Anda di halaman 1dari 4

Nim: 180301066

Nama: rizqi adiarta

Bismillahiwabihamdih

Asslamualaikum wr.wb.

Al-adl (keadilan)

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada sang khaliq yaitu allah yg maha esa.

Karna atas berkat rahmat dan karunianya Alhamdulillah kita masih dapat merasakan kenikmatan
bernafas,berbicara, melihat dan mendengar serta sehat wal’afiyat baik rohani maupun jasmani.

Dialah tuhan yg maha satu yaitu allah swt, ialah sang maha pencipta alam dan segala isinya, ialah
asal dari segala sesuatu yg ada.

Dan tak lupa pula kita lantunkan sholawat beserta salam kita ke ariban junjungan alam nabi besar
kita nabi Muhammad saw.

Beliaulah sang reformasi kita, beliaulah pemimpin kita, dan beliaulah pensyafaat umatnya.

Karna atas jasanya membawa dan memperjuangkan umat islam dari masa kebodohan serta
kezoliman menuju masa yg penuh dengan pengetahuan atas kesadaran akan mana yang hak dan
yang bathil Alhamdulillah.

Adapun yg saya hormati para dosen dewan asatidz, para senior atau kating singkatnya semua
teman-teman seperjuangan rohimakumullah.

“kita saksikan di seluruh alam nusantara bahwa sampai saat ini kita anak bangsanya masih kokoh
tegar berdiri, namun entah apa yg akan terjadi setelah robohnya keadilan di bumi pertiwi”

Saudaraku yg semoga di rahmati allah

Berbicara tentang keadilan, maka akan menyiggung tentang kata adil yg dimana sebagai wadah dari
pembeda hak dan yg bathil.

Seringkali kita melalaikan bahkan tidak mau tau tentang posisi keadilan ini, mengartikan adil dengan
benar namun mengaplikasikannya dengan salah.

Terbalik 180 derajat dari makna adil yg sesungguhnya.

Bukan halnya mengkritik ataupun beretorika hampa saja, namun hendaknya tau makna keadilan dan
cara mengaplikasikan dengan benar.
Baik itu menjunjung tinggi, mempertahankan, mempertanggung jawabkan keadilan itu sendiri.

Jiwa-jiwa adil yg pada masa ini sudah terlihat samar-samar, bahkan mungkin dapat di katakan
hampir punah dalam garis besarnya.

Pembodohan di mana-mana, kejahatan, pemerasan, korupsi, pembunuhan, dan lain sebagainya


tentang kasus-kasus kejahatan yg seharusnya disini di adili dengan seadil-adilnya.

Yg awalnya berjuang untuk dapat keadilan karna benar dan tidak mau kalah, tapi setelah di kepret
uang lansung ciut angkat koper dan mengalah.

Pintar tapi bodoh, cerdas tapi goblok, baik tapi munafik, na’uzubillahiminzalik..

Alla swt berfirman.

Artinya:

“dan berlaku adillah. Sesungguhnya allah menyukai orang-orang yg berbuat adil” (al-hujurat/49:9)

Kita dapat umpamakan keadilan yg kita lihat saat ini bagaikan seperti pisau “ tajam ke bawah namun
tumpul ke atas ”.

Hak orang yg tak mampu membeli keadilan seperti mereka yg banyak uang.

Adil bagi rakyat biasa sudah jauh dari kata adil sebenarnya, tidak sama hukum adil yg mereka
dapatkan dengan orang yg banyak uang, orang yg di bawah naungan UU katanya, tapi tetap saja
mereka yg membolak balikkan hukum dengan kuasa.

Saudaraku yg semoga di rahmati allah

Islam di dorong untuk berlaku adil, selebih-lebihnya bagi kita pada tuhan dan sesama manusia serta
pada diri sendiri.

Kita banyak melihat ketidak adilan terhadap tuhan, syirik padanya, menyekutukan tuhan, dan yg
lebih parahnya lagi adalah tidak percaya tuhan itu ada.

Kemudian ketidak adilan terhadap sesama.

Kita melihat beberapa kasus di Indonesia sebelumnya tentang pertentangan dan adanya adu domba
antar agama, semua itu bukan tidak ada dampaknya.

Bahkan akibatnya korban jiwa dimana-mana, pertentangan, tidak saling menghormati walaupun
sesama tanah air.

Atas dasar apa mereka melakukan hal keji itu, yaitu atas dasar merasa bahwa diri mereka paling
benar.

Seolah-olah hukum tuhan mereka pinggirkan, seolah-olah ajaran nabi mereka belakangkan.
Hingga pada akhirnya mereka merasa paling bisa, hukum mereka ciptakan , adil mereka artikan
seperti hasil dari perbuatan keji mereka itu sendiri.

Namun apa tindakan kita sebagai umat beragama?

Hanya allah yg tau takdir insannya.

Dan apabila seseorang berbuat jahat atau dzolim kepada orang lain, maka hendaklah orang yg di
dzolimi di perbolehkan untuk membalas kedzoliman tersebut dengan balasan yang seimbang, inilah
makna al-adl (keadilan).

Sebagaimana firman allah swt.

Artinya:

“ dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yg serupa”(asy-syura/42:40)

Pemaknaan dari firman ini harus jelas di mengerti, agar dimana tidak terjadinya satu kesalahan
dalam mengartikan firman allah ini.

Mari wahai saudara.

Membenah diri meyakinkan hati, kembali mengkaji hingga kita fahami adil itu sendiri.

Kita dalah hamba allah, kita adalah umat rosulullah.

Apakah pantas bagi kita meruntuhkan tiang-tiang keadilan, dimana keadlian itu sendiri sangat di
junjung tinggi oleh roslullah saw.

Kita hanyalah sebutir debu yg tak ada apa-apanya bagi allah..

Oleh karna itu beranikah kita menyekutukan allah, sanggupkah kita meminggirkan hukum allah..

Islam sudah tertata wahai saudara ku seagama, jangan kita jadikan kemampuan kita dalam berfikir
ini untuk memanipulasi keadilan.

Jangan kita jadikan tenaga kita ini untuk meruntuhkan keadilan, orang lain berhak mendapatkan
bahagia, berhak mendapatkan tawa.

Pabila kita mampu.

Mari, bersama menjadi generasi penerus bangsa yg teguh membela kebenaran sebagaimana ajaran
dalam islam.

Jangan sampai uang berkuasa di atas segalanya.

Hingga hukumpun bisa di beli..subahanallah.


Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

Sesungguhnya hal yang benar itu adalah dari allah yg maha benar...

Wassalamuaalaikum wr wb.....

Anda mungkin juga menyukai