SKENARIO 2
Anggota Kelompok
Ida Bagus Ngurah Adrian Adinugraha (H1A015031)
Imam Fadhlullah Pratama (H1A015032)
Fitratunnisah (H1A015027)
Vanessa Candri Noviasi (H1A015067)
Anggita Erniza Fitri (H1A015007)
Made Dyanti Enantya Suparta (H1A015043)
Dhesty Fadhilah Faatin (H1A015017)
Moh Suprayogi (H1A015047)
Alfia Tarani (H1A015005)
Nova Ulyana Oktaviani (H1A015052)
Skenario 2
Pada Juli 2015 dilaporkan oleh tim SAR Linmas Pantai Parangtritis, Yogyakarta, ada 661 orang tersengat
ubur-ubur di pantai Parangtritis. Peringatan telah diberikan agar wisatawan tidak mandi di laut karena sedang
musim ubur-ubur sekitar Juli-September. Korban sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak. Mereka
mengeluhkan panas dan ada dua orang yang pingsan. Penanganan dari tim SAR menyebutkan bahwa
korban terkena sengatan di kaki, tangan, dan tubuh. Sebagai penanganan awal, diberikan cuka. Menurut tim,
stok alkohol dan amoniak mulai menipis, padahal kedua zat tersebut diperlukan untuk penanganan awal.
http://news.liputan6.com/read/2276241/661-orang-tersengat-ubur-ubur-di-pantai-parangtritis
Skenario 2
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai di Kabupaten Gunung
Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersengat ubur-ubur dalam sepekan terakhir. Anggota SAR Satlinmas
Korwil II Pantai Baron Saryanto di Gunung Kidul mengimbau seluruh wisatawan agar menggunakan alas kaki
atau tidak menyentuh biota laut yang ada. "Kami juga meminta agar wisatawan tidak sembarangan
memegang biota laut yang ada. Sering kali binatang laut beracun menyerupai karang dan sulit terlihat," kata
Saryanto seperti dikutip Antara, Minggu (20/8). Data SAR Satlinmas Korwil II Pantai Baron menunjukkan
dalam sepekan terakhir lebih dari 20 wisatawan menginjak berbagai hewan beracun mulai dari ubur-ubur,
bahkan bulu babi. Hewan-hewan beracun ini diakui petugas SAR sering keluar saat posisi air laut sedang
surut. Hewan-hewan itu diduga terbawa air laut yang menuju ke daratan dan tak bisa kembali ke tengah laut
karena terjebak batu karang. "Kami berharap para wisatawan berhati-hati, dan kami juga berupaya
memberikan imbauan, baik melalui pengeras suara maupun papan peringatan," katanya. Salah seorang
wisatawan, Tulasmin warga Plosokerep, Desa jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar
kesakitan usai terserang ikan beracun atau yang sering disebut oleh warga pesisir sebagai ikan dook. Ia
mengaku merasakan nyeri hebat usai menginjak sesuatu saat dia tengah mencari ikan bersama sang anak
di Pantai Drini. "Sakit tidak tahu menginjak apa, tiba-tiba kaki terasa nyeri," katanya. Tim SAR Satlinmas
Korwil II Pantai Baron langsung melakukan pertolongan pertama dengan memberikan cairan alkohol serta
pembersih luka agar kaki Tulasmin tidak terkena infeksi.
Dikutip dari
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170820194919-269-236060/puluhan-wisatawan-di-gunung-kidul
-tersengat-ubur-ubur
Skenario 2
Pada 6 September 2015 diberitakan bahwa ada 2 turis asal Jerman yang sedang berenang di sebuah pantai
di Thailand tersengat ubur-ubur. Salah satu turis tersebut mendapatkan sengatan beberapa kali yang
berakibat pada reaksi sistemik tubuh dan berakhir pada kematian. Sedangkan rekannya yang juga tersengat
ubut-ubur dapat selamat. Polisi setempat melaporkan bahwa peristiwa sengatan ubur-ubur kotak ini sudah
ketiga kalinya dalam 14 bulan yang berakhir tragis.
http://news.okezone.com/read/2015/10/08/18/1228570/turis-di-thailand-tewas-tersengat-ubur-ubur
Data dari sebuah penelitian di Amerika Serikat (O’neil et al., 2007), menyebutkan bahwa trauma akibat
hewan laut dari tahun 2001-2004 di Amerika Serikat sebanyak 4012, dengan rincian 724 akibat sengatan
ubur-ubur, 2459 akibat sengatan ikan pari (sting ray) dan 829 akibat hewan lain. Total kejadian tersebut
adalah sekitar 0,4 % dari seluruh kasus kegawatdaruratan akibat gigitan atau sengatan hewan secara umum.
Hewan-hewan lain yang juga perlu diwaspadai saat snorkeling di laut selain hewan-hewan yang telah
disebutkan di atas adalah bulu babi, ikan batu (stonefish), bulu seribu dan ular laut.
O’neil, ME., Mack, KA., Gilchrist, J. 2007. Epidemiology of Non-canine Bote and Sting injuries Treated in U.S.
Emergency Departments, 2001-2004. Public Health Reports. 122.
Outline
Pemeriksaan Fisik Khusus pada
1 Jenis Trauma Akibat Hewan Laut 5 Jenis Hewan Laut
9 Pencegahan
Jenis Trauma Akibat Hewan Laut
Hewan laut berbahaya terdiri dari 2 kelompok :
Hewan laut yang mengigit
Ikan hiu, paus pembunuh, barakuda, belut laut mengakibatkan
luka dan perdarahan masif hingga kematian
Hewan laut yang menyengat dan beracun
Tentakel laut (ubur-ubur, anemon), bulu babi, ular laut, ikan pari
iritasi reaksi lokal dan sistemik
Kebanyakan trauma akibat hewan laut diakibatkan kontak yang tidak
disengaja
Hewan Laut yang Perlu di Waspadai
Ubur-ubur (Jelly Fish)
Ikan Pari (Sting ray)
Ular Laut (Sea Snake)
Stone Fish
Bulu Babi (Sea Urchin)
Blue Ring Octopus
Hewan Laut yang Perlu di Waspadai
Ubur-ubur Ikan Pari
Banyak berisi cnidocytes. Dalam selnya terdapat kapsul sengatan (nematocysts). Nematocysts
ada 2 bentuk, yang pertama untuk menyambar melalui mukus yang lengket dan kedua yaitu
seperti jarum yang berpenetrasi kemudian mengeluarkan racun. Stimulasi taktil akan
menyebabkan nematocyst untuk keluar.
Sea Snake
Bisa ular laut 2-10 kali lebih toxic daripada ular korba namun ular laut lebih sedikit
mengeluarkan bisanya.
Bisa ular laut memblok transmisi neuromusklar di membran post sinaps dan berefek pada
saraf motorik terminal. Memblok asetilkolin. Jika dibiarkan lebih dari 48 jam akan ditemukan
patchy dan nekrosis pada otot skeletal dan gangguan pada tubulus ginjal.
Patofisiologi
Stone Fish
Ketika terinjak, ikan ini menjadi tegak dan 2 kelenjar venomnya anak melepaskan venomnya
kedalam luka. Venom ini merupakan unstable protein, dengan pH 6.0 dan berat molekul
150000. dapat menyebabkan vasokonstriksi. Dapat hancur dengan panas, alkalisis dan asam
Toksinnya multikomponen dengan neurotoxic, myotoxic, cardiotoxic dan cytotoxic. Dapat
menyebabkan paralisis mukular, respiratory depression, vasodilatasi perifer, shock dan
cardiac arrest. Dapat juga menyebabkan disaritmia.
Manifestasi Klinis
UBUR UBUR
• Nyeri ringan pada 5-10 menit awal gigitan kemudian terasa semakin
hebat sampai hilang rasa pada keseluruhan estremitas yang terkena
gigitan
• Perdarahan
• Hilang rasa, mual, muntah, penglihatan berubah, kesulitan menelan
• Sekitar 10 menit, penderita mengalami kesulitan bernafas dan lumpuh
respiratory failure dan cardiac arrest
Pemeriksaan Fisik Khusus Hewan Laut
Stone Fish