [Pd T-16-2004-B]

1582

trotoar
jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan
untuk menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersangkutan

1583

Trotoar (Sidewalk)
Jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar jalan dan lebih tinggi dari permukaan jalan, untuk menjamin
keamanan pejalan kaki

1584

TS
singkatan dari tangani simpang

1585

tulangan
batang baja berbentuk polos atau ulir atau pipa yang berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen
struktur, tidak termasuk tendon prategang, kecuali bila secara khusus diikut sertakan.

1586

tulangan polos
batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip atau berulir

1587

tulangan spiral
tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris

1588

tulangan ulir
batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, yang berbentuk bersirip atau berukir

1589

Tumbuhan liar

Tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak kita kehendaki, seperti alang-alang, teki, mimosa (putri
malu), dan lain-lain.

1590

tundaan pejalan kaki


tundaan pejalan kaki adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan penyebrang jalan untuk melewati
suatu ruas jalan dibandingkan terhadap situasi kondisi lalu lintas tidak ramai.

1591

tup
alat Penumbuk

1592

turunan rata-rata (FR)


turunan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari sejumlah data turunan (Fi) pada arah pengamatan yang
sama

1593

ubin garis
ubin garis adalah ubin yang mengarahkan perjalanan di trotoar menuju penyeberangan jalan. Bentuk
permukaan adalah beberapa garis yang menonjol sehingga mudah dikenal oleh tunanetra atau orang
yang kesulitan penglihatan.

1594

ubin kubah
ubin kubah adalah ubin yang memperingatkan tunanetra tentang adanya perubahan dari trotoar menuju
permukaan untuk lalu lintas kendaraan. Bentuk permukaan ubin adalah adanya beberapa kubah yang
menonjol sehingga mudah dikenal oleh tunanetra atau orang yang kesulitan penglihatan.

1595

uji grab
uji kuat tarik yang dilakukan hanya pada sebagian lebar benda uji menggunakan alat pengapit

1596

uji tarik
suatu uji yang mana material tekstil direnggangkan pada satu arah untuk menentukan karakteristik gaya
dan elongasi, gaya putus, atau elongasi putus

1597

uji tarik dengan metode pita yang lebar


uji tarik satu sumbu yang mana keseluruhan sisi lebar benda uji (200 mm) dijepit dan dimensi panjangnya
adalah 100 mm

1598

ukuran butir nominal maksimum


ditunjukkan dengan ukuran saringan maksimum yang dapat menahan sedikitnya 10% agregat

1599

umur rencana
periode padamana struktur atau elemen struktur harus berfungsi tanpa diperlukan perbaikan

1600

Umur Rencana (UR)


suatu periode tertentu dalam tahun, yang dirancang agar jalan yang direncanakan dan dipelihara dapat
berfungsi selama periode tersebut.

1601

Umur Rencana (UR)


Jumlah waktu dalam tahun yang dihitung sejak jalan tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan
perbaikan berat atau dianggap perlu untuk diberi lapis permukaan yang baru.

1602

unit getar rencana


sistem struktural yang dapat dianggap bergetar sebagai unit tunggal selama terjadi gempa

1603

unit pengontrol aspal (asphalt control unit)


Alat yang terletak pada tangki timbangan aspal untuk mengontrol pemasokan aspal ke alat pencampur
(pugmill)

1604

unit produksi campuran beraspal (asphalt mixing plant, AMP)


merupakan satu unit alat yang biasanya memproduksi campuran beraspal

1605

unit traktor
unit penggerak dari alat penghampar (finisher) yang terdiri dari mesin penggerak, roda karet atau roda
track (roda berbentuk rantai baja), push roller dan feeder

1606

upah tenaga pemeliharaan kendaraan (UTP)


harga satuan upah tenaga pemeliharaan kendaraan. Satuannya Rupiah per jam

1607

upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup
(UPL)

upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab
usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan Analisis Mengenai dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL)

1608

utilitas
fasilitas umum yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak yang mempunyai sifat pelayanan lokal
maupun wilayah di luar bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan. Yang termasuk dalam fasilitas
umum ini, antara lain jaringan listrik, jaringan telkom, jaringan air bersih, jaringan distribusi gas dan bahan
bakar lainnya, jaringan sanitasi, dan sejenisnya

1609

utilitas umum
sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan

1610

utiliti
jenis kendaraan angkutan serbaguna. Sebagai contoh mini bus, pick up, jenis boks

1611

vacuum degassing
Pengambillan logam yang mencair di dalam suatu tungku yang kemudian logam tersebut dipindahkan ke
tempat lain. Pengambilan ini mengurangi kandungan gas, khususnya sebagian hidrogen, dan juga
mengurangi inklusi kandungan non-logam. Proses pembuatan baja sekunder menggunakan unit vacuum
arc degassing dimana termasuk di dalamnya pengarah otomatis dan pengendalian temperatur dan
analisis kimia, yang menjamin konsistensi dan kualitas tinggi suatu produk.

1612

Vibrasi recorder
Pencatat getaran

1613

viscometer kinematik
alat untuk pengujian kekentalan aspal yang mempunyai satuan Centi Stockes.

1614

viskositas saybolt furol


waktu pengaliran yang telah dikoreksi untuk mengalirkan 60 mL benda uji dalam detik melalui lubang furol
(lihat Gambar A.2)

1615

Volume absolut
Volume dari suatu bahan dengan rongga udara sama dengan nol.

1616

volume lalu lintas


jumlah kendaraan yang melewati suatu penampang tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan
waktu tertentu.

1617

volume lalu-lintas harian rencana


taksiran atau prakiraan volume lalu-lintas harian untuk masa yang akan datang pada bagian jalan tertentu.

1618

weight hopper
kotak yang digunakan untuk menimbang material pada unit pencampur campuran aspal (UPCA)

1619

wetting agent
bahan yang menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air lebih efektif melakukan penetrasi ke
bagian permukaan yang tidak kontinyu sehingga bisa memberikan indikasi yang lebih akurat terhadap
jumlah cacat (holiday)

1620

WPS (Welding Prosedure Specification)


Salah satu dokumen mengenai ketentuan prosedur proses pengelasan yang harus dipersiapkan sebelum
memulai pekerjaan

1621

zona aktif
ketebalan lapisan tanah ekspansif yang dipengaruhi oleh fluktuasi kadar airnya, yaitu kedalaman dari
permukaan tanah yang memiliki potensi mengembang atau menyusut

1622

zona aktif
kedalaman tanah ekspansif yang dipengaruhi oleh fluktuasi kadar air akibat perubahan musim

1623

zona angkur
bagian komponen struktur prategang pasca tarik dimana gaya prategang terpusat disalurkan ke beton dan
disebarkan secara lebih merata ke seluruh bagian penampang. Panjang daerah zona angkur ini adalah
sama dengan dimensi terbesar penampang. Untuk perangkat angkur tengah, zona angkur mencakup

daerah terganggu di depan dan di belakang perangkat angkur tersebut.

1624

zona bayang-bayang atau shadow zone


daerah yang ada di bagian belakang penghalang kebisingan yang bagian atasnya dibatasi oleh garis
perambatan gelombang suara yang terbelokkan oleh bagian atas penghalang. Daerah ini merupakan
daerah pengaruh efektif suatu penghalang kebisingan.

1625

zona larangan
suatu zona yang terletak pada garis kepadatan maksimum (kurva fuller) antara ukuran menengah 2,36
mm (saringan No.8) atau 4,75 mm (saringan No.4) dan ukuran 300 mikron (saringan No.50). Gradasi
agregat diharapkan menghindari daerah ini

1626

zona terbatas
suatu zona yang terletak pada garis kepadatan maksimum (kurva fuller) antara ukuran menengah 2,36
mm (no. 8) atau 4,75 mm (no. 4) dan ukuran 300 mikron (no. 50). Gradasi agregat diharapkan
menghindari daerah ini

1627

bahan tambal (patching material)


bahan pelapis epoksi yang terdiri dari dua bahan cair yang digunakan untuk memperbaiki permukaan
yang rusak atau terkelupas

1628

energi putus
energi yang dibutuhkan untuk memutuskan benda uji

1629

jalur pejalan kaki


merupakan bagian dari jalan yang disediakan untuk sepeda juga pejalan kaki, yang biasanya dibuat
sejajar dengan jalur lalu lintas dan harus terpisah dari jalur lalu lintas dengan menggunakan struktur fisik
seperti kerb atau rel penahan

1630

pelat baja gelombang tipe IV


pelat baja gelombang untuk pagar pengaman dengan jenis pelat baja gelombang baja yang tahan korosi

1631

sampah anorganik
adalah sampah seperti kertas, kardus, kaca/gelas, plastik, besi dan logam lainnya (SNI 3242:2008)

1632

tambalan (patching)
keadaan permukaan perkerasan yang sudah diperbaiki setempat-setempat

Anda mungkin juga menyukai