EDEMA
Oleh :
GENIO RACHMADANA
201410401011079
Pembimbing :
dr. AGATHA MAHARANI, Sp.PD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
RSUD JOMBANG
2014DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi..............................................................................................4
2.2 Etiologi..............................................................................................4
2.3 Patogenesis dan Manifestasi Klinis...................................................5
2.3.1 Edema Akibat Penyakit Gagal Jantung .........................................5
2.3.2 Edema Akibat Penyakit Sirosis Hepatis.........................................6
2.3.3 Edema Akibat Penyakit Sindroma Nefrotik ..................................8
2.4 Diagnosis...........................................................................................9
2.4.1 Anamnesis......................................................................................9
2.4.2 Pemeriksaan Fisik..........................................................................9
2.4.3 Pemeriksaan Penunjang..................................................................9
2.5 Penatalaksanaan................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh
atau di dalam berbagai rongga tubuh. Edema terjadi pada kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, penurunan tekanan onkotik interstitial,
peningkatan volume plasma, peningkatan permeabilitas kapiler, atau obstruksi
limfatik (Trayes, 2013).
2.2
Etiologi
Edema menurut penyebabnya dibagi menjadi edema lokal dan edema
Peningkatan
permeabilitas
kapiler,
kapiler,
penurunan
Malabsorbsi/malnutrisi
tekanan
onkotik
akibat
yang
menyebabkan
Kehamilan
penurunan
tekanan
onkotik
Peningkatan volume plasma
Penyakit Ginjal
Peningkatan
penurunan
volume
tekanan
onkotik
plasma,
akibat
kehilangan protein
LOKAL
Selulitis
Compartement syndrom
Deep Vein Trombosis
Lymphedema
2.3
Gagal jantung
CO
RAAS aktif
Retensi Na dan
Teka
6
natrium dan air serta peningkatan sintesis dan aliran limfe hati (Lindseth, 2006).
Sirosis Hepatis
Hipertensi porta
Fungsi terganggu
Hipoalbumin
RAAS
ADH
Simpatis
Volume kapiler
Ascites
Edema Tungkai
Edema Skrotal
sehingga terjadi ekstravasasi cairan ke plasma dan terjadi edema. Penurunan volume
akibat hipoalbumin menyebabkan aktifnya sistem RAAS dan sekresi ADH yang
meningkatkan retensi Na dan air. Ketika terjadi retensi Na dan air yang berlebihan
akan meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler (Braunwald, 2008; )
SN
Hipoalbumin
Proteinuria masif
VDAE
RAAS
Simpatis
ADH
Vasokonstriksi PD
Retensi Na + Air
Tekanan Onkotik
Plasma volume
Interstitial volume
Edema
2.4
Diagnosis
2.4.1 Anamnesis
10
11
2.5 Penatalaksanaan
12
Pada edema, harus dilakukan terapi pada penyakit yang mendasari. Hanya
dengan mengkoreksi penyebab gangguan pada starling force akan menghentikan
cascade retensi air dan Na. pada banyak kasus, menghilangkan edema secara total
tidak dimungkinkan. Pada terapi edema harus mengkombinasi anatara edukasi pasien,
restriksi asupan natrium, dan penggunaan obat diuretic (Efendi, 2010).
Jenis diuretik
Loop diuretik
Furosemid
Etacrynic acid
Tiazid
Klorotiazid
Hidroklortiazid
Metolazon
Potassium Sparring
Triamteren
Amilorid
Tempat Kerja
Efek Primer
Dosis
mg/hari
Komplikasi
Loop of henle
Absorbsi Na/K/Cl
40-600
50-400
Hipokalemia
Alkalosis
Tubulus distalis
Absorbsi Na
500-1000
50-100
2,5-10
Hypokalemia
Alkalosis
Duktus Kontortus
Absorbsi Na
100-300
5-10
Hiperkalemia
Asidosis
BAB III
PEMBAHASAN
13
fremitus , suara vesikuler , frog shaped, undulasi (+), shifting dullness (+), pitting
edema tungkai (+). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan kadar
albumin: 3,36 (N: 3,8 - 4,4), SGOT 214 (N <38), SGPT 95 (N <40).
Pada kasus ini sesuai dengan teori edema akibat penyakit hepar, dimana pada
sirosis hepatis akan terjadi gangguan sintesis protein, yang menyebabkan penurunan
kadar albumin dalam tubuh. Kadar albumin yang rendah akan menurunkan tekanan
onkotik interstitial sehingga terjadi edema tungkai. Sedangkan ascites terjadi akibat
penurunan tekanan onkotik disertai hipertensi portal akibat fibrosis hepar yang
menyebabkan cairan cairan yang akan kembali ke hepar, merembes ke rongga
peritoneal. Pada kasus Tn A ini, adanya gejala sesak dikarenakan adanya ekstravasasi
cairan ke pleura, yang menyebakan pulmo tidak bisa mengembang secara maksimal
sehingga kadar O2 menurun dan di respon oleh tubuh untuk meningkatkan respiratory
rate.
14
DAFTAR PUSTAKA
Braunwald E, Loscalzo J. 2008. Edema in: Braunwald, Fauci, Kasper, Hauser, Longo,
Jameson, editors. Harrisons principle of internal medicine. 17 th edition. New
York: Mc Graw-Hill companies. p. 231-36.
Cho S, Atwood JE. 2002. Peripheral Edema. The American Journal of Medicine Vol
113. p. 580-586.
Lindseth GN. 2006. Gangguan Hati, Kandung Empedu dan Pankreas dalam Price SA
dan Wilson LM (eds). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
EGC. Jakarta; hh. 493-501.
Sibernagl S, Lang F. 2009. Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme
Medical Publishers.
15
16