DISUSUN OLEH :
ALMAJID
2009-83-019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITA PATTIMURA
AMBON
2013
HALAMAN PERSETUJUAN
MASYARAKAT PESISIR
TERHADAP
PENGOBATAN
PADA SERANGAN BIATANG LAUT
NAMA
: ALMAJID
NIM
: 2009-83-019
Pembimbing I
Dr.june luhulima
pembimbing II
BAB I
PENDAHULUAN
7. Apakah masyarakat pesisir mengetahui cara penanganan korban gigitan sea snake
(ular laut)?
8. Apakah masyarakat pesisir mengetahui cara penanganan korban sengatan scorpion
fish?
9. Apakah masyarakat pesisir mengetahui cara penanganan korban barracuda dan moray
eels (belut laut)?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhadap pegobatan
pada seranngan binatang laut
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban gigitan hiu
1.3.2.2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban sengatan stingray
1.3.2.3 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban infeksi racun stonefish
1.3.2.4 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban sengatan jellyfish
1.3.2.5 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban keracunan coneshell
1.3.2.6 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban gigitan blue ringed octopus
1.3.2.7 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban gigitan sea snake
1.3.2.8 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban sengatan scorpion fish
1.3.2.9 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pesisir terhaadap
penanganan pada korban gigitan barracuda dan moray eels
1.4.2
1.4.3
1.4.4
pattimura ambon
Sebagai sarana meningkatkan wawasan dan pengetahun penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan di fakultas
kedokteran Universitas Pattimura Ambon dan sebagai salah satu syara untuk
mencapai gelar sarjana kedokteran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Serangan binatang laut (gigitan dan sengatan) adalah serangan berupa gigitan atau
sengatan beracun dari segala jenis kehidupan dilaut termasuk didalamnya jellyfish.
2.2 Penyebab
Penyebab serangan binatang laut termasuk gigitan dan sengatan bias berasal dari
berbagai tipe atau jenis dari spesies laut, bias berupa jellyfish, Portuguese man-of-war,
stingray (ikan pari), stonefish, scorpionfish, catfish, sea urchins, sea anemone, hydroid, coral,
cone shell, hiu, ikan barracuda, dan moray atau electric eels.
2.3 Gejala
Beberapa gejala pada serangan binatang laut ini dapat berupa nyeri, rasa terbakar,
bengkak, kemerahan, atau perdarahan sekitar area atau bagian ang digigit atau disengat.
Beberapa gejala lain berupa efek ke selluruh tubuh yang mungkin termasuk :
1. Kram / kejang
2. Diare
3. Kesulitan bernapas
4. Nyeri pada pangkal paha dan axilla
5. Demam
6. Mual atau muntah
7. Paralisis
8. Berkeringat
9. Kelemahan, pingsan, pusing
10. Sianosis
11. Kehilangan banyak darah
12. Gagal jantunng
13. Asfiksia
14. Distress pernapasan
2.4 Penatalaksanaan
2.4.1 Penatalaksanaan Umum
Beberapa penatalaksanaan yang umumnya dilakukan untuk menangani kasus atau
korban serangan binatang laut ini dapat berupa :
1. Sebisa mungkin gunakan sarung tangan ketika mengeluarkan duri yang yang
menempel pada korban
2. Bersihkan duri atau tentakel dengan handuk kering
3. Cuci area yang terkena dengan air asin
4. Basahi atau rendam luka pada air panas atau hangat yang pasien bias mentoleransi /
menahan panas suhunnya selama 30-90 menit
5. Untuk beberapa sengatan atau gigitan dapat diberikan cuka atau bahan pelunak
daging/ water solution untuk menetralisis venom
Disamping itu ada juga beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama melakukan
pertolongan, yaitu :
1. Tidak boleh mengeluarkan duri tanpa menggunakan pelindung pada tangan
2. Jangan memposisikan bagian tubuh yang terkena serangan lebih tinggi disbanding
dengan posisi jantung
3. Pasien atau korban tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas
4. Jangan dulu melakukan medikasi, kecuali atas instruksi dari pelayanan kesehatan
Adapun jika terjadi beberapa keadaa seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, nausea,
muntah, atau perdarahan yang tidak terkontrol, jika sengatan mengakibatkan pembengkakan
atau perubahan warna atau perubahan lain pada tubuh, segera hubungi layanan kesehatan
terdekat untuk melakukan penanganan lebih lanjut
Hal yang paling ditakutkan pada serangan ikan hiu yaitu perdarahan yang
massif yang dapat mennyebabkan syok. Adapun penalaksanaan pada serangan
ikan hiu yaitu :
1. kontrol perdarahan
kontrol perdarahan dapat dilakukan dengan melakukan
penekanan pada daerah luka, misal dengan menggunakan kasa (lebih
diutamakan yang steril) jika luka berukuran sekitar 3 mm. jika
perdarahan lebih dari itu, maka dapat dilakukan penekanan langsung
dengan menggunakan ibu jari. Jika luka lebih besar dan penekanan
dengan menggunakan ibu jari tidak berhasil, dapat digunakan
tourniquet. Penggunaan tourniquet harus dilepas setiap 10-20 menit
untuk mengembalikan darah ke jaringan normalnya.
2. Tangani syok
-
Hyperbaric
oxygen
juga
diperlukan
untuk
meningkatkan
oksigenasi jaringan
Cuci dengan sabun dan air (sebanyak mungkin sehingga toksin dan
materi asing yang masuk bersama duri stingray dapat dikeluarkan)
Jika pasien tidak sadar, perlu dilakukan prosedur basic life support
Baringkan pasien
Imobilisasi
dan
gunakan
perban
dengan
menekan
untuk
dari ular kobra. Venom atau bisa dari sea snake ini dapat menyebabkan paralisis
otot pernapasan, asfiksia, dan akhirny gagal jantung. Pada umumya gigitan sea
snake itu sendiri sudah dapat menyebabkan laserasi yang berat dan kehilangan
darah. Adapun penanganan dari korban sea snake ini yaitu
-
Pasien
harus
dimonitor
fungsi
ginjalnya.
Peritoneal
dan
2.4.2.8 Penatalaksanaan pada korban gigitan baraccuda dan moray eel (belut laut)
Barakuda biasanya menyerang objek yang terang. kematian karena
barakuda jarang terjadi. Moray eels biasanya menyerang orang yang memasuki
teritorinya. Luka akibat moray eels dapat berupa gigitan kecil yang multiple
bahkan sampai berupa robekan.
Adapun penatalasanaannya mempunyai prinsip yang sama dengan
penanganan pada korban gigitan ikan hiu.
2.5 Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari serangan binatang laut yaitu ;
-
Observas tanda-tanda bahaya dari jellyfish dan hewan laut berbahaya lainnya
Jangan menyentuh binatang laut yang tidak familiar, karena meskipun sudah mati atau
terluka parah, tentakelnya dapat berisi venom atau racun.
Hindari kegiatan yang dapat memprovokasi hewan laut yang berada dalam wilayah
tersebut.
Hindari penangkapan ikan dengan menggunakan tombak karena bau darah dari ikan
yang ditombak dapat memancing hiu
Gunakan pakaian renang yang tidak mengekspos kulit secara langsung dan face mask
untuk menghindari box jellyfish
Jika berjalan di tepi pantai yang merupakan habitat dari stingray harus berjalan seperti
orang pinjang sehingga membiarkan untuk binatang laut ini berpindah tempat.
BAB III
METODE PENELITIAN
sectional adalah suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor independen dan
faktor dependen, di mana observasi dilakukan pada waktu yang sama.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
dan
3.5.2 Serangan binatang laut (gigitan dan sengatan) adalah serangan berupa gigitan atau
sengatan beracun dari segala jenis kehidupan dilaut termasuk didalamnya jellyfish.
3.5.3 Pengobatan pada serangan binatang laut adalah pengobatan yang berdasarkan jenis
binatang laut yang menyerang dan sesuai dengan tatacara penatalaksanaan medis
yang benar
3.5.4 Pencegahan pada serangan binatang laut adalah kegiatan yang diilakukan agar
terhindar dari serangan binatang laut yang dapat membahayakan nyawa.