Anda di halaman 1dari 6

PENGOPERASIAN SISTEM DISTRIBUSI

A. Pengertian
Pengoperasian system distribusi merupakan segala kegiatan yang mencakup
pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik kepada konsumen
secepat  mungkin serta menjamin kelangsungan penyaluran / pelayanan.

B. Tolok Ukur Kinerja Pengoperasian Jaringan Distribusi


Adapun tolok ukur kinerja pengoperasian jaringan distribusi, yaitu:
 Mutu listrik harus terjaga
 Keandalan penyaluran tenaga listrik
 Keamanan dan keselamatan terjamin
 Biaya operasi effisien
 Mempertahankan kepuasan pelanggan

C. Mutu Tenaga Listrik


Ada dua hal yang menjadi mutu ukuran tenaga listrik, yaitu: (1) Tegangan, dan
(2) Frekuensi.
1. Tegangan pelayanan :
Batasan toleransi tegangan pada konsumen Tegangan Menengah (TM) yaitu
 5 %  dari tegangan nominal 20 kV, sedangkan pada konsumen Tegangan Rendah
(TR) maksimum +5% dan minimum –10% dari tegangan nominal 220/380 Volt.
Keseimbangan tegangan pada setiap titik sambungan perlu dijaga. Kedip akibat
pembebanan sekecil mungkin yaitu suatu kejadian hilang tegangan sejenak akibat
manuver,  secepat mungkin.
2. Frekuensi
Batas toleransi frekuensi adalah 1%  dari frekuensi standar 50 Hz.
Faktor yang membuat baik-tidaknya mutu listrik tersebut dari sisi distribusi adalah
faktor pembebanan pada sistem distribusi yaitu pembebanan yang tidak stabil oleh
karena pengoperasian normal atau karena  lebih banyak akibat gangguan pada  suplai
dari Gardu Induk (GI) dan penyulang (feeder).

1
D. Keandalan Penyaluran Tenaga Listrik
Sebagai indikator penyaluran yaitu angka lama dan atau seringnya pemadaman
pada pelanggan yang disebut dengan angka SAIDI  dan SAIFI.
SAIDI (System Average Interuption Duration Index) merupakan angka lama padam
dikalikan jumlah pelanggan padam.
Jumlah lama padam
SAIDI = ——————————— =  … menit /pelanggan setahun
jumlah pelanggan x 1 tahun

SAIFI   (System  Average  Interuption Frequency   Index) merupakan angka  sering  


padam dikalikan jumlah pelanggan padam.
Jumlah sering padam
SAIFI  = ———————————— = … kali / pelanggan setahun
jumlah pelanggan x 1 tahun

Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai SAIDI dan SAIFI dari sisi distribusi,
yaitu: (1) Konfigurasi jaringan  yang berkaitan dengan manuver, (2) Kondisi jaringan 
yang rentan terhadap gangguan  dari dalam sistem maupun dari luar system, (3) Cara
pengoperasian yang  tidak memperhatikan kemampuan peralatan maupun kemampuan
pasokan daya.
Hal-hal yang akan terjadi apabila ada penurunan angka SAIDI dan SAIFI, yaitu:
 Meningkatkan kualitas konfigurasi jaringan,
 Meningkatkan pasokan tenaga listrik alternatif,
 Meningkatkan kualitas pemeliharaan,
 Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan petugas.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan angka SAIDI dan SAIFI, yaitu:
 Menyiapkan jumlah petugas dengan perbandingan yang memadai dengan jumlah
pelanggan,
 Menggunakan material sesuai standar,
 Mengidentifikasi peralatan yang sering rusak,
 Meningkatkan kualitas teknik informasi pelanggan,
 Memutakhirkan data teknik jaringan

2
E. Keamanan dan Keselamatan Terjamin
Sebagai indikator adalah jumlah angka kecelakaan akibat listrik pada personil dan
kerusakan pada instalasi / peralatan serta lingkungan. Upaya yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan keamanan dan keselamatan, yaitu:
 Kondisi instalasi memenuhi persyaratan,
 Sistem proteksi berfungsi dengan baik,
 Pemeliharaan instalasi sesuai jadwal,
 Alat kerja dan peralatan keselamatan kerja memenuhi syarat,
 Koordinasi kerja baik,
 Sikap dan cara kerja memperhatikan aturan K3 / K2,
 Menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya listrik dan menghindarinya.

F. Biaya Pengoperasian Effisien


Sebagai indikator adalah angka susut jaringan, yaitu selisih antara energi yang
dikeluarkan oleh Gardu Induk/Pembangkit dengan energi yang digunakan oleh pelanggan.
Adapun penyebab susut jaringan, yaitu:
 Pencurian listrik,
 Kesalahan alat ukur,
 Kesalahan rasio Trafo arus (CT)  / trafo tegangan (PT),
 Kesalahan ukuran penghantar,
 Jaringan terlalu Panjang,
 Faktor daya rendah,
 Kualitas konektor dan pemasangannya jelek,
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kelangsungan pelayanan jaringan
distribusi tenaga listrik, yaitu:
 Adanya pekerjaan jaringan,
 Kecepatan mengisolasi gangguan dan manuver beban,
 Ketahanan peralatan terhadap gangguan tegangan lebih, hubung singkat, pembebanan.

G. Prosedur Pengoperasian Jaringan Distribusi


Ada 2 macam jaringan distribusi yang dioperasikan, yaitu: (1) Jaringan baru, dan (2)
Jaringan lama yang padam atau dipadamkan.

3
Operasi sistem merupakan kegiatan mengatur, membagi, memindahkan, dan
menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Induk, Gardu Distribusi sampai ke konsumen
dilakukan oleh beberapa pihak yang dikoordinir oleh Pengatur Distribusi.
Alur tugas ditentukan prosedur tetap SOP Pengoperasian. Operasi pengaturan
dibedakan menjadi dua, yaitu (1) Keadaan normal, dan (2) Keadaan gangguan. Sedangkan
operasi pengaturan berdasarkan konfigurasi dan pola sistem distribusi, sebagai berikut:
1. Operasi Pengaturan JTM  Sistem Spindel:
Keadaan Normal:
a. Posisi jaringan di GH adalah : PMB/LBS seluruh penyulang (feeder) kerja dalam
keadaan keluar.
b. PMB/LBS Express Feeder/ Penyulang dalam keadaan masuk.
c. APD menerima pemberitahuan perubahan keadaan jaringan di GI dari:
Operator lapangan Cabang /APJ.
d. Melalui Printer/Display  Dispatcher APD.
e. Pemasukan dan pengeluaran PMB/LBS  dilaksanakan oleh: Operator lapangan
Cabang /APJ/AJ   atas permintaan APD/UPD
f. Posisi jaringan di gardu distribusi adalah : PMB/LBS incoming  (kearah GI ) masuk,
dan PMB / LBS out going (kearah GH) masuk.
g. Operator lapangan wajib dan bertangung jawab untuk segera melaporkan kepada 
APD.

Keadaan Gangguan:
a. APD menerima pemberitahuan keadaan jaringan dari indikasi keluarnya PMT dan
bekerjanya Rele.
b. APD menetapkan Section gangguan pada Penyulang (Feeder), bila dilengkapi
teleprocesing.
c. Melokalisir gangguan berdasarkan section yang terganggu.
d. Mengadakan manuver pada jaringan yang tidak terganggu.
e. Mengadakan perbaikan gangguan oleh regu pemeliharaan.
f. Penormalan  jaringan dilakukan setelah gangguan diperbaiki.

4
H. MANUVER JARINGAN
Serangkaian kegiatan membuat modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan
akibat adanya gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tetap tercapainya kondisi penyaluran
tenaga listrik yang maksimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam manuver yaitu memisahkan bagian-bagian jamingan
yang semula terhubung dalam keadaan bertegangan/tidak bertegangan. Menghubungkan
bagian-bagian jaringan yang terpisah menurut keadaan operasi normalnya dalam keadaan
bertegangan / tidak bertegangan.
1. Peralatan Manuver pada Jaringan Spindel SKTM
Peralatan manuver berupa LBS atau PMT yang berada pada Gardu- Hubung, 
Gardu-Tengah atau Gardu Distribusi. Dioperasikan secara manual di lokasi atau secara
jarak jauh bila dilengkapi dengan peralatan kontrol jarak jauh.
2. Persiapan Manuver
 Mengetahui keadaan operasi normal maupun darurat dari bagian jaringan yang
mutakir,
 Mengetahu kemampuan seluruh peralatan yang terpasang pada jaringan,
 Mengikuti secara kronologis keadaan yang terjadi pada jaringan, manuver-manuver
yang berlangsung,
 Mengetahui tata cara komunikasi dalam operasi jaringan,
Untuk mempersiapkan perlengkapan manuver :
 Perlengkapan pengaman,
 Peralatan kerja, K3 /K2, Alat ukur dan SOP,
 Sarana transportasi / kendaraan.
3. Prosedur Tetap dalam Melaksanakan Manuver
 Manuver secara manual, yaitu mengirim petugas ketempat/lapangan,
 Manuver  dilakukan dari GH/Gardu Induk.
 Manuver dangan control jarak jauh : dilakukan dari pusat control APD yang melayani
daerah / area yang cukup luas.
4. Prosedur Komunikasi
Tata-tertib berkomunikasi sebagai berikut:
 Fasilitas telekomunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita
operasional jaringan distribusi.

5
 Tidak dibenarkan menyampaikan berita yang berbeda diluar tanggung jawab piket
pelaksana / pengatur distribusi.
 Tidak dibenarkan untuk bergurau / berbicara tidak sopan.
 Setiap berita operasional harus ditulis dan diulang pembacaanya secara detail.
 Penerima berita harus membaca ulang seluruh berita yang diterima.
 Berita operasional diusahakan disampaikan secara langsung.
 Semua insformasi yang diperlukan baik lisan /tertulis harus dicatat / direkam.
 Setiap menyampaikan / menerima berita harus menyebut atau mencatat :
 Nama dan indentitas pengirim / penerima.
 Waktu dan tanggal menerima / menyampaikan insformasi.

TUGAS MANDIRI INDIVIDUAL

Dengan menggunakan materi sistem distribusi tersebut (ada 2 file yaitu Bab 1 dan Bab
2), buatlah makalah tentang operasi jaringan distribusi tenaga listrik dan perhitungan
keandalan distribusi tenaga listrik dengan menggunakan SAIDI dan SAIFI, Adapun
ketentuannya sebagai baerikut:
 Makalah ditulis dalam bentuk doc dan minimal 10 halaman A4, 1,5 spasi, 12 Times
Romance
 Makalah berisi permasalahan, pembahasan dan kesimpulan.
 Dalam pembahasan disertai contoh perhitungan keandalan distribusi tenaga listrik
dengan menggunakan rumus SAIDI dan SAIFI.
 Makalah diemail ke giriwiyono1@gmail.com maksimal hari Senin, 21 Desember
2020.

Anda mungkin juga menyukai