Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TAKSONOMI HEWAN VERTEBRATA

BAHAYA IKAN BATU (Synanceia verrucosa) dan MANFAATNYA dalam


MEMBASMI KANKER

Oleh:

Arinda Eka Lidiastuti 140210103074

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakangMasalah
Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi,
kurang lebih 3000 jenis ikan hidup di perairan laut dan tawar (Haryani.2008). Ikan
di definisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air
dan secara sistematik di tempatkan pada Filum Chordata dengan karakteristik
memiliki insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen terlarut dari air dan
sirip digunakan untuk berenang. Ikan hampir dapat ditemukan hampir di semua
tipe perairan di dunia dengan bentuk dan karakter yang berbeda – beda.
Terumbu karang adalah salah satu wilayah bawah laut yang paling indah.
Oleh karena itu di wilayah tersebut terdapat banyak hewan dengan bentu yang
unik dan berwrna warni. Namun dalam terumbu karang tidak hanya organisme
yang hidup di wilayah tersebut memiliki bentuk yang indah. Wilayah tersebut
juga menyimpan salah satu hewan laut yang berbahaya yang diketahui manusia.
Yaitu ikan batu (stonefish), dimana ikan tersebut tergolong hewan yang langka,
namun terdapat manfaat yang belum banyak diketahui. Oleh karena itu penulis
membahas “Bahaya Ikan Batu dan Manfaatnya dalam Membasmi Kanker”.
1.1 Rumusan masalah
1. Bagaimana karakteristik Ikan Batu (Synanceia verrucosa)?
2. Apa bahaya dari Ikan Batu (Synanceia verrucosa)?
3. Bagaimana manfaat dan mekanisme Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
dalam membasmi kanker?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
2. Untuk mengetahui bahaya dari Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
3. Untuk mengetahui manfaat dan mekanisme Ikan Batu (Synanceia
verrucosa) dalam transplantasi organ
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui karakteristik Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
2. Dapat mengetahui bahaya dari Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
3. Dapat mengetahui manfaat dan mekanisme Ikan Batu (Synanceia
verrucosa) dalam transplantasi organ.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Ikan Batu
Stonefish (Synanceia verrucosa) termasuk dalam famili Scorpaenidae yang
terdiri dari 9 genus dan 11 spesies dimana tiap species dari ikan ini termasuk ikan
yang beracun, berbahaya dan bahkan dapat mengakibatkan dampak yang fatal
bagi manusia. Ikan ini juga tergolong dalam ordo Scorpaeniformes, sehingga ikan
ini memiliki kekerabatan dengan ikan Scorpionfish.
2.2 Karakteristik Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Scorpaeniformes
Famili : Scorpaenidae
Genus : Synanceia
Spesies : Synanceia verrucosa
(Itis.gov)

Sumber: Tawon.com
Ikan batu atau stone fish dengan nama latin (Synanceia verrucosa)
tergolong dalam kelas Actinopterygii, yaitu sub divisi dari Osteichtyes (Ikan
bertulang keras). Ikan batu ini terdapat di sekitar koral atau terumbu karang yang
dapat berkamuflase seperti batu. Sehingga dapat disebut dengan stone fish atau
ikan batu.
Ikan batu (Synanceia verrucosa), adalah ikan karnivora (hewan pemakan
daging) yang memiliki duri-duri beracun di punggungnya, berada di dasar
terumbu karang, berkamuflase sebagai batu. Ikan ini merupakan ikan paling
beracun di dunia, sangat berbahaya bahkan bisa mematikan manusia. Ikan ini
memiliki panjang sekitar 30 - 40 cm, terdapat di sepanjang dekat pantai lautan
Indo-Pacific. Ikan batu ini memiliki duri pada punggungnya dengan jumlah
kurang lebih 13 hingga 14 duri. Punggung ikan batu ini lunak dengan duri kurang
lebih 6, kemudian terdapat duri pada sirip bagian anal dengan jumlah kurang lebih
5. Warna dari ikan batu pada umumnya adalah abu – abu kecoklatan sampai coklt
kemerahan dengan pola garis – garis halus di seluruh sirip ekor.
Stonefish atau kan batu memiliki kemampuan dalam berkamuflase yang
sangat baik, tampak seperti batu berthtahkan atau seperti benjolan karang.
Memiliki warna sebagai mana telah disebutkan dengan corak kuning, oranye atau
merah. Bagian sirip duri dorsal dengan jumlah 13 sangat kuat dalam menyuntikan
racun. Mata pada stonefish atau ikan batu dipisahkan oleh bagian yang sangat
dangkal atau rendah (Torres.1990).
Pola Hidup

Sumber:Tawon.com
Stonefish atau ikan batu, atau nama daerah ikan lepu dengan nama latin
(Synanceia verrucosa) hidup di perairan hangat Indo dan Pasifik pada laut dangal
umumnya pada perairan berkarang atau di penuhi dengan tumbuhan ganggang.
Kondisi atau lingkungan tersebut di pilih karena membantu dalam berkamuflase
sehingga sulit ditemukan oleh mangsa atau predator. Selain berkarang dan berbatu
ikan lepu atau stonrfish dapat ditemukan di perairan berkarang dan berbatu, serta
juga dapat ditemukan pada di wilayah berpasir atau berlumpur. Ketika sudah
menemukan tempat yang cocok , kemudian ikan ini dapat menggali lubang ngn
menggunakan sirip dadanya dan membenamkan tubuhnya ke dalam pasir. Ikan
lepu atau stonefish akan diam saja sehingga sulit ditemukan dan ketika dilihat,
yidak berbed jauh dengan dengan batu karang.
Fungsi utama dari kmuflase ikan lempu ini adalah untuk berburu.saat
berkamuflase, ikan ini dapa tidak bergerak sama sekali dan hanya sesekali
menggerakan matanya yang kecil untuk mengamati kondisi di sekitarnya. Ketika
terdapat udang atau ikan kecil yang mendekat, ikan ini akan tetap diam sambil
melihat calon mangsanya sesekali. Apabila mangsanya telah terjangkau maka dia
akan menangkapnya dengan cara mencaplok menggunakan mulutnya dengan
kecepatan sepersekian detik. Kecepatan dalam menangkap mangsa ikan ini sangat
cepat hingga sulit untuk dilihat dengan mata telanjang.
Predator dari stonefish adalah hiu dan pari yaitu sub kelas Chondrichthyes
(hewan bertulang rawan). Jeff Johnson, Fish Collection Manager di Museum
Queensland menyatakan: "I have seen stonefishes in gut contents of large sharks
(tigers and white sharks). Also small stonefishes are taken by Stokes Sea Snake,
Astrotia stokesii. Stonefish bones have also been found in Aboriginal middens"
(Grouther.2015). Jeff Johnson mengatakan bahwa ia telah melihat stonefish atau
ikan batu berada di usus hiu. Tidak diketahui bagaimana hewan tersebut dapat
memakan ika lepu batu yang beracun. Preadator dari ikan batu ini dapat diketahui
dengan membedah isi perut hiu.
2.1 Bahaya Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
Ikan Batu atau stonefish memiliki racun yang terdapat pada duri – duri pada
punggungnya. Racun yang terdapat pada stonefish atau ikan batu adalah racun
yang sangat kuat bahkan mematikan. Ikan stonefish merupakan ikan yang
memiliki racun paling berbahaya berbisa di dunia. Karena dalam waktu 2 jam
dapat menghilangkan nyawa seseorang. Tiga belas duri yang terdapat pada
punggungnya merupakan alat perlindungan diri dan dapat menyuntikan racun
yang sangat beracun.
Stonefish atau ikan batu dianggap ikan yang paling berbisa (Ghadessy et
all.1996). Racun pada stonefish memiliki toksisitas kardiovaskuler dan
neuromuskuler. Jadi racun pada stonefish dapat menyerang dengan cepat pada
bagian pembuluh darah dan sistem saraf. Racun dari stonefish adalah campuran
enzim dan non enzimatik (Ghadessy et all.1996). Mengenai toksisitas neurologis
melepaskan neurotransmitter, asetilkolin, dari persimpangan neuromuskuler, yang
mirip dengan mekanisme kerja dari neurotoxin rangsang racun laba-laba
(Lactrodecuts sp) (Church dan Hodgson 2002).
Apabila terdapat penyelam yang menginjak dan terkena racun dari ikan batu
atau stone fish adalah dengan secepat mungkin mengeluarkan penyelam dari air,
karena jika tidak dia akan bisa tenggelam dan nyawanya tidak dapat di tolong. Hal
lain yang dapat menolong nya adalah dengan mengompreskan dengan air panas
pada bagian yang terkena bisa racun ikan tersebut. Hal ini dikarenakan racun dari
stonefish terbuat dari protein dank arena komponen dari protein bisa terurai
dengan suhu tinggi.
2.2 Manfaat dan Mekanisme Racun Ikan Batu (Synanceia verrucosa)
dalam Membasmi Organ
A. Manfaat Racun Ikan Batu
Reportasi ikan batu yang sangat buruk saat ini ternyata memiliki manfaat
dalam bidang kesehatan. Di balik racunnya yang mematikan tersebut ternyata
Stonefish mampu mengurangi tingkat penolakan transplantasi pada pasien kanker.
Hasil Penelitian menemukan kesamaan antara bagian mematikan dari racun
stonefish, dan bagaimana sistem kekebalan tubuh manusia bereaksi ketika
menolak transplantasi sumsum tulang. Hasil temuan tersebut dirasa begitu sangat
mengejutkan mengingat stonefish sendiri memiliki reputasi yang sangat buruk di
kalangan nelayan ataupun para penyelam. Bila sengatannya tidak membunuh
nyawa anda, maka racun Stonefish dapat menyebabkan rasa sakit yang begitu luar
biasa hingga mampu melumpuhkan bahkan mematikan jaringan tubuh anda,
sehingga memungkinkan anggota tubuh tersebut perlu diamputasi. Profesor Jamie
Seymour yang mengkhususkan diri terhadap racun, mengungkapkan rasa sakit
akibat sengatan Stonefish begitu sangat menyiksa."Ikan batu merupakan salah
satu dari beberapa hewan yang kita tahu hanya akan menggunakan racunnya
untuk pertahanan," ungkapnya. Namun uniknya ikan ini ternyata mampu
membantu para peneliti untuk lebih jauh memahami tentang tubuh manusia
(Mahardika.2013).
Professor James Whisstock dari Universitas Monash mengatakan racun
ikan batu mengandung protein perforin yang memiliki kemampuan untuk
membuat lubang didalam sel tubuh. Protein perforin merupakan sitokina berupa
protein yang diekspresikan oleh gen PRF1. Perforin dapat ditemukan pada granula
sel T CD8 dan sel NK. Setelah proses degranulasi, sekresi perforin akan
tersisipkan pada membran sel dan membentuk sebuah lubang.
Mekanisme Racun Stonefish dalam Membasmi Racun
Kandungan dari racun ikan batu Stonefish adalah protein perofin yang
memiliki kemampuan dalam membuat lubang di dalam sel tubuh. Bakteri, virus,
atau zat – zat asing mampu melewati kekebalan eksternal, maka kekebalan
internal akan bereaksi terhadap bakteri, virus, atau zat – zat asing tersebut.
Kekebalan internal berupa rangsangan kimiawi yang melibatkan Fagosit, sel
natural killer (NK), protein antimikroba, serta peradangan (inflamasi) dan
demam.
Sel natural killer (NK) dapat merusak sel yang terinfeksi virus & sel
kanker dengan melisiskan membran sel pada paparan I. Kerjanya sama dengan sel
T sitotoksik, tetapi lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik
menjadi lebih banyak dan berfungsi. Mekanismenya adalah dengan memasukan
perforin (senyawa penghancur) ke sel target terjadi lubang pada membran sel
target air masuk sel pecah NK sel membunuh sel yang terinfeksi bakteri. Protein
antimikroba meningkatkan pertahanan tubuh dengan menyerang langsung
mikroorganisme atau menghambat reproduksi mikroorganisme.
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
1. Stonefish (Synanceia verrucosa) termasuk dalam famili Scorpaenidae
yang terdiri dari 9 genus dan 11 spesies dimana tiap species dari ikan ini
termasuk ikan yang beracun.
2. Bahaya dari stonefish adalah racun yang terdapat pada stonefish atau
ikan batu adalah racun yang sangat kuat bahkan mematikan.
3. Manfaat dari stonefish adalah racun ikan batu mengandung protein
perforin yang memiliki kemampuan untuk membuat lubang didalam sel
tubuh.
3.2 Saran
kalah ini beranfaat bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan akan
keanekaragaman pisces dan manfaat dari salah satu spesies dari pisces.
DAFTAR PUSTAKA
Church, J.E. & W.C. Hodgson. 2002. The pharmacological activity of fish
venoms.Jurnal Toxicon. (Vol:40: 1083–1093)

Ghadessy, F.J. et. al.1996. Stonustoxin Is a Novel Lethal Factor from Stonefish
(Synanceja horrida) Venom. The Journal of Biological Chemistry.
Vol. 271 (41): 25575–25581.

Grouther, Mark.2015. Reef Stonefish, Synanceia verrucosa (Bloch & Schneider,


1801). http://australianmuseum.net.au/reef-stonefish-synanceia-
verrucosa-bloch-schneider-1801

Haryani, E.B.S.2008.Jakarta.Konservasi Sumber Daya Ikan di


Indonesia:Departemen Kelautan dan Perikanan

Mahardika,Adam.2013.Basmi Kanker dengan Racun Stonefish.


http://sains.kompas.com/read/2015/12/02/19150261/Racun.Ikan.Batu.Bisa.
Bantu.Basmi.Kanker. {26 Februari 2016}.

Randall, J.E., G.R. Allen and R.C. Steene, 1990. Fishes of the Great Barrier Reef
and Coral Sea. University of Hawaii Press, Honolulu, Hawaii.

Anda mungkin juga menyukai