Turbid I Metri
Turbid I Metri
PERCOBAAN P-04
TURBIDIMETRI
disusun oleh
Nama : Annisa Hijriani
NIM : 10508100
Kelompok : 5
Tanggal Percobaan : Jumat, 12 November 2010
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 19 November 2010
Asisten : Denalis Rohaningsih
PERCOBAAN 04
PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI
I.
Tujuan
Menentukan kekeruhan sampel air secara turbidimetri
II.
Teori Dasar
Turbidimetri adalah metoda pengukuran konsentrasi partikel dalam suatu
suspensi. metoda ini didasarkan pada hamburan elastic cahaya oleh partikel.
turbidimetri mengukur penurunan intensitas cahaya yang diteruskan akibat
adanya hamburan.
Zat yang berada dalam larutan harus disuspensikan agar dapat ditentukan
dengan turbidimetri dengan cara mereaksikannya dengan zat pengendap atau
ditambahkan zat aktif permukaan. Mengingat cahaya dihamburkan maka
intensitas cahaya pada setiap arah merupakan fungsi konsentrasi, bentuk,
ukuran partikel, dan indeks refraktif relatif atau partikel atau medium serta
panjang gelombang cahaya datang.
metoda ini merupakan metoda standar dalam menentukan kekeruhan air.
Selain itu juga dapat mengukur kadar sulfat, perak, arsen, emas, kalsium, dan
kalium.
III.
Cara Kerja
A. Metoda I
1.
Lima larutan standar dibuat dalam labu takar dengan konsentrasi 40120 NTU
2.
3.
4.
5.
A. Metoda II
1. 10 mL cuplikan air dipipet ke dalam gelas kimia 50 mL
2. 1 mL standar ditambahkan dengan menggunakan buret mikro
3. Pengadukan dilakukan dengan pengaduk magnetik, dimasukkan ke
dalam kuvet yang bersih dan kering
4. Turbidans diukur
5. Isi kuvet dikembalikan ke gelas kimia
6. 1 mL larutan standar ditambahkan kembali dan diaduk. Kuvet yang
digunakan dibilas dengan larutan baru 3 kali dan setiap kali bilasan
dikembalikan ke gelas kimia
7. Larutan dimasukkan ke dalam kuvet dan turbidans diukur
8. Langkah penambahan standar dan pengukuran diulangi hingga jumlah
standar yang ditambahkan sama dengan 4 mL
9. Kurva kalibrasi antara turbidans dan kekeruhan standar (koreksi
konsentrasi terhadap penambahan volum) dibuat
10. Kekeruhan air dihitung
A. Metoda III
1. Masing masing 10 mL cuplikan air dimasukkan ke dalam 5 labu takar
25 mL
2. Berturut turut 2,5 mL; 4,0 mL ; 5,0 mL ; dan 7,5 mL larutan standar
ditambahkan menggunakan buret mikro
3. Campuran diencerkan hingga tanda batas dan dicampur hingga
homogen
4. Turbidans masing masing diukur
5. Kurva kalibrasi antara turbidans dan kekeruhan standar dibuat
6. Kekeruhan air dihitung
I.
Data Pengamatan
Clarutan standar = 400 NTU
Ccuplikan air = 68 NTU
A. Metoda I
Konsentrasi
%T
(NTU)
40
77.6
60
68.2
80
60.2
100
52.6
120
46.0
Cuplikan air
63.2
B. Metoda II
Penambahan standar
%T
(mL)
1
40.2
34.2
29.4
27.0
C. Metoda III
I.
Labu Takar
%T
82.2
65.6
57.6
50.8
39.8
Pengolahan Data
A. Metoda I
S = -log %T100
Konsentrasi
%T
S (nm)
40
77.6
0.110138
60
68.2
0.166216
80
60.2
0.220404
100
52.6
0.279014
(NTU)
120
46.0
0.337242
Cuplikan air
63.2
0.199283
= 0.002x - 0.004
0.199283
= 0.002x 0.004
= 101.64
Galat
= 68 101.6468x100%
= 49.47%
B. Metoda II
S = -log %T100
S = S (V+v)V ;
S = absorban terkoreksi
S = absorban terukur
V = volume awal
v = volume standar yang ditambahkan
Penambahan standar
%T
S (nm)
S (nm)
40.2
0.395774
0.435351
34.2
0.465974
0.559169
29.4
0.531653
0.691148
27.0
0.568636
0.796091
(mL)
= k.C
= k.(Csampel x Vsampel + Cstandar x Vstandar) Vtotal
= k.Csampel x VsampelVtotal + k.CstandarVtotalx Vstandar
= a +bx
= 0.316 + 0.121x
Csampel = a.Vtotalk.Vsampel
= a.Vtotalb.VtotalCstandarx Vsampel
= a.Cstandarb.Vsampel
= 0.316 x 4000.121 x 10
= 104.462
Galat
= 68-104.46268x100%
= 53.63%
C. Metoda III
Volume standar
%T
S (nm)
82.2
0.085128
2.5
65.6
0.183096
4.0
57.6
0.239578
5.0
50.8
0.294136
7.5
39.8
0.400117
(mL)
= 0.042x + 0.080
= bx + a
Csampel = a.Vtotalk.Vsampel
= a.Vtotalb.VtotalCstandarx Vsampel
= a.Cstandarb.Vsampel
= 0.08 x 4000.042 x 10
= 76.19
Galat = 68-76.1968x100%
= 12.04%
I.
Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekeruhan cuplikan air secara
menggunakan sinar datang yang searah atau sejajar dengan detektor dan signal
processor.
ditambahkan larutan standar untuk kemudian dilakukan hal yang sama. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa nilai turbidans sampel adalah 104.462 NTU dan
galat yang dihasilkan dari metoda ini adalah sebesar 53.63%. Persen kesalahan
yang dihasilkan lebih besar daripada metode pertama. Kesalahan metoda ini
yaitu akibat menggunakan asumsi volume akhir setelah penambahan standar
tetap sama dengan volume sebelum penambahan (pada perhitungan). Asumsi ini
dapat digunakan jika volume sampel dengan volume standar yang ditambahkan
berbeda sangat jauh seperti 500mL sampel dengan 1 mL standar yang
ditambahkan. Sayangnya dalam percobaan ini volume yang digunakan rentang
selisihnya berdekatan yaitu 10 mL sampel dengan 4 mL standar yang
ditambahkan, penambahan volume standar hampir setengah dari volume
sampel, hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Seharusnya metoda II
merupakan metoda yang paling baik karena medium (matriks) sampel dan
standar adalah sama dan konsentrasi sampel berada pada daerah konsentrasi
standar sehingga kesalahan dapat diminimalisir.
Metoda yang terakhir adalah metoda penambahan standar dalam. Pada
metode ini, sampel air ditambah dengan larutan standar pada berbagai volume
yang kemudian diencerkan sampai volume total menjadi 25 mL. Metoda ini
memberikan hasil bahwa konsentrasi sampel adalah 76.19 NTU dengan galat
sebesar 12.04%. Persen kesalahan yang dihasilkan lebih baik dibandingkan
metoda I dan metoda II. Penambahan standar dilakukan agar nilai turbidans
dapat dideteksi oleh alat bila konsentrasi partikulat penghambur sangat kecil.
Dari hasil pengaluran kurva diperoleh bila x = 0 (tidak ada standar yang
ditambahkan) maka y (turbidans) = 0,08. Berdasarkan pengukuran, turbidans
sampel saat ditambahkan 0 mL larutan standar adalah 0,085128. Seharusnya
galat yang dihasilkan bisa lebih kecil dari 12% atau justru sangat kecil. Hal yang
memengaruhi
besarnya
galat,
kemungkinan
adalah
saat
pengaturan
maksimum, alat spectronic-20 tidak tepat berada pada panjang gelombang 500
nm, seringkali mengarah ke panjang gelombang 499 nm sehingga memengaruhi
pengukuran.
II.
Kesimpulan
Kekeruhan sampel air seharusnya 68 NTU. Dari hasil percobaan dengan tiga
metode diperoleh:
Kekeruhan sampel air dengan metode I (kurva kalibrasi) = 101.64 NTU
sehingga kesalahannya 49.47 %
Daftar Pustaka
Harvey, David. Modern Analytical Chemistry. Mc Graw Hill.2000.hal 442
443.
J. D. Ingle, Jr dan S. R. Crouch, Spectrochemical Analysis, Prentice Hall
International, Inc., 1988, hal. 513 515.