Saudaraku yang dikasihi Allah. Dunia ini adalah sebuah mimbar yang
diatasnya manusia memberikan khutbah dan tidak ada kesudahan
bagi pembicaraan itu. Selama jutaan tahun manusia termasuk kita
ini, dan terutama para pemimpin dunia, telah berbicara tentang
perdamaian, tetapi mereka tidak pernah melangkah terlebih dahulu
untuk menemukan perdamaian dalam dirinya sendiri. Mari kita
perhatikan keanehan yang ada dimuka bumi tempat kita hidup dan
mengembara ini. Langit dan bumi selalu berada dalam keadaan
damai. Matahari, bulan, bintang-bintang dan angin semuanya
melaksanakan tugasnya secara rukun dan damai. Hanya manusia,
yang tinggal dan mengembara dibumi kehilangan kedamaian itu.
Mereka hanya membicarakannya. Mereka, ya, kita-kita ini juga,
memberikan ceramah-ceramah tentang menciptakan perdamaian,
tetapi kemudian dia merusak persatuan dan mulai mengatur dunia.
Bukankah ini suatu keanehan ? Begitulah pembicaraan tentang watak
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan
jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih
baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela
dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelargelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.
KHUTBAH JUMAT
PE R D AM AI AN
Oleh:
Drs. H. MOEH. NATSIR R. POMALINGO
Ketua PTA. Manado