Mkalah New
Mkalah New
PENDAHULUAN
1.2 Batasan Masalah
1.1 Latar Belakang
Dalam pembahasan ini, ditekankan
Untuk mendapatkan tenaga listrik
pada operasi kerja Jaringan Distribusi 20
yang handal mengingat gangguan yang
KV Di Area Semarang berdasarkan pada
terbanyak dalam sistem tenaga listrik
Standing Operating Procedure (SOP).
terdapat
dalam jaringan
distribusi,
1.3 Tujuan
khususnya
pada
jaringan tegangan
Adapun tujuan Makalah Operasi
menengah 20 kV diperlukan suatu system
Jaringan Distribusi 20 KV DI Area
jaringan distribusi, penghindaran dari
Semarang antara lain :
gangguan - gangguan yang menyebabkan
1. Untuk mengetahui sistem jaringan
sebagian besar pemadaman jaringan
distribusi tegangan menengah 20 kV.
distribusi khususnya pada jaringan
2. Untuk
mengetahui
sistem,
tegangan menengah 20 kV Keandalan
pengoperasian
jaringan distribusi
adalah penampilan unjuk kerja suatu
tegangan menengah 20 kV.
peralatan atau sistem sesuai dengan
3. Untuk membandingkan antara teori
fungsinya dalam periode waktu dan
yang diperoleh di bangku kuliah
kondisi operasi tertentu. Terdapat empat
dan pelaksanaan praktek di lapangan.
faktor yang penting dalam keandalan
tersebut, yaitu: probabilitas, unjuk kerja II. OPERASI
DISTRIBUSI
JARINGAN
sesuai dengan fungsinya, periode waktu
TEGANGAN MENENGAH 20 KV
dan kondisi operasi.
2.1 Pengertian Operasi
Mengingat pentingnya fungsi salah
Operasi merupakan segala kegiatan
satu sub sistem dari sistem penyaluran
yang mencakup pengaturan, pembagian,
tenaga listrik terutama dalam hal ini
pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik
adalah saluran distribusi maka perlunya
kepada konsumen secepat mungkin serta
diperhatikan kriteria dan kaidah atau
menjamin kelangsungan penyaluran /
spesifikasi standar dan kriteria, baik
pelayanan. Pada hakikatnya, jaringan
material, peralatan dan sistem, akan
distribusi berada di rangkaian terakhir dari
dicapai suatu sistem dengan keandalan
sistem jaringan listrik, dan peranannya
yang tinggi dan kontinuitasnya terjamin.
adalah mendistribusikan tenaga listrik
Disinilah akan terlihat pentingnya PT.
kepada konsumen.
PLN (Persero) yang berfungsi mengatur
Suatu jaringan dinyatakan sebagai
dan memanageman listrik di indonesia
jaringan yang baik apabila memenuhi
baik dalam penyaluran (Transmisi dan
kriteria tertentu dalam :
Distribusi) maupun pelayanan bagi
Kelangsungan penyaluran.
masyarakat
sehingga
listrik
dapat
Tegangan dan frekuensi.
dirasakan oleh semua lapisan masyarakat
Untuk sampai kepada tujuan tersebut
indonesia dan listrik benar-benar menjadi
perlu dikenal dengan baik jaringan
komponen produksi utama.
distribusi secara fungsional, pada keadaan
normal maupun pada keadaan gangguan.
3.
4.
Konfigurasi
jaringan
yang
berkaitan dengan maneuver.
2. Kondisi jaringan yang rentan
terhadap gangguan dari dalam
sistem maupaun dari luar system.
3. Cara pengoperasian yang tidak
memperhatikan
kemampuan
peralatan maupun kemampuan
pasokan daya.
Menurunkan angka SAIDI dan
SAIFI dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu :
Meningkatkan
kualitas
konfigurasi jaringan.
Meningkatkan pasokan tenaga
listrik alternative.
Meningkatkan
kualitas
pemeliharaan.
Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petugas.
Menyiapkan jumlah petugas
dengan
perbandingan
yang
memadai
dengan
jumlah
pelanggan.
Menggunakan material sesuai
standar.
Sikap
dan
cara
kerja
memperhatikan K3/K2.
Menginformasikan
pada
masyarakat tentang bahaya listrik
dan menghindarinya.
Kualitas
konektor
dan
pemasangannya jelek.
Diagram
rugi-rugi
penghantar
transmisi dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Saluran Pendek <80 KM
Besarnya
harga
kapasitas
diabaikan.
yZ
4
Zy
2
).I.R
Is : YVr + (1 +
Susut Jaringan
Sebagai indikator adalah angka
susut jaringan, yaitu selisih antara
energi
yang dikeluarkan oleh
c.
).Vr+(Z+
Zy
).Ir
2
Zy
Zy
(x)2.Vx+Z.x(1+
2
4
(x) 2}.Ix
I(x+x) :Y.x.Vx+{(1+
Zy
4
(x) 2}.Ix
dIy
dx
mendekati
V ( x)
x
dV ( x)
dx
maka
dl
dx
dV
dx
= Y.V
Kepuasan Pelanggan
Mempertahankan
kepuasan
pelanggan
dapat
terjadi
bila
kebutuhan akan listrik oleh konsumen
baik
kuantitas,
kualitas,
dan
kontiyuinitas pelayanan terpenuhi,
untuk itu hal yang perlu dilakukan
adalah :
Pengendalian
beban,
yaitu
membatasi pembebanan sesuai
kemampuan sumber pasokan
tenaga listrik, maupaun peralatan
dan material jaringan.
2.4 Maneuver Jaringan Distribusi 20 KV
Manuver / manipulasi jaringan
distribusi adalah serangkaian kegiatan
membuat modifikasi terhadap operasi
normal dari jaringan akibat dari adanya
gangguan
atau
pekerjaan
yang
membutuhkan pemadaman tenaga listrik,
sehingga dapat mengurangi daerah
pemadaman dan agar tetap tercapai
kondisi penyaluran tenaga listrik yang
semaksimal mungkin. Kegiatan yang
dilakukaan dalam manuver jaringan antara
lain :
5.
3.3
Jaringan Spindel,
Jaringan NET.
3.4
a.
b.
c.
Gb. Pola I
Sistem Distribusi Pola 1:
Di Indonesia pola sistem
distribusi semacam ini petama
dikembangkan di PLN distribusi
Jawa Timur dan ciri cirinya dapat
di indentifikasi sebagai berikut.
Sistem Jaringan :
Tegangan nominal : 20 kV.
Sistem Pembumian Netral
Kumparan
TM
yang
dihubungkan secara bintang
dari trafo utama ditanahkan
melalui tahanan dengan nilai
500 ohm (Arus hubung
singkat ke tanah maksimum
25 A).
Konstruksi jaringan :
Pada
dasarnya
adalah
saluran udara yang terdiri
dari Saluran Utama (Main
Lines):Kawat jenis AAAC
150
mm2 fasa tiga 3kawatSaluran Cabang:Kawat
AAAC 70 mm2.
Sistem pelayanan :
Radial dengan kemungkinan
saluran
utama
antara
jaringan yang berdekatan
dapat saling berhubungan
dalam keadaan darurat.
Sistem Pengaman :
1. Pemutus Beban (PMB)
utama.
2.
3.
2.
Dipasang
pada
saluran
utama di GI sebagai
pengaman utama jaringan
dan dilengkapi dengan alat
pengaman (Relai).
Saklar seksi otomatis (SSO)
SSO untuk pola sistem ini
akan membuka pada waktu
rangkaian tidak bertegangan
dan pada saat rangkaian
bertegangan harus mampu
menutup rangkaian dalam
keadaan hubung singkat.
Pengaman Lebur (Fuse).
Fuse dipasang pada titik
percabangan antara saluran
utama dan saluran cabang
juga dipasang pada sisi
primer (20 kV) trafo
distribusi dengan maksud
untuk
mengamankan
jaringan dan peralatan yang
berada di sebelah hilirnya
terhadap
gangguan
permanen antar fasa dan
tidak untuk mengamankan
3.
b.
4.
a.
b.
Gb. Pola IV
Sistem Distribusi Pola 4 :
Pada dewasa ini pola sistem
distribusi ini diwilayah kerja PT
PLN tidak dikembangkan lagi
dimana ciri cirinya antara lain :
Sistem Jaringan
Tegangan Nominal : 6 KV
dan 12 KV.
Sistem pentanahan netral :
Tidak
ditanahkan
( Mengambang )
Karakteristik :
Terjadi
kemencengan
tegangan pada saat
terjadi gangguan satu
fasa
ke tanah pada
seluruh system.
Pada saat gangguan dua
fasa dan tiga fasa
cirinya sama dengan
sistem yang ditanahkan
besarnya
tergantung
tegangan
sistem,
impedansi sumber dan
impedansi jaringan
Arus gangguan hubung
singkat ke tanah hanya
dipengaruhi
tegangan
sistem dan kapasitansi
jaringan.
Bermasalah
untuk
keselamatan
manusia
dan hewan dimana pada
saat gangguan hubung
singkat ke tanah tidak
ada kelengkapan untuk
segera secara otomatis
membuka
rangkaian
namun
dilakukan
dengan sistim coba-coba
(trial and error).
3.5 Konfigurasi Sistem Jaringan Distribusi
Secara umum, baik buruknya sistem
penyaluran dan distribusi tenaga listrik
terutama adalah ditinjau dari hal-hal
berikut ini:
a. Kontinyuitas Pelayanan yang baik,
tidak sering terjadi pemutusan,
baik karena gangguan maupun karena
hal-hal
yang
direncanakan.
Biasanya, kontinyuitas
pelayanan
terbaik diprioritaskan pada bebanbeban yang dianggap vital dan sama
sekali
tidak
dikehendaki
mengalami pemadaman,
misalnya:
instalasi militer, pusat pelayanan
komunikasi, rumah sakit, dll.
b. Kualitas Daya yang baik, antara lain
meliputi:
1.
Jaringan Radial
Keuntungan
2.
3.
menurunkan
4.
10
rugi
akibat
gangguan.
Kekurangan
Biaya konstruksi lebih mahal.
Jaringan NET
Merupakan gabungan dari beberapa
saluran mesh, dimana terdapat lebih
satu sumber sehingga
berbentuk
saluran interkoneksi. Jaringan ini
berbentuk jaring-jaring, kombinasi
antara radial dan loop. Titik beban
memiliki lebih banyak alternatip
saluran/penyulang, sehingga bila
salah satu penyulang terganggu,
dengan segera dapat digantikan oleh
penyulang yang lain. Dengan
demikian kontinyuitas penyaluran
daya sangat terjamin.
Nilai Tahanan
R + jX (/Km)
0,2951 + j0,0957
0,2356 + j0,1028
0,1472 + j0,1175
%V =
P(Rugi Jaringan)
292,77
3
20 x 10
x 100%
= 1,46 %
= I2 x Rl
= 40,3952 x (0,1472 x 2,255)
= 1631,76 x 0,3319
= 541,64 Kwatt
11
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2004. Laporan Akhir Pembuatan Master
Plan Sistem Distribusi 20 KV APJ
Semarang. Semarang : PT. PLN
(Persero)
Hermanto, Didiek dkk. 2008. Pedoman
Standar Konstruksi Jaringan Distribusi.
Semarang : PT. PLN (Persero)
12