Anda di halaman 1dari 3

Sifat Kimia Alkohol

1. Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil)
tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C,
semakin volatil).
2. Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya
rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH
yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin
panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.
3. Alkohol memiliki sifat mudah tercampur,terlarut dalam air
4. Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu sampai empat berupa gas
atau cair. Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak lima sampai sembilan
berupa cairan kental seperti minyak,sedangkan yang memiliki atom sepuluh
sampai lebih berupa zat padat.
5. Alkohol bersifat heteropolar,memiliki sifat polar dari gugus OH dan
nonpolar dari gugus R(alkil)
6. Ikatan Hidrogen
Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
7. Kepolaran
Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol
akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
8. Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
9. Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
10. Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan
demikian alkohol bersifat asam. Pada kasus lain, gugus -OH dapat digantikan.
Jadi, reaksi dalam alkohol dapat diklasifikasikan menjadi reaksi yang
melibatkan hidrogen asam dan yang melibatkan gugus hidroksi.
11. Gugus hidroksil pada alkohol merupakan gugus yang cukup reaktif. Hal ini
menyebabkan alkohol mudah bereaksi dengan senyawa-senyawa lain
12. Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi seperti:
Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan alkohol
primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi menjadi

aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam


karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton. Sedangkan
alkohol tersier tidak dapat teroksidasi
Alkohol dapat dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air dan
energi yang besar.
Pembentukan ester dari alkohol dapat dilakukan dengan mereaksikan
alkohol dengan asam karboksilat. Dalam reaksi ini akan dihasilkan air dan
ester. Molekul air dibentuk dari gugus OH yang berasal dari karboksilat
dan hydrogen yang berasal dari gugus alkohol.
Reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan produk yang
berbeda tergantung pada temperatur pada saat reaksi berlangsung.
13. Oksidasi alkohol primer

Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan


asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.

14. Oksidasi alkohol sekunder

Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat


dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.

15. Oksidasi alkohol tersier

Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran


asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.

16. Reaksi dengan natrium

Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu


alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.

17. Reaksi dengan asam halide

Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan


air.

18. Esterifikasi

Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan


produk samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan

19. Dehidrasi alkohol

Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena


dan air.

http://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-fisika-dan-kimia-alkohol.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawahidrokarbon/sifat-sifat-alkohol/
http://sainschem.blogspot.com/
http://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-karbon/aalkohol/sifat-fisik-dan-sifat-kimia/

Anda mungkin juga menyukai