Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 6

NUR HADI WAHYU MUSTOFA (130401060093)


YOLA RAAFI HANIF (130401060098)
M. DEDDY SHOBIKH (130401060172)
FAIZATUL MASLUCHI (130401060179)

PECAHAN
Bagian
Bagian dari
dari bilangan
bilangan
Rasional
Rasional

1.
2.
3.
4.

Pecahan Biasa
Pecahan Desimal
Pecahan Persen
Pecahan campuran

a dan b bilangan bulat


dan b tidak sama
dengan nol

PECAHAN

Menurut Kennedy (1994: 425 427) makna dari pecahan dapat


muncul dari situasi-situasi sebagai berikut:
1.Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau
keseluruhan.
2.Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang
beranggotakan sama banyak, atau juga menyatakan pembagian.
3.Pecahan sebagai perbandingan (rasio)

PECAHAN
DESIMAL
Adalah pecahan yang mempunyai penyebut khusus yaitu 10,
100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda koma.
Contoh:
0,5 (dibaca nol koma lima)
0,015 (dibaca nol koma nol satu lima)
0,375 (dibaca nol koma tiga tujuh lima)

PECAHAN
DESIMAL

Pecahan desimal dapat dibulatkan menjadi pecahan desimal


dengan angka di belakang komanya lebih sedikit. Dengan aturan:
1.Pembulatan ke atas untuk angka lebih dari atau sama dengan 5
2.Pembulatan ke bawah untuk angka kurang dari 5
Contoh:
1.0,8463 dibulatkan menjadi 0,846 karena 3 kurang dari 5
2.0,846 dibulatkan menjadi 0,85 karena 6 lebih dari 5
3.0,85 dibulatkan menjadi 0,9 karena 5 sama dengan 5

PECAHAN
DESIMAL

Untuk mempelajari konsep pecahan desimal, dapat dimulai dengan


konsep pecahan persepuluhan dan dilanjutkan dengan pecahan
perseratusan kemudian perseribuan. Pemahaman tentang konsep
penulisan pecahan desimal sangat penting bagi peserta didik dalam
mempelajari materi pecahan desimal ini.

KONSEP PECAHAN DESIMAL

1. Mengenalkan konsep persepuluhan


Dengan peragaan
Cara penulisan dan pembacaan
Kesimpulan
2.

Mengenalkan konsep perseratusan


Dengan peragaan
Cara penulisan dan pembacaan
Kesimpulan

KONSEP PECAHAN DESIMAL


Mengenalkan konsep persepuluhan
Mengenalkan 1
dengan peragaan.
10

Cara penulisan dan pembacaan


Angka yang kita gunakan dalam penulisan ada 10 yaitu: 0, 1, 2,
, 9. Karena satuan kurang dari 1 maka ditulis 0. Sedangkan
angka berikutnya dipisahkan tanda koma ( , ) yang menunjukkan
persepuluhan.

dipindah

1
0,1
10

(dibaca nol koma satu)

satuan

1 angka (persepuluhan)

Berikutnya mengenalkan penulisan dan pembacaan dari pecahan


2 3
9
,
,...,
10 10
10
2
0,2
10

(dibaca nol koma dua)

1 angka dibelakang koma

9
0,9
10

(dibaca nol koma sembilan)

1 angka dibelakang koma

Mengenalkan konsep perseratusan


Dimulai dengan mengenalkan
dipindah dibelakang koma

10
dengan peragaan
100

10
0,10
100
2 angka dibelakang koma

Cara penulisan dan pembacaan


(dibaca nol koma satu nol)

10
0,10
100
satuan

perseratusan

11
0,11
100
dst

(dibaca nol koma satu satu)

2 angka dibelakang koma

99
= 0,99
100

(dibaca nol koma sembilan sembilan)

Selanjutnya siswa diberikan pengalaman dalam penemuan cara


menuliskan pecahan perseratusan yang meliputi 1 , 2 ,...., 9
100 100
100
dalam desimal dan pengucapannya.
1
-= 0,
100

2 angka

Siswa diberi tugas untuk memperkirakan cara


menuliskan dan membacanya.
-1
= 0,
100

apakah 1 di depan?

1
= 0, -100

harus 2 angka dibelang koma

1
0,
100
Kalau 1 di depan, yang belakang berapa?
Apakah 0,1 ....?

dan seterusnya

Bagaimana cara menuliskannya?


2
0,
100

-9
= 0,
100
Harus 2 angka di belakang koma

Mengubah Bentuk Pecahan

Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal


Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal, di
cari dahulu pecahan senilainya yang penyebutnya
berbasis sepuluh (persepuluhan, perseratusan,
perseribuan dan seterusnya).
Contoh:
1 1x5 5

(dibaca
0,5 nol koma lima)

2 2 x5 10
1 1x 25 25(dibaca nol koma dua lima)

0,25
4 4 x 25 100
3 3x125 375 (dibaca nol koma tiga tujuh lima)

0,375
8 8 x125 1000

Mengubah Bentuk Pecahan

Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal


Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal, di
cari dahulu pecahan senilainya yang penyebutnya
berbasis sepuluh (persepuluhan, perseratusan,
perseribuan dan seterusnya).
Contoh:
1 1x5 5

(dibaca
0,5 nol koma lima)

2 2 x5 10
1 1x 25 25(dibaca nol koma dua lima)

0,25
4 4 x 25 100
3 3x125 375 (dibaca nol koma tiga tujuh lima)

0,375
8 8 x125 1000

Operasi pada Pecahan


Penjumlahan Pecahan Biasa
1.Dengan berpenyebut sama
2.Dengan berpenyebut tidak sama

Pengurangan Pecahan Biasa


1.Dengan berpenyebut sama
2.Dengan berpenyebut tidak sama

Anda mungkin juga menyukai